SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
KONSEP MUTU
DAN
PENGANTAR
AKREDITASI PUSKESMAS
DAN FKTP
Tim Fasilitator
 1. Nama: dr. C. Tjahjono Kuntjoro MPH, DrPH
 Konsultan manajemen mutu PKMK-FK UGM
 2. Nama: dr. Soenoe Juwana MKes, MMR
 Konsultan, Purna tugas Widyaiswara Bapelkes Salaman
 3. Nama: dr. Lina Kurniawati MPH
 Konsultan, Purna tugas Ka Badan KB & PP Kab Purworejo
 4. Nama: Djemingin Pamungkas MKes
 Jabatan:
 Konsultan, Purna tugas Widyaiswara BPTPK Provinsi Jawa
Tengah
Basic Concepts:
Client Centered Care
Access
Quality – Quality assurance/quality
management
Safety (pmk 1691/2011) – Risk
management
Pengertian mutu
 Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan
(Crosby, 1984)
 Mutu adalah memenuhi bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan
pelanggan melalui perbaikan sluruh proses secara berkelanjutan
(Zimmerman)
 Donabedian: Tidak dapat dibuat satu definisi ttg mutu
 Donabedian mengusulkan definisi sbb:
 The absolutist definition: the possibility of benefit and harm to health as valued
by practitioner, with no attention to cost
 Defisini absolut: kemungkinan terjadinya manfaat atau cedera terhadap kesehatan
sebagaimana dinilai oleh praktisi kesehatan tanpa mempertimbangkan biaya
 The individualized definition: the patient’s expectations of benefit and/or harm
and other undesired consequences
 Defisini individual: ekspektasi pasien terhadap manfaat dan/atau terjadinya cedera dan
konsekuensi yang tidak diharapkan
 The social definition: the cost of care, the benefit/harm continuum, distribution of
health care as valued by the population in general
 Definisi sosial: biaya pelayanan, manfaat atau cedera yang terjadi sepanjang proses
pelayanan, distribusi pelayanan kesehatan sebagaimana dinilai oleh masyarakat secara
umum.
Mutu (Kemenkes)
 Mutu pelayanan kesehatan adalah
kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak dapat
menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien (pengguna) sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain tata
cara penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik
profesi yang telah ditetapkan
Perspektif mutu
 Mutu dapat ditinjau dari berbagai
perspektif yang berbeda:
 baik dari perspekstif penerima pelayanan
kesehatan,
 profesi tenaga pelaksana pelayanan
kesehatan
 pengelola program/sarana kesehatan,
 penyandang dana,
 pembuat dan pelaksana kebijakan
pelayanan kesehatan
Manajemen mutu
 Manajemen Mutu (Quality Management) adalah
seluruh aktivitas kegiatan fungsi manajemen dari
kebijakan, tugas dan tanggung jawab yang
dituangkan dalam bentuk:
 perencanaan mutu (quality planning),
 kendali mutu (quality control)/jaminan
mutu (quality assurance) dan
 peningkatan mutu (quality improvement) ,serta
 kendali biaya dalam satu sistem mutu.
Akses thd pelayanan
Keefektifan
Efisiensi
Keamanan
Kelangsungan layanan
Kompetensi tehnis
Kenyamanan
Hub. Antar manusia
Dimensi Mutu (WHO)
Access
Relevant to need
Effectiveness
Equity
Acceptability
Efficiency & Economy
Dimensi Mutu (Maxwell)
Trilogy Juran
 Quality planning
 Quality control
 Quality improvement
 Juran menjelaskan bahwa agar pelayanan kita
bermutu, maka mutu perlu direncanakan,
dikendalikan, dan secara berkelanjutan ditingkatkan
atau disempurnakan
Standar mutu
(Donabedian)
Standar struktur
Standar proses
Standar outcome
Menurut Donabedian: perlu dilakukan standardisasi agar pelayanan
yang kita berikan bermutu. Standar meliputi: standar struktur/input,
standar proses, dan standar outcome/hasil
14 Prinsip Deming
 1. Peningkatan mutu merupakan tujuan yang secarakonsisten
hendak dicapai
 2. Menerapkan filosofi mutu
 3. Mengurangi ketergantungan pada pengawasan
 4. Hentikan pendapat bahwa “harga membawa nama”
 5. Peningkatan yang berkesinambungan sistem pelayanan dan
produksi
 6. Pendidikan dan pelatihan karyawan
 7. Kepemimpinan yang mempunyai komitmen thd mutu
 8. Menghilangkan rasa takut dalam iklim kerja
 9. Menghilangkan barier antar unit kerja
 10. Membatasi slogan
 11. Mengurangi penekanan pada angka pencapaian target
 12. Menghilangkan hambatan thd kepuasan kerja
 13. Merencanakan dan melaksanakan program diklat yang
membangun
 14. Melaksanakan proses perubahan
14 langkah Crosby
 1. Komitmen manajerial
 2. Pembentukan Kelompok Kerja Mutu
 3. Pengukuran
 4. Penetapan biaya mutu
 5. Kembangkan kesadaran akan mutu
 6. Lakukan tindakan koreksi
 7. Perencanaan cacat nihil (zero defect)
 8. Pendidikan dan pelatihan
 9. Penetapan hari bebas cacat (zero defect)
 10. Penetapan tujuan yang jelas
 11. Hilangkan penyebab terjadinya penyimpangan
 12. Penghargaan
 13. Pembentukan dewan mutu
 14. Lakukan sebagai kegiatan yang berkesinambungan
DOING THINGS
CHEAPER
(EFFICIENCY)
DOING THINGS
BETTER
(QUALITY
IMPROVEMENT)
DOING THINGS
RIGHT
DOING THE
RIGHT THINGS
(EFFECTIVENESS)
DOING THE
RIGHT
THINGS
RIGHT
1970 1980 1990 2000 ABAD 21
EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN
DOING THE
RIGHT THINGS
RIGHT BY
DEFAULT
8 Prinsip dasar peningkatan
mutu
 Pusat perhatian pada pelanggan
(client centered)
 Kepemimpinan
 Keterlibatan personil
 Pendekatan proses
 Pendekatan sistem untuk
pengelolaan
 Peningkatan berkesinambungan
 Pembuatan keputusan
berdasarkan fakta
 Hubungan saling
menguntungkan dengan rekanan
Mutu pelayanan puskesmas
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
mutu
SISTEM
PELAYANAN
Sistem
Manajemen
MASALAH
MUTU
VARIASI
PROSES
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
Proses tidak diukur dg baik
1
Proses tidak dimonitor dg baik
2
Proses tidak dikendalikan dg baik
3
Proses tidak dipelihara dg baik
4
Proses tidak disempurnakan
5
Proses tidak didokumentasi dg baik
6
Sistem Manajemen Mutu
menyempurnakan
mengukur
memonitor
mengendalikan
memelihara
Sistem
Manajemen
Mutu
Mutu pelayanan puskesmas
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
Komitmen
Leadership
SISTEM
PELAYANAN
-Struktur
-Proses
-Outcome
Mengukur
Memonitor
Mengendalikan
Memelihara
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
Mengukur
Memonitor
Mengendalikan
Memelihara
Menyempurnakan
Indikator
Standar/
SPO
Ringkas, Rapih,
Resik, Rawat, Rajin
CQI:
Siklus PDCA
KESELAMATAN PASIEN
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM
 HIPPOCRATES’S TENET
 (460-335 BC)
Pengertian Patient Safety
 Keselamatan pasien (patient safety) :
reduksi dan meminimalkan
tindakan yang tidak aman
dalam sistem pelayanan kesehatan
sebisa mungkin melalui pratik yang
terbaik untuk mencapai luaran klinis
yang optimum. (The Canadian Patient
Safety Dictionary, October 2003)
Source – The Philadelphia Inquirer
Crisis In Health Care
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Medical Errors Cost U.S. $8.8 Billion,
result in 238,337 potentially preventable
deaths,
according to HealthGrades Study
Top-Performing Hospitals have 43
Percent Lower Incidence Rate
Compared with Poorest Performers
Studi di Amerika 2004 – 2006:
Wayne Jowett, Kehilangan Nyawa
Akibat Dokter Salah Suntik ..!
Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham,
Inggris, tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine”
yang seharusnya disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal.
Yang seharusnya disuntikkan intrathecal adalah cytosine
Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas
pembunuhan tak direncanakan --ditambah 10 bulan penjara atas
tuduhan lainnya, menyebabkan kematian pada pasien muda,
Wayne Jowett.
BBC, Kamis, 02 Oktober 2003, 8:22 WIB
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Slide: Djasri, Hanevi, 2008
nursing care
medical care
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Risiko yang mungkin terjadi pada sarana
pelayanan kesehatan
(McCaffrey & Hagg-Rickert, Risk Management Handbook, pp 100-104, 2004)
 Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien
 Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis
 Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan
yang lain
 Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
 Risiko financial
 Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan
penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya
ambulans, vans, sepeda motor dsb)
Risiko pada saat akses ke faskes
Akses
Kegagalan
melakukan akses
Keterlambatan akses
Salah
menuju/memilih
tempat pelayanan
Risiko pada saat pendaftaran
Pendaftaran
Kekeliruan identitas rekam
medis
Rekam medis tidak ditemukan,
dibuatkan rekam medis baru,
Kartu identitas tertukar,
Rekam medis tertukar
Risiko pada saat pengkajian dan
penyusunan rencana asuhan
Pengkajian
&
Penyusunan
Rencana asuhan
Salah diagnosis
Salah baca hasil pem
Penunjang
Salah interpertasi hasil
Salah menyusun rencana
terapi
Risiko pada
Tindakan dan
Pemberian
obat
Pelaksanaan asuhan tidak sesuai
rencana asuhan
Kekeliruan dalam melakukan tindakan
medik/keperawatan
Kekeliruan dalam menyediakan diit
Kekeliruan dalam penulisan resep,
penyediaan obat, pemberian obat yang
tidak perlu, tidak memberikan obat
yang diperlukan, peracikan obat,
informasi ttg obat, dsb
Pemberian pelayanan yang tidak bersih,
Pemberian terapi yang tidak dimonitor
Risiko pada
saat
Evaluasi
dan tindak
lanjut
Risiko pada
saat kembali
ke
rumah/masya-
rakat
Safety
of
The
Patient
of
The
Facilities
of
The
Business
of
The Envir-
onment
of
The
Health Care
Worker
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Keselamatan Pasien di
Sarana Pelayanan
Kesehatan:
Upaya upaya yang dirancang untuk:
mencegah terjadinya “adverse
outcomes/events” (hasil/kejadian yang tidak
diharapkan, yang disebaBkan bukan oleh
kondisi pasien) sebagai akibat “tindakan
yang tidak aman”
atau “kondisi laten”
Beberapa definisi
 Adverse event (Kejadian tidak diharapkan=KTD):
injury caused by medical management rather than by
the underlying condition of the patient
 Kejadian Tidak Cedera (KTC)
 Near miss (Kejadian nyaris cedera=KNC): suatu
kejadian atau situasi yang sebenarnya dapat
menimbulkan kecelakaan, trauma atau penyakit tetapi
belum terjadi karena secara kebetulan diketahui atau
upaya pencegahan segera dilakukan
 Kondisi Potensial Cedera (KPC): suatu keadaan yang
mempunyai potensi menimbulkan cedera
Penyebab terjadinya
kejadian tidak diharapkan (KTD=Adverse event)
 Tindakan yang tidak aman (unsafe act):
 Human error:
 Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau salah
persepsi)
 Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori lupa/tdk
ingat)
 Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental dalam
assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam
merencanakan asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan,
kesalahan dalam mengambil keputusan klinis
 Violation (pelanggaran)
 Sabotage (sabotase) (Reason, 1997)
 Kondisi laten (latent condition):
 Sistem yang kurang tertata yang menjadi predisposisi
terjadinya error
 Sumber daya yang tidak memenuhi persyaratan
(Reason, 1997)
Multi-Causal Theory “Swiss
Cheese” diagram (Reason, 1991)
Situasi/kondisi yang memudahkan
terjadi medical error
 Tekanan waktu
 Lingkungan kerja yang tidak menentu
 Beban kerja yang tinggi
 Menghadapi situasi, alat, kasus yang belum pernah
sebelumnya
 Kesibukan yang tinggi shg kurang istirahat
 Tuntutan kecepatan dlm menangani kasus setiap saat
 Petunjuk yang meragukan/tidak tepat
 Terlalu percaya diri
 Komunikasi yang tidak memadai
 Lingkungan kerja dg stress tinggi
Error dapat terjadi dalam
bentuk tindakan:
Melakukan yang semestinya tidak
dilakukan (commission)
atau
Tidak melakukan yang semestinya
dilakukan (omission)
Proses manajemen risiko
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
Kajian risiko (risk assessment)
tdk
ya
Health care regulation
(Nihal Hafez, 1997)
SUATU AKSI SOSIAL YANG
DILAKUKAN (OLEH PEMERINTAH)
UNTUK MEMPENGARUHI SECARA
LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG
TERHADAP PERILAKU DAN FUNGSI
TENAGA KESEHATAN DAN/ATAU
ORGANISASI KESEHATAN
47
Mekanisme regulasi
kesehatan
Perijinan (lisensi)
Sertifikasi
Akreditasi
Peraturan Perundangan
48
49
Proses Pelaksana Sasaran evaluasi Komponen
persyaratan
Standard
Akreditasi
(sukarela), contoh:
akreditasi RS, yan
med dasar
Lembaga yang
diakui, biasanya
LSM
Organisasi atau
sebagian fungsi
organisasi
Kepatuhan pada
standar, on-site
evaluation, kepatuhan
tsb tidak diharuskan
oleh hukum
Standar maksimal
yang dapat dicapai
untuk memacu
perbaikan mutu yang
kontinyu
Lisensi (wajib):
lisensi tenaga
kesehatan, lisensi
fasilitas pelayanan
Pemerintah atau
konsil
Individu atau
organisasi
Bagian dari regulasi
untuk menjamin
kompetensi minimum
Bagian dari regulasi
untuk menjamin
standar minimal suatu
fasilitas pelayanan
Standar minimal untuk
melindungi pasien,
menjamin keamanan,
dan meminimalkan
resiko
Sertifikasi
(sukarela/wajib):
sertifikasi ATLS,
sertifikasi
tehnologi
kesehatan,
sertifikasi berbagai
pusat di RS
Lembaga yang
diberi kewenangan,
pemerintah, atau
LSM
Individu/organisasi Evaluasi persyaratan
yang ditetapkan,
pendidikan/pelatihan
tambahan, dan
kompetensi di bidang
tertentu
Menunjukkan bahwa
organisasi
mempunyai
pelayanan, tehnologi
atau kapasitas khusus
Standar lembaga
(misalnya ISO) untuk
mengevaluasi
kepatuhan terhadap
spesifikasi rancangan
lembaga
Definisi Akreditasi
 ISQua (2001) :Accreditation is a public recognition by a
national healthcare accreditation body of the achievement
of its accreditation standards by a healthcare
organisation, demonstrated through an independent
external peer assessment of that organisation’s level of
performance in relation to the standards.
 Akreditasi adalah pengakuan oleh public melalui lembaga
akreditasi pelayanan kesehatan nasional pada suatu
organisasi pelayanan kesehatan atas tingkat pencapaian
terhadap standar akreditasi yang diwujudkan melalui
penilaian eksternal oleh peer secara independen thd
tingkat kinerja terkait dengan standar tsb.
AKREDITASI MERUPAKAN
SALAH SATU BENTUK
AUDIT EKSTERNAL
UNTUK MENILAI SISTEM
PELAYANAN DAN SISTEM
MUTU APAKAH SUDAH
SESUAI DENGAN STANDAR
YG DITETAPKAN
Peraturan
Perundangan
Pedoman
Acuan
Standar
Penyelenggaraan
Pelayanan
(Produksi):
-mengukur
-memonitor
-mengendalikan
-memelihara
-menyempurnakan
-mendokumentasikan
Outcome
Pelayanan
Kepuasan
Akreditasi
Standar
Akreditasi
Kebijakan
Pedoman
Kr.Acuan
Prosedur
Manual
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Definisi:
Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama, praktik dokter dan
praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai
bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar
pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah ditetapkan
untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan.
53
PUSKESMAS
Instrumen
Akreditasi
KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS
Badan Akreditasi
Survei Akreditasi Puskesmas
SERTIFIKAT
1
2
5
4
3
6
Memenuhi / Menerapkan / Comply
UU 29 / 2004 : Praktik Kedokteran
UU 36 / 2009 : Kesehatan
PP. 65/ 2005 : P edoman dan Penerapan SPM
Permenkes 741/2008 : SPM Bid. Kes Kab/kota
Kep menkes 128/2004, : Kebijakan Dasar PKM
Kep menkes 374/2009 : SKN 2009
STANDAR
Dimodifikasi dari Nico A. Lumenta
UU 29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERN
UU 36/2009 : KESEHATAN
PP 65/2005 : PEDOMAN DAN PENERAPAN SPM
PERPRES 72/2012 : SKN
PERMENKES 741/2008 : SPM Bid KES Kab/Kota
KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM
UU 29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36/2009 : KESEHATAN
PP 65/2005 : PEDOMAN & PENERAPAN SPM
PERPRES 72/2012 : SKN
PERPRES 12/ 2013 : JKN
PERMENKES 741/2008 : SPM BID. KES
KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM
KONSEP DASAR AKREDITASI FASYANKES PRIMER
 UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
 UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
 UU RI No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan ;
 Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019
 Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
JKN
 Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik
 Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
 Kepmenkes HK.02.02/52/2015 tentang Renstra Kemenkes 2015 -
2019
 BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA :
 Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu kinerja melalui
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem
manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
 BAGI BPJS KESEHATAN :
 Sebagai syarat recredensialing FKTP
 BAGI FKTP :
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3. Meningkatkan pendidikan pada staf
4. Meningkatkan pengelolaan risiko
5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
 BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)
1. Memperkuat kepercayaan masyarakat
2. Adanya Jaminan Kualitas
MANFAAT AKREDITASI FKTP
55
AKREDITASI FKTP
PUSKESMAS
PARIPURNA
UTAMA
MADYA
DASAR
TIDAK
TERAKREDITASI
KLINIK
PRATAMA
PARIPURNA
MADYA
DASAR
TIDAK
TERAKREDITASI
DPM
TERAKREDITASI
TIDAK
TERAKREDITASI
1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN
2. UKM
3. LAYANAN KLINIS (UKP)
776 EP
1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN
2. LAYANAN KLINIS
503 EP
1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN
2. LAYANAN KLINIS
234 EP
Akreditasi Puskesmas
Pelayanan UKP
Penyelenggaraan
UKM Puskesmas
Administrasi manajemen
Puskesmas
Pelayanan
Yang
diakreditasi
Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 776 elemen penilaian (EP):
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121
EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran
(UKMBS) dengan 53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
(KMUKM) dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
dengan 58 EP
4 Bab standar akreditasi klinik
(TOTAL 503 EP)
 Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK) : 122 EP
 Bab II Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) : 151 EP
 Bab III Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK): 172 EP
 Bab IV Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) : 58 EP
Standar akreditasi Praktik
Dokter Mandiri (234 EP)
 Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Praktik Mandiri
(KMPM) dengan 73 EP
 Bab II Layanan Klinis dan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (LKPM) dengan 161 EP
Struktur standar
Bab:
Standar:
Kriteria :
Maksud dan Tujuan:
Elemen Penilaian
1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan.
Kriteria 1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam
perencanaan.
Maksud dan Tujuan:
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi
masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan
mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait
dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas
(community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.
Rencana Puskesmas …..dst
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan
sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan
masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
Bab I
Persyaratan Umum Klinik
Standar
1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana, peralatan, dan ketenagaan.
Persyaratan Lokasi
Kriteria
1.1.1. Lokasi pendirian Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah
Maksud dan Tujuan:
 Pendirian Klinik perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan sesuai rasio ketersediaan pelayanan
kesehatan dengan jumlah penduduk.
 Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk
dituangkan dalam rencana strategik Klinik atau rencana pembangunan Klinik
Elemen Penilaian:
1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Klinik yang mempertimbangkan tata ruang daerah dan rasio jumlah penduduk dan
ketersediaan pelayanan kesehatan
2. Pendirian Klinik mempertimbangkan tata ruang daerah
3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan
4. Klinik memiliki perijinan yang berlaku
Cara penilaian
 Tiap pembuktian pada elemen diberikan nilai:
 0 = jika belum ada sama sekali atau baru
sebagian kecil ada ( 0% – 20 %)
 5 = jika sebagian besar sudah
dilaksanakan (20 – 79 %)
 10 = jika sudah dilaksanakan (80 – 100 %)
 Skor total untuk tiap kriteria =
jumlah skor semua elemen pada tiap kriteria x 100 %
jumlah elemen pd tiap kriteria x 10
 Skor total untuk tiap bab=
jumlah skor semua elemen pada tiap bab x 100 %
jumlah elemen pd tiap bab x 10
Pelaksanaan survei
 Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen eksternal
dan internal
 Telusur:
 Wawancara:
 Pimpinan puskesmas
 Penanggung jawab program
 Staf puskesmas
 Lintas sektor
 Masyarakat
 Pasien, keluarga pasien
 Observasi:
 Pelaksanaan kegiatan
 Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan (rekaman/records)
Kegiatan Pokok
bahasan
penugasan Waktu Jumla
h NS
Nama NS
Workshop
I
Standard an
instrumen
SA,
penyusunan
dokumen
Mei 3 Tjahjono
Soenoe
Lina
Workshop
II
Pembahasan
hasil SA dan
rencana tindak
lanjut
Tindak lanjut
SA:
Kelengkapan
dokumen
Perbaikan
system
Juni 2 Tjahjono
Soenoe
Workshop
III
Progress
tindak lanjut
SA
Implementasi
perbaikan
Juli akhir 2 Djemingin
Lina
Workshop
IV
Progress
perbaikan
system dan
implementasi
Perbaikan
sesuai hasil
workshop
September/Oktobe
r
2 Tjahjono
Soenoe
Workshop
V
SA pra
akreditasi
Perbaikan
hasil SA pra
akreditasi,
persiapan
akreditasi
Oktober/November 2 Djemingin
Soenoe
Agenda Pembahasan Standar
dan Instrumen
 Linatih akan dibagi dalam 3 kelas:
 Kelas A : Manajemen puskesmas (dr. Soenoe J Mkes MMR)
 Kelas B : Upaya Puskesmas (Djemingin P, Mkes)
 Kelas C : Pelayanan Klinis (dr. Tjahjono)
 Pembahasan terinci tiap Bab, Standar, Kriteria, dan Elemen
Penilaian (oleh Fasilitator)
 Penugasan diskusi:
 Esensi dari tiap Bab
 Dokumen yang perlu dilihat dalam waktu 2 jam kegiatan survey
 Butir-butir inti dari tiap Bab
 Daftar Pertanyaan yang akan digunakan sebagai pemandu pada
saat survey
AKREDITASI PUSKESMAS

More Related Content

What's hot

KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptxKEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptxPanduWAdi
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfFahmiMuhammad40
 
Formulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medisFormulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medisKhusni Ramdhani
 
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam MedisAnalisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam MedisFahmi Hakam
 
Sk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkpSk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkpistirizky1
 
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docxSPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docxTyanBagoes
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatanZakiah dr
 
Medical staff bylaws revisi 2
Medical staff bylaws revisi 2Medical staff bylaws revisi 2
Medical staff bylaws revisi 2ANAS MULDER
 
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptxSitiMuslimah22
 
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasSurveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxfarid50526
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasZakiah dr
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Sop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasienSop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasienasthuty
 

What's hot (20)

KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptxKEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdf
 
PDCA PDSA CQI.ppt
PDCA PDSA CQI.pptPDCA PDSA CQI.ppt
PDCA PDSA CQI.ppt
 
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNITPENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT
 
Formulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medisFormulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medis
 
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam MedisAnalisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
 
Sk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkpSk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkp
 
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docxSPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatan
 
Medical staff bylaws revisi 2
Medical staff bylaws revisi 2Medical staff bylaws revisi 2
Medical staff bylaws revisi 2
 
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
2023 SASARAN KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
Bab 5 mutu
Bab 5 mutuBab 5 mutu
Bab 5 mutu
 
Buku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medisBuku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medis
 
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasSurveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptx
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
 
Pengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk PuskesmasPengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk Puskesmas
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Sop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasienSop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasien
 
Sop ekg
Sop ekgSop ekg
Sop ekg
 

Similar to AKREDITASI PUSKESMAS

1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.pptlilik85
 
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia RahmiMANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661sicua050896
 
Makalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatanMakalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatanMJM Networks
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananandes septiya
 
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdcaPenilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdcakhusnuleza
 
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATANMATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATANhendra142357
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrskhusnuleza
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Asyifa Robiatul adawiyah
 
PT 1 new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.ppt
PT 1  new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.pptPT 1  new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.ppt
PT 1 new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.ppttyas933630
 
MANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptxMANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptxsigit486598
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...fitriandriasari
 
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)Singgih Pudjirahardjo
 
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki  AKPER PEMKAB MUNAMutu asuhan keperawatan rangki  AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananBayu Fijrie
 

Similar to AKREDITASI PUSKESMAS (20)

1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
 
KONSEP MUTU PELAYANAN KESEHATAN
KONSEP MUTU PELAYANAN KESEHATANKONSEP MUTU PELAYANAN KESEHATAN
KONSEP MUTU PELAYANAN KESEHATAN
 
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia RahmiMANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
 
Makalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatanMakalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatan
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidanan
 
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdcaPenilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
Penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep pdca
 
Mutu layanan
Mutu layananMutu layanan
Mutu layanan
 
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATANMATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrs
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
 
PT 1 new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.ppt
PT 1  new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.pptPT 1  new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.ppt
PT 1 new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.ppt
 
Sistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutuSistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutu
 
MANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptxMANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptx
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
 
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
 
Mutu asuhan keperawatan rangki
Mutu asuhan keperawatan rangkiMutu asuhan keperawatan rangki
Mutu asuhan keperawatan rangki
 
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki  AKPER PEMKAB MUNAMutu asuhan keperawatan rangki  AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 

Recently uploaded (20)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 

AKREDITASI PUSKESMAS

  • 2. Tim Fasilitator  1. Nama: dr. C. Tjahjono Kuntjoro MPH, DrPH  Konsultan manajemen mutu PKMK-FK UGM  2. Nama: dr. Soenoe Juwana MKes, MMR  Konsultan, Purna tugas Widyaiswara Bapelkes Salaman  3. Nama: dr. Lina Kurniawati MPH  Konsultan, Purna tugas Ka Badan KB & PP Kab Purworejo  4. Nama: Djemingin Pamungkas MKes  Jabatan:  Konsultan, Purna tugas Widyaiswara BPTPK Provinsi Jawa Tengah
  • 3. Basic Concepts: Client Centered Care Access Quality – Quality assurance/quality management Safety (pmk 1691/2011) – Risk management
  • 4. Pengertian mutu  Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby, 1984)  Mutu adalah memenuhi bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui perbaikan sluruh proses secara berkelanjutan (Zimmerman)  Donabedian: Tidak dapat dibuat satu definisi ttg mutu  Donabedian mengusulkan definisi sbb:  The absolutist definition: the possibility of benefit and harm to health as valued by practitioner, with no attention to cost  Defisini absolut: kemungkinan terjadinya manfaat atau cedera terhadap kesehatan sebagaimana dinilai oleh praktisi kesehatan tanpa mempertimbangkan biaya  The individualized definition: the patient’s expectations of benefit and/or harm and other undesired consequences  Defisini individual: ekspektasi pasien terhadap manfaat dan/atau terjadinya cedera dan konsekuensi yang tidak diharapkan  The social definition: the cost of care, the benefit/harm continuum, distribution of health care as valued by the population in general  Definisi sosial: biaya pelayanan, manfaat atau cedera yang terjadi sepanjang proses pelayanan, distribusi pelayanan kesehatan sebagaimana dinilai oleh masyarakat secara umum.
  • 5. Mutu (Kemenkes)  Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien (pengguna) sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
  • 6. Perspektif mutu  Mutu dapat ditinjau dari berbagai perspektif yang berbeda:  baik dari perspekstif penerima pelayanan kesehatan,  profesi tenaga pelaksana pelayanan kesehatan  pengelola program/sarana kesehatan,  penyandang dana,  pembuat dan pelaksana kebijakan pelayanan kesehatan
  • 7. Manajemen mutu  Manajemen Mutu (Quality Management) adalah seluruh aktivitas kegiatan fungsi manajemen dari kebijakan, tugas dan tanggung jawab yang dituangkan dalam bentuk:  perencanaan mutu (quality planning),  kendali mutu (quality control)/jaminan mutu (quality assurance) dan  peningkatan mutu (quality improvement) ,serta  kendali biaya dalam satu sistem mutu.
  • 8. Akses thd pelayanan Keefektifan Efisiensi Keamanan Kelangsungan layanan Kompetensi tehnis Kenyamanan Hub. Antar manusia Dimensi Mutu (WHO)
  • 10. Trilogy Juran  Quality planning  Quality control  Quality improvement  Juran menjelaskan bahwa agar pelayanan kita bermutu, maka mutu perlu direncanakan, dikendalikan, dan secara berkelanjutan ditingkatkan atau disempurnakan
  • 11. Standar mutu (Donabedian) Standar struktur Standar proses Standar outcome Menurut Donabedian: perlu dilakukan standardisasi agar pelayanan yang kita berikan bermutu. Standar meliputi: standar struktur/input, standar proses, dan standar outcome/hasil
  • 12. 14 Prinsip Deming  1. Peningkatan mutu merupakan tujuan yang secarakonsisten hendak dicapai  2. Menerapkan filosofi mutu  3. Mengurangi ketergantungan pada pengawasan  4. Hentikan pendapat bahwa “harga membawa nama”  5. Peningkatan yang berkesinambungan sistem pelayanan dan produksi  6. Pendidikan dan pelatihan karyawan  7. Kepemimpinan yang mempunyai komitmen thd mutu  8. Menghilangkan rasa takut dalam iklim kerja  9. Menghilangkan barier antar unit kerja  10. Membatasi slogan  11. Mengurangi penekanan pada angka pencapaian target  12. Menghilangkan hambatan thd kepuasan kerja  13. Merencanakan dan melaksanakan program diklat yang membangun  14. Melaksanakan proses perubahan
  • 13. 14 langkah Crosby  1. Komitmen manajerial  2. Pembentukan Kelompok Kerja Mutu  3. Pengukuran  4. Penetapan biaya mutu  5. Kembangkan kesadaran akan mutu  6. Lakukan tindakan koreksi  7. Perencanaan cacat nihil (zero defect)  8. Pendidikan dan pelatihan  9. Penetapan hari bebas cacat (zero defect)  10. Penetapan tujuan yang jelas  11. Hilangkan penyebab terjadinya penyimpangan  12. Penghargaan  13. Pembentukan dewan mutu  14. Lakukan sebagai kegiatan yang berkesinambungan
  • 14. DOING THINGS CHEAPER (EFFICIENCY) DOING THINGS BETTER (QUALITY IMPROVEMENT) DOING THINGS RIGHT DOING THE RIGHT THINGS (EFFECTIVENESS) DOING THE RIGHT THINGS RIGHT 1970 1980 1990 2000 ABAD 21 EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN DOING THE RIGHT THINGS RIGHT BY DEFAULT
  • 15.
  • 16. 8 Prinsip dasar peningkatan mutu  Pusat perhatian pada pelanggan (client centered)  Kepemimpinan  Keterlibatan personil  Pendekatan proses  Pendekatan sistem untuk pengelolaan  Peningkatan berkesinambungan  Pembuatan keputusan berdasarkan fakta  Hubungan saling menguntungkan dengan rekanan
  • 19. Penyebab masalah mutu: Variasi Proses Proses tidak diukur dg baik 1 Proses tidak dimonitor dg baik 2 Proses tidak dikendalikan dg baik 3 Proses tidak dipelihara dg baik 4 Proses tidak disempurnakan 5 Proses tidak didokumentasi dg baik 6
  • 24. PRIMUM, NON NOCERE FIRST, DO NO HARM  HIPPOCRATES’S TENET  (460-335 BC)
  • 25. Pengertian Patient Safety  Keselamatan pasien (patient safety) : reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003)
  • 26. Source – The Philadelphia Inquirer Crisis In Health Care Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
  • 27. Medical Errors Cost U.S. $8.8 Billion, result in 238,337 potentially preventable deaths, according to HealthGrades Study Top-Performing Hospitals have 43 Percent Lower Incidence Rate Compared with Poorest Performers Studi di Amerika 2004 – 2006:
  • 28. Wayne Jowett, Kehilangan Nyawa Akibat Dokter Salah Suntik ..! Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris, tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya disuntikkan intrathecal adalah cytosine Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak direncanakan --ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya, menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett. BBC, Kamis, 02 Oktober 2003, 8:22 WIB Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
  • 30. nursing care medical care Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
  • 31. Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan kesehatan (McCaffrey & Hagg-Rickert, Risk Management Handbook, pp 100-104, 2004)  Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien  Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis  Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan yang lain  Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana  Risiko financial  Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb)
  • 32. Risiko pada saat akses ke faskes Akses Kegagalan melakukan akses Keterlambatan akses Salah menuju/memilih tempat pelayanan
  • 33. Risiko pada saat pendaftaran Pendaftaran Kekeliruan identitas rekam medis Rekam medis tidak ditemukan, dibuatkan rekam medis baru, Kartu identitas tertukar, Rekam medis tertukar
  • 34. Risiko pada saat pengkajian dan penyusunan rencana asuhan Pengkajian & Penyusunan Rencana asuhan Salah diagnosis Salah baca hasil pem Penunjang Salah interpertasi hasil Salah menyusun rencana terapi
  • 35. Risiko pada Tindakan dan Pemberian obat Pelaksanaan asuhan tidak sesuai rencana asuhan Kekeliruan dalam melakukan tindakan medik/keperawatan Kekeliruan dalam menyediakan diit Kekeliruan dalam penulisan resep, penyediaan obat, pemberian obat yang tidak perlu, tidak memberikan obat yang diperlukan, peracikan obat, informasi ttg obat, dsb Pemberian pelayanan yang tidak bersih, Pemberian terapi yang tidak dimonitor
  • 39. Keselamatan Pasien di Sarana Pelayanan Kesehatan: Upaya upaya yang dirancang untuk: mencegah terjadinya “adverse outcomes/events” (hasil/kejadian yang tidak diharapkan, yang disebaBkan bukan oleh kondisi pasien) sebagai akibat “tindakan yang tidak aman” atau “kondisi laten”
  • 40. Beberapa definisi  Adverse event (Kejadian tidak diharapkan=KTD): injury caused by medical management rather than by the underlying condition of the patient  Kejadian Tidak Cedera (KTC)  Near miss (Kejadian nyaris cedera=KNC): suatu kejadian atau situasi yang sebenarnya dapat menimbulkan kecelakaan, trauma atau penyakit tetapi belum terjadi karena secara kebetulan diketahui atau upaya pencegahan segera dilakukan  Kondisi Potensial Cedera (KPC): suatu keadaan yang mempunyai potensi menimbulkan cedera
  • 41. Penyebab terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD=Adverse event)  Tindakan yang tidak aman (unsafe act):  Human error:  Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau salah persepsi)  Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori lupa/tdk ingat)  Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental dalam assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam merencanakan asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan, kesalahan dalam mengambil keputusan klinis  Violation (pelanggaran)  Sabotage (sabotase) (Reason, 1997)
  • 42.  Kondisi laten (latent condition):  Sistem yang kurang tertata yang menjadi predisposisi terjadinya error  Sumber daya yang tidak memenuhi persyaratan (Reason, 1997)
  • 43. Multi-Causal Theory “Swiss Cheese” diagram (Reason, 1991)
  • 44. Situasi/kondisi yang memudahkan terjadi medical error  Tekanan waktu  Lingkungan kerja yang tidak menentu  Beban kerja yang tinggi  Menghadapi situasi, alat, kasus yang belum pernah sebelumnya  Kesibukan yang tinggi shg kurang istirahat  Tuntutan kecepatan dlm menangani kasus setiap saat  Petunjuk yang meragukan/tidak tepat  Terlalu percaya diri  Komunikasi yang tidak memadai  Lingkungan kerja dg stress tinggi
  • 45. Error dapat terjadi dalam bentuk tindakan: Melakukan yang semestinya tidak dilakukan (commission) atau Tidak melakukan yang semestinya dilakukan (omission)
  • 46. Proses manajemen risiko Menetapkan lingkup Manajemen risiko Identifikasi risiko Analisis risiko Evaluasi risiko Tindakan/treatment terhadap risiko Komunikasi dan Konsultasi pd stakeholders Monitoring, audit dan Tinjauan (review) Dukungan internal Kajian risiko (risk assessment) tdk ya
  • 47. Health care regulation (Nihal Hafez, 1997) SUATU AKSI SOSIAL YANG DILAKUKAN (OLEH PEMERINTAH) UNTUK MEMPENGARUHI SECARA LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERILAKU DAN FUNGSI TENAGA KESEHATAN DAN/ATAU ORGANISASI KESEHATAN 47
  • 49. 49 Proses Pelaksana Sasaran evaluasi Komponen persyaratan Standard Akreditasi (sukarela), contoh: akreditasi RS, yan med dasar Lembaga yang diakui, biasanya LSM Organisasi atau sebagian fungsi organisasi Kepatuhan pada standar, on-site evaluation, kepatuhan tsb tidak diharuskan oleh hukum Standar maksimal yang dapat dicapai untuk memacu perbaikan mutu yang kontinyu Lisensi (wajib): lisensi tenaga kesehatan, lisensi fasilitas pelayanan Pemerintah atau konsil Individu atau organisasi Bagian dari regulasi untuk menjamin kompetensi minimum Bagian dari regulasi untuk menjamin standar minimal suatu fasilitas pelayanan Standar minimal untuk melindungi pasien, menjamin keamanan, dan meminimalkan resiko Sertifikasi (sukarela/wajib): sertifikasi ATLS, sertifikasi tehnologi kesehatan, sertifikasi berbagai pusat di RS Lembaga yang diberi kewenangan, pemerintah, atau LSM Individu/organisasi Evaluasi persyaratan yang ditetapkan, pendidikan/pelatihan tambahan, dan kompetensi di bidang tertentu Menunjukkan bahwa organisasi mempunyai pelayanan, tehnologi atau kapasitas khusus Standar lembaga (misalnya ISO) untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap spesifikasi rancangan lembaga
  • 50. Definisi Akreditasi  ISQua (2001) :Accreditation is a public recognition by a national healthcare accreditation body of the achievement of its accreditation standards by a healthcare organisation, demonstrated through an independent external peer assessment of that organisation’s level of performance in relation to the standards.  Akreditasi adalah pengakuan oleh public melalui lembaga akreditasi pelayanan kesehatan nasional pada suatu organisasi pelayanan kesehatan atas tingkat pencapaian terhadap standar akreditasi yang diwujudkan melalui penilaian eksternal oleh peer secara independen thd tingkat kinerja terkait dengan standar tsb.
  • 51. AKREDITASI MERUPAKAN SALAH SATU BENTUK AUDIT EKSTERNAL UNTUK MENILAI SISTEM PELAYANAN DAN SISTEM MUTU APAKAH SUDAH SESUAI DENGAN STANDAR YG DITETAPKAN
  • 53. AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA Definisi: Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama, praktik dokter dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan. 53
  • 54. PUSKESMAS Instrumen Akreditasi KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS Badan Akreditasi Survei Akreditasi Puskesmas SERTIFIKAT 1 2 5 4 3 6 Memenuhi / Menerapkan / Comply UU 29 / 2004 : Praktik Kedokteran UU 36 / 2009 : Kesehatan PP. 65/ 2005 : P edoman dan Penerapan SPM Permenkes 741/2008 : SPM Bid. Kes Kab/kota Kep menkes 128/2004, : Kebijakan Dasar PKM Kep menkes 374/2009 : SKN 2009 STANDAR Dimodifikasi dari Nico A. Lumenta UU 29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERN UU 36/2009 : KESEHATAN PP 65/2005 : PEDOMAN DAN PENERAPAN SPM PERPRES 72/2012 : SKN PERMENKES 741/2008 : SPM Bid KES Kab/Kota KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM UU 29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERAN UU 36/2009 : KESEHATAN PP 65/2005 : PEDOMAN & PENERAPAN SPM PERPRES 72/2012 : SKN PERPRES 12/ 2013 : JKN PERMENKES 741/2008 : SPM BID. KES KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM KONSEP DASAR AKREDITASI FASYANKES PRIMER  UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;  UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;  UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah  UU RI No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan ;  Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019  Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN  Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik  Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat  Kepmenkes HK.02.02/52/2015 tentang Renstra Kemenkes 2015 - 2019
  • 55.  BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA :  Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta penerapan manajemen risiko  BAGI BPJS KESEHATAN :  Sebagai syarat recredensialing FKTP  BAGI FKTP : 1. Memberikan keunggulan kompetitif 2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas . 3. Meningkatkan pendidikan pada staf 4. Meningkatkan pengelolaan risiko 5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf 6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja 7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.  BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA) 1. Memperkuat kepercayaan masyarakat 2. Adanya Jaminan Kualitas MANFAAT AKREDITASI FKTP 55
  • 56. AKREDITASI FKTP PUSKESMAS PARIPURNA UTAMA MADYA DASAR TIDAK TERAKREDITASI KLINIK PRATAMA PARIPURNA MADYA DASAR TIDAK TERAKREDITASI DPM TERAKREDITASI TIDAK TERAKREDITASI 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 2. UKM 3. LAYANAN KLINIS (UKP) 776 EP 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 2. LAYANAN KLINIS 503 EP 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 2. LAYANAN KLINIS 234 EP
  • 57. Akreditasi Puskesmas Pelayanan UKP Penyelenggaraan UKM Puskesmas Administrasi manajemen Puskesmas Pelayanan Yang diakreditasi
  • 58. Standar akreditasi puskesmas disusun dalam 9 bab, dengan 776 elemen penilaian (EP): Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121 EP Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran (UKMBS) dengan 53 EP Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat (KMUKM) dengan 101 EP Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) dengan 58 EP
  • 59. 4 Bab standar akreditasi klinik (TOTAL 503 EP)  Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK) : 122 EP  Bab II Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) : 151 EP  Bab III Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK): 172 EP  Bab IV Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) : 58 EP
  • 60. Standar akreditasi Praktik Dokter Mandiri (234 EP)  Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Praktik Mandiri (KMPM) dengan 73 EP  Bab II Layanan Klinis dan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (LKPM) dengan 161 EP
  • 62. 1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) Standar 1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Kriteria 1.1.1 Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan. Maksud dan Tujuan: Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat. Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas (community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas. Rencana Puskesmas …..dst Elemen Penilaian: 1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas 2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan. 3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat. 4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya. 5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. 6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
  • 63. Bab I Persyaratan Umum Klinik Standar 1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana, peralatan, dan ketenagaan. Persyaratan Lokasi Kriteria 1.1.1. Lokasi pendirian Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah Maksud dan Tujuan:  Pendirian Klinik perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan sesuai rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk.  Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam rencana strategik Klinik atau rencana pembangunan Klinik Elemen Penilaian: 1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Klinik yang mempertimbangkan tata ruang daerah dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan 2. Pendirian Klinik mempertimbangkan tata ruang daerah 3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan 4. Klinik memiliki perijinan yang berlaku
  • 64. Cara penilaian  Tiap pembuktian pada elemen diberikan nilai:  0 = jika belum ada sama sekali atau baru sebagian kecil ada ( 0% – 20 %)  5 = jika sebagian besar sudah dilaksanakan (20 – 79 %)  10 = jika sudah dilaksanakan (80 – 100 %)
  • 65.  Skor total untuk tiap kriteria = jumlah skor semua elemen pada tiap kriteria x 100 % jumlah elemen pd tiap kriteria x 10  Skor total untuk tiap bab= jumlah skor semua elemen pada tiap bab x 100 % jumlah elemen pd tiap bab x 10
  • 66. Pelaksanaan survei  Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen eksternal dan internal  Telusur:  Wawancara:  Pimpinan puskesmas  Penanggung jawab program  Staf puskesmas  Lintas sektor  Masyarakat  Pasien, keluarga pasien  Observasi:  Pelaksanaan kegiatan  Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan (rekaman/records)
  • 67. Kegiatan Pokok bahasan penugasan Waktu Jumla h NS Nama NS Workshop I Standard an instrumen SA, penyusunan dokumen Mei 3 Tjahjono Soenoe Lina Workshop II Pembahasan hasil SA dan rencana tindak lanjut Tindak lanjut SA: Kelengkapan dokumen Perbaikan system Juni 2 Tjahjono Soenoe Workshop III Progress tindak lanjut SA Implementasi perbaikan Juli akhir 2 Djemingin Lina Workshop IV Progress perbaikan system dan implementasi Perbaikan sesuai hasil workshop September/Oktobe r 2 Tjahjono Soenoe Workshop V SA pra akreditasi Perbaikan hasil SA pra akreditasi, persiapan akreditasi Oktober/November 2 Djemingin Soenoe
  • 68. Agenda Pembahasan Standar dan Instrumen  Linatih akan dibagi dalam 3 kelas:  Kelas A : Manajemen puskesmas (dr. Soenoe J Mkes MMR)  Kelas B : Upaya Puskesmas (Djemingin P, Mkes)  Kelas C : Pelayanan Klinis (dr. Tjahjono)  Pembahasan terinci tiap Bab, Standar, Kriteria, dan Elemen Penilaian (oleh Fasilitator)  Penugasan diskusi:  Esensi dari tiap Bab  Dokumen yang perlu dilihat dalam waktu 2 jam kegiatan survey  Butir-butir inti dari tiap Bab  Daftar Pertanyaan yang akan digunakan sebagai pemandu pada saat survey