Berikut klasifikasi bentuk pasar yang efisien menurut Fama (1970, 1991):1. Weak-Form Efficiency Harga saham telah mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah harga pasar. Artinya tidak ada keuntungan yang dapat diraih dari analisis teknikal atau pola harga di masa lalu.2. Semi-Strong Form EfficiencyHarga saham telah mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, termasuk laporan keuangan, berita
Dokumen tersebut membahas tentang dua model keseimbangan yaitu CAPM dan APT. CAPM merupakan model yang lebih sederhana dengan menggunakan satu variabel beta, sedangkan APT menggunakan banyak variabel risiko."
Similar to Berikut klasifikasi bentuk pasar yang efisien menurut Fama (1970, 1991):1. Weak-Form Efficiency Harga saham telah mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah harga pasar. Artinya tidak ada keuntungan yang dapat diraih dari analisis teknikal atau pola harga di masa lalu.2. Semi-Strong Form EfficiencyHarga saham telah mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, termasuk laporan keuangan, berita
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptxAminullah Assagaf
Similar to Berikut klasifikasi bentuk pasar yang efisien menurut Fama (1970, 1991):1. Weak-Form Efficiency Harga saham telah mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah harga pasar. Artinya tidak ada keuntungan yang dapat diraih dari analisis teknikal atau pola harga di masa lalu.2. Semi-Strong Form EfficiencyHarga saham telah mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, termasuk laporan keuangan, berita (20)
Berikut klasifikasi bentuk pasar yang efisien menurut Fama (1970, 1991):1. Weak-Form Efficiency Harga saham telah mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah harga pasar. Artinya tidak ada keuntungan yang dapat diraih dari analisis teknikal atau pola harga di masa lalu.2. Semi-Strong Form EfficiencyHarga saham telah mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, termasuk laporan keuangan, berita
2. Suatu model akan membantu memahami suatu
konsep yang sulit menjadi hal yang lebih
sederhana.
Model keseimbangan akan membantu pemahaman
tentang bagaimana menentukan risiko yang
relevan terhadap suatu aset, serta hubungan risiko
dan return yang diharapkan untuk suatu aset
ketika pasar dalam kondisi seimbang.
Terdapat 2 model keseimbangan, yaitu CAPM dan
APT
CAPM merupakan model keseimbangan yang
menggambarkan hubungan risiko dan return secara
lebh sederhana, dan hanya menggunakan satu
variabel (yaitu variabel beta)
APT menggunakan banyak variabel pengukur risiko
untuk melihat hubungan risiko dan return.
2
3. CAPMCAPM
CAPM adl model yg menghubungkan
tingkat return yg diharapkan dr suatu aset
berisiko dg risiko dr aset tersebut pd
kondisi pasar yg seimbang
CAPM didasari teori portofolio yg
dikemukakan Markowitz, dan
dikembangkan oleh Sharpe, Lintner dan
Mossin pd th 1960-an
Menurut Markowitz, masing2 investor
diasumsikan akan mendiversifikasikan
portofolionya dan meilih portofolio yg
optimal atas dasar preferensi investor thd
return dan risiko, pd ttk2 disepanjang
garis portofolio efisien.
3
4. Asumsi lain yg ditambahkan:
1. Semua investor mempunyai distribusi
probabilitas tingkat return di masa
depan yg sama.
2. Periode waktu yg digunakan adl sama.
3. Semua investor dpt meminjam atau
meminjamkan uang pd tgkat return
bebas risiko.
4. Tdk ada biaya transaksi, pajak, dan
inflasi.
5. Investor adl price taker
6. Pasar dlm keadaan seimbang.
4
5. Asumsi- asumsi tersebut tidak akan eksis di dunia
nyata.
Jika semua asumsi tsb dipenuhi maka akan
terbentuk pasar yg seimbang.
Dlm kondisi pasar yg seimbang, investor tdk akan
dpt memperoleh return abnormal (return ekstra) dr
tingkat harga yg terbentuk.
Kondisi tersebut akan mendorong semua investor
semua investor untuk memilih portofolio pasar, yang
terdiri dari semua aset berisiko yang ada.
Dengan demikian, portofolio tersebut sdh
terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko prtofolio
pasar hanya akan terdiri dari risiko sistematis saja.
Portofolio pasar tersebut akan berada pada garis
efficient frontier dan sekaligus merupakan portofolio
yang optimal.
5
6. Efficient Frontier CurveEfficient Frontier Curve
ReturnEkspetasi
R f
R is i k o
E f f ic ie n t F r o n t ie r
L
I n d if f e r e n c u r v e
A
B
C
6
Efficient frontier
(garis permukaan
efisien) adl garis yg
menunjukkan
portofolio2 yg
efisien.
Portofolio A, B dan
C adl Portofolio yg
efisien, sdgkan
portofolio A adl
portofolio yg
optimal.
7. CAPITAL MARKET LINECAPITAL MARKET LINE
Garis yg menunjukkan semua
kemungkinan kombinasi portofolio efisien
yg terdiri dr aset berisiko dan aset bebas
risiko.
Menggambarkan hubungan antara return
ekspetasi dg risiko total dr portofolio
efisien pd pasar yg seimbang.
7
8. Garis Pasar ModalGaris Pasar Modal
(Capital Market Line)(Capital Market Line)
P r e m i R is ik o P o r t o f o lio
E ( R m ) - R f
R is ik o P o r t o f o lio P a s a r
R f
E ( R m )
C M L
A
S D m R is ik o 8
9. M
fM RRE
σ
−)(
9
Kemiringan (Slope) CML =
Slope mengindikasikan tambahan return
yg disyaratkan untuk setiap kenaikan 1%
risiko portofolio
Persamaan CML :
p
M
fM
fp
RRE
RRE σ
σ
−
+=
)(
)(
10. Diketahui:
Slope dr CML adl 1,6; risiko portofolio adl
5%, maka tambahan return ekspetasi
portofolio relatif thd return aktiva bebas
risiko adl (1,6) * 5% = 8%. Jika Rf sebesar
12%, maka return ekspetasi portofolio pasar
yg diminta adl sebesar 12% + 8% = 20%
Slope dr CML adl 0,16, Rf = 12%. Portofolio
efisien lainnya mempunyai risiko seebsar
10%. Besarnya return ekspetasi utk
portofolio ini adl sebesar:
E(Rp) = Rf + 0,16 *SDp = 12% +
0,16*10% = 13,6%
10
11. SECURITY MARKET LINESECURITY MARKET LINE
Garis yg menunjukkan tingkat return yg
diharapkan dr sebuah sekuritas dg risiko sistematis
(beta)
Bila dlm portofolio, tambahan return ekspetasi
terjadi karena tambahan risiko dr portofolio yg
bersangkutan, maka utk sekuritas individual ,
tambahan return ekspetasi terjadi karena
tambahan risiko sekuritas individual yg dikur dg
beta.
Beta menentukan besarnya tambahan return
ekspetasi dg alasan portofolio yg sdh di-
diversifikasi dianggap tdk memiliki risiko tdk
sistematis, sehingga yg relevan diperhitungkan adl
risiko sistematis yg diukur dg beta tersebut.
11
12. Garis Pasar SekuritasGaris Pasar Sekuritas
(Security Market Line)(Security Market Line)
E ( R m )
ReturnEkspetasi
A s e t y g r is ik o n y a > p a s a rA s e t y g r is ik o n y a < p a s a r
R f
S M L
A
B m = 1 R is ik oB m < 1 B m > 1
B
C
12
13. Beta utk portofolio pasar adalah 1. Beta yg lbh
kecil (besar) dr 1 dikatakan berisiko lebih kecil
(besar) dr risiko portofolio pasar.
Kemiringan (slope) GPS = [E(Rm) – Rf] / Bm
Persamaan GPS adalah : E(Ri) = Rf + [E(Rm)
–Rf] Bi
Diketahui: Rf = 12%, E(Rm) = 15%. Saham A
memiliki Beta sebesar 1,8. Return ekspetasi dr
saham A dihitung sebesar:
E(Ra) = 12% + (15% - 12%)*1,8 = 17,4%
13
14. Mengestimasi Beta SahamMengestimasi Beta Saham
Beta saham adl ukuran seberapa besar perubahan return
saham sebagai akibat perubahan return pasar.
Untuk mengestimasi beta, bisa digunakan market model,
yang pada dasarnya sama dengan single index model.
Persamaan market model:
Ri = αi + βi *Rm + ei
Persamaan market model bisa dilakukan dengan meregresi
antara return sekuritas yang akan dinilai dengan return
indeks pasar.
Regresi tersebut akan menghasilkan nilai αi (merupakan
ukuran return sekuritas i yg tidak terkait dengan return
pasar), dan nilai βi (menunjukkan slope yang
mengindikasikan peningkatan return yang diharapkan pada
sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar
1%).
Buka file excel…
14
15. Saham Overvalued VSSaham Overvalued VS
UndervaluedUndervalued
Persamaan CAPM dpt digunakan untuk
menentukan apakah suatu sekuritas dinilai
terlalu tinggi atau terlalu rendah dr yg
seharusnya.
Contoh:
Saham A Saham B Saham C
Realized
Return
21% 17% 28%
Beta 1,2 0,80 1,5
E(Rm) = 20%
Rf = 15% 15
16. E(Ra) = 0,15 + (0,2 -0,15) 1,2 = 21 %
E(Rb) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 0,8 = 19 %
E(Rc) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 1,5 = 22,5
%
Saham C dikatakan undervalued krn
Return ekspetasi < return realisasi shg
Investor akan membeli saham C tsb
Saham B dikatakan overvalued krn
return ekspetasi > return realisasi shg
investor akan menjual saham B tsb.
Saham A berada pd titik keseimbangan.
16
18. OVERVIEWOVERVIEW
Konsep efisiensi pasar membahas tentang
bagaimana pasar merespon informasi
yang mempengaruhi pergerakan harga
sekuritas menuju ke arah keseimbangan
baru.
Bab ini, memberikan pemahaman yang
lebih baik mengenai:
konsep pasar modal yang efisien;
bentuk-bentuk pasar efisien;
implikasi pasar efisien.
1/42
19. TOPIK PEMBAHASANTOPIK PEMBAHASAN
Konsep Pasar Modal Efisien
Hipotesis Pasar Efisien
Pengujian terhadap Hipotesis Pasar
Efisien
Pengujian Prediktabilitas Return
Studi Peristiwa (Event Studies)
Pengujian Private Information
Implikasi Pasar Modal Efisien
2/42
20. KONSEP PASAR MODAL EFISIENKONSEP PASAR MODAL EFISIEN
Dalam konteks keuangan, konsep
pasar yang efisien lebih ditekankan
pada aspek informasi, artinya pasar
yang efisien adalah pasar dimana
harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan
semua informasi yang tersedia.
3/42
21. KONSEP PASAR MODAL EFISIENKONSEP PASAR MODAL EFISIEN
Informasi yang tersedia bisa meliputi
semua informasi yang tersedia baik
informasi di masa lalu (misalkan laba
perusahaan tahun lalu), maupun
informasi saat ini (misalkan rencana
kenaikan dividen tahun ini), serta
informasi yang bersifat sebagai
pendapat/opini rasional yang beredar di
pasar yang bisa mempengaruhi
perubahan harga.
4/42
22. KONSEP PASAR MODAL EFISIENKONSEP PASAR MODAL EFISIEN
Konsep tersebut menyiratkan
adanya suatu proses penyesuaian
harga sekuritas menuju harga
keseimbangan yang baru, sebagai
respon atas informasi baru yang
masuk ke pasar.
5/42
23. ILUSTRASI KONSEP PASAR YANGILUSTRASI KONSEP PASAR YANG
EFISIENEFISIEN
Jika pasar efisien maka informasi tersebut akan dengan cepat
tercermin pada harga saham yang baru.
Akan tetapi, jika proses penyesuaian harga pasar saham
tersebut tidak berjalan dengan efisien maka akan ada lag
dalam proses tersebut dan hal ini ditunjukkan oleh garis
putus-putus.
-2
Harga
(Rp)
Pasar tidak
efisien
1200
500
1500
1000
T (hari)21-1 0
Pasar
efisien
6/42
24. KONDISI UNTUK TERCAPAINYAKONDISI UNTUK TERCAPAINYA
PASAR EFISIENPASAR EFISIEN
1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha
untuk memaksimalkan profit.
2. Investor merupakan price taker, sehingga
tindakan dari satu investor saja tidak akan
mampu mempengaruhi harga dari sekuritas.
3. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi
pada saat yang sama dengan cara yang murah
dan mudah.
4. Informasi yang terjadi bersifat random.
5. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi
baru, sehingga harga sekuritas akan berubah
sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat
informasi tersebut.
7/42
25. HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN
Aspek penting dalam menilai efisiensi
pasar adalah seberapa cepat suatu
informasi baru diserap oleh pasar yang
tercermin dalam penyesuaian menuju
harga keseimbangan yang baru.
Dalam kenyataannya sulit sekali ditemui
baik itu pasar yang benar-benar efisien
ataupun benar-benar tidak efisien. Pada
umumnya pasar akan efisien tetapi pada
tingkat tertentu saja.
8/42
26. HIMPUNAN INFORMASI SAHAMHIMPUNAN INFORMASI SAHAM
1. Lingkaran pertama (1)
merepresentasikan informasi
yang relevan bagi penilaian
saham yang dapat dipelajari
dengan menganalisa sejarah
harga pasar saham.
2. Lingkaran kedua (2)
menyatakan informasi yang
tersedia pada publik.
3. Lingkaran ketiga (3)
menyatakan seluruh
informasi yang juga meliputi
informasi rahasia orang
dalam.
9/42
27. KLASIFIKASI BENTUK PASARKLASIFIKASI BENTUK PASAR
YANG EFISIENYANG EFISIEN
Fama (1970), mengklasifikasikan bentuk pasar yang
efisien ke dalam tiga efficient market hypothesis
(EMH), yaitu:
10/42
28. HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN
Pada tahun 1991, Fama mengemukakan
penyempurnaan atas klasifikasi efisiensi
pasar.
Efisiensi bentuk lemah disempurnakan
menjadi suatu klasifikasi yang lebih
bersifat umum untuk menguji
prediktabilitas return (return
predictability).
11/42
29. HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN
Efisiensi bentuk setengah kuat diubah
menjadi studi peristiwa (event studies)
Sedangkan pengujian efisiensi pasar
dalam bentuk kuat disebut sebagai
pengujian informasi privat (private
information).
12/42
30. PENGUJIAN MENGGUNAKANPENGUJIAN MENGGUNAKAN
RETURN HARAPANRETURN HARAPAN
Dalam pasar efisien, harga sekuritas
seharusnya merefleksikan informasi
mengenai risiko dan harapan
mengenai return mendatangnya.
Return yang sepadan dengan risiko
saham disebut return normal (normal
return).
13/42
31. PENGUJIAN MENGGUNAKANPENGUJIAN MENGGUNAKAN
RETURN HARAPANRETURN HARAPAN
Jika pasar adalah tidak efisien, sekuritas-
sekuritas akan menghasilkan return yang
lebih besar dibanding normalnya, yang
disebut return tak normal (excess return).
Dengan demikian, pengujian efisiensi
pasar pada dasarnya adalah pengujian
return tak normal.
14/42
32. 1. MEAN-ADJUSTED RETURNS1. MEAN-ADJUSTED RETURNS
Jika pasar adalah efisien dan return saham bervariasi
secara random di sekitar nilai sebenarnya (true
value), maka rata-rata return sekuritas yang dihitung
dari periode sebelumnya dapat digunakan sebagai
return harapan.
Formulanya adalah sebagai berikut:
ARi,t = Ri,t –
Dalam hal ini:
ARi,t = return tak normal sekuritas i pada hari t.
Ri,t = return aktual sekuritas i pada hari t.
= rata-rata return sekuritas i selama sekian hari sebelum
hari t.
iR
iR
15/42
33. 2. MARKET ADJUSTED2. MARKET ADJUSTED
RETURNSRETURNS
Salah satu teknik untuk menghitung return
tak normal adalah dengan menghilangkan
pengaruh pasar terhadap return harian
sekuritas.
Return tak normal dihitung dengan
mengurangkan return pasar pada hari t (RM,t)
dari return saham, seperti ditunjukkan pada
persamaan berikut:
ARi,t = Ri,t - RM,t
16/42
34. 3. MARKET MODEL RETURNS3. MARKET MODEL RETURNS
Market model digambarkan dengan
persamaan berikut:
Ri = α1 + βiRm + ei
Keterangan:
α1 = intersep dalam regresi untuk sekuritas i.
βI = koefisien regresi yang menyatakan slope garis
regresi.
Ini mengukur perubahan yang diharapkan dalam
return sekuritas sehubungan dengan perubahan
dalam return pasar.
ei = kekeliruan regresi.
17/42
35. 3. MARKET MODEL RETURNS3. MARKET MODEL RETURNS
Return tak normal harian ditentukan
dengan mengurangkan return
realisasi dari return harapan pada
hari t.
18/42
37. PENGUJIAN PREDIKTABILITASPENGUJIAN PREDIKTABILITAS
RETURNRETURN
Pengujian prediktabilitas return dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain dengan:
1.Mempelajari pola return seasonal.
2.Menggunakan data return di masa yang lalu,
baik untuk prediktabilitas jangka pendek
maupun jangka panjang.
3.Mempelajari hubungan return dengan
karakteristik perusahaan.
20/42
38. 20%
10%
0%
-10%
-20%
-30% Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
POLA RETURN SEKURITASPOLA RETURN SEKURITAS
Sejumlah penelitian telah menunjukkan
adanya suatu pola dalam return sekuritas.
Pola harian
Gibbons dan Hess
(1981) menemukan
bahwa return pada
hari Senin akan lebih
rendah dibandingkan
dengan hari lain di
Bursa Saham New
York.
21/42
39. POLA RETURN SEKURITASPOLA RETURN SEKURITAS
Pola Bulanan
January effect, bahwa pada bulan Januari
terdapat return yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bulan-bulan lainnya dan ini biasanya
terjadi pada saham yang nilainya kecil (small
stock).
Pada pasar yang efisien, pola seasonal tersebut
seharusnya tidak terjadi. Investor yang melihat
adanya return yang tinggi di bulan Januari akan
mulai melakukan pembelian di akhir bulan
Desember untuk mendapatkan return tak
normal.
22/42
40. MEMPREDIKSI RETURN DARIMEMPREDIKSI RETURN DARI
DATA RETURN DI WAKTU LALUDATA RETURN DI WAKTU LALU
Prediksi Jangka Pendek
Pengujian prediksi jangka pendek biasanya
dilakukan untuk mengetahui apakah return
pada periode sebelumnya (biasanya sehari
atau beberapa hari sebelumnya) dapat
digunakan untuk memprediksi return hari ini.
Beberapa cara pengujian yang dapat
dilakukan:
Uji korelasi, run test, filter test dan kekuatan
relatif sekuritas.
23/42
41. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
1. Uji Korelasi
Uji korelasi adalah pengujian hubungan
linier antara return hari ini dengan
return di waktu lalu. Semakin tinggi
korelasi antara return masa lalu dengan
return saat ini, berarti semakin tinggi
kemampuan return masa lau tersebut
untuk memprediksi return masa depan.
24/42
42. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
Secara matematis, bentuk persamaannya
bisa ditulis sebagai berikut:
Dalam hal ini:
a = tingkat return yang diharapkan yang tidak
berhubungan dengan return sebelumnya
b = besarnya hubungan antara return di waktu
yang lalu dengan return hari ini
t-T1-tt erbar ++=
25/42
43. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
2. Run test
Pada analisis run ini, perubahan harga
ditandai dengan (+) bila terjadi kenaikan
harga, (-) bila terjadi penurunan dan 0
bila tidak terjadi perubahan.
Urutan tanda yang sama diantara tanda
yang berbeda disebut dengan run.
Misalnya perubahan harga sebuah
sekuritas adalah + - - - - + + + 0. Dalam
contoh tersebut, terdapat empat run.
26/42
44. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
Bila perubahan harga sekuritas mempunyai
hubungan atau korelasi yang positip dari
waktu ke waktu, maka diharapkan akan
terjadi sedikit perubahan run. Sedangkan,
jika terdapat korelasi negatif, maka akan
banyak perubahan run yang terjadi.
27/42
45. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
3. Filter test
Pola return yang lebih kompleks bisa juga
menghasilkan return tak normal.
Teknik analisis filter rule biasanya dilakukan dengan
membandingkan return yang didapat jika
melakukan strategi perdagangan aktif tertentu
dengan return yang didapat jika investor
melakukan strategi beli dan simpan (buy and hold
strategy).
Strategi perdagangan ini akan menunjukkan kapan
investor sebaiknya melakukan pembelian dan
kapan investor sebaiknya menjual sekuritas
tersebut atau sering juga disebut dengan timing
strategy.
28/42
46. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
4. Relative strength
Salah satu cara yang banyak dikenal untuk
mengkombinasikan informasi harga sekuritas di
masa lalu untuk memilih saham, adalah dengan
cara yang disebut sebagai kekuatan relatif (relative
strength).
Levy (1967), yaitu dengan membandingkan harga
suatu saham saat ini ( ) dengan harga rata-rata
saham tersebut selama beberapa periode ( ).
Maka relative strength saham tersebut adalah
sebesar /
jtP
jtP
jtP jtP
29/42
47. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PANJANG)PANJANG)
Fama dan French (1988) serta Poterba dan Summers
(1988) telah meneliti korelasi return dengan jangka
waktu pengujian yang relatif lebih lama.
Fama dan French melakukan pengujian dengan
menggunakan data periode 1926-1985, dan
menemukan bahwa terdapat korelasi sebesar –0,25
untuk jangka waktu tiga tahun dan korelasi sebesar –
0,40 untuk jangka waktu empat tahun.
Akan tetapi, hasil ini banyak diragukan karena
adanya kelemahan dalam statistik dan setelah tahun
1940 korelasi tersebut sangat kecil dan tidak
signifikan.
30/42
48. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Telah banyak penelitian yang menemukan
adanya hubungan antara karakteristik
perusahaan dengan return tak normal.
Beberapa karakteristik tersebut antara
lain ukuran (size), nilai pasar dibagi
dengan nilai buku (market to book value),
dan dividen dibagi dengan harga saham
(earning price).
31/42
49. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Size Effect
Banz ( 1981), menunjukkan bukti empiris
paling awal mengenai adanya size effect,
yaitu adanya kecenderungan saham-
saham perusahaan kecil yang
mempunyai return yang lebih tinggi
dibanding saham-saham perusahaan
besar.
32/42
50. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Nilai pasar dibagi dengan nilai buku
(market to book)
Penelitian menemukan bahwa ada perbedaan
return antara saham yang mempunyai market
to book value yang tinggi dibanding saham
yang mempunyai market to book value
rendah.
Saham-saham yang mempunyai market to
book yang tinggi akan cederung mempunyai
tingkat return yang lebih besar dibandingkan
dengan saham-saham yang mempunyai
market to book yang rendah.
33/42
51. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Earning price
Basu (1977) melakukan penelitian
mengenai hubungan antara rasio
earning/price (E/P) dengan tingkat return
tak normal yang diperoleh dengan
menggunakan CAPM.
34/42
52. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Hasil studi Basu ditunjukkan secara
sederhana pada gambar berikut:
Rata-rata
return tahunan
20%
15%
10%
5%
(P/E tinggi) A B C D E
(P/E rendah)
35/42
53. STUDI PERISTIWA (EVENTSTUDI PERISTIWA (EVENT
STUDIES)STUDIES)
Penelitian yang mengamati dampak dari
pengumuman informasi terhadap harga
sekuritas sering disebut dengan event
studies.
Penelitian event studies umumnya
berkaitan dengan seberapa cepat suatu
informasi yang masuk ke pasar dapat
tercermin pada harga saham.
36/42
54. METODOLOGI STUDI PERISTIWAMETODOLOGI STUDI PERISTIWA
(1)(1)
1. Mengumpulkan sampel.
Berupa perusahan-perusahaan yang
mempunyai pengumuman yang mengejutkan
pasar (event).
2. Mengidentifikasi hari pengumuman atau
event.
3. Menentukan periode analisis.
Periode analisis dibagi menjadi dua yaitu:
i. periode estimasi untuk menghitung return yang
diharapkan E(Ri)
ii. periode pengamatan (jendela) untuk menghitung
return aktual dan return tak normal.
37/42
55. METODOLOGI STUDI PERISTIWAMETODOLOGI STUDI PERISTIWA
(2)(2)
4. Menghitung return aktual masing-
masing sampel setiap hari selama
periode pengamatan.
5. Menghitung return tak normal.
Dihitung dengan mengurangi return
aktual yang sebenarnya terjadi dengan
return yang diharapkan.
6. Menghitung rata-rata return tak
normal semua sampel setiap hari.
38/42
56. METODOLOGI STUDI PERISTIWAMETODOLOGI STUDI PERISTIWA
(2)(2)
7. Terkadang return tak normal
harian tersebut digabungkan
untuk menghitung return tak
normal kumulatif selama
periode tertentu.
8. Menghitung return aktual
masing-masing sampel setiap
hari selama periode
pengamatan.
39/42
57. PENGUJIAN PRIVATEPENGUJIAN PRIVATE
INFORMATIONINFORMATION
Pengujian private information meliputi
pengujian apakah pihak insider perusahaan
dan kelompok investor tertentu yang dianggap
mempunyai akses informasi lebih baik, dapat
memperoleh return tak normal dibandingkan
dengan return pasar umumnya.
40/42
58. PENGUJIAN PRIVATEPENGUJIAN PRIVATE
INFORMATIONINFORMATION
Pihak-pihak yang disebut insider adalah
direktur, manajer, karyawan atau
pemegang saham yang dianggap bisa
mendapatkan informasi yang
sesungguhnya mengenai perusahaan
yang tidak dapat dilakukan oleh pihak
lainnya.
Pihak insider umumnya diharuskan
melaporkan kegiatan perdagangannya
kepada suatu komisi yang bertindak
sebagai pengawas bursa.
41/42
59. Belum semua kaum praktisi pasar modal bisa
menerima konsep mengenai pasar yang efisien ini.
IMPLIKASI PASAR MODELIMPLIKASI PASAR MODEL
EFISIENEFISIEN
42/42