SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
DI
                           S
                           U
                           S
                           U
                           N

                        OLEH:

                    KELOMPOK II


   ANGGOTA      : ERNAWATI        (0902090366)
                  NANA SAHPUTRI   (0902090348)
                  NURLINA         (0902090373)
                  CUT MISRIANTI   (0902090374)
                  FITRIANI        (0902090358)
   SMT / UNIT   : V /KON IPA 2
   PRODI        : S1 PGSD
   DOSPEN       : AFRIADI.M.Pd




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
    UNIVERSITAS ALMUSLIM
MATANGGLUMPANGDUA KABUPATEN BIREUEN
               2010
DAFTAR ISI



KATA PENGATAR …………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………….. ii

MENGENAL MATA …………………………………………..

  A. Indera penglihat (mata) ……………………………..

     1. Bola Mata …………………………………………

     2. Otot Mata …………………………………………

     3. Fungsi Mata ………………………………………

     4. Kelainan pada mata ……………………………..

     5. Cara merawat mata ………………………………
MENGENAL MATA




Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang
kita kenal ada lima, yaitu:

1. Indra penglihat (mata)

2. Indra pendengar (telinga)
3. Indra peraba (kulit)
4. Indra pengecap (lidah)
5. Indra pencium (hidung)

A. INDERA PENGLIHAT (MATA)

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.


1. Bola Mata
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding
ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.




a. Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus
cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah
lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi
bola mata dari gangguan.

b. Koroid

Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak
pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada
koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid
membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna.

c. Retina

Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-
sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.
Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik
buta.Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput
transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput
ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf.
Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.

2. Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus
(rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi
menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot
obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).

3. Fungsi Mata

Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu
waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan
terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik
kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.Ada dua macam sel reseptor pada retina,
yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung
dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar,
terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang.Pigmen ungu yang terdapat pada sel
basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar,
misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pigmen
lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara
retinin dan opsin.

Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan
ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah
satu sel konus akan menyebabkan buta warna.

Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi.
a. Akomodasi mata saat melihat jauh

b. Akomodasi mata saat melihat dekat
4. Kelainan pada Mata


1. Rabun dekat

Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat
benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan
jatuh di belakang retina. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan
mempercepat timbulnya cacat mata.

Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Lensa
cembung merupakan lensa positif.

2. Rabun jauh

Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun
jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran
normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina.

Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung. Lensa cekung
merupakan lensa negatif.

3. Rabun jauh dan dekat

Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua. Rabun jauh dikenal juga sebagai
rabun tua, karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira
berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh
dan terlalu dekat.

Rabun jauh (miopi)
Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata
perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat
sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang
yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain.Untuk mata normal (emetropi) melihat benda
jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.Mata miopi
melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal.

Rabun dekat (hipermetropi)




Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh
(terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak
baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih.
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh
ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).

Mata tua (presbiopi)

Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda
pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua).
Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong
dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata
dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan
lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
Astigmatisma (mata silindris)




Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan
lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa
titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang
vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu
dengan kacamata silindris.

4. Rabun senja

Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang
berada di tempat remang-remang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh
kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak
terbentuk.
Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin A.

5. Buta warna

Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini bersifat
menurun. Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna separuh. Buta
warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja. Sedangkan buta warna separuh
tidak bisa melihat warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.

6. Katarak

Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah lensa
mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Penderita ini umumnya
berumur di atas 55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.


7. Juling
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika
penderitanya masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.

8. Astigmatisme

Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa
mata atau kornea tidak rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan
horisontal. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa
silindris.

5. CARA MERAWAT MATA


Agar mata tetap terjaga, aturlah gaya hidup yang sehat dengan melakukan:


 1.    Rajin berolahraga agar aliran darah ke mata lancar.
 2.    Makan nutrisi 4 sehat 5 sempurna agar asupan gizi cukup.
 3.     Jangan biasakan diri melihat dari jarak dekat, alihkan pandangan ke tempat yang jauh
       selama ± 5 menit, lakukan hal ini setiap ± 15 menit untuk mengurangi kelelahan mata.
 4.     Membacalah di tempat yang cukup cahayanya dan posisi yang benar.
 5.    Lakukan senam mata setiap hari untuk melatih otot mata agar relaks dan kuat dengan
       cara melirik ke atas dan bawah, kiri dan kanan, serong kiri atas-serong kanan bawah
       dan sebaliknya, lalu gerakan melingkar searah jarum jam dan berlawanan jarum jam
       masing-masing 5-10 hitungan.
 6.    Lindungi mata dengan kacamata anti UV jika berada di luar ruangan atau tempat yang
       terik untuk meminimalisir dampak dari sinar UV dan radikal bebas.
 7.    Hindari menggunakan obat atau vitamin mata tanpa konsultasi dengan dokter mata.
DAFTAR PUSTAKA




Penglihatan /mata (sumber: www.bebas.vlsm.org)
Referensi:
Junquiera, L.C. dan Carneiro. J. 1980. Basic Histology.
Alih bahasa: Histologi dasar, oleh adji Dharma.1982. Jakarta: EGC.
Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA.
Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang.
Junquiera, L.C. dan Carneiro. J. 1980. Basic Histology.
Alih bahasa: Histologi dasar, oleh adji Dharma.1982. Jakarta: EGC.
Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA.
Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang.
www.bebas.vlsm.org




                           TERIMA KASIH
DAFTAR ISI


KATA PENGATAR …………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………….. ii
MENGENAL MATA …………………………………………..
  A. Indera penglihat (mata) ……………………………..
     1. Bola Mata …………………………………………
     2. Otot Mata …………………………………………
     3. Fungsi Mata ………………………………………
     4. Kelainan pada mata ……………………………..
     5. Cara merawat mata ………………………………

More Related Content

What's hot (19)

Referat Mata Kabur
Referat Mata KaburReferat Mata Kabur
Referat Mata Kabur
 
Alat Optik
Alat OptikAlat Optik
Alat Optik
 
Kelompok 2 ipa
Kelompok 2 ipaKelompok 2 ipa
Kelompok 2 ipa
 
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..
Bab ii..
 
Kelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan LasikKelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan Lasik
 
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnyaPengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
Pengenalan sistem tubuh dan penyakitnya
 
Sistem Penglihatan
Sistem PenglihatanSistem Penglihatan
Sistem Penglihatan
 
Gambar bagian mata
Gambar bagian mataGambar bagian mata
Gambar bagian mata
 
Acara xii
Acara xiiAcara xii
Acara xii
 
Biologi tentang mata
Biologi tentang mataBiologi tentang mata
Biologi tentang mata
 
Mata
MataMata
Mata
 
Cover miopi
Cover miopiCover miopi
Cover miopi
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Contoh makalah rabun jauh
Contoh makalah rabun jauhContoh makalah rabun jauh
Contoh makalah rabun jauh
 
Askep myopia
Askep myopiaAskep myopia
Askep myopia
 
Ketajaman Penglihatan Higiene Industri
Ketajaman Penglihatan Higiene IndustriKetajaman Penglihatan Higiene Industri
Ketajaman Penglihatan Higiene Industri
 
Penglihatan
PenglihatanPenglihatan
Penglihatan
 
Prosedur diagnostik mata
Prosedur diagnostik mataProsedur diagnostik mata
Prosedur diagnostik mata
 
INDRA
INDRAINDRA
INDRA
 

Viewers also liked

Awards Masterclass presentation 250612 df
Awards Masterclass presentation 250612 dfAwards Masterclass presentation 250612 df
Awards Masterclass presentation 250612 dfDavid Friesner
 
สรุปบทที่..
สรุปบทที่..สรุปบทที่..
สรุปบทที่..Pungka' Oil
 
สรุปบทที่.. (1)
สรุปบทที่.. (1)สรุปบทที่.. (1)
สรุปบทที่.. (1)Pungka' Oil
 
Religious Respect in Society: Building a Way to Peace
Religious Respect in Society: Building a Way to PeaceReligious Respect in Society: Building a Way to Peace
Religious Respect in Society: Building a Way to PeaceAntonio Carranza Vásquez
 
สรุปบทที่.. (3)
สรุปบทที่.. (3)สรุปบทที่.. (3)
สรุปบทที่.. (3)Pungka' Oil
 
DF Industrial Heritage & Climate Change 1st October 2011
DF Industrial Heritage & Climate Change 1st October 2011DF Industrial Heritage & Climate Change 1st October 2011
DF Industrial Heritage & Climate Change 1st October 2011David Friesner
 
Luas bangun datar
Luas bangun datarLuas bangun datar
Luas bangun datarI_Love_Math
 

Viewers also liked (8)

Awards Masterclass presentation 250612 df
Awards Masterclass presentation 250612 dfAwards Masterclass presentation 250612 df
Awards Masterclass presentation 250612 df
 
สรุปบทที่..
สรุปบทที่..สรุปบทที่..
สรุปบทที่..
 
สรุปบทที่.. (1)
สรุปบทที่.. (1)สรุปบทที่.. (1)
สรุปบทที่.. (1)
 
Religious Respect in Society: Building a Way to Peace
Religious Respect in Society: Building a Way to PeaceReligious Respect in Society: Building a Way to Peace
Religious Respect in Society: Building a Way to Peace
 
สรุปบทที่.. (3)
สรุปบทที่.. (3)สรุปบทที่.. (3)
สรุปบทที่.. (3)
 
DF Industrial Heritage & Climate Change 1st October 2011
DF Industrial Heritage & Climate Change 1st October 2011DF Industrial Heritage & Climate Change 1st October 2011
DF Industrial Heritage & Climate Change 1st October 2011
 
Addition1
Addition1Addition1
Addition1
 
Luas bangun datar
Luas bangun datarLuas bangun datar
Luas bangun datar
 

Similar to Tugas (20)

Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
indra penglihat
indra penglihatindra penglihat
indra penglihat
 
Makalah optik baru
Makalah optik baruMakalah optik baru
Makalah optik baru
 
Indra Pada Manusia
Indra Pada ManusiaIndra Pada Manusia
Indra Pada Manusia
 
Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
 
Sistem organ tubuh manusia
Sistem organ tubuh manusiaSistem organ tubuh manusia
Sistem organ tubuh manusia
 
Biologi ppt (mata)
Biologi ppt (mata)Biologi ppt (mata)
Biologi ppt (mata)
 
PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)
 
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..
Bab ii..
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
INDRA PENGLIHATAN - Copy.pptx
INDRA PENGLIHATAN - Copy.pptxINDRA PENGLIHATAN - Copy.pptx
INDRA PENGLIHATAN - Copy.pptx
 
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATAPPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
PPT FISIKA : MATA DAN KACAMATA
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
Sebuutkan alat
Sebuutkan alatSebuutkan alat
Sebuutkan alat
 
1. mata (01)
1. mata (01)1. mata (01)
1. mata (01)
 
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptxINDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
 
Mata presentation.pdfm
Mata presentation.pdfmMata presentation.pdfm
Mata presentation.pdfm
 
Bagian Bagian Mata
Bagian Bagian MataBagian Bagian Mata
Bagian Bagian Mata
 
Mata
MataMata
Mata
 

Tugas

  • 1. DI S U S U N OLEH: KELOMPOK II ANGGOTA : ERNAWATI (0902090366) NANA SAHPUTRI (0902090348) NURLINA (0902090373) CUT MISRIANTI (0902090374) FITRIANI (0902090358) SMT / UNIT : V /KON IPA 2 PRODI : S1 PGSD DOSPEN : AFRIADI.M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ALMUSLIM MATANGGLUMPANGDUA KABUPATEN BIREUEN 2010
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGATAR …………………………………………… i DAFTAR ISI ………………………………………………….. ii MENGENAL MATA ………………………………………….. A. Indera penglihat (mata) …………………………….. 1. Bola Mata ………………………………………… 2. Otot Mata ………………………………………… 3. Fungsi Mata ……………………………………… 4. Kelainan pada mata …………………………….. 5. Cara merawat mata ………………………………
  • 3. MENGENAL MATA Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu: 1. Indra penglihat (mata) 2. Indra pendengar (telinga) 3. Indra peraba (kulit) 4. Indra pengecap (lidah) 5. Indra pencium (hidung) A. INDERA PENGLIHAT (MATA) Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. 1. Bola Mata
  • 4. Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut. a. Sklera Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan. b. Koroid Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. c. Retina Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel- sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. 2. Otot Mata
  • 5. Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior). 3. Fungsi Mata Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang.Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna. Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi. a. Akomodasi mata saat melihat jauh b. Akomodasi mata saat melihat dekat
  • 6. 4. Kelainan pada Mata 1. Rabun dekat Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Lensa cembung merupakan lensa positif. 2. Rabun jauh Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung. Lensa cekung merupakan lensa negatif. 3. Rabun jauh dan dekat Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua. Rabun jauh dikenal juga sebagai rabun tua, karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat. Rabun jauh (miopi)
  • 7. Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain.Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Rabun dekat (hipermetropi) Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). Mata tua (presbiopi) Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
  • 8. Astigmatisma (mata silindris) Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris. 4. Rabun senja Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat remang-remang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak terbentuk. Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A. 5. Buta warna Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna separuh. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja. Sedangkan buta warna separuh tidak bisa melihat warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau. 6. Katarak Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Penderita ini umumnya berumur di atas 55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata. 7. Juling
  • 9. Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika penderitanya masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi. 8. Astigmatisme Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan horisontal. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa silindris. 5. CARA MERAWAT MATA Agar mata tetap terjaga, aturlah gaya hidup yang sehat dengan melakukan: 1. Rajin berolahraga agar aliran darah ke mata lancar. 2. Makan nutrisi 4 sehat 5 sempurna agar asupan gizi cukup. 3. Jangan biasakan diri melihat dari jarak dekat, alihkan pandangan ke tempat yang jauh selama ± 5 menit, lakukan hal ini setiap ± 15 menit untuk mengurangi kelelahan mata. 4. Membacalah di tempat yang cukup cahayanya dan posisi yang benar. 5. Lakukan senam mata setiap hari untuk melatih otot mata agar relaks dan kuat dengan cara melirik ke atas dan bawah, kiri dan kanan, serong kiri atas-serong kanan bawah dan sebaliknya, lalu gerakan melingkar searah jarum jam dan berlawanan jarum jam masing-masing 5-10 hitungan. 6. Lindungi mata dengan kacamata anti UV jika berada di luar ruangan atau tempat yang terik untuk meminimalisir dampak dari sinar UV dan radikal bebas. 7. Hindari menggunakan obat atau vitamin mata tanpa konsultasi dengan dokter mata.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Penglihatan /mata (sumber: www.bebas.vlsm.org) Referensi: Junquiera, L.C. dan Carneiro. J. 1980. Basic Histology. Alih bahasa: Histologi dasar, oleh adji Dharma.1982. Jakarta: EGC. Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA. Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang. Junquiera, L.C. dan Carneiro. J. 1980. Basic Histology. Alih bahasa: Histologi dasar, oleh adji Dharma.1982. Jakarta: EGC. Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA. Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang. www.bebas.vlsm.org TERIMA KASIH
  • 11. DAFTAR ISI KATA PENGATAR …………………………………………… i DAFTAR ISI ………………………………………………….. ii MENGENAL MATA ………………………………………….. A. Indera penglihat (mata) …………………………….. 1. Bola Mata ………………………………………… 2. Otot Mata ………………………………………… 3. Fungsi Mata ……………………………………… 4. Kelainan pada mata …………………………….. 5. Cara merawat mata ………………………………