Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim,pengguna dan pengembang ...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma.sistem pendukung pengambilan keputusan
1. Nama : Tika Agustina
NIM : 43116110009
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan
adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan suatu sistem
informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk
menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi
mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.
Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang
dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai
minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan
kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan
decision analysis – yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalah dan
manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk
model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear
programming, game’s theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan
lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas
bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan
dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan
yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer. Sprague dan Carlson
mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima
karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1) Sistem yang berbasis komputer;
2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan
kalkulasi manual;
4) Melalui cara simulasi yang interaktif;
5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini
sesuai dengean
2. perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
KOMPONEN DECISION SUPPORT SYSTEM
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:
1) Database
2) Model Base
3) Software System
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS,
diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui
simulasi. Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang merepresentasikan
permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai
dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari
permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada
(constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya
disatukan dalam komponen ketiga (software system), setelah sebelumnya direpresentasikan
dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . Contohnya adalah penggunaan teknik
RDBMS (Relational Database Management System), OODBMS (Object Oriented Database
Management System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base
Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah yang ingin dicari
pemecahannya.
Entiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS (Dialog Generation and
Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya
“dialog” interaktif antara computer dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.
Penerapan DSS di perusahaan (Decision Support System)
DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk sistem berbasis
pengetahuan (manajemen pengetahuan), sehingga DSS sangat popular di kalangan
manajemen perusahaan. Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses
pengambilan keputusan . Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung
sebuah aplikasi Decision Support System (DSS).
Berikut adalah beberapa contoh aplikasi yang menggunakan DSS, antara lain :
1. DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X
Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan
yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu
diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan
analisis gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di
PT. X.
Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam
Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu
3. Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking
karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan
yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan
menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai
compiller-nya.
Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini
dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses
kenaikan jabatan dan perencanaan karir di PT. X.
2. DSS berbasis spreadsheet untuk menganalisis biaya penyelenggaraan pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan memerlukan alat bantu dalam perencanaan
anggaran yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan manajemen terhadap
anggaran operasional, dan menghasilkan informasi keuangan untuk digunakan
dalam menetapkan alternatif pemodelan anggaran yang akan diterapkan. Sistem
Pendukung Keputusan yang digunakan adalah DSS berbasis spreadsheet yang
menggunakan kebijakan manajemen sebagai acuan untuk menentukan besaran
komposisi anggaran operasional pendidikan dari tahun ke tahun dalam bentuk
program Analisis Anggaran.
Manajemen dapat melakukan perubahan atas variabel-variabel kebijakan berupa
jumlah mahasiswa, jumlah dosen, pertumbuhan kelas, pertumbuhan biaya yang
mempengaruhi anggaran penerimaan dan pengeluaran pada menu proyeksi
sehingga didapatkan anggaran proyeksi dari tahun ke tahun. Setiap efek perubahan
atas variabel kebijakan akan divisualisasikan dalam bentuk grafik.
3. DSS untuk penanganan jalan lintas timur sumatera
Jaringan jalan utama di Pulau Lintas Timur Sumatera dibentuk oleh tiga jalan utama
yaitu Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat. Pada Jalan Lintas Timur Sumatera,
banyak terdapat ruas jalan dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat yang sewaktu-
waktu berpotensi terputus. Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena
terlambatnya penanganan perbaikan dan terbatasnya dana. Selama ini penanganan
Jalan Lintas Timur dilakukan secara manual sehingga diperlukan sistem informasi
yang membantu penanganan dalam hal ini pembuatan Analisis Keputusan.
Aplikasi LTDSS (Lintas Timur Decision Support System) merupakan aplikasi Decision
Support System (DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur Sumatera. Aplikasi ini
dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0, Ms. Access 2000 dan Crystal Reports
8.5. Aplikasi LTDSS membutuhkan input berupa data ruas, data seksi, data kondisi,
data lalulintas, data perencanaan serta data biaya. Proses yang dilakukan mengacu
pada MAK (Metode Analisis Komponen). Output yang dihasilkan berupa alokasi dana
tiap propinsi dan jenis penanganan jalan untuk tiap ruas serta dapat diketahui umur
layan dari jalan yang ditinjau.
4. DSS untuk kelayakan proposal kredit Bank Rakyat Indonesia
Sekarang ini karena banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan
kredit ke Bank membuat bank tersebut harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap nasabah. Sebagai contoh : pemberian kredit Bank Rakyat Indonesia dimana
BRI memberikan kredit kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui.
Penyaluran kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank.
4. Oleh karenanya BRI harus benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya.
Sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon debitor, BRI harus menilai dulu
kelayakan proposal kreditnya.
Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi
dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision Support
Systems) SDSS yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan secara
interaktif. Rancangan SDSS (Specific Decision Support Systems) ini menggunakan
perangkat lunak Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya.
Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SDSS ini sangat
membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam tugasnya menilai
kelayakan proposal kredit.
5. DSS untuk peningkatan produktivitas Hotel Bintang 3 di Surabaya menggunakan AHP
dan OMAX
Produktivitas atau perbandingan antara input dan output merupakan salah satu alat
yang berpengaruh dalam menentukan profitabilitas dan daya saing dalam
perusahaan. Hotel perlu melakukan pengukuran produktivitas kerja supaya dapat
bertahan dan bersaing dalam efisiensi dan efektivitas dengan hotel-hotel yang lain.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi tersebut, maka perlu adanya suatu sistem
yang dapat membantu dalam mengukur produktivitas kerja dari departemen-
departemen yang ada. Aplikasi dari sistem tersebut adalah sebuah aplikasi DSS
dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Proccess (AHP) untuk
pembobotan dan Objectives Matrix (OMAX) untuk pengukuran produktivitas. Hasil
dari aplikasi yang dibuat adalah berupa informasi mengenai kriteria-kriteria apa saja
yang mempengaruhi kinerja hotel.
Dampak apabila perusahaan tidak menerapkan Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support System)
1. Mempersempit kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi
pemakainya.
2. Kurang membantu dalam mengambil keputusan dalam penghematan waktu yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
3. Tidak dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya tidak dapat
diandalkan.
4. Tidak mampu menyajikan berbagai alternatif.
5. Tidak dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga tidak
dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.
5. DECISION SUPPORT SYSTEM
(SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN)
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas
tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan
bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis
perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan
mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau
model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil
keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan
membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi
dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya.
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan
melakukan:
Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan data,
gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.
Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu
konteks yang dirinci ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat, teknik dan
pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan memecahkan
beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat tergantung oleh data,
sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang tersedia, untuk dianalisa.
Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence adalah
contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan memberikan
analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada pengguna.
Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:
Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier, data riset
pasar, dsb).
Penformatan dan penggunaan data.
Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan analisa
berbasis pengambilan keputusan.
Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring dan analisa
terhadap data.
6. DSS Design Approach (Structured)
BERBAGAI TIPE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS):
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di
seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk
mengklasifikasikan DSS.
DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan
efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya.
Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan
beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan
pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat
dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang
kotor juga (garbage in garbage out).
Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia
yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik
atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif
mengumpulkan data.
7. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua
aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai
dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki
beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial,
contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya,
inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen
teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi
data.
Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan
dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil.
Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS.
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Ilustrasi Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah
sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.
Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi
terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti
bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta
mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan
dengan lebih baik.
SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan
oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya adalah
bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan
perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau
optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem
8. yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):
Sistem yang berbasis komputer.
Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi
manual
Melalui cara simulasi yang interaktif
Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu
database Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK
tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
a. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan
suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan.
Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan melalui simulasi.
b. Model Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif
(model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan
keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen
terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base
memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan
9. dan membandingkan solusi alternatif.
c. User Interfase / Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua
komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam
komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model
yang dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan
menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari
SPK adalah :
SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi
pemakainya.
SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam
memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Tahapan, Tujuan Dan Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk
sistem manajemen pengetahuan berbasis pengetahuan yang digunakan untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Bisa juga dianggap sebagai sistem
komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk pengambilan keputusan masalah-spesifik
semi-terstruktur. Menurut Moore dan Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang mampu
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada waktu yang tidak biasa.
Tahapan SPK
Definisi masalah.
Pengumpulan data atau informasi yang relevan elemen.
Mengolah data menjadi informasi dalam bentuk grafik dan laporan tertulis.
Menentukan alternatif solusi (bisa dalam persentase).
10. Tujuan dari SPK
Membantu memecahkan masalah semi-terstruktur.
Dukungan manajer dalam mengambil keputusan masalah.
Meningkatkan efektivitas daripada efisiensi pengambilan keputusan.
Dalam pengolahan, DSS bisa menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence,
Expert Systems, Fuzzy Logic, dll
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Pendukung Keputusan Sistem (DSS) memiliki karakteristik sebagai berikut :
Mendukung proses pengambilan keputusan yang berfokus pada pengelolaan persepsi.
Kehadiran antarmuka manusia atau mesin yang manusia sebagai pengguna mempertahankan
kontrol dari proses pengambilan keputusan.
Mendukung keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi-terstruktur dan tidak
terstruktur.
Memiliki kapasitas untuk dialog untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
Telah terintegrasi subsistem sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai sistem terpadu.
Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan seluruh tahap
manajemen informasi.
Informasi ini biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan
melakukan :
Akses semua aset informasi saat ini, termasuk warisan dan Data relasional, kompulan data, gudang
data, dan pengumpulan data dalam jumlah besar.
Angka penjualan dari satu periode ke periode lain.
Angka pendapatan diperkirakan, didasarkan pada asumsi penjualan produk baru.
Konsekuensi dari pilihan yang berbeda pengambilan keputusan, dengan pengalaman dalam konteks
yang ditentukan ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada alat, teknik dan
pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisis dan memecahkan
berbagai pertanyaan bisnis sehari-hari. Sistem pendukung keputusan yang tergantung oleh data,
seluruh proses mengambil seluruh himpunan data yang tersedia, untuk dianalisis.
Perangkat, proses, dan metodologi berdasarkan pelaporan Business Intelligence merupakan contoh
penting dari penggunaan sistem pendukung keputusan dan menyediakan analisis data, pelaporan
dan monitoring data yang sangat handal untuk pengguna.
Persyaratan umumnya dimiliki dalam pelaksanaan Tingkat Tinggi Pendukung Keputusan Sistem :
Pengumpulan data dari berbagai sumber (data penjualan, data persediaan, data supplier, data riset
pasar, dll).
Format dan penggunaan data.
11. Lokasi database yang sesuai serta pengembangan format laporan generasi dan analisis berdasarkan
pengambilan keputusan.
Perangkat dan aplikasi yang fleksibel dan mampu memberikan pelaporan, pemantauan dan analisis
data.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1 , 2017 http://andrifurziansyah10.blogdetik.com/2012/03/09/penerapan-dss-di-
perusahaan-decision-support-system# ( 6 Desember 2017 , jam 07.41 )
Anonim 2 , 2017 https://intanps89.wordpress.com/tag/decision-support-system-dss/ ( 6
Desember 2017 , jam 07.47)
Anonim 3 , 2017 https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-
keputusan/ ( 6 Desember 2017 , jam 08.24)
Anonim 4 , 2017 http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-keputusan-spk.html ( 6
Desember 2017 , jam 08.29 )
Anonim 5 , 2017 http://www.dosenpendidikan.com/tahapan-tujuan-dan-karakteristik-sistem-
pendukung-keputusan-spk/ (6 Desember 2017 , jam 08.35 )