SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
CAPM & APTCAPM & APT
1
 Suatu model akan membantu memahami suatu
konsep yang sulit menjadi hal yang lebih
sederhana.
 Model keseimbangan akan membantu pemahaman
tentang bagaimana menentukan risiko yang
relevan terhadap suatu aset, serta hubungan risiko
dan return yang diharapkan untuk suatu aset
ketika pasar dalam kondisi seimbang.
 Terdapat 2 model keseimbangan, yaitu CAPM dan
APT
 CAPM merupakan model keseimbangan yang
menggambarkan hubungan risiko dan return secara
lebh sederhana, dan hanya menggunakan satu
variabel (yaitu variabel beta)
 APT menggunakan banyak variabel pengukur risiko
untuk melihat hubungan risiko dan return.
2
CAPMCAPM
CAPM adl model yg menghubungkan
tingkat return yg diharapkan dr suatu aset
berisiko dg risiko dr aset tersebut pd
kondisi pasar yg seimbang
CAPM didasari teori portofolio yg
dikemukakan Markowitz, dan
dikembangkan oleh Sharpe, Lintner dan
Mossin pd th 1960-an
Menurut Markowitz, masing2 investor
diasumsikan akan mendiversifikasikan
portofolionya dan meilih portofolio yg
optimal atas dasar preferensi investor thd
return dan risiko, pd ttk2 disepanjang
garis portofolio efisien.
3
Asumsi lain yg ditambahkan:
1. Semua investor mempunyai distribusi
probabilitas tingkat return di masa
depan yg sama.
2. Periode waktu yg digunakan adl sama.
3. Semua investor dpt meminjam atau
meminjamkan uang pd tgkat return
bebas risiko.
4. Tdk ada biaya transaksi, pajak, dan
inflasi.
5. Investor adl price taker
6. Pasar dlm keadaan seimbang.
4
 Asumsi- asumsi tersebut tidak akan eksis di dunia
nyata.
 Jika semua asumsi tsb dipenuhi maka akan
terbentuk pasar yg seimbang.
 Dlm kondisi pasar yg seimbang, investor tdk akan
dpt memperoleh return abnormal (return ekstra) dr
tingkat harga yg terbentuk.
 Kondisi tersebut akan mendorong semua investor
semua investor untuk memilih portofolio pasar, yang
terdiri dari semua aset berisiko yang ada.
 Dengan demikian, portofolio tersebut sdh
terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko prtofolio
pasar hanya akan terdiri dari risiko sistematis saja.
 Portofolio pasar tersebut akan berada pada garis
efficient frontier dan sekaligus merupakan portofolio
yang optimal.
5
Efficient Frontier CurveEfficient Frontier Curve
ReturnEkspetasi
R f
R is i k o
E f f ic ie n t F r o n t ie r
L
I n d if f e r e n c u r v e
A
B
C
6
Efficient frontier
(garis permukaan
efisien) adl garis yg
menunjukkan
portofolio2 yg
efisien.
Portofolio A, B dan
C adl Portofolio yg
efisien, sdgkan
portofolio A adl
portofolio yg
optimal.
CAPITAL MARKET LINECAPITAL MARKET LINE
Garis yg menunjukkan semua
kemungkinan kombinasi portofolio efisien
yg terdiri dr aset berisiko dan aset bebas
risiko.
Menggambarkan hubungan antara return
ekspetasi dg risiko total dr portofolio
efisien pd pasar yg seimbang.
7
Garis Pasar ModalGaris Pasar Modal
(Capital Market Line)(Capital Market Line)
P r e m i R is ik o P o r t o f o lio
E ( R m ) - R f
R is ik o P o r t o f o lio P a s a r
R f
E ( R m )
C M L
A
S D m R is ik o 8
M
fM RRE
σ
−)(
9
Kemiringan (Slope) CML =
Slope mengindikasikan tambahan return
yg disyaratkan untuk setiap kenaikan 1%
risiko portofolio
Persamaan CML :
p
M
fM
fp
RRE
RRE σ
σ
−
+=
)(
)(
Diketahui:
Slope dr CML adl 1,6; risiko portofolio adl
5%, maka tambahan return ekspetasi
portofolio relatif thd return aktiva bebas
risiko adl (1,6) * 5% = 8%. Jika Rf sebesar
12%, maka return ekspetasi portofolio pasar
yg diminta adl sebesar 12% + 8% = 20%
Slope dr CML adl 0,16, Rf = 12%. Portofolio
efisien lainnya mempunyai risiko seebsar
10%. Besarnya return ekspetasi utk
portofolio ini adl sebesar:
E(Rp) = Rf + 0,16 *SDp = 12% +
0,16*10% = 13,6%
10
SECURITY MARKET LINESECURITY MARKET LINE
 Garis yg menunjukkan tingkat return yg
diharapkan dr sebuah sekuritas dg risiko sistematis
(beta)
 Bila dlm portofolio, tambahan return ekspetasi
terjadi karena tambahan risiko dr portofolio yg
bersangkutan, maka utk sekuritas individual ,
tambahan return ekspetasi terjadi karena
tambahan risiko sekuritas individual yg dikur dg
beta.
 Beta menentukan besarnya tambahan return
ekspetasi dg alasan portofolio yg sdh di-
diversifikasi dianggap tdk memiliki risiko tdk
sistematis, sehingga yg relevan diperhitungkan adl
risiko sistematis yg diukur dg beta tersebut.
11
Garis Pasar SekuritasGaris Pasar Sekuritas
(Security Market Line)(Security Market Line)
E ( R m )
ReturnEkspetasi
A s e t y g r is ik o n y a > p a s a rA s e t y g r is ik o n y a < p a s a r
R f
S M L
A
B m = 1 R is ik oB m < 1 B m > 1
B
C
12
Beta utk portofolio pasar adalah 1. Beta yg lbh
kecil (besar) dr 1 dikatakan berisiko lebih kecil
(besar) dr risiko portofolio pasar.
Kemiringan (slope) GPS = [E(Rm) – Rf] / Bm
Persamaan GPS adalah : E(Ri) = Rf + [E(Rm)
–Rf] Bi
Diketahui: Rf = 12%, E(Rm) = 15%. Saham A
memiliki Beta sebesar 1,8. Return ekspetasi dr
saham A dihitung sebesar:
E(Ra) = 12% + (15% - 12%)*1,8 = 17,4%
13
Mengestimasi Beta SahamMengestimasi Beta Saham
 Beta saham adl ukuran seberapa besar perubahan return
saham sebagai akibat perubahan return pasar.
 Untuk mengestimasi beta, bisa digunakan market model,
yang pada dasarnya sama dengan single index model.
 Persamaan market model:
Ri = αi + βi *Rm + ei
 Persamaan market model bisa dilakukan dengan meregresi
antara return sekuritas yang akan dinilai dengan return
indeks pasar.
 Regresi tersebut akan menghasilkan nilai αi (merupakan
ukuran return sekuritas i yg tidak terkait dengan return
pasar), dan nilai βi (menunjukkan slope yang
mengindikasikan peningkatan return yang diharapkan pada
sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar
1%).
 Buka file excel…
14
Saham Overvalued VSSaham Overvalued VS
UndervaluedUndervalued
Persamaan CAPM dpt digunakan untuk
menentukan apakah suatu sekuritas dinilai
terlalu tinggi atau terlalu rendah dr yg
seharusnya.
Contoh:
Saham A Saham B Saham C
Realized
Return
21% 17% 28%
Beta 1,2 0,80 1,5
E(Rm) = 20%
Rf = 15% 15
E(Ra) = 0,15 + (0,2 -0,15) 1,2 = 21 %
E(Rb) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 0,8 = 19 %
E(Rc) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 1,5 = 22,5
%
Saham C dikatakan undervalued krn
Return ekspetasi < return realisasi shg
Investor akan membeli saham C tsb
Saham B dikatakan overvalued krn
return ekspetasi > return realisasi shg
investor akan menjual saham B tsb.
Saham A berada pd titik keseimbangan.
16
Konsep Pasar Efisien
Bayu Adi, SE., MSA., Ak
OVERVIEWOVERVIEW
Konsep efisiensi pasar membahas tentang
bagaimana pasar merespon informasi
yang mempengaruhi pergerakan harga
sekuritas menuju ke arah keseimbangan
baru.
Bab ini, memberikan pemahaman yang
lebih baik mengenai:
 konsep pasar modal yang efisien;
 bentuk-bentuk pasar efisien;
 implikasi pasar efisien.
1/42
TOPIK PEMBAHASANTOPIK PEMBAHASAN
Konsep Pasar Modal Efisien
Hipotesis Pasar Efisien
Pengujian terhadap Hipotesis Pasar
Efisien
 Pengujian Prediktabilitas Return
 Studi Peristiwa (Event Studies)
 Pengujian Private Information
Implikasi Pasar Modal Efisien
2/42
KONSEP PASAR MODAL EFISIENKONSEP PASAR MODAL EFISIEN
Dalam konteks keuangan, konsep
pasar yang efisien lebih ditekankan
pada aspek informasi, artinya pasar
yang efisien adalah pasar dimana
harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan
semua informasi yang tersedia.
3/42
KONSEP PASAR MODAL EFISIENKONSEP PASAR MODAL EFISIEN
 Informasi yang tersedia bisa meliputi
semua informasi yang tersedia baik
informasi di masa lalu (misalkan laba
perusahaan tahun lalu), maupun
informasi saat ini (misalkan rencana
kenaikan dividen tahun ini), serta
informasi yang bersifat sebagai
pendapat/opini rasional yang beredar di
pasar yang bisa mempengaruhi
perubahan harga.
4/42
KONSEP PASAR MODAL EFISIENKONSEP PASAR MODAL EFISIEN
Konsep tersebut menyiratkan
adanya suatu proses penyesuaian
harga sekuritas menuju harga
keseimbangan yang baru, sebagai
respon atas informasi baru yang
masuk ke pasar.
5/42
ILUSTRASI KONSEP PASAR YANGILUSTRASI KONSEP PASAR YANG
EFISIENEFISIEN
 Jika pasar efisien maka informasi tersebut akan dengan cepat
tercermin pada harga saham yang baru.
 Akan tetapi, jika proses penyesuaian harga pasar saham
tersebut tidak berjalan dengan efisien maka akan ada lag
dalam proses tersebut dan hal ini ditunjukkan oleh garis
putus-putus.
-2
Harga
(Rp)
Pasar tidak
efisien
1200
500
1500
1000
T (hari)21-1 0
Pasar
efisien
6/42
KONDISI UNTUK TERCAPAINYAKONDISI UNTUK TERCAPAINYA
PASAR EFISIENPASAR EFISIEN
1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha
untuk memaksimalkan profit.
2. Investor merupakan price taker, sehingga
tindakan dari satu investor saja tidak akan
mampu mempengaruhi harga dari sekuritas.
3. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi
pada saat yang sama dengan cara yang murah
dan mudah.
4. Informasi yang terjadi bersifat random.
5. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi
baru, sehingga harga sekuritas akan berubah
sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat
informasi tersebut.
7/42
HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN
Aspek penting dalam menilai efisiensi
pasar adalah seberapa cepat suatu
informasi baru diserap oleh pasar yang
tercermin dalam penyesuaian menuju
harga keseimbangan yang baru.
Dalam kenyataannya sulit sekali ditemui
baik itu pasar yang benar-benar efisien
ataupun benar-benar tidak efisien. Pada
umumnya pasar akan efisien tetapi pada
tingkat tertentu saja.
8/42
HIMPUNAN INFORMASI SAHAMHIMPUNAN INFORMASI SAHAM
1. Lingkaran pertama (1)
merepresentasikan informasi
yang relevan bagi penilaian
saham yang dapat dipelajari
dengan menganalisa sejarah
harga pasar saham.
2. Lingkaran kedua (2)
menyatakan informasi yang
tersedia pada publik.
3. Lingkaran ketiga (3)
menyatakan seluruh
informasi yang juga meliputi
informasi rahasia orang
dalam.
9/42
KLASIFIKASI BENTUK PASARKLASIFIKASI BENTUK PASAR
YANG EFISIENYANG EFISIEN
 Fama (1970), mengklasifikasikan bentuk pasar yang
efisien ke dalam tiga efficient market hypothesis
(EMH), yaitu:
10/42
HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN
Pada tahun 1991, Fama mengemukakan
penyempurnaan atas klasifikasi efisiensi
pasar.
Efisiensi bentuk lemah disempurnakan
menjadi suatu klasifikasi yang lebih
bersifat umum untuk menguji
prediktabilitas return (return
predictability).
11/42
HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN
Efisiensi bentuk setengah kuat diubah
menjadi studi peristiwa (event studies)
Sedangkan pengujian efisiensi pasar
dalam bentuk kuat disebut sebagai
pengujian informasi privat (private
information).
12/42
PENGUJIAN MENGGUNAKANPENGUJIAN MENGGUNAKAN
RETURN HARAPANRETURN HARAPAN
Dalam pasar efisien, harga sekuritas
seharusnya merefleksikan informasi
mengenai risiko dan harapan
mengenai return mendatangnya.
Return yang sepadan dengan risiko
saham disebut return normal (normal
return).
13/42
PENGUJIAN MENGGUNAKANPENGUJIAN MENGGUNAKAN
RETURN HARAPANRETURN HARAPAN
Jika pasar adalah tidak efisien, sekuritas-
sekuritas akan menghasilkan return yang
lebih besar dibanding normalnya, yang
disebut return tak normal (excess return).
Dengan demikian, pengujian efisiensi
pasar pada dasarnya adalah pengujian
return tak normal.
14/42
1. MEAN-ADJUSTED RETURNS1. MEAN-ADJUSTED RETURNS
Jika pasar adalah efisien dan return saham bervariasi
secara random di sekitar nilai sebenarnya (true
value), maka rata-rata return sekuritas yang dihitung
dari periode sebelumnya dapat digunakan sebagai
return harapan.
Formulanya adalah sebagai berikut:
ARi,t = Ri,t –
Dalam hal ini:
ARi,t = return tak normal sekuritas i pada hari t.
Ri,t = return aktual sekuritas i pada hari t.
= rata-rata return sekuritas i selama sekian hari sebelum
hari t.
iR
iR
15/42
2. MARKET ADJUSTED2. MARKET ADJUSTED
RETURNSRETURNS
Salah satu teknik untuk menghitung return
tak normal adalah dengan menghilangkan
pengaruh pasar terhadap return harian
sekuritas.
Return tak normal dihitung dengan
mengurangkan return pasar pada hari t (RM,t)
dari return saham, seperti ditunjukkan pada
persamaan berikut:
ARi,t = Ri,t - RM,t
16/42
3. MARKET MODEL RETURNS3. MARKET MODEL RETURNS
Market model digambarkan dengan
persamaan berikut:
Ri = α1 + βiRm + ei
Keterangan:
α1 = intersep dalam regresi untuk sekuritas i.
βI = koefisien regresi yang menyatakan slope garis
regresi.
Ini mengukur perubahan yang diharapkan dalam
return sekuritas sehubungan dengan perubahan
dalam return pasar.
ei = kekeliruan regresi.
17/42
3. MARKET MODEL RETURNS3. MARKET MODEL RETURNS
Return tak normal harian ditentukan
dengan mengurangkan return
realisasi dari return harapan pada
hari t.
18/42
PENGUJIAN TERHADAPPENGUJIAN TERHADAP
HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN
19/42
PENGUJIAN PREDIKTABILITASPENGUJIAN PREDIKTABILITAS
RETURNRETURN
Pengujian prediktabilitas return dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain dengan:
1.Mempelajari pola return seasonal.
2.Menggunakan data return di masa yang lalu,
baik untuk prediktabilitas jangka pendek
maupun jangka panjang.
3.Mempelajari hubungan return dengan
karakteristik perusahaan.
20/42
20%
10%
0%
-10%
-20%
-30% Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
POLA RETURN SEKURITASPOLA RETURN SEKURITAS
Sejumlah penelitian telah menunjukkan
adanya suatu pola dalam return sekuritas.
 Pola harian
Gibbons dan Hess
(1981) menemukan
bahwa return pada
hari Senin akan lebih
rendah dibandingkan
dengan hari lain di
Bursa Saham New
York.
21/42
POLA RETURN SEKURITASPOLA RETURN SEKURITAS
Pola Bulanan
January effect, bahwa pada bulan Januari
terdapat return yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bulan-bulan lainnya dan ini biasanya
terjadi pada saham yang nilainya kecil (small
stock).
Pada pasar yang efisien, pola seasonal tersebut
seharusnya tidak terjadi. Investor yang melihat
adanya return yang tinggi di bulan Januari akan
mulai melakukan pembelian di akhir bulan
Desember untuk mendapatkan return tak
normal.
22/42
MEMPREDIKSI RETURN DARIMEMPREDIKSI RETURN DARI
DATA RETURN DI WAKTU LALUDATA RETURN DI WAKTU LALU
Prediksi Jangka Pendek
Pengujian prediksi jangka pendek biasanya
dilakukan untuk mengetahui apakah return
pada periode sebelumnya (biasanya sehari
atau beberapa hari sebelumnya) dapat
digunakan untuk memprediksi return hari ini.
Beberapa cara pengujian yang dapat
dilakukan:
Uji korelasi, run test, filter test dan kekuatan
relatif sekuritas.
23/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
1. Uji Korelasi
Uji korelasi adalah pengujian hubungan
linier antara return hari ini dengan
return di waktu lalu. Semakin tinggi
korelasi antara return masa lalu dengan
return saat ini, berarti semakin tinggi
kemampuan return masa lau tersebut
untuk memprediksi return masa depan.
24/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
Secara matematis, bentuk persamaannya
bisa ditulis sebagai berikut:
Dalam hal ini:
a = tingkat return yang diharapkan yang tidak
berhubungan dengan return sebelumnya
b = besarnya hubungan antara return di waktu
yang lalu dengan return hari ini
t-T1-tt erbar ++=
25/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
2. Run test
Pada analisis run ini, perubahan harga
ditandai dengan (+) bila terjadi kenaikan
harga, (-) bila terjadi penurunan dan 0
bila tidak terjadi perubahan.
Urutan tanda yang sama diantara tanda
yang berbeda disebut dengan run.
Misalnya perubahan harga sebuah
sekuritas adalah + - - - - + + + 0. Dalam
contoh tersebut, terdapat empat run.
26/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
Bila perubahan harga sekuritas mempunyai
hubungan atau korelasi yang positip dari
waktu ke waktu, maka diharapkan akan
terjadi sedikit perubahan run. Sedangkan,
jika terdapat korelasi negatif, maka akan
banyak perubahan run yang terjadi.
27/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
3. Filter test
Pola return yang lebih kompleks bisa juga
menghasilkan return tak normal.
Teknik analisis filter rule biasanya dilakukan dengan
membandingkan return yang didapat jika
melakukan strategi perdagangan aktif tertentu
dengan return yang didapat jika investor
melakukan strategi beli dan simpan (buy and hold
strategy).
Strategi perdagangan ini akan menunjukkan kapan
investor sebaiknya melakukan pembelian dan
kapan investor sebaiknya menjual sekuritas
tersebut atau sering juga disebut dengan timing
strategy.
28/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PENDEK)PENDEK)
4. Relative strength
Salah satu cara yang banyak dikenal untuk
mengkombinasikan informasi harga sekuritas di
masa lalu untuk memilih saham, adalah dengan
cara yang disebut sebagai kekuatan relatif (relative
strength).
Levy (1967), yaitu dengan membandingkan harga
suatu saham saat ini ( ) dengan harga rata-rata
saham tersebut selama beberapa periode ( ).
Maka relative strength saham tersebut adalah
sebesar /
jtP
jtP
jtP jtP
29/42
MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA
RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA
PANJANG)PANJANG)
 Fama dan French (1988) serta Poterba dan Summers
(1988) telah meneliti korelasi return dengan jangka
waktu pengujian yang relatif lebih lama.
 Fama dan French melakukan pengujian dengan
menggunakan data periode 1926-1985, dan
menemukan bahwa terdapat korelasi sebesar –0,25
untuk jangka waktu tiga tahun dan korelasi sebesar –
0,40 untuk jangka waktu empat tahun.
 Akan tetapi, hasil ini banyak diragukan karena
adanya kelemahan dalam statistik dan setelah tahun
1940 korelasi tersebut sangat kecil dan tidak
signifikan.
30/42
HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Telah banyak penelitian yang menemukan
adanya hubungan antara karakteristik
perusahaan dengan return tak normal.
Beberapa karakteristik tersebut antara
lain ukuran (size), nilai pasar dibagi
dengan nilai buku (market to book value),
dan dividen dibagi dengan harga saham
(earning price).
31/42
HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Size Effect
Banz ( 1981), menunjukkan bukti empiris
paling awal mengenai adanya size effect,
yaitu adanya kecenderungan saham-
saham perusahaan kecil yang
mempunyai return yang lebih tinggi
dibanding saham-saham perusahaan
besar.
32/42
HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Nilai pasar dibagi dengan nilai buku
(market to book)
Penelitian menemukan bahwa ada perbedaan
return antara saham yang mempunyai market
to book value yang tinggi dibanding saham
yang mempunyai market to book value
rendah.
Saham-saham yang mempunyai market to
book yang tinggi akan cederung mempunyai
tingkat return yang lebih besar dibandingkan
dengan saham-saham yang mempunyai
market to book yang rendah.
33/42
HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Earning price
Basu (1977) melakukan penelitian
mengenai hubungan antara rasio
earning/price (E/P) dengan tingkat return
tak normal yang diperoleh dengan
menggunakan CAPM.
34/42
HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Hasil studi Basu ditunjukkan secara
sederhana pada gambar berikut:
Rata-rata
return tahunan
20%
15%
10%
5%
(P/E tinggi) A B C D E
(P/E rendah)
35/42
STUDI PERISTIWA (EVENTSTUDI PERISTIWA (EVENT
STUDIES)STUDIES)
Penelitian yang mengamati dampak dari
pengumuman informasi terhadap harga
sekuritas sering disebut dengan event
studies.
Penelitian event studies umumnya
berkaitan dengan seberapa cepat suatu
informasi yang masuk ke pasar dapat
tercermin pada harga saham.
36/42
METODOLOGI STUDI PERISTIWAMETODOLOGI STUDI PERISTIWA
(1)(1)
1. Mengumpulkan sampel.
Berupa perusahan-perusahaan yang
mempunyai pengumuman yang mengejutkan
pasar (event).
2. Mengidentifikasi hari pengumuman atau
event.
3. Menentukan periode analisis.
Periode analisis dibagi menjadi dua yaitu:
i. periode estimasi untuk menghitung return yang
diharapkan E(Ri)
ii. periode pengamatan (jendela) untuk menghitung
return aktual dan return tak normal.
37/42
METODOLOGI STUDI PERISTIWAMETODOLOGI STUDI PERISTIWA
(2)(2)
4. Menghitung return aktual masing-
masing sampel setiap hari selama
periode pengamatan.
5. Menghitung return tak normal.
Dihitung dengan mengurangi return
aktual yang sebenarnya terjadi dengan
return yang diharapkan.
6. Menghitung rata-rata return tak
normal semua sampel setiap hari.
38/42
METODOLOGI STUDI PERISTIWAMETODOLOGI STUDI PERISTIWA
(2)(2)
7. Terkadang return tak normal
harian tersebut digabungkan
untuk menghitung return tak
normal kumulatif selama
periode tertentu.
8. Menghitung return aktual
masing-masing sampel setiap
hari selama periode
pengamatan.
39/42
PENGUJIAN PRIVATEPENGUJIAN PRIVATE
INFORMATIONINFORMATION
 Pengujian private information meliputi
pengujian apakah pihak insider perusahaan
dan kelompok investor tertentu yang dianggap
mempunyai akses informasi lebih baik, dapat
memperoleh return tak normal dibandingkan
dengan return pasar umumnya.
40/42
PENGUJIAN PRIVATEPENGUJIAN PRIVATE
INFORMATIONINFORMATION
Pihak-pihak yang disebut insider adalah
direktur, manajer, karyawan atau
pemegang saham yang dianggap bisa
mendapatkan informasi yang
sesungguhnya mengenai perusahaan
yang tidak dapat dilakukan oleh pihak
lainnya.
Pihak insider umumnya diharuskan
melaporkan kegiatan perdagangannya
kepada suatu komisi yang bertindak
sebagai pengawas bursa.
41/42
 Belum semua kaum praktisi pasar modal bisa
menerima konsep mengenai pasar yang efisien ini.
IMPLIKASI PASAR MODELIMPLIKASI PASAR MODEL
EFISIENEFISIEN
42/42
TERTERIIMA KASIHMA KASIH

More Related Content

What's hot

Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifJudianto Nugroho
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Lia Ivvana
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaI Gede Auditta
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmdianpipit
 
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasiPortofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasiJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaJudianto Nugroho
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioBanodwi
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioandinipredita
 
Analisis investasi dan portofolio ppt
Analisis investasi dan portofolio ppt Analisis investasi dan portofolio ppt
Analisis investasi dan portofolio ppt Harisno Al-anshori
 
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)deewiindah
 
Manajemen portofolio
Manajemen portofolioManajemen portofolio
Manajemen portofoliogdengurah
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamJudianto Nugroho
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Eka Wahyuliana
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioJudianto Nugroho
 

What's hot (20)

Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasiPortofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
Portofolio investasi-bab-9-penilaian-obligasi
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Analisis investasi dan portofolio ppt
Analisis investasi dan portofolio ppt Analisis investasi dan portofolio ppt
Analisis investasi dan portofolio ppt
 
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
 
Manajemen portofolio
Manajemen portofolioManajemen portofolio
Manajemen portofolio
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
Modul Reksa Dana
Modul Reksa DanaModul Reksa Dana
Modul Reksa Dana
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Singapore: Political Setting
Singapore: Political SettingSingapore: Political Setting
Singapore: Political Setting
 
Lagopus on small arm board
Lagopus on small arm boardLagopus on small arm board
Lagopus on small arm board
 
Historia del Cine
Historia del CineHistoria del Cine
Historia del Cine
 
Frances. POWERPOINT.
Frances. POWERPOINT.Frances. POWERPOINT.
Frances. POWERPOINT.
 
Thailand (Political Setting)
Thailand (Political Setting)Thailand (Political Setting)
Thailand (Political Setting)
 
Vietnam: Economic Setting
Vietnam: Economic SettingVietnam: Economic Setting
Vietnam: Economic Setting
 
cgfh
cgfhcgfh
cgfh
 
Dracula presentation with answers ok
Dracula presentation with answers okDracula presentation with answers ok
Dracula presentation with answers ok
 
Site rodeio
Site rodeio Site rodeio
Site rodeio
 
Malaysia: Economic Setting
Malaysia: Economic SettingMalaysia: Economic Setting
Malaysia: Economic Setting
 
Day 4
Day 4Day 4
Day 4
 
8 Tarot Card Readings for 2016
8 Tarot Card Readings for 20168 Tarot Card Readings for 2016
8 Tarot Card Readings for 2016
 
Myanmar (Economic Setting)
Myanmar (Economic Setting)Myanmar (Economic Setting)
Myanmar (Economic Setting)
 
Day 2
Day 2Day 2
Day 2
 
Vietnam: Socio-Cultural Setting
Vietnam: Socio-Cultural SettingVietnam: Socio-Cultural Setting
Vietnam: Socio-Cultural Setting
 
Indonesia (Economic Setting)
Indonesia (Economic Setting)Indonesia (Economic Setting)
Indonesia (Economic Setting)
 
Volcanic Eruption Communication Model (Final Revision)
Volcanic Eruption Communication Model (Final Revision)Volcanic Eruption Communication Model (Final Revision)
Volcanic Eruption Communication Model (Final Revision)
 
8 Issues and My Answers in Pilipinas Debates 2016
8 Issues and My Answers in Pilipinas Debates 20168 Issues and My Answers in Pilipinas Debates 2016
8 Issues and My Answers in Pilipinas Debates 2016
 
Project and pitch in 10 min
Project and pitch in 10 minProject and pitch in 10 min
Project and pitch in 10 min
 
Dracula presentation
Dracula presentationDracula presentation
Dracula presentation
 

Similar to Berikut klasifikasi bentuk pasar yang efisien menurut Fama (1970, 1991):1. Weak-Form Efficiency Harga saham telah mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah harga pasar. Artinya tidak ada keuntungan yang dapat diraih dari analisis teknikal atau pola harga di masa lalu.2. Semi-Strong Form EfficiencyHarga saham telah mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, termasuk laporan keuangan, berita

Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmrossi_dino
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalFajar Syahruramdhan
 
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model KeseimbanganAncilla Kustedjo
 
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)mobileset
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxDzauqyShifa1
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioRizkikaAstari
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptxAminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptxAminullah Assagaf
 

Similar to Berikut klasifikasi bentuk pasar yang efisien menurut Fama (1970, 1991):1. Weak-Form Efficiency Harga saham telah mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah harga pasar. Artinya tidak ada keuntungan yang dapat diraih dari analisis teknikal atau pola harga di masa lalu.2. Semi-Strong Form EfficiencyHarga saham telah mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, termasuk laporan keuangan, berita (20)

Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
3 risk-return-21
3 risk-return-213 risk-return-21
3 risk-return-21
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
 
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
 
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
 
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection processPertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
 
CAPM-2.pptx
CAPM-2.pptxCAPM-2.pptx
CAPM-2.pptx
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
Capm &amp; apt
Capm &amp; aptCapm &amp; apt
Capm &amp; apt
 
CAPM
CAPMCAPM
CAPM
 
inisiasi-6.ppt
inisiasi-6.pptinisiasi-6.ppt
inisiasi-6.ppt
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Model penetapan harga aktiva modal
Model penetapan harga aktiva modalModel penetapan harga aktiva modal
Model penetapan harga aktiva modal
 
Pertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontierPertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontier
 
Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1
 
P 3 efficent frontier
P 3 efficent frontierP 3 efficent frontier
P 3 efficent frontier
 
Bab2 tinjauan teori
Bab2   tinjauan teoriBab2   tinjauan teori
Bab2 tinjauan teori
 
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptxAminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Berikut klasifikasi bentuk pasar yang efisien menurut Fama (1970, 1991):1. Weak-Form Efficiency Harga saham telah mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah harga pasar. Artinya tidak ada keuntungan yang dapat diraih dari analisis teknikal atau pola harga di masa lalu.2. Semi-Strong Form EfficiencyHarga saham telah mencerminkan semua informasi publik yang tersedia, termasuk laporan keuangan, berita

  • 1. CAPM & APTCAPM & APT 1
  • 2.  Suatu model akan membantu memahami suatu konsep yang sulit menjadi hal yang lebih sederhana.  Model keseimbangan akan membantu pemahaman tentang bagaimana menentukan risiko yang relevan terhadap suatu aset, serta hubungan risiko dan return yang diharapkan untuk suatu aset ketika pasar dalam kondisi seimbang.  Terdapat 2 model keseimbangan, yaitu CAPM dan APT  CAPM merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan risiko dan return secara lebh sederhana, dan hanya menggunakan satu variabel (yaitu variabel beta)  APT menggunakan banyak variabel pengukur risiko untuk melihat hubungan risiko dan return. 2
  • 3. CAPMCAPM CAPM adl model yg menghubungkan tingkat return yg diharapkan dr suatu aset berisiko dg risiko dr aset tersebut pd kondisi pasar yg seimbang CAPM didasari teori portofolio yg dikemukakan Markowitz, dan dikembangkan oleh Sharpe, Lintner dan Mossin pd th 1960-an Menurut Markowitz, masing2 investor diasumsikan akan mendiversifikasikan portofolionya dan meilih portofolio yg optimal atas dasar preferensi investor thd return dan risiko, pd ttk2 disepanjang garis portofolio efisien. 3
  • 4. Asumsi lain yg ditambahkan: 1. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return di masa depan yg sama. 2. Periode waktu yg digunakan adl sama. 3. Semua investor dpt meminjam atau meminjamkan uang pd tgkat return bebas risiko. 4. Tdk ada biaya transaksi, pajak, dan inflasi. 5. Investor adl price taker 6. Pasar dlm keadaan seimbang. 4
  • 5.  Asumsi- asumsi tersebut tidak akan eksis di dunia nyata.  Jika semua asumsi tsb dipenuhi maka akan terbentuk pasar yg seimbang.  Dlm kondisi pasar yg seimbang, investor tdk akan dpt memperoleh return abnormal (return ekstra) dr tingkat harga yg terbentuk.  Kondisi tersebut akan mendorong semua investor semua investor untuk memilih portofolio pasar, yang terdiri dari semua aset berisiko yang ada.  Dengan demikian, portofolio tersebut sdh terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko prtofolio pasar hanya akan terdiri dari risiko sistematis saja.  Portofolio pasar tersebut akan berada pada garis efficient frontier dan sekaligus merupakan portofolio yang optimal. 5
  • 6. Efficient Frontier CurveEfficient Frontier Curve ReturnEkspetasi R f R is i k o E f f ic ie n t F r o n t ie r L I n d if f e r e n c u r v e A B C 6 Efficient frontier (garis permukaan efisien) adl garis yg menunjukkan portofolio2 yg efisien. Portofolio A, B dan C adl Portofolio yg efisien, sdgkan portofolio A adl portofolio yg optimal.
  • 7. CAPITAL MARKET LINECAPITAL MARKET LINE Garis yg menunjukkan semua kemungkinan kombinasi portofolio efisien yg terdiri dr aset berisiko dan aset bebas risiko. Menggambarkan hubungan antara return ekspetasi dg risiko total dr portofolio efisien pd pasar yg seimbang. 7
  • 8. Garis Pasar ModalGaris Pasar Modal (Capital Market Line)(Capital Market Line) P r e m i R is ik o P o r t o f o lio E ( R m ) - R f R is ik o P o r t o f o lio P a s a r R f E ( R m ) C M L A S D m R is ik o 8
  • 9. M fM RRE σ −)( 9 Kemiringan (Slope) CML = Slope mengindikasikan tambahan return yg disyaratkan untuk setiap kenaikan 1% risiko portofolio Persamaan CML : p M fM fp RRE RRE σ σ − += )( )(
  • 10. Diketahui: Slope dr CML adl 1,6; risiko portofolio adl 5%, maka tambahan return ekspetasi portofolio relatif thd return aktiva bebas risiko adl (1,6) * 5% = 8%. Jika Rf sebesar 12%, maka return ekspetasi portofolio pasar yg diminta adl sebesar 12% + 8% = 20% Slope dr CML adl 0,16, Rf = 12%. Portofolio efisien lainnya mempunyai risiko seebsar 10%. Besarnya return ekspetasi utk portofolio ini adl sebesar: E(Rp) = Rf + 0,16 *SDp = 12% + 0,16*10% = 13,6% 10
  • 11. SECURITY MARKET LINESECURITY MARKET LINE  Garis yg menunjukkan tingkat return yg diharapkan dr sebuah sekuritas dg risiko sistematis (beta)  Bila dlm portofolio, tambahan return ekspetasi terjadi karena tambahan risiko dr portofolio yg bersangkutan, maka utk sekuritas individual , tambahan return ekspetasi terjadi karena tambahan risiko sekuritas individual yg dikur dg beta.  Beta menentukan besarnya tambahan return ekspetasi dg alasan portofolio yg sdh di- diversifikasi dianggap tdk memiliki risiko tdk sistematis, sehingga yg relevan diperhitungkan adl risiko sistematis yg diukur dg beta tersebut. 11
  • 12. Garis Pasar SekuritasGaris Pasar Sekuritas (Security Market Line)(Security Market Line) E ( R m ) ReturnEkspetasi A s e t y g r is ik o n y a > p a s a rA s e t y g r is ik o n y a < p a s a r R f S M L A B m = 1 R is ik oB m < 1 B m > 1 B C 12
  • 13. Beta utk portofolio pasar adalah 1. Beta yg lbh kecil (besar) dr 1 dikatakan berisiko lebih kecil (besar) dr risiko portofolio pasar. Kemiringan (slope) GPS = [E(Rm) – Rf] / Bm Persamaan GPS adalah : E(Ri) = Rf + [E(Rm) –Rf] Bi Diketahui: Rf = 12%, E(Rm) = 15%. Saham A memiliki Beta sebesar 1,8. Return ekspetasi dr saham A dihitung sebesar: E(Ra) = 12% + (15% - 12%)*1,8 = 17,4% 13
  • 14. Mengestimasi Beta SahamMengestimasi Beta Saham  Beta saham adl ukuran seberapa besar perubahan return saham sebagai akibat perubahan return pasar.  Untuk mengestimasi beta, bisa digunakan market model, yang pada dasarnya sama dengan single index model.  Persamaan market model: Ri = αi + βi *Rm + ei  Persamaan market model bisa dilakukan dengan meregresi antara return sekuritas yang akan dinilai dengan return indeks pasar.  Regresi tersebut akan menghasilkan nilai αi (merupakan ukuran return sekuritas i yg tidak terkait dengan return pasar), dan nilai βi (menunjukkan slope yang mengindikasikan peningkatan return yang diharapkan pada sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar 1%).  Buka file excel… 14
  • 15. Saham Overvalued VSSaham Overvalued VS UndervaluedUndervalued Persamaan CAPM dpt digunakan untuk menentukan apakah suatu sekuritas dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah dr yg seharusnya. Contoh: Saham A Saham B Saham C Realized Return 21% 17% 28% Beta 1,2 0,80 1,5 E(Rm) = 20% Rf = 15% 15
  • 16. E(Ra) = 0,15 + (0,2 -0,15) 1,2 = 21 % E(Rb) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 0,8 = 19 % E(Rc) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 1,5 = 22,5 % Saham C dikatakan undervalued krn Return ekspetasi < return realisasi shg Investor akan membeli saham C tsb Saham B dikatakan overvalued krn return ekspetasi > return realisasi shg investor akan menjual saham B tsb. Saham A berada pd titik keseimbangan. 16
  • 17. Konsep Pasar Efisien Bayu Adi, SE., MSA., Ak
  • 18. OVERVIEWOVERVIEW Konsep efisiensi pasar membahas tentang bagaimana pasar merespon informasi yang mempengaruhi pergerakan harga sekuritas menuju ke arah keseimbangan baru. Bab ini, memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai:  konsep pasar modal yang efisien;  bentuk-bentuk pasar efisien;  implikasi pasar efisien. 1/42
  • 19. TOPIK PEMBAHASANTOPIK PEMBAHASAN Konsep Pasar Modal Efisien Hipotesis Pasar Efisien Pengujian terhadap Hipotesis Pasar Efisien  Pengujian Prediktabilitas Return  Studi Peristiwa (Event Studies)  Pengujian Private Information Implikasi Pasar Modal Efisien 2/42
  • 20. KONSEP PASAR MODAL EFISIENKONSEP PASAR MODAL EFISIEN Dalam konteks keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. 3/42
  • 21. KONSEP PASAR MODAL EFISIENKONSEP PASAR MODAL EFISIEN  Informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi di masa lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini (misalkan rencana kenaikan dividen tahun ini), serta informasi yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga. 4/42
  • 22. KONSEP PASAR MODAL EFISIENKONSEP PASAR MODAL EFISIEN Konsep tersebut menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru, sebagai respon atas informasi baru yang masuk ke pasar. 5/42
  • 23. ILUSTRASI KONSEP PASAR YANGILUSTRASI KONSEP PASAR YANG EFISIENEFISIEN  Jika pasar efisien maka informasi tersebut akan dengan cepat tercermin pada harga saham yang baru.  Akan tetapi, jika proses penyesuaian harga pasar saham tersebut tidak berjalan dengan efisien maka akan ada lag dalam proses tersebut dan hal ini ditunjukkan oleh garis putus-putus. -2 Harga (Rp) Pasar tidak efisien 1200 500 1500 1000 T (hari)21-1 0 Pasar efisien 6/42
  • 24. KONDISI UNTUK TERCAPAINYAKONDISI UNTUK TERCAPAINYA PASAR EFISIENPASAR EFISIEN 1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit. 2. Investor merupakan price taker, sehingga tindakan dari satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi harga dari sekuritas. 3. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang murah dan mudah. 4. Informasi yang terjadi bersifat random. 5. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut. 7/42
  • 25. HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN Aspek penting dalam menilai efisiensi pasar adalah seberapa cepat suatu informasi baru diserap oleh pasar yang tercermin dalam penyesuaian menuju harga keseimbangan yang baru. Dalam kenyataannya sulit sekali ditemui baik itu pasar yang benar-benar efisien ataupun benar-benar tidak efisien. Pada umumnya pasar akan efisien tetapi pada tingkat tertentu saja. 8/42
  • 26. HIMPUNAN INFORMASI SAHAMHIMPUNAN INFORMASI SAHAM 1. Lingkaran pertama (1) merepresentasikan informasi yang relevan bagi penilaian saham yang dapat dipelajari dengan menganalisa sejarah harga pasar saham. 2. Lingkaran kedua (2) menyatakan informasi yang tersedia pada publik. 3. Lingkaran ketiga (3) menyatakan seluruh informasi yang juga meliputi informasi rahasia orang dalam. 9/42
  • 27. KLASIFIKASI BENTUK PASARKLASIFIKASI BENTUK PASAR YANG EFISIENYANG EFISIEN  Fama (1970), mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga efficient market hypothesis (EMH), yaitu: 10/42
  • 28. HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN Pada tahun 1991, Fama mengemukakan penyempurnaan atas klasifikasi efisiensi pasar. Efisiensi bentuk lemah disempurnakan menjadi suatu klasifikasi yang lebih bersifat umum untuk menguji prediktabilitas return (return predictability). 11/42
  • 29. HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN Efisiensi bentuk setengah kuat diubah menjadi studi peristiwa (event studies) Sedangkan pengujian efisiensi pasar dalam bentuk kuat disebut sebagai pengujian informasi privat (private information). 12/42
  • 30. PENGUJIAN MENGGUNAKANPENGUJIAN MENGGUNAKAN RETURN HARAPANRETURN HARAPAN Dalam pasar efisien, harga sekuritas seharusnya merefleksikan informasi mengenai risiko dan harapan mengenai return mendatangnya. Return yang sepadan dengan risiko saham disebut return normal (normal return). 13/42
  • 31. PENGUJIAN MENGGUNAKANPENGUJIAN MENGGUNAKAN RETURN HARAPANRETURN HARAPAN Jika pasar adalah tidak efisien, sekuritas- sekuritas akan menghasilkan return yang lebih besar dibanding normalnya, yang disebut return tak normal (excess return). Dengan demikian, pengujian efisiensi pasar pada dasarnya adalah pengujian return tak normal. 14/42
  • 32. 1. MEAN-ADJUSTED RETURNS1. MEAN-ADJUSTED RETURNS Jika pasar adalah efisien dan return saham bervariasi secara random di sekitar nilai sebenarnya (true value), maka rata-rata return sekuritas yang dihitung dari periode sebelumnya dapat digunakan sebagai return harapan. Formulanya adalah sebagai berikut: ARi,t = Ri,t – Dalam hal ini: ARi,t = return tak normal sekuritas i pada hari t. Ri,t = return aktual sekuritas i pada hari t. = rata-rata return sekuritas i selama sekian hari sebelum hari t. iR iR 15/42
  • 33. 2. MARKET ADJUSTED2. MARKET ADJUSTED RETURNSRETURNS Salah satu teknik untuk menghitung return tak normal adalah dengan menghilangkan pengaruh pasar terhadap return harian sekuritas. Return tak normal dihitung dengan mengurangkan return pasar pada hari t (RM,t) dari return saham, seperti ditunjukkan pada persamaan berikut: ARi,t = Ri,t - RM,t 16/42
  • 34. 3. MARKET MODEL RETURNS3. MARKET MODEL RETURNS Market model digambarkan dengan persamaan berikut: Ri = α1 + βiRm + ei Keterangan: α1 = intersep dalam regresi untuk sekuritas i. βI = koefisien regresi yang menyatakan slope garis regresi. Ini mengukur perubahan yang diharapkan dalam return sekuritas sehubungan dengan perubahan dalam return pasar. ei = kekeliruan regresi. 17/42
  • 35. 3. MARKET MODEL RETURNS3. MARKET MODEL RETURNS Return tak normal harian ditentukan dengan mengurangkan return realisasi dari return harapan pada hari t. 18/42
  • 36. PENGUJIAN TERHADAPPENGUJIAN TERHADAP HIPOTESIS PASAR EFISIENHIPOTESIS PASAR EFISIEN 19/42
  • 37. PENGUJIAN PREDIKTABILITASPENGUJIAN PREDIKTABILITAS RETURNRETURN Pengujian prediktabilitas return dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan: 1.Mempelajari pola return seasonal. 2.Menggunakan data return di masa yang lalu, baik untuk prediktabilitas jangka pendek maupun jangka panjang. 3.Mempelajari hubungan return dengan karakteristik perusahaan. 20/42
  • 38. 20% 10% 0% -10% -20% -30% Senin Selasa Rabu Kamis Jumat POLA RETURN SEKURITASPOLA RETURN SEKURITAS Sejumlah penelitian telah menunjukkan adanya suatu pola dalam return sekuritas.  Pola harian Gibbons dan Hess (1981) menemukan bahwa return pada hari Senin akan lebih rendah dibandingkan dengan hari lain di Bursa Saham New York. 21/42
  • 39. POLA RETURN SEKURITASPOLA RETURN SEKURITAS Pola Bulanan January effect, bahwa pada bulan Januari terdapat return yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya dan ini biasanya terjadi pada saham yang nilainya kecil (small stock). Pada pasar yang efisien, pola seasonal tersebut seharusnya tidak terjadi. Investor yang melihat adanya return yang tinggi di bulan Januari akan mulai melakukan pembelian di akhir bulan Desember untuk mendapatkan return tak normal. 22/42
  • 40. MEMPREDIKSI RETURN DARIMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALUDATA RETURN DI WAKTU LALU Prediksi Jangka Pendek Pengujian prediksi jangka pendek biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah return pada periode sebelumnya (biasanya sehari atau beberapa hari sebelumnya) dapat digunakan untuk memprediksi return hari ini. Beberapa cara pengujian yang dapat dilakukan: Uji korelasi, run test, filter test dan kekuatan relatif sekuritas. 23/42
  • 41. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)PENDEK) 1. Uji Korelasi Uji korelasi adalah pengujian hubungan linier antara return hari ini dengan return di waktu lalu. Semakin tinggi korelasi antara return masa lalu dengan return saat ini, berarti semakin tinggi kemampuan return masa lau tersebut untuk memprediksi return masa depan. 24/42
  • 42. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)PENDEK) Secara matematis, bentuk persamaannya bisa ditulis sebagai berikut: Dalam hal ini: a = tingkat return yang diharapkan yang tidak berhubungan dengan return sebelumnya b = besarnya hubungan antara return di waktu yang lalu dengan return hari ini t-T1-tt erbar ++= 25/42
  • 43. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)PENDEK) 2. Run test Pada analisis run ini, perubahan harga ditandai dengan (+) bila terjadi kenaikan harga, (-) bila terjadi penurunan dan 0 bila tidak terjadi perubahan. Urutan tanda yang sama diantara tanda yang berbeda disebut dengan run. Misalnya perubahan harga sebuah sekuritas adalah + - - - - + + + 0. Dalam contoh tersebut, terdapat empat run. 26/42
  • 44. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)PENDEK) Bila perubahan harga sekuritas mempunyai hubungan atau korelasi yang positip dari waktu ke waktu, maka diharapkan akan terjadi sedikit perubahan run. Sedangkan, jika terdapat korelasi negatif, maka akan banyak perubahan run yang terjadi. 27/42
  • 45. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)PENDEK) 3. Filter test Pola return yang lebih kompleks bisa juga menghasilkan return tak normal. Teknik analisis filter rule biasanya dilakukan dengan membandingkan return yang didapat jika melakukan strategi perdagangan aktif tertentu dengan return yang didapat jika investor melakukan strategi beli dan simpan (buy and hold strategy). Strategi perdagangan ini akan menunjukkan kapan investor sebaiknya melakukan pembelian dan kapan investor sebaiknya menjual sekuritas tersebut atau sering juga disebut dengan timing strategy. 28/42
  • 46. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PENDEK)PENDEK) 4. Relative strength Salah satu cara yang banyak dikenal untuk mengkombinasikan informasi harga sekuritas di masa lalu untuk memilih saham, adalah dengan cara yang disebut sebagai kekuatan relatif (relative strength). Levy (1967), yaitu dengan membandingkan harga suatu saham saat ini ( ) dengan harga rata-rata saham tersebut selama beberapa periode ( ). Maka relative strength saham tersebut adalah sebesar / jtP jtP jtP jtP 29/42
  • 47. MEMPREDIKSI RETURN DARI DATAMEMPREDIKSI RETURN DARI DATA RETURN DI WAKTU LALU (JANGKARETURN DI WAKTU LALU (JANGKA PANJANG)PANJANG)  Fama dan French (1988) serta Poterba dan Summers (1988) telah meneliti korelasi return dengan jangka waktu pengujian yang relatif lebih lama.  Fama dan French melakukan pengujian dengan menggunakan data periode 1926-1985, dan menemukan bahwa terdapat korelasi sebesar –0,25 untuk jangka waktu tiga tahun dan korelasi sebesar – 0,40 untuk jangka waktu empat tahun.  Akan tetapi, hasil ini banyak diragukan karena adanya kelemahan dalam statistik dan setelah tahun 1940 korelasi tersebut sangat kecil dan tidak signifikan. 30/42
  • 48. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN Telah banyak penelitian yang menemukan adanya hubungan antara karakteristik perusahaan dengan return tak normal. Beberapa karakteristik tersebut antara lain ukuran (size), nilai pasar dibagi dengan nilai buku (market to book value), dan dividen dibagi dengan harga saham (earning price). 31/42
  • 49. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN Size Effect Banz ( 1981), menunjukkan bukti empiris paling awal mengenai adanya size effect, yaitu adanya kecenderungan saham- saham perusahaan kecil yang mempunyai return yang lebih tinggi dibanding saham-saham perusahaan besar. 32/42
  • 50. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN Nilai pasar dibagi dengan nilai buku (market to book) Penelitian menemukan bahwa ada perbedaan return antara saham yang mempunyai market to book value yang tinggi dibanding saham yang mempunyai market to book value rendah. Saham-saham yang mempunyai market to book yang tinggi akan cederung mempunyai tingkat return yang lebih besar dibandingkan dengan saham-saham yang mempunyai market to book yang rendah. 33/42
  • 51. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN Earning price Basu (1977) melakukan penelitian mengenai hubungan antara rasio earning/price (E/P) dengan tingkat return tak normal yang diperoleh dengan menggunakan CAPM. 34/42
  • 52. HUBUNGAN RETURN DANHUBUNGAN RETURN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAANKARAKTERISTIK PERUSAHAAN Hasil studi Basu ditunjukkan secara sederhana pada gambar berikut: Rata-rata return tahunan 20% 15% 10% 5% (P/E tinggi) A B C D E (P/E rendah) 35/42
  • 53. STUDI PERISTIWA (EVENTSTUDI PERISTIWA (EVENT STUDIES)STUDIES) Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap harga sekuritas sering disebut dengan event studies. Penelitian event studies umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham. 36/42
  • 54. METODOLOGI STUDI PERISTIWAMETODOLOGI STUDI PERISTIWA (1)(1) 1. Mengumpulkan sampel. Berupa perusahan-perusahaan yang mempunyai pengumuman yang mengejutkan pasar (event). 2. Mengidentifikasi hari pengumuman atau event. 3. Menentukan periode analisis. Periode analisis dibagi menjadi dua yaitu: i. periode estimasi untuk menghitung return yang diharapkan E(Ri) ii. periode pengamatan (jendela) untuk menghitung return aktual dan return tak normal. 37/42
  • 55. METODOLOGI STUDI PERISTIWAMETODOLOGI STUDI PERISTIWA (2)(2) 4. Menghitung return aktual masing- masing sampel setiap hari selama periode pengamatan. 5. Menghitung return tak normal. Dihitung dengan mengurangi return aktual yang sebenarnya terjadi dengan return yang diharapkan. 6. Menghitung rata-rata return tak normal semua sampel setiap hari. 38/42
  • 56. METODOLOGI STUDI PERISTIWAMETODOLOGI STUDI PERISTIWA (2)(2) 7. Terkadang return tak normal harian tersebut digabungkan untuk menghitung return tak normal kumulatif selama periode tertentu. 8. Menghitung return aktual masing-masing sampel setiap hari selama periode pengamatan. 39/42
  • 57. PENGUJIAN PRIVATEPENGUJIAN PRIVATE INFORMATIONINFORMATION  Pengujian private information meliputi pengujian apakah pihak insider perusahaan dan kelompok investor tertentu yang dianggap mempunyai akses informasi lebih baik, dapat memperoleh return tak normal dibandingkan dengan return pasar umumnya. 40/42
  • 58. PENGUJIAN PRIVATEPENGUJIAN PRIVATE INFORMATIONINFORMATION Pihak-pihak yang disebut insider adalah direktur, manajer, karyawan atau pemegang saham yang dianggap bisa mendapatkan informasi yang sesungguhnya mengenai perusahaan yang tidak dapat dilakukan oleh pihak lainnya. Pihak insider umumnya diharuskan melaporkan kegiatan perdagangannya kepada suatu komisi yang bertindak sebagai pengawas bursa. 41/42
  • 59.  Belum semua kaum praktisi pasar modal bisa menerima konsep mengenai pasar yang efisien ini. IMPLIKASI PASAR MODELIMPLIKASI PASAR MODEL EFISIENEFISIEN 42/42