2. Perkembangan visual monokular
8-15 Usia
gestasi
Puncak
minggu ke
18 usia
gestasi
dengan
jumlah 2,2-
2,5 juta
Setelah 30
minggu sel
menurun
drastis
hingga 1,0-
1,5 juta
Perkembangan sel ganglion retina
Lahir : tertutup beberapa lapis sel,
jarang sel cone, visus 20/400,
substansia alba tidak termelienisasi
Lahir : neuron Lateral Geniculate
Body hanya 60 % dan meningkat
usia 2 tahun
Seiring waktu , fotoreseptor
tersebar di retina dan fovea,
hingga VA 20/20
Membutuhkan stimulasi adekuat : bayangan retina yang jernih, axis
visual jernih kedua mata, kesejajaran bola mata
5. Klasifikasi
Ambliopia Strabismik Bentuk distorsi monokular (bentuk
distorsi dan supresi)
Bentuk distorsi bilateral
(bentuk distorsi)
1. Esotropia Kongenital
2. Exotropia Kongenital
3. Tropia konstan yang didapat pada
anak-anak
4. Esotropia akomodatif
5. Tropia sudut kecil (sindrome
monofiksasi)
1. Anisomoetropia
a. Hiperopia > 1.50
b. Miopia > 3.00
c. Meridional > 2.00
2. Media opacities
a. Katarak unilateral
b. Corneal Opacity unilateral (Peter’s
anomaly)
c. Vitreus hemorrhage atau vitreus
opacity
1. Ametropia
a. Hipermetopia tinggi bilateral > 4.00-
5.00 D
b. Bilateral meridional (astigmat) > 2.00-
3.00 D
c. Bilateral Myopia >5.00-6.00 D
2. Media opacity
a. Katarak kongenital bilateral
b. Corneal opacities bilateral (Peter’s
anomaly)
c. Vitreus hemorrhages bilateral
7. Ambliopia Strabismik
Dihasilkan dari interaksi kompetitif atau penghambatan antara neuron
yang membawa input yang tidak dapat menghasilkan fusi dari 2 mata, ex
: heterotropia nonalternating, strabismus konstan
Korteks visual didominasi oleh input dari mata yang terfiksasi
Adaptasi visual ini berfungsi untuk menghindari diplopia dan
kebingungan visual
8. Ambliopia Refraktif
ANISOMETROPIA DIOPTRI
Anisohiperopia >1.50 D
Anisoastigmatism >2.00 D
Anisomiopia >3.00 D
ANISOMETROPIA
• Gangguan refraksi yang tidak sama di
kedua mata, sehingga bayangan pada
salah satu retina menjadi lebih buram
dibandingkan mata yang lain
ISOAMETROP
• Penurunan ketajaman visus bilateral
yang disebabkan adanya kelainan
refraksi pada anak usia dini yang
tidak terkoreksi dengan ukuran yang
besar dan hampir sama di kedua
mata
ISOAMETROP DIOPTRI
ASTIGMAT > 2.00 - 3.00 D
HIPEROPIA > 4.00 – 5.00 D
HIPERMIOPIA > 5.00 – 6.00 D
9. Acuan Perkembangan Visus dan Posisi Bola Mata
Perkiraan Usia
Perkembangan
Acuan Penglihatan Posisi Bola Mata
Lahir – 2 bulan Fiksasi lemah dan jarang
Bergerak-gerak, pergerakan bola mata cepat (saccades)
Exotropia
70 % Exotropia
30% Ortotropia
Esotropia jarang
6 minggu Fiksasi dan mengikuti sumber cahaya
6 – 8 minggu Merespon senyuman
2 – 6 bulan Fiksasi akurat
Gerakan bola mata mengejar halus dan tepat
Ortotropia
3 bulan Fiksasi dan ikut objek atau wajah yang bergerak perlahan
6 bulan Mencapai objek secara akurat dalam lingkungan visual
3 -4 tahun Visus 20/40 Ortotropia
5-6 tahun Visus 20/30
7-9 tahun Visus 20/25 – 20/20
10. Gambaran Klinis Ambliopia Berdasarkan Klasifikasi14
Klasifikasi Ambliopia Gambaran Klinis
1. Ambliopia Strabismik ketidaksejajaran bola mata
Penurunan visus pada mata yang deviasi
Ketajaman visus 20/200 atau lebih buruk
1. Ambliopia Anisometropia BCVA tidak mencapai 20/20
Visus : 20/40 - 20/80 (sedang) dan
20/100 – 20/400 (berat) dan perbedaan
penglihatan kedua mata lebih dari 3
baris
Pemeriksaan struktur mata yang lain
dalam batas normal
Ambliopia strabismus dari
esotropia dan hiperopia
Ambliopia mata kanan yang berasal dari
anisometrop hiperopia
Gambaran Klinis
11. Gambaran Klinis
3.Ambliopia
isometropia
BCVA tidak mencapai 20/20
Visus biasanya dari rentang 20/40 – 20/80 (sedang)
Pemeriksaan struktur mata yang lain dalam batas
normal
4.Ambliopia
Deprivasi
Rentang visus dari 20/40 – 20/80 (sedang) dan 20/100
– 20/400 meskipun kelainan struktur telah ditangani
Kelainan struktur sebagai penyebab tersering : ptosis,
kelainan palpebral asimetris yang lain, kekeruhan
kornea, hifema, katarak, vitreus hemorage
.Ambliopia bilateral miopia
Ambliopia deprivasi karena
katarak kongenital unilateral
Ambliopia deprivasi pada neurofibroma
plexiform pada palpebra superior
sinistra
Hilangnya sekitar 1 juta akson optik dapat berfungsi untuk memperbaiki topografi dan spesifitas dari proyeksi retinogeniculate dengan mengeliminasi koneksi yang tidak sesuai
Penglihatan binokuler berlangsung seiring dengan perkembangan visus monokuler
Neuron-neuron binokuler bersama-sama dengan neuron-neuron di daerah asosiasi visual otak akan menghasilkan binocular single vision dan stereopsis
Penyatuan kortikal dari 2 gambar menjadi satu gambar stereoskopis binokular disebut binokular fusion
Klasifikasi berdasarkan kelainan yang mendasari
Anak dengan kelainan ambliopia anisometrop biasanya tampak normal di kehidupan sehari-hari ataupun tenaga kesehatan, yang dapat menyebabkan adanya keterlambatan deteksi dan terapi