Dokumen ini membahas tentang sistem pendukung keputusan (SPK) yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan manajemen dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber, serta memberikan alternatif solusi berdasarkan hasil analisis tersebut. Diberikan contoh penerapan SPK untuk mengukur produktivitas kerja hotel bintang 3 di Surabaya dengan menggunakan metode AHP dan OMAX.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Disusun oleh :
Nama : Novia Indriani
Nim: 43215010056
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2017
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak
terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi
semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti
bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).
Konsep implementasi DSS di dunia kerja yang kali ini diambil oleh penulis adalah
penerapan Business Intelligence dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam
suatu bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh adalah
maskapai penerbangan atau airline industry.
Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat
diakses pada suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas
minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada.
Metodologi, proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah
komponen kunci yang memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya
kepada pengguna sistem.
Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan
dalam diagram dibawah ini,
Alur DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi
System akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi
dari setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk
kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan
oleh pihak manajemen.
3. Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh
manajemen.
Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia
(Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional,
Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya
berada dibawah manajemen perusahaan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data,
menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar
atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau
manusia penggunanya.
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan
akan melakukan:
Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional,
kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan
produk baru.
Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan
pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Contoh DSS untuk peningkatan produktivitas Hotel Bintang 3 di Surabaya menggunakan
AHP dan OMAX produktivitas atau perbandingan antara input dan output merupakan salah
satu alat yang berpengaruh dalam menentukan profitabilitas dan daya saing dalam
perusahaan. Hotel perlu melakukan pengukuran produktivitas kerja supaya dapat bertahan
dan bersaing dalam efisiensi dan efektivitas dengan hotel-hotel yang lain. Berdasarkan
permasalahan yang dihadapi tersebut, maka perlu adanya suatu sistem yang dapat
membantu dalam mengukur produktivitas kerja dari departemen-departemen yang ada.
Aplikasi dari sistem tersebut adalah sebuah aplikasi DSS dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchy Proccess (AHP) untuk pembobotan dan Objectives Matrix (OMAX)
untuk pengukuran produktivitas. Hasil dari aplikasi yang dibuat adalah berupa informasi
mengenai kriteria-kriteria apa saja yang mempengaruhi kinerja hotel.
Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence
adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan
memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada
pengguna.
Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat
Tinggi:
Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data
supplier, data riset pasar, dsb).
Penformatan dan penggunaan data.
4. Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan
dan analisa berbasis pengambilan keputusan.
Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan,
monitoring dan analisa terhadap data.
Tahapan SPK
-Definisi masalah.
-Pengumpulan data atau informasi yang relevan elemen.
-Mengolah data menjadi informasi dalam bentuk grafik dan laporan tertulis.
-Menentukan alternatif solusi (bisa dalam persentase).
Tujuan dari SPK
-Membantu memecahkan masalah semi-terstruktur.
-Dukungan manajer dalam mengambil keputusan masalah.
-Meningkatkan efektivitas daripada efisiensi pengambilan keputusan.
5. Daftar Pustaka:
Anonim, 2011. Diakses dari : https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-
sistem-pendukung-keputusan/. Diambil pada : 3 Desember 2017
Riadi, Muchlisin. 2013. Diakses dari : http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-
pendukung-keputusan-spk.html. Diambil pada : 3 Desember 2017
Ramadhan, 2013. Diakses dari : http://blogempek-empek.blogspot.co.id/2013/05/dss-dan-
contoh-kasusnya.html. Diambil pada : 3 Desember 2017
Anonim. Diakses dari : http://www.dosenpendidikan.com/tahapan-tujuan-dan-karakteristik-
sistem-pendukung-keputusan-spk/. Diambil pada: 2 Desember 2017