SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
1. MAKALAH PEMASANGAN PEMASANGAN OKSIGEN DAN TTV
NAMA KELOMPOK :
FERA METEKOHY
ANTOMINA YENSEN
MARTAVINA YAWAR
SALOMI LARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
A. BAB I PENDAHULUAN
1.1 : latar belakang
1.2 : tujuan
1.3 : rumusan masalah
B. BAB II PEMBAHASAN
2.1 : pengertian
2.2 : tujuan
2.3 : indikasi
2.4 : prosedur/SOP
2.5 : tata kerja
2.6 : hal-hal yang perlu di perhatikan
C. BAB IIIPENUTUP
3.1 : kesimpulan
D. DAFTAR PUSTAKA
3. MAKALAH SOP PEMASANGAN OKSIGEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG
Oksigen merupakan unsur yang paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Tidak makan atau
tidak minum mungkin masih akan memberikan toleransi yang cukup panjang hinga sampai pada
keadaan fatal, tetapi sebentar saja manusia tidak mendapatkan oksign maka akan langsung fatal
akibatnya.Tidakhanyauntukbernafasdanmempertahankankehidupan,oksigenjugasangatdibutuhkan
untukmtabolisme tubuh.Oksigenjugabiasdijadikansaranauntukmengatasi berbagai macampenyakit.
Oksigenialahsalahsatukomponengasyangunsure vital dalam proses metabolism tubuh, untuk
mempertahankankelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan
cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernafas. Penyampaian O2 ke jaringan tubuh
ditentukan oleh interaksi sistem respirasi,kardiovaskuler,dan keadaan hematologis.
Prosedurkerjapadapemberianoksigenadabeberapacaraantara lain:
a. Kateternasal
b. Kanulanasal
c. Masker oksigen
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa pengertian dari pemberian oksigen?
1.2.2 Apa yang menjadi tujuan dari pemberian oksigen ?
1.2.3 Apa yang menjadi indikasi dari pemberian oksigen ?
1.2.4 Bagaimana prosedur kerja dari pemberian oksigen ?
1.2.5 Bagaimana tata kerja dalam pemberian oksigen ?
1.2.6 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemberian oksigen ?
4. 1.3 TUJUAN
1. Agar kitamengetahui pengertiandari pemberianoksigen.
2. Agar kitamengerti tujuandari pemberianoksigen.
3. Agar kitamengetahui indikasi pemberianoksigen.
4. Agar kitamengetahui prosedurpemberianoksigen.
5. Agar kitamengetahui tatakerjapemberianoksigen.
6. Agar kitamengetahui apayangperludiperhatikandalampemberianoksigen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PEMBERIAN OKSIGEN
Pemberianterapi oksigenadalahsuatutata cara pemberian bantuan gas oksigen pada penderita
yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru yang melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat khusus.
Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan
dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui 3 cara, yaitu
melalui kateter nasal , kanula nasal, dan masker oksigen.
2.2 TUJUAN PEMBERIAN OKSIGEN
1. Memenuhi kekuranganoksigen.
2. Membantukelancranmetabolism/
3. Sebagai tindakanpengobatan.
4. Mencegahhipoksia.
5. Mengurangi bebankerjaalatnafas danjantung.
7. 6. Periksakecepatantiap6-8 jam,catat kecepatanaliranoksigen,rute pemberian,danrespon
klien.
7. Cuci tangan setelahprosedurdilakukan.
2.5 TATA KERJA.
1. tabung oksigendibukadanperiksaisinya
2. Cuci tangansebelumdansesudahmelaksanakantindakan.
3. Hubungkannasal prong atau maskerdenganselang oksigenke botol pelembab.
4. Pasang ke penderita
5. Atur aliranoksigenssuai dengankebutuhan.
6. Setelahpemberiantidakdibutuhkanlagi,lepasnasal prongatumaskerdari penderita.
7. Tabung oksigendi tutup.
8. Penderitadi rapikankembali.
9. Peralatandibereskan.
2.6 PERHATIAN
- Amati tanda-tanda vital sebelum selam dan sesudah pemberian oksigen.
- Jauhkan hal-hal yang dapat membahayakan , misalnya : api, yang dapat menimbulkan kebakaran.
- Air pelembab harus diganti setiap 24 jam dan isi sesuai batas yang ada pada botol.
- Botol pelembab harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering bila tidak dipakai.
- Nasal prong dan masker harus dibersihkan, didesinfeksi dan disimpan kering.
- Pemberian oksigen harus hati-hati terutam apada penderita penyakit paru kronis karena pemberian
oksigenyangterlalutinggi dapatmengakibatkanhipoventilasi,hypercarbiadiikuti penurunankesadaran.
- Terapi oksigen sebaiknya di awali dengan aliran 1-2 L/mnt, kemudian dinaikkan pelan-pelan sesuai
kebutuhan.
8. BAB III
KESIMPULAN
Pemberian oksigen adalah suatu tata cara pemberian oksigen pada penderita yang mengalami
gangguanpernapasanke dalamparu-parumelalui saluranpernapasandenganmenggunakan alat bantu
oksigen
Pemberian oksigen digunakan pada pasien yang mengalami trauma paru , anoksia atau hipoksia
Pemberian oksigen bertujuan untuk memenuhi pasien yang kekurangan oksegen.
9. MAKALAH SOP TTV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
A. BAB I PENDAHULUAN
1.1 : latar belakang
1.2 : tujuan
1.3 : rumusan masalah
B. BAB II PEMBAHASAN
2.1 : pengertian
2.2 : tujuan
2.3 :indikasi
2.4 : prosedur
2.5 : tata kerja
C. BAB III PENUTUP
3.1 : kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
10. BAB I PENDAHULUAN
1.1 : LATAR BELAKANG
Tanda-tanda vital merupakan indicator dari status kesehatan ( menandakan
keektifan ,sirkulasi ,respirasi , fungsi neural & endokrin tubuh). Pengukuran TTV
memberikan data dasar untuk mengetahui respon terhadap stess fisiologi/psikologi, respon
terapi medis dan keperawatan ,perubahan psologis hal ini sangat penting sehingga di sebut
TANDA VITAL
1.2 : RUMUSAN MASALAH
1.2.1 : pengertian dari TTV ?
1.2.2 : apa yang menjadi tujuan dari SOP TTV ?
1.2.3 : apa yang menjadi indikasi dari TTV ?
1.2.4 : bagaimana prosedur kerja dari TTV ?
1.2.5 : bagaimana tata kerja dari TTV ?
1.3 : TUJUAN
1.3.1 : agar dapat mengetahui pengertian TTV
1.3.2 : agar kita mengerti tujuan dari TTV
1.3.3 : agar mengetahui indikasi dan prosedur dari TTV
1.3.4 : agar kita mengetahui tata kerja dari TTV
BAB II PEMBAHASAN
2.1 : PENGERTIAN TTV
Tanda-tanda vital merupakan indicator dari status kesehatan ( menandakan keektifan,
sirkulasi, respirasi, fungsi neural, dan endokrin tubuh). Pengukuran TTV memberikan data dasar
untuk mengetahui respon terhadap stress fisiologi/psikologi, respon terapi medis, dan
keperawatan perubahan psiologis.
11. 2.2 : TUJUAN DILAKUKAN TTV
Mengetahui data obyektif
Mengetahui KU klien
Mengetahui perkembangan penyakit klien
Membantu menentukan diagnose dan intervensi keperawatan.
2.3 : INDIKASI
TTV di lakukan untuk :
Mengetahui tekanan darah
Pengukuran nadi
Pengukuran pernapasan
Pengukuran suhu
Persiapan alat :
a. Pengukuran tekanan darah
Sfigmomanometer
Kantung dan manset
Stetoskop
b. Pengukuran nadi
Jam tangan dengan jarum penunjuk detik
Stetoskop
Kapas alcohol
c. Pengukuran pernafasan
Jam tangan dengan jarum penunjuk detik
d. Pengukuran suhu
Thermometer
Sarung tangan
Tissue
Kassa
Pelumas
Persiapan pasien :
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan di lakukan, persiapan lingkungan
2.4 : PROSEDUR KERJA
12. a. tekanan darah
1. pilih manset sesuai ukuran
2. pastikan ruangan tenang
3. cuci tangan
4. posisikan klien dengan nyaman.Duduk atau berbaring,posiskan beban lengan atas (soskong
bila diperlukan) pada setinggi jantung dengan telapak menghadap atas
5. Gulung lengan baju pada bagian atas lengan.
6. Palpasih arteri brakialis,letakan manset 2,5 cm di atas nadi brakialis
7. Dengan manset masih kempis,pasang manset dengan rata dan pas sekeliingi lengan atas
8. Letakan manometer sejajar mata.Dan ujung jari dari satu tangan sambil menggembukan
manset dengan cepat sampai tekanan 30 mmHg di atas titik dimana denyut tidak teraba.
9.Kepiskan manset dan tunggu 30 detik
10. Pasang stetoskop pada telinga sambil memegang nadi,radialis turunkan udara dalam manset
sampai terdengar bunyi koroktoff pertama dan pertama denyut nadi teraba ingat-ingat angka
pada tensi meter,iyu adalah tekanan sistolit,kemudian turunkan lagi sampai bunyi tidak terdengar
pertama kali itu dalah tekanan diastolic.
B.Pengukuran pernapasan
a. Bahan
1. jam tangan dengan detik
2. pena dan lembar dokumentasi
b.Tahap kerja
1. pasang tirai
2. cuci tangan
3. Posisi klien secara nyaman.Duduk atau berbaring dengan bagian kepala tempat tidur di
tinggikan 45 sampai 60 derajat
4. Pastikan gerakan dada klien dapat terlihat. Buka pakian dari dada bila perlu
13. 5. Letakan tangan klien pada posisi rileks yang tidak menghalangi pandangan terhadap dada
klien,atau letakan tangan perawatan langsung di atas abdomen
6. Observasi siklus pernapasan penuh
7. Jika irama teratur hitung selama 30 detik dikalikan 2. Hitung selama 60 detik bila irama tidak
teratur atau pada bunyi atau bayi atau anak kecil.
8. Kaji frekuensi dan irama pernapasan
9. Posiskan kembali klien pada posisi yang nyaman.
10. Cuci tangan.
11. Catat hasil pada lembar dokumentasi
12. Rapikan alat
13. Evaluasi perasaan klien
14. Berpamitan dengan klien
C. Pengukuran Nadi
Bahan
1.Jam tangan dengan jarum penunjuk detik
2. Stetoskop
3. Kapas alcohol
4.Pena dan lembar dokumentasi
Tahap kerja
1. Jelaskan tujuan prosedur
2. Jelaskan cara mengukur nadi.Anjurkan klien klien untuk rileks dan tidak bicara. (jika
klien baru melakukan kegiatan aktif,tunggu 5 sampai 10 menit.
3. Pilih titik nadi.Biasanya yang di gunakan adalah nadi radialis.
D. Pengukuran Suhu
Bahan
1. Termometer
2. Sarung tangan
14. 3. Tissue
4. Kassa
5. Pelumas
6. Bengkok
7. Pulpen
8. Lembar dokumentasi
9. Ketika mengukur suhu oral tunggu 20 sampai 30 menit sebelum mengukur suhu, jika
klien merokok atau makan atau minum yang panas atau dingin
Tahap kerja
1. Perkenalan diri
2. Menjelaskan tujuan prosedur
3. Menjelaskan bagaimana cara mengukur suhu
Suhu Oral
1.cuci tangan
2.Gunakan sarung tangan
3.Untuk termometer kaca,bila di simpan dalam larutan desinfektan,cuci dengan
air dingin sebelum di gunakan
4. Siapkan termometer dengan derajat di bawah 35,5 derajat celcius atau turn on
pada termometer electric
5. Ambil tissue lembut dan lap pada bagian pentolan thermometer dengan gerakan
rotasi.
6. Minta klien membuka mulut kemudian letakan ujung thermometer di bawah
lidah klien pada sublingual.
7. Meminta klien menutup mulut
8. ambil thermometer dan lepaskan serta buang pembungkus plastic dan baca
hasilnya
9.Tunggu 3 sampai 5 menit atau sampai berbunyi pada thermometer electric
10. Lap thermometer dengan tissue alcohol kemudian keringkan dengan kassa
11. Lepaskan dan buang sarung tangan
12. cuci tangan
13. catat pada lembar dokumentasi
15. KASUS
1.Seorag ibu berusia 27tahun dibawa ke UGD rumah sakit karena mengalami
buang air besar lebih dari 5kali sehari dalam 24jam,dengan konsistensi cair dan
muntah.keadaan umum lemah,mata cekung,dan membrane,mukosa bibir
kering.sehingga tindakan yang harus dilakukan perawat untuk melakukan
pemeriksaan fisik kepada ibu tersebut.
2.Ny.Dika pingsan dirumahnya dan dilarikan kerumah sakit oleh tetangganya
dengan tidak sadar,setelah sampai dirumah sakit,perawat melakukan tindakan
pemberian oksigen kepada;Ny,Fera,setelah itu perawat mengkaji pasien di
temukan pasien merasakan sesak dada,sesak napas atau sulit untuk bernapas,dan
batuk berdahak,
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisisen untuk memantau kondisi klien atau
mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon klien terhadap intervensi. Pengkajian
tanda vital memungkinkan perawat untuk mengidentifikasi diagnose keperawatan ,
mengimplementasikan rencana intervensi dan mengevaluasi keberhasilan bila tanda vital
di kembalikan pada nilai yang dapat di terima.
DAFTAR PUSTAKA
STANDAR OPERASIONAL PEMASANGAN OKSIGEN DAN TTV
Kelompok IV.A (Makassar, 17 Januari 2019)