Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas, meliputi pengertian aktivitas dan faktor yang mempengaruhinya, proses pengkajian, diagnosa keperawatan terkait seperti intoleransi aktivitas, dan intervensi keperawatan seperti monitoring dan latihan aktivitas.
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
I
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan
mampu melaksanakan asuhan keperawatan pasien
dengan gangguan pemenuhan aktifitas
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari secara teliti
modul ini saudara diharapkan
dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar
aktifitas.
2. Menjelaskan faktor-faktor
yang memengaruhi gangguan
pemenuhan aktifitas.
3. Mengidentifikasi pengkajian
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan
aktifitas.
4. Menuliskan diagnosa
keperawatan yang muncul
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan
aktifitas.
5. Menyusun intervensi
keperawatan pada pasien
dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan aktifitas.
6. Melaksanakan prosedur
pemenuhan kebutuhan aktifitas
(berada pada modul 5)
7. Menyusun kreteria evaluasi
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Aktifitas
2. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
I
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Aktifitas
POKOKMateri
1. Konsep dasar aktifitas.
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi aktifitas
3. Pengkajian pada pasien
dengan gangguan
kebutuhan aktifitas.
4. Diagnosa Keperawatan
pada pasien dengan
gangguan aktifitas.
5. Perencanaan keperawatan
pada pasien dengan
gangguan aktifitas.
6. Prosedur pemenuhan
kebutuhan aktifitas
(berada pada modul 6)
7. Evaluasi
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
Konsep Dasar Aktifitas
Kebanyakan orang menilai tingkat kesehatan seseorang berdasarkan
kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Kemampuan beraktifitas
merupakan kebutuahan dasar yang mutlak diharapkan oleh manusia. Kemampuan
aktifitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan system persarafan dan
musculoskeletal
Pergerakan atau mekanik tubuh pada dasarnya adalah baimana menggunakan
secara efektif , terkoordinasi,dan aman, sehingga menghasilkan gerakan yang
baik dan keseimbangan selama beraktifitas.
Peran perawat sangat penting untuk mencengah terjadinya gangguan mekanik
tubuh terutama pada klien yang mengalami tirah baring lama dan cedera dll, hal
ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan tonus otot. Sehingga
berdampakpadagangguanintoleransiaktifitas,immobilisasidandeficitperawatan
diri. Dengan demikian perawat harus bisa melatih mekanik tubuh dengan benar,
sehingga mencengah klien jatuh, tekanan fisik dan cedera.
Sehingga saudara harus mengetahui, 1) konsep pergerakan, 2) faktor-faktor
yang mempengaruh pergerakan tubuh, 3) melakukan asuhan keperawatan pada
klien gangguan gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas.
Koordinasi Mekanik Tubuh
Mekanika tubuh ( body mechanic) adalah penggunaan organ secara efisien
dan efektif sesuai dengan fungsinya. Pergerakan merupakan rangkaian aktifitas
yang terintegrasi antara system musculoskeletal dan system persarafan didalam
tubuh. Komponen system musculoskeletal melibatkan tulang, otot, tendon,
ligamen, kartilago, dan sendi.
Manfaat dari gerakan tubuh antara lain, tubuh menjadi segar,
memperbaiki tonus otot, mengontrol berat badan, merangsang
peredaran darah, mengurangi stres , meningkatkan relaksasi, sedang
untuk anak merangsang pertumbuhan
4. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Tulang adalah jaringan dinamis, salah satu fungsinya menunjang jaringan tubuh
dan membantu pergerakan. Sedang otot berfungsi untuk kontraksi dan membantu
menghasilkan gerakan, mempertahankan postur tubuh, dan menghasilkan panas.
Otot dipersarafi oleh saraf yang terdiri atas serabut motoris dari medulla spinal.
Medula otak seperti korteks cerebri kanan mengatur otot-otot anggota gerak kiri
dan sebaliknya.
Bagaimana anda bisa bergerak, berikut ini mekanisme kontraksi otot :
Membranototmengandungmyofibril, kemudian pelepasanasetikolin.Akibatnya,
pintu kalsium diretikulum sarkoplasma membuka dan melepaskan ion kalsium ke
sitoplasma sel otot, lalu berikatan dengan troposin, kemudian membuka binding
sites, terjadilah jembatan silang (Cross briges), antara filamin aktin dan myosin.
Selajutnya dengan katalis enzim myosin-ATP ase terjadi hidrolikis ATP menjadi
ADP + P + energy, sehingga terjadilah kontraksi
Gambar 1.2 Mekanisme kontraksi otot
Contoh Kasus : Apabila seseorang terjadi patah tulang, menderita penyakit atau
cacat dll. seseorang tersebut akan mengalami masalah gangguan pergerakan
(immobilisasi), apa lagi sampai klien tersebut selalu bedrest dalam waktu lama, hal
ini bisa menyebabkan : 1) Klien mengalami atropi otot, dimana keadaan otot
menjadi mengecil karena tidak tepakai dan pada akhirnya serabut otot diinfiltrasi
dan diganti jaringan fibrosa dan lemak. Maka sebelum perawat membantu klien
memenuhi kebutuhan aktifitas seperti ganti posisi atau berjalan, perawat harus
mengkaji kekuatan otot. Langkah ini diambil untuk menurunkan resiko cedera
Sorkolema ( membran serabut
otot)
Beribu-ribu myofibril
Filamin aktin Filamin miosin
Saling berikatan
Cross bridges
Kontraksi otot
5. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
tubuh, 2) Nekrosis (jaringan mati), terjadi trauma atau iskemia di mana proses
regenerasi otot sangat minim, 3) Kontraktur sehingga body mechanic terganggu.
Dari berbagai faktor sebagaimana diuraikan diatas, ada beberapa faktor lain
yang dapat mempengaruhi mekanika tubuh atau pergerakan yang harus
saudara ketahui antara lain :
Tingkat perkembangan tubuh: Usia seseorang mempengaruhi system
muskuloskeletal dan persarafan, Untuk itu, dalam melakukan tindakan
keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan aktifitas, perawat harus
memperhatikan aspek tumbuh kembang klien sesuai kebutuhan.
1. Kesehatan fisik : Seseorang dengan penyakit ( gangguan musculoskeletal,
gangguan kardiovaskuler, gangguan sistem respirasi), cacat tubuh dan
imobilisasi akan dapat menggangu pergerakan tubuh.
2. Keadaan nutrisi : Seseorang dengan nutrisi kurang , hal ini menyebabkan
kelemahan dan kelelahan otot yang berdampak pada penurunan aktifitas
dan pergerakan. Sebaliknya, hal yang sama terjadi pada kondisi nutrisi
lebih ( obesitas)
3. Status mental : Seseorang mengalami gangguan mental cenderung
tidak antusias dalam mengikuti aktifitas , bahkan kehilangan energi untuk
memenuhi kebutuhan personal hygiene
4. Gaya hidup : Seseorang dalam melalukan pola aktifitas sehari-hari dengan
baik tidak akan mengalami hambatan dalam pergerakan, demikian juga
sebaliknya.
Immobilisasi adalah ketidakmampuan klien bergerak bebas yang disebabkan
konsisi tertentu atau dibatasi secara terapeutik (Potter dan Perry 2006).
Dampak immobilisasi pada klien adalah, 1) pada fisik seperti kerusakan
integritas kulit, system kardiovaskuler, system eliminasi, musculoskeletal
dan system pencernaan, 2) psikologis seperti depresi dan istirahat tidur, 3)
tumbuh kembang
Untuk mencengah dampak buruk dari immobilisasi, maka perlu dilakukan
latihan rentang gerak (range of mation-ROM )secara aktif maupun pasif dan
ambulasi ( kegiatan berjalan (Kozier dkk. 1995)
6. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Jika saudara sudah mengetahui proses mekanik tubuh dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta dampak yang terjadi, maka saudara pasti tidak kesulitan
untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan aktifitas
dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1) pengkajian, 2) merumuskan diagnosa, 3)
menyusun rencana , 4) melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas
( akan dipelajari pada modul 4 ), menyusun kreteria evaluasi
PROSES KEPERAWATAN
I. Pengkajian
Saudara dalam melakukan pengkajian harus menggerakan semua indra dan
tenaga untuk melakukan pengkajian secara cermat baik melalui wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik untuk menggali data yang akurat yang meliputi :
1. Saudara harus menanyakan tingkat aktifitas klien, hal ini untuk
mengidentifikasi mobilisasi dan resiko cedera yang meliputi pola aktifitas,
jenis, frekuensi, dan lamanya.
Selain itu perawat juga perlu mengkaji kecepatan aktifitas.
2. Tanyakan tingkat kelelahan meliputi aktifitas yang membuat lelah dan
gangguan pergerakan meliputi penyebab , gejala dan efek dari gangguan
pergerakan
3. Saudara mengkaji tingkat aktifitas klien meliputi, 1) tingkat 0 : klien
mampu merawat diri sendiri secara penuh, 2) tingkat 1 : Klien memerlukan
penggunaan alat, 3) tingkat 2 : klien perlu bantuan atau pengawasan orang
lain, 4) tingkat 3: memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan peralatan,
5) tingkat 4 : Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi
dalam perawatan
4. Pemeriksaan fisik , pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapatkan data adanya
indikasi rintangan dan keterbatasan sehingga klien perlu bantuan perawat
meliputi 1) tingkat kesadaran dan postur/bentuk tubuh, 2) skoliosis, kiposis,
lordosis dan cara berjalan, 3) Ekstremitas: kelemahan, gangguan sensorik,
tonus otot, atropi, tremor, gerakan tak terkendali, kekuatan otot, kemampuan
jalan, kemampuan duduk, kemampuan berdiri, 4) pergerakan, kemerahan,
deformitas, nyeri sendi dan kripitasi, suhu sekitar sendi .
7. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA (2003), diagnosa keperawatan yang terkait dengan aktifitas,
yang perlu peserta didik ketahui antara lain : Intoleransi aktifitas, resiko
intoleransi aktifitas, hambatan mobilisasi fisik, sedang diagnosa keperawatan lain
yang terkait dengan aktifitas adalah, intoleransi aktifitas, kelelahan, dll.
1) Intoleran aktifitas
Definisi: Kondisi di mana seseorang mengalami penurunan energi fisiologis
dan psikologis untuk melakukan aktifitas sehari-hari ( intoleransi aktifitas ),
kemungkinan berhubungan (etiologi/penyebab) antara lain : kelemahan ,
bedrest lama/ imobilisasi, motivasi yang kurang, pembatasan pergerakan, nyeri,
kemungkinan data yang ditemukan pada klien: Verbal / adanya kelemahan,
sesak nafas/pucat, kesulitan dalam pergerakan, abnormal nadi, tekanan darah
terhadap respons aktifitas
Kondisi klinis klien kemungkinan terjadi : anemia, gagal ginjal kronis, ganguan
jantung, kardiak aritmia, COPD, gangguan metabolism, gangguan musculoskeletal
Tujuan yang diharapkan setelah dilakukan tindakan : 1) kelemahan
klien berkurang, 2) klien berpartisipasi dalam perawatan diri, 3) klien
mempertahankan kemampuan aktifitas seoptimal mungkin
8. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Intervensi
INTERVENSI RASIONAL
1. Monitor keterbatasan aktifitas,
kelemahan saat aktifitas
2. Catat tanda vital sebelum dan
sesudah aktifitas
3. Kolaborasi dengan dokter dan
fisioterapi dalam latihan aktifitas
4. Lakukan istirahat yang adekuat
setelah latihan dan aktifitas
5. Berikan diet yang adekuat
dengan kolaborasi ahli diet
6. Berikan pendidikan kesehatan
tentang:
• Perubahan gaya hidup untuk
menyimpan energi
• Penggunaan alat bantu
pergerakan
1. Merencanakan intervensi dengan
tepat
2. Mengkaji sejauh mana perbedaan
peningkatan selama aktifitas
3. Meningkatkan kerjasama tim dan
perawatan holistic
4. Membantu mengembalikan
energy
5. Metabolisme membutuhkan
energi
6. Meningkatkan pengetahuan
dalam perawatan diri
2) Keletihan
Definisi: Kondisi di mana seseorang mengalami perasaan letih yang berlebihan
secara terus-menerus dan penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak
dapat hilang dengan istirahat ( keletihan ) .
Kemungkinan berhubungan (etiologi / penyebab) antara lain : menurunnya
produksi metabolisme, pembatasan diet, anemia, ketidakseimbangan glukosa
dan elektrolit. Kemungkinan data yang ditemukan pada klien: Kekurangan
energi, ketidakmampuan melakukan aktifitas, menurunnya penampilan, Lethargy.
Kondisi klinis kemungkinan terjadi : anemia, kanker, depresi, diabetes mellitus.
Tujuan yang diharapkan: 1) Pasien mengatakan keletihan berkurang, 2)
Meningkatnya tingkat energi, 3) Pasien dapat melakukan aktifitas sesuai
9. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
kemampuannya secara bertahap
Intervensi
INTERVENSI RASIONAL
1. Monitor keterbatasan aktifitas,
kelemahan saat aktifitas
2. Bantu pasien dalam melakukan
aktifitas sendiri
3. Catat tanda vital sebelum dan
sesudah aktifitas
4. Kolaborasi dengan dokter
dan fisioterapi dalam latihan
aktifitas
5. Lakukan istirahat yang adekuat
setelah latihan dan aktifitas
6. Berikan diet yang adekuat
dengan kolaborasi ahli diet
7. Berikan pendidikan kesehatan
tentang:
• Perubahan gaya hidup untuk
menyimpan energi
• Penggunaan alat bantu
pergerakan
1. Merencanakan intervensi dengan
tepat
2. Pasien dapat memilih dan
merencanakannya sendiri
3. Mengkaji sejauh mana perbedaan
peningkatan selama aktifitas
4. Meningkatkan kerjasama tim dan
perawatan holistic
5. Membantu mengembalikan energi
6. Metabolisme membutuhkan
energi
7. Meningkatkan pengetahuan
dalam perawatan diri
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
10
Selamat, saudara telah mempelajari modul tentang asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas. Dengan demikian
saudara sebagai perawat diharapkan telah menguasai kompetensi untuk
membantu klien dalam memenuhi kebutuhan aktifitasnya. Hal-hal yang penting
yang sudah saudara pelajari dalam modul ini adalah sebagai berikut .
Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti
pengetahuan tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengkordinasikan
gerakan tubuh klien yang meliputi fungsi integrasi dari system skeletal, otot
skelet, dan system saraf. Mekanika tubuh merupakan cara menggunakan tubuh
secara efisien yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinasi serta aman
dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas
klien, sehingga mencengah klien jatuh, tekanan fisik dan cedera. Sedangkan hal-
hal yang menpengaruhi klien melakukan aktifitasnya adalah keadaan penyakit,
tingkat perkembangan, kesehatan fisik, keadaan nutrisi, status mental, dan gaya
hidup,
Dengan demikian saudara sebagai perawat, harus mampu dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan aktifitas dengan benar, sehingg tidak berdampak pada
system fisik yang lain, psikologis dan tumbuh-kembang dengan langkah-langkah
sebagai berikut, 1) melakukan pengkajian, 2) merumuskan diagnosa, 3) melakukan
perencanaan, 4) melakukan tindakan ( di pelajari pada modul 4), 5) evaluasi.
Rangkuman
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Tes Formatif
1. Latihan Soal
Petunjuk :
1. Peserta didik dalam melakukan latihan soal ini minimal 2 kali, pertama
sebelum memulai proses pembelajaran pada modul 3 ini, kedua setelah
pembelajaran pada modul ini
2. Peserta didik dalam menyawab latihan soal ini jujurlah pada diri anda, tidak
langsung melihat kunci jawabannya .
3. Pilihlah jawaban yang paling benar yaitu A, B, C dan D
Kasus 1:
Seseorang klien laki-laki, berumur 35 tahun, dirawat di ruang perawatan interne
karena menderita sirosis. Kondisi klien yang bedrest terus- menerus, sehingga
klien mengalami kesulitan dalam pergerakan apalagi aktifitas.
1. Kemampuan kontraksi otot dikenal dengan istilah ...
A. Kontraktur C. Orthopedik
B. Body mekanik D. Atropi otot
2. Faktor yang mempengaruhi kurangnya pengerakan pada klien adalah ...
A. Osteoporosis C. Atropi otot
B. Body mekanik D Sirosis
3. Akibat klien yang betrest dalam waktu lama bisa menyebabkan ...
A. Osteoporosis C. Nekrosis
B. Hipertropi otot D Atropi otot
12. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4. Data yang mungkin ditemukan pada klien dengan masalah intoleransi aktifitas
adalah ...
A. Menderita serosis C. Kesulitan dalam pergerakan
B. Bedrest yang lama D. Hipertropi otot
5. Kemungkinan penyebab pada klien dengan intoleransi aktifitas adalah ...
A. Immobilisasi C. Usia
C. Pekerjaan D. Hipertropi otot
6. Intervensi keperawatan pada klien dengan intoransi aktifitas adalah ...
A. Berikan aktifitas sesuai kebiasaan sebelum sakit
B. Catat intake-output
C. Bantu klien melakukan aktifitas secara bertahap
D. Bantu klien melakukan aktifitas sesuai keinginannya
7. Tujuan perawat melakukan istirahat yang adekuat setelah melakukan aktifitas
pada klien dengan intoleransi aktifitas adalah ....
A. Membantu mengembalikan energi klien
B. Memberikan semangat pada klien
C. Meningkatkan kerja sama
D. Mempertahankan tonus otot
8. Kreteria hasil pada yang diharapkan setelah perawat membantu klien dengan
intolerasi aktifitas adalah. ...
A. Klien menunjukan peningkat kelemahan
13. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
B. Klien menunjukan menunjukan peningkatan immobilisasi
C. Klien menunjukan penurunan aktifitas
D. Klien menunjukan peningkatan aktifitas
9. Immobilisasi dikenal dengan istilah ...
A. Peningkatan kemampuan melakukan pergerakan secara mandiri
B. Ketidak mampuan melakukan pergerakan secara mandiri
C. Ketidak mampuan mengembalikan pergerakan secara mandiri
D. Peningkatan energi untuk melakukan pergerakan secara mandiri
10.Tujuan perawat melakukan lahihan aktif maupun pasif pada klien dengan
immobilisasi adalah ...
A. Membantu mengembalikan energi
B. Membantu meningkatkan metabolesme
C. Meningkatkan siskulasi dalam tubuh
D. Meningkat
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Kasus 1
Seseorang klien laki-laki, berumur 30 tahun, dirawat di ruang perawatan bedah
karena menderita fraktur femur karena kecelakaan sepeda motor 1 bulan
yang lalu. Klien tersebut dilakukan tindakan dengan memberikan traksi untuk
perbaikan frakturnya. Traksi tersebut terpasang secara terus menerus sehingga
klien mengalami gangguan pergerakan apalagi aktifitas..
Petunjuk :
1. Pelajarilah kasus dibawah ini dengan cermat.
2. Susunlah dasar teori yang mendasari kasus tersebut
3. Susunlah asuhan keperawatan yang sesuai kasus tersebut dengan langkah-
langkah sebagai berikut, 1) Lengkapi data pengkajian yang dibutuhkan,
2) tentukan diagnosa keperawatan sesuai prioritas, 3) Susun rencana
keperawatan dan rasionalnya, 4) Susun kreteria evaluasi
4. Kerjakan tugas ini setelah proses pembelajaran pada modul 2 ini selesai,
kemudian peserta didik melakukan konsultasi 1 kali kepada dosen atau
fasilitator
5. Dosen atau fasilitator untuk memberikan umpan balik kepada peserta
didik
Penilaian :
Aspek Bobot
1. Dasar teori terjadinya masalah 15 %
2. Pengajian secara relewan dan akurat 20 %
3. Merumuskan diagnosa (prioritas sesuai dan unsur diagnosa) 20 %
4. Perencanaan tindakan ( tujuan, rencana dan rasional) 30 %
Tugas Mandiri