SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
1
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI PADA PT PERTAMINA
Dosen Matakuliah Sistem Informasi Manajemen:
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun Oleh:
Aulia Caesa Veranza – 43215010189
Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Mercu Buana
2017
2
Abstract
Pertamina merupakan perusahaan pengelola utama industri Migas di Indonesia yang bertugas
melayani masyarakat untuk keperluan pengadaan dan pendistribusian BBM dan Non-BBM.
Sejak 2003 Pertamina telah berubah status hukumnya dari BUMN menjadi PT Pertamina
(Persero). Tujuannya adalah untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien serta memberikan
kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi secara global. Dalam membangun
teknologi dan sistem informasi, perusahaan memerlukan perubahan yang terus menerus dan
berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan kolaborasi antara teknologi
informasi dan komunikasi yang memainkan peran utama pengembangan sistem informasi
merupakan sebuah alat utama yang digunakan sebagai penentu daya saing suatu perusahaan.
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur kemampuan
adaptasi suatu perusahaan terhadap perkembangan zaman. Pada era persaingan global dan
kompetisi yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan inovasi dalam
perkembangan sistem informasi agar efektifitas dan tujuan perusahaan serta daya saing
perusahaan dapat terbangun dengan baik. Dalam membangun teknologi dan sistem informasi,
perusahaan memerlukan perubahan yang terus menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan
sistem informasi yang merupakan kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi yang
memainkan peran utama pengembangan sistem informasi merupakan sebuah alat utama yang
digunakan sebagai penentu daya saing suatu perusahaan.
Pentingnya pengembangan sistem informasi tersebut dapat
ditanggapi peusahaan dengan tiga alternatif, yaitu : membeli aplikasi jadi, insourcing sistem
informasi, dan outsourcing sistem informasi. Dari ketiga alternatif
tersebut, outsourcing merupakan alternatif yang paling tepat untuk diterapkan bagi
perusahaan yang memiliki prosedur yang unik, tetapi memiliki keterbatasan waktu dan tenaga
ahli, serta kedisiplinan anggaran untuk menghasilkan sistem yang standar karena organisasi
modern cenderung bersifat ramping dan mengejar efektifitas dan efisiensi, sehingga
organisasi cenderung untuk lebih fokus kepada core business-nya.
Salah satu contoh perusahaan besar yang menggunakan sistem outsourcing dalam
penerapan sistem informasi adalah PT. Pertamina. Perusahaan minyak Indonesia tersebut
menerapkan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi serta jaringan komunikasi
dan database perusahaan, sehingga segala aktifitas yang terjadi dalam PT. Pertamina tersebut
sangat bergantung kepada sistem informasi outsourcing. Dengan penerapan outsourcing
sistem informasi tersebut PT. Pertamina mampu menghadapi persaingan global dan bertahan
sampai saat ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Analisis Sistem Informasi PT.PERTAMINA?
2. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi pada PT. PERTAMINA?
3. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi pada PT. PERTAMINA?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengidentifikasi outsourcing sistem informasi yang diterapkan di PT. Pertamina
2. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari penerapan metode outsourcing
sistem informasi di PT. Pertamina
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PROFIL DAN SEJARAH PT PERTAMINA
Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi
meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan.Pertamina menjalankan kegiatan
bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya
saing yang tinggi di dalam era globalisasi.
Dengan pengalaman lebih dari 55 tahun, Pertamina semakin percaya diri untuk
berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis yang
tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga
merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina,agar dapat berperan dalam
memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu
komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam
perekonomian nasional.Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu
bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber
energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.Dengan inisatif
dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber
energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina
bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan
Energi Nasional Kelas Dunia.
Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan,
yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana Perusahaan berupaya
untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih
efisien dan menguntungkan.
Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk
mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang
sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang
telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive,
Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga
senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur,
sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh
stakeholder-nya.
Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak
dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir.Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di
beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi,
produksi, serta transmisi minyak dan gas.Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi
tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas
lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM).
Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik secara
independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama
Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical Assistance Contract(TAC),
5
Indonesia Participating/Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama
(BOB).
Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya dilakukan
di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah menyediakan 10.000
Mega Watt (MW) listrik tahap kedua.Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau
juga dikenal dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program
diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah. Potensi
cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana saat ini
Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM.
Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan
niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk
pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II (Dumai), RU III
(Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong).
Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit
Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi
bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel,
minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG),
Musicool, serta Liquefied Natural Gas(LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan
produk lainnya.
2.2 SYSTEM INFORMASI
System informasi merupakam system yang mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkam informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk
menampilkan informasi ( Mc Leod ) . system informasi adalah suatu isitem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan trsansaksi harian yang memdukung
fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan.
(Tata Sutabri S.Kom, MM ,2005:36). Sistem informasi adalah kombinasi dari people,
hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya.Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari.Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen.Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi.Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data
base”.
6
2.3 SYSTEM INFORMASI MANAJEMEN
Menurut Barry E.Cushing, SIM adalah :‘Suatu sistem informasi manajemen adalah
Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung
jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian’.
(Jogiyanto,2005,14).
SIM adalah sitem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatustrategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada
kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem
pakar, dan sistem informasi eksekutif.
2.4 PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Manajemen Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya
komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch,
pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem
informasi akuntansi.Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan
masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang
berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik.Untuk
mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem
informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk
menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer
mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi
manajemen.
Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi
pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani
pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.Namun demikian, para pengguna
yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari
para lapisan manajemen tingkat menengah dan atas yang kadang kadang gagap teknologi.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami
kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:
• kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran
manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.
7
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari Massachussets
Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang
menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau
keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office
automation/ OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan
produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI),
sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses lojik
menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert
Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area
tertentu.
2.5 PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) DALAM DUNIA
BISNIS DAN
INDUSTRI
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah
mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi
mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga,
saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang
memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis
yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan
dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat
digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online.Semua pertukaran online
informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-
bisnis.
Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk
1. memperbaharui proses bisnis internal,
2. implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier mereka.
3. mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah
bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk
mengimplemtasikan beberapa sistem.Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal
mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet perusahaan dan internet
untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress
information untuk menggabungkan dalam proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur,
service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-
jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-
commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran,
8
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan
data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli,
memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network
komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet,
ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial,
termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide
Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses
pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet
untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan
penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk
customer relationship management.
9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT PERTAMINA
Teknologi informasi sangat luas cakupannya, dari mulai yang menggunakan media
audio, media visual sampai media pandang dengar/audio visual, ke depan pertamina harus
memiliki Management Information System (MIS) yang canggih untuk percepatan arus data
dan informasi sehingga perusahaan memiliki bahan yang cukup untuk kegiatan operasional
dan pengambilan keputusan. System informasi (TI) juga harus dapat memperbaiki proses
bisnis pertamina untuk menuju proses bisnis yang lebih kompetitif. Terutama pada Sistem
Informasi Manajemen yang harus dibahas.Peran TI tak diragukan, dari mulai bagaimana
menunjang pekerjaan engineer di hulu sampai bagaimana menunjang supply chain
management dikilang atau SPBU-SPBU, juga pengadaan barang dan jasa (procurement) mau
tidak mau harus bersentuhan dengan teknologi. Menyikapi era globalisasi, pelaksanaan
barang/jasa dapat menggunalan sarana elektronik, baik internet, electronic data interchange,
maupun e-mail.
Dalam usaha mendapatkan pembekalan (procurement of supplies) bisa pertamina
memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang disebut e-Auction. Pertamina
mendahulukan bagian ini.Aplikasi e-Auction pertamina serta teknologi dikembangkan oleh
Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi Informasi (SBTI). Sedangkan sisi pelaksanaan dilakukan
fungsi Layanan Umum dan Fungsi Pengadaan di Dekrorat/Unit lain yang berada di luar
cakupan Layanan Umum, yang kemudian diikuti berbagai fungsi dan unit sebagai user-nya.
Secara gampangnya pengertian e-Auction adalah negosiasi melalui system secara electronic
dengan mencari harga terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa.
Pelaksanaan e-Auction dilakukan disebuah bidding room.Di ruangan inilah negosiasi
melalui system e-Auction dilakukan.Ruangan ini dilengkapi perangkat komputer yang saling
terhubung membentuk Local Area Network (LAN). Setiap peserta penyedia barang/jasa
(bidder) yang mengikuti e-Auction harus terlebih dahulu lulus evaluasi administrasi dan
teknis, serta telah menjalani pelatihan untuk menggunakan aplikasi Auction Pertamina
dilakukan pada pengadaan barang/jasa secara manual. Hal terpenting lain yang berbeda
adalah kalau dalam proses manual menetapkan pemenang langsung pada penawar harga
terendah urutan pertama. Sedangkan dalam e-Auction penawar harga terbaik/terendah dari
urutan satu sampai lima.
Sampai diperoleh penawar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga
terendah sebelum e-Auction.Cepat, efisien, fair, dan bebas KKN. Bahkan bisa diperoleh
selisih antara penawaran terendah (proses pra e-Auction) dengan harga yang diperoleh
penghematan dalam pengadaan barang/jasa sebesar Rp 72,4 miliar. Bagaimanapun, ini
sebuah kemajuan pertamina.WePe berkepentingan untuk mengangkatnya dalam Warta
Utama pada Nomor 02/Thn XLI/Februari 2006.
Harapan kira semua teknologi informasi ini lebih diterima oleh semua fungsi yang
berkepentingan dalam pengadaan barang/jasa.Kalau memang terasa manfaatnya buat
perusahaan, mengapa harus ragu-ragu menerapkannya.
10
3.2 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN OUTSOURCING PADA PT. PERTAMINA
Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Pertamina memberi dampak
positif dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif dari outsourcing sistem
informasi tersebut adalah:
1. Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut
membuat data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain,
sehingga mempermudah segala aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data,
transaksi perusahaan, dan monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan.
2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi
maka PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan perusahaannya pada
kompetensi inti perusahaan tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi
perusahaan, sehingga PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja mereka
pada aktifitas pengeboran dan produksi minyak dan gas.
3. Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal yang
sangat penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi
yang mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan transaksi perusahaan
sudah bersifat papper-less atau sudah tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data-
data dan rahasia perusahaan akan tercatat dan terekam secara digital, sistem keamanan
data yang disimpan juga dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk
diakses maupun diretas oleh pihak luar.
4. Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem informasi
mempermudah PT. Pertamina dalam menghadapi persaingan global, hal ini
dikarenakan perkembangan sistem informasi outsourcing yang diterapkan oleh PT.
Pertamina (MySAP) merupakan sistem informasi yang banyak digunakan di seluruh
dunia, sehingga teknologi yang dimiliki PT. Pertamina merupakan teknologi dengan
standar dunia.
Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem informasi di
PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari outsourcing sistem informasi
tersebut, diantaranya adalah:
1. Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT. Pertamina
merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per tahun.
Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID yang
digunakan. Banyaknya jumlah pegawai pertamina membuat biaya berlangganan
sistem informasi tersebut menjadi mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.
2. Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap
kemudahan yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh
aktifitas bisnis dan komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi
tersebut. Ketergantungan tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan,
karena bila terjadi gangguan sistemik pada perusahaanoutsourcing yang mampu
merusak jaringan dari sistem tersebut maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan
dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga akan terancam keamanannya.
3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem
informasi ERP seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal
kebutuhan sistem ERP tiap perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem
informasi tersebut PT. Pertamina harus mengatur ulang alur kerja perusahaan
menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing.
11
3.3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROGRAM CUTI
KARYAWAN PENGEBORAN LEPAS PANTAI PT PERTAMINA
PT. Pertamina sebagai salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang
minyak bumi dalam hal pengeboran, pendistribusian, dan penjualan. Perusahaan ini terbagi-
bagi menjadi beberapa sektor dan cabang pekerjaan. Salah satu cabang perusahaan yang
dibahas adalah cabang perusahaan yang bergerak di lepas pantai (off-shore), yang
karyawannya memerlukan istirahat atau cuti untuk menjaga stamina kerja dalam meningkatkan
kestabilan produktivitas kerja perusahaan. Setelah bekerja selama 3 bulan penuh di cabang
perusahaan, karyawan diharuskan melakukan cutinya selama 1 bulan.
Pembagian kerja dan pelaksanaan cuti ini diharapkan tidak mengganggu kinerja produktivitas
perusahaan. Namun dokumen dan data-data pegawai yang bekerja di cabang tidaklah tersusun dengan
baik. Sering terdapat kesalahpahaman mengenai waktu cuti yang harusnya telah terlaksana, sehingga
para pekerjalah yang menentukan cutinya. Dalam kasus ini terdapat ketidakseimbangan pekerja di
lapangan dengan yang melakukan cuti. Pembenahan dilakukan dengan mengajukan sistem cuti
karyawan yang baru.
Sistem usulan yang terdapat pada Tugas Akhir ini dimaksudkan sedapat mungkin mengurangi
kelemahan pada sistem berjalan dan mengurangi beban kerja pegawai bagian kepegawaian dengan
mengkomputerisasi proses cuti pegawai.
Dari hasil penelitian dan analisa, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem berjalan masih memiliki
beberapa kelemahan sehingga perlu dilakukan pembenahan-pembenahan dengan mengusulkan sistem
cuti yang baru.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perkembangan informasi yang
kini memegang peranan yang sangat penting dalam setiap kegiatan suatu perusahaan,
industri, maupun instansi pemerintahan (seperti artikel “Teknologi Penunjang Pembangunan”
yang terdapat pada Harian Tempo, tanggal 12 Mei 2006, hal 4). Informasi tersebut digunakan
sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan maupun dalam penyelesaian pekerjaan
yang bersifat rutinitas. Karena adanya fungsi dan peranan informasi tersebut, maka
dibutuhkan informasi yang cepat, tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Komputer
merupakan salah satu alat bantu yang berperan dalam hal penyelia informasi, sehingga
banyak perusahaan ataupun instansi pemerintahan yang mulai membudayakan penggunaan
komputer untuk membantu pekerjaan dalam segala bidang termasuk penyediaan dan
pengaturan sumber daya manusia oleh proses cuti karyawan.
Pertamina termasuk salah satu lembaga negara yang terpusat di Jakarta. Lembaga ini
bergerak di bidang pengadaan dan pengolahan energi yang berasal dari minyak bumi, yang
menjadi salah satu kebutuhan hidup dan mobilitas masyarakat Indonesia. Perusahaan ini
memiliki berbagai tempat dan cabang-cabang pengeboran dan pengolahan yang tersebar di
seluruh Indonesia, baik di dalam pulau maupun di lepas pantai. Proses pengeboran dan
pengolahan minyak bumi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga karyawan yang
bertugas pun menghabiskan cukup banyak waktu di tempat bekerja. Dengan 3 bagian
pengaturan waktu (shift) yang ada, pekerja harus bekerja 3 bulan penuh, dan 1 bulan cuti
(sesuai peraturan Tata Kerja Direktur Operasi (DIROPS) No : DIROPS/TK/015/VII/1998).
Cuti ini dimaksudkan agar kinerja proses kerja dan perusahaan tetap stabil dan tidak
terganggu. Setiap pekerja membutuhkan istirahat, rekreasi, liburan ke sanak keluarga,
sehingga proses cuti karyawannya juga perlu diperhatikan. Proses cuti karyawan akan sangat
mempengaruhi dalam jadwal kegiatan kerja ataupun cuti yang telah ditetapkan. Proses cuti
ini wajib dilakukan sehingga tidak terdapat pegawai yang menganggur, kelebihan tenaga
kerja, ataupun kinerja kerja karyawan yang tidak maksimal.
Proses pengeboran di lepas pantai ini memerlukan ketepatan waktu, jumlah barel minyak
yang konstan dan yang paling utama adalah perlunya kondisi tenaga kerja yang tetap stabil,
12
sehat, berkemampuan dan berdedikasi tinggi. Kebutuhan kerja yang terampil untuk
menghasilkan produk yang tetap setiap hari, diperlukan pengaturan waktu para pekerja agar
tertib, efisien, dan memadai.
Proses cuti karyawan pada perusahaan saat ini tidaklah secara otomatis dalam pembagian dan
penjadwalannya. Karyawan harus mengingat kapan mereka masuk kerja, kapan mereka
melakukan cuti, dan melaporkannya kepada administrasi (Kepala Seksi). Karena banyaknya
karyawan yang bekerja di perusahaan ini, banyak pula dokumen yang tersisip bahkan hilang,
sehingga proses kerja dan cuti tidak berjalan maksimal, masih terdapat jumlah karyawan
yang tidak tetap pada setiap pembagian waktu kerja (shift).
Untuk menjaga suasana kerja yang baik, maka pihak pengelola pengeboran di lepas pantai ini
perlu memperhatikan kebutuhan cuti para pekerja. Pemenuhan kebutuhan pekerja ini sangat
perlu untuk menunjang stamina agar produksi yang konstan tetap terjaga. Dalam bentuk
apapun biasanya kebutuhan-kebutuhan para pekerja untuk bekerja selalu diprioritaskan oleh
pengelola karena menyadari kesehatan dan keselamatan pekerja adalah salah satu kewajiban
perusahaan yang utama. Berdasarkan kenyataan dan informasi yang ada pada perusahaan ini,
penulis mengajukan suatu rancangan Sistem Informasi Program Cuti Karyawan yang
diharapkan dapat membantu dalam mengotomatisasi dan mempermudah proses cuti
karyawan pada perusahaan.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Adanya keselarasan antara business process, people dan IT merupakan hal yang
mutlak diperlukan oleh perusahaan agar implementasi ERP berhasil diterapkan. Pertamina
telah merasakan betapa implementasi ERP yang menelan biaya yang sangat besar tidak dapat
diterapkan secara optimal karena belum adanya keselarasan antar ketiga komponen IS
tersebut. Belum siapnya aspek people menjadi kendala utama di Pertamina.
4.2 SARAN
Seiring dengan kebutuhan BBM yang semakin meningkat setiap tahunnya di wilayah
Indonesia, maka perlu adanya pengendalian persediaan BBM yang didukung oleh sistem
informasi persediaan barang. Solar dapat terpenuhi dalam arti konsumen merasa puas, di
mana pada saat konsumen membutuhkan BBM pada saat itu pula persediaan mencukupi
kebutuhan konsumen dengan waktu, jumlah dan mutu yang baik atau dalam kata lain tepat
waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. Hal tersebut merupakan bagian terpenting dari upaya
peningkatan mutu pelayanan dan persediaan barang. Terutama pada Sistem Informasi SPBU
suatu sistem software yang akan membantu proses operasional dengan menerapkan tertib
administrasi pada Pompa SPBU yang ketat Pencatatan dari data customer, stok minyak,
deposit di pertamina, Kupon Customer dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk
pengelola SPBU .Dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unair.ac.id/4031/
http://sim-septialutfi-11140229-asmannisa.blogspot.co.id/2015/10/peran-sim-dalam-pt-
pertamina.html
http://sangade-world.blogspot.co.id/2016/04/penerapan-outsourcing-sistem-
informasi_94.html
https://pondokskripsi.wordpress.com/2010/01/04/analisa-dan-perancangan-sistem-informasi-
program-cuti-karyawan-pengeboran-lepas-pantai-pt-pertamina/

More Related Content

What's hot

Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Elsy Juliani
 
Bab v gambaran umum perusahaan
Bab v gambaran umum perusahaanBab v gambaran umum perusahaan
Bab v gambaran umum perusahaan
dhureon
 

What's hot (8)

Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
 
Implementasi Sistem Informasi di Perusahaan PT. Matahari Department Store
Implementasi Sistem Informasi di Perusahaan PT. Matahari Department StoreImplementasi Sistem Informasi di Perusahaan PT. Matahari Department Store
Implementasi Sistem Informasi di Perusahaan PT. Matahari Department Store
 
Sim, aulia caesa veranza, pengembang sistem, hapzi ali, universitas mercu bua...
Sim, aulia caesa veranza, pengembang sistem, hapzi ali, universitas mercu bua...Sim, aulia caesa veranza, pengembang sistem, hapzi ali, universitas mercu bua...
Sim, aulia caesa veranza, pengembang sistem, hapzi ali, universitas mercu bua...
 
Sim, andi, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. matahari departem...
Sim, andi, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. matahari departem...Sim, andi, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. matahari departem...
Sim, andi, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. matahari departem...
 
Profil perusahaan pt audit 3
Profil perusahaan pt audit 3Profil perusahaan pt audit 3
Profil perusahaan pt audit 3
 
Bab v gambaran umum perusahaan
Bab v gambaran umum perusahaanBab v gambaran umum perusahaan
Bab v gambaran umum perusahaan
 
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
 

Similar to Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt pertamina, universitas mercubuana, 2017

Tugas sim ke 2 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pemnafaat...
Tugas sim ke 2 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pemnafaat...Tugas sim ke 2 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pemnafaat...
Tugas sim ke 2 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pemnafaat...
Sandra Kartika Sari
 

Similar to Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt pertamina, universitas mercubuana, 2017 (20)

ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS GLOBAL PADA PT. PERTAMINA ...
ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS GLOBAL PADA PT. PERTAMINA ...ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS GLOBAL PADA PT. PERTAMINA ...
ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS GLOBAL PADA PT. PERTAMINA ...
 
Sumber Daya Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan Pada PT Pertamina (P...
Sumber Daya Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan Pada PT Pertamina (P...Sumber Daya Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan Pada PT Pertamina (P...
Sumber Daya Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan Pada PT Pertamina (P...
 
Sim, annisa safitri, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan perancang...
Sim, annisa safitri, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan perancang...Sim, annisa safitri, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan perancang...
Sim, annisa safitri, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis dan perancang...
 
6, sistem informasi manajemen, eka lestari, hapzi ali, implementasi sim pada ...
6, sistem informasi manajemen, eka lestari, hapzi ali, implementasi sim pada ...6, sistem informasi manajemen, eka lestari, hapzi ali, implementasi sim pada ...
6, sistem informasi manajemen, eka lestari, hapzi ali, implementasi sim pada ...
 
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Sistem Informasi...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Sistem Informasi...SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Sistem Informasi...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Sistem Informasi...
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
 
Sim, annisa safitri, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem in...
Sim, annisa safitri, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem in...Sim, annisa safitri, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem in...
Sim, annisa safitri, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem in...
 
Tugas UTS,SIM,Cristina Ayu Rini,Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA,Implementasi SI PT Astr...
Tugas UTS,SIM,Cristina Ayu Rini,Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA,Implementasi SI PT Astr...Tugas UTS,SIM,Cristina Ayu Rini,Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA,Implementasi SI PT Astr...
Tugas UTS,SIM,Cristina Ayu Rini,Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA,Implementasi SI PT Astr...
 
Tugas sim ke 2 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pemnafaat...
Tugas sim ke 2 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pemnafaat...Tugas sim ke 2 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pemnafaat...
Tugas sim ke 2 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pemnafaat...
 
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Penggunaan Teknologi Informas...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Penggunaan Teknologi Informas...SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Penggunaan Teknologi Informas...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Penggunaan Teknologi Informas...
 
Praktik akuntansi fixxxxxxx
Praktik akuntansi fixxxxxxxPraktik akuntansi fixxxxxxx
Praktik akuntansi fixxxxxxx
 
Sistem informasi untuk persaingan unggulan
Sistem informasi untuk persaingan unggulan Sistem informasi untuk persaingan unggulan
Sistem informasi untuk persaingan unggulan
 
6 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Pengembangan Sistem, Universitas Me...
6 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Pengembangan Sistem, Universitas Me...6 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Pengembangan Sistem, Universitas Me...
6 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Pengembangan Sistem, Universitas Me...
 
Sim, dhasa luth praja, hapzi ali, implementasi sistem informasi(uts), univers...
Sim, dhasa luth praja, hapzi ali, implementasi sistem informasi(uts), univers...Sim, dhasa luth praja, hapzi ali, implementasi sistem informasi(uts), univers...
Sim, dhasa luth praja, hapzi ali, implementasi sistem informasi(uts), univers...
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULANTUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN
 
43219110287 maya yuliana tugas sim (pertemuan ke4)
43219110287 maya yuliana tugas sim (pertemuan ke4)43219110287 maya yuliana tugas sim (pertemuan ke4)
43219110287 maya yuliana tugas sim (pertemuan ke4)
 
Gita srinita 43218110053
Gita srinita 43218110053Gita srinita 43218110053
Gita srinita 43218110053
 
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi di PT. Matahari...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi di PT. Matahari...SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi di PT. Matahari...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi di PT. Matahari...
 
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi di PT. Matahari...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi di PT. Matahari...SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi di PT. Matahari...
SIM, Rina Handayani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi di PT. Matahari...
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
 

More from auliacaesa

More from auliacaesa (6)

Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, ...
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, ...Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, ...
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, ...
 
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...
 
Sim, aulia caesa veranza, pengembang sistem, hapzi ali, universitas mercu bua...
Sim, aulia caesa veranza, pengembang sistem, hapzi ali, universitas mercu bua...Sim, aulia caesa veranza, pengembang sistem, hapzi ali, universitas mercu bua...
Sim, aulia caesa veranza, pengembang sistem, hapzi ali, universitas mercu bua...
 
Sim, aulia caesa veranza, sumber daya komputasi dan komunikasi, hapzi ali, un...
Sim, aulia caesa veranza, sumber daya komputasi dan komunikasi, hapzi ali, un...Sim, aulia caesa veranza, sumber daya komputasi dan komunikasi, hapzi ali, un...
Sim, aulia caesa veranza, sumber daya komputasi dan komunikasi, hapzi ali, un...
 
Sim, aulia caesa veranza, sistem manajemen database, hapzi ali, universitas...
Sim, aulia caesa veranza, sistem   manajemen database, hapzi ali, universitas...Sim, aulia caesa veranza, sistem   manajemen database, hapzi ali, universitas...
Sim, aulia caesa veranza, sistem manajemen database, hapzi ali, universitas...
 
Sim, aulia caesa veranza, sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusa...
Sim, aulia caesa veranza, sistem   informasi untuk keunggulan bersaing perusa...Sim, aulia caesa veranza, sistem   informasi untuk keunggulan bersaing perusa...
Sim, aulia caesa veranza, sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusa...
 

Recently uploaded

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 

Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt pertamina, universitas mercubuana, 2017

  • 1. 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT PERTAMINA Dosen Matakuliah Sistem Informasi Manajemen: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Disusun Oleh: Aulia Caesa Veranza – 43215010189 Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Mercu Buana 2017
  • 2. 2 Abstract Pertamina merupakan perusahaan pengelola utama industri Migas di Indonesia yang bertugas melayani masyarakat untuk keperluan pengadaan dan pendistribusian BBM dan Non-BBM. Sejak 2003 Pertamina telah berubah status hukumnya dari BUMN menjadi PT Pertamina (Persero). Tujuannya adalah untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi secara global. Dalam membangun teknologi dan sistem informasi, perusahaan memerlukan perubahan yang terus menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi yang memainkan peran utama pengembangan sistem informasi merupakan sebuah alat utama yang digunakan sebagai penentu daya saing suatu perusahaan.
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur kemampuan adaptasi suatu perusahaan terhadap perkembangan zaman. Pada era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan inovasi dalam perkembangan sistem informasi agar efektifitas dan tujuan perusahaan serta daya saing perusahaan dapat terbangun dengan baik. Dalam membangun teknologi dan sistem informasi, perusahaan memerlukan perubahan yang terus menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi yang memainkan peran utama pengembangan sistem informasi merupakan sebuah alat utama yang digunakan sebagai penentu daya saing suatu perusahaan. Pentingnya pengembangan sistem informasi tersebut dapat ditanggapi peusahaan dengan tiga alternatif, yaitu : membeli aplikasi jadi, insourcing sistem informasi, dan outsourcing sistem informasi. Dari ketiga alternatif tersebut, outsourcing merupakan alternatif yang paling tepat untuk diterapkan bagi perusahaan yang memiliki prosedur yang unik, tetapi memiliki keterbatasan waktu dan tenaga ahli, serta kedisiplinan anggaran untuk menghasilkan sistem yang standar karena organisasi modern cenderung bersifat ramping dan mengejar efektifitas dan efisiensi, sehingga organisasi cenderung untuk lebih fokus kepada core business-nya. Salah satu contoh perusahaan besar yang menggunakan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi adalah PT. Pertamina. Perusahaan minyak Indonesia tersebut menerapkan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi serta jaringan komunikasi dan database perusahaan, sehingga segala aktifitas yang terjadi dalam PT. Pertamina tersebut sangat bergantung kepada sistem informasi outsourcing. Dengan penerapan outsourcing sistem informasi tersebut PT. Pertamina mampu menghadapi persaingan global dan bertahan sampai saat ini. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Analisis Sistem Informasi PT.PERTAMINA? 2. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi pada PT. PERTAMINA? 3. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi pada PT. PERTAMINA? 1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Mengidentifikasi outsourcing sistem informasi yang diterapkan di PT. Pertamina 2. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari penerapan metode outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina
  • 4. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PROFIL DAN SEJARAH PT PERTAMINA Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan.Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi. Dengan pengalaman lebih dari 55 tahun, Pertamina semakin percaya diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina,agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional.Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya. Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir.Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas.Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM). Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical Assistance Contract(TAC),
  • 5. 5 Indonesia Participating/Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB). Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik tahap kedua.Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau juga dikenal dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah. Potensi cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM. Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong). Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas(LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya. 2.2 SYSTEM INFORMASI System informasi merupakam system yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkam informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi ( Mc Leod ) . system informasi adalah suatu isitem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan trsansaksi harian yang memdukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan. (Tata Sutabri S.Kom, MM ,2005:36). Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009). Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
  • 6. 6 2.3 SYSTEM INFORMASI MANAJEMEN Menurut Barry E.Cushing, SIM adalah :‘Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian’. (Jogiyanto,2005,14). SIM adalah sitem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatustrategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif. 2.4 PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI Manajemen Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE). Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik.Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah dan atas yang kadang kadang gagap teknologi. Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya: • kekurangpahaman para pemakai tentang komputer, • kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen, • relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta • terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.
  • 7. 7 Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer. Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office automation/ OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik. Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. 2.5 PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) DALAM DUNIA BISNIS DAN INDUSTRI Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009). E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online.Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e- bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk 1. memperbaharui proses bisnis internal, 2. implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier mereka. 3. mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja. Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa sistem.Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek bisnis. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan- jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E- commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran,
  • 8. 8 pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer relationship management.
  • 9. 9 BAB III PEMBAHASAN 3.1 ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT PERTAMINA Teknologi informasi sangat luas cakupannya, dari mulai yang menggunakan media audio, media visual sampai media pandang dengar/audio visual, ke depan pertamina harus memiliki Management Information System (MIS) yang canggih untuk percepatan arus data dan informasi sehingga perusahaan memiliki bahan yang cukup untuk kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. System informasi (TI) juga harus dapat memperbaiki proses bisnis pertamina untuk menuju proses bisnis yang lebih kompetitif. Terutama pada Sistem Informasi Manajemen yang harus dibahas.Peran TI tak diragukan, dari mulai bagaimana menunjang pekerjaan engineer di hulu sampai bagaimana menunjang supply chain management dikilang atau SPBU-SPBU, juga pengadaan barang dan jasa (procurement) mau tidak mau harus bersentuhan dengan teknologi. Menyikapi era globalisasi, pelaksanaan barang/jasa dapat menggunalan sarana elektronik, baik internet, electronic data interchange, maupun e-mail. Dalam usaha mendapatkan pembekalan (procurement of supplies) bisa pertamina memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang disebut e-Auction. Pertamina mendahulukan bagian ini.Aplikasi e-Auction pertamina serta teknologi dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi Informasi (SBTI). Sedangkan sisi pelaksanaan dilakukan fungsi Layanan Umum dan Fungsi Pengadaan di Dekrorat/Unit lain yang berada di luar cakupan Layanan Umum, yang kemudian diikuti berbagai fungsi dan unit sebagai user-nya. Secara gampangnya pengertian e-Auction adalah negosiasi melalui system secara electronic dengan mencari harga terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa. Pelaksanaan e-Auction dilakukan disebuah bidding room.Di ruangan inilah negosiasi melalui system e-Auction dilakukan.Ruangan ini dilengkapi perangkat komputer yang saling terhubung membentuk Local Area Network (LAN). Setiap peserta penyedia barang/jasa (bidder) yang mengikuti e-Auction harus terlebih dahulu lulus evaluasi administrasi dan teknis, serta telah menjalani pelatihan untuk menggunakan aplikasi Auction Pertamina dilakukan pada pengadaan barang/jasa secara manual. Hal terpenting lain yang berbeda adalah kalau dalam proses manual menetapkan pemenang langsung pada penawar harga terendah urutan pertama. Sedangkan dalam e-Auction penawar harga terbaik/terendah dari urutan satu sampai lima. Sampai diperoleh penawar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga terendah sebelum e-Auction.Cepat, efisien, fair, dan bebas KKN. Bahkan bisa diperoleh selisih antara penawaran terendah (proses pra e-Auction) dengan harga yang diperoleh penghematan dalam pengadaan barang/jasa sebesar Rp 72,4 miliar. Bagaimanapun, ini sebuah kemajuan pertamina.WePe berkepentingan untuk mengangkatnya dalam Warta Utama pada Nomor 02/Thn XLI/Februari 2006. Harapan kira semua teknologi informasi ini lebih diterima oleh semua fungsi yang berkepentingan dalam pengadaan barang/jasa.Kalau memang terasa manfaatnya buat perusahaan, mengapa harus ragu-ragu menerapkannya.
  • 10. 10 3.2 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN OUTSOURCING PADA PT. PERTAMINA Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Pertamina memberi dampak positif dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif dari outsourcing sistem informasi tersebut adalah: 1. Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut membuat data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain, sehingga mempermudah segala aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data, transaksi perusahaan, dan monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan. 2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi maka PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan perusahaannya pada kompetensi inti perusahaan tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi perusahaan, sehingga PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja mereka pada aktifitas pengeboran dan produksi minyak dan gas. 3. Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal yang sangat penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi yang mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan transaksi perusahaan sudah bersifat papper-less atau sudah tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data- data dan rahasia perusahaan akan tercatat dan terekam secara digital, sistem keamanan data yang disimpan juga dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk diakses maupun diretas oleh pihak luar. 4. Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem informasi mempermudah PT. Pertamina dalam menghadapi persaingan global, hal ini dikarenakan perkembangan sistem informasi outsourcing yang diterapkan oleh PT. Pertamina (MySAP) merupakan sistem informasi yang banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga teknologi yang dimiliki PT. Pertamina merupakan teknologi dengan standar dunia. Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari outsourcing sistem informasi tersebut, diantaranya adalah: 1. Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT. Pertamina merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per tahun. Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID yang digunakan. Banyaknya jumlah pegawai pertamina membuat biaya berlangganan sistem informasi tersebut menjadi mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan. 2. Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap kemudahan yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh aktifitas bisnis dan komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi tersebut. Ketergantungan tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan, karena bila terjadi gangguan sistemik pada perusahaanoutsourcing yang mampu merusak jaringan dari sistem tersebut maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga akan terancam keamanannya. 3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem informasi ERP seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal kebutuhan sistem ERP tiap perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem informasi tersebut PT. Pertamina harus mengatur ulang alur kerja perusahaan menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing.
  • 11. 11 3.3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROGRAM CUTI KARYAWAN PENGEBORAN LEPAS PANTAI PT PERTAMINA PT. Pertamina sebagai salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang minyak bumi dalam hal pengeboran, pendistribusian, dan penjualan. Perusahaan ini terbagi- bagi menjadi beberapa sektor dan cabang pekerjaan. Salah satu cabang perusahaan yang dibahas adalah cabang perusahaan yang bergerak di lepas pantai (off-shore), yang karyawannya memerlukan istirahat atau cuti untuk menjaga stamina kerja dalam meningkatkan kestabilan produktivitas kerja perusahaan. Setelah bekerja selama 3 bulan penuh di cabang perusahaan, karyawan diharuskan melakukan cutinya selama 1 bulan. Pembagian kerja dan pelaksanaan cuti ini diharapkan tidak mengganggu kinerja produktivitas perusahaan. Namun dokumen dan data-data pegawai yang bekerja di cabang tidaklah tersusun dengan baik. Sering terdapat kesalahpahaman mengenai waktu cuti yang harusnya telah terlaksana, sehingga para pekerjalah yang menentukan cutinya. Dalam kasus ini terdapat ketidakseimbangan pekerja di lapangan dengan yang melakukan cuti. Pembenahan dilakukan dengan mengajukan sistem cuti karyawan yang baru. Sistem usulan yang terdapat pada Tugas Akhir ini dimaksudkan sedapat mungkin mengurangi kelemahan pada sistem berjalan dan mengurangi beban kerja pegawai bagian kepegawaian dengan mengkomputerisasi proses cuti pegawai. Dari hasil penelitian dan analisa, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem berjalan masih memiliki beberapa kelemahan sehingga perlu dilakukan pembenahan-pembenahan dengan mengusulkan sistem cuti yang baru. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perkembangan informasi yang kini memegang peranan yang sangat penting dalam setiap kegiatan suatu perusahaan, industri, maupun instansi pemerintahan (seperti artikel “Teknologi Penunjang Pembangunan” yang terdapat pada Harian Tempo, tanggal 12 Mei 2006, hal 4). Informasi tersebut digunakan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan maupun dalam penyelesaian pekerjaan yang bersifat rutinitas. Karena adanya fungsi dan peranan informasi tersebut, maka dibutuhkan informasi yang cepat, tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Komputer merupakan salah satu alat bantu yang berperan dalam hal penyelia informasi, sehingga banyak perusahaan ataupun instansi pemerintahan yang mulai membudayakan penggunaan komputer untuk membantu pekerjaan dalam segala bidang termasuk penyediaan dan pengaturan sumber daya manusia oleh proses cuti karyawan. Pertamina termasuk salah satu lembaga negara yang terpusat di Jakarta. Lembaga ini bergerak di bidang pengadaan dan pengolahan energi yang berasal dari minyak bumi, yang menjadi salah satu kebutuhan hidup dan mobilitas masyarakat Indonesia. Perusahaan ini memiliki berbagai tempat dan cabang-cabang pengeboran dan pengolahan yang tersebar di seluruh Indonesia, baik di dalam pulau maupun di lepas pantai. Proses pengeboran dan pengolahan minyak bumi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga karyawan yang bertugas pun menghabiskan cukup banyak waktu di tempat bekerja. Dengan 3 bagian pengaturan waktu (shift) yang ada, pekerja harus bekerja 3 bulan penuh, dan 1 bulan cuti (sesuai peraturan Tata Kerja Direktur Operasi (DIROPS) No : DIROPS/TK/015/VII/1998). Cuti ini dimaksudkan agar kinerja proses kerja dan perusahaan tetap stabil dan tidak terganggu. Setiap pekerja membutuhkan istirahat, rekreasi, liburan ke sanak keluarga, sehingga proses cuti karyawannya juga perlu diperhatikan. Proses cuti karyawan akan sangat mempengaruhi dalam jadwal kegiatan kerja ataupun cuti yang telah ditetapkan. Proses cuti ini wajib dilakukan sehingga tidak terdapat pegawai yang menganggur, kelebihan tenaga kerja, ataupun kinerja kerja karyawan yang tidak maksimal. Proses pengeboran di lepas pantai ini memerlukan ketepatan waktu, jumlah barel minyak yang konstan dan yang paling utama adalah perlunya kondisi tenaga kerja yang tetap stabil,
  • 12. 12 sehat, berkemampuan dan berdedikasi tinggi. Kebutuhan kerja yang terampil untuk menghasilkan produk yang tetap setiap hari, diperlukan pengaturan waktu para pekerja agar tertib, efisien, dan memadai. Proses cuti karyawan pada perusahaan saat ini tidaklah secara otomatis dalam pembagian dan penjadwalannya. Karyawan harus mengingat kapan mereka masuk kerja, kapan mereka melakukan cuti, dan melaporkannya kepada administrasi (Kepala Seksi). Karena banyaknya karyawan yang bekerja di perusahaan ini, banyak pula dokumen yang tersisip bahkan hilang, sehingga proses kerja dan cuti tidak berjalan maksimal, masih terdapat jumlah karyawan yang tidak tetap pada setiap pembagian waktu kerja (shift). Untuk menjaga suasana kerja yang baik, maka pihak pengelola pengeboran di lepas pantai ini perlu memperhatikan kebutuhan cuti para pekerja. Pemenuhan kebutuhan pekerja ini sangat perlu untuk menunjang stamina agar produksi yang konstan tetap terjaga. Dalam bentuk apapun biasanya kebutuhan-kebutuhan para pekerja untuk bekerja selalu diprioritaskan oleh pengelola karena menyadari kesehatan dan keselamatan pekerja adalah salah satu kewajiban perusahaan yang utama. Berdasarkan kenyataan dan informasi yang ada pada perusahaan ini, penulis mengajukan suatu rancangan Sistem Informasi Program Cuti Karyawan yang diharapkan dapat membantu dalam mengotomatisasi dan mempermudah proses cuti karyawan pada perusahaan.
  • 13. 13 BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Adanya keselarasan antara business process, people dan IT merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh perusahaan agar implementasi ERP berhasil diterapkan. Pertamina telah merasakan betapa implementasi ERP yang menelan biaya yang sangat besar tidak dapat diterapkan secara optimal karena belum adanya keselarasan antar ketiga komponen IS tersebut. Belum siapnya aspek people menjadi kendala utama di Pertamina. 4.2 SARAN Seiring dengan kebutuhan BBM yang semakin meningkat setiap tahunnya di wilayah Indonesia, maka perlu adanya pengendalian persediaan BBM yang didukung oleh sistem informasi persediaan barang. Solar dapat terpenuhi dalam arti konsumen merasa puas, di mana pada saat konsumen membutuhkan BBM pada saat itu pula persediaan mencukupi kebutuhan konsumen dengan waktu, jumlah dan mutu yang baik atau dalam kata lain tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. Hal tersebut merupakan bagian terpenting dari upaya peningkatan mutu pelayanan dan persediaan barang. Terutama pada Sistem Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses operasional dengan menerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang ketat Pencatatan dari data customer, stok minyak, deposit di pertamina, Kupon Customer dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk pengelola SPBU .Dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat.