Sim,novia indriani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan pt.pertamina, universitas mercu buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
PADA PERUSAHAAN PT. PERTAMINA
Dosen:
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun oleh :
Nama : Novia Indriani
Nim: 43215010056
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2017
2. ABSTRAK
Pada makalah ini akan mengidentifikasi implementasi pada PT. Pertamina. PT.
Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi
minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya
berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang
tinggi di dalam era globalisasi. Sistem Informasi pada kinerja perusahaan baik untuk
memudahkan karyawan dan memudahkan masyarakat yang membutuhkan dana sebagai
modal atau tambahan usaha mereka. PT Pertamina menjunjung tinggi prinsip Good Corporate
Governance (GCG) dalam menjalankan usahanya. Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa perusahaan memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, pegawai, pemegang saham, komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan.
Dengan adanya Sistem Informasi ini akan menghasilkan Informasi yang cepat, akurat,
dan tepat yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membantu pihak perusahaan dalam
mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan dapat berkembang dan
lebih maju, selain itu sistem ini juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan yang
masih manual atau belum terkomputerisasi menjadi lebih cepat dan efisien, dan dapat
memberikan kemudahan bagi nasabah dalam bidang pelayanan sehingga masyarakatmerasa
puas dengan kinerja perusahaan.
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi pada saat ini ikut memacu perkembangan teknologi,
salah satunya dalam bidang teknologi informasi. Kemutakhiran data merupakan salah
satu aspek penting yang tidak boleh dikesampingkan oleh para pelaku bisnis. Dengan
demikian persaingan bisnis yang terjadi menjadi sangat kompetitif. Dalam hal ini,
untuk terus dapat bertahan ditengah kondisi yang ada, maka perusahaan harus
memiliki strategi – strategi jitu dalam menyikapi perubahan yang ada. Untuk itu pihak
manajemen diharapkan mampu mendeteksi secara efektif kapan perubahan kondisi
membutuhkan tanggapan strategis, maka sangat dibutuhkan suatu sistem informasi
yang mampu menangkap, mencipta dan memanipulasi informasi internal dan eksternal
secara efektif.
Suatu keterandalan sistem informasi yang ada mempunyai pengaruh yang
sangat penting dalam sebuah lingkungan bisnis, karena dengan hal itu sangat
membantu manajemen untuk menyediakan informasi dalam mengambil keputusan -
keputusan strategis yang dibutuhkan. Karena pentingnya kebutuhan sebuah sistem
informasi maka perusahaan perlu mempertimbangkan sistem yang telah digunakan
dan yang akan dikembangkan agar kedepannya menjadi sebuah sistem yang efektif
dalam mendukung apa yang menjadi visi dan misi perusahaan. Namun kesuksesan
suatu sistem informasi tidak hanya dilihat melalui bagaimana sistem tersebut dapat
menghasilkan informasi dengan baik, tetapi juga melalui kesesuaiannya dengan
lingkungan organisasi dan para pengguna yang membutuhkan atau menggunakan
informasi yang dihasilkan tersebut.
Perusahaan yang menyadari pentingnya peningkatan kinerja dari sistem
informasi akuntansi yang sedang dipakai, akan selalu memperhatikan faktor - faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari sistem informasi akuntansi misalnya
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan, komunikasi yang baik dan juga
partisipasi yang baik dari karyawan akan menimbulkan rasa puas pada karyawan dan
rasa puas ini akan mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih giat dan bersemangat
sehingga dengan semangat yang tinggi perusahaan dapat mencapai hasil yang
4. diinginkan. Banyak perusahaan yang mengimplementasikan teknologi informasi
sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Maka dari itu dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu
diperhatikan keterlibatan pemakai karena ini berkaitan dengan pihak yang nantinya
akan menggunakan atau memanfaatkan informasi yang dihasilkan. Di samping itu
juga kemampuan teknik personal sistem informasi apabila kemampaun yang dimiliki
oleh personal kurang maka perlu program pelatihan dan pendidikan pemakai yang
tidak kalah penting untuk itu perlu dukungan dari manajemen puncak PT.
PERTAMINA (PERSERO) .
Dengan adanya liberalisasi dalam bidang BBM, menyebabkan terjadinya
persaingan ketat di bidang distribusi dan pemasaran BBM, didorong oleh sikap
konsumen yang semakin kritis. Situasi ini nyaris tidak menyisakan waktu bagi
Pertamina untuk bertindak terlambat dan berpikir setengah – setengah. Hal itu
memacu kebutuhan akan suatu sistem informasi akuntansi yang handal agar proses
distribusi dan pemasaran oleh tiap – tiap depot yang dinaungi oleh PT. PERTAMINA
( PERSERO ) UPMS VI BANJARMASIN, bisa seefisien mungkin serta mendukung
apa yang menjadi visi dan misi perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Akuntansi PT.PERTAMINA?
2. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen PT. PERTAMINA?
3. Bagaimana Informasi SPBU PT.PERTAMINA?
4. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Pemasaran PT. PERTAMINA?
5. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen SDM PT. PERTAMINA?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Sistem Informasi manajemen.Tujuan penulisan makalah ini agar kita dapat
mengetahui system informasi manajemen apa saja dan berbasis apa saja yang
diguankan PT.PERTAMINA (PERSERO). Semoga bisa bermanfaat.
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi
dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki
nilai dan arti bagi organisasi.
Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM)
merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang
berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum
mempunyai program yang berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan
komando yang dimasukkan secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 2000’an,
sistem informasi manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi
pada berbagai induk perusahaan dan cabang-cabangnya.
Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer
(Computer Based Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan secara
terintegrasi dan berjalan secara otomatis.SIM sendiri mempunyai elemen-elemen fisik
yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras
komputer, perangkat lunak, yaitu perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak
terapan umum, serta program aplikasi.Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan
prosedur pelaksanaan sistem manajemen perusahaan dan tentunya, petugas yang
mengoperasikan semua sistem tersebut.
B. FUNGSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi
adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan,
pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki
hubungan komando atau koordinasi dengannya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang
terkoordinir dan sistematis.
6. BAB III
BAHAN DAN METODE
A. GAMBARAN PERUSAHAAN
Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi
meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina menjalankan
kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik
sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.
Dengan pengalaman lebih dari 55 tahun, Pertamina semakin percaya diri untuk
berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan
teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.Berorientasi pada kepentingan
pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina,agar dapat
berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa
Indonesia.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah
satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam
perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan
salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam
penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan
lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang
dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis
utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk
mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang
perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana
Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis
sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan.
Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya
untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung
tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan,
7. yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable.
Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan
lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian
serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.
Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha
minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina yang
dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di
bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. Untuk
mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga menekuni
bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri atas
pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM). Dalam pengusahaan
migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik secara independen
maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama
Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical Assistance Contract(TAC),
Indonesia Participating/Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi
Bersama (BOB).
Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya
dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah
menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik tahap kedua. Di samping itu Pertamina
mengembangkan CBM atau juga dikenal dengan gas metana batubara (GMB) dalam
rangka mendukung program diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan
gas nasional pemerintah. Potensi cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola
secara serius yang dimana saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing
Contract (PSC)-CBM.
Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah,
pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan
terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU
II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan)
dan RU VII (Sorong).
8. Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh)
dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang
dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah,
minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal,
Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG),
Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya.
B. RIWAYAT
Prestasi PT Pertamina
PT Pertamina telah berhasil meraih penghargaan yaitu :
1. IPRAS Award
2. InfoBank Award 2014
3. BUMN Web Awards 2014
4. PR Week Awards Asia 2014
5. Asia 2014
6. Pertamina Energy Services Pte Ltd (PETRAL) berhasil meraih penghargaan
sebagai Best Companies to Work For in Asia 2014
7. MAKE Award
8. Service Quality Award 2014
9. BUMN Internal Media Award (BIMA) 2014
10. Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Awards 2014
11. InfoBank Insurance Award 2014
12. BUMN Marketing Award
13. Asian Excellent Recognitions Awards 2013
14. Indonesia MDG Award (IMA) 2013
15. Best Deal 2011Global Bond
16. Emerging Markets Award 2012
17. Indonesia Good Corporate Governance (GCG) Award 2011, PT Pertamina
berhasil meraih The Most Trusted Companies pada ajang Indonesia Good
Corporate Governance (GCG) Award 2011
18. Indonesia Sustainable Business Awards 2012
19. Top Brand Award 2012Pertamina Lubricant meraih penghargaan atas produk
Prima XP pada TopBrand Award 2012
20. Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) 2013
9. 21. PROPER EMAS
22. International Convention on QC Circles (ICQCC) 2013
23. Gas Process Engineering (GPE) Awards 2012
24. International Exposition on Team Excellence (IETEX) 2012
C. VISI DAN MISI
1. Visi
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Misi: Menjalankan
usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia,
maka Perseroan sebagai perusahan milik Negara turut melaksanakan dan
menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang penyelenggaraan
usaha energi, yaitu energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi baik di
dalam maupun di luar negeri serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang
kegiatan usaha di bidang energi, yaitu energi baru dan terbarukan, minyak dan
gas bumi tersebut serta pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki
Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai
Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
2. Misi
Menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati serta kegiatan
pengembangan, eksplorasi, produksi dan niaga energi baru dan terbarukan
(new and renewable energy) secara terintegrasi.
10. BAB IV
PEMBAHASAN
A. TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. PERTAMINA
1. Kebijakan umum
a. Teknologi informasi yang dibangun harus memiliki nilai yang sangat strategis
dalam mendukung terciptanya produk atau jasa Perusahaan yang unggul dan
kompetitif.
b. Investasi teknologi informasi harus mempertimbangkan aspek keuntungan
berupa pengurangan biaya dan kemudahan memperoleh informasi.
c. Direksi menetapkan fungsi teknologi informasi yang :
1) bertanggung jawab untuk mewujudkan rancangan menjadi konstruksi yang
detil
2) bertindak sebagai konsultan dengan melakukan komunikasi secara rutin
dengan pihak pengguna (users)
3) memfasilitasi berlangsungnya pelatihan teknologi informasi
4) dibebaskan dari kegiatan pengadaan barang dan jasa yang berhubungan
dengan kegiatan teknologi informasi.
d. Fungsi teknologi informasi menerapkan mekanisme penjaminan mutu (Quality
Assurance) untuk memastikan bahwa perangkat-perangkat dan sistem yang
digunakan dalam teknologi informasi telah berada pada kualitas dan tingkat
layanan yang diharapkan.
e. Fungsi pemakai (user) menerapkan penjaminan mutu (Quality Assurance)
untuk memastikan bahwa data/informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
telah berada pada kualitas, kuantitas dan waktu yang diharapkan.
f. Untuk memperoleh pemanfaatan yang aman dan optimal, fungsi teknologi
informasi harus menerapkan kendali-kendali terkait dengan aktivitas TI.
2. Tahapan
Perusahaan harus memaksimalkan penggunanan teknologi informasi melalui
tahapan-tahapan yang sekurang-kurangnya meliputi :
a. Tahap Pra-Implementasi, yang mencakup:
1) Pencanangan visi dan misi di bidang teknologi informasi
11. 2) Penyusunan rencana strategis di bidang teknologi informasi yang sejalan
(align) dengan strategi bisnis Perusahaan.
3) Penyusunan rancangan dan desain teknis
4) Penjabaran rancangan dan desain teknis teknologi informasi ke dalam
konstruksi sistem secara fisik dan fungsional.
b. Tahap Implementasi, yang meliputi:
1) Perencanaan yang matang
2) Pelatihan dan pengembangan SDM
3) Pembakuan/standardisasi mutu layanan
4) Evaluasi dan pengendalian sistem
5) Penerapan sistem penanganan darurat (disaster recovery planning atau
contingency planing).
c. Tahap Pengembangan
Pengembangan teknologi informasi harus dilaksanakan dalam koridor
penerapan teknologi informasi yang terintegrasi dan handal melalui:
1) Penyusunan master plan pembangunan dan pengembangan teknologi
informasi.
2) Penerapan Executive Information System dan/atau Decision Support
System
B. SISTEM – SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT. PERTAMINA
Pada PertaminaTeknologi informasi sangat luas cakupannya, dari mulai yang
menggunakan media audio, mediavisual sampai media pandang dengar/audio visual,
ke depan pertamina harus memiliki Management Information System (MIS) yang
canggih untuk percepatan arus data dan informasi sehingga perusahaan memiliki
bahan yang cukup untuk kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. System
informasi (TI) juga harus dapat memperbaiki proses bisnis pertamina untuk menuju
proses bisnis yang lebih kompetitif. Terutama pada Sistem Informasi Manajemen yang
harus dibahas. Peran TI tak diragukan, dari mulai bagaimana menunjang pekerjaan
engineer dihulu sampai bagaimana menunjang supply chain management dikilang atau
SPBU-SPBU, juga pengadaan barang dan jasa (procurement) mau tidak mau harus
bersentuhan dengan teknologi.Menyikapi era globalisasi, pelaksanaan barang/jasa
12. dapat menggunalan sarana elektronik, baik internet, electronic data interchange,
maupun e-mail.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI PT.PERTAMINA
Sistem akuntansi PT. PERTAMINA menggunakan sebuah sistem informasi
berbasis ERP ( Enterprise Resource Planning ) dari SAP R/3 ke generasi mySAP
sistem yang dapat menjadi sebuah alat perubahan dari sistem manual dalam hal
pencatatan ke sistem komputerasi yang terintegrasi dan real time. Penerapan
software mySAP agar dapat memberikan data analitis untuk mendukung proses
pengambilan keputusan jajaran manajemen di PT. PERTAMINA ( PERSERO )
pada umunya dan PT. PERTAMINA (PERSERO ) UPMS VI BANJARMASIN
pada khusunya .
Modul atau fasilitas yang disediakan mySAP 2005 antara lain untuk transaksi
bisnis, intelijen bisnis, dan manajemen perusahaan strategis untuk pengambilan
keputusan. Software ini hanya sekedar alat dari sebuah sistem informasi akuntansi
, yang membantu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.Untuk menunjang
pencapaian tujuan perusahaan terhadap sistem informasi akuntansi yang
dikembangkan, maka dalam pelaksanaannya manajemen harus memperhatikan
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, sebab suatu sistem akan tidak
efektif dalam membantu perkerjaan apabila ketika penentuannya tidak melibatkan
pemakai sistem informasi akuntansi.
Kemampuan teknik personal sistem informasi, arti suatu sistem informasi
akuntansi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas apabila setiap
personel yang menggunakan sistem informasi akuntansi tersebut
memilikikemampuan teknik untuk mengoperasionalkan sistem informasi
akuntansi tersebut. Dukungan manajemen puncak juga memiliki pengaruh dalam
penggunaan suatu sistem informasi akuntansi karena sistem yang dipilih oleh
manajemen puncak pasti bertujuan untuk memajukan perusahaan.
2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. PERTAMINA
13. Pertamina memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang
disebut e-Auction. Pertamina mendahulukan bagian ini. Aplikasi e-Auction
pertamina serta teknologi dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi
Informasi (SBTI). Sedangkan sisi pelaksanaan dilakukan fungsi LayananUmum
dan Fungsi Pengadaan di Dekrorat/Unit lain yang berada di luar cakupan
LayananUmum, yang kemudian diikuti berbagai fungsi dan unit sebagai user-nya.
Secara gampangnya pengertian e-Auction adalah negosiasi melalui system secara
electronic dengan mencari harga terendah dalam rangka pengadaan
barang/jasa.Pelaksanaan e-Auction dilakukan disebuah bidding room.
Di ruangan inilah negosiasi melalui system e-Auction dilakukan. Ruangan ini
dilengkapi perangkat komputer yang saling terhubung membentuk Local Area
Network (LAN). Setiap peserta penyedia barang/jasa (bidder) yang mengikuti e-
Auction harus terlebih dahulu lulus evaluasi administrasi dan teknis, serta telah
menjalani pelatihan untuk menggunakan aplikasi Auction Pertamina dilakukan
pada pengadaan barang/jasa secara manual. Hal terpenting lain yang berbeda
adalah kalau dalam proses manual menetapkan pemenang langsung pada penawar
harga terendah urutan pertama. Sedangkan dalam e-Auction penawar harga
terbaik/terendah dari urutan satu sampai lima.Sampai diperoleh penawar dengan
harga yang lebih rendah dibandingkan harga terendahsebelum e-Auction. Cepat,
efisien, fair, dan bebas KKN. Bahkan bisa diperoleh selisih antara penawaran
terendah (proses pra e-Auction) dengan harga yang diperoleh penghematan
dalam pengadaan barang/jasa sebesar Rp 72,4 miliar.
3. SISTEM INFORMASI SPBU PT.PERTAMINA
Sistem Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses
operasional denganmenerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang ketat
Pencatatan dari data customer,stok minyak, deposit di pertamina, Kupon
Customer dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk pengelola SPBU .
Dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat. SistemInformasi
SPBU ini dibuat dengan sistem multi user yang memungkinkan pengaksesan
sistem informasi oleh beberapa user yang berbeda dalam suatu waktu. Sistem ini
dirancang dengan sistem keamanan yang handal yang mana setiap level user diset
dalam ruang lingkup pekerjaanyang berbeda berdasar urutan otorisasi.
14. Feature Program:Modul Master : Menu Tanki SPBU, Menu master, Pompa
Master Produk/ Minyak, Master Supplier, Master Petugas SPBU, Master
Customer.Modul Transaksi: Transaksi Order Pembelian Ke Pertamina, Masuk
Produk/Minyak, DepositCustomer Ke SPBU, Penjualan Kupon, Penjualan Tunai,
Input kas harian, Koreksi Stok,Modul Laporan : Menu Laporan Stock, Laporan
Data Customer, Pembelian Ke Supplier,Pembelian Detail, Laporan Detail
Pembelian, Laporan Pembelian Per Supplier, Pembelian Per Produk, Laporan
Nota Penjualan Harian, Laporan, Resume Penjualan Harian, Laporan
NotaPenjualan, Laporan Detail Penjualan, Laporan Penjualan Per Tanki, Laporan
Penjualan Per Produk, Laporan Penjualan Per Customer, Laporan Penjualan Per
Perpetugas, Laporan Stok Per Produk, Laporan Kartu Stok, Laporan Detail Stok,
Laporan Laba Penjualan, Laporan ResumeHarian, Laporan Kas HarianAgenda
Transformasi PertaminaPerubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya
Manusia. Transformasi Kegiatan Usaha diSektor Hulu sebagai Penghasil
Pendapatan Utama Perusahaan. Transformasi Kegiatan Usaha diSektor Hilir
sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi dengan
Konsumen.Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT,
dan Administrasi Umum,termasuk Penanganan Asset.Hasil yang diinginkan dari
transformasi pertamina adalah:Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan
(role model) di Indonesia
4. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMASARAN PT. PERTAMINA
Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Jadi,segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan
kebutuhan dan keinginan manusiamerupakan bagian dari konsep
pemasaran.Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat
Pemasaran dan Niaga yangmenangani pemasaran BBM retail untuk sektor
transportasi dan rumah tangga. Pertaminamelakukan pemasaran BBM Retail
melalui lembaga penyalur Retail BBM/BBK yang saat initersebar diseluruh
Indonesia, seperti SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum), AgenMinyak
Tanah (AMT), Agen Premium & Minyak Solar (APMS),serta Premium Solar
PackedDealer(PSPD).
15. Saat ini Pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala
bidang, termasuk difungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam
perubahan tersebut adalah pemberian standarisasi pelayanan SPBU Pertamina.
Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan istilah Pertamina
Way. Penjabaran Pertamina Way adalah staf, kualitas, dan kuantitas, peralatan,
dan fasilitas, format fisik, dan produk dan pelayanan.Pertamina Way merupakan
standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian BahanBakar
Minyak Umum (SPBU Pertamina) di seluruh Indonesia kepada konsumen baik
dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk kenyamanan di
lingkungan SPBU. SPBUyang telah sukses menerapkan Pertamina Way berhak
mendapatkan Sertifikasi Pasti Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor
independen bertaraf internasional.
5. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SDM PT. PERTAMINA
Berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal
tersebut di atas,Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk
pengembangan SDM:
Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan
konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi,
kinerja dan produktivitas yang tinggi.
Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang
kompetitif sertamemberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan
standar perusahaan migas di Indonesiadan peraturan yang berlaku.
Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk
menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung
produktivitas yang tinggi
Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program
pengembangan SDM.Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan
SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki
komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan
untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis. Perusahaan telah
mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparanguna
memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen
16. dan seleksiawal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti
Universitas Indonesia,Universitas Gadjah Mada dan Universitas
Padjadjaran.Melanjutkan kebijakan tahun 2001,
Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir
berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan
karir pekerja Pertamina dimasa mendatang. Untuk menciptakan budaya
perusahaan yang mendukung proses transformasi, Perusahaan telah melakukan
program sosialisasi untuk nilai-nilai unggulanyang dikenal dengan FIVE-M
(Focus, Integrity, Visionary, Excellence and Mutual Respect).Untuk pengukuran
kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan
IndeksProduktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang
berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf
internasional.
Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Pertamina memberi
dampak positif dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif
(Keunggulan) dari outsourcing sistem informasi tersebut adalah:
Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP
tersebut membuat data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi
satu sama lain, sehingga mempermudah segala aktifitas yang berhubungan
dengan pengolahan data, transaksi perusahaan, dan monitoring serta evaluasi
kegiatan perusahaan.
Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem
informasi maka PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan
perusahaannya pada kompetensi inti perusahaan tanpa harus lebih banyak
memikirkan sistem informasi perusahaan, sehingga PT. Pertamina dapat lebih
memfokuskan kegiatan kerja mereka pada aktifitas pengeboran dan produksi
minyak dan gas.
Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal
yang sangat penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai
sistem informasi yang mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan
transaksi perusahaan sudah bersifat papper-less atau sudah tidak lagi
menggunakan kertas, sehingga data-data dan rahasia perusahaan akan tercatat
17. dan terekam secara digital, sistem keamanan data yang disimpan juga
dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk diakses maupun
diretas oleh pihak luar.
Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem
informasi mempermudah PT. Pertamina dalam menghadapi persaingan
global, hal ini dikarenakan perkembangan sistem informasi outsourcing yang
diterapkan oleh PT. Pertamina (MySAP) merupakan sistem informasi yang
banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga teknologi yang dimiliki PT.
Pertamina merupakan teknologi dengan standar dunia.
Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem
informasi di PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari
outsourcing sistem informasi tersebut, diantaranya adalah:
Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT.
Pertamina merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu
per tahun. Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah
akun atau ID yang digunakan. Banyaknya jumlah pegawai pertamina
membuat biaya berlangganan sistem informasi tersebut menjadi mahal dan
meningkatkan anggaran perusahaan.
Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap
kemudahan yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat
seluruh aktifitas bisnis dan komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem
informasi tersebut. Ketergantungan tersebut dapat memberi dampak negatif
bagi perusahaan, karena bila terjadi gangguan sistemik pada perusahaan
outsourcing yang mampu merusak jaringan dari sistem tersebut maka aktifitas
kerja dan transaksi perusahaan dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga
akan terancam keamanannya.
Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem
informasi ERP seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia,
padahal kebutuhan sistem ERP tiap perusahaan berbeda-beda, dengan
outsourcing sistem informasi tersebut PT. Pertamina harus mengatur ulang
alur kerja perusahaan menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing.
18. BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada Pertamina Teknologi informasi sangat luas cakupannya, dari mulai yang
menggunakan media audio, mediavisual sampai media pandang dengar/audio visual,
ke depan pertamina harus memiliki Management Information System (MIS) yang
canggih untuk percepatan arus data dan informasi sehingga perusahaan memiliki
bahan yang cukup untuk kegiatan operasional dan pengambilan keputusan.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI PT.PERTAMINA
Sistem akuntansi PT. PERTAMINA menggunakan sebuah sistem informasi
berbasis ERP ( Enterprise Resource Planning ) dari SAP R/3 ke generasi mySAP
sistem yang dapat menjadi sebuah alat perubahan dari sistem manual dalam hal
pencatatan ke sistem komputerasi yang terintegrasi dan real time.
2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. PERTAMINA
Pertamina memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang
disebut e-Auction. Pertamina mendahulukan bagian ini. Aplikasi e-Auction
pertamina serta teknologi dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi
Informasi (SBTI).
3. SISTEM INFORMASI SPBU PT.PERTAMINA
Sistem Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses
operasional denganmenerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang ketat
Pencatatan dari data customer,stok minyak, deposit di pertamina, Kupon
Customer dan lain lain.
4. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMASARAN PT. PERTAMINA
Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat Pemasaran
dan Niaga yangmenangani pemasaran BBM retail untuk sektor transportasi dan
rumah tangga.
19. 5. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SDM PT. PERTAMINA
Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir
berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan
karir pekerja Pertamina dimasa mendatang.
20. DAFTAR PUSTAKA
Farida, Rina, 2012. Sistem informasi manajemen PT.Pertamina, Di akses dari
http://rinafarida-rina.blogspot.co.id/, Di ambil pada : 18 Oktober 2017
Putra,Ichsan Dwi, 2015, Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina, Di akses
dari http://tribiznetwork.com/ , Di ambil pada : 18 Oktober 2017
Rinaldy, Ferry, 2016, Pengertian, Fungsi dan Contoh Sistem Informasi Manajemen, Di akses
dari https://www.kembar.pro/ , Di ambil pada : 18 Oktober 2017
Widodo , Bima Wahyu, 2014. Di akses dari http://bima51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/ , Di
ambil pada : 18 Oktober 2017
PT. Pertamina, Di akses dari http://www.pertamina.com/en/ , Di ambil pada 18 Oktober 2017