Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan oksigen meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan. Pengkajian meliputi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Diagnosa keperawatan dapat berupa gangguan fungsi pernafasan, ketidakefektifan bersihan jalan nafas, ketidakefektifan pola nafas, atau kerusakan
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
1.
2. MODUL KDMII.01
MODUL
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II
(KDM II)
MODUL 1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBU-
TUHAN OKSIGEN
Oleh
Sunarsih Rahayu,S.Kep.,Ns.,M.Kep
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN
BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
II
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
2ini, anda diharapkan mampu memahami
tentang asuhan keperawatan pada klien
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan
Oksigen
Setelah menyelesaikan kegiatan
belajar 2 ini, anda diharapkan
mampu :
a. Menjelaskan pengkajian
keperawatan pada klien
dengan gangguan kebu-
tuhan oksigen
b. Menjelaskan diagnosa
keperawatan pada klien
dengan gangguan kebu-
tuhan oksigen
c. Menjelaskan perenca-
naan tindakan keper-
awatan pada klien
dengan gangguan kebu-
tuhan oksigen
Pokok-Pokok Materi
Untuk mencapai tujuan dalam ke-
giatan belajar 2 ini, anda diharap-
kanmempelajari tentang:
1. Pengkajian keperawatan pada
klien dengan gangguan kebu-
tuhan oksigen
2. Diagnosa keperawatan pada
klien dengan gangguan kebu-
tuhan oksigen
3. Perencanaan tindakan keper-
awatan pada klien dengan
gangguan kebutuhan oksigen
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
1. Pengkajian Gangguan Kebutuhan Oksigen
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini bertujuan untuk memberikan oksi-
gen tubuh sehingga metabolisme tubuh dapat berlangsung dan individu
dapat mempertahankan kehidupannya. Agar Anda lebih memahami baha-
san tentang pengkajian pada asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
oksigen ini, pelajarilah uraian materi berikut secara cermat dan penuh mo-
tivasi!
Pengkajian gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen meliputi riwayat
perawatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
a. Riwayat perawatan
1). Masalah pernafasan, seperti wheezing, nafas pendek, kapan aktifit-
as klien yang dapat menyebabkan tanda-tanda muncul?
2). Riwayat penyakit pernafasan, apa klien mempunyai asma, batuk dis-
ertai sesak, bronchitis/pneumonia, batuk produktif/tidak produktif?
Bila produktif, tanyakan kapan sputum ada, bagiamana jumlah, war-
na, kekentalan dan bau?
3). Gaya hidup, merokok? Bila ya, berapa banyaknya, adakah anggota
keluarga yang merokok?
4). Masalah cardio-pulmonal, apakah klien mempunyai masalah cardio
atau sirkulasi darah?
5). Nyeri, apa klien mempunyai rasa nyeri yang berhubungan dengan
pernafasan dan aktifitas? Bagaimana klien menggambarkan? Kapan
terakhir terjadi, apa didahului dengan aktifitas, apa pengaruh nyeri
pada pernafasan?
6). Faktor risiko, apa ada faktor risiko yang mengganggu oksigenasi?
7). Riwayat pengobatan, apa klien memakai obat untuk jantung,
tekanan darah dan pernafasan, berapa dosis, waktu pemberian,
Uraian Materi
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
pengaruh pada klien dan efek sampingnya?
8). Stresor, apa ada stresor dalam hidup klien?
9). Status kesehatan, apa tanggapan klien dengan status kesehatann-
ya?
10). Kekuatan, apa klien selalu kuat tiap waktu, apa pandangan klien
tentang kesehatannya, apa mengikuti pemberian terapi?
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara Inspeksi (melihat), Palpa-
si (meraba), Perkusi (mengetuk), Auskultasi (mendengar). Bagian yang
dilakukan pemeriksaan:
1). Respirasi: hitung jumlah respirasi, lihat kedalaman, irama dan kual-
itas respirasi
2). Postur: lihat postur/posisi tubuh, karena posisi juga penting untuk
menilai pernafasan
3). Bentuk thoraks: lihat kesimetrisan, ada tidaknya kelainan bentuk
thoraks
4). Paru: dengarkan bunyi/suara nafas (normal/ada kelainan), kaji pula
penyimpangan diafragma
5). Jantung: ukur denyut nadi, lihat adanya pucat/sianosis perifer, ke-
mungkinan ada penghalangan aliran darah dan pengiriman oksi-
genke jaringan
Untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan anda mengenai pengkaji-
an gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen, sekarang cobalah kerjakan
latihan di bawah ini !
Latihan 1.
Lakukan pengkajian riwayat keperawatan dan pengkajian fisik pada
gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen!
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
Bagus, anda telah mencoba mengerjakan latihan 1 diatas, selanjutnya co-
cokkan jawaban anda dengan jawaban berikut ini :
Jawaban latihan 1.
Silahkan pelajari dan perhatikan kembali materi pengkajian riwayat
keperawatan dan pengkajian fisik pada gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigen!
c. Pemeriksaan penunjang
Data ini dikumpulkan melalui catatan dan laporan diagnostik, den-
gan mengirimkan spesimen ke laboratorium untuk análisis :
1). Sputum, untuk kultur, cytologi dan keefektifan nafas
2). Darah vena, untuk mengetahui jumlah darah lengkap meliputi he-
moglobin, hematokrit, leukosit, eritrosit dan perbedaan sel darah
merah dan sel darah putih.
3). Darah arteri, untuk analisa gas darah yang terdiri dari : PaO2, PaCO2,
pH, HCO3-, dan saturasi oksigen.
4). Prosedur visualisasi : Rontgen, fluoroscopy, scann paru dan bron-
choscopy
5). Test fungsi paru
d. Tanda dan gejala gangguan kebutuhan oksigen
Sesak nafas, nafas cuping hidung, sianosis, gelisah dan takhikar-
di adalah beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mengalami
gangguan oksigenasi.
1). Sesak nafas yang terjadi dapat disebabkan oleh adanya sumbatan
jalan nafas, penyempitan bronkus, kelumpuhan otot pernafasan dan
kegagalan fungsi paru.
2). Selanjutnya pada keadaan yang sesak nafas berat, cuping hidung
yang merupakan jaringan tulang rawan akan ikut bergerak mengi-
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
kuti gerakan dari kekuatan menarik nafas.
3). Sianosis akan terjadi pada keadaan dimana seluruh tubuh atau
sel jaringan dalam keadaan kekurangan oksigen, sehingga yang
menumpuk didalam jaringan adalah timbunan karbon dioksida
yang memberikan warna biru, terutama dibagian perifer atau per-
mukaan kulit.
4). Gelisah akan dirasakan dan tampak pada pasien yang sesak nafas,
karena pasien selalu mencari posisi yang bebas dari tekanan rongga
dada. Oleh karena pasien gelisah, maka pasien mencari posisi yang
nyaman, disamping kegelisahan juga dapat diartikan sebagai adan-
ya kekhawatiran akan kematian.
5). Tanda dan gejala terakhir takhikardi atau tubuh sedang dalam
hipoksemia, oleh karena itu jantung berusaha untuk dapat men-
galirkan darah yang sedikit mengandung oksigen ke seluruh jarin-
gan tubuh. Maka fisiologis jantung bertambah pula kecepatannya.
Setelah anda selesai mempelajari tanda dan gejala gangguan kebutuhan
oksigen, sekarang coba anda mengerjakan latihan di kotak bawah ini !
Latihan 2.
Apa yang dimaksud dengan sianosis?
Bagus, anda telah mencoba menjawab latihan 2 diatas, selanjutnya co-
cokkan jawaban anda dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan 2.
Sianosis adalah keadaan dimana seluruh tubuh atau sel jaringan dalam
keadaan kekurangan oksigen, sehingga yang menumpuk didalam
jaringan adalah timbunan karbon dioksida yang memberikan warna
biru, terutama dibagian perifer atau permukaan kulit.
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
2. Diagnosa Keperawatan
Setelah anda memahami pengkajian gangguan pernapasan, anda harus
dapat menegakkan diagnosa keperawatan berdasarakn data pengkajian.
Nah sekarang silahkan anda mempelajari tentang diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan adalah rumusan masalah keperawatan yang
rumusnya terdiri dari komponen Problem (P), Etiologi (E), dan Sign and
Symptom (S). Untuk rumusan diagnosa keperawatan gangguan pemenu-
han kebutuhan oksigen mengacu pada fungsi respirasi dalam memenuhi
kebutuhan oksigen tubuh.
a. Kategori diagnosa keperawatan
Terdapat empat kategori diagnosa keperawatan yang berhubungan
dengan oksigenasi:
1). Gangguan fungsi pernafasan
2). Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3). Ketidakefektifan pola nafas
4). Kerusakan/gangguan pertukaran gas
b. Contoh diagnosa keperawatan
Rumusan diagnosa keperawatan gangguan sistem respirasi terdiri
dari problem (masalah) dan etiologi (penyebab masalah), sebagai con-
toh berikut ini:
Contoh kasus: Seorang klien dengan diagnosa medis asma, dalam
pengkajian ditemukan data: klien timbul sesak nafas karena mengalami
alergi telur, terdengar suara skret banyak dan menumpuk, lengket ken-
tal susah keluar, penyempitan bronkus, klien tampak lemah dan hanya
tiduran terus, respirasi 32 x/menit dengan bibir sianosis dan ada re-
traksi otot interkosta, maka diagnosa keperawatan yang mungkin dapat
ditegakkan adalah:
1). Gangguan fungsi pernafasan berhubungan dengan:
a) Immobilisasi
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
b) Alergen
2). Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan:
a) Produksi sekret meningkat
b) Sekret yang tertahan
c) Sekret yang kental
d) Kelemahan/energi menurun
e) Sekret yang lengket
3). Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan:
a) Obstruksi tracheobronchial
b) Penurunan ekspansi paru
4). Kerusakan/gangguan pertukaran gas berhubungan dengan:
a) Kerusakan alveoli
b) Gangguan suplai oksigen
Setelah anda selesai mempelajari diagnosa keperawatan gangguan kebu-
tuhan oksigen, sekarang cobalah mengerjakan latihan berikut !
Latihan 3.
Apakah kemungkinan penyebab dari diagnosa keperawatan
ketidakefektifan pola napas?
Setelah anda mencoba menjawab latihan 3 diatas, sekarang silahkan
Anda cocokkan dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan 3.
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan obstruksi
tracheobronchial, penurunan ekspansi paru
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
2. Rencana Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
a. Tujuan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen
Dari diagnosa keperawatan diatas, tindakan keperawatan bertujuan un-
tuk:
1). Gangguan fungsi pernafasan berkurang/hilang
2). Jalan nafas bersih dengan tidak ada suara/bunyi nafas
3). Pola nafas normal/efektif
4). Pertukaran gas normal/efektif
b. Tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen
1). Posisi
Ventilasi adekuat distabilkan oleh perubahan posisi secara ber-
kala, ambulasi dan latihan. Ketika orang jatuh sakit, fungsi perna-
fasan dihalangi oleh beberapa sebab. Salah satu alasan dilakukan
immobilisasi adalah pembedahan dan terapi medik. Posisi terlen-
tang yang lama pada satu sisi akan menekan thoraks, membatasi
ekspansi paru dan selanjutnya menghambat gerakan udara melalui
paru. Posisi duduk merosot juga menghambat ekspansi paru, isi ab-
domen didorong ke atas sehingga mendorong diafragma. Penye-
bab pembatasan ekspansi paru yang lain adalah nyeri abdomen
dan nyeri thoraks, klien akan membatasi gerak sebagai gambaran
adanya nyeri.
Akibat tidak adekuat ekspansi paru, sekret tertinggal didalam dan
sebagai tempat mikroorganisme dan dapat menimbulkan infeksi.
Tindakan keperawatan untuk menjaga pernafasan:
a) Memperhitungkan posisi klien yang tepat sehingga paru dapat
ekspansi maksimal
b) Memberikan perubahan posisi secara berkala
c) Memberikan ambulasi
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
d) Melakukan tindakan untuk memberi rasa nyaman seperti pem-
berian obat anti nyeri.
2). Nafas dalam dan batuk efektif
Sebagai tambahan pengaturan posisi klien, perawat dapat mem-
berikan latihan nafas dalam dan batukefektif, digunakan untuk klien
dengan ekspansi dada yang terhambat, contoh COPD, pemulihan
dari pembedahan thoraks.
3). Humidifier dan nebulizer
Humidifier adalah alat untuk menambah uap air udara inspirasi.
Hal ini dilakukan untuk menjaga selaput membran tidak kering dan
iritasi, juga mempermudah pengeluaran sekret. Humidifier yang
menggunakan cara mudah yaitu gas melalui air steril, air menjadi
uap dan diberikan kepada klien. Beberapa humidifier menggunakan
air hangat untuk meningkatkan uap yang diberikan.
Ada tiga macam/jenis humidifier, yaitu :
a) Humidifier ruangan dapat memberikan kabut/uap dingin. Be-
berapa macam dapat dipergunakan dengan menggunakan oksi-
gen, untuk memberikan udara basah langsung kepada pasien.
b) Humidifier cascade dapat meberikan 100% uap. Temperatur uap
dapat diatur dan mesin dapat digunakan untuk memberikan
uap oksigen pada klien dengan ventilator.
c) Humidifier bubble dingin digunakan dengan alat oksigen untuk
membasahi oksigen sebelum dihisap alat ini memberikan 20 –
40 % uap.
Nebulizer digunakan untuk membawa obat/uap ke klien. Ada
dua macam; atomization dan aerolization. Atomization disebut juga
atomizer, menghasilkan butiran yang lebih besar untuk dihisap. Jika
butiran kecil, proses ini disebut terapi inhalasi/aerosol.
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
Nebulizer dapat diberikan dengan cara :
a) Nebulizer dengan volume besar dapat memberikan uap dingin
dan hangat, digunakan untuk terapi jangka panjang, seperti tra-
cheostomy mempunyai 250 ml.
b) Nebulizer ultrasonic memberikan 100 % uap dan dapat mem-
berikan partikel-partikel kecil yang cukup untuk dihisap keda-
lam saluran nafas bagian dalam. Ada dua type, yang satu dapat
diisi dengan air steril dan yang lain memerlukan supply air steril
terus menerus dari kantung yang dihubungkan dengan selang
ke botol nebulizer.
c) Nebulizer tangan, berisi obat yang dapat ditekan dengan tan-
gan untuk mengeluarkan obat. Kekuatan udara melalui nebuliz-
er disebabkan oleh besarnya partikel larutan obat yang terpisah
masuk dan membentuk uap/semprotan.
d) Mininebulizer digunakan dengan oksigen yang berasal dari gas
yang ditekan dan klien bebas menggunakan.
e) Side-steam nebulizer memberi obat klien dengan ventilator me-
nerima terapi IPPB. Oksigen yang berisi obat melalui alat venti-
lator.
Setelah anda selesai mempelajari tindakan keperawatan pemenuhan ke-
butuhan oksigen, sekarang cobalah anda mengerjakan latihan di kotak
bawah ini !
Latihan 4.
Apakah yang dapat menstabilkan ventilasi adekuat?
Setelah mencoba menjawab latihan 4 diatas, selanjutnya cocokkan den-
gan jawaban berikut ini:
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
Jawaban latihan 4.
Ventilasi adekuat distabilkan oleh perubahan posisi secara berkala,
ambulasi dan latihan
4) Perkusi, Vibrasi dan Postural Drainage (PVD)
a) Perkusi sering juga disebut clapping, adalah membentuk
mangkuk dengan tangan dan memukul kulit. Dengan dua tan-
gan seperti ini, bias flexi dan memanjangkan pinggang untuk
memukul dada dengan cepat. Tangan harus tetap membentuk
mangkuk untuk melindungi udara pada waktu menepuk, untuk
menghindari perlukaan, perkusi dilakukan hanya 1-2 menit, atau
sekitar 5 menit tiap area sesuai perintah. Perkusi dihindari daer-
ah payudara, sternum, collumna spinal dan ginjal untuk mence-
gah perlukaan.
b) Vibrasi adalah serangkaian tindakan penggetaran dengan
kekuatan tangan, dilakukan setelah perkusi untuk meningkatkan
gerakan udara exhalasi dan mengeluarkan sekret, sering dilaku-
kan 4-5 x selama postural drainage.
c) Postural drainage adalah pengaliran sekret dengan gravitasi
dari segmen paru. Bermacam-macam posisi perlu dilakukan un-
tuk mengalirkan dari semua segmen paru, tetapi tidak semua
posisi diperlukan klien. Hanya posisi yang tepat yang digunakan.
Lobus bawah perlu dialirkan lebih sering. Postural drainage
dilakukan 2-3x/hari, tergantung beratnya sumbatan paru teru-
tama sebelum makan pagi, sebelum makan siang dan sebelum
tidur.
Sebelum postural drainage, perkusi dilakukan 30 menit sebe-
lum diberikan nebulizer dan nafas dalam selama 20 menit. Per-
awat perlu mengevaluasi tanda-tanda vital, nadi dan pernafasan,
tanda ketahanan ; pucat, diaphoresis, dispnea dan fatigue.
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
5) Suction oropharyng dan nasopharyng
Suction adalah penghisapan sekret melalui karet/polyethylene
yang dihubungkan dengan mesin suction. Beberapa macam kateter
yang digunakan untuk suction mempunyai pembuka yang memberi
tekanan negatif bila suction berlebihan untuk mencegah iritasi mu-
kosa membrane. Bagian suction meliputi: botol pengumpul, selang
yang dihubungkan dengan kateter suction dan alat pengukur.
Suction oropharyng dan nasopharyng untuk mengeluarkan secret
dari saluran nafas atas. Tindakan ini harus dilakukan dengan teknik
steril sehingga mikroorganisme tidak masuk pharyng dan lebih da-
lam ke trachea dan bronchi. Suction dilakukan bila klien tidak dapat
menelan dan klien tidak dapat batuk.
Setelah anda selesai mempelajari tindakan keperawatan pemenuhan ke-
butuhan oksigen, sekarang cobalah anda mengerjakan latihan di kotak
bawah ini !
Latihan 5.
Apa yang dimaksud dengan postural drainagedan suction?
Setelah anda mencoba menjawab latihan 5 diatas, selanjutnya cocokkan
dengan jawaban berikut ini:
Jawaban latihan 5.
Postural drainage adalah pengaliran sekret dengan gravitasi dari
segmen paru.
Suction adalah penghisapan sekret melalui karet/polyethylene
yang dihubungkan dengan mesin suction
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
Rangkuman
Sebelum anda melanjutkan kegiatan belajar 3 mengenai tindakan pemenu-
han kebutuhan oksigen, sebaiknya anda terlebih dahulu membaca rangkuman
di bawah ini untuk meyakinkan bahwa anda telah memahami materi kegiatan
belajar 2 tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebu-
tuhan oksigen.
Rangkuman
Pengkajian keperawatan klien dengan gangguan kebutuhan oksigen di-
lakukan dengan tehnik inspeksi, perkusi, auskultasi, dan palpasi, mulai dari
kepala sampai kaki. Keadaan fungsi pernafasan klien seperti sesak nafas, nafas
cuping hidung, sianosis, gelisah dan takhikardi adalah tanda yang menunjuk-
kan seseorang mengalami gangguan kebutuhan oksigenasi.
Tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen dapat dilakukan dengan ber-
bagai metode. Penggunaan alat bantu diperlukan terutama humidifier dan
nebulizer. Humidifier adalah alat untuk menambah uap air udara inspirasi.
Nebulizer digunakan untuk membawa obat/uap ke klien. Ada dua macam
yaitu atomization dan aerolization.
Diagnosa keperawatan adalah rumusan masalah keperawatan yang ru-
musnya terdiri dari komponen Problem (P), Etiologi (E), dan Sign and Symp-
tom (S). Untuk rumusan diagnosa keperawatan gangguan oksigen mengacu
pada fungsi respirasi dalam memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Kategori
diagnosa keperawatan terdapat empat kategori diagnosa keperawatan yang
berhubungan dengan oksigenasi yaitugangguan fungsi pernafasan, Ketida-
kefektifan bersihan jalan nafas, Ketidakefektifan pola nafas dan kerusakan/
gangguan pertukaran gas.
Tindakan keperawatan klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
oksigen bisa dilakukan dengan berbagai macam, diantaranya adalah perku-
si, vibrasi dan postural drainage (PVD). Perkusi sering juga disebut clapping,
adalah membentuk mangkuk dengan tangan dan memukul kulit. perkusi
dilakukan hanya 1 – 2 menit, atau sekitar 5 menit tiap area sesuai perintah.
Vibrasi adalah serangkaian tindakan penggetaran dengan kekuatan tangan,
dilakukan setelah perkusi untuk meningkatkan gerakan udara dalam paru dan
mengeluarkan sekret, sering dilakukan 4 – 5 x selama postural drainage.
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
Postural drainage adalah pengaliran sekret dengan gravitasi dari segmen
paru. Postural drainage dilakukan 2 - 3x/hari, Sebelum postural drainage
perkusi dilakukan 30 menit sebelum diberikan nebulizer dan nafas dalam se-
lama 20 menit. Suction adalah penghisapan sekret melalui karet/polyethylene
yang dihubungkan dengan mesin suction. Suction oropharyng dan nasophar-
yng untuk mengeluarkan secret dari saluran nafas atas.
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
Test Formatif
Bagus! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 2.
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, kerjakanlah tugas mandiri 2
berikut.
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang pal-
ing benar!
1. Apakah cara yang digunakan untuk memeriksafungsi pernapasan den-
gan mendengarkan bunyi paru menggunakan stetoskop?
a. Inspeksi
b. Perkusi
c. Auskultasi
d. Palpasi
e. Vibrasi
2. Disebut apakah keadaan dimana seluruh tubuh atau sel jaringan dalam
keadaan kekurangan oksigen?
a. Apnoe
b. Dispnoe
c. Anemia
d. Sianosis
e. Hipoksia
3. Apakah kegunaan nebulizer?
a. Membawa obat/uap ke klien
b. Menambah uap air udara inspirasi
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
c. Membasahi oksigen sebelum dihisap
d. Menjaga selaput membran tidak iritasi
e. Menjaga selaput membran tidak kering
4. Disebut apakah penghisapan sekret melalui karet/polyethylene yang di-
hubungkan dengan mesin?
a. Vibrasi
b. Suction
c. Clapping
d. Nebulizer
e. Humidifier
5. Disebut apakah serangkaian tindakan penggetaran dengan kekuatan
tangan?
a. Vibrasi
b. Perkusi
c. Suction
d. Nebulasi
e. Clapping
6. Disebut apakah tepukan tangan membentuk mangkuk dengan memukul
kulit punggung?
a. Vibrasi
b. Clapping
c. Nebulasi
d. Humidifikasi
e. Postural drainage
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
7. Apakah gangguan fungsi pernapasan yang terjadi pada diagnosa keper-
awatan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang disebabkan oleh
penyempitan saluran pernafasan?
a. Difusi
b. Perfusi
c. Filtrasi
d. Ventilasi
e. Transportasi
8. Apakah spesimen yang harus disiapkan untuk pemeriksaan PaO2 dan
PaCO2?
a. Urin
b. Feses
c. Sputum
d. Darah vena
e. Darah arteri
9. Berapa kali dilakukan vibrasi selama postural drainage?
a. 1
b. 2-3
c. 4-5
d. 6-7
e. Sesering mungkin
10. Disebut apakah serangkaian tindakan penggetaran dengan kekuatan
tangan, dilakukan setelah perkusi untuk meningkatkan gerakan udara
paru dan mengeluarkan sekret?
a. Vibrasi
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
b. Perkusi
c. Nebulasi
d. Clapping
e. Postural drainage
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Sekarang anda telah selesai mengerjakan tugas mandiri kegiatan belajar2,
cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes mandiri 2 yang terdapat
pada bagian akhir modul ini dan hitunglah jumlah bobot/skor nilai keseluruhan,
kemudian gunakan daftar arti tingkat penguasaan di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar 2.
Rumus :
Jumlah pilihan jawaban yang benar
Tingkat Penguasaan = ------------------------------------------------------ x 100%
10
Arti tingkatan penguasaan yang capai :
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = sedang
< 69% = kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 ke atas, anda dapat meneruskan
ke Kegiatan Belajar 3, tetapi kalau nilai anda di bawah 80, anda harus mengulangi
Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum anda kuasai.
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test Formatif Umpan Balik Tugas
Tugas Terstruktur
Petunjuk:Kerjakanlah tugas berikut ini!
Kasus :
Seorang anak, laki-laki, umur 14 tahun, datang bersama ibunya ke poliklinik
rumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Klien tampak lemah, sesak napas,
dan kebiruan pada bibir.
Tugas :
Pahami kondisi pasien tersebut, kemudian anda kerjakan tugas berikut ini :
1. Lengkapi data pengkajian pada klien tersebut!
2. Tentukan kemungkinan diagnosa keperawatan yang
muncul pada tersebut!