6. SISTEM PENUNJANG MANAJEMEN
Management Support System (MSS) adalah
payung dari keluarga teknologi berbasis
komputer yang digunakan untuk membantu
manajemen organisasi.
7. SEJARAH SISTEM PENUNJANG MANAJEMEN
Transaction Support
System (TPS)
Office Automation System
(OAS)
Management Information
System (MIS)
Decision Support Systems
(DSS) & Group DSS (GDSS)
Expert Systems (ES)
Executive Information
Systems (EIS)
Artificial Neural Networks
(ANN)
9. TINGKAT OPERATIONAL MANAGEMENT (1)
Tingkat dimana pengguna melakukan kegiatan
transaksi bisnis dari hari ke hari didalam
organisasi.
Pengguna pada tingkat ini menggunakan
keputusan terstruktur, dimana ketika membuat
keputusan berdasarkan aturan/prosedur yang
ada.
10. TINGKAT OPERATIONAL MANAGEMENT (2)
Penggunanya adalah kasir, teller bank, perawat,
karyawan customer service/help desk, dan lainnya.
Keputusan yang dilakukan misalkan seleksi awal
pemilihan calon karyawan oleh karyawan HRD,
dimana karyawan HRD menentukan mana calon
yang tepat berdasarkan kriteria-kriteria yang
dimiliki calon, dan kesesuaian calon karyawan
dengan job description. Dimana proses penentuan
ini sejalan dengan prosedur yang ada (baik tertulis
atau tidak).
11. TINGKAT TACTICAL MANAGEMENT (1)
Tingkat dimana pengguna melakukan kegiatan
pemantauan aktifitas pengguna pada tingkat
operational management.
Pengguna pada tingkat ini menggunakan
keputusan semi terstruktur, dimana ketika
membuat keputusan berdasarkan aturan/
prosedur yang ada dan ide/opini dari pengguna.
12. TINGKAT TACTICAL MANAGEMENT (2)
Penggunanya adalah manajer tingkat menengah,
kepala departemen, supervisor, dan lainnya.
Keputusan yang dilakukan misalkan seleksi
pemilihan calon karyawan oleh supervisor atau
kepala HRD, dimana pengguna menentukan
mana calon yang tepat berdasarkan hasil
wawancara dan performa calon karyawan.
Dimana proses penentuan ini sejalan dengan
prosedur yang ada, dan penilaian dari
pengguna.
13. TINGKAT STRATEGIC MANAGEMENT
Tingkat atas diorganisasi dimana pengguna
melakukan kegiatan perencanaan jangka panjang
organisasi.
Pengguna pada tingkat ini menggunakan
keputusan tidak terstruktur, dimana ketika
membuat keputusan berdasarkan informasi dari
pengguna pada tingkat tactical management dan
data eksternal pendukung.
14. TINGKAT STRATEGIC MANAGEMENT
Penggunanya adalah shareholder, CEO, manajer
tingkat atas, dan lainnya.
Keputusan yang dilakukan misalkan perubahan
struktur organisasi pada organisasi.
16. SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI
Transaction Processing System (TPS) adalah
sistem yang digunakan untuk melakukan dan
merekam transaksi bisnis sehari-hari didalam
organisasi.
Sistem digunakan oleh pengguna pada level
manajemen operasional.
17. TPS (1)
Point of Sale adalah
sistem berbentuk
seperangkat
komputer dan
mesin kasir untuk
melakukan
transaksi penjualan
retail, seperti di
mini/super market,
restoran, dan
lainnya.
18. TPS (2)
Situs www.kai.id
adalah portal
milik PT. Kereta
Api Indonesia
untuk melakukan
pembelian tiket
kereta api secara
online.
19. ALASAN PENGGUNAAN SISTEM
PEMROSESAN TRANSAKSI
Mempercepat dan mempermudah proses
transaksi bisnis.
Menyediakan jawaban dari pertanyaan rutin,
seperti:
Berapa printer yang dijual sekarang?
Berapa banyak jumlah stock yang dimiliki barang
X sekarang?
Mampu memberikan informasi yang rinci dan
terstruktur.
21. SISTEM OTOMATISASI PERKANTORAN
Office Automation System (OAS) merupakan
komputer berbasiskan sistem informasi yang
mengumpulkan, memroses, menyimpan dan
mengirimkan pesan, dokumen atau format
komunikasi lainnya antara individual, kelompok
kerja ataupun organisasi.
22. OAS (1)
Paket aplikasi
seperti Microsoft
Office atau Libre
Office (open
source)
menawarkan
kemudahan
dalam melakukan
pekerjaan kantor.
24. ALASAN PENGGUNAAN SISTEM
OTOMATISASI PERKANTORAN
Meningkatkan produktifitas pengguna.
Mengurangi waktu dan usaha dalam
memproduksi, mengakses dan menerima
komunikasi bisnis.
26. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Management Information System (MIS) adalah
sistem yang direncanakan untuk mengumpulkan,
menyimpan dan menyebarluaskan data berupa
informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
berbagai fungsi manajemen.
Hasil dari TPS digunakan sebagai input dari MIS.
MIS digunakan oleh tactical manager untuk
mengawasi performa organisasi saat ini.
27. MIS
SAP ERP adalah
sistem buatan
SAP SE untuk
mengelola
manajemen dan
melakukan
pengawasan yang
terintegrasi antar
unit di dalam
organisasi.
28. ALASAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data
secara akurat dan realtime.
Meningkatkan produktivitas dan penghematan
biaya dalam organisasi.
Memudahkan pihak manajemen untuk
melakukan perencanaan, pengawasan,
pengarahan, dan pendelegasian kerja kepada
semua departemen yang memiliki hubungan
atau koordinasi.
30. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (1)
Decision Support System (DSS) merupakan sistem
berbasis komputer interaktif, yang membantu
para pengambil keputusan untuk menggunakan
data dan berbagai model untuk memecahkan
berbagai masalah semi terstruktur.
31. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (2)
DSS memadukan sumber daya intelektual dari
individu dengan kapabilitas komputer untuk
meningkatkan kualitas keputusan.
DSS memberikan dukungan untuk pembuatan
keputusan semi/tidak terstruktur.
33. ALASAN PENGGUNAAN SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN
Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan berubah
dengan cepat.
Adanya kesulitan untuk melacak berbagai
operasi bisnis.
Meningkatnya persaingan.
Sistem yang sudah ada tidak mendukung
pengambilan keputusan.
Diperlukan informasi baru, untuk meningkatkan
kualitas keputusan yang lebih tinggi.
34. KETERBATASAN SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN
Beberapa kemampuan manajemen dan bakat
manusia tidak dapat dimodelkan, sehingga
model yang ada bisa tidak mencerminkan
persoalan sebenarnya.
Tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang
dimiliki manusia.
Proses-proses tergantung pada perangkat
lunak yang digunakan.
Kemampuan terbatas berdasarkan
pengetahuan dasar serta model dasar.
36. SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELOMPOK
Group Decision Support System (GDDS) adalah
sistem yang mengkombinasikan teknologi
dukungan komunikasi, komputasi dan keputusan
dari sekelompok orang untuk memfasilitasi
formulasi dan solusi untuk menyelesaikan
masalah yang tidak terstruktur.
37. ARSITEKTUR SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN KELOMPOK
Layar publik
Layar
publik
Layar
publik
Layar
publik
Komunikasi
(a) Lingkungan ruang keputusan (b) Terhubung via videokonferensi
40. ALASAN PENGGUNAAN SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN KELOMPOK (1)
Memfasilitasi kolaborasi dan sinergi kelompok.
Sumber pendukung yang lebih banyak
(pengetahuan, informasi, dan kemampuan).
Pencarian alternatif keputusan lebih beragam.
Resiko keputusan ditanggung kelompok.
Meningkatkan kepuasan dan motivasi untuk
melaksanakan karena keputusan kelompok.
41. ALASAN PENGGUNAAN SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN KELOMPOK (2)
Mendorong keberanian dalam berpartisipasi
oleh anggota kelompok (sistem mendukung
anonim).
Kelompok lebih bagus dalam mendeteksi
kesalahan daripada sendirian.
42. KETERBATASAN SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN KELOMPOK
Komunikasi lambat, karena kebanyakan orang
mengetik lebih lambat daripada berbicara.
Kecendrungan anggota untuk mengandalkan
saja yang lain dalam mengerjakan tugas.
Tidak semua tugas/keputusan disetujui pada
GDSS.
44. SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN
Knowledge Management System (KMS) Sistem
yang menangkap, menyimpan, dan menyebarkan
keahlian penting diseluruh organisasi melalui
repository pengetahuan (pengetahuan dapat
digali kembali untuk mendukung keputusan yang
cukup rumit).
Dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
yang sama atau serupa dimasa yang akan
datang.
45. KMS (1)
PT. Astra Graphia
memiliki portal Xerox
DocuShare yang
didalamnya terdapat
Solution Online
untuk menyimpan
pengetahuan
tentang masalah dan
solusi, terutama yang
terkait dengan
proses bisnis dan
pemanfaatan fasilitas
TIK didalam
perusahaan.
47. ALASAN PENGGUNAAN SISTEM
MANAJEMEN PENGETAHUAN
Mempercepat akses terhadap informasi dan
pengetahuan.
Meningkatkan proses pengambilan keputusan.
Menciptakan inovasi dan pengetahuan baru.
Meningkatkan efisiensi tiap unit operasi dan
proses bisnis organisasi.
Meningkatkan kepuasan pelanggan.
49. KETERBATASAN SISTEM MANAJEMEN
PENGETAHUAN
Tidak semua orang memiliki sifat suka menulis
dan berbagi pengetahuan.
Banyak yang cenderung meminta bantuan
orang lain dibandingkan membaca untuk
memecahkan masalah atau menentukan
keputusan.
51. SISTEM PAKAR
Sistem untuk memecahkan atau mengambil
keputusan atas suatu masalah spesifik atau
terbatas.
Keputusan yang didapat mencapai tingkat
performa yang setara – atau bahkan lebih –
dengan pakar manusia.
55. ES
Lalu ES dan user
memelukan
pemeriksaan klinis
lanjutan untuk
menentukan hasil
konsultasi akurat.
56. ALASAN PENGGUNAAN SISTEM PAKAR
Tidak memerlukan kehadiran ataupun bantuan
dari para ahli langsung untuk memberikan
saran dalam suatu masalah.
Semakin banyak data pengetahuan dari para
ahli, semakin tepat dan kaya hasil sarannya.
57. KETERBATASAN SISTEM PAKAR
Tidak bisa beradaptasi pada kondisi baru (jika
terdapat data yang tidak bisa diperkirakan,
maka ES tidak bisa memprosesnya).
Bisa sulit untuk digunakan (jika orang awam
salah menggunakan sistem, maka saran bisa
salah).
Tidak ada akal pikiran dan nalar manusia dalam
memberikan saran.
59. SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Executive Information Systems (EIS) adalah sistem
yang menyediakan informasi strategis untuk
kebutuhan pimpinan puncak.
Tujuan EIS adalah menyediakan kemudahan dan
kecepatan akses bagi eksekutif ke informasi
tentang Critical Success Factor perusahaan.
60. EIS (1)
Ehealth merupakan
suatu portal yang
menjadi pusat
pelaporan data –
data pelayanan
kesehatan. Sumber
data dari integrasi
data diseluruh
rumah sakit daerah
dan puskesmas di
kota Surabaya.
61. EIS (2)
Security Information
and Event
Management
melaporkan kondisi
keamanan pada
infrastruktur jaringan
(serangan, kejadian,
celah keamanan).
Sumber data dari file
log server, komputer
dan perangkat
jaringan yang
terhubung.
62. ALASAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
EKSEKUTIF
Kemampuan melihat
rincian
Menginformasikan faktor
keberhasilan kritikal
(critical success factors)
Akses pelaporan status
dan analisis
Penggunaan warna,
navigasi informasi, dan
komunikasi
64. ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (1)
ANN adalah metode meniru jaringan pemodelan
saraf otak manusia berupa neuron-neuron untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.
65. ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (2)
Salah satu penerapan neural network adalah
untuk melakukan prediksi atau peramalan
terhadap suatu peristiwa tertentu, serta dianggap
mampu menyelesaikan masalah yang komplek
seperti penalaran otak manusia.
66.
67. DAFTAR
PUSTAKA
Cholissodin, Imam (2013), Pengambilan
Keputusan, Sistem, Pemodelan
dan Dukungan, Lecture Handout: Sistem
Penunjang Keputusan, Universitas
Brawijaya, Malang.
Essays, UK (2018), Office Automation
Systems, dari
https://www.ukessays.com/essays/informati
on-systems/office-automation-
systems.php, diakses 31/03/2019.
Ghany, Muhamad B. & Purnomo Yogi D. &
Hianto Nangoy & Furqon Mauladani,
Sugianto Halim (2015), Penerapan
Knowledge Management pada PT. Astra
Graphia Tbk., dari
https://www.academia.edu/12043600/Pene
rapan_Knowledge_Management_pada_PT._
Astra_Graphia, diakses 31/03/2019.
Guru99 (2016), Types of Information
System: TPS, DSS & Pyramid Diagram, dari
https://www.guru99.com/mis-types-
information-system.html, diakses
23/03/2019.
68. DAFTAR
PUSTAKA
IGCSE ICT (2009), What is an Expert
System?, dari
https://www.igcseict.info/theory/7_2/expert
/, diakses 23/03/2019.
Juwita, Irma (2004), Sistem Penunjang
Keputusan (DSS), Lecture Handout:
Manajemen dan SIM 2, Universitas
Gunadarma, Depok.
Novarianto, Daniel D. (2017), The Decision
Support System (DSS) Concept, Lecture
Handout: Sistem Penunjang Keputusan,
Universitas Gunadarma, Depok.
Noviyanto (____), Management Support
System: Scope of Coverage, Lecture
Handout: Sistem Penunjang Keputusan,
Universitas Gunadarma, Depok.
Nurmoslim, Arilla (2018), 5 Alasan Kenapa
Knowledge Management Diperlukan, dari
https://sis.binus.ac.id/2018/01/26/5-alasan-
kenapa-knowledge-management-
diperlukan/, diakses 28/03/2019.
69. DAFTAR
PUSTAKA
Kraut, Robert E. (1996), “Network-based
Human-computer Interaction”, Human-
computer Interaction Technologies In
Japan, Chapter 3, WTEC Hyper-Librarian.
Octavius, Albert (2016), Critical Success
Factor (CSF)?, dari
https://albertoctavius3.weebly.com/,
diakses 31/03/2019.
Pujianto, Ade & Kusrini & Andi Sunyoto
(2018), “Perancangan Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Prediksi Penerima
Beasiswa Menggunakan Metode Neural
Network Backpropagation”, Jurnal
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
(JTIIK), Vol. 5, No. 2, hal. 157-162.
Saintika, Yudha (2018), Pengenalan Sistem
Pendukung Manajemen, Lecture Handout:
Decision Support System, Institut Teknologi
Telkom Purwokerto, Purwokerto.
70. DAFTAR
PUSTAKA
Sidik, Nurrokhman (2017), Sistem
Pendukung Keputusan Kelompok (GDSS),
dari
https://students.warsidi.com/2017/06/siste
m-pendukung-keputusan-kelompok-
gdss.html, diakses 28/03/2019.
Tripathi, K. P. (2011), “Decision Support
System Is a Tool for Making Better
Decisions in the Organization”, Indian
Journal of Computer Science and
Engineering, Vol. 2, No. 1.
Waliyansyah, Rahmat R. (2016),
Management Support System (MSS),
Lecture Handout: Sistem Penunjang
Keputusan, Universitas Jambi, Jambi.