2. LANDASAN TEORI
Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu
strategi bisnis.
Menurut Robert A. Leitch sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan laporan yang diperlukan.
3. LANJUTAN…
Implementasi adalah merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman. Sedangkan Sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Jadi, Implementasi sistem informasi adalah sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-
mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu
organisasi.
Kemajuan teknologi dalam memenuhi kebutuhan dalam menyimpan data dan kemudahan
mengaksesnya kembali, melahirkan suatu sistem yang disebut sistem teknologi informasi. Sistem
teknologi informasi menghasilkan produk yang berupa informasi. Informasi yang dihasilkan
disimpan dalam bentuk data elektronik dan terkomputerisasi sehingga mampu mengatasi
permasalahan kelemahan data paper based yang telah disebutkan. Data ini tidak memerlukan
tempat yang besar untuk penyimpanannya, mudah untuk diakses kembali jika dibutuhkan, dan
relatif lebih aman dan sulit diakses orang-orang yang tidak berwenang untuk menggunakan data
tersebut dengan adanya sistem password atau sistem pengamanan lainnya.
Informasi saat ini merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh masyarakat umum dari
berbagai kalangan, terutama bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Sehingga sistem
informasi memegang peranan penting dalam hal bagaimana data dan informasi didapatkan,
diolah, dan diproses menjadi output yang dapat digunakan oleh manajemen.
4. Perancangan Sistem Informasi
Perancangan sistem informasi merupakan
pengembangan sistem-sistem baru dari sistem
lama yang ada, dimana masalah-masalah yang
terjadi pada sistem lama diharapkan sudah
teratasi pada sistem yang baru.
5. Karakteristik Sistem
1. Komponen Sistem (Components)
2. Batas Sistem (Boundary)
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
4. Penghubung (Interface) Sistem
5. Masukan (Input) Sistem
6. Keluaran (Output) Sistem
7. Pengolah (Process) Sistem
8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
6. Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan suatu
perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja
kepada semua departemen yang mempunyai hubungan komando
atau koordinasi dengannya.
Untuk meningkatkan sebuah efisiensi dan efektifitas data yang
tersaji akurat dan tepat waktu.
Untuk meningkatkan suatu produktifitas dan penghematan biaya
dalam suatu organisasi.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit
sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis.
7. Tujuan Sistem Informasi
Manajemen
Untuk menyediakan suatu informasi
dalam pengambilan suatu keputusan.
Untuk menyediakan suatu informasi yang digunakan
didalam suatu perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian dan juga perbaikan berkelanjutan.
Untuk menyediakan suatu informasi yang
dipergunakan di dalam suatu perhitungan harga pokok
produk, jasa dan tujuan lainnya yang diinginkan oleh
manajemen.
8. PEMBAHASAN
PT Pertamina adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam
bidang pengolahan minyak dan gas bumi. Pertamina menetapkan strategi jangka
panjang perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”,
dimana perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan
bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Pertamina
menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk
mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan
yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai
korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu
Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring
dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya
secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung
jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.
9. LANJUTAN…
Teknologi informasi sangat luas cakupannya, dari mulai yang menggunakan
media audio, media visual sampai media pandang dengar/audio visual, ke depan
pertamina harus memiliki Management Information Sistem (MIS) yang canggih
untuk percepatan arus data dan informasi sehingga perusahaan memiliki bahan
yang cukup untuk kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. Sistem
informasi (TI) juga harus dapat memperbaiki proses bisnis pertamina untuk
menuju proses bisnis yang lebih kompetitif. Terutama pada Sistem Informasi
Manajemen yang harus dibahas.
Peran TI tak diragukan, dari mulai bagaimana menunjang pekerjaan engineer di
hulu sampai bagaimana menunjang supply chain management dikilang atau
SPBU-SPBU, juga pengadaan barang dan jasa (procurement) mau tidak mau
harus bersentuhan dengan teknologi. Menyikapi era globalisasi, pelaksanaan
barang/jasa dapat menggunakan sarana elektronik, baik internet, electronic data
interchange, maupun e-mail.
10. LANJUTAN…
Dalam usaha mendapatkan pembekalan (procurement of supplies),
Pertamina memanfaatkan e-Procurement. Terdapat salah satu proses
yang disebut e-Auction. E-Auction adalah negosiasi melalui sistem
secara electronic dengan mencari harga terendah dalam rangka
pengadaan barang/jasa. Aplikasi e-Auction pertamina serta
teknologi dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi
Informasi (SBTI). Sedangkan sisi pelaksanaan dilakukan fungsi
Layanan Umum dan Fungsi Pengadaan di Dekrorat/Unit lain yang
berada di luar cakupan Layanan Umum, yang kemudian diikuti
berbagai fungsi dan unit sebagai user-nya.
11. Kebijakan dan Manajemen Sistem
Segenap Pimpinan dan Pekerja PT. Pertamina (Persero) bertekad meningkatkan Kinerja Perusahaan yang
berkelanjutan untuk menjadi Perusahaan yang Unggul dan Berdaya Saing Kuat dalam bidang Energi mulai
dari sektor Hulu hingga Hilir serta menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih
efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan
dan perusahaan patungan dalam kesatuan Usaha yang Sehat guna meningkatkan Nilai Perusahaan dalam
memenuhi harapan Shareholder dan Stakeholder, melalui penerapan :
Sistem Manajemen Mutu secara Konsisten.
Sistem Manajemen Resiko dalam pencapaian hasil usaha.
Manajemen Lingkungan, untuk Menciptakan Proses Kerja yang Ramah Lingkungan.
Sistem Manajemen Perlindungan Informasi, untuk menjaga Kerahasiaan dan menyediakan Informasi
yang Handal.
Pedoman Tata Nilai Perusahaan berdasarkan Prinsip-prinsip Clean, Competitive, Confidents, Customer
Focused, Commercial dan Capable.
12. Penerapan Outsourcing Sistem
Informasi di PT. Pertamina
Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang pengolahan
minyak dan gas bumi, PT. Pertamina meningkatkan daya saing bisnis dengan menggunakan
suatu sistem informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas bisnis perusahaan yang disebut
dengan Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem informasi ini merupakan kunci dari
segala aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Pertamina mulai dari absen pegawai,
komunikasai, transaksi perusahaan, hingga cuti dan gaji pegawai terintegrasi oleh sistem ini.
Kurangnya sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem ERP membuat perusahaan
tersebut melakukan outsourcing sistem informasi ERP. Dalam penerapan outsourcing PT.
Pertamina menggunakan software MySAP sebagai program ERP mereka.
Kebijakan PT. Pertamina dalam melakukan outsourcing sistem informasi ERP berupa
MySAP dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk subscribe atau berlangganan software
MySAP yang dihitung bedasarkan pada jumlah akun setiap tahunnya. Jumlah akun tersebut
merupakan jumlah total karyawan PT. Pertamina yang terkait dengan aktifitas internal dan
eksternal perusahaan, sehingga PT. Pertamina harus menyediakan anggaran dana yang cukup
besar setiap tahunnya untuk membayar loyalti sistem informasi ERP tersebut.
13. Penggunaan outsourcing sistem
informasi ERP di PT. Pertamina
❖ Dampak positif dari outsourcing sistem informasi tersebut adalah:
Data perusahaan terintegrasi.
Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus.
Keamanan data lebih terjamin.
Mempermudah persaingan di pasar global.
❖ Kelemahan dari outsourcing sistem informasi :
Menaikan anggaran perusahaan.
Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing.
Ketidak sesuaian fitur yang dibutuhkan.
14. KESIMPULAN
PT. Pertamina menggunakan berbagai sistem informasi untuk menunjang operasi
bisnis. Salah satu sistem informasi yang digunakan adalah procurement sistem.
Dalam menjalankan procurement system, PT. Pertamina menggunakan bantuan
program MySAP dan eProc dalam memilih vendor terbaik.
Produk informasi yang dihasilkan dari procurement system adalah data vendor
quotation dalam SAP, maintain RFQ di dalam sistem MySAP untuk vendor
pemenang, vendor terpilih untuk proses procurement, surat penolakan pada
vendor yang tidak sesuai, referensi vendor di masa datang, dan pencetakan
purchase order.
PT. Pertamina meningkatkan daya saing bisnis dengan menggunakan suatu sistem
informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas bisnis perusahaan yang disebut
dengan Enterprise Resource Planning atau ERP.
15. SARAN
Seiring dengan kebutuhan BBM yang semakin
meningkat setiap tahunnya di wilayah Indonesia,
maka perlu adanya pengendalian persediaan BBM
yang didukung oleh sistem informasi persediaan
barang. Dengan membuat suatu sistem software yang
akan membantu proses pengelolaan SPBU yang
dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis
dan akurat.