SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
ETIKA PENELITIAN (RESEARCH ETHICS)
A. Sikap Ilmiah dalam Penelitian
Sikap ilmiah adalah suatu sikap mampu menerima pendapat orang lain dengan baik
dan benar, bertindak dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui
langkah-langkah ilmiah yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan dan
keterbukaan. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang peneliti
atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah harus
dibiasakan yang dimulai dari pembelajaran ketika di dalam kelas sampai pada berbagai
forum ilmiah, seperti seminar, diskusi, lokakarya, sarasehan, dan penulisan karya ilmiah.
Sikap ilmiah dalam penelitian menurut Carin (1997) meliputi rasa ingin tahu,
mengutamakan bukti, menjadi skeptis, mau menerima perbedaan, menghormati
pandangan yang berbeda, bekerja sama, dan bersikap positif terhadap kegagalan.
Sikap ilmiah merupakan karakter yang harus dimiliki oleh seorang peneliti dalam
melakukan sebuah penelitian. Sikap ilmiah merupakan suatu sikap atau perasaan rasional
yang muncul pada diri seseorang yang dapat berubah-ubah sesuai dengan pengalaman,
wawasan, dan fenomena baru. Pardede T dalam Hendracipta (2016), menyebutkan ciri-
ciri sikap ilmiah, yaitu:
1. Obyektif/jujur,
2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan
3. Terbuka
4. Tidak mencampurkan fakta dengan pendapat
5. Bersikap hati-hati
6. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan tinggi
Herlen dalam Anwar (2009) mengelompokkan indikator sikap ilmiah sebagai
berikut:
Tabel 4.1. Dimensi dan indikator sikap ilmiah
Dimensi Indikator
Sikap ingin tahu 1. Antusias mencari jawaban
2. Perhatian pada obyek yang diamati
3. Antusias pada proses sains
4. Menanyakan setiap langkah kegiatan
Sikap respek terhadap data
dan fakta
1. Obyektif/jujur
2. Tidak memanipulasi data
3. Tidak purbasangka
4. Mengambil keputusan sesuai fakta
5. Tidak mencampur fakta dengan pendapat
2
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
Dimensi Indikator
Sikap berpikir kritis 1. Meragukan temuan orang lain
2. Menanyakan setiap perubahan/hal baru
3. Mengulangi kegiatan yang dilakukan
4. Tidak mengabadikan data meskipun kecil
Sikap penemuan dan
kreativitas
1. Menggunakan fakta-fakta untuk dasar konklusi
2. Menunjukkan laporan berbeda dengan orang lain
3. Merubah pendapat dalam merespon terhadap fakta
4. Menggunakan alat-akat tidak seperti biasanya
5. Menyarankan percobaan-percobaan baru
6. Menguraikan konklusi baru hasil penelitian
Sikap berpikiran terbuka dan
kerja sama
1. Menghargai pendapat/temuan orang lain
2. Mau merubah pendapat jika data kurang
3. Menerima saran dari orang lain
4. Tidak merasa selalu benar
5. Menganggap setiap kesimpulan adalah tentatif
6. Berpartisipasi aktif dalam kelompok
Sikap ketekunan 1. Melanjutkan meneliti sesudah kebaruannya hilang
2. Mengulang percoban meskipun gagal
3. Melengkapi satu kegiatan orang lain selesai lebih
awal
Sikap peka terhadap
lingkungan sekitar
1. Perhatian terhadap peristiwa sekitar
2. Partisipai pada kegiatan sosial
3. Menjaga kebersihan lingkunan
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang peneliti meliputi mampu
membedakan antara opini dan fakta, memiliki rasa ingin tahu, peduli terhadap
lingkungan, jujur terhadap fakta, terbuka dan fleksibel, berani mencoba, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, bekerja sama, ulet dan gigih, dan bertanggung jawab.
1. Mampu membedakan antara opini dan fakta
Seorang peneliti harus mampu membedakan antara opini dan fakta.
Kemampun ini harus dimiliki peneliti agar penelitian yang dihasilkannya tepat dan
akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Opini sangat berbeda
dengan fakta. Keterangan yang belum pasti kebenarannya dikenal dengan istilah
opini, sedangkan fakta merupakan hasil penelitian yang sudah dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peneliti harus jeli dalam memilah informasi
yang akan digunakan dalam penelitian.
2. Memiliki rasa ingin tahu
Penelitian bermula dari munculnya rasa ingin tahu pada diri seorang peneliti,
sehingga peneliti yang baik harus terus berupaya untuk memperluas pandangan dan
cakrawala berpikirnya. Dari rasa ingin tahu dengan didukung keluasan berpikir akan
sangat bermanfaat dalam proses penemuan teori, konsep, maupun hasil penelitian.
3
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
3. Peduli terhadap lingkungan
Kepedulian dan kecintaan terhadap pelestarian lingkungan harus dimiliki oleh
seorang peneliti. Penelitian yang dilakukan diharapkan akan dapat berkontribusi
dalam melestarikan dan menyelamatkan makhluk hidup di bumi.
4. Jujur terhadap fakta
Kesimpulan akhir dari penelitian diharapkan dapat memberikan solusi
terhadap suatu masalah, sehingga data yang diambil sangat penting artinya. Oleh
karena itu dalam pengumpulan data tidak boleh memanipulasi data, manipulasi data
dapat memunculkan kesimpulan dan rekomendasi yang tidak terkait dengan
permasalah yang akan dicarikan solusinya. Penelitian yang dilakukan dengan
memanipulasi data dapat merugikan banyak pihak, bahkan dapat menyebabkan
korban jiwa jika penelitiannya terkait dengan makanan dan kesehatan. Agar hasil
penelitian akurat, syarat utama yang dipenuhi adalah kejujuran terhadap fakta.
5. Terbuka dan fleksibel
Sikap terbuka seorang peneliti harus ditunjukkan dengan sikap mau menerima
kritik dan saran orang lain. Seorang peneliti juga harus terbuka dalam menyampaikan
hasil penelitian, sehingga kelemahan dan kekurangan hasil penelitian dapat diketahui.
Kelemahan dan kekurangan yang ditemukan dapat diperbaiki, sedangan kelebihan
yang ada dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat.
6. Berani mencoba
Sikap berani mencoba merupakan wujud dari rasa ingin tahu yang muncul
pada diri seorang peneliti. Rasa ingin tahu yang tidak diiringi dengan keberanian
untuk mencoba sangatlah tidak bermanfaat atau sis-sia. Hasil penelitian tidak
selamanya baik, terkadang juga buruk. Oleh karena itu, sikap pantang menyerah dan
berani mencoba harus ditanamkan dalam diri peneliti. Dalam penelitian, kegagalan
merupakan hal yang wajar dan bahkan sering terjadi, sehingga peneliti harus berani
mencoba dan tidak boleh takut gagal.
7. Berpendapat secara ilmiah dan kritis
Penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta yang telah teruji kebenarannya
akan sangat mendukung peneliti untuk berpendapat, karena fakta dalam penelitiannya
bukan bukti dibuat-buat tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan
penelitian yang demikian, maka pendapat akan hasil penelitian memiliki dasar pijakan
yang kuat dan akurat serta tidak terbantahkan.
4
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
8. Bekerja sama
Terkadang dalam melakukan penelitian, seorang peneliti tidak bisa sendiri,
peneliti sering membutuhkan bantuan orang atau peneliti lain. Di sinilah letak
pentingnya kemampun untuk bekerja sama dengan orang lain dalam penelitian.
Dengan bantuan orang lain, pekerjaan penelitian akan lebih rapi sehinga menunjang
keberhasilan dan ketepatan hasil penelitian.
9. Ulet dan gigih
Ketika seorang peneliti menemui kegagalan dalam sebuah penelitian, maka
pantang baginya untuk berputus asa. Jika gagal, maka harus terus dilakukan analisis
tentang penyebab kegagalan sebuah proyek penelitian. Hasil analisis kegagalan dapat
menjadi acuan untuk perbaikan bagi penelitian selanjutnya.
10. Bertanggung jawab
Setiap penelitian yang dilakukan harus dapat dipertanggungjawabkan baik
proses maupun hasilnya. Peneliti juga harus memperhatikan keselamatan dari tim dan
lingkungan yang merupakan bagian dari tanggung jawab peneliti.
Bersikap ilmiah dalam penelitian ditandai oleh beberapa ciri, di antaranya:
1. Sikap positif, yaitu sikap untuk tetap berkontribusi walaupun kecil dalam situasi
apapun.
2. Sikap bertanya, yaitu sikap untuk mengetahui sesuatu sehingga hasilnya dapat
dimanfaatkan baik pada saat itu atau pada saat mendatang.
3. Sikap sangsi, yaitu sikap yang tidak langsung menerima atas hal-hal yang dirasakan
masih ragu, sehingga perlu melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada
pembuktian (Umar dalam Abdullah, 2015).
B. Prinsip Etika Penelitian
Etika penelitian menurut Notoatmodjo (2012) merupakan suatu pedoman etika
yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti,
pihak yang diteliti (subyek penelitian), dan masyarakat (memperoleh dampak langsung
dan tidak langsung).
Etika penelitian merupakan aturan yang dipegang oleh peneliti dalam melakukan
penelitian, oleh karenanya peneliti harus mengetahui dan memahami etika penelitian
sebelum melakukan penelitian.
Kode etik peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemanusiaan. Ini menjadi
5
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
bentuk pengabdian dan tanggung jawab sosial dan ketakwaan kepada Allah Yang Maha
Esa.
Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan santun yang
memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat, norma hukum
mengenai pengenaan sanksi jika terjadi pelanggaran, dan norma moral yang meliputi
itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian. Walapun internvensi yang
dilakukan dalam penelitian tidak memiliki resiko yang dapat merugikan atau
membahayakan responden, tetapi peneliti tetap harus mempertimbankan aspek sosietika
dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Prinsip dasar etika penelitian menurut Sujatno (2008) adalah menghormati orang
lain (respect for person), manfaat (beneficence), tidak membahayakan subjek penelitian
(non maleficence), dan keadilan (justice).
Prinsip etika penelitian meliputi menghormati harkat dan martabat manusia (respect
for human dignity), menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for
privacy dan confientiality), keadilan (justice), memperhitungkan manfaat (beneficence),
dan memperhitungkan dampak yang ditimbulkan.
Untuk menunjang etika penelitian, National Academy of Science USA (1995) telah
menerbitkan panduan sebagai pegangan dalam melaksanakan tugas dan tangung jawab
sebagai peneliti atau saintis. Rumusan panduan tersebut sebagai berikut:
1. Penelitian harus mempunyai landasan sosial.
2. Saintis atau peneliti harus bertanggung jawab dan memahami nilai-nilai dalam sains
(kejujuran dan obyektivitas).
3. Menghindari diri dalam kegiatan yang mempunyai conflict of interest atau bias
kepentingan.
4. Mendorong pulikasi dan keterbukaan.
5. Menjaga pemberian kredit yang adil dan seimbang.
6. Menjunjung tinggi praktik kepengarangan.
7. Menjaga teknik percobaan dan perlakuan terhadap data.
8. Menghindari sikap tercela dalam sains.
9. Harus bereaksi terhadap pelanggaran etika.
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus menjunjung tinggi aturan yang telah
ditetapkan sebagai acuan moral dalam penelitian atau disebut kode etik penelitian. Kode
etik penelitian antara lain:
1. Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah.
6
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
2. Penelitia melakukan kegiatan dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh
hukum yang berlaku.
3. Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab.
4. Peneliti mengelola penelitiannya secara jujur dan adil terhadap lingkungan
penelitiannya.
5. Peneliti menghormati segala bentuk obyek dalam penelitian baik hayati maupun non
hayati.
6. Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran baik dari peneliti lain
maupun dari pihak luar.
7. Peneliti mengelola, menjalankan, dan melaporkan hasil secara bertanggung jawab,
cermat, dan seksama.
8. Peneliti dilarang melakukan duplikasi atau plagiat.
9. Peneliti memberikan pengakuan berupa kutipan dalam penelitiannya (Himpenindo,
2018)
Termasuk dalam etika penelitian adalah meminta persetujuan dari subyek penelitian
yang diwujudkan dalam bentuk form persetujuan (form consent). Peneliti harus
memberikan penjelasan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami tentang
penelitian yang akan dilakukan kepada subyek penelitian. Dalam melakukan penelitian,
maka subyek penelitian harus dalam kondisi sadar dan tidak dalam kondisi tertekan,
subyek penelitian dengan sukarela terlibat dalam proses penelitian.
C. Research Misconduct
Research atau Scientific Misconduct merupakan suatu pelanggaran kode etik
standar ilmiah dan perilaku etis dalam penelitian. Research atau Scientific Misconduct
dialkukan dalam pengajuan proposal, melaksanakan penelitian, mereview penelitian
ataupun melaporkan hasil-hasil penelitian. Jenis dari Research atau Scientific Misconduct
meliputi fabrication (fabrikasi), falsification (pemalsuan), research fraud, dan
plagiarism (plagiat). Bentuk-bentuk research miscondudt ini merupakan bentuk
pelanggaran serius dalam dunia akademik, ini menjagi tanggung jawab utama seorang
peneliti.
1. Fabrication (fabrikasi)
Fabrikasi melibatkn pembuatan atau pengadaan yang sebernarnya tidak ada.
Fabrikasi merupakan konstruksi dan/atau penambahan data, pengamatan, atau
penokohan yang tidak pernah terjadi dalam pengumpulan dan/atau menjalankan
eksperimen.
7
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
2. Falsification (pemalsuan)
Falsifikasi merupakan modifikasi (penambahan, pengurangan, atau perubahan)
pada sesuatu yang suda ada demik keuntungan atau mencapai tujuan penelitian.
Manipulasi dilakukan terhadap bahan penelitian, peralatan, atau proses, atas
mengubah atau menghilangkan data atau hasil sehingga tidak mewakili secara akurat
dalam catatan penelitian. Manipulasi gambar atau representasi dengan cara yang
mendistorsi data atau terlalu banyak membaca yang tersirat juga dianggap pemalsuan.
3. Plagiarism (plagiat)
Plagiarisme merupakan bentuk kesalahan penelitian yang paling umum, yaitu
menggunakan ide, pendapat, dan hasil penelitian orang lain dengan mengakui sebagai
karya sendiri. Peneliti harus dengan jujur menuliskan kutipan semua sumber dan
mencatat dengan cermat semua karya orang lain dalam karya tulisnya. Menggunakan
atau mewakili karya orang lain sebagai karya sendiri merupakan plagiarisme, bahkan
walaupun dilakukan secara tidak sengaja. Plagiarisme merupakan pencurian
intelektual, terjadi ketika seseorang menggunakan karya orang lain sebagai miliknya.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indoneisa Nomor 17 Tahun 2020
disebutkan bahwa plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh angka kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang diakui
sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) disebutkan bahwa plagiat adalah pengambilan
karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karangan (pendapat) sendiri.
4. Research fraud
Researth fraud adalah perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan dengan
sengaja untuk tujuan tertentu serta memanipulasi atau memberikan laporan yang
keliru terhadap pihak lain, dilakukan oleh orang-orang dari dalam atau luar organisasi
untuk memperoleh keuntungan pribadi ataupun kelompok yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat merugikan pihak lain.
8
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ma’ruf. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Aswaja, Yogyakarta.
Anwar. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu, Vol.2,
No.5
Carin, A, & Sund B. 1997. Teaching Science Through Discovery. Merill Publishing Co,
Columbus, Ohio.
Hendracipta, N. 2016. Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar melalui
Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri. JPSD Vol. 2 No 1, Maret 2016. ISSN 2301-671 X.
http:/jurnal.ac.id/index.php/jpsd/view/672/527
Himpenindo. 2018. Kode Etik&Kode Perilaku Peneliti. LIPI, Jakarga.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Notoatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020.
Sujatno, Muchtan. 2008. Metodologi Penelitian Biomedis. Danamartha Sejahtera Utama
(DSU), Bandung.

More Related Content

Similar to Research Ethics

Makalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiMakalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiFrendiUtama
 
Gaya P&P Model Honey Mumford
Gaya P&P Model Honey MumfordGaya P&P Model Honey Mumford
Gaya P&P Model Honey Mumfordfaraasyilahana88
 
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wigunaArtikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wigunaRietz Wiguna
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientificDesy Aryanti
 
Falsafah sains negara
Falsafah sains negaraFalsafah sains negara
Falsafah sains negaraShah Ali
 
Tugas semester jenis penelitian
Tugas semester jenis penelitianTugas semester jenis penelitian
Tugas semester jenis penelitiananihdx
 
Materi Pertemuan1 ISIP4216 METODE PENELITIAN SOSIAL
Materi Pertemuan1 ISIP4216 METODE  PENELITIAN SOSIALMateri Pertemuan1 ISIP4216 METODE  PENELITIAN SOSIAL
Materi Pertemuan1 ISIP4216 METODE PENELITIAN SOSIALErickoto
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...Lysa Setyaningrum
 
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Nur aini
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptParadigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptIrfan Pathurahman
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitianFela Aziiza
 

Similar to Research Ethics (20)

Bersikap ilmiah
Bersikap ilmiahBersikap ilmiah
Bersikap ilmiah
 
Makalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiMakalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologi
 
Mak 1
Mak 1Mak 1
Mak 1
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Gaya P&P Model Honey Mumford
Gaya P&P Model Honey MumfordGaya P&P Model Honey Mumford
Gaya P&P Model Honey Mumford
 
Azra hamzi
Azra hamziAzra hamzi
Azra hamzi
 
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wigunaArtikel sikap ilmiah harits wiguna
Artikel sikap ilmiah harits wiguna
 
Ipa
IpaIpa
Ipa
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
Falsafah sains negara
Falsafah sains negaraFalsafah sains negara
Falsafah sains negara
 
Tugas semester jenis penelitian
Tugas semester jenis penelitianTugas semester jenis penelitian
Tugas semester jenis penelitian
 
MPS 1.pptx
MPS 1.pptxMPS 1.pptx
MPS 1.pptx
 
Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
Makna penelitian
Makna penelitianMakna penelitian
Makna penelitian
 
Materi Pertemuan1 ISIP4216 METODE PENELITIAN SOSIAL
Materi Pertemuan1 ISIP4216 METODE  PENELITIAN SOSIALMateri Pertemuan1 ISIP4216 METODE  PENELITIAN SOSIAL
Materi Pertemuan1 ISIP4216 METODE PENELITIAN SOSIAL
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and conf...
 
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
 
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptParadigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitian
 

More from MTs Nurul Huda Sukaraja

Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdfAlur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Laporan workshop satu guru satu blog.pdf
Laporan workshop satu guru satu blog.pdfLaporan workshop satu guru satu blog.pdf
Laporan workshop satu guru satu blog.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdfSKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdfLaporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) TahunanContoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) TahunanMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.docKisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.docMTs Nurul Huda Sukaraja
 
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptxAZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptxMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptxPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptxMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdfPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdfRPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 

More from MTs Nurul Huda Sukaraja (20)

Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdfAlur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
 
Laporan workshop satu guru satu blog.pdf
Laporan workshop satu guru satu blog.pdfLaporan workshop satu guru satu blog.pdf
Laporan workshop satu guru satu blog.pdf
 
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdfSKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
 
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdfLaporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
 
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) TahunanContoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
 
Analisis KI dan KD TIK 8
Analisis KI dan KD TIK 8Analisis KI dan KD TIK 8
Analisis KI dan KD TIK 8
 
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.docKisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
 
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptxAZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
RPS Pengantar Pendidikan
RPS Pengantar PendidikanRPS Pengantar Pendidikan
RPS Pengantar Pendidikan
 
RPS Statistik Pendidikan.pdf
RPS Statistik Pendidikan.pdfRPS Statistik Pendidikan.pdf
RPS Statistik Pendidikan.pdf
 
Teknik Analisis Data.pdf
Teknik Analisis Data.pdfTeknik Analisis Data.pdf
Teknik Analisis Data.pdf
 
RPS Metodologi Penelitian.pdf
RPS Metodologi Penelitian.pdfRPS Metodologi Penelitian.pdf
RPS Metodologi Penelitian.pdf
 
Populasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdfPopulasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdf
 
Jenis penelitian.pdf
Jenis penelitian.pdfJenis penelitian.pdf
Jenis penelitian.pdf
 
Landasan teori.pdf
Landasan teori.pdfLandasan teori.pdf
Landasan teori.pdf
 
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdfPerumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
 
Pendekatan dan tahapan penelitian.pdf
Pendekatan dan tahapan penelitian.pdfPendekatan dan tahapan penelitian.pdf
Pendekatan dan tahapan penelitian.pdf
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptxPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdfPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
 
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdfRPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Research Ethics

  • 1. 1 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda ETIKA PENELITIAN (RESEARCH ETHICS) A. Sikap Ilmiah dalam Penelitian Sikap ilmiah adalah suatu sikap mampu menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar, bertindak dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan dan keterbukaan. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang peneliti atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah harus dibiasakan yang dimulai dari pembelajaran ketika di dalam kelas sampai pada berbagai forum ilmiah, seperti seminar, diskusi, lokakarya, sarasehan, dan penulisan karya ilmiah. Sikap ilmiah dalam penelitian menurut Carin (1997) meliputi rasa ingin tahu, mengutamakan bukti, menjadi skeptis, mau menerima perbedaan, menghormati pandangan yang berbeda, bekerja sama, dan bersikap positif terhadap kegagalan. Sikap ilmiah merupakan karakter yang harus dimiliki oleh seorang peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Sikap ilmiah merupakan suatu sikap atau perasaan rasional yang muncul pada diri seseorang yang dapat berubah-ubah sesuai dengan pengalaman, wawasan, dan fenomena baru. Pardede T dalam Hendracipta (2016), menyebutkan ciri- ciri sikap ilmiah, yaitu: 1. Obyektif/jujur, 2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan 3. Terbuka 4. Tidak mencampurkan fakta dengan pendapat 5. Bersikap hati-hati 6. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan tinggi Herlen dalam Anwar (2009) mengelompokkan indikator sikap ilmiah sebagai berikut: Tabel 4.1. Dimensi dan indikator sikap ilmiah Dimensi Indikator Sikap ingin tahu 1. Antusias mencari jawaban 2. Perhatian pada obyek yang diamati 3. Antusias pada proses sains 4. Menanyakan setiap langkah kegiatan Sikap respek terhadap data dan fakta 1. Obyektif/jujur 2. Tidak memanipulasi data 3. Tidak purbasangka 4. Mengambil keputusan sesuai fakta 5. Tidak mencampur fakta dengan pendapat
  • 2. 2 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda Dimensi Indikator Sikap berpikir kritis 1. Meragukan temuan orang lain 2. Menanyakan setiap perubahan/hal baru 3. Mengulangi kegiatan yang dilakukan 4. Tidak mengabadikan data meskipun kecil Sikap penemuan dan kreativitas 1. Menggunakan fakta-fakta untuk dasar konklusi 2. Menunjukkan laporan berbeda dengan orang lain 3. Merubah pendapat dalam merespon terhadap fakta 4. Menggunakan alat-akat tidak seperti biasanya 5. Menyarankan percobaan-percobaan baru 6. Menguraikan konklusi baru hasil penelitian Sikap berpikiran terbuka dan kerja sama 1. Menghargai pendapat/temuan orang lain 2. Mau merubah pendapat jika data kurang 3. Menerima saran dari orang lain 4. Tidak merasa selalu benar 5. Menganggap setiap kesimpulan adalah tentatif 6. Berpartisipasi aktif dalam kelompok Sikap ketekunan 1. Melanjutkan meneliti sesudah kebaruannya hilang 2. Mengulang percoban meskipun gagal 3. Melengkapi satu kegiatan orang lain selesai lebih awal Sikap peka terhadap lingkungan sekitar 1. Perhatian terhadap peristiwa sekitar 2. Partisipai pada kegiatan sosial 3. Menjaga kebersihan lingkunan Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang peneliti meliputi mampu membedakan antara opini dan fakta, memiliki rasa ingin tahu, peduli terhadap lingkungan, jujur terhadap fakta, terbuka dan fleksibel, berani mencoba, berpendapat secara ilmiah dan kritis, bekerja sama, ulet dan gigih, dan bertanggung jawab. 1. Mampu membedakan antara opini dan fakta Seorang peneliti harus mampu membedakan antara opini dan fakta. Kemampun ini harus dimiliki peneliti agar penelitian yang dihasilkannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Opini sangat berbeda dengan fakta. Keterangan yang belum pasti kebenarannya dikenal dengan istilah opini, sedangkan fakta merupakan hasil penelitian yang sudah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peneliti harus jeli dalam memilah informasi yang akan digunakan dalam penelitian. 2. Memiliki rasa ingin tahu Penelitian bermula dari munculnya rasa ingin tahu pada diri seorang peneliti, sehingga peneliti yang baik harus terus berupaya untuk memperluas pandangan dan cakrawala berpikirnya. Dari rasa ingin tahu dengan didukung keluasan berpikir akan sangat bermanfaat dalam proses penemuan teori, konsep, maupun hasil penelitian.
  • 3. 3 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda 3. Peduli terhadap lingkungan Kepedulian dan kecintaan terhadap pelestarian lingkungan harus dimiliki oleh seorang peneliti. Penelitian yang dilakukan diharapkan akan dapat berkontribusi dalam melestarikan dan menyelamatkan makhluk hidup di bumi. 4. Jujur terhadap fakta Kesimpulan akhir dari penelitian diharapkan dapat memberikan solusi terhadap suatu masalah, sehingga data yang diambil sangat penting artinya. Oleh karena itu dalam pengumpulan data tidak boleh memanipulasi data, manipulasi data dapat memunculkan kesimpulan dan rekomendasi yang tidak terkait dengan permasalah yang akan dicarikan solusinya. Penelitian yang dilakukan dengan memanipulasi data dapat merugikan banyak pihak, bahkan dapat menyebabkan korban jiwa jika penelitiannya terkait dengan makanan dan kesehatan. Agar hasil penelitian akurat, syarat utama yang dipenuhi adalah kejujuran terhadap fakta. 5. Terbuka dan fleksibel Sikap terbuka seorang peneliti harus ditunjukkan dengan sikap mau menerima kritik dan saran orang lain. Seorang peneliti juga harus terbuka dalam menyampaikan hasil penelitian, sehingga kelemahan dan kekurangan hasil penelitian dapat diketahui. Kelemahan dan kekurangan yang ditemukan dapat diperbaiki, sedangan kelebihan yang ada dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat. 6. Berani mencoba Sikap berani mencoba merupakan wujud dari rasa ingin tahu yang muncul pada diri seorang peneliti. Rasa ingin tahu yang tidak diiringi dengan keberanian untuk mencoba sangatlah tidak bermanfaat atau sis-sia. Hasil penelitian tidak selamanya baik, terkadang juga buruk. Oleh karena itu, sikap pantang menyerah dan berani mencoba harus ditanamkan dalam diri peneliti. Dalam penelitian, kegagalan merupakan hal yang wajar dan bahkan sering terjadi, sehingga peneliti harus berani mencoba dan tidak boleh takut gagal. 7. Berpendapat secara ilmiah dan kritis Penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta yang telah teruji kebenarannya akan sangat mendukung peneliti untuk berpendapat, karena fakta dalam penelitiannya bukan bukti dibuat-buat tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan penelitian yang demikian, maka pendapat akan hasil penelitian memiliki dasar pijakan yang kuat dan akurat serta tidak terbantahkan.
  • 4. 4 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda 8. Bekerja sama Terkadang dalam melakukan penelitian, seorang peneliti tidak bisa sendiri, peneliti sering membutuhkan bantuan orang atau peneliti lain. Di sinilah letak pentingnya kemampun untuk bekerja sama dengan orang lain dalam penelitian. Dengan bantuan orang lain, pekerjaan penelitian akan lebih rapi sehinga menunjang keberhasilan dan ketepatan hasil penelitian. 9. Ulet dan gigih Ketika seorang peneliti menemui kegagalan dalam sebuah penelitian, maka pantang baginya untuk berputus asa. Jika gagal, maka harus terus dilakukan analisis tentang penyebab kegagalan sebuah proyek penelitian. Hasil analisis kegagalan dapat menjadi acuan untuk perbaikan bagi penelitian selanjutnya. 10. Bertanggung jawab Setiap penelitian yang dilakukan harus dapat dipertanggungjawabkan baik proses maupun hasilnya. Peneliti juga harus memperhatikan keselamatan dari tim dan lingkungan yang merupakan bagian dari tanggung jawab peneliti. Bersikap ilmiah dalam penelitian ditandai oleh beberapa ciri, di antaranya: 1. Sikap positif, yaitu sikap untuk tetap berkontribusi walaupun kecil dalam situasi apapun. 2. Sikap bertanya, yaitu sikap untuk mengetahui sesuatu sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan baik pada saat itu atau pada saat mendatang. 3. Sikap sangsi, yaitu sikap yang tidak langsung menerima atas hal-hal yang dirasakan masih ragu, sehingga perlu melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada pembuktian (Umar dalam Abdullah, 2015). B. Prinsip Etika Penelitian Etika penelitian menurut Notoatmodjo (2012) merupakan suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subyek penelitian), dan masyarakat (memperoleh dampak langsung dan tidak langsung). Etika penelitian merupakan aturan yang dipegang oleh peneliti dalam melakukan penelitian, oleh karenanya peneliti harus mengetahui dan memahami etika penelitian sebelum melakukan penelitian. Kode etik peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemanusiaan. Ini menjadi
  • 5. 5 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda bentuk pengabdian dan tanggung jawab sosial dan ketakwaan kepada Allah Yang Maha Esa. Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat, norma hukum mengenai pengenaan sanksi jika terjadi pelanggaran, dan norma moral yang meliputi itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian. Walapun internvensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki resiko yang dapat merugikan atau membahayakan responden, tetapi peneliti tetap harus mempertimbankan aspek sosietika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Prinsip dasar etika penelitian menurut Sujatno (2008) adalah menghormati orang lain (respect for person), manfaat (beneficence), tidak membahayakan subjek penelitian (non maleficence), dan keadilan (justice). Prinsip etika penelitian meliputi menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity), menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy dan confientiality), keadilan (justice), memperhitungkan manfaat (beneficence), dan memperhitungkan dampak yang ditimbulkan. Untuk menunjang etika penelitian, National Academy of Science USA (1995) telah menerbitkan panduan sebagai pegangan dalam melaksanakan tugas dan tangung jawab sebagai peneliti atau saintis. Rumusan panduan tersebut sebagai berikut: 1. Penelitian harus mempunyai landasan sosial. 2. Saintis atau peneliti harus bertanggung jawab dan memahami nilai-nilai dalam sains (kejujuran dan obyektivitas). 3. Menghindari diri dalam kegiatan yang mempunyai conflict of interest atau bias kepentingan. 4. Mendorong pulikasi dan keterbukaan. 5. Menjaga pemberian kredit yang adil dan seimbang. 6. Menjunjung tinggi praktik kepengarangan. 7. Menjaga teknik percobaan dan perlakuan terhadap data. 8. Menghindari sikap tercela dalam sains. 9. Harus bereaksi terhadap pelanggaran etika. Dalam melakukan penelitian, peneliti harus menjunjung tinggi aturan yang telah ditetapkan sebagai acuan moral dalam penelitian atau disebut kode etik penelitian. Kode etik penelitian antara lain: 1. Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah.
  • 6. 6 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda 2. Penelitia melakukan kegiatan dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku. 3. Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab. 4. Peneliti mengelola penelitiannya secara jujur dan adil terhadap lingkungan penelitiannya. 5. Peneliti menghormati segala bentuk obyek dalam penelitian baik hayati maupun non hayati. 6. Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran baik dari peneliti lain maupun dari pihak luar. 7. Peneliti mengelola, menjalankan, dan melaporkan hasil secara bertanggung jawab, cermat, dan seksama. 8. Peneliti dilarang melakukan duplikasi atau plagiat. 9. Peneliti memberikan pengakuan berupa kutipan dalam penelitiannya (Himpenindo, 2018) Termasuk dalam etika penelitian adalah meminta persetujuan dari subyek penelitian yang diwujudkan dalam bentuk form persetujuan (form consent). Peneliti harus memberikan penjelasan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami tentang penelitian yang akan dilakukan kepada subyek penelitian. Dalam melakukan penelitian, maka subyek penelitian harus dalam kondisi sadar dan tidak dalam kondisi tertekan, subyek penelitian dengan sukarela terlibat dalam proses penelitian. C. Research Misconduct Research atau Scientific Misconduct merupakan suatu pelanggaran kode etik standar ilmiah dan perilaku etis dalam penelitian. Research atau Scientific Misconduct dialkukan dalam pengajuan proposal, melaksanakan penelitian, mereview penelitian ataupun melaporkan hasil-hasil penelitian. Jenis dari Research atau Scientific Misconduct meliputi fabrication (fabrikasi), falsification (pemalsuan), research fraud, dan plagiarism (plagiat). Bentuk-bentuk research miscondudt ini merupakan bentuk pelanggaran serius dalam dunia akademik, ini menjagi tanggung jawab utama seorang peneliti. 1. Fabrication (fabrikasi) Fabrikasi melibatkn pembuatan atau pengadaan yang sebernarnya tidak ada. Fabrikasi merupakan konstruksi dan/atau penambahan data, pengamatan, atau penokohan yang tidak pernah terjadi dalam pengumpulan dan/atau menjalankan eksperimen.
  • 7. 7 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda 2. Falsification (pemalsuan) Falsifikasi merupakan modifikasi (penambahan, pengurangan, atau perubahan) pada sesuatu yang suda ada demik keuntungan atau mencapai tujuan penelitian. Manipulasi dilakukan terhadap bahan penelitian, peralatan, atau proses, atas mengubah atau menghilangkan data atau hasil sehingga tidak mewakili secara akurat dalam catatan penelitian. Manipulasi gambar atau representasi dengan cara yang mendistorsi data atau terlalu banyak membaca yang tersirat juga dianggap pemalsuan. 3. Plagiarism (plagiat) Plagiarisme merupakan bentuk kesalahan penelitian yang paling umum, yaitu menggunakan ide, pendapat, dan hasil penelitian orang lain dengan mengakui sebagai karya sendiri. Peneliti harus dengan jujur menuliskan kutipan semua sumber dan mencatat dengan cermat semua karya orang lain dalam karya tulisnya. Menggunakan atau mewakili karya orang lain sebagai karya sendiri merupakan plagiarisme, bahkan walaupun dilakukan secara tidak sengaja. Plagiarisme merupakan pencurian intelektual, terjadi ketika seseorang menggunakan karya orang lain sebagai miliknya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indoneisa Nomor 17 Tahun 2020 disebutkan bahwa plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh angka kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) disebutkan bahwa plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri. 4. Research fraud Researth fraud adalah perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu serta memanipulasi atau memberikan laporan yang keliru terhadap pihak lain, dilakukan oleh orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk memperoleh keuntungan pribadi ataupun kelompok yang secara langsung maupun tidak langsung dapat merugikan pihak lain.
  • 8. 8 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Ma’ruf. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Aswaja, Yogyakarta. Anwar. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu, Vol.2, No.5 Carin, A, & Sund B. 1997. Teaching Science Through Discovery. Merill Publishing Co, Columbus, Ohio. Hendracipta, N. 2016. Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri. JPSD Vol. 2 No 1, Maret 2016. ISSN 2301-671 X. http:/jurnal.ac.id/index.php/jpsd/view/672/527 Himpenindo. 2018. Kode Etik&Kode Perilaku Peneliti. LIPI, Jakarga. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Notoatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020. Sujatno, Muchtan. 2008. Metodologi Penelitian Biomedis. Danamartha Sejahtera Utama (DSU), Bandung.