Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Pendekatan dan tahapan penelitian.pdf
1. 1
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
PENDEKATAN DAN TAHAPAN PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian merupakan upaya sistematis untuk menemukan kebenaran atau untuk
mengetahui sesuatu yang baru dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis
data dengan menggunakan metode analisis data yang sesuai dengan jenis penelitiannya
dan menarik kesimpulan (Abdullah, 2015). Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahun
manusia terhadap sesuatu/masalah dengan perlakuan tertentu sehingga diperoleh sesuatu
(Hasan, 2009). Dari pengertian ini terlihat bahwa penelitian memiliki beberapa komponen,
yaitu:
1. Ada rasa ingin tahu dari manusia,
2. Ada sesuatu (masalah, fenomena, fakta),
3. Ada perlakuan/proses/usaha untuk menyelesaikan masalah (memeriksa, mengusut,
menelaah, mempelajari, menginterpretasi), dan
4. Ada hasil (memperoleh kebenaran, memperoleh jawaban masalah, pengembangan
ilmu pengetahuan).
Sebelum melaksanakan sebuah penelitian harus ditentukan terlebih dahulu
pendekatan penelitiannya. Pendekatan penelitian akan mempermudah ketika akan
menentukan dan menjawab rumusan masalah. Dalam menentukan dan menjawab
pertanyaan penelitian harus sejalan dengan pendekatan penelitian. Menurut Arikunto
(2019), metode penelitian adalah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai
tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Menurut Sukandarrumidi
(2012), pendekatan penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk
mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Jadi, pendekatan
penelitian merupakan rancangan pelaksanaan penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
Ada tiga jenis pendekatan penelitian, yaitu pendekatan kualitatif, pendekatan
kuantitatif, dan pendekatan campuran atau gabungan.
1. Pendekatan kualitatif
Pendekatan kualitatif disebut sebagai metode baru yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme. Disebut juga dengan metode artistik karena proses penelitian
lebih bersifat artistik, juga disebut interpretative research. Disebut juga pendekatan
induktif.
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berfokus pada kualitas.
Pendekatan kualitatif lebih menekankan aspek pemahaman secara mendalam tentang
2. 2
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
suatu masalah daripada generalisasi. Pendekatan ini lebih sering menggunakan
taknik analisis mendalam (in depth analysis), yaitu masalah dikaji secara per kasus
untuk diteliti kebenarannya, karena suatu masalah akan berbeda sifatnya dengan
masalah yang lain.
Pendekatan kualitatif bertujuan untuk pemahaman secara mendalam terhadap
suatu masalah, bukan untuk suatu generalisasi masalah. Pendekatan kualitatif
berfungsi memberikan kategori substantif dari suatu masalah yang lebih menekankan
pada makna.
Creswell dalam Sugiyono (2012) membagi pendekatan kualitatif menjadi lima
macam, yaitu phenomenological research, grounded theory, ethnographi, case study,
dan narrative research.
Ciri-ciri pendekatan kualitatif antara lain:
a. Pengumpulan data alamiah, yaitu dilakukan dimana para partisipan mengalami
masalah yang diteliti.
b. Fleksibelitas penelitian, yaitu rencana awal untuk penelitian tidak dapat
ditentukan dengan ketat.
c. Fokusnya adalah mempelajari makna yang partisipan pegang dengan topik
penelitian. Ada banyak perspektif tentang suatu topik.
d. Menekankan pengambilan sampel yang purposif.
e. Mengembangkan gambaran kompleks masalah yang diteliti.
f. Peneliti menjadi instrumen kunci, yatiu mengumpulkan data melalui pengalaman
dan keterlibatan pribadi, sehingga membutuhkan komitmen waktu yang luas di
lapangan.
g. Refleksivitas, yaitu penelitian tidak dapat dipisahkan, karen itu sebagian
penelitian merupakan refleksi dari bias, nilai-nilai dan pengalaman peneliti.
h. Beragam metode, artinya penelitian memiliki beberapa sumber yang dikumpulkan
dari berbagai metode.
i. Analisis data induktif, yaitu pola, kategori, dan tema dibangun dari bawah ke atas.
Analisis data adalah proses yang berkelanjutan.
j. Interpretatif, artinya memahami data sambil mencoba mengesampingkan
pengalaman pribadi peneliti.
2. Pendekatan kuantitatif
Pendekatan kuantitatif dinamakan pendekatan tradisional karena sudah lama dan
mentradisi digunakan. Pendekatan ini disebut juga pendekatan induktif. Pendekatan
3. 3
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
kuantitatf merupakan pendekatan yang berlandaskan pada filsafat positvisme.
Pendekatan ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan alat ukur (instrumen) tertentu, dan analisa data
bersifat kuantitatif (menggunakan statistik) dengan tujuan untuk menguji dan
membuktikan hipotesis yang telah dibuat. Pendekatan kuantitatif biasanya
melibatkan konversi data menjadi bentuk angka sehingga dapat dilakukan
perhitungan statistik dan penarikan kesimpulan.
Secara umum, pendekatan kuantitatif terdiri dari metode survei dan metode
eksperimen. Metode survei digunakan untuk memperoleh data pada masa lampau
atau saat ini tentang keyakinan, pendapat, karakateristik, dan hubungan variabel.
Metode survei dilakukan dengan tanpa memberikan perlakuan (treatment) terhadap
variabelnya. Metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dalam kondisi yang dikendalikan. Pengendalian kondisi
dilakukan agar tidak ada variabel lain yang mempengaruhi variabel dependen,
sehingga dalam penelitian eksperimen menggunakan variabel kontrol.
Ciri-ciri pendekatan kuantitatif antara lain:
k. Instrumen pengumpulan data berisi item yang mengumpulkan karakteristik
populasi yang dapat diukur.
l. Instrumen standar yang telah diuji memandu pengumpulan data untuk
memastikan akurasi, reliabilitas, dan validitas data.
m.Teknik analisis data lebih andal, distribusi populasi normal lebih disukai daripada
distribusi non-normal. Hal ini membutuhkan kepatuhan terhadap prinsip
pengambilan sampel untuk menghindari bias peneliti dalam menafsirkan hasil.
n. Data disusun menggunakan tabel, grafik, atau angka untuk menunjukkan tren,
hubungan, atau perbedaan antar variabel sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
o. Peneliti dapat mengulangi metode kuantitatif untuk mengkofirmasi temua dalam
penelitian lain, sehingga menghilangkan kemungkinan kesimpulan palsu atau
salah.
p. Model atau formula kuantitaf berasal dari analisis data yang dapat memprediksi
hasil. Skenario ”Jika-maka” dapat dibangun menggunakan perhitungan
matematika dengan bantuan komputer.
q. Instrumen digital atau elektronik canggih untuk mengukur data dari lapangan.
4. 4
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
3. Pendekatan campuran atau gabungan
Pendekatan campuran atau Mixed Methods merupakan penelitian yang
menggabungkan unsur-unsur pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif yang
berfokus pada pengumpulan data, analisis, dan pencampuran data dalam sebuah
penelitian.
Pendekatan campuran bertujuan menggabungkan komponen pendekatan
kualitatif dan pendekatan kuantitatif untuk memperkuat simpulan penelitian. Data
dari satu sumber metode pendekatan utama dijelaskan dan didukung lebih lanjut oleh
metode pendekatan kedua, sehingga penelitian memiliki fungsi multi-fase.
Dengan menggabungkan lebih dari satu jenis sumber data akan memberikan
pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitian dibandingkan dengan
hanya menggunakan pendekatan tunggal atau satu metode saja. Setidaknya ada
beberapa keuntungan yang diperoleh dengan memadukan kedua pendekatan tersebut,
di antaranya:
a. Kedua pendekatan akan saling melengkapi masing-masing kekuatan dan
kelemahannya.
b. Bukti yang diberikan oleh metode campuran akan lebih komprehensif dan
meyakinkan.
c. Metode campuran dapat menjawab pertanyaan penelitian yang meskipun
pendekatan tunggal tidak dapat menjawabnya.
d. Metode campuran mendorong kolaborasi antar disiplin ilmu.
e. Metode campuran mendorong penggunaan berbagai pandangan dalam dunia
penelitian.
Ciri-ciri pendekatan campuran antara lain:
a. Analisis data kualitatif dan kuantitatif.
b. Pengumpulan data terbuka dan tertutup dalam menjawab pertanyaan penelitian.
c. Prosedur persuasif dan ketat untuk metode kualitatif dan kuantitatif.
d. Integrasi kedua sumber data dengan menggabungkan, menghubungkan, atau
menyematkan.
e. Penggunaan desain campuran melibatkan integrasi bersamaan atau berurutan.
f. Pendekatan untuk penelitian yang memiliki landasan filosofis.
Perbedaan mendasar antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif terletak pada
aksioma dasar, proses penelitian, dan karakteristik.
5. 5
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
Tabel 1.1. Perbedaan antara Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
Aksioma Dasar Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kualitatif
Sifat realitas Dapat diklasifikasikan,
kongkrit, teramati, dan
terukur.
Ganda, holistik, dinamis, hasil
konstruksi dan pemahaman.
Hubungan peneliti
dengan yang
diteliti
Independen Interaktif
Hubungan variabel Sebab akibar (kausal) Timbal balik
Generalisasi Cenderung membuat
generalisasi
Transferability (hanya mungkin
dalam ikatan konteks dan
waktu)
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang dibawa
peneliti
Karakteristik Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kualitatif
Desain 1. Spesifik, jelas, rinci
2. Ditentukan seara mantap
sejak awal
3. Menjadi pegangan langkah
demi langkah
1. Umum
2. Fleksibel
3. Berkembang dan muncul
dalam proses penelitian
Tujuan 1. Menunjukkan hubungan
antar variabel
2. Menguji teori
3. Mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif
1. Menemukan pola hubungan
yang bersifat interaktif
2. Menemukan teori
3. Menggambarkan realitas
yang kompleks
4. Memperoleh pemahaman
makna
Teknik
pengumpulan data
Kuisioner, observasi, tes,
wawancara terukur
Participant observation, in-dept
interview, dokumentasi,
triangulasi.
Instrumen
penelitian
1. Tes, angket, dan
wawancara terukur
2. Instrumen yang telah
terstandar
1. Peneliti sebagai instrumen
(human instrument)
2. Buku catatan, tape recorder,
kamera, handycam, dll
Data 1. Kuantitatif
2. Hasil pengukuran variabel
yang dioperasikan
1. Deskriptif kualitatif
2. Dokumen pribadi, catatan
lapangan, ucapan dan
tindakan responden,
dokumen, dan lain-lain
B. Persyaratan Penelitian
Rasa ingin tahu menjadi dasar pelaksanaan sebuah penelitian dengan keabsahan dan
keakuratan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, serta
penyajian data secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan masalah atau menguji
hipotesis. Secara ilmu bahasa, penelitian merupakan kegiatan mencari fakta-fakta baru
dan dikembangkan menjadi suatu teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu
6. 6
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
tertentu. Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan
konstruksi secara sistematis, metodologis, dan konsisten untuk mengungkap kebenaran.
Sebuah kegiatan dapat disebut sebagai sebuah penelitian setidaknya memiliki ciri-ciri
antara lain:
1. Bersifat sistematis dan logis
Penelitian dilaksanakan dengan prosedur yang berurutan dan harus dibuat secara
logis serta tidak memanipulasi hal apapun di dalamnya.
2. Bersifat ilmiah
Hasil penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan
kebenarannya, seingga penelitian harus menyatikan data atau temuan fakta.
3. Efisien dan bermanfaat
Penelitian harus disusun seefisien mungkin dan dapat dipahami oleh semua
kalangan. Penelitian juga harus memiliki kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
4. Analitis
Penelitian harus dilakukan, dibuktikan, dan dijelaskan melalui proses metode
ilmiah. Setiap variabel dan hubungan antar variabel di dalamnya harus diuraikan
dengan jelas.
5. Berkesinambungan
Hasil penelitian harus dapat diteruskan, dikonfirmasi, atau dibuktikan oleh
peneliti lain atau peneliti di masa yang akan datang.
Menurut Arikunto (2013), penelitian memiliki tiga syarat penting, yaitu sistematis,
terencana, dan menerapkan konsep ilmiah.
1. Sistematis
Penelitian dilaksanakan dan disusun dengan menggunakan pola tertentu, mulai
dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
2. Terencana
Penelitian dilaksanakan dengan pertimbangan dan rencana yang matang,
termasuk penggunaan metode penelitian yang sudah diperhitungkan.
3. Menerapkan konsep ilmiah
Penelitian dilaksanakan dari awal hingga akhir dengan menerapkan konsep
ilmiah, yaitu prinsip yang digunakan unuk memperoleh ilmu pengetahuan sesuai
dengan bidang ilmu pengetahuannya.
7. 7
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
C. Kompetensi Peneliti
Seorang peneliti harus memiliki kompetensi untuk mendukung dalam melaksanakan
sebuah penelitian. Kompetensi yang harus dimiliki oleh sorang peneliti kuantitatif
sebagai berikut:
1. Memiliki wawasan luas dan mendalam di bidang yang akan diteliti.
2. Memahami karakteristik pendekatan penelitian yang akan digunakan.
3. Mampu melakukan analisis masalah.
4. Mampu menggunakan teori, merumuskan hipotesis, dan mengembangkan instrumen
penelitian.
5. Mampu membuat desain penelitian.
6. Memahami teknik sampling.
7. Mampu menyusun instrumen dan melakukan pengujian.
8. Mampu melakukan dan mengorganisir pengumpulan data.
9. Mampu menyajikan dan menganalisis data.
10. Mampu memberikan interpretasi.
11. Mampu membuat laporan penelitian secara sistematis, jelas, lengkap, dan rinci.
12. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh sorang peneliti kualitatif sebagai berikut:
1. Memiliki wawasan luas dan mendalam di bidang yang akan diteliti.
2. Mempunyai kemampuan membangun komunikasi akrab.
3. Memiliki kepekaan melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian.
4. Mampu menggali sumber data secara triangulasi.
5. Mampu menganalisis data secara induktif berkesinambungan.
6. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan tranferabilitas hasil
penelitian.
7. Mampu menghasilkan temuan, mengkonstruksi, atau teori baru.
8. Mampu menyusun laporan secara sistematis, jelas, lengkap, dan rinci.
9. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian.
Siyoto dan Ali Sodik (2015) menyebutkan tiga sikap yang harus dimiliki oleh
seorang peneliti, yaitu obyektif, kompeten, dan faktual.
1. Obyektif
Peneliti harus membedakan antara fakta atau temuan data dan opini atau
pendapatnya. Uraian temuan fakta dalam analisis hasil penelitian harus jelas tanpa
menggunakan pendapat pribadi.
8. 8
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
2. Kompeten
Peneliti harus memiliki keterampilan untuk melakukan penelitian dengan
metode ilmiah dan teknik tertentu.
3. Faktual
Peneliti harus mengumpulkan, menjelaskan, dan menganalisis temuan data
berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan dengan tidak menggunakan anggapan
yang bersifat abstrak.
D. Tahapan Penelitian
Secara umum tahapan penelitian yang menitikberatkan pada kegiatan administratif,
meliputi tahap perencanaan (pembuatan rancangan penelitian), tahap pelaksanaan
penelitian, dan tahap penulisan laporan penelitian (Arikunto, 2013). Menurut Hidayat dan
Sedarmayanti (2002), langkah-langkah sistematis dalam metode ilmiah yaitu:
1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah,
2. Menyusun kerangka berpikir,
3. Merumuskan hipotesis,
4. Melakukan pembahasan, dan
5. Membuat kesimpulan dan saran.
Langkah-langkah penelitian kuantitatif (proses kegiatan ilmiah), meliputi:
1. Mengidentifikasi, memilih, dan merumuskan masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan kegiatan mencari masalah yang paling
relevan dan menarik untuk diteliti. Masalah dapat dicari melalui panca indera, yaitu
pengamatan, pendengaran, penglihatan, perasaan, dan penciuman. Permasalahan ada
kalau ada kesenjangan antara das sollen dan das sein, yaitu perbedaan antara yang
seharusnya dan yang ada dalam kenyataan, antara yang diperlukan dan yang tersedia,
antara harapan dan kenyataan.
Masalah dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain bacaan, seminar,
pernyataan otoritas, pengamatan, pengalaman pribadi, atau perasaan intuitif.
Biasanya dijumpai lebih dari satu masalah, dan tidak semua masalah dapat atau
layak diteliti. Oleh karena itu perlu diadakan pemilihan atau pembatasan masalah. Hal
yang harus diperhatikan dalam memilih masalah adalah kelayakan untuk diteliti dan
managebility. Kelayakan masalah untuk diteliti tergantung pada ada atau tidak
sumbangan terhadap teori danatau ada tidak teori yang relevan, juga ada tidak
kegunaannya untuk pemecahan masalah praktis. Managebility meliputi kecukupan
9. 9
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
dana, waktu, alat, bekal kemampuan teoritis, dan penguasaan metode yang
diperlukan.
Setelah masalah diidentifikasi dan dipilih atau dibatasi, selanjutnya dirumuskan
masalah penelitian. Rumusan masalah penelitian hendaknya dirumuskan dalam
kalimat tanya (?) yang padat dan jelas. Rumusan masalah juga hendaknya
memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data untuk menjawab
rumusan masalah tersebut.
2. Menyusun kerangka pemikiran
Kerangka pemikian merupakan konstruksi berpikir yang bersifat logis dengan
argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil
disusun. Menurut Rusidi (1993), kerangka berpikir berarti mendudukperkarakan
masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut proses deduktif.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
jawabannya harus diuji. Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka
pemikiran/kesimpulan teoritis.
4. Menguji hipotesis secara empirik
Pengujian pendekatan kuantitatif adalah menguji dengan alat statistik
inferensial atau statistik deskriptif, untuk membuktikan keterujian teori tersebut
secara meyakinkan (significant) atau tidak berdasarkan uji fakta-fakta secara empirik.
Pengujian pendekatan kualitatif adalah menguji dengan tanpa statistik untuk mencari
pemaknaan.
5. Melakukan pembahasan
Tahapan ini merupakan proses berpikir sintesis antara deduksi dan induksi.
Tahapan ini merupakan tahap reduksi data, yaitu proses memfokuskan dan
mengabstrasikan data menjadi informasi yang bermakna. Pembahasan hasil penelitian
dilakukan secara teoritis maupun empiris, kemudian disentesiskan dengan hasil
penelitian terdahulu untuk mencari konvergensi dan divergensinya. Hal ini untuk
mengetahui hasil penelitian tersebut mendukung suatu teori, memodifikasi teori, atau
bahkan menggugurkan teori. Pada tahapan ini dikemukakan temuan-temuan
penelitian, termasuk fenomena baru yang mungkin muncul selama penelitian.
6. Menarik kesimpulan
Kesimpulan harus menjawab masalah yang dirumuskan, jadi kalau rumusan
masalah ada tiga maka kesimpulannya juga ada tiga. Kesimpulan harus konsisten
dengan masalah yang dirumuskan dan ingin dijawab, tujuan dan kegunaan penelitian,
10. 10
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
Rumusan
Masalah
Landasan
Teori
Perumusan
Hipotesis
Pengumpulan
Data
Analisis
Data
Populasi
& Sampel
Pengembangan
Instrumen
Pengujian
Instrumen
Kesimpulan
& Saran
hipotesis, hasil dan pembahasan penelitian. Kesimpulan bukanlah sekedar ringkasan
atau intisari tetapi merupakan kaitan logis dari konsep berpikir deduktif ke arah
generalisasi.
Gambar 1.1 Proses pendekatan kuantitatif
Proses atau langkah-langkah penelitian kualitatif, meliputi:
1. Tahap pertama adalah tahap orientasi atau deskripsi dengan grand tour question
Peneliti mendeskripsikan yang didengar, dilihat, dirasakan, dan ditanyakan.
Biasanya informasi yang diperoleh masih sepintas. Pada tahapan ini, data yang
diperoleh bervariasi dan belum tersusun secara jelas.
2. Tahap kedua adalah tahap reduksi/fokus
Peneliti mereduksi semua informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk
memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahapan ini dipilih data yang menarik,
penting dan berguna, dan baru. Kemudian data dikelompokan dalam kategori yang
ditetapkan sebagai fokus penelitian, misal dalam dunia pendidikan fokus pada
masalah pembelajaran di kelas.
3. Tahap ketiga adalah tahap selection
Pada tahapan ini, peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi
lebih rinci. Misalnya pembelajaran di kelas, maka yang lebih rinci adalah tentang
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, materi, metode, dan sebagainya.
4. Tahap keempat adalah tahap conclusion
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahapan akhir dalam
pendekatan kualitatif. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna data yang
dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan untuk ditarik
kesimpulan sebagai jawaban dari masalah yang ada.
11. 11
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
Tahap
Deskripsi
Tahap
Reduksi
Tahap
Seleksi
Identifikasi
masalah
Pembatasan
masalah
Menetapkan
fokus
penelitian
Pengumpulan
data
Pengolahan
dan
pemaknaan
data
Pemunculan
teori/hipotesis
Pelaporan
penelitian
Gambar 1.2. Proses pendekatan kualitatif
12. 12
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ma’ruf. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Aswaja Pressindo, Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2019. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta,
Jakarta.
Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara, Jakarta.
Hidayat, Syarifudin. Sedarmayanti. 2002. Metodologi Penelitian. Mandar Maju, Bandung.
Rusidi. 1993. Metode dan Teknik Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Program Pascasarjana
UNPAD, Bandung.
Siyoto, Sandu. Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media Publishing,
Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.
Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian. Cetakan Keempat. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.