A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
2.
2
Kata Pengantar………………………………………………………………………………...…i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….....ii
BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang……………………………………………….……………....1
b. Pembatasan Masalah………………………………………………………...1
c. Perumusan Masalah....……………………………………………………....1
d. Tujuan & Kegunaan Penelitian……………………………………………..2
BAB II Landasan Teori
a. Tinjauan Pustaka………………………………………………………....…3
a.1. perkembangan motorik anak …....……….………………………………..3
a.2. perkembangan sosial anak…….………….……………….…………….….4
a.3. perkembangan emosi anak.…...………………………………………...….5
BAB III Prosedur Penelitian
a. Skala Pengukuran……………………………………………………………7
b. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………….7
BAB IV Pembahasan Dan Analisa
1. Melampirkan…………………………………………………………………8
2. Identitas Anak………………………………………………………………..9
3. Keterangan waktu & tempat observasi……………………………...……10
4. Periode perkembangan & Karakteristik…………………………………11
5. Anekdot……………………………………………………………………..12
BAB V Penutup
a. Kesimpulan………………………………………………………………….14
b. Saran………………………………………………………………………...15
Daftar Pustaka
3.
3
Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT segala nikmat, rahmat serta
hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi
besar Muhammad SAW yang telah memberi suri tauladan kepada kita semua untuk
senantiasa berada dijalan yang selalu di ridhoi-Nya amin.
Di dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang PERKEMBANGAN PERILAKU
ANAK USIA 4-6 tahun yang sengaja ditujukan kepada para pembaca agar dapat lebih
memahami serta memperdalam materi yang telah penulis sajikan dalam makalah ini.
Walaupun pada dasarnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan–
kekurangan di dalam makalah ini yang belum dapat penulis sempurnakan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangatlah penulis harapkan .
Atas partisipasinya penulis mengucapkan terima kasih.
Tangerang, 6 Januari 2012
Penulis
4.
4
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi
pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya
dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi
objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada
hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh
suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah
berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah
baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
B Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah di lakukan agar peneliti lebih tearah, terfokus, dan tidak menyimpang
dari materi pembahasan yang menjadi sumber dari pembahasan tersebut. Sehingga Peneliti dapat
menghasilkan hasil yang semaksimal mungkin.
C Perumusan Masalah
1.1.Pengertian perilaku anak ?
Perilaku anak adalah Tingkah laku terhadap sikap dan karakter anak mengenai pergerakan
bentuk tubuh dan perilaku.
1.2.Aspek perkembangan yang terjadi pada anak
1.Pekembangan motorik
2.Perkembangan bahasa
3.Perkembangan intelektual
4.Perkembangan disiplin
5.Perkembangan sosial/emosi
5.
5
D. Tujuan Penulisan & Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran perkembangan psikologis yang terjadi pada
anak-anak usia 4 s/d 6 tahun terkait dengan aspek perkembangan motorik, perkembangan
sosial/emosi dan perkembangan bahasa, perkembangan intelektualnya. Disamping itu, penelitian
ini bertujuan agar penulis dan pembaca bisa lebih mengetahui dan memahami perilaku yang
terjadi pada anak usia 4 s/d 6 tahun. Dengan itu penulis dan pembaca bisa lebih mudah untuk
mengenali objek perilaku dan karakteristik yang terdapat pada diri anak tersebut.
6.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Tinjauan Pustaka
1. Digunakan sebagai dasar acuan dalam menyusun sebuah makalah.
2. Bertujuan untuk mendukung permasalahan yang akan di bahas.
3. Digunakan untuk mendukung pembahasan.
a.1.Perkembangan Motorik Anak
Apa sih, yang dimaksud dengan perkembangan motorik itu? Apa bedanya motorik kasar
dengan motorik halus?
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot
anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola
interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol
oleh otak. Dan patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa sama, tergantung
proses kematangan masing-masing anak.
Menurut Hurlock (dalam Yusuf, 2001), ketika seorang anak memasuki usia sekolah,
makin matang pula perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot dan
memungkinkan berkembangnya kompetensi atau ketrampilan motorik anak.
Ketrampilan motorik ini dibagi dua jenis yaitu :
(a) Ketrampilan atau gerakan kasar (gross motor), seperti berjalan, berlari,melompat, naik
dan turun tangga,
(b) Ketrampilan motorik halus (fine motor), seperti menulis, menggambar, memotong,
melempar dan menangkap bola dan memainkan benda-benda atau alat-alat mainan.
Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap perkembangan individu dipaparkan
oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:
(1) Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh
perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan
boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
(2) Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada
bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat
bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya.
Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
7.
7
(3) Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat
dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
(4) Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau
bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akanmenghambat anak
untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akanterkucilkankan atau
menjadi anak yangfringer (terpinggirkan).
(5) Perkembanganketerampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-concept
atau kepribadian anak.
a.2.Perkembangan Sosial Anak
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan
tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bermasyarakat memerlukan 3 proses yaitu
(Hurlock,1995) :
1. Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial Setiap kelompok sosial
mempunyai standar bagi para anggotanya tentangperilaku yang dapat diterima. Untuk
dapat bermasyarakat anak tidak hanya harusmengetahui perilaku yang dapat diterima
tetapi mereka juga harus menyesuaikanperilaku dengan patokan yang dapat diterima
2. Memainkan peran sosial yang dapat diterima Setiap kelompok sosial mempunyai pola
kebiasaan yang terlah ditentukandengan seksama oleh para anggotanya dan dituntut
untuk dipatuhi.
3. Perkembangan Sikap Sosial Untuk bermasyarakat/bergaul dengan baik anak-anak
harus menyukai orang danaktivitas sosial. Jika mereka dapat melakukannya, mereka akan
berhasilmenyesuaikan sosial yang baik dan diterima sebagai anggota kelompok
sosialtempat mereka menggabungkan diri
Yusuf (2001) mengatakan bahwa perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan
dalamhubungan sosial. Sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma
kelompok,tradisi dan moral. Perkembangan sosial pada anak sekolah dasar ditandai
dengan adanyaperluasan hubungan, disamping dengan keluarga dia juga mulai
membentuk ikatan barudengan seman sebaya, teman sekelas, sehingga ruang gerak
hubungan sosialnya bertambahluas. Pada usia ini anak mulai menunjukkan sikap
kooperatif (bekerjasama) atau sosiosentris(mau memperhatikan kepentingan orang lain).
Anak berminat terhadap kegiatan-kegiatanteman sebayanya dan bertambah kuat
keinginannya diterima menjadi anggota kelompok, diamerasa tidak senang bila tidak
diterima dalam kelompoknya.Berkat perkembangan sosial inimaka anak dapat
menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebayanya maupun denganlingkungan
masyarakat sekitarnya. Untuk mengembangkan kemampuan ini maka anak-
anaksebaiknya diberikan tugas kelompok, dimana tugas kelompok ini akan
8.
8
memberikankesempatan kepada tiap anak belajar tentang sikap bekerjasama, saling
menghormati,bertenggang rasa dan bertanggung jawab.
a.3 Perkembangan emosi anak
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu. Emosi
yang positif akan mempengaruhi individu untuk mengkonsentrasikan dirinya terhadap
aktivitas belajar seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca buku, aktif dalam
berdiskusi, mengerjakan tugas, dll. Sebaliknya jika yang menyertai proses belajar adalah
emosi negative seperti perasaan tidak senang, kecewa, tidak bergairah, maka proses
belajar akan mengalami hambatan.
Hurlock (1995) juga menyebutkan bahwa dengan meningkatnya usia anak, reaksi
emosional anak menjadi kurang menyebar, kurang sembarangan dan lebih bisa
dibedakan. Reaksi yang berwujud bahasa meningkat sedangkan reaksi gerak otot
berkurang. Semua emosi akandiekspresikan secara lebih lunak karena mereka harus
mempelajari reaksi orang lain terhadap luapan emosi yang berlebihan. Anak belajar untuk
mengekang emosinya.
Masih menurut Hurlock (1995), emosionalitas anak yang meninggi mungkin disebabkan
oleh kondisi fisik, psikologis dan lingkungan.
1. Kondisi Fisik
Apabila keseimbangan tubuh tergangu karena kelelahan, kesehatan yang buruk atau
perubahan yang berasal dari perkembangan maka anak akan mengalami emosionalitas
yang meninggi. Kondisi fisik tersebut meliputi:
a. Kesehatan yang buruk yang disebabkan karena gizi buruk, gangguan pencernaan atau
penyakit
b. Kondisi yang merangsang misal kaligata atau eksim
c. Setiap gangguan yan gkronis, misalnya asma atau penyakit kencing manis
d. Perubahan kelenjar terutama pada saat puber
2. Kondisi Psikologis
Pengaruh psikologis yang penting antara lain inteligensi, tingkat aspirasi dan kecemasan
a. Perlengkapan intelektual yang buruk, anak yang tingkat intelektualnyarendah rata-rata
mempunyai pengendalian emosi yang kurang dibandingkan dengan anak yang pandai
pada tingkatan umur yang sama
9.
9
b. Kegagalan mencapai tingkat aspirasi, kegagalan yang berulang-ulang dapat
mengakibatkan timbulnya keadaan cemas, sedikit atau banyak
c. Kecemasan, setelah pengalaman emosional tertentu yang sangat kuat. Sebagai lanjutan
dari pengalaman yang menakutkan akan mengakibatkananak takut kepada setiap situasi
yang dirasakan mengancam
3. Kondisi Lingkungan
Ketegangan yang terus menerus, jadwal yang ketat dan terlalu banyak pengalaman
menggelisahkan yang merangsang anak berlebihan.
a. Ketegangan, yang disebabkan oleh pertengkaran dan perselisihan yang terus menerus
b. Kekangan yang berlebihan, seperti disiplin yang otoriter
c. Sikap orang tua yang terlalu mencemaskan atau terlalu melindungi
d. Suasan otoriter di sekolah
10.
10
BAB III
A. Skala Pengukuran
Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah anak usia 4 s/d 6 Tahun
Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan lembar ckeck list observasi dan wawancara.
Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. Penyajian data dilakukan dalam
bentuk
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Observasi merupakan teknik untuk pendekatan atau teknik untuk mendapatkan
data primer (pribadi) dengan cara mengamati langsung obyek datanya.Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang berhubungan langsung dengan sumber data
Teknik yang harus di lakukan saat observasi :
1. Merencanakan terlebih dahulu persiapan yang akan dilakukan sebelum observasi
berlangsung secara matang dan teliti.
2. Meminta izin terlebih dahulu kepada orang/tempat yang menjadi objek observasi.
3. Melengkapi catatan selama observasi berlangsung.
11.
11
BAB IV
Melampirkan :
Identitas Anak :
Nama : A.R.J
TTL : Tangerang,2 Juli 2005
Alamat : Kp.Cilongok Rt05/02 Kec.Pasar Kemis Kab.Tangerang.
Jenis kelamin : Perempuan
Sekolah : TK Tunas Harapan
Orang Tua
AYAH : S. R
IBU : S
Alamat : Kp.Cilongok Rt05/02 kec.Pasar kemis kab.tangerang.
Pekerjaan
AYAH : Pegawai Swasta
IBU : PNS
Keterangan Waktu Observasi :
Hari pertama dilakukan pada hari Jum’at tanggal 23 Desember 2011 di tempat
kediaman objek dan observer pada pukul 10.25 s/d selesai.
Hari kedua dilakukan pada hari sabtu tanggal 24 Desember 2011 di tempat kediaman
si objek dan observer pada pukul 11 s/d selesai.
No.phone : 085717561219
Status objek : Adik kandung
12.
12
PRIODE PERKEMBANGAN & KARAKTERISTIKNYA
USIA
ASPEK
PERKEMBANGAN
KARAKTERISTIK CHECKLIST
4 s/d 6
Tahun
Bahasa
Peneliti menyuruh objek untuk menghitung
bilangan dengan menggunakan bahasa inggris.
Motorik
Peneliti mengajak objek untuk melompat
dengan 1 kaki.
Motorik
Peneliti mengajak objek untuk mewarnai
dengan menggunakan krayon.
Intelektual
Peneliti menanyakan kepada objek tentang
pelajaran apa saja yang di ajarkan oleh guru di
sekolahnya.
Bahasa
Peneliti menyuruh objek untuk menyebutkan
identitasnya.
Sosial
Peneliti menyuruh objek untuk memberikan
sebagian makanan ketika temannya
membutuhkan.
Motorik
Peneliti mengajak si objek untuk bermain
gambaran.
Disiplin
Peneliti menyuruh si objek untuk mencuci
tangannya setelah makan.
Intelektual
Peneliti menyuruh si objek untuk menyayikan
lagu “kereta api”.
Emosi
Peneliti menyuruh si objek untuk tidak berkata
jelek terhadap teman bermainnya.
‐
Disiplin
Peneliti mengajak si objek untuk berdoa
sebelum tidur.
Disiplin
Peneliti menyuruh si objek untuk membuka
sepatunya sendiri.
‐
Intelektual
Peneliti bertanya tentang bagaimana
kronologis/cerita film yang dia lihat di televise.
Intelektual
Peneliti menyuruh si objek untuk menghitung
penjumlahan.
Disiplin
Peneliti menyarankan kepada si objek agar
tidak jajan sembarangan.
Keterangan :
: Peneliti memberikan stimulus terhadap objek lalu meresponnya.
‐ : Peneliti memberikan stimulus terhadap objek akan tetapi objek tidak
meresponnya.
o :Peneliti dan objek sama-sama tidak melakukan apapun
13.
13
TABEL TANGGAPAN
USIA Aspek KARAKTERISTIK TANGGAPAN ANAK
4 s/d 6
Tahun
Bahasa Peneliti menyuruh objek untuk
menghitung bilangan dengan
menggunakan bahasa inggris.
P :De’ coba berhitung pake bahasa inggris dari 1-10
bisa gak?.
Dengan tersenyum malu-malu sambil memainkan
bajunya, si objek pun mulai berhitung dari angka 1
“one”sampai dengan angka 10 yaitu “ten”.
O : Bisa ..!!! kayagini kan ka’ one, two, tree, four
dan seterusnya.
Motorik Peneliti mengajak si objek
untuk melompat dengan 1
kaki.
P :Main lompat kaki yuukk de’..?
O:“Ayuukk”
P :Tapi pake 1 kaki yaahh bisa gak..?
O :Bisaa ,,
P :Coba gimana…???
O :seperti ini kan ka
Dengan melompat sambil tertawa geli objek pun
mulai mencontohkan gerakannya kepada sang
observer.
Motorik Peneliti mengajak objek untuk
mewarnai dengan
menggunakan krayon.
P : De’ kaka mw mewarnai gambar putri salju nih
mw ikut warnai ga …? nieh krayonnya.
O : Aku aja aku aja .
Sambil menarik buku “mari mewarnai” dan krayon
objek pun mulai mewarnai dan berkata “aku warnai
pke warna apa yaah ?”
Intelektual Peneliti menanyakan kepada
objek tentang pelajaran apa
saja yang di ajarkan oleh guru
di sekolahnya.
P : De tadi di sekolah diajarin apa ama ibu
Gurunya..?
O :Tadi aku diajarin baca sama Bu Guru.
Dengan mengeluarkan buku. “Mari Membaca” nya
dan menunjukan kepada observer.
P :Gimanaa…?
O :Gini ka’ bu-be bube bo-bi bobi dll.
Bahasa Peneliti menyuruh objek untuk
menyebutkan identitasnya.
P :De nama panjang ade apa cieh..???.
O: A. R. J.
Dengan manja objek pun menyebutkan nama
panjangnya
Sosial Peneliti menyuruh objek untuk
memberikan sebagian
makanan ketika temannya
membutuhkan.
P : Entar kalau di sekolah temennya pengen bekal
ade kasih yahh,,.
O : Kan aku kalau makan bareng-bareng ka ama si a,
b dan lain-lain.
14.
14
Motorik Peneliti mengajak si objek
untuk bermain gambaran.
P :Main gambaran yuuk..???
O : Ayuuk aku ambil dulu yah gambarannya.
Disiplin Peneliti menyuruh si objek
untuk mencuci tangannya
setelah makan.
P : de’tar klau abis makan cuci tangan yahh biar
tangannya gak ada kumannya.
O : emangnya kalau ga cuci tangan kenapa ka’
Tanya objek kepada observer dengan penasaran.
P : Entar kalau ga cuci tangan, tangannya gatel-gatel
trus banyak kumannya.
O :Biar gak ada kumannya cuci tangan pake sabun
yak an ka .
Motorik Peneliti menyuruh si objek
untuk menyayikan lagu “kereta
api”.
P : Naik kereta api toott toot toot lanjutannya
gimana si de kaka lupa tueh .. cba nyanyiin bareng
yuukkk.
O : Ayuuukkk .
Sambil berjalan-jalan dan menyanyikan lagu
bersama dengan menari-nari kecil .
Emosi Peneliti menyuruh si objek
untuk berteman baik dengan
teman bermainnya.
P : Ade kalau berbicara tidak boleh seperti itu, kaka
gak suka dechh.
O : abiiss dyanya duluan si ka yang galakin akuu..
Dengan raut muka yang agak kesal sambil
menundukan muka
Disipin Peneliti mengajak si objek
untuk berdoa sebelum tidur.
P : Kalau mau tidur baca do’a dulu ya supaya
tidurnya ga mimpi buruk.
O :Bismillahirrahmannirrahim.. udah.
P :Bukan begitu tapi kaya gini ikutin yaahh
bismillahhirahmannirrahim (…)
Ia pun mengangkat ke2 tangannya dan mulai berdoa
.
Disiplin Peneliti menyuruh si objek
untuk membuka sepatunya
sendiri.
P :Ayoo donk buka sepatu sendiri, ade pasti
bisaa…!!!
O : Aku ak bisaa buka sendiri susahh.P : Ade pasti
bisa coba dlu doonkk…
sambil menarik-narik tali sepati yang ia ingin buka.
Intelektual Peneliti bertanya tentang
bagaimana kronologis/cerita
film yang dia lihat di televisi.
P : Tadi putrinya diapain de ko nangis ci …??
O : (………)
Ia pun menjelaskan bagaimana alur cerita yang ia
lihat di televisi.
Intelektual Peneliti menyuruh siobjek
untuk menghitung
penjumlahan.
P : 7 ditambah 2 berapa de…?
Sambil mengeluarkan jari tangannya dan
berhitung.dengan tersenyum manis dan berkata “9
ka”. Iaa iih pinter … 100 buat ade ..yeeee objek pun
15.
15
tersenyum polos sambil mengangkat kedua
tangannya ke atas.
Disiplin Peneliti menyarankan kepada
si objek agar tidak jajan
sembarangan.
P :Ade nanti kalau jajan jangan belii es yahh.
O :Emank kenapa ka..??
Dengan raut wajah yang polos sambil menatap
observer utuk mengetahui sebab akibatnya.
P : Entar sakitt prut trus pilek dechhh.
O : Iya dech entar uangnya aku beliin roti aja yah ka.
Keterangan :
P : Orang yang melakukan penelitian terhadap objek yang diteliti yaitu
observer
O : Orang yang dijadikan sebagai objek observer.
ANEKDOT
Anekdot merupakan sekumpulan catatan tentang sikap dan perilaku yang terjadi pada
anak dalam situasi tertentu .
1. Perkembangan Psikosial
Pada tahap ini, anak dapat menghadapi dan menyelesaikan tugas atau perbuatan
yang dapat membuahkan hasil, sehingga dunia psikosial anak menjadi semakin
kompleks. Anak sudah siap untuk meninggalkan rumah dan orang tuanya dalam waktu
terbatas, yaitu pada saat anak berada di sekolah. Melalui proses pendidikan ini, anak
belajar untuk bersaing (kompetitif), kooperatif dengan orang lain, saling memberi dan
menerima, setia kawan dan belajar peraturan – peraturan yang berlaku. Dalam hal ini
proses sosialisasi banyak terpengaruh oleh guru dan teman sebaya. Identifikasi bukan lagi
terhadap orang tua, melainkan terhadap guru. Selain itu, anak tidak lagi bersifat
egosentris, ia telah mempunyai jiwa kompetitif sehingga dapat memilah apa yang baik
bagi dirinya, mampu memecahkan masalahnya sendiri dan mulai melakukan identifikasi
terhadap tokoh tertentu yang menarik perhatiannya.
2. Perkembangan Motorik Anak
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak
seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan
saraf dan otot anak. Sehingga setiap gerakan sesederhana apapun adalah hasil pola
interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol
oleh otak.
16.
16
Pada masa ini biasanya anak :
Semakin baik penguasaan terhadap tangan dan kaki (handedness)
Kemampuan bahasa lebih baik (usia cerewet-chatterbox)
Masa umur kelompok (gang age)
Masa umur konformitas (tunduk pada kemauan orang banyak)
Belajar banyak keterampilan (self help, social help, play)
3. Perkembangan Bahasa
Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut.
Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks.
Perkembangan ini terlihat dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan
secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat,
serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat. Dalam perkembangan
ini pun anak biasanya mulai melihat dan meniru gaya atau apa yang di ucapkan orang
dewasa pada umumnya. Walaupun pada dasarnya ia tidak mengerti dan mengetahui apa
yang ia ucapkan.
Contohnya :
Ketika ia melihat tayangan kartun di televisi,di dalamnya terdapat tayangan yang
menayangkan tentang beberapa kartun yang sedang berhitung menggunakan bahasa
inggris. Dengan pusat perhatian yg amat fokus, tanpa disadari ia pun mulai meniru
seperti apa yang ia lihat walaupun pada dasarnya pengucapan yang ia ucapkan tidak
seluruhnya sama.
17.
17
BAB V
PENUTUP
Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi
beserta isinya.Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sehingga atas rahmat, hidayah dan
izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa pula yaitu ungkapan rasa terimakasih kepada para pihak yang telah membantu
tersusunya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
mempermudah kita dalam memahami dan mengenali tentang perilaku anak pada usia 4 s/d 6
tahun beserta kakteristiknya.
Tiada yang sempurna di dunia ini begitu pun dengan makalah yang telah penulis buat.
Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
KESIMPULAN
Perkembangan sosial anak ditandai oleh perilaku anak,anak mampu mengetahui aturan-
aturan baik dari lingkungan keluarga ,lingkungan sekolah, maupun dalam lingkungan
bermain. Sedikit demi sedikit anak akan tunduk pada peraturan dan anak juga mulai
menyadari Hak atau kepentingan orang lain, dan anak senang bermain dengan anak
sebayanya.
SARAN
Berdasarkan penelitian beberapa saran diantaranya yaitu :
Orang tua :
Perlunya perhatian, pengarahan dan dukungan terhadap perkembangan perilaku anak,
mengapa ? karena orang tualah yang pertama kali menjadi acuan dimana anak pertama
kali melihat dan meniru apa yang orang tua lakukan pada umumnya. Dengan itu anak
tidak menyimpang dari batas perilaku yang seharusnya tidak ia lakukan pada ukuran
seusiannya, dan akan selalu dalam pengawasan orang tua.