1. DI
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK II
ANGGOTA : ERNAWATI (0902090366)
NANA SAHPUTRI (0902090348)
NURLINA (0902090373)
CUT MISRIANTI (0902090374)
FITRIANI (0902090358)
SMT / UNIT : V /KON IPA 2
PRODI : S1 PGSD
DOSPEN : AFRIADI.M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
MATANGGLUMPANGDUA KABUPATEN BIREUEN
2010
2. DAFTAR ISI
KATA PENGATAR …………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………….. ii
MENGENAL MATA …………………………………………..
A. Indera penglihat (mata) ……………………………..
1. Bola Mata …………………………………………
2. Otot Mata …………………………………………
3. Fungsi Mata ………………………………………
4. Kelainan pada mata ……………………………..
5. Cara merawat mata ………………………………
3. MENGENAL MATA
Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang
kita kenal ada lima, yaitu:
1. Indra penglihat (mata)
2. Indra pendengar (telinga)
3. Indra peraba (kulit)
4. Indra pengecap (lidah)
5. Indra pencium (hidung)
A. INDERA PENGLIHAT (MATA)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
1. Bola Mata
4. Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding
ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
a. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus
cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah
lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi
bola mata dari gangguan.
b. Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak
pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada
koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid
membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna.
c. Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-
sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.
Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik
buta.Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput
transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput
ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf.
Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.
2. Otot Mata
5. Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus
(rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi
menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot
obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
3. Fungsi Mata
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu
waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan
terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik
kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.Ada dua macam sel reseptor pada retina,
yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung
dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar,
terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang.Pigmen ungu yang terdapat pada sel
basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar,
misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pigmen
lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara
retinin dan opsin.
Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan
ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah
satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi.
a. Akomodasi mata saat melihat jauh
b. Akomodasi mata saat melihat dekat
6. 4. Kelainan pada Mata
1. Rabun dekat
Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat
benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan
jatuh di belakang retina. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan
mempercepat timbulnya cacat mata.
Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Lensa
cembung merupakan lensa positif.
2. Rabun jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun
jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran
normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina.
Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung. Lensa cekung
merupakan lensa negatif.
3. Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua. Rabun jauh dikenal juga sebagai
rabun tua, karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira
berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh
dan terlalu dekat.
Rabun jauh (miopi)
7. Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata
perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat
sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang
yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain.Untuk mata normal (emetropi) melihat benda
jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.Mata miopi
melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal.
Rabun dekat (hipermetropi)
Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh
(terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak
baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih.
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh
ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Mata tua (presbiopi)
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda
pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua).
Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong
dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata
dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan
lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
8. Astigmatisma (mata silindris)
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan
lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa
titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang
vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu
dengan kacamata silindris.
4. Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang
berada di tempat remang-remang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh
kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak
terbentuk.
Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin A.
5. Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini bersifat
menurun. Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna separuh. Buta
warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja. Sedangkan buta warna separuh
tidak bisa melihat warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.
6. Katarak
Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah lensa
mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Penderita ini umumnya
berumur di atas 55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
7. Juling
9. Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika
penderitanya masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
8. Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa
mata atau kornea tidak rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan
horisontal. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa
silindris.
5. CARA MERAWAT MATA
Agar mata tetap terjaga, aturlah gaya hidup yang sehat dengan melakukan:
1. Rajin berolahraga agar aliran darah ke mata lancar.
2. Makan nutrisi 4 sehat 5 sempurna agar asupan gizi cukup.
3. Jangan biasakan diri melihat dari jarak dekat, alihkan pandangan ke tempat yang jauh
selama ± 5 menit, lakukan hal ini setiap ± 15 menit untuk mengurangi kelelahan mata.
4. Membacalah di tempat yang cukup cahayanya dan posisi yang benar.
5. Lakukan senam mata setiap hari untuk melatih otot mata agar relaks dan kuat dengan
cara melirik ke atas dan bawah, kiri dan kanan, serong kiri atas-serong kanan bawah
dan sebaliknya, lalu gerakan melingkar searah jarum jam dan berlawanan jarum jam
masing-masing 5-10 hitungan.
6. Lindungi mata dengan kacamata anti UV jika berada di luar ruangan atau tempat yang
terik untuk meminimalisir dampak dari sinar UV dan radikal bebas.
7. Hindari menggunakan obat atau vitamin mata tanpa konsultasi dengan dokter mata.
10. DAFTAR PUSTAKA
Penglihatan /mata (sumber: www.bebas.vlsm.org)
Referensi:
Junquiera, L.C. dan Carneiro. J. 1980. Basic Histology.
Alih bahasa: Histologi dasar, oleh adji Dharma.1982. Jakarta: EGC.
Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA.
Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang.
Junquiera, L.C. dan Carneiro. J. 1980. Basic Histology.
Alih bahasa: Histologi dasar, oleh adji Dharma.1982. Jakarta: EGC.
Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA.
Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian II. Malang: IKIP Malang.
www.bebas.vlsm.org
TERIMA KASIH
11. DAFTAR ISI
KATA PENGATAR …………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………….. ii
MENGENAL MATA …………………………………………..
A. Indera penglihat (mata) ……………………………..
1. Bola Mata …………………………………………
2. Otot Mata …………………………………………
3. Fungsi Mata ………………………………………
4. Kelainan pada mata ……………………………..
5. Cara merawat mata ………………………………