SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Makalah Psikologi Perkembangan
Perkembangan Psikologi Pada Anak Usia Dini
Disusun Oleh :
Ade Wahyudi (1905020028)
Berliana Anggi Sagitha (1905020042)
Jeny Dwi Adira (1905020019)
Selfi Nofiya Raeny (1905020014)
KELAS 1 A
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG
Jl. Maulana Yusuf Babakan, Kota Tangerang
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam senantiasa saya curahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi dan
Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan sekaligus
menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu illahi.
Tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam penulisan makalah ini. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Perkembangan Psikologi Pada Masa Usia Dini”.
Demikian dalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kelemahan dan
kekurangannya, untuk itu saya meminta saran dan kritik yang membangun agar makalah
ini dapat lebih baik lagi.Semoga makalah ini bermanfaat.
Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Tangerang, September 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perkembangan Psikologi Pada Masa Usia Dini ........................3
2.2 Ciri-Ciri Perkembangan Psikologi Pada Masa Usia Dini............................3
2.3 Fungsi Psikologi ..........................................................................................6
2.4 Tugas dan Tahapan Perkembangan Fisik, Kognitif, Sosial, Emosional.......8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usia dini merupakan masa yang sangat penting dalam keseluruhan tahap
perkembangan manusia. Pada masa-masa usia 0-6 tahun itu terjadi lonjakan perkembangan
anak yang tidak terulang pada periode berikutnya. Para ahli menyebutnya sebagai usia
emas perkembangan (golden age) Masa keemasan perkembangan tersebut bukan hanya
pada aspek kecerdasan, tetapi pada semua aspek perkembangan yang mencakup moral-
spiritual, fisik-motorik, social emosional, kognitif, bahasa, dan estetika. Oleh karena itu
pembentukan dasardasar keimanan dan ketaqwaan (insan kamil) dan pembentukan watak
(karakter), misalnya pribadi yang jujur, amanah, adil, ramah, santun, ulet, rajin, sigap, dan
bertanggungjawab sangat tepat jika dilakukan sejak usia dini. Untuk melejitkan potensi
perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi seimbang, kesehatan,
perlindungan, asuhan penuh kasih sayang, dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan
nilai-nilai yang akan dikembangkan, tahap perkembangan, dan potensi masing-masing
anak. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut dapat dilakukan sejak lahir, bahkan sejak
anak masih dalam kandungan. Rangsangan pendidikan ini dilakukan secara bertahap,
berulang-ulang, konsisten, dan tuntas (dengan intensitas waktu yang cukup), sehingga
memiliki daya ubah (manfaat) bagi anak.
Namun selama ini perkembangan kecerdasan anak hanya dipandang dari kecerdasan
intelektual saja, padahal seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan para peneliti
kecerdasan memunculkan teori baru tentang multiple intelligence. Teori tersebut menjadi
dasar bagi beragamnya metode pembelajaran baik formal maupun non formal. Ragam
metode pembelajaran tersebut bisa dilihat dari maraknya sekolah yang memunculkan
berbagai keunggulan sekolah. Pada dasarnya metode belajar baik formal maupun non
formal mengacu kepada bagaimana si anak dapat berkembang sesuai dengan minat dan
bakatnya. Tugas pendidik dan orang tua adalah membidani pengetahuan yang sudah ada
dalam diri anak agar tereksplorasi secara alamiah. Dunia anak adalah dunia bermain
namun bermain bukan hanya sekedar memberikan kesenangan, akan tetapi juga memiliki
manfaat yang sangat besar bagi anak. Lewat kegiatan bermain yang positif, anak bisa
menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi penginderaannya, menjelajahi dunia sekitarnya,
dan mengenali lingkungan tempat ia tinggal termasuk mengenali dirinya sendiri.
Kemampuan fisik anak semakin terlatih, begitu pula dengan kemampuan kognitif dan
kemampuannya untuk bersosialisasi. Dalam bahasa sederhana, bermain akan mengasah
kecerdasannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul
“Masa Usia Dini”
2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi masa usia dini ?
1.2.2 Sebutkan ciri-ciri pada masa usia dini ?
1.2.3 Bagaimana fungsi psikologi pada masa usia dini ?
1.2.4 Bagaimana tugas dan tahapan perkembangan fisik, kognitif, social, emosional?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk Mengetahui definisi masa usia dini
1.3.2 Untuk Mengetahui ciri-ciri pada masa usia dini
1.3.3 Untuk Mengetahui fungsi psikologi pada masa usia dini
1.3.4 Untuk Mengetahui tugas dan tahapan perkembangan fisik, kognitif, social,
emosional
3
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Masa Usia Dini
Anak usia dini merupakan kelompok yang sedang berada dalam prinsip pendidikan
anak usia dini adalah individu unik yang memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
dalam aspek fisik, kognitif, sosial emosional, kreatifitas, bahasa dan komunikasi yang
khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.
Dalam pasal 28 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003 ayat 1,
disebutkan bahwa anak yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk dalam
rentang usia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah anak yang berkisar antara usia 0-6 tahun
yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sehingga muncul berbagai
keunikan pada dirinya.[1] Usia dini merupakan masa perkembangan yang menentukan
perkembangan masa selanjutnya. Berbagai studi yang dilakukan para ahli menyimpulkan
bahwa pendidikan anak usia dini dapat memperbaiki prestasi dan meningkatkan
produktivitas kerja masa dewasanya.[2]
Dari pengertian-pengertian diatas dapat dipahami bahwa anak usia dini adalah anak
usia 0-6 tahun yang memiliki masa pertumbuhan dan perkembangan berbagai aspek dan
memiliki keunikan dalam karakteristiknya.
2. Ciri-ciri Masa Usia Dini
1. Memiliki Rasa Keingin Tahuan Yang Besar
Anak-anak pada kategori usia dini benar-benar memiliki keingin tahuan yang besar pada
dunia yang ada di sekitarnya. Pada masa bayi, rasa keingin tahuan dari mereka ditunjukkan
dengan cara senang meraih benda-benda yang bisa dijangkaunya dan kemudian
memasukkan ke dalam mulut. Pada usia 3-4 tahun, biasanya anak akan sering membongkar
pasang segala hal yang ada di sekitarnya untuk bisa memenuhi rasa keingin tahuannya
yang besar. Tak hanya itu saja anak akan gemar bertanya pada orang lain meskipun masih
menggunakan bahasa yang sederhana.
2. Memiliki Pribadi Yang Unik
Meskipun memiliki banyak kesamaan umum pada perkembangan anak di usia dini, namun
tetap saja setiap anak memiliki ciri khas tersendiri pada minat, bakat, gaya belajar, dan
lainnya. Keunikan-keunikan inilah yang merupakan keturunan genetis hingga faktor
lingkungan. Untuk itu dalam hal mendidik anak, tentu perlu diterapkan pendekatan secara
individual ketika menangani anak usia dini.
4
3. Berpikir Konkrit
Yang dimaksud adalah berpikir berdasar pada makna sebenarnya, tidak seperti remaja dan
orang dewasa lainnya yang terkadang berpikir secara abstrak. Bagi anak-anak di usia dini,
segala hal yang mereka lihat dan ketahui akan terlihat asli.
4. Egosentris
Karakteristik ini tentu dimiliki oleh setiap anak, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya
sikap anak yang cenderung memperhatikan serta memahami segala hal hanya dari sisi
sudut pandangnya sendiri atau kepentingan sendiri nya saja. Hal ini dapat dilihat dari
sikapnya yang seringkali masih berebut sesuatu, marah atau menangis bila keinginannya
tidak dihendaki, dan memaksakan kehendak. Karakteristik seperti ini biasanya memiliki
keterkaitan dengan perkembangan kognitifnya. Menurut Piaget, anak pada masa usia dini
berada dalam fase transisi dari fase praopersional menuju fasel operasional konkret. Pada
fase operasional, biasanya pola fikir anak lebih menuju sifat egosentrik serta simbolik.
Sementara di dalam fase operasional konkret, anak-anak sudah menerapkan logika yang
digunakan untuk memahami persepsi-persepsi yang ada.
5. Senang Berfantasi dan Berimajinasi
Fantasi merupakan sebuah kemampuan membentuk sebuah tanggapan baru dengan
tanggapa yang sudah ada, sedangkan imajinasi merupakan kemampuan anak dalam
menciptakan objek ataupun kejadian namun tidak didukung dengan data-data yang nyata.
Anak usia dini senang sekali membayangkan serta mengembangkan berbagai hal yang jauh
dari kondisi nyatanya. Bahkan terkadang hingga menciptakan teman-teman imajiner.
Teman imajiner tersebut bisa dalam bentuk orang, hewan, hingga benda.
6. Aktif dan Energik
Ketika anak mulai berkembang, biasanya mereka akan senang melakukan berbagai
aktifitas. Mereka seolah-olah merasa tidak pernah lelah, bosan , bahkan juga tidak pernah
ingin berhenti untuk melakukan aktifitas terkecuali saat mereka sedang tidur.
7. Berjiwa Petualang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak pada usia dini memiliki rasa keingin tahuan
yang besar dan kuat. Rasa keinginan ini biasanya akan disertai dengan menjelajahi sesuatu
hal serta memiliki jiwa petualang. Misalnya saja, anak-anak senang sekali berjalan kesana
kemari, membongkar hal-hal di sekitarnya, mencorat coret dinding, dan lainnya.
8. Belajar Banyak Hal Menggunakan Tubuh
Anak-anak pada usia dini memang menjadi usia dimana dirinya senang mempelajari hal-
hal baru. Mereka akan mulai banyak belajar dengan menggunakan seluruh anggota tubuh
mereka, mulai dari merasakan, bergerak, menyentuh, membaui, menjelajah, mengamati,
mengira-ngira, dan lainnya.
9. Memiliki Daya Kosentrasi Yang Pendek
Anak-anak pada usia dini memang memiliki rentang fokus dan perhatian yang sangat
pendek dibandingkan pada remaja ataupun orang dewasa. Perhatian anak-anak usia dini
akan mudah sekali teralihkan pada hal lainnya, khususnya yang dapat menarik
perhatiannya. Sehingga sebagai pendidik, baik guru ataupun orang tua penting sekali untuk
memperhatikan hal ini dalam menyampaikan sebuah pembelajaran penting. Pembelajaran
yang baik dapat dilakukan melalui pendekatan yang lebih bervariasi serta menyenangkan
5
sehingga tidak mengharuskan anak terpaku di tempat yang sama serta dalam waktu yang
lama yang malah akan membuatnya bosan dan pelajaran tidak masuk ke dalam otak anak.
10. Bagian Dari Makhluk Sosial
Anak akan senang jika bisa diterima serta berada di dalam lingkungan teman-teman
sebayanya. Mereka senang melakukan kerja sama serta saling memberikan semangat pada
teman-teman lainnya. Anak membangun konsep pada dirinya melalui interaksi sosial yang
terjadi di sekolah. Dirinya akan membangun kepuasan melalui sebuah penghargaan diri
saat diberikan sebuah kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan teman-temannya. Untuk
itu sebuah pembelajaraan dilakukan agar dapat membantu anak di dalam perkembangan
perhargaan diri. Hal ini dilakukan melalui penyatuan strategi pembelajaran sosial.
11. Spontan
Karakteristik lainnya yang dimiliki anak-anak usia dini adalah sifat yang spontan. Perilaku
serta sikap yang biasanya dilakukan pada anak-anak umumnya merupakan sikap asli yang
dimiliki mereka tanpa adanya rekayasa. Hal ini dapat terlihat dari anak-anak yang
seringkali berbicara ceplas-ceplos tanpa ada sesuatu hal yang ditutupi. Selain itu apapun
yang diperbuat dan dikatakan anak merupakan refleksi dari apa yang ada di dalam hati
serta pikirannya.
12. Mempunyai Semangat Belajar Tinggi
Ketika anak-anak memiliki keinginan yang menyenangkan serta menarik perhatian mereka
tentu saja membuat anak akan berusaha untuk terus mencari cara agar dapat memahami
hal-hal yang mereka sangat inginkan. Misalnya saja, ketika anak tertarik dalam bidang
mewarnai, maka anak akan terus melakukan kegiatan mewarnai secara berulang-ulang
sampai dirinya merasa bisa.
13. Kurangnya Pertimbangan
Anak-anak pada usia dini biasanya kurang dalam mempertimbangkan hal-hal yang akan
mereka lakukan kedepannya. Mereka belum mengetahui apakah hal yang dilakukannya
tersebut akan berdampak bahaya atau tidak bagi dirinya. Misalnya saja saat bermain
benda-benda tajam, mereka lebih tertarik memainkannya dibandingkan dengan
mendengarkan nasehat dari orang tua.
14. Masa Belajar Yang Paling Potensial
Masa-masa anak usia dini dapat dikatakan sebagai golden age. NAEYC menjelaskan jika
pada masa awal ekhidupan dikatakan sebagai masa pembelajaran dengan slogan Early
Years Are Learning Years. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan selama dalam rentang
tersebut anak dapat mengalami berbagai pertumbuhan serta perkembangan yang begitu
cepat. Pada periode ini hampir segala potensi yang dimiliki anak akan mengalami masa
peka untuk segala tumbuh kembang yang cepat dan hebat. Oleh sebab itu, pada masa-masa
ini, anak benar-benar membutuhkan stimulasi dari lingkungan sekitarnya. Pembelajaran
dalam masa-masa ini memang menjadi wahana yang memfasilitasi tumbuh dan kembang
anak untuk dapat mencapai tahapan yang memang sesuai tugas perkembangannya.
15. Mudah Sekali Frustasi
Karakterisik anak usia dini lainnya adalah mudah sekali frustasi. Rasa keingin
tahuannya yang besar dan berlebih terkadang membuat anak mudah sekali frustasi apabila
keingintahuannya tersebut tidak segera dituruti. Sikap yang seringkali ditunjukkan saat
6
dirinya merasa frustasi biasanya diungkapkan dalam bentuk marah, menangis, berteriak,
dan lainnya. Nah itu tadi beberapa karakteristik yang dimiliki oleh anak-anak usia dini.
Tentu saja dengan mempelajari setiap karakter anak, sebagai orang tua maupun pendidik
akan lebih mudah mengatasi karakter anak yang cenderung negatif serta
mengoptimalkannya dalam sisi positif. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk
anda.
3. Fungsi Psikologi pada Masa Usia Dini
1. Membentuk Dasar Kepribadian Anak
Manfaat mempelajari psikologi pendidikan yang diajarkan untuk anak usia dini
memiliki tujuan untuk menanamkan berbagai nilai positif seperti contohnya toleransi,
kejujuran, saling berbagi dan berbagai nilai positif dalam kehidupan lainnya.Saat
memasuki usia pra sekolah, seorang anak nantinya akan belajar bagaimana cara untuk
bermain sehingga kegiatan yang dirancang juga secara khusus sudah disesuaikan dengan
kegiatan pada playgroup atau TK. Meski wujudnya adalah bermain, namun didalamnya
juga mengandung pembelajaran tertentu yang berarti. Dengan menanamkan nilai nilai
pendidikan dalam permainan, nantinya seorang anak bisa belajar bagaimana untuk
menghormati orang lain, sopan santun, bersikap jujur dan berbagai hal positif lainnya.
2.Menumbuhkan Kreativitas dan Imajinasi
Seorang anak yang mendapatkan psikologi pendidikan sedini mungkin nantinya
juga akan memberikan fasilitas bagi anak sehingga akan lebih mudah untuk menyerap
segala bimbingan yang diberikan. Selain belajar tentang banyak keterampilan dasar untuk
membaca dan menulis, anak nantinya juga bisa mendapatkan rangsangan banyak hal yang
bisa memancing kreativitas dan imajinasi yang dimiliki anak.
3.Mengajarkan Disiplin dan Mengikuti Aturan
Saat ada di rumah, semua anak tentunya bisa bermain dengan leluasa sesuka
hatinya dan mungkin sudah terbiasa dengan aturan yang diterapkan orang tua dan
umumnya masih bisa dikatakan fleksibel dibandingkan dengan aturan tetap yang
didapatkan dari luar rumah. Manfaat macam macam riset dalam psikologi pendidikan ini
nantinya akan melatih anak agar bisa beradaptasi dengan lingkungan dan peraturan yang
baru. Seorang anak akan belajar banyak hal dan memahami jika semua yang ia inginkan
tidak bisa didapatkan hanya begitu saja sehingga nantinya akan membentuk anak semakin
disiplin dan bisa mengikuti berbagai aturan yang berlaku.
4.Membiasakan Kegiatan Terstruktur
Cara kerja psikologi pendidikan untuk anak usia dini juga memiliki tujuan untuk
melatih anak agar bisa terbiasa dengan rutinitas dan juga berbagai kegiatan yang
terstruktur. Sebagai contoh, kegiatan seperti menyusun puzzle, berbaris atau berolahraga
7
sudah cukup melatih anak agar bisa terbiasa dengan banyak kegiatan yang terstruktur dan
nantinya bisa digunakan dalam kehidupan sehari hari seiring bertambahnya usia anak.
5.Mengajarkan Tentang Cara Menyelesaikan Masalah
Psikologi bidang pendidikan juga nantinya akan berguna untuk membantu anak
dalam memecahkan setiap masalah yang akan ia hadapi ketika beranjak dewasa. Dengan
memberikan psikologi pendidikan sejak dini, maka seorang anak bisa belajar untuk
berpikir dengan efektif sekaligus mencari solusi terbaik dalam menghadapi setiap masalah
yang akan terjadi. Peran dari psikologi pendidikan ini adalah untuk melatih anak agar bisa
lebih peka pada setiap masalah sekaligus bisa berpikir kreatif untuk mencari jalan keluar
dari masalah tersebut.
6.Membentuk Keterampilan
Manfaat lain yang bisa didapatkan dengan memberikan pelajaran tentang metode
psikologi pendidikan usia dini adalah untuk membentuk keterampilan anak. Psikologi
pendidikan bisa memberikan pemahaman tentang apa pengertian sebenarnya tentang
keterampilan, bagaimana cara membentuk keterampilan tersebut dan hal apa saja yang bisa
menjadi penghambat dari keterampilan dalam diri anak. Seorang anak yang sudah
mendapatkan pemahaman tentang psikologi pendidikan nantinya akan lebih paham tentang
cara untuk berpikir kreatif sekaligus menerapkan dari proses berpikir kreatif tersebut dalam
segala bidang dan di kehidupan sehari hari.
7.Mengembangkan Metode Belajar
Psikologi pendidikan yang diterapkan untuk anak usia dini merupakan
pengembangan dari metode belajar yang saat ini sudah lebih dikembangkan kembali dari
mulai belajar formal hingga metode belajar non formal. Dengan psikologi pendidikan,
maka nantinya anak bisa belajar berbagai macam eksperimen tentang metode belajar yang
paling efektif, baik untuk anak normal dan bahkan yang terbaik untuk anak abnormal.
8.Meningkatkan Prestasi dan Motivasi Belajar
Kegunaan dari psikologi pendidikan yang diterapkan pada anak sejak dini
berikutnya adalah agar bisa memahami prestasi akademik dan juga motivasi belajar yang
dimiliki anak. Ilmu psikologi pendidikan nantinya bisa memberi penjelasan mengapa
seorang anak bisa memiliki prestasi akademik yang kurang dan juga motivasi belajar yang
terbilang rendah. Selain itu, psikologi pendidikan juga bisa memberi jawaban sekaligus
penanganan tepat untuk masalah prestasi dan motivasi belajar yang rendah pada anak
sehingga bisa diatasi sejak ia masih kecil.
9.Membentuk Karakter Anak
Psikologi pendidikan tidak hanya sebatas tentang sisi kognitif namun ruang lingkup
dari psikologi pendidikan juga berguna untuk membentuk karakter dan kepribadian
seorang anak yakni menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk. Sebagai contoh, jika yang
dilihat seorang anak sejak masih kecil adalah berbagai kebiasaan buruk yang dilakukan
keluarga seperti berbicara dan berkelakuan kasar, maka hal tersebut nantinya juga bisa
8
membentuk kepribadian anak serupa dengan hal tersebut. Untuk itulah, memberikan
psikologi pendidikan tidak hanya penting untuk para pendidik namun juga memiliki
banyak kegunaan bagi peserta didik termasuk anak usia dini.
10.Menghadapi Tantangan Emosional
Bagi anak anak yang memperlihatkan tanda depresi, maka pendekatan konseling
berbasis konsep dasar dalam psikologi pendidikan dan bukti yang fokus pada
pengembangan keterampilan berpikir secara efektif bisa sangat membantu anak anak
dalam mengelola perilaku, pikiran dan juga emosi dengan cara yang lebih produktif dan
lebih sehat. Psikologi pendidikan pada usia dini sudah terbukti bisa mengatasi dan
mencegah depresi pada anak yang sekaligus juga membantu anak untuk bisa mengatasi
berbagai tantangan emosional yang nantinya akan dihadapi baik di lingkungan rumah,
pertemanan atau sekolah seperti berjuang melawan bullying, membela harga diri,
mengatasi konflik keluarga dan juga tekanan dalam segi akademis yang bahkan bisa
membantu anak dalam mengatasi kesedihan dan kehilangan.
11.Menilai Kesiapan Sekolah
Mengambil keputusan kapan untuk memulai sekolah menjadi masalah besar yang
dihadapi orang tua anak anak pra sekolah. Beberapa orang tua juga ingin anak mereka bisa
memulai sedini mungkin dan sebagian lagi memilih untuk memulai pendidikan tersebut
mulai dari rumah. Dengan memberikan psikologi pendidikan sejak dini, maka anak anak
nantinya bisa memiliki intelektual lebih cepat sekaligus memiliki kematangan emosi dalam
psikologi dan sosial sehingga memungkinkan anak untuk berkembang lebih cepat ketika
bersekolah. Dengan mendapatkan penilaian kesiapan sekolah dari psikologi pendidikan,
maka tidak hanya sekedar membantu para orang tua untuk membuat keputusan terbaik
tentang kapan waktu yang tepat untuk anak bersekolah, namun juga membantu untuk
menggali potensi pembelajaran anak dan mendukung pembelajaran untuk anak anak
4. Tugas dan Tahapan Perkembangan Kognitif, Fisik, Sosial, Emosional
 Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia
yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses
psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya. Dalam Dictionary Of Psychology karya Drever,
dijelaskan bahwa “kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap
model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna,
penilaian dan penalaran”.
Tahapan : Piaget membagi proses perkembangan fungsi fungsi dan perilaku
kognitif ke dalam empat tahapan utama yang secara kualitatif setiap tahapan
memunculkan karakteristik yang berbeda-beda. Tahapan perkembangan
kognitif itu adalah: Tahap Sensorimotor (0 – kurang lebih 2 tahun), Tahap
9
Operasi Awal/Preoperational (2 – 6 tahun), Tahap Operasi Konkrit (7 – 11
tahun), Tahap Operasi Formal (12 tahun ke atas).
 Perkembangan fisik, secara umum, fisik berarti bentuk (postur) atau
perawakan. Jadi Pertumbuhan fisik adalah pertumbuhan struktur tubuh
manusia yang terjadi sejak dalam kandungan hingga ia dewasa atau
mencapai tingkat kematangan pertumbuhannya
Tahapan: Perkembangan fisik anak usia SD mengikuti prinsip-prinsip yang
berlaku umum menyangkut: tipe perubahan, pola pertumbuhan fisik dan
karakteristik perkembangan serta perbedaan individual. Perubahan dalam
proporsi mencakup perubahan tinggi dan berat badan. Pada fase ini
pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung. Anak menjadi lebih tinggi, lebih
berat, lebih kuat, dan lebih banyak belajar berbagai keterampilan.
Perkembangan fisik pada masa ini tergolong lambat tetapi konsisten,
sehingga cukup beralasan jika dikenal sebagai masa tenang.
 Perkembangan sosial, Syamsu Yusuf (2007) menyatakan perkembangan
sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.
Perkembangan sosial dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok moral dan tradisi
meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja
sama. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian
belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Dari
kutipan diatas dapatlah dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak,
maka semakin kompleks perkembangan sosialnya karena anak semakin
membutuhkan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tahapan: Perkembangan aspek sosial diawali pada masa kanak-kanak
(usia 3-5 tahun). Anak senang bermain bersama teman sebayanya.
Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan agak pesat terjadi pada masa
sekolah (usia 11-12 tahun) dan sangat pesat pada masa remaja (16-18
tahun). Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui
hubungan antar teman dalam berbagai bentuk permainan.
 Perkembangan sosial, keadaan emosi pada setiap anak berbeda, kadang
ada anak yang dapat mengontrol sehingga emosinya tidak tercetus keluar
dengan perubahan atau tanda-tanda fisiknya. Kaitannya dengan mengontrol
emosi, Ekman dan Friesen (Hurlock, E.B, 1990) menyebutkan hal itu dengan
istilah display rules, yang dibagi menjadi 3 yaitu:
10
 Masking, keadaan dimana seorang anak dapat menyembunyikan
atau menutupi emosi yang dialaminya. Emosi yang ada pada dirinya
tidak tercetus melalui ekspresi fisiknya. Misalnya, rasa rindu seorang
anak yang ditinggal ibunya pergi beberapa hari, namun ia hanya diam
saja dan berusaha tidak cengeng meskipun emosi dalam dirinya
sangat bertentangan.
 Modulation, seorang anak tidak mampu meredam emosinya secara
tuntas dengan gejala fisiknya, tetapi hanya dapat menguranginya.
Misalnya seorang anak terjatuh didepan banyak orang, maka ia akan
menangis namun tidak terlalu keras.
 Simulation, seorang anak yang tidak mengalami emosi, tetapi ia
seolah-olah mengalami emosi dengan menampakkan gejala-gejala
fisik. Misalnya, seorang anak bertingkah laku meronta-ronta, marah,
atau menendang-nendang hanya karena meniru apa yang dia lihat di
televisi.
Tahapan, Perkembangan aspek afektif atau perasaan emosional
konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14 tahun) dan remaja
tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai oleh rasa
optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada
masa remaja tengah, rasa senang datang silih berganti dengan rasa
duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar
dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada
masa remaja akhir yaitu pada usia 18 – 21 tahun.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan
perhatian serius. Sejak lahir, anak memiliki berbagai potensi yang dikaruniakan Tuhan.
Potensi tersebut perlu dirangsang dan difasilitasi agar dapat berkembang dengan
optimal. Banyak ahli menyatakan bahwa masa anak usia dini merupakan masa peka dan
amat penting bagi perkembangan anak. Stimulasi terhadap anak yang dilakukan oleh
orangtua maupun orang lain disekitar lingkungan anak akan membekas kuat dan tahan
lama. Kesalahan sedikit dalam memberikan stimulasi akan berdampak negatif jangka
panjang yang sulit diperbaiki.
iii
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/14743/2/BAB_I_.pdf
https://dosenpsikologi.com/karakteristik-anak-usia-dini
https://dosenpsikologi.com/manfaat-psikologi-pendidikan-bagi-anak-usia-dini
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2016/05/19/aspek-perkembangan-peserta-didik/
https://ilmurahmad.blogspot.com/2015/11/makalah-perkembangan-anak-usia-dini.htmla

More Related Content

What's hot

PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTAndhika Pratama
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganIrwan Fauzi
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Pointalekbadrudin
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifMuhammad Bahrudin
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianSeptia Darmayanti
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakWarnet Raha
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniPengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniDery Andrian Romadhon
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 

What's hot (20)

PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
 
BAB III PENUTUP
BAB III PENUTUPBAB III PENUTUP
BAB III PENUTUP
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anak
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniPengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 

Similar to Perkembangan Psikologi

Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMitha Ye Es
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2RifkaAnisa6
 
Psikologi Perkembangan early school age
Psikologi Perkembangan early school agePsikologi Perkembangan early school age
Psikologi Perkembangan early school agedena sundari alief
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDMichelle Rumawir
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Budi Sanjaya Saragih
 
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakLandasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakSantiKartini
 
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfPPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfwiwit69
 
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfRonasimbolon1
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakNurul Amaliyah
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...Irsyadul Ibad
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfrosistrahmawaty1
 
Makalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaMakalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaRikaSafrina
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakpjj_kemenkes
 

Similar to Perkembangan Psikologi (20)

PRESENTASI.pptx
PRESENTASI.pptxPRESENTASI.pptx
PRESENTASI.pptx
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik aud
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
 
MATERI LPP 3.pptx
MATERI  LPP 3.pptxMATERI  LPP 3.pptx
MATERI LPP 3.pptx
 
Psikologi Perkembangan early school age
Psikologi Perkembangan early school agePsikologi Perkembangan early school age
Psikologi Perkembangan early school age
 
Balita
BalitaBalita
Balita
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUD
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
 
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakLandasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
 
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfPPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
 
Revisi pa
Revisi paRevisi pa
Revisi pa
 
Bab ii kajian teori
Bab ii kajian teoriBab ii kajian teori
Bab ii kajian teori
 
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanak
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
 
Makalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaMakalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrina
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anak
 

Recently uploaded

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 

Recently uploaded (10)

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 

Perkembangan Psikologi

  • 1. Makalah Psikologi Perkembangan Perkembangan Psikologi Pada Anak Usia Dini Disusun Oleh : Ade Wahyudi (1905020028) Berliana Anggi Sagitha (1905020042) Jeny Dwi Adira (1905020019) Selfi Nofiya Raeny (1905020014) KELAS 1 A PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG Jl. Maulana Yusuf Babakan, Kota Tangerang
  • 2. i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa saya curahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi dan Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan sekaligus menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu illahi. Tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penulisan makalah ini. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perkembangan Psikologi Pada Masa Usia Dini”. Demikian dalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kelemahan dan kekurangannya, untuk itu saya meminta saran dan kritik yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.Semoga makalah ini bermanfaat. Amin ya Rabbal ‘Alamin. Tangerang, September 2019 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................. i DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2 1.3 Tujuan..........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Perkembangan Psikologi Pada Masa Usia Dini ........................3 2.2 Ciri-Ciri Perkembangan Psikologi Pada Masa Usia Dini............................3 2.3 Fungsi Psikologi ..........................................................................................6 2.4 Tugas dan Tahapan Perkembangan Fisik, Kognitif, Sosial, Emosional.......8 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. iii
  • 4. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia dini merupakan masa yang sangat penting dalam keseluruhan tahap perkembangan manusia. Pada masa-masa usia 0-6 tahun itu terjadi lonjakan perkembangan anak yang tidak terulang pada periode berikutnya. Para ahli menyebutnya sebagai usia emas perkembangan (golden age) Masa keemasan perkembangan tersebut bukan hanya pada aspek kecerdasan, tetapi pada semua aspek perkembangan yang mencakup moral- spiritual, fisik-motorik, social emosional, kognitif, bahasa, dan estetika. Oleh karena itu pembentukan dasardasar keimanan dan ketaqwaan (insan kamil) dan pembentukan watak (karakter), misalnya pribadi yang jujur, amanah, adil, ramah, santun, ulet, rajin, sigap, dan bertanggungjawab sangat tepat jika dilakukan sejak usia dini. Untuk melejitkan potensi perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi seimbang, kesehatan, perlindungan, asuhan penuh kasih sayang, dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai yang akan dikembangkan, tahap perkembangan, dan potensi masing-masing anak. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut dapat dilakukan sejak lahir, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Rangsangan pendidikan ini dilakukan secara bertahap, berulang-ulang, konsisten, dan tuntas (dengan intensitas waktu yang cukup), sehingga memiliki daya ubah (manfaat) bagi anak. Namun selama ini perkembangan kecerdasan anak hanya dipandang dari kecerdasan intelektual saja, padahal seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan para peneliti kecerdasan memunculkan teori baru tentang multiple intelligence. Teori tersebut menjadi dasar bagi beragamnya metode pembelajaran baik formal maupun non formal. Ragam metode pembelajaran tersebut bisa dilihat dari maraknya sekolah yang memunculkan berbagai keunggulan sekolah. Pada dasarnya metode belajar baik formal maupun non formal mengacu kepada bagaimana si anak dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. Tugas pendidik dan orang tua adalah membidani pengetahuan yang sudah ada dalam diri anak agar tereksplorasi secara alamiah. Dunia anak adalah dunia bermain namun bermain bukan hanya sekedar memberikan kesenangan, akan tetapi juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi anak. Lewat kegiatan bermain yang positif, anak bisa menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi penginderaannya, menjelajahi dunia sekitarnya, dan mengenali lingkungan tempat ia tinggal termasuk mengenali dirinya sendiri. Kemampuan fisik anak semakin terlatih, begitu pula dengan kemampuan kognitif dan kemampuannya untuk bersosialisasi. Dalam bahasa sederhana, bermain akan mengasah kecerdasannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Masa Usia Dini”
  • 5. 2 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa definisi masa usia dini ? 1.2.2 Sebutkan ciri-ciri pada masa usia dini ? 1.2.3 Bagaimana fungsi psikologi pada masa usia dini ? 1.2.4 Bagaimana tugas dan tahapan perkembangan fisik, kognitif, social, emosional? 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Untuk Mengetahui definisi masa usia dini 1.3.2 Untuk Mengetahui ciri-ciri pada masa usia dini 1.3.3 Untuk Mengetahui fungsi psikologi pada masa usia dini 1.3.4 Untuk Mengetahui tugas dan tahapan perkembangan fisik, kognitif, social, emosional
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 1.Pengertian Masa Usia Dini Anak usia dini merupakan kelompok yang sedang berada dalam prinsip pendidikan anak usia dini adalah individu unik yang memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial emosional, kreatifitas, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dalam pasal 28 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003 ayat 1, disebutkan bahwa anak yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk dalam rentang usia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah anak yang berkisar antara usia 0-6 tahun yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sehingga muncul berbagai keunikan pada dirinya.[1] Usia dini merupakan masa perkembangan yang menentukan perkembangan masa selanjutnya. Berbagai studi yang dilakukan para ahli menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa dewasanya.[2] Dari pengertian-pengertian diatas dapat dipahami bahwa anak usia dini adalah anak usia 0-6 tahun yang memiliki masa pertumbuhan dan perkembangan berbagai aspek dan memiliki keunikan dalam karakteristiknya. 2. Ciri-ciri Masa Usia Dini 1. Memiliki Rasa Keingin Tahuan Yang Besar Anak-anak pada kategori usia dini benar-benar memiliki keingin tahuan yang besar pada dunia yang ada di sekitarnya. Pada masa bayi, rasa keingin tahuan dari mereka ditunjukkan dengan cara senang meraih benda-benda yang bisa dijangkaunya dan kemudian memasukkan ke dalam mulut. Pada usia 3-4 tahun, biasanya anak akan sering membongkar pasang segala hal yang ada di sekitarnya untuk bisa memenuhi rasa keingin tahuannya yang besar. Tak hanya itu saja anak akan gemar bertanya pada orang lain meskipun masih menggunakan bahasa yang sederhana. 2. Memiliki Pribadi Yang Unik Meskipun memiliki banyak kesamaan umum pada perkembangan anak di usia dini, namun tetap saja setiap anak memiliki ciri khas tersendiri pada minat, bakat, gaya belajar, dan lainnya. Keunikan-keunikan inilah yang merupakan keturunan genetis hingga faktor lingkungan. Untuk itu dalam hal mendidik anak, tentu perlu diterapkan pendekatan secara individual ketika menangani anak usia dini.
  • 7. 4 3. Berpikir Konkrit Yang dimaksud adalah berpikir berdasar pada makna sebenarnya, tidak seperti remaja dan orang dewasa lainnya yang terkadang berpikir secara abstrak. Bagi anak-anak di usia dini, segala hal yang mereka lihat dan ketahui akan terlihat asli. 4. Egosentris Karakteristik ini tentu dimiliki oleh setiap anak, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya sikap anak yang cenderung memperhatikan serta memahami segala hal hanya dari sisi sudut pandangnya sendiri atau kepentingan sendiri nya saja. Hal ini dapat dilihat dari sikapnya yang seringkali masih berebut sesuatu, marah atau menangis bila keinginannya tidak dihendaki, dan memaksakan kehendak. Karakteristik seperti ini biasanya memiliki keterkaitan dengan perkembangan kognitifnya. Menurut Piaget, anak pada masa usia dini berada dalam fase transisi dari fase praopersional menuju fasel operasional konkret. Pada fase operasional, biasanya pola fikir anak lebih menuju sifat egosentrik serta simbolik. Sementara di dalam fase operasional konkret, anak-anak sudah menerapkan logika yang digunakan untuk memahami persepsi-persepsi yang ada. 5. Senang Berfantasi dan Berimajinasi Fantasi merupakan sebuah kemampuan membentuk sebuah tanggapan baru dengan tanggapa yang sudah ada, sedangkan imajinasi merupakan kemampuan anak dalam menciptakan objek ataupun kejadian namun tidak didukung dengan data-data yang nyata. Anak usia dini senang sekali membayangkan serta mengembangkan berbagai hal yang jauh dari kondisi nyatanya. Bahkan terkadang hingga menciptakan teman-teman imajiner. Teman imajiner tersebut bisa dalam bentuk orang, hewan, hingga benda. 6. Aktif dan Energik Ketika anak mulai berkembang, biasanya mereka akan senang melakukan berbagai aktifitas. Mereka seolah-olah merasa tidak pernah lelah, bosan , bahkan juga tidak pernah ingin berhenti untuk melakukan aktifitas terkecuali saat mereka sedang tidur. 7. Berjiwa Petualang Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak pada usia dini memiliki rasa keingin tahuan yang besar dan kuat. Rasa keinginan ini biasanya akan disertai dengan menjelajahi sesuatu hal serta memiliki jiwa petualang. Misalnya saja, anak-anak senang sekali berjalan kesana kemari, membongkar hal-hal di sekitarnya, mencorat coret dinding, dan lainnya. 8. Belajar Banyak Hal Menggunakan Tubuh Anak-anak pada usia dini memang menjadi usia dimana dirinya senang mempelajari hal- hal baru. Mereka akan mulai banyak belajar dengan menggunakan seluruh anggota tubuh mereka, mulai dari merasakan, bergerak, menyentuh, membaui, menjelajah, mengamati, mengira-ngira, dan lainnya. 9. Memiliki Daya Kosentrasi Yang Pendek Anak-anak pada usia dini memang memiliki rentang fokus dan perhatian yang sangat pendek dibandingkan pada remaja ataupun orang dewasa. Perhatian anak-anak usia dini akan mudah sekali teralihkan pada hal lainnya, khususnya yang dapat menarik perhatiannya. Sehingga sebagai pendidik, baik guru ataupun orang tua penting sekali untuk memperhatikan hal ini dalam menyampaikan sebuah pembelajaran penting. Pembelajaran yang baik dapat dilakukan melalui pendekatan yang lebih bervariasi serta menyenangkan
  • 8. 5 sehingga tidak mengharuskan anak terpaku di tempat yang sama serta dalam waktu yang lama yang malah akan membuatnya bosan dan pelajaran tidak masuk ke dalam otak anak. 10. Bagian Dari Makhluk Sosial Anak akan senang jika bisa diterima serta berada di dalam lingkungan teman-teman sebayanya. Mereka senang melakukan kerja sama serta saling memberikan semangat pada teman-teman lainnya. Anak membangun konsep pada dirinya melalui interaksi sosial yang terjadi di sekolah. Dirinya akan membangun kepuasan melalui sebuah penghargaan diri saat diberikan sebuah kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan teman-temannya. Untuk itu sebuah pembelajaraan dilakukan agar dapat membantu anak di dalam perkembangan perhargaan diri. Hal ini dilakukan melalui penyatuan strategi pembelajaran sosial. 11. Spontan Karakteristik lainnya yang dimiliki anak-anak usia dini adalah sifat yang spontan. Perilaku serta sikap yang biasanya dilakukan pada anak-anak umumnya merupakan sikap asli yang dimiliki mereka tanpa adanya rekayasa. Hal ini dapat terlihat dari anak-anak yang seringkali berbicara ceplas-ceplos tanpa ada sesuatu hal yang ditutupi. Selain itu apapun yang diperbuat dan dikatakan anak merupakan refleksi dari apa yang ada di dalam hati serta pikirannya. 12. Mempunyai Semangat Belajar Tinggi Ketika anak-anak memiliki keinginan yang menyenangkan serta menarik perhatian mereka tentu saja membuat anak akan berusaha untuk terus mencari cara agar dapat memahami hal-hal yang mereka sangat inginkan. Misalnya saja, ketika anak tertarik dalam bidang mewarnai, maka anak akan terus melakukan kegiatan mewarnai secara berulang-ulang sampai dirinya merasa bisa. 13. Kurangnya Pertimbangan Anak-anak pada usia dini biasanya kurang dalam mempertimbangkan hal-hal yang akan mereka lakukan kedepannya. Mereka belum mengetahui apakah hal yang dilakukannya tersebut akan berdampak bahaya atau tidak bagi dirinya. Misalnya saja saat bermain benda-benda tajam, mereka lebih tertarik memainkannya dibandingkan dengan mendengarkan nasehat dari orang tua. 14. Masa Belajar Yang Paling Potensial Masa-masa anak usia dini dapat dikatakan sebagai golden age. NAEYC menjelaskan jika pada masa awal ekhidupan dikatakan sebagai masa pembelajaran dengan slogan Early Years Are Learning Years. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan selama dalam rentang tersebut anak dapat mengalami berbagai pertumbuhan serta perkembangan yang begitu cepat. Pada periode ini hampir segala potensi yang dimiliki anak akan mengalami masa peka untuk segala tumbuh kembang yang cepat dan hebat. Oleh sebab itu, pada masa-masa ini, anak benar-benar membutuhkan stimulasi dari lingkungan sekitarnya. Pembelajaran dalam masa-masa ini memang menjadi wahana yang memfasilitasi tumbuh dan kembang anak untuk dapat mencapai tahapan yang memang sesuai tugas perkembangannya. 15. Mudah Sekali Frustasi Karakterisik anak usia dini lainnya adalah mudah sekali frustasi. Rasa keingin tahuannya yang besar dan berlebih terkadang membuat anak mudah sekali frustasi apabila keingintahuannya tersebut tidak segera dituruti. Sikap yang seringkali ditunjukkan saat
  • 9. 6 dirinya merasa frustasi biasanya diungkapkan dalam bentuk marah, menangis, berteriak, dan lainnya. Nah itu tadi beberapa karakteristik yang dimiliki oleh anak-anak usia dini. Tentu saja dengan mempelajari setiap karakter anak, sebagai orang tua maupun pendidik akan lebih mudah mengatasi karakter anak yang cenderung negatif serta mengoptimalkannya dalam sisi positif. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda. 3. Fungsi Psikologi pada Masa Usia Dini 1. Membentuk Dasar Kepribadian Anak Manfaat mempelajari psikologi pendidikan yang diajarkan untuk anak usia dini memiliki tujuan untuk menanamkan berbagai nilai positif seperti contohnya toleransi, kejujuran, saling berbagi dan berbagai nilai positif dalam kehidupan lainnya.Saat memasuki usia pra sekolah, seorang anak nantinya akan belajar bagaimana cara untuk bermain sehingga kegiatan yang dirancang juga secara khusus sudah disesuaikan dengan kegiatan pada playgroup atau TK. Meski wujudnya adalah bermain, namun didalamnya juga mengandung pembelajaran tertentu yang berarti. Dengan menanamkan nilai nilai pendidikan dalam permainan, nantinya seorang anak bisa belajar bagaimana untuk menghormati orang lain, sopan santun, bersikap jujur dan berbagai hal positif lainnya. 2.Menumbuhkan Kreativitas dan Imajinasi Seorang anak yang mendapatkan psikologi pendidikan sedini mungkin nantinya juga akan memberikan fasilitas bagi anak sehingga akan lebih mudah untuk menyerap segala bimbingan yang diberikan. Selain belajar tentang banyak keterampilan dasar untuk membaca dan menulis, anak nantinya juga bisa mendapatkan rangsangan banyak hal yang bisa memancing kreativitas dan imajinasi yang dimiliki anak. 3.Mengajarkan Disiplin dan Mengikuti Aturan Saat ada di rumah, semua anak tentunya bisa bermain dengan leluasa sesuka hatinya dan mungkin sudah terbiasa dengan aturan yang diterapkan orang tua dan umumnya masih bisa dikatakan fleksibel dibandingkan dengan aturan tetap yang didapatkan dari luar rumah. Manfaat macam macam riset dalam psikologi pendidikan ini nantinya akan melatih anak agar bisa beradaptasi dengan lingkungan dan peraturan yang baru. Seorang anak akan belajar banyak hal dan memahami jika semua yang ia inginkan tidak bisa didapatkan hanya begitu saja sehingga nantinya akan membentuk anak semakin disiplin dan bisa mengikuti berbagai aturan yang berlaku. 4.Membiasakan Kegiatan Terstruktur Cara kerja psikologi pendidikan untuk anak usia dini juga memiliki tujuan untuk melatih anak agar bisa terbiasa dengan rutinitas dan juga berbagai kegiatan yang terstruktur. Sebagai contoh, kegiatan seperti menyusun puzzle, berbaris atau berolahraga
  • 10. 7 sudah cukup melatih anak agar bisa terbiasa dengan banyak kegiatan yang terstruktur dan nantinya bisa digunakan dalam kehidupan sehari hari seiring bertambahnya usia anak. 5.Mengajarkan Tentang Cara Menyelesaikan Masalah Psikologi bidang pendidikan juga nantinya akan berguna untuk membantu anak dalam memecahkan setiap masalah yang akan ia hadapi ketika beranjak dewasa. Dengan memberikan psikologi pendidikan sejak dini, maka seorang anak bisa belajar untuk berpikir dengan efektif sekaligus mencari solusi terbaik dalam menghadapi setiap masalah yang akan terjadi. Peran dari psikologi pendidikan ini adalah untuk melatih anak agar bisa lebih peka pada setiap masalah sekaligus bisa berpikir kreatif untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut. 6.Membentuk Keterampilan Manfaat lain yang bisa didapatkan dengan memberikan pelajaran tentang metode psikologi pendidikan usia dini adalah untuk membentuk keterampilan anak. Psikologi pendidikan bisa memberikan pemahaman tentang apa pengertian sebenarnya tentang keterampilan, bagaimana cara membentuk keterampilan tersebut dan hal apa saja yang bisa menjadi penghambat dari keterampilan dalam diri anak. Seorang anak yang sudah mendapatkan pemahaman tentang psikologi pendidikan nantinya akan lebih paham tentang cara untuk berpikir kreatif sekaligus menerapkan dari proses berpikir kreatif tersebut dalam segala bidang dan di kehidupan sehari hari. 7.Mengembangkan Metode Belajar Psikologi pendidikan yang diterapkan untuk anak usia dini merupakan pengembangan dari metode belajar yang saat ini sudah lebih dikembangkan kembali dari mulai belajar formal hingga metode belajar non formal. Dengan psikologi pendidikan, maka nantinya anak bisa belajar berbagai macam eksperimen tentang metode belajar yang paling efektif, baik untuk anak normal dan bahkan yang terbaik untuk anak abnormal. 8.Meningkatkan Prestasi dan Motivasi Belajar Kegunaan dari psikologi pendidikan yang diterapkan pada anak sejak dini berikutnya adalah agar bisa memahami prestasi akademik dan juga motivasi belajar yang dimiliki anak. Ilmu psikologi pendidikan nantinya bisa memberi penjelasan mengapa seorang anak bisa memiliki prestasi akademik yang kurang dan juga motivasi belajar yang terbilang rendah. Selain itu, psikologi pendidikan juga bisa memberi jawaban sekaligus penanganan tepat untuk masalah prestasi dan motivasi belajar yang rendah pada anak sehingga bisa diatasi sejak ia masih kecil. 9.Membentuk Karakter Anak Psikologi pendidikan tidak hanya sebatas tentang sisi kognitif namun ruang lingkup dari psikologi pendidikan juga berguna untuk membentuk karakter dan kepribadian seorang anak yakni menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk. Sebagai contoh, jika yang dilihat seorang anak sejak masih kecil adalah berbagai kebiasaan buruk yang dilakukan keluarga seperti berbicara dan berkelakuan kasar, maka hal tersebut nantinya juga bisa
  • 11. 8 membentuk kepribadian anak serupa dengan hal tersebut. Untuk itulah, memberikan psikologi pendidikan tidak hanya penting untuk para pendidik namun juga memiliki banyak kegunaan bagi peserta didik termasuk anak usia dini. 10.Menghadapi Tantangan Emosional Bagi anak anak yang memperlihatkan tanda depresi, maka pendekatan konseling berbasis konsep dasar dalam psikologi pendidikan dan bukti yang fokus pada pengembangan keterampilan berpikir secara efektif bisa sangat membantu anak anak dalam mengelola perilaku, pikiran dan juga emosi dengan cara yang lebih produktif dan lebih sehat. Psikologi pendidikan pada usia dini sudah terbukti bisa mengatasi dan mencegah depresi pada anak yang sekaligus juga membantu anak untuk bisa mengatasi berbagai tantangan emosional yang nantinya akan dihadapi baik di lingkungan rumah, pertemanan atau sekolah seperti berjuang melawan bullying, membela harga diri, mengatasi konflik keluarga dan juga tekanan dalam segi akademis yang bahkan bisa membantu anak dalam mengatasi kesedihan dan kehilangan. 11.Menilai Kesiapan Sekolah Mengambil keputusan kapan untuk memulai sekolah menjadi masalah besar yang dihadapi orang tua anak anak pra sekolah. Beberapa orang tua juga ingin anak mereka bisa memulai sedini mungkin dan sebagian lagi memilih untuk memulai pendidikan tersebut mulai dari rumah. Dengan memberikan psikologi pendidikan sejak dini, maka anak anak nantinya bisa memiliki intelektual lebih cepat sekaligus memiliki kematangan emosi dalam psikologi dan sosial sehingga memungkinkan anak untuk berkembang lebih cepat ketika bersekolah. Dengan mendapatkan penilaian kesiapan sekolah dari psikologi pendidikan, maka tidak hanya sekedar membantu para orang tua untuk membuat keputusan terbaik tentang kapan waktu yang tepat untuk anak bersekolah, namun juga membantu untuk menggali potensi pembelajaran anak dan mendukung pembelajaran untuk anak anak 4. Tugas dan Tahapan Perkembangan Kognitif, Fisik, Sosial, Emosional  Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Dalam Dictionary Of Psychology karya Drever, dijelaskan bahwa “kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian dan penalaran”. Tahapan : Piaget membagi proses perkembangan fungsi fungsi dan perilaku kognitif ke dalam empat tahapan utama yang secara kualitatif setiap tahapan memunculkan karakteristik yang berbeda-beda. Tahapan perkembangan kognitif itu adalah: Tahap Sensorimotor (0 – kurang lebih 2 tahun), Tahap
  • 12. 9 Operasi Awal/Preoperational (2 – 6 tahun), Tahap Operasi Konkrit (7 – 11 tahun), Tahap Operasi Formal (12 tahun ke atas).  Perkembangan fisik, secara umum, fisik berarti bentuk (postur) atau perawakan. Jadi Pertumbuhan fisik adalah pertumbuhan struktur tubuh manusia yang terjadi sejak dalam kandungan hingga ia dewasa atau mencapai tingkat kematangan pertumbuhannya Tahapan: Perkembangan fisik anak usia SD mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku umum menyangkut: tipe perubahan, pola pertumbuhan fisik dan karakteristik perkembangan serta perbedaan individual. Perubahan dalam proporsi mencakup perubahan tinggi dan berat badan. Pada fase ini pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung. Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat, dan lebih banyak belajar berbagai keterampilan. Perkembangan fisik pada masa ini tergolong lambat tetapi konsisten, sehingga cukup beralasan jika dikenal sebagai masa tenang.  Perkembangan sosial, Syamsu Yusuf (2007) menyatakan perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Dari kutipan diatas dapatlah dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak, maka semakin kompleks perkembangan sosialnya karena anak semakin membutuhkan untuk berinteraksi dengan orang lain. Tahapan: Perkembangan aspek sosial diawali pada masa kanak-kanak (usia 3-5 tahun). Anak senang bermain bersama teman sebayanya. Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan agak pesat terjadi pada masa sekolah (usia 11-12 tahun) dan sangat pesat pada masa remaja (16-18 tahun). Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui hubungan antar teman dalam berbagai bentuk permainan.  Perkembangan sosial, keadaan emosi pada setiap anak berbeda, kadang ada anak yang dapat mengontrol sehingga emosinya tidak tercetus keluar dengan perubahan atau tanda-tanda fisiknya. Kaitannya dengan mengontrol emosi, Ekman dan Friesen (Hurlock, E.B, 1990) menyebutkan hal itu dengan istilah display rules, yang dibagi menjadi 3 yaitu:
  • 13. 10  Masking, keadaan dimana seorang anak dapat menyembunyikan atau menutupi emosi yang dialaminya. Emosi yang ada pada dirinya tidak tercetus melalui ekspresi fisiknya. Misalnya, rasa rindu seorang anak yang ditinggal ibunya pergi beberapa hari, namun ia hanya diam saja dan berusaha tidak cengeng meskipun emosi dalam dirinya sangat bertentangan.  Modulation, seorang anak tidak mampu meredam emosinya secara tuntas dengan gejala fisiknya, tetapi hanya dapat menguranginya. Misalnya seorang anak terjatuh didepan banyak orang, maka ia akan menangis namun tidak terlalu keras.  Simulation, seorang anak yang tidak mengalami emosi, tetapi ia seolah-olah mengalami emosi dengan menampakkan gejala-gejala fisik. Misalnya, seorang anak bertingkah laku meronta-ronta, marah, atau menendang-nendang hanya karena meniru apa yang dia lihat di televisi. Tahapan, Perkembangan aspek afektif atau perasaan emosional konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah, rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir yaitu pada usia 18 – 21 tahun.
  • 14. 11 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian serius. Sejak lahir, anak memiliki berbagai potensi yang dikaruniakan Tuhan. Potensi tersebut perlu dirangsang dan difasilitasi agar dapat berkembang dengan optimal. Banyak ahli menyatakan bahwa masa anak usia dini merupakan masa peka dan amat penting bagi perkembangan anak. Stimulasi terhadap anak yang dilakukan oleh orangtua maupun orang lain disekitar lingkungan anak akan membekas kuat dan tahan lama. Kesalahan sedikit dalam memberikan stimulasi akan berdampak negatif jangka panjang yang sulit diperbaiki.