SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Surveilans Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi di Puskesmas
dr. I Putu Cahya Legawa
Puskesmas Imogiri 1
https://legawa.com
Apa itu surveilans PPI? Surveilans PPI di Puskesmas adalah
kegiatan mengawasi (potensi) munculnya
infeksi terkait layanan kesehatan (HAIs)
secara metodologis.
Pendahuluan
Surveilans adalah metode terorganisir untuk mengumpulkan, menganalisis, dan berbagi
informasi. Misalnya, pengawasan untuk cedera jarum suntik melibatkan pengumpulan
informasi (data) tentang kapan, bagaimana, mengapa dan di kategori staf mana insiden
ini terjadi.
Bagian penting dari pengawasan adalah mengkomunikasikan hasil pengawasan
kepada orang-orang yang dapat meningkatkan hasil yang diukur, misalnya manajer
fasilitas, manajer lingkungan atau kepala departemen.
Siapa yang bekerja dalam dan bagaimana
proses surveilans PPI?
• Tim PPI menentukan jenis dan data surveilans yang diperlukan.
• IPCN (perawat PPI) melakukan koordinasi dengan IPCLN (perawat narakait PPI).
• IPCLN melakukan koordinasi perekaman data survei kepada para enumerator di unit
terkait.
• Data direkam oleh para enumerator.
• Enumerator adalah tenaga kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien yang
menjadi subjek surveilans PPI.
Apa tujuan surveilans PPI?
Surveilans menghasilkan 'informasi untuk bertindak'. Dengan kata lain, temuan kegiatan atau
program surveilans harus digunakan untuk memahami masalah dan kemudian mengidentifikasi
perubahan atau intervensi untuk mencegah atau mengelola masalah. Ada banyak alasan lain untuk
melakukan pengawasan, termasuk:
• Menetapkan data dasar tentang tingkat infeksi, sebelum menerapkan perubahan atau intervensi.
• Mengidentifikasi patogen penting untuk ditargetkan dengan intervensi.
• Untuk mendeteksi peningkatan tingkat infeksi di atas garis dasar untuk mengidentifikasi
orang/kelompok dengan infeksi (wabah).
• Untuk mendeteksi kasus penyakit yang dapat diberitahukan untuk dilaporkan ke departemen atau
kementerian kesehatan.
• Untuk memantau efektivitas langkah-langkah PPI atau dampak perubahan dalam praktik.
Mengapa surveilans infeksi terkait pelayanan
kesehatan harus dilakukan?
Surveilans untuk HAI adalah bagian penting dari setiap program PPI. Melalui surveilans HAI, praktisi
PPI mungkin dapat menetapkan informasi kunci berikut:
• Area klinis dengan tingkat infeksi tertinggi (biasanya unit perawatan intensif)
• Jenis infeksi yang paling umum (umum), misalnya infeksi saluran kemih
• Jenis infeksi yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas paling banyak
• Prosedur invasif yang paling sering dilakukan, misalnya operasi, penyisipan kateter IV
• Jenis pasien dengan risiko terbesar untuk infeksi, misalnya pasien yang terinfeksi HIV, penderita
diabetes.
Informasi ini akan membantu praktisi PPI dan manajer fasilitas dalam menentukan area penting
(prioritas) dan praktik klinis yang memerlukan intervensi untuk mengurangi tingkat infeksi.
Apa jenis surveilans yang dapat dilakukan?
Sumber daya yang tersedia untuk pengawasan HAI akan menentukan metode surveilans/pengawasan mana yang paling
praktis untuk unit atau fasilitas individu.
Metode pengawasan HAIs utama adalah:
• Surveilans berkelanjutan: misalnya untuk jangka waktu setidaknya enam bulan dari pengawasan total atau target;
Surveilans total mengumpulkan data tentang semua jenis HAI, sedangkan surveilans yang ditargetkan hanya
mengidentifikasi jenis infeksi, penyakit, atau patogen tertentu untuk disurvei.
• Surveilans berkala: dilakukan sebentar-sebentar, memberikan 'snapshot' tingkat infeksi pada titik-titik tertentu dalam
waktu, misalnya jumlah kasus selama satu minggu setiap bulan. Dikenal juga sebagai survei prevalensi titik.
• Surveilans berbasis laboratorium: menggunakan isolat laboratorium patogen yang telah dipilih sebelumnya, sering
disebut 'organisme waspada' dari jenis sampel tertentu atau 'situs peringatan', misalnya kultur darah, urine, apusan
nanah untuk menghitung tingkat HAI.
• Surveilans klinis: menggunakan definisi infeksi berdasarkan parameter klinis, dengan atau tanpa dimasukkannya hasil
laboratorium, misalnya diagnosis klinis dugaan infeksi paru-paru akan mencakup demam di atas 38 ° C, pneumonia pada
radiografi dada, dan peningkatan jumlah sel darah putih.
Apa perbedaan antara pengukuran hasil dan
proses?
Surveilans dapat mengukur:
• Hasil, misalnya:
• HAIs tingkat, infeksi dengan patogen tertentu, atau
• cedera jarum suntik
• Proses, misalnya:
• kepatuhan staf dengan kebersihan tangan, atau
• penyerapan imunisasi COVID-19 di kalangan staf Puskesmas
Apa itu rencana surveilans?
Sebelum memulai dengan surveilans, penting untuk memiliki rencana yang dipikirkan dengan baik
yang mencakup langkah-langkah berikut:
• Selama periode waktu apa (kontinu) atau pada interval apa (periodik) surveilans akan dilakukan?
• Definisi kasus yang jelas dan mudah dipahami tentang HAI atau peristiwa atau praktik yang sedang
disurvei.
• Siapa yang akan mengumpulkan data?
• Siapa yang akan memeriksa (memverifikasi) keakuratan data?
• Bagaimana entri data akan dilakukan?
• Bagaimana data akan dianalisis?
• Dengan siapa hasil pengawasan akan dibagi?
Bagaimana tingkat infeksi terkait layanan
kesehatan dilaporkan?
Cara paling umum untuk melaporkan frekuensi HAI adalah dengan menggunakan tarif. Sederhananya,
tingkat adalah berapa kali sesuatu terjadi selama periode waktu tertentu. Untuk menghitung tingkat
HAI kita membagi jumlah orang yang memperoleh infeksi (pembilang) dengan total populasi
pasien/tindakan yang berisiko terinfeksi (penyebut), misalnya:
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑒𝑏𝑖𝑡𝑖𝑠 =
Jumlah pasien dengan infeksi plebitis
Jumlah jalur IV yang dipasang pada pasien lebih dari 48 jam
× 100%
Sangat penting untuk memiliki data penyebut, karena ini memungkinkan perbandingan penilaian
antara area atau institusi klinis yang berbeda.
Penyelidikan (investigasi) wabah
• Ada kalanya suatu kasus muncul atau tertangkap pada proses surveilans,
baik surveilans PPI maupun surveilans lainnya, dalam jumlah yang
meningkat di atas kewajaran.
• Kemunculan ini memerlukan penyelidikan/investigasi wabah.
Apa itu wabah?
Wabah (outbreak) adalah terjadinya lebih
banyak kasus penyakit menular daripada
yang biasanya diharapkan untuk waktu,
tempat, atau populasi tertentu.
Untuk sebagian besar wabah, dua atau
lebih orang dengan gejala yang sama
terjadi di daerah dan waktu yang sama,
mungkin terkait.
Dalam keadaan tertentu, bahkan satu
kasus penyakit yang mengancam jiwa
dianggap sebagai wabah, misalnya
meningitis meningokokus atau demam
berdarah virus.
Istilah-istilah
Endemi: Tingkat penyakit yang biasa di daerah
tertentu.
Pandemi: Tingkat penyakit yang mewabah secara
global di seluruh belahan dunia.
Wabah: Tingkat penyakit di atas apa yang biasanya
diharapkan; lebih luas atau berkepanjangan dari yang
bukan wabah.
Kluster: Sekelompok kasus di tempat dan waktu
tertentu lebih besar dari yang biasanya diharapkan.
Kendaraan: Perantara non-hidup (faktor) yang dapat
mengirimkan patogen (misalnya makanan atau air).
Vektor: Perantara hidup (misalnya serangga,
artropoda) yang dapat menularkan patogen
Reservoir: Tempat atau area yang biasa di mana patogen
tertentu ditemukan (misalnya manusia, hewan, lingkungan).
Mode transmisi: Cara patogen menyebar untuk
menginfeksi manusia; mungkin infeksi langsung (MRSA
ditransfer ke pasien oleh tangan petugas kesehatan) atau
tidak langsung (demam gigitan kutu yang disebabkan oleh
inokulasi Rickettsia dari gigitan kutu).
Portal entri: Cara atau situs di mana patogen memasuki
seseorang untuk menyebabkan infeksi, misalnya menelan
makanan atau air yang terkontaminasi, atau menghirup
patogen.
Wabah sumber umum: Semua korban memperoleh
penyakit dari satu titik, misalnya air yang terkontaminasi
kolera atau makanan yang terkontaminasi Salmonela.
Wabah sumber yang berkelanjutan: Korban tertular
penyakit selama beberapa masa inkubasi (banyak orang
yang terinfeksi dari orang lain) misalnya cacar air di
bangsal rumah sakit
Bagaimana wabah biasanya dikenali?
Wabah dapat dikenali dalam berbagai cara:
• Kegiatan surveilans rutin: dalam pengaturan dengan program surveilans yang baik, misalnya ketika wabah
terdeteksi dini karena tingkat infeksi dasar diketahui. (Namun, dengan semua metode surveilans, Anda hanya
menemukan apa yang Anda cari. Dengan kata lain, jika program surveilans Anda tidak memasukkan semua
patogen potensial, Anda mungkin gagal mendeteksi wabah dengan patogen yang tidak umum.)
• Pelaporan oleh dokter dan staf laboratorium: dokter yang siaga mungkin melihat peningkatan yang tidak biasa
pada pasien yang menunjukkan gejala atau penyakit menular tertentu. Demikian pula, layanan laboratorium yang
baik akan menelepon dokter atau petugas PPI jika mereka mendeteksi sekelompok infeksi tertentu atau
mengidentifikasi patogen yang mengancam jiwa. Agar metode pengenalan wabah ini efektif, harus ada
komunikasi yang baik antara semua pemain peran.
• Laporan dari individu yang terkena penyakit menular tertentu: ini adalah cara di mana wabah penyakit
masyarakat, misalnya penyakit diare atau pernapasan, sering dikenali. Masyarakat harus menyadari siapa yang
harus diberitahu dalam kasus dugaan wabah, misalnya layanan kesehatan setempat, dan pada gilirannya
seseorang di tingkat kabupaten harus bertanggung jawab untuk penyelidikan klaim wabah.
Apa tujuan penyelidikan wabah?
Tujuan utama penyelidikan wabah adalah untuk mengidentifikasi sumber penyakit
dan untuk memandu upaya kesehatan masyarakat untuk menghentikan
penyebaran wabah.
Selain itu, faktor risiko yang dapat dicegah untuk wabah dapat diidentifikasi dan
intervensi jangka panjang dapat direncanakan, misalnya penyediaan air minum yang
aman kepada masyarakat yang terkena dampak wabah kolera.
Wabah juga memberikan kesempatan untuk melatih petugas kesehatan tentang
penyelidikan kesehatan masyarakat dan tanggap darurat.
Wabah palsu (psudo-outbreak)
Beberapa dugaan wabah ternyata 'pseudo-outbreaks' (alarm palsu). Kesan peningkatan
tingkat infeksi mungkin timbul dari:
• Perubahan dalam definisi klinis atau kasus penyakit.
• Metode diagnostik yang ditingkatkan mengidentifikasi lebih banyak kasus.
• Perubahan kriteria pengawasan.
Untuk mengkonfirmasi wabah, Anda harus menganalisis data pasien historis dan / atau
laboratorium atau kadang-kadang berkonsultasi dengan literatur medis yang diterbitkan.
Anda harus memastikan bahwa tidak ada perubahan dalam metode pengawasan, metode
diagnostik atau definisi kasus telah terjadi.
Apa langkah-langkah yang terlibat dalam
penyelidikan wabah?
1. Bersiaplah untuk penyelidikan: semua pemain peran dalam penyelidikan wabah harus
disiagakan, misalnya manajemen fasilitas, departemen kesehatan, laboratorium, dokter, korban
dan masyarakat. Sekelompok kecil orang (tim wabah) harus dibentuk untuk merencanakan
penyelidikan.
2. Mengkonfirmasi keberadaan wabah: definisi kasus harus dikembangkan. Ini idealnya harus
klinis, misalnya definisi kasus untuk dugaan campak adalah demam, ruam, batuk dan mata
merah. Definisi ini dapat digunakan untuk menetapkan ukuran wabah, sementara konfirmasi
laboratorium kasus ditunggu. Perkiraan jumlah kasus kemudian dapat digunakan untuk
membandingkan jumlah kasus saat ini dengan tingkat penyakit yang biasa untuk populasi dan
periode waktu itu, untuk menentukan apakah itu sebenarnya wabah.
3. Menetapkan diagnosis: untuk setiap individu yang memenuhi definisi kasus, memperoleh dan
menganalisis data klinis dan laboratorium, untuk membantu mengidentifikasi patogen yang
dicurigai. Untuk semua kasus, kirim sampel klinis yang sesuai untuk penyelidikan laboratorium.
Apa langkah-langkah yang terlibat dalam
penyelidikan wabah?
4. Cari kasus tambahan: siapkan daftar semua individu yang memenuhi definisi kasus di
fasilitas atau komunitas (dikenal sebagai daftar baris). Untuk wabah di fasyankes,
siapkan bagan Gantt untuk melacak pergerakan, prosedur, sampel, sampel yang
diajukan, dan hasil penyakit pasien (lihat contoh di bagian kasus).
5. Ciri (jelaskan) kasus: gunakan rinci demografis dari kasus yang terkena dampak untuk
membangun profil (deskripsi) tentang siapa yang berisiko terkena infeksi ini. Jika
memungkinkan, tarik kurva epidemi (ini adalah metode visual untuk melacak kapan dan
pada tingkat apa infeksi baru terjadi).
6. Menempatkan langkah-langkah kontrol segera di tempat: mendukung dan
mengintensifkan langkah-langkah PPI, misalnya kebersihan tangan; dan
menghilangkan sumber kontaminasi yang dicurigai, misalnya air minum yang kotor.
Apa langkah-langkah yang terlibat dalam
penyelidikan wabah?
7. Merumuskan hipotesis (penjelasan yang mungkin): menganalisis semua informasi yang
dikumpulkan sampai saat ini dan menyusun teori (ide) yang akan menjelaskan penyakit untuk
sebagian besar kasus yang terkena. Ingat tidak semua kasus dapat disebabkan oleh patogen
yang sama dan bahwa adalah mungkin untuk lebih dari satu wabah terjadi pada saat yang sama.
8. Uji hipotesis Anda: sebagian besar penyelidikan wabah tidak mencapai tahap ini, karena
langkah-langkah intervensi yang diberlakukan sering menghentikan penularan yang sedang
berlangsung. Jika langkah ini diperlukan, dapatkan bantuan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut tentang masalah ini.
9. Komunikasikan temuan Anda: identifikasi satu anggota tim wabah untuk berinteraksi dengan
fasilitas, komunitas, dan terkadang bahkan media lokal! Sangat penting untuk mengkomunikasikan
kemajuan dan temuan kepada semua pemangku kepentingan dan masyarakat, karena sering ada
tingkat kepanikan dan informasi yang salah yang terkait dengan wabah. Setelah wabah selesai,
rangkuman penyelidikan, buat rekomendasi untuk pencegahan wabah di masa depan dan bagikan
laporan secara luas.
Apa peran petugas PPI dalam investigasi
wabah?
Praktisi IPC adalah orang kunci dalam penyelidikan wabah dan harus menjadi bagian
dari tim wabah. Kegiatan tambahan yang dapat membantu koordinasi praktisi IPC
dalam wabah meliputi:
• Pengumpulan spesimen klinis
• Evaluasi dan implementasi langkah-langkah PPI
• Inisiasi pengawasan penyakit yang diperluas ke area/daerah lain
• Meninjau kebijakan fasilitas
• Pendidikan petugas kesehatan mengenai langkah-langkah pengendalian wabah.
Sasaran Surveilans PPI
Jenis sasaran, numerator-denominator, perhitungan
dan analisis, serta pelaporan.
Data yang diperlukan
Data dasar: Identitas pasien
Data klinis: diagnosis, ruang perawatan, jenis tindakan (pemasangan infus,
pemasangan kateter urine, operasi)
Data survei: kejadian HAIs (IDO/SSI, ISK/CAUTI, Plebitis), penggunaan antibiotik
(profilaksis, terapeutik)
Data lain: dalam bentuk keterangan
Bundel PPI
• Akses bundel CAUTI (ISK karena pemasangan kateter urine) di URL: Bundel PPI
untuk CAUTI.docx
• Akses bundel SSI (IDO pascabedah) di URL: Bundel PPI untuk SSI.docx
• Untuk bundel Plebitis, silakan baca terjemahan (tidak utuh) dari dokumen di URL:
Pedoman untuk Pencegahan Infeksi Terkait Kateter Intravaskuler.docx dan baca
rekomendasi dari CDC di URL: Recommendations | BSI | Guidelines Library |
Infection Control | CDC ; dan rekomendasi RCH di URL: Clinical Guidelines
(Nursing) : Peripheral intravenous (IV) device management (rch.org.au)
Surveilans CAUTI/ISK - Pemaknaan
• Tanda klinis paling umum adalah demam (>38°C) dengan hasil kultur urine positif,
tanpa ada temuan lokal lainnya.
• Pasien dengan terpasang kateter urine memiliki prevalensi bakteriuria yang tinggi,
sehingga poin di atas sering kurang spesifik.
• Periode jendela infeksi adalah 2x24 jam setelah pemasangan kateter urine menetap
(IUC) dalam periode 7x24 jam.
• Tanggal kejadian (DOE) bisa jadi adalah hasil kultur ATAU tanda/gejala.
• Tanda/gejala mungkin tidak/sulit dikenali pada pasien dengan komorbiditas atau
tidak mampu berkomunikasi oleh karena penyakit atau usia.
Surveilans CAUTI/ISK - Kriteria
Pasien dengan IUC yang sudah terpasang lebih dari dua hari berturut-turut pada ruang
rawat inap pada DOE dan: masih terpasang pada DOE atau dilepaskan satu hari
sebelum DOE. DAN
Pasien dengan sekurang-kurangnya satu dari tanda/gejala: (1) Demam (>38°C), (2)
nyeri tekan suprapubik, (3) nyeri atau nyeri tekan angulus kostovertebra, (4) kebelet
buang air kecil, (5) poliuria, (6) disuria. DAN
Pasien dengan hasil kultur urine dengan tidak lebih dari dua spesies organisme yang
teridentifikasi, dengan setidaknya salah satu nilai bakteriuria ≥105 CFU/ml.
Ekstra: ABUTI (infeksi saluran kemih tipe
bakteremia asimtomatis)
Pasien dengan atau tanpa IUC tanpa tanda/gejala SUTI 1 atau 2 menurut usia; DAN
Pasien dengan hasil kultur urine dengan tidak lebih dari dua spesies organisme yang
teridentifikasi, dengan setidaknya salah satu nilai bakteriuria ≥105 CFU/ml.
Pasien dengan organisme yang diidentifikasi melalui spesimen darah dengan
setidaknya satu kecocokan bakteri dengan bakteri yang diidentifikasi pada spesimen
urine ATAU memenuhi kriteria 2 LCBI (tanpa demam) dan cocok dengan (simbiosis)
komensal di urine.
Surveilans CAUTI/ISK – Contoh Indikator Mutu
(luaran/hasil)
𝑰𝒏𝒔𝒊𝒅𝒆𝒏 𝑪𝑨𝑼𝑻𝑰 =
𝒏𝑪𝑨𝑼𝑻𝑰
𝒏𝑰𝑼𝑪
× 𝟏𝟎𝟎𝟎‰
• nCAUTI = jumlah kejadian CAUTI per satuan waktu
• nIUC = jumlah kateter urine tetap yang terpasang lebih dari 2x24 jam
Surveilans SSI/IDO – Kriteria (hanya untuk sayatan
permukaan / superficial incision)
1. Infeksi terjadi dalam 30 pascabedah; DAN
2. Hanya melibatkan kulit serta jaringan subkutan yang disayat; DAN
3. Pasien memiliki setidaknya salah satu tanda/gejala berikut:
a. Drainase purulen dari sayatan permukaan;
b. Organisme diisolasi dari kultur cairan atau jaringan sayatan permukaan yang didapatkan secara
asepsis;
c. Pada sayatan permukaan yang sengaja dibuka ulang oleh dokter dengan kultur-positif atau tidak
dikulutur; DAN pasien memiliki salah satu tanda/gejala berupa: nyeri atau nyeri tekan, bengkak
lokal, kemerahan, panas (catatan: tidak termasuk kriteria pada hasil kultur-negatif).
d. Dokter mendiagnosis sebagai IDO/SSI pada sayatan permukaan atau daerah bedah minor.
Surveilans SSI/IDO – Langkah-langkah
1. Ketika IPCN diberi tahu kemungkinan IDO/SSI, tentukan tanggal tindakan bedah;
2. Tentukan jenis prosedur yang dikerjakan (mis. Tindik telinga, odontektomi, dan
sebagainya)  pastikan termasuk tindakan bedah dengan sayatan permukaan, dan
dikerjakan di Puskesmas; YA  lanjut langkah 3;
3. Tentukan kasus apakah tergolong IDO/SSI sesuai dengan kriteria; YA  lanjut
langkah 4;
4. Masukan/data dalam pendataan surveilans IDO/SSI dan laporan surveilans PPI
secara berkala;
5. Lakukan RCA jika dinilai perlu.
Ekstra: Penilaian Keselamatan Staf Perioperasi
NAMA (OPSIONAL)
JABATAN
TANGGAL
AREA KLINIS
MENILAI RISIKO BAHAYA
Jelaskan bagaimana Menurut Anda pasien berikutnya di
area klinis Anda akan mungkin cedera.
Tolong jelaskan apa yang menurut Anda dapat
dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan bahaya
ini.
MENILAI RISIKO INFEKSI DAERAH OPERASI (SURGICAL SITE INFECTION)
Tolong jelaskan bagaimana Menurut Anda pasien
berikutnya di ruang operasi akan mendapatkan infeksi
daerah operasi.
Tolong jelaskan apa yang menurut Anda dapat
dilakukan untuk mencegah infeksi ini.
Plebitis - Kriteria
Enam tanda + dua gejala pada daerah
insersi jalur intravena:
• Tanda: bengkak, kemerahan,
kebocoran, pembuluh vena teraba,
nanah, dan hangat/panas;
• Gejala: nyeri, nyeri tekan.
Plebitis – Indikator Mutu
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑒𝑏𝑖𝑡𝑖𝑠 =
Jumlah pasien dengan infeksi plebitis
Jumlah jalur IV yang dipasang pada pasien lebih dari 48 jam
× 100%
Khusus: KIPI / AEFI
Rujukan:
1. Vaksin secara umum: Global_Manual_on_Surveillance_of_AEFI.pdf (who.int)
2. Vaksin COVID-19: covid19vaccines_manual_aefi_20210104.pdf (who.int)
Data diambil secara retrospeksi pada basis data laporan KIPI yang masuk ke
Puskesmas.
• Numerator: Jumlah laporan KIPI (berat, sedang-ringan)
• Denumenator: Jumlah tindakan vaksinasi yang dilakukan
Terima kasih
Pertanyaan?
haridiva@pm.me

More Related Content

What's hot

SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docx
IinUnique
 
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
willyharis1
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
PuskemasPanunggangan
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
PatenPisan1
 
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
RsudKualaPembuang
 
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
citramedika3
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
indahwaodeindawd
 

What's hot (20)

SOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docxSOP Komunikasi Efektif.docx
SOP Komunikasi Efektif.docx
 
BAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdfBAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdf
 
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
 
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docxHasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docx
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
 
KAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docxKAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docx
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
 
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
 
POWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptxPOWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptx
 
Manual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmasManual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmas
 
Program keselamatan pasien
Program keselamatan pasienProgram keselamatan pasien
Program keselamatan pasien
 
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
 
Pedoman mutu cakung 2022.doc
Pedoman mutu cakung 2022.docPedoman mutu cakung 2022.doc
Pedoman mutu cakung 2022.doc
 
Sop sterilisasi alat medis
Sop sterilisasi alat medisSop sterilisasi alat medis
Sop sterilisasi alat medis
 
Trend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutuTrend analisis capaian indikator mutu
Trend analisis capaian indikator mutu
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
Contoh indikator ukm
Contoh indikator ukmContoh indikator ukm
Contoh indikator ukm
 

Similar to Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas

Lecture 8 & 9. Outbrek invesitgation and screening test.pptx
Lecture 8 & 9. Outbrek invesitgation and screening test.pptxLecture 8 & 9. Outbrek invesitgation and screening test.pptx
Lecture 8 & 9. Outbrek invesitgation and screening test.pptx
MesfinShifara
 
Mongolia one day prevalence study
Mongolia   one day prevalence studyMongolia   one day prevalence study
Mongolia one day prevalence study
Serod Khuyagaa
 
NURSING SPECIALIZATION EPIDEMIOLOGY set Z.pptx
NURSING SPECIALIZATION EPIDEMIOLOGY set Z.pptxNURSING SPECIALIZATION EPIDEMIOLOGY set Z.pptx
NURSING SPECIALIZATION EPIDEMIOLOGY set Z.pptx
FREDRICK CIIRA
 
Chapter 19 Public Health InformaticsBrian Dixon PhDSaurabh .docx
Chapter 19 Public Health InformaticsBrian Dixon PhDSaurabh .docxChapter 19 Public Health InformaticsBrian Dixon PhDSaurabh .docx
Chapter 19 Public Health InformaticsBrian Dixon PhDSaurabh .docx
zebadiahsummers
 

Similar to Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas (20)

EPIDEMIOLOGY AND PUBLIC HEALTH IN HEALTH SYSTEM MANAGEMENT
EPIDEMIOLOGY AND PUBLIC HEALTH IN HEALTH SYSTEM MANAGEMENTEPIDEMIOLOGY AND PUBLIC HEALTH IN HEALTH SYSTEM MANAGEMENT
EPIDEMIOLOGY AND PUBLIC HEALTH IN HEALTH SYSTEM MANAGEMENT
 
survillance.pptx
survillance.pptxsurvillance.pptx
survillance.pptx
 
7 Lecture 8 Outbrek invesitgation.pptx
7 Lecture 8 Outbrek invesitgation.pptx7 Lecture 8 Outbrek invesitgation.pptx
7 Lecture 8 Outbrek invesitgation.pptx
 
Lecture 8 & 9. Outbrek invesitgation and screening test.pptx
Lecture 8 & 9. Outbrek invesitgation and screening test.pptxLecture 8 & 9. Outbrek invesitgation and screening test.pptx
Lecture 8 & 9. Outbrek invesitgation and screening test.pptx
 
Mongolia one day prevalence study
Mongolia   one day prevalence studyMongolia   one day prevalence study
Mongolia one day prevalence study
 
Manjinder kaur 2022.docx
Manjinder kaur 2022.docxManjinder kaur 2022.docx
Manjinder kaur 2022.docx
 
Surveillance and Demographic Transition Theory-1.pptx
Surveillance and Demographic Transition Theory-1.pptxSurveillance and Demographic Transition Theory-1.pptx
Surveillance and Demographic Transition Theory-1.pptx
 
Uses of epidemiology and investigation of an epidemic
Uses of epidemiology and investigation of an epidemicUses of epidemiology and investigation of an epidemic
Uses of epidemiology and investigation of an epidemic
 
Disease control.pptx
Disease control.pptxDisease control.pptx
Disease control.pptx
 
Epidemiological Surveillance.pptx
Epidemiological Surveillance.pptxEpidemiological Surveillance.pptx
Epidemiological Surveillance.pptx
 
survalence.pptx
survalence.pptxsurvalence.pptx
survalence.pptx
 
NURSING SPECIALIZATION EPIDEMIOLOGY set Z.pptx
NURSING SPECIALIZATION EPIDEMIOLOGY set Z.pptxNURSING SPECIALIZATION EPIDEMIOLOGY set Z.pptx
NURSING SPECIALIZATION EPIDEMIOLOGY set Z.pptx
 
Investigation of an epidemic
Investigation of an epidemicInvestigation of an epidemic
Investigation of an epidemic
 
Fundamental of epidemioloy
Fundamental of epidemioloyFundamental of epidemioloy
Fundamental of epidemioloy
 
Out break investigation
Out break investigationOut break investigation
Out break investigation
 
Investigation of epidemic presentation
Investigation of epidemic presentationInvestigation of epidemic presentation
Investigation of epidemic presentation
 
Chapter 19 Public Health InformaticsBrian Dixon PhDSaurabh .docx
Chapter 19 Public Health InformaticsBrian Dixon PhDSaurabh .docxChapter 19 Public Health InformaticsBrian Dixon PhDSaurabh .docx
Chapter 19 Public Health InformaticsBrian Dixon PhDSaurabh .docx
 
SURVEILLANCE OF HEALTH EVENT
SURVEILLANCE OF HEALTH EVENTSURVEILLANCE OF HEALTH EVENT
SURVEILLANCE OF HEALTH EVENT
 
Disease outbreak investigation
Disease outbreak investigationDisease outbreak investigation
Disease outbreak investigation
 
outbreak
outbreakoutbreak
outbreak
 

More from I Putu Cahya Legawa

More from I Putu Cahya Legawa (20)

Proses Penuaan dan Perawatan Lansia
Proses Penuaan dan Perawatan LansiaProses Penuaan dan Perawatan Lansia
Proses Penuaan dan Perawatan Lansia
 
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi RemajaKesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
 
Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak MenularPenyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular
 
Posbindu – PTM
Posbindu – PTMPosbindu – PTM
Posbindu – PTM
 
Bedah yang Aman
Bedah yang AmanBedah yang Aman
Bedah yang Aman
 
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat TerjatuhMengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
 
Meningkatkan Komunikasi Efektif
Meningkatkan Komunikasi EfektifMeningkatkan Komunikasi Efektif
Meningkatkan Komunikasi Efektif
 
Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus Diwaspadai
Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus DiwaspadaiMeningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus Diwaspadai
Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus Diwaspadai
 
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi PasienSasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien - Identifikasi Pasien
 
Persetujuan Tindakan Medis
Persetujuan Tindakan MedisPersetujuan Tindakan Medis
Persetujuan Tindakan Medis
 
Analisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di Puskesmas
Analisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di PuskesmasAnalisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di Puskesmas
Analisis Akar Masalah - Peningkatan Mutu di Puskesmas
 
PDSA
PDSAPDSA
PDSA
 
Sinergi vaksinasi covid 19
Sinergi vaksinasi covid 19Sinergi vaksinasi covid 19
Sinergi vaksinasi covid 19
 
Pengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 modernaPengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 moderna
 
Pedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di Puskesmas
Pedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di PuskesmasPedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di Puskesmas
Pedoman covid 19 - Persiapan Persalinan dengan COVID-19 di Puskesmas
 
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zenecaPengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
 
Awalan Akreditasi Program Khusus KARS
Awalan Akreditasi Program Khusus KARSAwalan Akreditasi Program Khusus KARS
Awalan Akreditasi Program Khusus KARS
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah SakitPencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
 

Recently uploaded

TIME FOR ACTION: MAY 2024 Securing A Strong Nursing Workforce for North Carolina
TIME FOR ACTION: MAY 2024 Securing A Strong Nursing Workforce for North CarolinaTIME FOR ACTION: MAY 2024 Securing A Strong Nursing Workforce for North Carolina
TIME FOR ACTION: MAY 2024 Securing A Strong Nursing Workforce for North Carolina
Mebane Rash
 
👉Indore Call Girl Service👉📞 7718850664 👉📞 Just📲 Call Anuj Call Girls In Indor...
👉Indore Call Girl Service👉📞 7718850664 👉📞 Just📲 Call Anuj Call Girls In Indor...👉Indore Call Girl Service👉📞 7718850664 👉📞 Just📲 Call Anuj Call Girls In Indor...
👉Indore Call Girl Service👉📞 7718850664 👉📞 Just📲 Call Anuj Call Girls In Indor...
minkseocompany
 
❤️ Escorts Service in Bangalore ☎️81279-924O8☎️ Call Girl service in Bangalor...
❤️ Escorts Service in Bangalore ☎️81279-924O8☎️ Call Girl service in Bangalor...❤️ Escorts Service in Bangalore ☎️81279-924O8☎️ Call Girl service in Bangalor...
❤️ Escorts Service in Bangalore ☎️81279-924O8☎️ Call Girl service in Bangalor...
chandigarhentertainm
 
❤️ Zirakpur Call Girl Service ☎️9878799926☎️ Call Girl service in Zirakpur ☎...
❤️ Zirakpur Call Girl Service  ☎️9878799926☎️ Call Girl service in Zirakpur ☎...❤️ Zirakpur Call Girl Service  ☎️9878799926☎️ Call Girl service in Zirakpur ☎...
❤️ Zirakpur Call Girl Service ☎️9878799926☎️ Call Girl service in Zirakpur ☎...
daljeetkaur2026
 
🍑👄Ludhiana Escorts Service☎️98157-77685🍑👄 Call Girl service in Ludhiana☎️Ludh...
🍑👄Ludhiana Escorts Service☎️98157-77685🍑👄 Call Girl service in Ludhiana☎️Ludh...🍑👄Ludhiana Escorts Service☎️98157-77685🍑👄 Call Girl service in Ludhiana☎️Ludh...
🍑👄Ludhiana Escorts Service☎️98157-77685🍑👄 Call Girl service in Ludhiana☎️Ludh...
dilpreetentertainmen
 

Recently uploaded (19)

❤️Amritsar Escort Service☎️98151-129OO☎️ Call Girl service in Amritsar☎️ Amri...
❤️Amritsar Escort Service☎️98151-129OO☎️ Call Girl service in Amritsar☎️ Amri...❤️Amritsar Escort Service☎️98151-129OO☎️ Call Girl service in Amritsar☎️ Amri...
❤️Amritsar Escort Service☎️98151-129OO☎️ Call Girl service in Amritsar☎️ Amri...
 
💞 Safe And Secure Call Girls gaya 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl Service...
💞 Safe And Secure Call Girls gaya 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl Service...💞 Safe And Secure Call Girls gaya 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl Service...
💞 Safe And Secure Call Girls gaya 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl Service...
 
👉Bangalore Call Girl Service👉📞 6378878445 👉📞 Just📲 Call Manisha Call Girls Se...
👉Bangalore Call Girl Service👉📞 6378878445 👉📞 Just📲 Call Manisha Call Girls Se...👉Bangalore Call Girl Service👉📞 6378878445 👉📞 Just📲 Call Manisha Call Girls Se...
👉Bangalore Call Girl Service👉📞 6378878445 👉📞 Just📲 Call Manisha Call Girls Se...
 
TIME FOR ACTION: MAY 2024 Securing A Strong Nursing Workforce for North Carolina
TIME FOR ACTION: MAY 2024 Securing A Strong Nursing Workforce for North CarolinaTIME FOR ACTION: MAY 2024 Securing A Strong Nursing Workforce for North Carolina
TIME FOR ACTION: MAY 2024 Securing A Strong Nursing Workforce for North Carolina
 
❤️ Call Girls service In Panchkula☎️9815457724☎️ Call Girl service in Panchku...
❤️ Call Girls service In Panchkula☎️9815457724☎️ Call Girl service in Panchku...❤️ Call Girls service In Panchkula☎️9815457724☎️ Call Girl service in Panchku...
❤️ Call Girls service In Panchkula☎️9815457724☎️ Call Girl service in Panchku...
 
Making change happen: learning from "positive deviancts"
Making change happen: learning from "positive deviancts"Making change happen: learning from "positive deviancts"
Making change happen: learning from "positive deviancts"
 
💸Cash Payment No Advance Call Girls Nagpur 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Gir...
💸Cash Payment No Advance Call Girls Nagpur 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Gir...💸Cash Payment No Advance Call Girls Nagpur 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Gir...
💸Cash Payment No Advance Call Girls Nagpur 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Gir...
 
2024 PCP #IMPerative Updates in Rheumatology
2024 PCP #IMPerative Updates in Rheumatology2024 PCP #IMPerative Updates in Rheumatology
2024 PCP #IMPerative Updates in Rheumatology
 
💸Cash Payment No Advance Call Girls Hyderabad 🧿 9332606886 🧿 High Class Call ...
💸Cash Payment No Advance Call Girls Hyderabad 🧿 9332606886 🧿 High Class Call ...💸Cash Payment No Advance Call Girls Hyderabad 🧿 9332606886 🧿 High Class Call ...
💸Cash Payment No Advance Call Girls Hyderabad 🧿 9332606886 🧿 High Class Call ...
 
💸Cash Payment No Advance Call Girls Kanpur 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Gir...
💸Cash Payment No Advance Call Girls Kanpur 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Gir...💸Cash Payment No Advance Call Girls Kanpur 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Gir...
💸Cash Payment No Advance Call Girls Kanpur 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Gir...
 
The Events of Cardiac Cycle - Wigger's Diagram
The Events of Cardiac Cycle - Wigger's DiagramThe Events of Cardiac Cycle - Wigger's Diagram
The Events of Cardiac Cycle - Wigger's Diagram
 
👉Indore Call Girl Service👉📞 7718850664 👉📞 Just📲 Call Anuj Call Girls In Indor...
👉Indore Call Girl Service👉📞 7718850664 👉📞 Just📲 Call Anuj Call Girls In Indor...👉Indore Call Girl Service👉📞 7718850664 👉📞 Just📲 Call Anuj Call Girls In Indor...
👉Indore Call Girl Service👉📞 7718850664 👉📞 Just📲 Call Anuj Call Girls In Indor...
 
💞 Safe And Secure Call Girls Mysore 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl Servi...
💞 Safe And Secure Call Girls Mysore 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl Servi...💞 Safe And Secure Call Girls Mysore 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl Servi...
💞 Safe And Secure Call Girls Mysore 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl Servi...
 
❤️ Escorts Service in Bangalore ☎️81279-924O8☎️ Call Girl service in Bangalor...
❤️ Escorts Service in Bangalore ☎️81279-924O8☎️ Call Girl service in Bangalor...❤️ Escorts Service in Bangalore ☎️81279-924O8☎️ Call Girl service in Bangalor...
❤️ Escorts Service in Bangalore ☎️81279-924O8☎️ Call Girl service in Bangalor...
 
💞 Safe And Secure Call Girls Coimbatore 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl S...
💞 Safe And Secure Call Girls Coimbatore 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl S...💞 Safe And Secure Call Girls Coimbatore 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl S...
💞 Safe And Secure Call Girls Coimbatore 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl S...
 
Call Girls In Indore 💯Call Us 🔝 9987056364 🔝 💃 Independent Escort Service Ind...
Call Girls In Indore 💯Call Us 🔝 9987056364 🔝 💃 Independent Escort Service Ind...Call Girls In Indore 💯Call Us 🔝 9987056364 🔝 💃 Independent Escort Service Ind...
Call Girls In Indore 💯Call Us 🔝 9987056364 🔝 💃 Independent Escort Service Ind...
 
❤️ Zirakpur Call Girl Service ☎️9878799926☎️ Call Girl service in Zirakpur ☎...
❤️ Zirakpur Call Girl Service  ☎️9878799926☎️ Call Girl service in Zirakpur ☎...❤️ Zirakpur Call Girl Service  ☎️9878799926☎️ Call Girl service in Zirakpur ☎...
❤️ Zirakpur Call Girl Service ☎️9878799926☎️ Call Girl service in Zirakpur ☎...
 
🍑👄Ludhiana Escorts Service☎️98157-77685🍑👄 Call Girl service in Ludhiana☎️Ludh...
🍑👄Ludhiana Escorts Service☎️98157-77685🍑👄 Call Girl service in Ludhiana☎️Ludh...🍑👄Ludhiana Escorts Service☎️98157-77685🍑👄 Call Girl service in Ludhiana☎️Ludh...
🍑👄Ludhiana Escorts Service☎️98157-77685🍑👄 Call Girl service in Ludhiana☎️Ludh...
 
💸Cash Payment No Advance Call Girls Pune 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl ...
💸Cash Payment No Advance Call Girls Pune 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl ...💸Cash Payment No Advance Call Girls Pune 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl ...
💸Cash Payment No Advance Call Girls Pune 🧿 9332606886 🧿 High Class Call Girl ...
 

Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas

  • 1. Surveilans Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di Puskesmas dr. I Putu Cahya Legawa Puskesmas Imogiri 1 https://legawa.com
  • 2. Apa itu surveilans PPI? Surveilans PPI di Puskesmas adalah kegiatan mengawasi (potensi) munculnya infeksi terkait layanan kesehatan (HAIs) secara metodologis.
  • 3. Pendahuluan Surveilans adalah metode terorganisir untuk mengumpulkan, menganalisis, dan berbagi informasi. Misalnya, pengawasan untuk cedera jarum suntik melibatkan pengumpulan informasi (data) tentang kapan, bagaimana, mengapa dan di kategori staf mana insiden ini terjadi. Bagian penting dari pengawasan adalah mengkomunikasikan hasil pengawasan kepada orang-orang yang dapat meningkatkan hasil yang diukur, misalnya manajer fasilitas, manajer lingkungan atau kepala departemen.
  • 4. Siapa yang bekerja dalam dan bagaimana proses surveilans PPI? • Tim PPI menentukan jenis dan data surveilans yang diperlukan. • IPCN (perawat PPI) melakukan koordinasi dengan IPCLN (perawat narakait PPI). • IPCLN melakukan koordinasi perekaman data survei kepada para enumerator di unit terkait. • Data direkam oleh para enumerator. • Enumerator adalah tenaga kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien yang menjadi subjek surveilans PPI.
  • 5. Apa tujuan surveilans PPI? Surveilans menghasilkan 'informasi untuk bertindak'. Dengan kata lain, temuan kegiatan atau program surveilans harus digunakan untuk memahami masalah dan kemudian mengidentifikasi perubahan atau intervensi untuk mencegah atau mengelola masalah. Ada banyak alasan lain untuk melakukan pengawasan, termasuk: • Menetapkan data dasar tentang tingkat infeksi, sebelum menerapkan perubahan atau intervensi. • Mengidentifikasi patogen penting untuk ditargetkan dengan intervensi. • Untuk mendeteksi peningkatan tingkat infeksi di atas garis dasar untuk mengidentifikasi orang/kelompok dengan infeksi (wabah). • Untuk mendeteksi kasus penyakit yang dapat diberitahukan untuk dilaporkan ke departemen atau kementerian kesehatan. • Untuk memantau efektivitas langkah-langkah PPI atau dampak perubahan dalam praktik.
  • 6. Mengapa surveilans infeksi terkait pelayanan kesehatan harus dilakukan? Surveilans untuk HAI adalah bagian penting dari setiap program PPI. Melalui surveilans HAI, praktisi PPI mungkin dapat menetapkan informasi kunci berikut: • Area klinis dengan tingkat infeksi tertinggi (biasanya unit perawatan intensif) • Jenis infeksi yang paling umum (umum), misalnya infeksi saluran kemih • Jenis infeksi yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas paling banyak • Prosedur invasif yang paling sering dilakukan, misalnya operasi, penyisipan kateter IV • Jenis pasien dengan risiko terbesar untuk infeksi, misalnya pasien yang terinfeksi HIV, penderita diabetes. Informasi ini akan membantu praktisi PPI dan manajer fasilitas dalam menentukan area penting (prioritas) dan praktik klinis yang memerlukan intervensi untuk mengurangi tingkat infeksi.
  • 7. Apa jenis surveilans yang dapat dilakukan? Sumber daya yang tersedia untuk pengawasan HAI akan menentukan metode surveilans/pengawasan mana yang paling praktis untuk unit atau fasilitas individu. Metode pengawasan HAIs utama adalah: • Surveilans berkelanjutan: misalnya untuk jangka waktu setidaknya enam bulan dari pengawasan total atau target; Surveilans total mengumpulkan data tentang semua jenis HAI, sedangkan surveilans yang ditargetkan hanya mengidentifikasi jenis infeksi, penyakit, atau patogen tertentu untuk disurvei. • Surveilans berkala: dilakukan sebentar-sebentar, memberikan 'snapshot' tingkat infeksi pada titik-titik tertentu dalam waktu, misalnya jumlah kasus selama satu minggu setiap bulan. Dikenal juga sebagai survei prevalensi titik. • Surveilans berbasis laboratorium: menggunakan isolat laboratorium patogen yang telah dipilih sebelumnya, sering disebut 'organisme waspada' dari jenis sampel tertentu atau 'situs peringatan', misalnya kultur darah, urine, apusan nanah untuk menghitung tingkat HAI. • Surveilans klinis: menggunakan definisi infeksi berdasarkan parameter klinis, dengan atau tanpa dimasukkannya hasil laboratorium, misalnya diagnosis klinis dugaan infeksi paru-paru akan mencakup demam di atas 38 ° C, pneumonia pada radiografi dada, dan peningkatan jumlah sel darah putih.
  • 8. Apa perbedaan antara pengukuran hasil dan proses? Surveilans dapat mengukur: • Hasil, misalnya: • HAIs tingkat, infeksi dengan patogen tertentu, atau • cedera jarum suntik • Proses, misalnya: • kepatuhan staf dengan kebersihan tangan, atau • penyerapan imunisasi COVID-19 di kalangan staf Puskesmas
  • 9. Apa itu rencana surveilans? Sebelum memulai dengan surveilans, penting untuk memiliki rencana yang dipikirkan dengan baik yang mencakup langkah-langkah berikut: • Selama periode waktu apa (kontinu) atau pada interval apa (periodik) surveilans akan dilakukan? • Definisi kasus yang jelas dan mudah dipahami tentang HAI atau peristiwa atau praktik yang sedang disurvei. • Siapa yang akan mengumpulkan data? • Siapa yang akan memeriksa (memverifikasi) keakuratan data? • Bagaimana entri data akan dilakukan? • Bagaimana data akan dianalisis? • Dengan siapa hasil pengawasan akan dibagi?
  • 10. Bagaimana tingkat infeksi terkait layanan kesehatan dilaporkan? Cara paling umum untuk melaporkan frekuensi HAI adalah dengan menggunakan tarif. Sederhananya, tingkat adalah berapa kali sesuatu terjadi selama periode waktu tertentu. Untuk menghitung tingkat HAI kita membagi jumlah orang yang memperoleh infeksi (pembilang) dengan total populasi pasien/tindakan yang berisiko terinfeksi (penyebut), misalnya: 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑒𝑏𝑖𝑡𝑖𝑠 = Jumlah pasien dengan infeksi plebitis Jumlah jalur IV yang dipasang pada pasien lebih dari 48 jam × 100% Sangat penting untuk memiliki data penyebut, karena ini memungkinkan perbandingan penilaian antara area atau institusi klinis yang berbeda.
  • 11. Penyelidikan (investigasi) wabah • Ada kalanya suatu kasus muncul atau tertangkap pada proses surveilans, baik surveilans PPI maupun surveilans lainnya, dalam jumlah yang meningkat di atas kewajaran. • Kemunculan ini memerlukan penyelidikan/investigasi wabah.
  • 12. Apa itu wabah? Wabah (outbreak) adalah terjadinya lebih banyak kasus penyakit menular daripada yang biasanya diharapkan untuk waktu, tempat, atau populasi tertentu. Untuk sebagian besar wabah, dua atau lebih orang dengan gejala yang sama terjadi di daerah dan waktu yang sama, mungkin terkait. Dalam keadaan tertentu, bahkan satu kasus penyakit yang mengancam jiwa dianggap sebagai wabah, misalnya meningitis meningokokus atau demam berdarah virus.
  • 13. Istilah-istilah Endemi: Tingkat penyakit yang biasa di daerah tertentu. Pandemi: Tingkat penyakit yang mewabah secara global di seluruh belahan dunia. Wabah: Tingkat penyakit di atas apa yang biasanya diharapkan; lebih luas atau berkepanjangan dari yang bukan wabah. Kluster: Sekelompok kasus di tempat dan waktu tertentu lebih besar dari yang biasanya diharapkan. Kendaraan: Perantara non-hidup (faktor) yang dapat mengirimkan patogen (misalnya makanan atau air). Vektor: Perantara hidup (misalnya serangga, artropoda) yang dapat menularkan patogen Reservoir: Tempat atau area yang biasa di mana patogen tertentu ditemukan (misalnya manusia, hewan, lingkungan). Mode transmisi: Cara patogen menyebar untuk menginfeksi manusia; mungkin infeksi langsung (MRSA ditransfer ke pasien oleh tangan petugas kesehatan) atau tidak langsung (demam gigitan kutu yang disebabkan oleh inokulasi Rickettsia dari gigitan kutu). Portal entri: Cara atau situs di mana patogen memasuki seseorang untuk menyebabkan infeksi, misalnya menelan makanan atau air yang terkontaminasi, atau menghirup patogen. Wabah sumber umum: Semua korban memperoleh penyakit dari satu titik, misalnya air yang terkontaminasi kolera atau makanan yang terkontaminasi Salmonela. Wabah sumber yang berkelanjutan: Korban tertular penyakit selama beberapa masa inkubasi (banyak orang yang terinfeksi dari orang lain) misalnya cacar air di bangsal rumah sakit
  • 14. Bagaimana wabah biasanya dikenali? Wabah dapat dikenali dalam berbagai cara: • Kegiatan surveilans rutin: dalam pengaturan dengan program surveilans yang baik, misalnya ketika wabah terdeteksi dini karena tingkat infeksi dasar diketahui. (Namun, dengan semua metode surveilans, Anda hanya menemukan apa yang Anda cari. Dengan kata lain, jika program surveilans Anda tidak memasukkan semua patogen potensial, Anda mungkin gagal mendeteksi wabah dengan patogen yang tidak umum.) • Pelaporan oleh dokter dan staf laboratorium: dokter yang siaga mungkin melihat peningkatan yang tidak biasa pada pasien yang menunjukkan gejala atau penyakit menular tertentu. Demikian pula, layanan laboratorium yang baik akan menelepon dokter atau petugas PPI jika mereka mendeteksi sekelompok infeksi tertentu atau mengidentifikasi patogen yang mengancam jiwa. Agar metode pengenalan wabah ini efektif, harus ada komunikasi yang baik antara semua pemain peran. • Laporan dari individu yang terkena penyakit menular tertentu: ini adalah cara di mana wabah penyakit masyarakat, misalnya penyakit diare atau pernapasan, sering dikenali. Masyarakat harus menyadari siapa yang harus diberitahu dalam kasus dugaan wabah, misalnya layanan kesehatan setempat, dan pada gilirannya seseorang di tingkat kabupaten harus bertanggung jawab untuk penyelidikan klaim wabah.
  • 15. Apa tujuan penyelidikan wabah? Tujuan utama penyelidikan wabah adalah untuk mengidentifikasi sumber penyakit dan untuk memandu upaya kesehatan masyarakat untuk menghentikan penyebaran wabah. Selain itu, faktor risiko yang dapat dicegah untuk wabah dapat diidentifikasi dan intervensi jangka panjang dapat direncanakan, misalnya penyediaan air minum yang aman kepada masyarakat yang terkena dampak wabah kolera. Wabah juga memberikan kesempatan untuk melatih petugas kesehatan tentang penyelidikan kesehatan masyarakat dan tanggap darurat.
  • 16. Wabah palsu (psudo-outbreak) Beberapa dugaan wabah ternyata 'pseudo-outbreaks' (alarm palsu). Kesan peningkatan tingkat infeksi mungkin timbul dari: • Perubahan dalam definisi klinis atau kasus penyakit. • Metode diagnostik yang ditingkatkan mengidentifikasi lebih banyak kasus. • Perubahan kriteria pengawasan. Untuk mengkonfirmasi wabah, Anda harus menganalisis data pasien historis dan / atau laboratorium atau kadang-kadang berkonsultasi dengan literatur medis yang diterbitkan. Anda harus memastikan bahwa tidak ada perubahan dalam metode pengawasan, metode diagnostik atau definisi kasus telah terjadi.
  • 17. Apa langkah-langkah yang terlibat dalam penyelidikan wabah? 1. Bersiaplah untuk penyelidikan: semua pemain peran dalam penyelidikan wabah harus disiagakan, misalnya manajemen fasilitas, departemen kesehatan, laboratorium, dokter, korban dan masyarakat. Sekelompok kecil orang (tim wabah) harus dibentuk untuk merencanakan penyelidikan. 2. Mengkonfirmasi keberadaan wabah: definisi kasus harus dikembangkan. Ini idealnya harus klinis, misalnya definisi kasus untuk dugaan campak adalah demam, ruam, batuk dan mata merah. Definisi ini dapat digunakan untuk menetapkan ukuran wabah, sementara konfirmasi laboratorium kasus ditunggu. Perkiraan jumlah kasus kemudian dapat digunakan untuk membandingkan jumlah kasus saat ini dengan tingkat penyakit yang biasa untuk populasi dan periode waktu itu, untuk menentukan apakah itu sebenarnya wabah. 3. Menetapkan diagnosis: untuk setiap individu yang memenuhi definisi kasus, memperoleh dan menganalisis data klinis dan laboratorium, untuk membantu mengidentifikasi patogen yang dicurigai. Untuk semua kasus, kirim sampel klinis yang sesuai untuk penyelidikan laboratorium.
  • 18. Apa langkah-langkah yang terlibat dalam penyelidikan wabah? 4. Cari kasus tambahan: siapkan daftar semua individu yang memenuhi definisi kasus di fasilitas atau komunitas (dikenal sebagai daftar baris). Untuk wabah di fasyankes, siapkan bagan Gantt untuk melacak pergerakan, prosedur, sampel, sampel yang diajukan, dan hasil penyakit pasien (lihat contoh di bagian kasus). 5. Ciri (jelaskan) kasus: gunakan rinci demografis dari kasus yang terkena dampak untuk membangun profil (deskripsi) tentang siapa yang berisiko terkena infeksi ini. Jika memungkinkan, tarik kurva epidemi (ini adalah metode visual untuk melacak kapan dan pada tingkat apa infeksi baru terjadi). 6. Menempatkan langkah-langkah kontrol segera di tempat: mendukung dan mengintensifkan langkah-langkah PPI, misalnya kebersihan tangan; dan menghilangkan sumber kontaminasi yang dicurigai, misalnya air minum yang kotor.
  • 19. Apa langkah-langkah yang terlibat dalam penyelidikan wabah? 7. Merumuskan hipotesis (penjelasan yang mungkin): menganalisis semua informasi yang dikumpulkan sampai saat ini dan menyusun teori (ide) yang akan menjelaskan penyakit untuk sebagian besar kasus yang terkena. Ingat tidak semua kasus dapat disebabkan oleh patogen yang sama dan bahwa adalah mungkin untuk lebih dari satu wabah terjadi pada saat yang sama. 8. Uji hipotesis Anda: sebagian besar penyelidikan wabah tidak mencapai tahap ini, karena langkah-langkah intervensi yang diberlakukan sering menghentikan penularan yang sedang berlangsung. Jika langkah ini diperlukan, dapatkan bantuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah ini. 9. Komunikasikan temuan Anda: identifikasi satu anggota tim wabah untuk berinteraksi dengan fasilitas, komunitas, dan terkadang bahkan media lokal! Sangat penting untuk mengkomunikasikan kemajuan dan temuan kepada semua pemangku kepentingan dan masyarakat, karena sering ada tingkat kepanikan dan informasi yang salah yang terkait dengan wabah. Setelah wabah selesai, rangkuman penyelidikan, buat rekomendasi untuk pencegahan wabah di masa depan dan bagikan laporan secara luas.
  • 20. Apa peran petugas PPI dalam investigasi wabah? Praktisi IPC adalah orang kunci dalam penyelidikan wabah dan harus menjadi bagian dari tim wabah. Kegiatan tambahan yang dapat membantu koordinasi praktisi IPC dalam wabah meliputi: • Pengumpulan spesimen klinis • Evaluasi dan implementasi langkah-langkah PPI • Inisiasi pengawasan penyakit yang diperluas ke area/daerah lain • Meninjau kebijakan fasilitas • Pendidikan petugas kesehatan mengenai langkah-langkah pengendalian wabah.
  • 21. Sasaran Surveilans PPI Jenis sasaran, numerator-denominator, perhitungan dan analisis, serta pelaporan.
  • 22. Data yang diperlukan Data dasar: Identitas pasien Data klinis: diagnosis, ruang perawatan, jenis tindakan (pemasangan infus, pemasangan kateter urine, operasi) Data survei: kejadian HAIs (IDO/SSI, ISK/CAUTI, Plebitis), penggunaan antibiotik (profilaksis, terapeutik) Data lain: dalam bentuk keterangan
  • 23.
  • 24. Bundel PPI • Akses bundel CAUTI (ISK karena pemasangan kateter urine) di URL: Bundel PPI untuk CAUTI.docx • Akses bundel SSI (IDO pascabedah) di URL: Bundel PPI untuk SSI.docx • Untuk bundel Plebitis, silakan baca terjemahan (tidak utuh) dari dokumen di URL: Pedoman untuk Pencegahan Infeksi Terkait Kateter Intravaskuler.docx dan baca rekomendasi dari CDC di URL: Recommendations | BSI | Guidelines Library | Infection Control | CDC ; dan rekomendasi RCH di URL: Clinical Guidelines (Nursing) : Peripheral intravenous (IV) device management (rch.org.au)
  • 25. Surveilans CAUTI/ISK - Pemaknaan • Tanda klinis paling umum adalah demam (>38°C) dengan hasil kultur urine positif, tanpa ada temuan lokal lainnya. • Pasien dengan terpasang kateter urine memiliki prevalensi bakteriuria yang tinggi, sehingga poin di atas sering kurang spesifik. • Periode jendela infeksi adalah 2x24 jam setelah pemasangan kateter urine menetap (IUC) dalam periode 7x24 jam. • Tanggal kejadian (DOE) bisa jadi adalah hasil kultur ATAU tanda/gejala. • Tanda/gejala mungkin tidak/sulit dikenali pada pasien dengan komorbiditas atau tidak mampu berkomunikasi oleh karena penyakit atau usia.
  • 26. Surveilans CAUTI/ISK - Kriteria Pasien dengan IUC yang sudah terpasang lebih dari dua hari berturut-turut pada ruang rawat inap pada DOE dan: masih terpasang pada DOE atau dilepaskan satu hari sebelum DOE. DAN Pasien dengan sekurang-kurangnya satu dari tanda/gejala: (1) Demam (>38°C), (2) nyeri tekan suprapubik, (3) nyeri atau nyeri tekan angulus kostovertebra, (4) kebelet buang air kecil, (5) poliuria, (6) disuria. DAN Pasien dengan hasil kultur urine dengan tidak lebih dari dua spesies organisme yang teridentifikasi, dengan setidaknya salah satu nilai bakteriuria ≥105 CFU/ml.
  • 27. Ekstra: ABUTI (infeksi saluran kemih tipe bakteremia asimtomatis) Pasien dengan atau tanpa IUC tanpa tanda/gejala SUTI 1 atau 2 menurut usia; DAN Pasien dengan hasil kultur urine dengan tidak lebih dari dua spesies organisme yang teridentifikasi, dengan setidaknya salah satu nilai bakteriuria ≥105 CFU/ml. Pasien dengan organisme yang diidentifikasi melalui spesimen darah dengan setidaknya satu kecocokan bakteri dengan bakteri yang diidentifikasi pada spesimen urine ATAU memenuhi kriteria 2 LCBI (tanpa demam) dan cocok dengan (simbiosis) komensal di urine.
  • 28. Surveilans CAUTI/ISK – Contoh Indikator Mutu (luaran/hasil) 𝑰𝒏𝒔𝒊𝒅𝒆𝒏 𝑪𝑨𝑼𝑻𝑰 = 𝒏𝑪𝑨𝑼𝑻𝑰 𝒏𝑰𝑼𝑪 × 𝟏𝟎𝟎𝟎‰ • nCAUTI = jumlah kejadian CAUTI per satuan waktu • nIUC = jumlah kateter urine tetap yang terpasang lebih dari 2x24 jam
  • 29. Surveilans SSI/IDO – Kriteria (hanya untuk sayatan permukaan / superficial incision) 1. Infeksi terjadi dalam 30 pascabedah; DAN 2. Hanya melibatkan kulit serta jaringan subkutan yang disayat; DAN 3. Pasien memiliki setidaknya salah satu tanda/gejala berikut: a. Drainase purulen dari sayatan permukaan; b. Organisme diisolasi dari kultur cairan atau jaringan sayatan permukaan yang didapatkan secara asepsis; c. Pada sayatan permukaan yang sengaja dibuka ulang oleh dokter dengan kultur-positif atau tidak dikulutur; DAN pasien memiliki salah satu tanda/gejala berupa: nyeri atau nyeri tekan, bengkak lokal, kemerahan, panas (catatan: tidak termasuk kriteria pada hasil kultur-negatif). d. Dokter mendiagnosis sebagai IDO/SSI pada sayatan permukaan atau daerah bedah minor.
  • 30.
  • 31. Surveilans SSI/IDO – Langkah-langkah 1. Ketika IPCN diberi tahu kemungkinan IDO/SSI, tentukan tanggal tindakan bedah; 2. Tentukan jenis prosedur yang dikerjakan (mis. Tindik telinga, odontektomi, dan sebagainya)  pastikan termasuk tindakan bedah dengan sayatan permukaan, dan dikerjakan di Puskesmas; YA  lanjut langkah 3; 3. Tentukan kasus apakah tergolong IDO/SSI sesuai dengan kriteria; YA  lanjut langkah 4; 4. Masukan/data dalam pendataan surveilans IDO/SSI dan laporan surveilans PPI secara berkala; 5. Lakukan RCA jika dinilai perlu.
  • 32. Ekstra: Penilaian Keselamatan Staf Perioperasi NAMA (OPSIONAL) JABATAN TANGGAL AREA KLINIS MENILAI RISIKO BAHAYA Jelaskan bagaimana Menurut Anda pasien berikutnya di area klinis Anda akan mungkin cedera. Tolong jelaskan apa yang menurut Anda dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan bahaya ini. MENILAI RISIKO INFEKSI DAERAH OPERASI (SURGICAL SITE INFECTION) Tolong jelaskan bagaimana Menurut Anda pasien berikutnya di ruang operasi akan mendapatkan infeksi daerah operasi. Tolong jelaskan apa yang menurut Anda dapat dilakukan untuk mencegah infeksi ini.
  • 33. Plebitis - Kriteria Enam tanda + dua gejala pada daerah insersi jalur intravena: • Tanda: bengkak, kemerahan, kebocoran, pembuluh vena teraba, nanah, dan hangat/panas; • Gejala: nyeri, nyeri tekan.
  • 34. Plebitis – Indikator Mutu 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑒𝑏𝑖𝑡𝑖𝑠 = Jumlah pasien dengan infeksi plebitis Jumlah jalur IV yang dipasang pada pasien lebih dari 48 jam × 100%
  • 35. Khusus: KIPI / AEFI Rujukan: 1. Vaksin secara umum: Global_Manual_on_Surveillance_of_AEFI.pdf (who.int) 2. Vaksin COVID-19: covid19vaccines_manual_aefi_20210104.pdf (who.int) Data diambil secara retrospeksi pada basis data laporan KIPI yang masuk ke Puskesmas. • Numerator: Jumlah laporan KIPI (berat, sedang-ringan) • Denumenator: Jumlah tindakan vaksinasi yang dilakukan
  • 36.