SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
1
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Teori
Menurut Jonathan Turner dalam Babbie (1992) bahwa teori dalam ilmu sosial
adalah penjelasan sistematis tentang hukum-hukum dan kenyataan yang dapat diamati,
yang berkaitan dengan aspek khusus dari kehidupan manusia. Sedangkan menurut
Neuman dalam Sugiyono (2011) bahwa teori adalah seperangkat konstruk (konsep),
definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematis melalui
spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena.
Teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau
realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap
dan/atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan
tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional,
atau hubungan fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas
tertentu. Dengan menyelam jauh ke dalam deskripsi teori akan diketahui kekuatan dan
kelemahan suatu teori.
Teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan
diteliti dan sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah
yang diajukan (hipotesis) dan penyusunan instrumen penelitian disebut dengan landasan
teori. Teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain,
tetapi teori yang benar-benar teruji kebenarannya. Dalam landasan teori ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Nama pencetus teori,
2. Tahun dan tempat pertama kali,
3. Uraian ilmiah teori,
4. Relevansi teori dengan upaya peneliti untuk mencapai tujuan atau target penelitian
(Hadi Sabari Yunus, 2010)
Landasan teori menjadi dasar terpenting setiap melakukan penelitian ilmiah.
Landasan setiap penelitian harus menggunakan landasan teori, sebuah penelitian harus
dilandasi oleh teori yang kuat. Landasan teori yang kuat membuat penelitian menjadi kuat
dan berkaitan dengan penelitian lain.
Secara umum, landasan teori diartikan sebagai pernyataan yang disusun secara
sistematis dan memiliki variabel yang kuat, yang secara isi memuat teori-teori dan hasil
penelitian yang digunakan sebagai kerangka teori untuk menyelesaikan masalah
2
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
penelitian. landasan teori Landasan teori merupakan pernyataan atau asumsi secara
eksplisit terhadap sebuah teori yang akan dilakukan evaluasi dan penelitian. Landasan
teori merupakan kegiatan mengumpulkan hasil pemikiran secara teoritis yang memiliki
hubungan erat dengan teori yang diangkat dalam kepentingan mengumpulkan, mengolah
data, dan membantu dalam proses analisis demi mengetahui sesuatu yang akan diteliti.
Dalam membuat landasan teori harus diperhatikan hal yang penting yang masalah
isi dalam landasan teori, hal ini karena mengingat bahwa teori menjadi dasar penelitian
ilmiah, sehingga isi landasan teori tidak bolah semaunya. Isi landasan teori setidaknya
memuat hal-hal berikut:
1. Kerangka teori variabel atau sub variabel pertama
2. Kerangka teori variabel atau sub variabel kedua
3. Kerangka teori variabel atau sub variabel ketiga
4. Kajian terdahulu
5. Kerangka berpikir
Agar landasan teori yang disusun baik, maka harus diperhatikan faktor-faktor
berikut:
1. Ketepatan, yaitu sumber yang dipilih memiliki derajat kesesuaian dengan sumber
pendukungnya.
2. Kejelasan, yaitu harus ada tanggung jawab dari peneliti untuk memahami masalah,
menganalisis, dan mengupasnya secara mendalam agar diperoleh kejelasan.
3. Empiris, yaitu kajian secara mendalam dalam penelitian diharapkan akan ditemukan
peneman secara empiris ataupun secara aktual.
4. Kemutakhiran, yaitu berifat mutakhir agar penelitiannya juga mutakhir, setiap kutipan
harus dari sumber yang jelas dan up to date.
5. Relevansi, yaitu kutipan yang digunakan masih relevan dengan variabel dan hipotesis
yang sedang terjadi dan menarik perhatian baik peneliti maupun pembaca.
6. Organisasi, yaitu ada kaitan dan mengacu pada keberadaan literatur yang tersusun
secara sistematis dan berdasarkan pada hasil penelitian yang pernah dilakukan.
7. Meyakinkan, yaitu teori yang disusun harus dapat meyakinkan, tidak menimbulkan
keragu-raguan baik bagi peneliti sendiri maupun pembaca. Fakta yang dikemukakan
dirujuk pada smber yang relevan dan dapat dipertangungjawabkan.
Beberapa ciri landasan teori yang baik antara lain:
1. Teori memberikan kemudahan pemahaman dan menerangkan hubungan masalah satu
dengan masalah lainnya, juga melihat gejalanya.
2. Ada konsistensi data yang dipaparkan.
3
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
3. Mampu membuktikan fenomena sosial yang masih dalam perdebatan bagi masyarakat,
yaitu membuktikan asumsi atau hipotesis benar atau salah.
4. Mampu mendorong penemuan baru.
B. Tingkatan dan Fokus Teori
Menurut Neuman (2000) ada tiga tingkatan teori, yaitu teori mikro (micro level),
tingkat meso (meso level), dan tingkat makro (macro level). Teori mikro memberikan
penjelasan hanya terbatas pada peristiwa yang berkala kecil, baik dari sisi waktu, ruang,
maupun jumlah orang. Teori tingkat meso menghubungkan tingkat mikro dan makro,
untuk beroperasi pada tingkatan menengah. Teori tingkat makro menjelaskan obyek yang
lebih luas, seperti lembaga sosial, sistem budaya, dan masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Moleong (2022) bahwa fokus teori terdiri dari teori substantif, teori
formal, dan teori midle range.
1. Teori substantif
Moleong (2002) mengemukakan bahwa teori substantif adalah teori yang
dikembangkan untuk keperluan substantif atau empiri dalam inkuiri dalam suatu ilmu
pengetahuan, misalnya antropologi, sosiologi, dan psikologi.
2. Teori formal
Teori formal adalah teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara
konseptual dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi,
contohnya perilaku agresif, organisasi formal, dan sosialisasi. Contoh unsur-unsur
teori menurut jenis teori substantif maupun teori formal dapat dilihat dalam unsur-
unsur teori dan contoh-contohnya.
Tabel 3.1. Unsur teori dan contohnya
Unsur Teori
Jenis Teori
Substantif Formal
Kategori Kerugian masyarakat
karena kematian pasien
Nilai sosial seseorang
Kawasan kategori Menghitung kerugian
masyarakat atas dasar ciri
pasien yang jelas dan
dipelajari
Menghitung nilai sosial
seseorang atas dasar ciri-
ciri yang jelas dan
dipelajari
Hipotesis Makin tinggi kerugian
masyarakat dari pasien
yang meninggal, makin
baik perawatannya
Makin tinggi nilai
masyarakat, makin kurang
penundaan pelayanan
yang diterimanya dari para
ahli
4
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
3. Teori midle range
Teori ini digunakan sebagai hipotesis yang patut diuji, bukan sebagai perangkat
pengatur studi. Obyek yang ditelusuri jauh di luar bidang perhatian kelompok
tradisional, perhatian lebih jauh ditujukan pada hukum internasional, organisasi
internasional, dan peristiwa yang sedang berlangsung. Maksud utama analisis ilmiah
tidak hanya menjelaskan masalah, tetapi mampu memprediksi atau meramalkan
sesuatu. Ramalah yang dapat dipercaya bisa dibuat jika variabel utama yang
mempengaruhi perilaku telah diidentifikasikan dan hubungan antara variabel lain
telah ditetapkan. Dengan kata lain, ramalan kejadian berdasarkan variabel yang telah
diidentifikasi dan ditetapkan, ramalan tidak dilakukan jika hanya ditopang oleh satu
kejadian khusus.
Contoh landasan teori dari judul penelitian Pembelajaran Fiqih di Madrasah
Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja.
1. Grand theory (teori makro/teori besar/teori umum) adalah sistem merupakan
seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan (Hamalik, 2010: 1).
2. Middle theory (teori sedang/jembatan/meso) adalah pendekatan sistem digunakan
dalam bidang pendidikan untuk merumuskan masalah, mentransformasikannya
menjadi tujuan, mendesain metode dan materi instruksional, pelaksanaan
eksperimental, dan menilai serta merevisi (Hamalik, 2010: 4).
3. Micro theory (teori mikro/kecil/praktis) adalah unsur-unsur yang saling terkait dalam
pembelajaran meliputi: tujuan, pendidik, peserta didik (siswa), isi/materi, metode, dan
lingkungan (Ihsan, 1996:7-10).
C. Referensi Kunci
Referensi merupakan rujukan yang digunakan oleh peneliti dalam menulis suatu
karya ilmiah, termasuk penelitian. Referensi menjadi wajib ada dan penting digunakan
sebagai landasan karya ilmiah yang dibuat. Karena dengan referensi, peneliti dapat
membuktikan kredibilitas tulisannya. Referensi menjadi rujukan penting dalam penelitian
untuk memperkuat argumen dari berbagai sudut pandang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), referensi adalah sumber acuan
(rujukan atau petunjuk). Referensi merupakan rujukan yang menggambarkan mengenai
informasi dari sumber terkait. Referensi menjadi informasi yang diberikan dalam catatan
kaki atau daftar pustaka dari sebuah penelitian yang di dalamnya menyebutkan mengenai
karya tulis orang lain yang digunakan dalam membuat teks penelitian.
5
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
Seseorang yang menyampaikan suatu referensi tentu saja memiliki tujuan yang
ingin dicapai untuk mempertegas pernyataan yang disampaikannya kepada orang lain,
juga dalam rangka untuk penyesuaian konteks penelitian. Referensi bisa didapatkan dari
mana saja, baik itu dari buku, jurnal dalam bentuk fisik, jurnal dalam bentuk daring, dan
lain-lain. Pengertian referensi juga disampaikan oleh para ahli di bidang yang relevan
dengan pemahaman mengenai pengertian referensi masing-masing. Referensi dapat
didefinisikan sebagai rujukan terhadap suatu obyek, gagasan, atau konsep yang
diucapkan atau disebutkan di dalam konteks lain agar dapat mendukung berbagai konteks
atau hipotesis.
Referensi menjadi acuan penting untuk mendukung data di dalam penelitian, yang
dalam penggunaannya memiliki tujuan, antara lain:
1. Memperkuat atau mempertegas pernyataan
2. Bentuk penghargaan kepada penulis sebelumnya
3. Terhindar dari plagiarisme
4. Memberikan informasi dan wawasan kepada pembaca
Beberapa jenis referensi yang dapat digunakan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Catatan kaki, yaitu keterangan yang dicantumkan di margin bawah halaman yang
fungsinya memudahkan menemukan keterangan penjelas.
2. Kutipan, yaitu jenis referensi dengan cara menyalin kalimat dari pendapat orang lain
untuk memperkuat asumsi yang sedang dibangun oleh peneliti.
3. Bibliografi, yaitu daftar buku yang menjadi sumber rujukan dari sebuah tulisan
tentang suatu subyek ilmu untuk mendeskripsikan keterangan umum dari sumber
referensi yang digunakan daam penelitian.
Referensi bisa didapatkan dari berbagai bentuk yang sebaiknya diambil dari
dokumen karya tulis dengan keabsahan atau validitas tinggi. Beberapa sumber referensi
yang sering digunakan dalam penelitian antara lain:
1. Buku
Referensi dari sumber buku menjadi yang paling banyak digunakan dalam
penelitian, karena buku sudah melewati proses penyuntingan sebelum diterbitkan.
Dalam penggunaan buku sebagai sumber referensi harus menuliskan identitas penulis
buku di daftar pustaka atau dalam catatan kaki.
2. Internet
Pada era ditigal, internet dapat dijadikan sebagai sumber referensi, namun tentu
saja perlu menyaring dan memilih dengan teliti serta menelaah keabsahannya
terlebih dahulu. Sumber referensi dari internet bisa mengambil dari situs yang berisi
6
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
berita tervalidasi atau situs penyedia jurnal atau artikel ilmiah. Dalam pengunaannya,
harus mencantumkan identitas penulis dan waktu aksesnya.
3. Jurnal
Jurnal menjadi sumber referensi yang banyak dipilih seperti halnya buku, hal
ini karena jurnal memiliki tingkat akurasi dan validasi yang tinggi. Jurnal memiliki
kredibilitas tinggi dan bisa dipertanggungjawabkan, karena melalui penyuntingan,
jurnal juga memiliki pembahasan mendalam dan sangat ilmiah tentang berbagai teori
dan temuan dalam penelitian.
4. Majalah atau surat kabar
Majalah dan surat kabar bisa dijadikan sumber referensi karena menyajikan
berita yang aktual dan berisi opini publik mengenai suatu konteks tertentu, dan juga
melalui proses penyuntingan. Majalah dan surat kabar dapat dijadikan referensi
sebagai pendukung proses penelitian yang membutuhkan acuan fakta aktual dari
waktu ke waktu, seperti masalah pendidikan, sosial, hukum, politik, dan sebagainya.
D. Keterbaruan Penelitian (Novelty)
Kualitas karya ilmiah dapat diukur dengan beberapa ukuran, yaitu:
1. Novelty (kebaruan),
2. Memberikan kontribusi nyata,
3. Dilakukan dengan metodologis yang benar,
4. Bukan pengulangan atau penjiplakan dari karya sebelumnya, dan
5. Dilakukan dengan penuh kejujuran.
Menemukan informasi atasu sebuah fenomena menjadi tujuan setiap
penelitian.Selain itu, sebuah penelitian juga bertujuan untuk menawarkan sebuah temuan
metode untuk menyelesaikan masalah dalam fenomena tersebut. Oleh karena itu,
menemukan unsur keterbaruan dari sebuah penelitian menjadi prioritas utama yang tidak
dapat ditawar.
Keterbaruan (novelty) dari sebuah penelitian sangat penting, karena seseorang yang
melakukan penelitian pasti ingin memberikan sebuah pemecahan masalah yang baik
terhadap permasalahan. Permasalahan penelitian yang hanya berulang dari satu waktu ke
waktu yang lain sebenarnya sangat minim manfaatnya. Tidak ada yang bisa diperoleh
dari sebuah penelitian yang pernah diteliti orang lain, belum lagi kalau kasus atau
fokusnya sama persis dengan penelitian yang telah ada. Penelitian-penelitian seperti ini
hanya akan berakhir di lemari perpustakaan karena tidak dimanfaatkan oleh orang lain
atau peneliti di masa mendatang.
7
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
Hal yang harus jadi pegangan bagi setiap peneliti adalah unsur originalitas
penelitian. Unsur originalitas inilah yang disebut dengan novelty, ada temuan bersifat
baru, yaitu menemukan yang belum ditemukan oleh orang lain, menemukan celah
pengetahuan baru, masalah baru, atau metode baru dari penelitian yang telah dilakukan.
Seorang peneliti dapat menemuka novelty dengan mencoba menjelajahi fenomena
permasalahan penelitian. Penelitian yang mempunyai variabel penelitian sama dengan
penelitian lain dapat saja dikatakan memiliki novelty jika penelitian tersebut dilakukan
pada lingkungan yang berbeda. Karena dengan lingkungan yang berbeda bisa saja
memberikan informasi dari kondisi tersebut dan menawarkan unsur-unsur keterbaruan.
Dengan menggali secara mendalam sebuah permasalahan sama juga bisa menemukan
celah pengetahuan baru. Usaha menermukan novelty perlu dilakukan oleh seorang
peneliti selain untuk mencegah pengulangan kesamaan hasil penelitian, juga untuk
mencegah plagiarisme. Prinsip novelty dapat ditemukan dari penelitian yang benar-benar
baru belum pernah diteliti sebelumnya atau dari penelitian yang sudah ada, tetapi
dikembangkan dengan sudut pandang lain dan kreativitas yang berbeda.
Keterbaruan (novelty) merupakan unsur keterbaruan atau temuan dari suatu
penelitian, artinya penelitian akan disebut baik jika penelitian tersebut menemukan unsur
temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi perkembangan keilmuan maupun
kelangsungan kehidupan umat manusia. Penelitian diharapkan dapat menemukan hal-hal
baru yang belum pernah dianalisis pada penelitian-penelitian sebelumnya. Novelty harus
menjadi salah aspek utama yang harus diperhatikan oleh peneliti ketika akan memulai
sebuah penelitian.
Ada beberapa tipe unsur keterbaruan penelitian, di antaranya:
1. Kebaruan tipe invention
Kebaruan tipe ini adalah penelitian harus bersifat mememukan sesuatu dalam
arti merubah prinsip dasar yang sudah ada sebelumnya (praktik atau kebiasaan yang
menjadi dasar).
2. Kabaruan tipe improvement
Kebaruan tipe ini hampir sama dengan tipe invention, tetapi sifatnya dapat
berupa peningkatan dari prinsip yang sebelumnya ataupun bersifat perbaikan dari
teori/praktik yang suda ada sebelumnya.
3. Kebaruan tipe refutation
Untuk kebaruan tipe yang ketiga ini, peneliti harus memiliki wawasan yang
komprehensif sebagai landasan untuk menghasilkan sebuah prinsip dasar baru dari
unsur kebaruan penelitian.
8
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
Untuk menghasilkan unsur kebaruan penelitian dapat dilakukan dengan mengkaji
dari aspek proses, manajemen, metode, prosedur, dan lain-lain yang terbuka untuk dicarai
dan diciptakan. Untuk tipe kebaruan yang akan dipilih bisa satu tipe atau lebih dari satu
tipe. Beberapa kriteria yang mungkin dapat digunakan untuk menilai suatu unsur
kebaruan penelitian, antara lain:
1. Menyajikan sejumlah informasi baru.
2. Memperluas, mengkualifikasi atau mengelaborasi beberapa hasil penelitian.
3. Melakukan sebagia karya asli rancangan orang lain.
4. Mengembangkan produk baru untuk peningkatan.
5. Menafsir ulang teori dengan konteks yang berbeda.
6. Menunjukkan orisinalitas dengan menguji ide orang lain.
7. Melakukan perkejaan empiris yang belum pernah dilakukan.
8. Menggunakan pendekatan metodologis yang berbeda.
9. Mensintesis informasi baru dengan cara berbeda.
10. Memberikan inerpretasi baru menggunakan informasi yang telah ada.
11. Mengulangi penelitian dalam konteks lain.
12. Menerapkan ide-ide yang telah ada di daerah baru.
13. Mengambil teknik tertentu dan menerapkannya di daerah baru.
14. Mengembangkan alat atau teknik baru.
15. Mengembangkan portofolio kerja berdasarkan penelitian.
16. Menambah pengetahuan dengan cara yang baru.
17. Melakukan studi pada topik dan area baru.
18. Menghasilkan analisis kritis yang belum pernah dilakukan orang lain.
E. Kegunaan Teori dalam Penelitian
Dalam filsafat ilmu pengetahuan, ada dua aliran pemikiran besar atau paradigma
ilmu dalam memandang persoalan, yakni paradigma positivistik dan paradigma
interpretif. Paradigma positivistik dipengaruhi cara pandang ilmu alam yang bersandar
pada hal empirik, paradigma ini menjadi dasar pendektan penelitian kuantitatif.
Paradigma interpretif berakar dari cara pandang ilmu sosial yang bersifat holistik dalam
memandang persoalan, paradigma ini menjadi dasar pendekatan penelitian kualitatif.
Kedua paradigma memiliki perbedaan sangat tajam memandang permasalahan yang
diangkat sebuah penelitian dalam tujuan penelitian, desain penelitian, proses penelitian,
bentuk pertanyaan penelitian, metode pengumpulan data, mengukur keabsahan data,
analisis data, sampai makna dan fungsi teori.
9
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
Dalam penelitian kuantitatif, teori berfungsi sebagai dasar penelitian untuk diuji.
Sebelum memulai kegiatan pengumpulan data, teori harus dijelaskan secara
komprehensif. Teori diuraikan dengan paparan yang jelas dan rinci pada desain
penelitian. Teori menjadi kerangka kerja (framework) untuk keseluruhan proses
penelitian, mulai bentuk dan rumusan pertanyaan atau hipotesis sampai prosedur
pengumpulan data. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori, karenanya peneliti menguji
atau memverifikasi teori dengan cara menjawab hipotesis atau pertanyaan penelitian yang
diperoleh dari teri. Hipotesis atau pertanyaan penelitian mengandung variabel untuk
ditentukan jawabannya.
Penelitian kualitatif berangkat dari lapangan dengan melihat fenomena atau gejala
yang terjadi untuk selanjutnya mengembangkan atau menghasilkan teori. Teori dalam
penelitian kualitatif berbentuk pola (pattern) atau generalisasi naturalistik (naturalictic
generalization). Karena itu, pola dari suatu fenomena dapat dianggap sebagai sebuah
teori. Dalam penelitian kualitatif, teori berfungsi sebagai bahan pisau analisis untuk
memahami persoalan yang diteliti.
Dengan teori, peneliti akan memperoleh inspirasi untuk bisa memaknai persoalan,
walaupun teori bukan satu-satunya alat atau bahan untuk melihat persoalan yang diteliti.
Pengetahuan yang diperoleh peneliti sebelumnya bisa juga dipakai sebagai bahan
tambahan untuk memahami persoalan secara lebih mendalam. Pengetahuan ini dapat
diperoleh dari pengalaman membaca literatur, mengikuti kegiatan ilmiah seperti diskusi,
seminar, konferensi, atau ceramah, dan sebagainya. Teori dipakai sebagai informasi
pembanding untuk melihat gejala yang diteliti secara lebih utuh. Tujuan penelitian
kualitatif adalah memahami gejala atau persoalan tidak dalam konteks mencarai
penyebab atau akibat dari sebuah persoalan lewat variabel yang ada melainkan
memahami gejala secara komprehensif, maka berbagai informasi mengenai persoalan
yang diteliti wajib diperoleh. Informasi dimaksud termasuk hasil-hasil penelitian
sebelumnya mengenai persoalan yang mirip atau bahkan sama.
Informasi dari penelitian sebelumnya tidak saja dipakai sebagai bahan
perbandingan untuk memahami persoalan yang diteliti, tetapi juga untuk menegaskan
bahwa peneliti tidak melakukan duplikasi atau replikasi dari penelitian sebelumnya.
Duplikasi maupun replikasi dianggap tidak memberikan kontribusi apapun dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Harus diingat bahwa kegiatan penelitian memerlukan
hal yang baru (novelty) yang tidak akan diperoleh dari duplikasi dan replikasi, inilah yang
disebut sebagai state of the arts dalam penelitian yang meliputi siapa saja meneliti apa,
dimana penelitian dilakukan, apa masalahnya, metode yang dipakai, dan apa hasilnya.
10
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
Oleh karena itu, agar memudahkan pembaca melihat posisi peneliti dalam deretan tema
sejenis, state of the arts dibuat dalam bentuk tabel dengan komponen-komponen tersebut.
Landasan teori memiliki peran penting dalam sebuah penelitian. Landasan teori
menjadi pijakan, yaitu sebagai dasar kokoh untuk setiap penelitian. Landasan teori
memiliki fungsi dan tujuan untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan
(Sugiyono, 2011).
1. Landasan teori menjelaskan ruang lingkup variabel yang akan diteliti (explanation).
2. Landasan teori berperan memprediksi dan merumuskan baik hipotesis maupun
menyusun instrumen penelitian (prediction).
3. Landasan teori berperan mengontrol masalah dalam sebuah penelitian dan juga
memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah (control).
F. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana sebuah teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting
(Sugiyono, 2011). Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antar variabel yang diteliti. Perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independen dan dependen. Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa keranga
berpikir asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan.
Kerangka berpikir berfungsi menghubungkan penelitian dengan pengetahuan baru.
Kerangka berpikir merupakan inti dari teori yang telah dikembangkan yang mendasari
perumusan hipotesis, yaitu teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi
jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar
variabel berdasarkan pembahasan teoritis. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu
dikemukakan jika dalam penelitian tersebut mengandung dua variabel atau lebih.
Penelitian yag mengandung dua variabel atau lebih dirumuskan hipotesis berbentuk
hubungan, karena itu dalam rangka menyusun hipotesis berbentuk hubungan perlu
dikemaukan kerangka berpikir yang dihasilkan berupa kerangka pikir asosiatif. Kerangka
berpikir asosiatif dapat menggunakan kalimat jika …, maka …. Sugiyono (2011)
mengatakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi
argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis.
Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan
adalah alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir dan
menghasilkan kesimpulan/sintesa yang berujung hipotesis (Suriasumantri, 1986).
Langkah-langkah kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:
11
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
6. Menetapkan variabel yang diteliti
Variabel penelitian harus dikemukakan terlebih dahulu untuk pengajuan
hipotesis dalam menyusun kerangka berpikir. Jumlah variabel dan nama setiap
variabel menjadi titik toalk untuk menentukan teori yang akan dikemukakan, jika
variabel penelitiannya dua, maka minimal akan menggunakan dua teori.
7. Membaca buku dan hasil penelitian
Langkah berikutnya setelah menetapkan variabel penelitian adalah membaca
sumber-sumber yang relevan, baik berupa buka, jurnal, laporan penelitian,
ensiklopedia, kamus, skripsi, tesis, dan disertasi.
8. Deskripsi teori dan hasil penelitian
Dari membaca buku-buku dan hasil penelitian akan dapat dikemukakan teori
yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori berisi tentang definisi
masing-masing variabel yang diteliti, uraian rinci ruang lingkup setiap variabel, dan
kedudukan antara variabel satu dengan lainnya dalam konteks penelitian.
9. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis secara kritis terhadap teori dan
hasil penelitian yang dikemukakan. Kajian kesesuaian obyek penelitian dilakukan
terhadap teori dan hasil penelitian yang ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa teori yang ditetapkan sesuai untuk keperluan penelitian yang
akan dilakukan, teori yang tidak sesuai dengan keperluan penelitian sebaiknya
dihindari.
10. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
Dengan analisis komparatif dapat memadukan antara teori satu dengan teori
lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas. Analisis komparatif ini dilakukan
dengan cara membandingkan antara satu teori dengan teori yang lain, dan hasil
penelitian yang satu dengan hasil penelitian yang lainnya.
11. Sintesa/kesimpulan
Sintesa atau kesimpulan sementara dapat dibuat setelah melalui analisis kritis
dan komparatif terhadap teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua
variabel yang diteliti. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang
lain akan menghasilkan kerangka berpikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk
merumuskan hipotesis.
Kerangka berpikir yang sistematis menjadi hal yang wajib dilakukan oleh setiap
peneliti dengan tujuan agar dapat menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat pada semua variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu, peneliti harus
12
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
sudah menguasai teori ilmiah yang akan diterapkan pada penelitiannya. Berikut adalah
contoh kerangka berpikir untuk penelitian berjudul Hubungan Disiplin dan Integritas
dengan Produktivitas Kerja Guru Informatika Madrasah Tsanawiy di Kecamatan
Semendawai Timur.
Kerangka Berpikir
1. Hubungan Disiplin dengan Produktivitas Kerja Guru Informatika
Disiplin kerja mendorong produktivitas kerja guru. Agar produktivitas
kerja guru dapat terlaksana sesuai dengan harapan sekolah, maka tidak ada lain
kuncinya selain disiplin.
Disiplin kerja harus ditegakkan dengan baik kepada para guru. Untuk
mencapai tujuan sekolah diperlukan guru dengan disiplin tinggi agar
produktivitas kerja guru meningkat, sehingga sudah jelas bahwa ada hubungan
antara disiplin dengan produktivitas kerja guru.
2. Hubungan Integritas dengan Produktivitas Kerja Guru Informatika
Integritas guru merupakan pondasi untuk membangun produktivitas kerja
guru. Integritas menghasilkan perilaku kerja yang jujur, bertanggung jawab,
disiplin, etis, terpercaya, rajin, tekun, dan andal melayani warga sekolah dengan
sepenuh hati. Guru tanpa integritas membawa resiko yang tinggi bagi sekolah.
Ketika guru bekerja tanpa integritas, maka guru pasti memiliki perilaku
tidak jujur dan tidak etis. Akibatnya, guru berpotensi menjadi energi negatif yang
menghambat perkembangan dan peningkatan mutu sekolah, sehingga sekolah
sulit mencapai prestasi dan kinerja tinggi. Tanpa integritas, kecerdasan dan
segala kehebatan menjadi potensi yang merugikan bagi sekolah.
3. Hubungan Disiplin dan Integritas dengan Produktivitas Kerja Guru Informatika
Berdasarkan kajian teori di atas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara variabel bebas disiplin guru Informatika (variabel X1) dan integritas guru
Inormatika (variabel X2) dengan variabel terikat produktivitas kerja guru
Informatika (variabel Y), maka disusunlah kerangka pemikiran sebagai pedoman
dalam melakukan penelitian.
Kerangka penelitian dimaksud adalah disiplin guru (X1) dan integritas
guru (X2) sebagai variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikat
produktivitas kerja guru (Y).
a. Terdapat hubungan antara disiplin guru dan produktivitas kerja guru.
b. Terdapat hubungan antara integritas guru dan produktivitas kerja guru.
c. Terdapat hubungan secara gabungan disiplin dan integritas guru terhadap
13
Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Nurul Huda
produktivitas kerja guru.
Berdasarkan kerangka pemikiran di tas, telah dapat diduga bahwa terdapat
hubungan antara disiplin guru (X1) dan integritas guru (X2) dengan produktivitas
kerja guru Informatika (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Babbie, E. 1992. The Practice of Social Research. CA: Wadsworth Publishing Company,
Belmont.
Hadi Sabari Yunus. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Neuman, W.L. (2000). Sosial Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches.
MA: Allyn&Bacon, Boston.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Suriasumantri, Jujun S. 1986. Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan tentang
Hakikat Ilmu. Gramedia, Jakarta.

More Related Content

What's hot

Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratifmankoma2012
 
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat MultikulturalAnalisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikulturalannisaaa
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdFrans Dione
 
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaPpt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaR Anggara
 
Genderlect Theory
Genderlect TheoryGenderlect Theory
Genderlect Theorynisayumna
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Alvin Agustino Saputra
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theorymankoma2012
 
CARA INTERPRETASI-ANALISIS REGRESI.ppt
CARA INTERPRETASI-ANALISIS REGRESI.pptCARA INTERPRETASI-ANALISIS REGRESI.ppt
CARA INTERPRETASI-ANALISIS REGRESI.pptIchsanFauziRachman1
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTrisna Nurdiaman
 
Analisis Debat Ketiga Capres Pemilu 2024
Analisis Debat Ketiga Capres Pemilu 2024Analisis Debat Ketiga Capres Pemilu 2024
Analisis Debat Ketiga Capres Pemilu 2024Ismail Fahmi
 
P aradigma dan teori antropologi
P aradigma dan teori antropologiP aradigma dan teori antropologi
P aradigma dan teori antropologiyoulinda
 
Wastek klmpok 6 a Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Wastek klmpok 6 a Ilmu Komunikasi Unhas 2012Wastek klmpok 6 a Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Wastek klmpok 6 a Ilmu Komunikasi Unhas 2012Fuad Nasir
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanianNursyidah alit
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraRatri nia
 
Implementasi sistem sosial budaya indonesia
Implementasi sistem sosial budaya indonesiaImplementasi sistem sosial budaya indonesia
Implementasi sistem sosial budaya indonesiaMuchlis Soleiman
 

What's hot (20)

Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratif
 
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat MultikulturalAnalisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
 
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaPpt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
 
Genderlect Theory
Genderlect TheoryGenderlect Theory
Genderlect Theory
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
Isbd 12
Isbd 12Isbd 12
Isbd 12
 
CARA INTERPRETASI-ANALISIS REGRESI.ppt
CARA INTERPRETASI-ANALISIS REGRESI.pptCARA INTERPRETASI-ANALISIS REGRESI.ppt
CARA INTERPRETASI-ANALISIS REGRESI.ppt
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
 
Ketenagakerjaan Indonesia
Ketenagakerjaan IndonesiaKetenagakerjaan Indonesia
Ketenagakerjaan Indonesia
 
Analisis Debat Ketiga Capres Pemilu 2024
Analisis Debat Ketiga Capres Pemilu 2024Analisis Debat Ketiga Capres Pemilu 2024
Analisis Debat Ketiga Capres Pemilu 2024
 
P aradigma dan teori antropologi
P aradigma dan teori antropologiP aradigma dan teori antropologi
P aradigma dan teori antropologi
 
Laporan populasi
Laporan populasiLaporan populasi
Laporan populasi
 
Integrasi nasional
Integrasi nasional Integrasi nasional
Integrasi nasional
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
Wastek klmpok 6 a Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Wastek klmpok 6 a Ilmu Komunikasi Unhas 2012Wastek klmpok 6 a Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Wastek klmpok 6 a Ilmu Komunikasi Unhas 2012
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanian
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
 
Implementasi sistem sosial budaya indonesia
Implementasi sistem sosial budaya indonesiaImplementasi sistem sosial budaya indonesia
Implementasi sistem sosial budaya indonesia
 

Similar to Landasan teori.pdf

2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdfAbdulMuttalib31
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatandrianfa1
 
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatifPertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatifAl Azhar Indonesia University
 
Bab 3 landasan teori
Bab 3 landasan teoriBab 3 landasan teori
Bab 3 landasan teorinindynicky
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Fandi Fandi
 
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisLandasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisIrti Andraini
 
Penelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heriPenelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heriHeri Indra Gunawan
 
Metode peneltian unsur unsur penelitian survai
Metode peneltian unsur unsur penelitian survaiMetode peneltian unsur unsur penelitian survai
Metode peneltian unsur unsur penelitian survai45454567
 
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...iqbalbale02
 
PPT_TEORI KURIKULUM_MARSIH_NIRWANTO.pptx
PPT_TEORI KURIKULUM_MARSIH_NIRWANTO.pptxPPT_TEORI KURIKULUM_MARSIH_NIRWANTO.pptx
PPT_TEORI KURIKULUM_MARSIH_NIRWANTO.pptxMARSIH4
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFSanjaya Koembara
 

Similar to Landasan teori.pdf (20)

2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
 
Apakah teori itu
Apakah teori ituApakah teori itu
Apakah teori itu
 
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatifPertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
 
Jenis penelitian.pdf
Jenis penelitian.pdfJenis penelitian.pdf
Jenis penelitian.pdf
 
Bab 3 landasan teori
Bab 3 landasan teoriBab 3 landasan teori
Bab 3 landasan teori
 
bahasa
bahasabahasa
bahasa
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisLandasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
 
Analisis wacana
Analisis wacanaAnalisis wacana
Analisis wacana
 
Penelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heriPenelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heri
 
P7 kajian teori
P7 kajian teoriP7 kajian teori
P7 kajian teori
 
Metode peneltian unsur unsur penelitian survai
Metode peneltian unsur unsur penelitian survaiMetode peneltian unsur unsur penelitian survai
Metode peneltian unsur unsur penelitian survai
 
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
 
PPT_TEORI KURIKULUM_MARSIH_NIRWANTO.pptx
PPT_TEORI KURIKULUM_MARSIH_NIRWANTO.pptxPPT_TEORI KURIKULUM_MARSIH_NIRWANTO.pptx
PPT_TEORI KURIKULUM_MARSIH_NIRWANTO.pptx
 
P7_Kajian Teori.pdf
P7_Kajian Teori.pdfP7_Kajian Teori.pdf
P7_Kajian Teori.pdf
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
 
ilmu komunikasi
ilmu komunikasiilmu komunikasi
ilmu komunikasi
 
fenomenologi.pdf
fenomenologi.pdffenomenologi.pdf
fenomenologi.pdf
 

More from MTs Nurul Huda Sukaraja

Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdfAlur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Laporan workshop satu guru satu blog.pdf
Laporan workshop satu guru satu blog.pdfLaporan workshop satu guru satu blog.pdf
Laporan workshop satu guru satu blog.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdfSKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdfLaporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) TahunanContoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) TahunanMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.docKisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.docMTs Nurul Huda Sukaraja
 
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptxAZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptxMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptxPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptxMTs Nurul Huda Sukaraja
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdfPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdfRPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdfMTs Nurul Huda Sukaraja
 

More from MTs Nurul Huda Sukaraja (20)

Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdfAlur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
Alur, Rumusan masalah, teori, data, analisis, dan simpulan penelitian.pdf
 
Laporan workshop satu guru satu blog.pdf
Laporan workshop satu guru satu blog.pdfLaporan workshop satu guru satu blog.pdf
Laporan workshop satu guru satu blog.pdf
 
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdfSKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
SKP Ekinerja Guru Lengkap Tahun 2023.pdf
 
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdfLaporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
Laporan Laboratorium Komputer MTs Nurul Huda Sukaraja.pdf
 
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) TahunanContoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
Contoh Rencana Hasil Kerja Guru (RHK) Tahunan
 
Analisis KI dan KD TIK 8
Analisis KI dan KD TIK 8Analisis KI dan KD TIK 8
Analisis KI dan KD TIK 8
 
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.docKisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
Kisi-Kisi &Pedoman Penilaian PAS TIK 8 Ganjil.doc
 
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptxAZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
AZIFATI ZAHRA PPT MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
RPS Pengantar Pendidikan
RPS Pengantar PendidikanRPS Pengantar Pendidikan
RPS Pengantar Pendidikan
 
RPS Statistik Pendidikan.pdf
RPS Statistik Pendidikan.pdfRPS Statistik Pendidikan.pdf
RPS Statistik Pendidikan.pdf
 
Teknik Analisis Data.pdf
Teknik Analisis Data.pdfTeknik Analisis Data.pdf
Teknik Analisis Data.pdf
 
RPS Metodologi Penelitian.pdf
RPS Metodologi Penelitian.pdfRPS Metodologi Penelitian.pdf
RPS Metodologi Penelitian.pdf
 
Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
Populasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdfPopulasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdf
 
Etika Penelitian.pdf
Etika Penelitian.pdfEtika Penelitian.pdf
Etika Penelitian.pdf
 
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdfPerumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
 
Pendekatan dan tahapan penelitian.pdf
Pendekatan dan tahapan penelitian.pdfPendekatan dan tahapan penelitian.pdf
Pendekatan dan tahapan penelitian.pdf
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptxPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
 
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdfPendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pdf
 
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdfRPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
RPS dan Silabus Sosiologi Pendidikan.pdf
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Landasan teori.pdf

  • 1. 1 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda LANDASAN TEORI A. Pengertian Teori Menurut Jonathan Turner dalam Babbie (1992) bahwa teori dalam ilmu sosial adalah penjelasan sistematis tentang hukum-hukum dan kenyataan yang dapat diamati, yang berkaitan dengan aspek khusus dari kehidupan manusia. Sedangkan menurut Neuman dalam Sugiyono (2011) bahwa teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematis melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan/atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu. Dengan menyelam jauh ke dalam deskripsi teori akan diketahui kekuatan dan kelemahan suatu teori. Teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) dan penyusunan instrumen penelitian disebut dengan landasan teori. Teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang benar-benar teruji kebenarannya. Dalam landasan teori ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Nama pencetus teori, 2. Tahun dan tempat pertama kali, 3. Uraian ilmiah teori, 4. Relevansi teori dengan upaya peneliti untuk mencapai tujuan atau target penelitian (Hadi Sabari Yunus, 2010) Landasan teori menjadi dasar terpenting setiap melakukan penelitian ilmiah. Landasan setiap penelitian harus menggunakan landasan teori, sebuah penelitian harus dilandasi oleh teori yang kuat. Landasan teori yang kuat membuat penelitian menjadi kuat dan berkaitan dengan penelitian lain. Secara umum, landasan teori diartikan sebagai pernyataan yang disusun secara sistematis dan memiliki variabel yang kuat, yang secara isi memuat teori-teori dan hasil penelitian yang digunakan sebagai kerangka teori untuk menyelesaikan masalah
  • 2. 2 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda penelitian. landasan teori Landasan teori merupakan pernyataan atau asumsi secara eksplisit terhadap sebuah teori yang akan dilakukan evaluasi dan penelitian. Landasan teori merupakan kegiatan mengumpulkan hasil pemikiran secara teoritis yang memiliki hubungan erat dengan teori yang diangkat dalam kepentingan mengumpulkan, mengolah data, dan membantu dalam proses analisis demi mengetahui sesuatu yang akan diteliti. Dalam membuat landasan teori harus diperhatikan hal yang penting yang masalah isi dalam landasan teori, hal ini karena mengingat bahwa teori menjadi dasar penelitian ilmiah, sehingga isi landasan teori tidak bolah semaunya. Isi landasan teori setidaknya memuat hal-hal berikut: 1. Kerangka teori variabel atau sub variabel pertama 2. Kerangka teori variabel atau sub variabel kedua 3. Kerangka teori variabel atau sub variabel ketiga 4. Kajian terdahulu 5. Kerangka berpikir Agar landasan teori yang disusun baik, maka harus diperhatikan faktor-faktor berikut: 1. Ketepatan, yaitu sumber yang dipilih memiliki derajat kesesuaian dengan sumber pendukungnya. 2. Kejelasan, yaitu harus ada tanggung jawab dari peneliti untuk memahami masalah, menganalisis, dan mengupasnya secara mendalam agar diperoleh kejelasan. 3. Empiris, yaitu kajian secara mendalam dalam penelitian diharapkan akan ditemukan peneman secara empiris ataupun secara aktual. 4. Kemutakhiran, yaitu berifat mutakhir agar penelitiannya juga mutakhir, setiap kutipan harus dari sumber yang jelas dan up to date. 5. Relevansi, yaitu kutipan yang digunakan masih relevan dengan variabel dan hipotesis yang sedang terjadi dan menarik perhatian baik peneliti maupun pembaca. 6. Organisasi, yaitu ada kaitan dan mengacu pada keberadaan literatur yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan pada hasil penelitian yang pernah dilakukan. 7. Meyakinkan, yaitu teori yang disusun harus dapat meyakinkan, tidak menimbulkan keragu-raguan baik bagi peneliti sendiri maupun pembaca. Fakta yang dikemukakan dirujuk pada smber yang relevan dan dapat dipertangungjawabkan. Beberapa ciri landasan teori yang baik antara lain: 1. Teori memberikan kemudahan pemahaman dan menerangkan hubungan masalah satu dengan masalah lainnya, juga melihat gejalanya. 2. Ada konsistensi data yang dipaparkan.
  • 3. 3 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda 3. Mampu membuktikan fenomena sosial yang masih dalam perdebatan bagi masyarakat, yaitu membuktikan asumsi atau hipotesis benar atau salah. 4. Mampu mendorong penemuan baru. B. Tingkatan dan Fokus Teori Menurut Neuman (2000) ada tiga tingkatan teori, yaitu teori mikro (micro level), tingkat meso (meso level), dan tingkat makro (macro level). Teori mikro memberikan penjelasan hanya terbatas pada peristiwa yang berkala kecil, baik dari sisi waktu, ruang, maupun jumlah orang. Teori tingkat meso menghubungkan tingkat mikro dan makro, untuk beroperasi pada tingkatan menengah. Teori tingkat makro menjelaskan obyek yang lebih luas, seperti lembaga sosial, sistem budaya, dan masyarakat secara keseluruhan. Menurut Moleong (2022) bahwa fokus teori terdiri dari teori substantif, teori formal, dan teori midle range. 1. Teori substantif Moleong (2002) mengemukakan bahwa teori substantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau empiri dalam inkuiri dalam suatu ilmu pengetahuan, misalnya antropologi, sosiologi, dan psikologi. 2. Teori formal Teori formal adalah teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, contohnya perilaku agresif, organisasi formal, dan sosialisasi. Contoh unsur-unsur teori menurut jenis teori substantif maupun teori formal dapat dilihat dalam unsur- unsur teori dan contoh-contohnya. Tabel 3.1. Unsur teori dan contohnya Unsur Teori Jenis Teori Substantif Formal Kategori Kerugian masyarakat karena kematian pasien Nilai sosial seseorang Kawasan kategori Menghitung kerugian masyarakat atas dasar ciri pasien yang jelas dan dipelajari Menghitung nilai sosial seseorang atas dasar ciri- ciri yang jelas dan dipelajari Hipotesis Makin tinggi kerugian masyarakat dari pasien yang meninggal, makin baik perawatannya Makin tinggi nilai masyarakat, makin kurang penundaan pelayanan yang diterimanya dari para ahli
  • 4. 4 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda 3. Teori midle range Teori ini digunakan sebagai hipotesis yang patut diuji, bukan sebagai perangkat pengatur studi. Obyek yang ditelusuri jauh di luar bidang perhatian kelompok tradisional, perhatian lebih jauh ditujukan pada hukum internasional, organisasi internasional, dan peristiwa yang sedang berlangsung. Maksud utama analisis ilmiah tidak hanya menjelaskan masalah, tetapi mampu memprediksi atau meramalkan sesuatu. Ramalah yang dapat dipercaya bisa dibuat jika variabel utama yang mempengaruhi perilaku telah diidentifikasikan dan hubungan antara variabel lain telah ditetapkan. Dengan kata lain, ramalan kejadian berdasarkan variabel yang telah diidentifikasi dan ditetapkan, ramalan tidak dilakukan jika hanya ditopang oleh satu kejadian khusus. Contoh landasan teori dari judul penelitian Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja. 1. Grand theory (teori makro/teori besar/teori umum) adalah sistem merupakan seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Hamalik, 2010: 1). 2. Middle theory (teori sedang/jembatan/meso) adalah pendekatan sistem digunakan dalam bidang pendidikan untuk merumuskan masalah, mentransformasikannya menjadi tujuan, mendesain metode dan materi instruksional, pelaksanaan eksperimental, dan menilai serta merevisi (Hamalik, 2010: 4). 3. Micro theory (teori mikro/kecil/praktis) adalah unsur-unsur yang saling terkait dalam pembelajaran meliputi: tujuan, pendidik, peserta didik (siswa), isi/materi, metode, dan lingkungan (Ihsan, 1996:7-10). C. Referensi Kunci Referensi merupakan rujukan yang digunakan oleh peneliti dalam menulis suatu karya ilmiah, termasuk penelitian. Referensi menjadi wajib ada dan penting digunakan sebagai landasan karya ilmiah yang dibuat. Karena dengan referensi, peneliti dapat membuktikan kredibilitas tulisannya. Referensi menjadi rujukan penting dalam penelitian untuk memperkuat argumen dari berbagai sudut pandang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), referensi adalah sumber acuan (rujukan atau petunjuk). Referensi merupakan rujukan yang menggambarkan mengenai informasi dari sumber terkait. Referensi menjadi informasi yang diberikan dalam catatan kaki atau daftar pustaka dari sebuah penelitian yang di dalamnya menyebutkan mengenai karya tulis orang lain yang digunakan dalam membuat teks penelitian.
  • 5. 5 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda Seseorang yang menyampaikan suatu referensi tentu saja memiliki tujuan yang ingin dicapai untuk mempertegas pernyataan yang disampaikannya kepada orang lain, juga dalam rangka untuk penyesuaian konteks penelitian. Referensi bisa didapatkan dari mana saja, baik itu dari buku, jurnal dalam bentuk fisik, jurnal dalam bentuk daring, dan lain-lain. Pengertian referensi juga disampaikan oleh para ahli di bidang yang relevan dengan pemahaman mengenai pengertian referensi masing-masing. Referensi dapat didefinisikan sebagai rujukan terhadap suatu obyek, gagasan, atau konsep yang diucapkan atau disebutkan di dalam konteks lain agar dapat mendukung berbagai konteks atau hipotesis. Referensi menjadi acuan penting untuk mendukung data di dalam penelitian, yang dalam penggunaannya memiliki tujuan, antara lain: 1. Memperkuat atau mempertegas pernyataan 2. Bentuk penghargaan kepada penulis sebelumnya 3. Terhindar dari plagiarisme 4. Memberikan informasi dan wawasan kepada pembaca Beberapa jenis referensi yang dapat digunakan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Catatan kaki, yaitu keterangan yang dicantumkan di margin bawah halaman yang fungsinya memudahkan menemukan keterangan penjelas. 2. Kutipan, yaitu jenis referensi dengan cara menyalin kalimat dari pendapat orang lain untuk memperkuat asumsi yang sedang dibangun oleh peneliti. 3. Bibliografi, yaitu daftar buku yang menjadi sumber rujukan dari sebuah tulisan tentang suatu subyek ilmu untuk mendeskripsikan keterangan umum dari sumber referensi yang digunakan daam penelitian. Referensi bisa didapatkan dari berbagai bentuk yang sebaiknya diambil dari dokumen karya tulis dengan keabsahan atau validitas tinggi. Beberapa sumber referensi yang sering digunakan dalam penelitian antara lain: 1. Buku Referensi dari sumber buku menjadi yang paling banyak digunakan dalam penelitian, karena buku sudah melewati proses penyuntingan sebelum diterbitkan. Dalam penggunaan buku sebagai sumber referensi harus menuliskan identitas penulis buku di daftar pustaka atau dalam catatan kaki. 2. Internet Pada era ditigal, internet dapat dijadikan sebagai sumber referensi, namun tentu saja perlu menyaring dan memilih dengan teliti serta menelaah keabsahannya terlebih dahulu. Sumber referensi dari internet bisa mengambil dari situs yang berisi
  • 6. 6 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda berita tervalidasi atau situs penyedia jurnal atau artikel ilmiah. Dalam pengunaannya, harus mencantumkan identitas penulis dan waktu aksesnya. 3. Jurnal Jurnal menjadi sumber referensi yang banyak dipilih seperti halnya buku, hal ini karena jurnal memiliki tingkat akurasi dan validasi yang tinggi. Jurnal memiliki kredibilitas tinggi dan bisa dipertanggungjawabkan, karena melalui penyuntingan, jurnal juga memiliki pembahasan mendalam dan sangat ilmiah tentang berbagai teori dan temuan dalam penelitian. 4. Majalah atau surat kabar Majalah dan surat kabar bisa dijadikan sumber referensi karena menyajikan berita yang aktual dan berisi opini publik mengenai suatu konteks tertentu, dan juga melalui proses penyuntingan. Majalah dan surat kabar dapat dijadikan referensi sebagai pendukung proses penelitian yang membutuhkan acuan fakta aktual dari waktu ke waktu, seperti masalah pendidikan, sosial, hukum, politik, dan sebagainya. D. Keterbaruan Penelitian (Novelty) Kualitas karya ilmiah dapat diukur dengan beberapa ukuran, yaitu: 1. Novelty (kebaruan), 2. Memberikan kontribusi nyata, 3. Dilakukan dengan metodologis yang benar, 4. Bukan pengulangan atau penjiplakan dari karya sebelumnya, dan 5. Dilakukan dengan penuh kejujuran. Menemukan informasi atasu sebuah fenomena menjadi tujuan setiap penelitian.Selain itu, sebuah penelitian juga bertujuan untuk menawarkan sebuah temuan metode untuk menyelesaikan masalah dalam fenomena tersebut. Oleh karena itu, menemukan unsur keterbaruan dari sebuah penelitian menjadi prioritas utama yang tidak dapat ditawar. Keterbaruan (novelty) dari sebuah penelitian sangat penting, karena seseorang yang melakukan penelitian pasti ingin memberikan sebuah pemecahan masalah yang baik terhadap permasalahan. Permasalahan penelitian yang hanya berulang dari satu waktu ke waktu yang lain sebenarnya sangat minim manfaatnya. Tidak ada yang bisa diperoleh dari sebuah penelitian yang pernah diteliti orang lain, belum lagi kalau kasus atau fokusnya sama persis dengan penelitian yang telah ada. Penelitian-penelitian seperti ini hanya akan berakhir di lemari perpustakaan karena tidak dimanfaatkan oleh orang lain atau peneliti di masa mendatang.
  • 7. 7 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda Hal yang harus jadi pegangan bagi setiap peneliti adalah unsur originalitas penelitian. Unsur originalitas inilah yang disebut dengan novelty, ada temuan bersifat baru, yaitu menemukan yang belum ditemukan oleh orang lain, menemukan celah pengetahuan baru, masalah baru, atau metode baru dari penelitian yang telah dilakukan. Seorang peneliti dapat menemuka novelty dengan mencoba menjelajahi fenomena permasalahan penelitian. Penelitian yang mempunyai variabel penelitian sama dengan penelitian lain dapat saja dikatakan memiliki novelty jika penelitian tersebut dilakukan pada lingkungan yang berbeda. Karena dengan lingkungan yang berbeda bisa saja memberikan informasi dari kondisi tersebut dan menawarkan unsur-unsur keterbaruan. Dengan menggali secara mendalam sebuah permasalahan sama juga bisa menemukan celah pengetahuan baru. Usaha menermukan novelty perlu dilakukan oleh seorang peneliti selain untuk mencegah pengulangan kesamaan hasil penelitian, juga untuk mencegah plagiarisme. Prinsip novelty dapat ditemukan dari penelitian yang benar-benar baru belum pernah diteliti sebelumnya atau dari penelitian yang sudah ada, tetapi dikembangkan dengan sudut pandang lain dan kreativitas yang berbeda. Keterbaruan (novelty) merupakan unsur keterbaruan atau temuan dari suatu penelitian, artinya penelitian akan disebut baik jika penelitian tersebut menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi perkembangan keilmuan maupun kelangsungan kehidupan umat manusia. Penelitian diharapkan dapat menemukan hal-hal baru yang belum pernah dianalisis pada penelitian-penelitian sebelumnya. Novelty harus menjadi salah aspek utama yang harus diperhatikan oleh peneliti ketika akan memulai sebuah penelitian. Ada beberapa tipe unsur keterbaruan penelitian, di antaranya: 1. Kebaruan tipe invention Kebaruan tipe ini adalah penelitian harus bersifat mememukan sesuatu dalam arti merubah prinsip dasar yang sudah ada sebelumnya (praktik atau kebiasaan yang menjadi dasar). 2. Kabaruan tipe improvement Kebaruan tipe ini hampir sama dengan tipe invention, tetapi sifatnya dapat berupa peningkatan dari prinsip yang sebelumnya ataupun bersifat perbaikan dari teori/praktik yang suda ada sebelumnya. 3. Kebaruan tipe refutation Untuk kebaruan tipe yang ketiga ini, peneliti harus memiliki wawasan yang komprehensif sebagai landasan untuk menghasilkan sebuah prinsip dasar baru dari unsur kebaruan penelitian.
  • 8. 8 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda Untuk menghasilkan unsur kebaruan penelitian dapat dilakukan dengan mengkaji dari aspek proses, manajemen, metode, prosedur, dan lain-lain yang terbuka untuk dicarai dan diciptakan. Untuk tipe kebaruan yang akan dipilih bisa satu tipe atau lebih dari satu tipe. Beberapa kriteria yang mungkin dapat digunakan untuk menilai suatu unsur kebaruan penelitian, antara lain: 1. Menyajikan sejumlah informasi baru. 2. Memperluas, mengkualifikasi atau mengelaborasi beberapa hasil penelitian. 3. Melakukan sebagia karya asli rancangan orang lain. 4. Mengembangkan produk baru untuk peningkatan. 5. Menafsir ulang teori dengan konteks yang berbeda. 6. Menunjukkan orisinalitas dengan menguji ide orang lain. 7. Melakukan perkejaan empiris yang belum pernah dilakukan. 8. Menggunakan pendekatan metodologis yang berbeda. 9. Mensintesis informasi baru dengan cara berbeda. 10. Memberikan inerpretasi baru menggunakan informasi yang telah ada. 11. Mengulangi penelitian dalam konteks lain. 12. Menerapkan ide-ide yang telah ada di daerah baru. 13. Mengambil teknik tertentu dan menerapkannya di daerah baru. 14. Mengembangkan alat atau teknik baru. 15. Mengembangkan portofolio kerja berdasarkan penelitian. 16. Menambah pengetahuan dengan cara yang baru. 17. Melakukan studi pada topik dan area baru. 18. Menghasilkan analisis kritis yang belum pernah dilakukan orang lain. E. Kegunaan Teori dalam Penelitian Dalam filsafat ilmu pengetahuan, ada dua aliran pemikiran besar atau paradigma ilmu dalam memandang persoalan, yakni paradigma positivistik dan paradigma interpretif. Paradigma positivistik dipengaruhi cara pandang ilmu alam yang bersandar pada hal empirik, paradigma ini menjadi dasar pendektan penelitian kuantitatif. Paradigma interpretif berakar dari cara pandang ilmu sosial yang bersifat holistik dalam memandang persoalan, paradigma ini menjadi dasar pendekatan penelitian kualitatif. Kedua paradigma memiliki perbedaan sangat tajam memandang permasalahan yang diangkat sebuah penelitian dalam tujuan penelitian, desain penelitian, proses penelitian, bentuk pertanyaan penelitian, metode pengumpulan data, mengukur keabsahan data, analisis data, sampai makna dan fungsi teori.
  • 9. 9 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda Dalam penelitian kuantitatif, teori berfungsi sebagai dasar penelitian untuk diuji. Sebelum memulai kegiatan pengumpulan data, teori harus dijelaskan secara komprehensif. Teori diuraikan dengan paparan yang jelas dan rinci pada desain penelitian. Teori menjadi kerangka kerja (framework) untuk keseluruhan proses penelitian, mulai bentuk dan rumusan pertanyaan atau hipotesis sampai prosedur pengumpulan data. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori, karenanya peneliti menguji atau memverifikasi teori dengan cara menjawab hipotesis atau pertanyaan penelitian yang diperoleh dari teri. Hipotesis atau pertanyaan penelitian mengandung variabel untuk ditentukan jawabannya. Penelitian kualitatif berangkat dari lapangan dengan melihat fenomena atau gejala yang terjadi untuk selanjutnya mengembangkan atau menghasilkan teori. Teori dalam penelitian kualitatif berbentuk pola (pattern) atau generalisasi naturalistik (naturalictic generalization). Karena itu, pola dari suatu fenomena dapat dianggap sebagai sebuah teori. Dalam penelitian kualitatif, teori berfungsi sebagai bahan pisau analisis untuk memahami persoalan yang diteliti. Dengan teori, peneliti akan memperoleh inspirasi untuk bisa memaknai persoalan, walaupun teori bukan satu-satunya alat atau bahan untuk melihat persoalan yang diteliti. Pengetahuan yang diperoleh peneliti sebelumnya bisa juga dipakai sebagai bahan tambahan untuk memahami persoalan secara lebih mendalam. Pengetahuan ini dapat diperoleh dari pengalaman membaca literatur, mengikuti kegiatan ilmiah seperti diskusi, seminar, konferensi, atau ceramah, dan sebagainya. Teori dipakai sebagai informasi pembanding untuk melihat gejala yang diteliti secara lebih utuh. Tujuan penelitian kualitatif adalah memahami gejala atau persoalan tidak dalam konteks mencarai penyebab atau akibat dari sebuah persoalan lewat variabel yang ada melainkan memahami gejala secara komprehensif, maka berbagai informasi mengenai persoalan yang diteliti wajib diperoleh. Informasi dimaksud termasuk hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai persoalan yang mirip atau bahkan sama. Informasi dari penelitian sebelumnya tidak saja dipakai sebagai bahan perbandingan untuk memahami persoalan yang diteliti, tetapi juga untuk menegaskan bahwa peneliti tidak melakukan duplikasi atau replikasi dari penelitian sebelumnya. Duplikasi maupun replikasi dianggap tidak memberikan kontribusi apapun dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Harus diingat bahwa kegiatan penelitian memerlukan hal yang baru (novelty) yang tidak akan diperoleh dari duplikasi dan replikasi, inilah yang disebut sebagai state of the arts dalam penelitian yang meliputi siapa saja meneliti apa, dimana penelitian dilakukan, apa masalahnya, metode yang dipakai, dan apa hasilnya.
  • 10. 10 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda Oleh karena itu, agar memudahkan pembaca melihat posisi peneliti dalam deretan tema sejenis, state of the arts dibuat dalam bentuk tabel dengan komponen-komponen tersebut. Landasan teori memiliki peran penting dalam sebuah penelitian. Landasan teori menjadi pijakan, yaitu sebagai dasar kokoh untuk setiap penelitian. Landasan teori memiliki fungsi dan tujuan untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan (Sugiyono, 2011). 1. Landasan teori menjelaskan ruang lingkup variabel yang akan diteliti (explanation). 2. Landasan teori berperan memprediksi dan merumuskan baik hipotesis maupun menyusun instrumen penelitian (prediction). 3. Landasan teori berperan mengontrol masalah dalam sebuah penelitian dan juga memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah (control). F. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana sebuah teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting (Sugiyono, 2011). Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa keranga berpikir asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan. Kerangka berpikir berfungsi menghubungkan penelitian dengan pengetahuan baru. Kerangka berpikir merupakan inti dari teori yang telah dikembangkan yang mendasari perumusan hipotesis, yaitu teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan jika dalam penelitian tersebut mengandung dua variabel atau lebih. Penelitian yag mengandung dua variabel atau lebih dirumuskan hipotesis berbentuk hubungan, karena itu dalam rangka menyusun hipotesis berbentuk hubungan perlu dikemaukan kerangka berpikir yang dihasilkan berupa kerangka pikir asosiatif. Kerangka berpikir asosiatif dapat menggunakan kalimat jika …, maka …. Sugiyono (2011) mengatakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir dan menghasilkan kesimpulan/sintesa yang berujung hipotesis (Suriasumantri, 1986). Langkah-langkah kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:
  • 11. 11 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda 6. Menetapkan variabel yang diteliti Variabel penelitian harus dikemukakan terlebih dahulu untuk pengajuan hipotesis dalam menyusun kerangka berpikir. Jumlah variabel dan nama setiap variabel menjadi titik toalk untuk menentukan teori yang akan dikemukakan, jika variabel penelitiannya dua, maka minimal akan menggunakan dua teori. 7. Membaca buku dan hasil penelitian Langkah berikutnya setelah menetapkan variabel penelitian adalah membaca sumber-sumber yang relevan, baik berupa buka, jurnal, laporan penelitian, ensiklopedia, kamus, skripsi, tesis, dan disertasi. 8. Deskripsi teori dan hasil penelitian Dari membaca buku-buku dan hasil penelitian akan dapat dikemukakan teori yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori berisi tentang definisi masing-masing variabel yang diteliti, uraian rinci ruang lingkup setiap variabel, dan kedudukan antara variabel satu dengan lainnya dalam konteks penelitian. 9. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis secara kritis terhadap teori dan hasil penelitian yang dikemukakan. Kajian kesesuaian obyek penelitian dilakukan terhadap teori dan hasil penelitian yang ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa teori yang ditetapkan sesuai untuk keperluan penelitian yang akan dilakukan, teori yang tidak sesuai dengan keperluan penelitian sebaiknya dihindari. 10. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian Dengan analisis komparatif dapat memadukan antara teori satu dengan teori lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas. Analisis komparatif ini dilakukan dengan cara membandingkan antara satu teori dengan teori yang lain, dan hasil penelitian yang satu dengan hasil penelitian yang lainnya. 11. Sintesa/kesimpulan Sintesa atau kesimpulan sementara dapat dibuat setelah melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berpikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Kerangka berpikir yang sistematis menjadi hal yang wajib dilakukan oleh setiap peneliti dengan tujuan agar dapat menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat pada semua variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu, peneliti harus
  • 12. 12 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda sudah menguasai teori ilmiah yang akan diterapkan pada penelitiannya. Berikut adalah contoh kerangka berpikir untuk penelitian berjudul Hubungan Disiplin dan Integritas dengan Produktivitas Kerja Guru Informatika Madrasah Tsanawiy di Kecamatan Semendawai Timur. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Disiplin dengan Produktivitas Kerja Guru Informatika Disiplin kerja mendorong produktivitas kerja guru. Agar produktivitas kerja guru dapat terlaksana sesuai dengan harapan sekolah, maka tidak ada lain kuncinya selain disiplin. Disiplin kerja harus ditegakkan dengan baik kepada para guru. Untuk mencapai tujuan sekolah diperlukan guru dengan disiplin tinggi agar produktivitas kerja guru meningkat, sehingga sudah jelas bahwa ada hubungan antara disiplin dengan produktivitas kerja guru. 2. Hubungan Integritas dengan Produktivitas Kerja Guru Informatika Integritas guru merupakan pondasi untuk membangun produktivitas kerja guru. Integritas menghasilkan perilaku kerja yang jujur, bertanggung jawab, disiplin, etis, terpercaya, rajin, tekun, dan andal melayani warga sekolah dengan sepenuh hati. Guru tanpa integritas membawa resiko yang tinggi bagi sekolah. Ketika guru bekerja tanpa integritas, maka guru pasti memiliki perilaku tidak jujur dan tidak etis. Akibatnya, guru berpotensi menjadi energi negatif yang menghambat perkembangan dan peningkatan mutu sekolah, sehingga sekolah sulit mencapai prestasi dan kinerja tinggi. Tanpa integritas, kecerdasan dan segala kehebatan menjadi potensi yang merugikan bagi sekolah. 3. Hubungan Disiplin dan Integritas dengan Produktivitas Kerja Guru Informatika Berdasarkan kajian teori di atas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel bebas disiplin guru Informatika (variabel X1) dan integritas guru Inormatika (variabel X2) dengan variabel terikat produktivitas kerja guru Informatika (variabel Y), maka disusunlah kerangka pemikiran sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. Kerangka penelitian dimaksud adalah disiplin guru (X1) dan integritas guru (X2) sebagai variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikat produktivitas kerja guru (Y). a. Terdapat hubungan antara disiplin guru dan produktivitas kerja guru. b. Terdapat hubungan antara integritas guru dan produktivitas kerja guru. c. Terdapat hubungan secara gabungan disiplin dan integritas guru terhadap
  • 13. 13 Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. Disampaikan pada perkuliahan Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nurul Huda produktivitas kerja guru. Berdasarkan kerangka pemikiran di tas, telah dapat diduga bahwa terdapat hubungan antara disiplin guru (X1) dan integritas guru (X2) dengan produktivitas kerja guru Informatika (Y). DAFTAR PUSTAKA Babbie, E. 1992. The Practice of Social Research. CA: Wadsworth Publishing Company, Belmont. Hadi Sabari Yunus. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Neuman, W.L. (2000). Sosial Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. MA: Allyn&Bacon, Boston. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung. Suriasumantri, Jujun S. 1986. Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan tentang Hakikat Ilmu. Gramedia, Jakarta.