Dokumen tersebut membahas tentang peran penting sistem informasi bagi perusahaan untuk mendapatkan keunggulan bersaing. Sistem informasi dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, mendukung operasional bisnis, pengambilan keputusan manajerial, serta mencapai keunggulan strategis, taktis, dan operasional perusahaan.
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGGULAN
1. SISEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN BERSAING
Disusun oleh:
Nama : Novia Indriani
Nim : 43215010056
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2017
2. Mengapa teknologi semakin penting bagi sebuah perusahaan? Karena Teknologi digunakan
perusahaan untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan administrasi atau back office organisasi.
Akibatnya terjadi efesiensi. Produktivitas adalah efesiensi atau hasil dari kegiatan (pekerjan).
Peningkatan produktivitas terjadi ketika levih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan pada saat
yang sama atau sumber daya yang sedikit. Banyak perusahaan menginvestasikan sistem informasi
untuk meningkatkan produktivitasnya. Sistem informasi kompute memungkinkan individual yang
bekerja atau anggota staff menjadi lebih produktif karena mereka yang mengatasi (melakukan
transaksi dalam jumlah yang besar.
Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan sistem fisik dari
sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk memberikan keunggulan
kompetitifkepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para
pesaingnnya. Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan jassa pada harga yang
lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang lebih tinggi, dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi atau perrusahaan.
Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang
manajemen dalam pengembilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategis kompetitif.
Menunjang kegiatan bisnis operasional.
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi kegiatan bisnis sehari-hari. Ketkka
tanggapan atau respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan sistem informasi untuk
dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke berbagai fingsi bisnis menjadi kritis
atau penting.
Menunjang untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dapat mengombinasikan informasi untuk membantu manajer menjalankan
bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan
sebelumnya. Sistem informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih
baik, lebih tepat, dan lebih bermakna.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran startegis perusahaan
dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang mengembangkan konsep-
konsep seperti rantai nilai (value chains) dan sistem nilai (value system).
1. Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topik keunggulan kompetitif. Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan panduan
dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulam diatas para
pesaingnya. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chains).
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter
sebagia aktivitas nilai (value activities). Aktivitas ini terdiri atas dua jenis : Aktivitas nilai
utama (primary value activities) dan Aktivitas nilai pendukung.(support value activities).
Selain itu, ketiga aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam
3. bentuk terkombinasi yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan
pengadaan (atau pembelian). Masing-masing nilai, baik utama atau pendukung, akan
mengandung tiga unsur penting : input yang dibeli, sumber daya manusia, dan tekologi.
Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh,
spesialisasi informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data
pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang
dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para
eksekutif perusahaan.
2. Memperluas Ruang Lingkup Rantai Makanan
Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan
menngaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain kaitan seperti ini dapat
meghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-
perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners) mereka
bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu
sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian. Sebuah perusahaan
dapat menngaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan
mengimplementasikansistem yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan.
Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya dengan rantai nilai para anggota jalur
distribusinya, sehingga menciptakan suatu sistem nilai (vaue system). Ketika para pembeli
perusahaan produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga dapat
dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya.
3. Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis,
maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi adalah tingkat perencanaan
strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk megubah arah sebuah perusahaan dapat
mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer
dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan
diimplementasikan, ehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali
operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai
pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi,
sehingga mencapai keunggulan operasional. Sistem informasi dapat mencapai keunggulan
kompetitif pada tiga tingkatan yaitu : keunggulan strategis, keunggulan taktis dan keunggulan
operasional. Berikut penjelasannya:
1) Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki
dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan.Sistem informasi dapat
digunakaan untuk mencapai keunggulan stratergis. Manajer pada tingkat perencanaan
strategis dapat meraih keunggulan strategis dengan mempergunakan sistem informasi
untuk membedakan perusahaannya dan para pesaing. Tingkat strategis akan
menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan
suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategis yang menyadari arti penting dari
keamanan.
2) Keunggulan Taktis
4. Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage)
ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih
baik dari para pesaingnya. Manajer tingkat pengendalian manajemen (tingkat
menengah) dapat meraih keunggulan taktis dengan mengarahkan perancangan sistem
informasi yang memiliki alat penghubung umum, seperti browser Web untuk
mengakses internet, yang memungkinkan pelanggan memiliki akses langsung atas
informasi.
3) Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional (operational advantage) adalah suatu keunggulan
yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah sistem informasi
akan berinteraksi secara langsung dengan proses. Manajer pada tingkat pengendalian
operasional (tingkat paling rendah) dapat meraih keunggulan opersional dengan
mengembangkan sistem informasi yang menawarkan produk-produk komplementer
ketika pelanggan mengakses pesanan mereka sebagai salah satu cara untuk secara
bersamaan meningkatkan penjualan dan mendukung kepuasan pelanggan.
Ketika tiga tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka perusahaan
akan dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar. Sistem informasi yang terpegaruh
oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja
sebuah perusahaan secara substansial.
5. Daftar Pustaka:
Putri, Melisa Anggrainy.2012. SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF.
Diambil dari : https://melishaputri.wordpress.com . Diakses pada 9 September 2017.
Widiyanti,Citra,2014. Komponen-komponen sistem informasi manajemen. Diambil dari :
http://hocuspocus23.blogspot.co.id . Diakses pada 9 September 2017.
Ilmi, Nailul. Peranan Sistem Informasi dalam Perusahaan. Diambil dari:
http://www.kompasiana.com. Diakses pada 9 September 2017.
O'Brien, James A.2005.Introduction to information system (terjemahan) Edisi 12. Jakarta :Salemba
Empat.
Raymond McLeod,Jr.2009.Sistem Informasi Manajemen edisi 10.Jakarta: Salemba Empat.