SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
BAB 4
PELUANG
Muthmainnah
PENDAHULUAN
Pengajaran Matematika di tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas)
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bernalar siswa yang sudah dilatih
sejak dari SMP. Selain itu, pengajaran Matematika juga bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan siswa, sehingga ilmu yang telah didapatnya di
sekolah, dapat diterapkan pada kehidupan nyata melalui berbagai aspek.
Pada bab ini, kita akan mempelajari konsep peluang yang sangat banyak
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kasus
memprediksi kejadian yang mungkin terjadi, kasus memilih di antara beberapa
pilihan. Hal ini berkaitan erat dengan proses pengambilan suatu keputusan, kasus
perkiraan cuaca, hipotesis terhadap suatu penyakit, dan lain-lain. Walaupun semua
membicarakan kejadian yang mungkin akan terjadi, tetapi kita juga harus tahu
ukuran kejadian tersebut, mungkin terjadi atau tidak terjadi sehingga kita dapat
menerka atau menebak apa yang mungkin terjadi pada kasus tersebut. Semua
kasus ini akan mengantar kita ke konsep peluang.
Setelah mempelajari materi peluang ini diharapkan kalian dapat :
1. Menjelaskan definisi peluang suatu kejadian
2. Menghitung nilai peluang suatu kejadian dari suatu percobaan acak
3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian
4. Menjelaskan definisi peluang kejadian majemuk
5. Menghitung nilai peluang kejadian majemuk dari suatu percobaan acak
6. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian majemuk
7. Menjelaskan definisi peluang kejadian saling bebas
8. Menghitung nilai peluang kejadian saling bebas dari suatu percobaan acak
9. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian saling
bebas
10. Menjelaskan definisi peluang kejadian saling lepas
11. Menghitung nilai peluang kejadian saling lepas dari suatu percobaan acak
12. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian saling
lepas
13. Menjelaskan definisi peluang kejadian bersyarat
14. Menghitung nilai peluang kejadian bersyarat dari suatu percobaan acak
15. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian bersyarat
Untuk membantu anda mencapai tujuan tersebut, modul ini dibagi ke dalam 5
sub unit sebagai berikut :
1. Sub Unit I : Peluang suatu kejadian
2. Sub Unit II : Peluang kejadian majemuk
3. Sub Unit III : Peluang kejadian saling bebas
4. Sub Unit IV : Peluang kejadian saling lepas
5. Sub Unit V : Peluang kejadian bersyarat
Untuk memahami materi di atas kalian dituntut untuk membaca setiap
uraian materi dengan cermat, mencatat kata-kata kuncinya, serta mengerjakan
latihan dan tes formatif secara disiplin. Dengan mengikuti petunjuk ini, mudah-
mudahan mempelajari modul akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan bagi
kalian dan kesuksesan menanti kalian.
1. PELUANG KEJADIAN
Sebelum kita memahami tentang peluang kejadian, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu percobaan, ruang sampel, dan kejadian.
Percobaan didefinisikan sebagai kegiatan yang dapat memberikan
kemungkinan hasil atau kejadian. Misalnya, percobaan melempar dadu yang
bersisi 6, melempar uang koin yang memiliki 2 sisi, dan pengambilan bola dari
dalam kotak. Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul pada percobaan
tersebut dinamakan ruang sampel. Dalam percobaan pelemparan uang koin
terdapat ruang sampel (diberi simbol S ) S = {G, A}. G munculnya gambar dan
A munculnya angka diberi nama titik-titik sampel atau anggota ruang sampel.
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita banyak menghadapi suatu
kepastian yang tidak bisa ditolak, misalnya :
a. Matahari terbit dari timur dan terbenam di barat
b. Setiap orang akan meninggal
Selain kejadian yang pasti, seringpula dijumpai kejadian yang tidak pasti
atau suatu kemungkinan kejadian, misalnya :
a. Hari ini mendung, mungkin akan terjadi hujan
b. Dalam satu kali pelemparan uang koin, mungkin akan muncul sisi gambar
Kemungkinan-kemungkinan pada contoh di atas, di dalam matematika kita
namakan dengan peluang. Sedangkan peluang kejadian dapat didefinisikan
sebagai besarnya kemungkinan kejadian yang dapat terjadi.
Menentukan peluang suatu kejadian sama halnya dengan menentukan
besar kemungkinan munculnya kejadian tersebut. Peluang kejadian A ,
dinotasikan dengan )(AP adalah banyak anggota kejadian A dibagi dengan
banyak anggota ruang sampel.
Di dalam peluang, ada juga yang disebut dengan frekuensi harapan. Jika
percobaan dilakukan secara terus menerus secara berulang-ulang maka frekuensi
harapan muncul suatu kejadian akan semakin besar. Frekuensi harapan kejadian
Adinotasikan dengan )(AFh . Misalkan pada suatu percobaan yang diulang
sebanyak m kali dan peluang kejadian A adalah )(AP , maka frekuensi harapan
kejadian A adalah )(.)( APmAFh  .
Selain itu, ada juga yang dinamakan dengan peluang komplemen dari
suatu kejadian. Misalkan Aadalah suatu kejadian. Peluang kejadian bukan A ,
dinotasikan dengan )( c
AP atau )( '
AP adalah banyaknya anggota kejadian bukan
A dibagi dengan banyaknya anggota ruang sampel. Peluang koplemen kejadian
A lebih mudah ditentukan dengan rumus )(1)( APAP c

Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang suatu kejadian,
perhatikanlah contoh soal di bawah ini :
1)(0
)(
)(
)(  APdengan
Sn
An
AP
Jika 0)( AP berarti A adalah kejadian mustahil terjadi
Jika 1)( AP berarti A adalah kejadian pasti terjadi.
Pada pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang kejadian muncul:
a. Bilangan 2?
b. Bilangan prima?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka )(Sn = 6
a. Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan 2, maka A ={2}, dan )(An =
1
Jadi,
b. Misalkan adalah kejadian muncul bilangan prima, maka ={2,3,5},
dan = 3
Contoh 1
Untuk memantapkan pemahaman kalian terhadap materi di atas, coba
kerjakan latihan di bawah ini !
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat !
1. Jelaskan definisi peluang suatu kejadian !
2. Hitunglah peluang kejadian munculnya sisi keduanya angka dari
pelemparan dua uang logam !
3. Dua buah uang logam dilempar undi sebanyak 50 kali. Berapakah
frekuensi harapan muncul satu angka dan satu gambar?
Latihan 1
1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami
kembali definisi dari peluang suatu kejadian.
2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali
cara menentukan nilai peluang suatu kejadian.
Petunjuk Jawaban Latihan :
Jadi,
6
1
)(
)(
)( 
Sn
An
AP
b. Misalkan B adalah kejadian muncul bilangan prima, maka B ={2,3,5},
dan )(Bn = 3
Jadi,
2
1
6
3
)(
)(
)( 
Sn
An
AP
2. PELUANG KEJADIAN MAJEMUK
Pada materi sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang peluang suatu
kejadian. Nah sekarang kita akan belajar tentang peluang kejadian majemuk. Apa
sih kejadian majemuk itu?
Kejadian majemuk adalah kejadian yang dibentuk dengan cara
menggabungkan dua atau lebih kejadian sederhana. Dengan memanfaatkan
operasi antar himpunan, kita akan menentukan peluang kejadian majemuk.
Operasi antar himpunan tersebut adalah gabungan dua himpunan dan irisan dua
himpunan.
Untuk memudahkan kita dalam memahami materi peluang kejadian
majemuk, di bawah ini akan disajikan terlebih dahulu tentang operasi gabungan
dan irisan dua himpunan.
a. Gabungan
Gabungan dilambangkan dengan “ ”. Operasi ini dapat dijelaskan
dengan diagram Venn seperti gambar 1.1 di bawah ini.
Gambar 1.1
Pada gambar 1.1 di atas, BA adalah kejadian A digabung dengan
kejadian B dan dinyatakan dengan diagram yang terarsir, yaitu 3, 5, 2, 4, dan 6
b. Irisan
Irisan dilambangkan dengan “ ”. Operasi ini dapat dijelaskan dengan
diagram Venn seperti pada gambar 1.2 di bawah ini :
Gambar 1.2
Pada gambar 1.2 di atas, BA adalah kejadian A yang terjadi juga pada
B , dan dinyatakan dengan diagram yang terarsir, yaitu 2.
Dari gambar 1.1 dan gambar 1.2 terlihat bahwa operasi gabungan memiliki
hubungan dengan operasi irisan. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
Persamaan di atas merupakan hubungan peluang dari operasi gabungan
dengan irisan pada kejadian majemuk dan dapat diperoleh persamaan sebagai
berikut :
Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang kejadian majemuk,
perhatikanlah contoh soal di bawah ini :
)()()()( BAnBnAnBAn 
Jika kedua ruas persamaan di atas dibagi dengan
)(Sn , maka akan diperoleh :
)(
)(
)(
)(
)(
)(
)(
)(
Sn
BAn
Sn
Bn
Sn
An
Sn
BAn 


)()()()( BAPBPAPBAP 
Tujuh buah kartu diberi angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Hitunglah peluang
terambilnya kartu angka ganjil atau prima !.
Ruang sampel = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}, = 7
Kejadian pertama, terambilnya kartu angka ganjil
= {1, 3, 5, 7}, = 4, berarti
Contoh 2
Untuk memantapkan pemahaman kalian terhadap materi di atas, coba
kerjakan latihan di bawah ini !
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat !
1. Jelaskan definisi peluang kejadian majemuk !
2. Hitunglah peluang munculnya mata dadu prima atau ganjil dari satu
kali pelemparan sebuah dadu !
Latihan 2
Jawab :
Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}, )(Sn = 7
Kejadian pertama, terambilnya kartu angka ganjil
A = {1, 3, 5, 7}, )(An = 4, berarti
7
4
)(
)(
)( 
Sn
An
AP
Kejadian kedua, terambilnya kartu angka prima
B = {2, 3, 5, 7}, )(Bn = 4, berarti
7
4
)(
)(
)( 
Sn
Bn
BP
Kejadian BA = {3, 5, 7}, )( BAn  = 3
7
3
)(
)(
)( 


Sn
BAn
BAP
Maka, peluang kejadian terambilnya kartu angka ganjil atau prima adalah :
)()()()( BAPBPAPBAP 
=
7
5
7
3
7
4
7
4

3. Dari seperangkat kartu remi (bridge) diambil secara acak satu lembar
kartu. Tentukan peluang terambilnya kartu bukan As !
1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami
kembali definisi dari peluang kejadian majemuk.
2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali
cara menentukan nilai peluang kejadian majemuk.
Petunjuk Jawaban Latihan :
3. PELUANG KEJADIAN SALING BEBAS
Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika dua kejadian itu tidak
saling mempengaruhi. Misalnya, percobaan pelemparan dadu dan uang logam.
Kejadian munculnya angka 6 pada dadu tidak dipengaruhi munculnya sisi angka
pada uang logam, begitu pula sebaliknya.
Pada kejadian saling bebas, dapat dijelaskan bahwa banyaknya anggota
ruang sampel dan banyaknya kejadian ditentukan sebagai pengisian tempat
kejadian, yaitu bisa dengan aturan perkalian sehingga berlaku sebagai berikut :
)(
)(
)(
Sn
BAn
BAP


)()(
)()(
)(
BA SnSn
BnAn
BAP



Sehingga diperoleh hubungan :
Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang kejadian saling
bebas, perhatikanlah contoh soal di bawah ini :
)()()( BPAPBAP 
Dalam sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 4 bola putih, akan diambil
2 bola satu demi satu secara acak dengan pengembalian. Tentukan peluang
pengambilan bola pertama berwarna merah dan bola kedua berwarna biru.
Jawab.
Misalkan adalahkejadianmendapatbolamerah.
Misalkan adalahkejadianmendapatbolabiru
Contoh 3
Untuk memantapkan pemahaman anda terhadap materi di atas, coba
kerjakan latihan di bawah ini !
Jawab.
Misalkan Aadalah kejadian mendapat bola merah.
5)( 5
1  CAn
9)( 9
1  CSn
9
5
)(
)(
)( 
Sn
An
AP
MisalkanB adalah kejadian mendapat bola biru
4)( 4
1  CBn
9)( 9
1  CSn
9
4
)(
)(
)( 
Sn
Bn
BP
Peluang pertama muncul A dan kedua B adalah :
)()()( BPAPBAP 
)()(
)()(
)(
SnSn
BnAn
BAP



99
45
)(


 BAP
81
20

.
Latihan
3
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat !
1. Jelaskan definisi peluang kejadian saling bebas !
2. Ita melempar uang logam dan dadu bersamaan secara serentak. Hitung
peluang munculnya sisi angka uang logam dan angka prima sisi dadu
pada pelemparan satu kali uang logam dan dadu !
3. Dalam sebuah keranjang A yang berisi 10 buah jeruk, 2 buah jeruk
diantaranya busuk, sedangkan dalam keranjang B yang berisi 15 buah
salak, 3 diantaranya busuk. Hitunglah peluang terambilnya 5 buah
jeruk dan 5 buah salak yang baik !
Latihan 3
1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami
kembali definisi dari peluang kejadian saling bebas.
2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali
cara menentukan nilai peluang kejadian saling bebas.
Petunjuk Jawaban Latihan :
4. PELUANG KEJADIAN SALING LEPAS
Kejadian dikatakan saling lepas jika dua atau lebih kejadian itu tidak
memiliki irisan atau tidak memiliki anggota kejadian yang sama. Pada dua
kejadian saling lepas tidak memiliki anggota irisan, maka :
 BA berarti 0)(  BAn
Karena 0)(  BAn , maka peluang irisan kejadiannya juga nol.
0
)(
)(
)( 


Sn
BAn
BAP
Dari keadaan ini, diperoleh peluang kejadian saling lepas, yaitu diturunkan pada
persamaan berikut :
Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang kejadian saling
lepas, perhatikanlah contoh soal di bawah ini :
)()()( BPAPBAP 
Dari seperangkat kartu bridge akan diambil satu kartu secara acak.
Tentukanlah peluang terambilnya kartu bergambar atau kartu As jika
percobaan dilakukan satu kali.
Jawab :
52)( 52
1  CSn
Misalkan A adalah kejadian terambilnya kartu bergambar.
12)( 12
1  CAn
adalah kejadian terambilnya kartu As.
Karenatidakada kartu bergambarsekaliguskartuAsmaka
Contoh 4
Untuk memantapkan pemahaman anda terhadap materi di atas, coba
kerjakan latihan di bawah ini !
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat !
1. Jelaskan definisi peluang kejadian saling lepas !
2. Sebuah dadu dilempar satu kali. Berapa peluang kejadian munculnya
sisi dadu angka kurang dari 4 atau angka lebih dari 4 ?
3. Pada percobaan mengocok sebuah kartu remi, misalkan kejadian A
adalah muncul kartu berwarna merah dan kejadian B adalah kejadian
muncul kartu berwarna hitam. Apakah kejadian A dan B saling lepas?
Latihan 4
B adalah kejadian terambilnya kartu As.
4)( 4
1  CBn
Karena tidak ada kartu bergambar sekaligus kartu As maka  BA
Peluang muncul A atau B adalah :
)()()( BPAPBAP 
)()(
)()(
)(
SnSn
BnAn
BAP



52
412
)(

 BAP
13
4
52
16

.
1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami
kembali definisi dari peluang kejadian saling lepas.
2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali
cara menentukan nilai peluang kejadian saling lepas.
Petunjuk Jawaban Latihan :
5. PELUANG KEJADIAN BERSYARAT
Kejadian bersyarat adalah dua kejadian pada suatu percobaan, kejadian
yang satu terjadi dengan syarat kejadian yang lainnya telah terjadi.
Peluang kejadian bersyarat ini memenuhi :
)(
)(
)|(
Bn
BAn
BAP


Jika penyebut dan pembilang dibagi dengan n(S), maka akan diperoleh :
)(
)(
)(
)(
)(
)(
)|(
BP
BAP
Sn
Bn
Sn
BAn
BAP




Jadi, peluang kejadian bersyarat dapat ditentukan dengan rumus :
Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang kejadian bersyarat,
perhatikanlah contoh soal di bawah ini :
)(
)(
)|(
BP
BAP
BAP


Sebuah kartu diambil dari sembilan kartu identik yang dinomori 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9. Tentukan peluang kartu yang terambil bernomor prima jika
diketahui nomor yang terambil adalah ganjil.
Jawab :
Misalkan adalah kejadian terambilnya kartu bernomor prima = {2, 3, 5,
7}.
adalahkejadianterambilnyakartubernomorganjil ={1,3, 5, 7, 9}.
Contoh 5
Untuk memantapkan pemahaman anda terhadap materi di atas, coba
kerjakan latihan di bawah ini !
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat !
1. Jelaskan definisi peluang kejadian bersyarat !
2. Sebuah kartu diambil dari satu set kartu Bridge. Hitung peluang
terambilnya kartu As jika yang terambil berwarna merah !
3. Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 4 bola biru. Jika diambil 2 bola
satu persatu tanpa pengembalian, tentukan peluang terambil bola
merah pada pengambilan pertama dan bola biru pada pengambilan
kedua.
4.
Latihan 5
Jawab :
9)( 9
1  CSn
Misalkan A adalah kejadian terambilnya kartu bernomor prima = {2, 3, 5, 7}.
4)( 4
1  CAn
B adalah kejadian terambilnya kartu bernomor ganjil = {1, 3, 5, 7, 9}.
5)( 5
1  CBn
9
5
)(
)(
)( 
Sn
Bn
BP
BA {3, 5, 7}, maka
9
3
)(
)(
)( 


Sn
BAn
BAP
5
3
9
5
9
3
)(
)(
)|( 


BP
BAP
BAP
.
1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami
kembali definisi dari peluang kejadian bersyarat.
2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali
cara menentukan nilai peluang kejadian bersyarat.
Petunjuk Jawaban Latihan :
Percobaan didefinisikan sebagai kegiatan yang dapat memberikan
kemungkinan hasil atau kejadian. Himpunan dari semua hasil yang mungkin
muncul pada percobaan tersebut dinamakan ruang sampel. Peluang kejadian
dapat didefinisikan sebagai besarnya kemungkinan kejadian yang dapat
terjadi. Peluang kejadian A, dinotasikan dengan )(AP adalah banyak
anggota kejadian A dibagi dengan banyak anggota ruang sampel.
Frekuensi harapan kejadian Adinotasikan dengan )(AFh . Misalkan
pada suatu percobaan yang diulang sebanyak m kali dan peluang kejadian A
adalah )(AP , maka frekuensi harapan kejadian A adalah )(.)( APmAFh  .
Peluang komplemen dari suatu kejadian A adalah banyaknya anggota
kejadian bukan A dibagi dengan banyaknya anggota ruang sampel.
Kejadian majemuk adalah kejadian yang dibentuk dengan cara
menggabungkan dua atau lebih kejadian sederhana. Dengan memanfaatkan
operasi antar himpunan, kita akan menentukan peluang kejadian majemuk.
Operasi antar himpunan tersebut adalah gabungan dua himpunan dan irisan
dua himpunan.
Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika dua kejadian itu
tidak saling mempengaruhi.
Kejadian dikatakan saling lepas jika dua atau lebih kejadian itu tidak
memiliki irisan atau tidak memiliki anggota kejadian yang sama.
Kejadian bersyarat adalah dua kejadian pada suatu percobaan,
kejadian yang satu terjadi dengan syarat kejadian yang lainnya telah terjadi.
Rangkuman
Untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi ini, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut :
Pilih satu jawaban yang kalian anggap paling tepat !
1. Seorang siswa memegang kartu remi yang berjumlah 52 buah dan meminta
temannya untuk mengambil sebuah kartu secara acak. Peluang terambilnya
kartu hati adalah…
a.
52
1
d.
4
1
b.
13
1
e.
3
1
c.
52
9
2. Pada pelemparan dua dadu setimbang secara bersamaan, jika A adalah
kejadian munculnya hasil kali mata dadu sama dengan 6, maka peluang
kejadian A adalah…
a.
18
1
d.
9
1
b.
6
1
e.
36
5
c.
4
1
3. Sebuah dadu ditos sebanyak 100 kali. Frekuensi harapan muncul mata dadu
yang habis dibagi 3 adalah…
a. 100 d. 25
b. 50 e. 20
c.
3
100
Tes Formatif
4. Tiga buah uang logam yang bersisi gambar (G) dan angka (A) dilempar
bersama-sama sebanyak 80 kali, frekuensi harapan munculnya 2 gambar
adalah…
a. 10 kali d. 40 kali
b. 20 kali e. 50 kali
c. 30 kali
5. Pada percobaan melempar sebuah dadu, Aadalah kejadian muncul mata
dadu prima dan B adalah kejadian munculnya mata dadu kelipatan 3.
Frekuensi harapan munculnya A atau B jika percobaan diulang sebanyak
90 kali adalah…
a. 20 kali d. 50 kali
b. 30 kali e. 60 kali
c. 40 kali
6. Sebuah kotak berisi 11 bola yang diberi nomor 1 hingga 11. Dua bola diambil
dari kotak secara bergantian dengan pengembalian. Peluang terambilnya bola-
bola tersebut bernomor bilangan kelipatan 4 dan nomor 9 adalah…
a.
121
1
d.
121
4
b.
121
2
e.
121
5
c.
121
3
7. Pada pelemparan suatu uang logam dan sebuah dadu, peluang munculnya angka
pada uang logam dan bilangan komposit pada dadu adalah…
a.
6
8
d.
3
1
b.
6
7
e.
6
1
c. 1
8. Suatu kotak berisi 6 bola putih dan 4 bola merah. Jika dari kotak itu diambil
tiga bola secara acak, peluang yang terambil dua bola merah satu bola putih
adalah…
a.
10
3
d.
10
6
b.
10
4
e.
10
7
c.
2
1
9. Sebuah kantong berisi 6 kelereng hitam dan 3 kelereng putih. Diambil secara
acak dua kali berturut-turut masing-masing satu tanpa pengembalian. Peluang
mendapatkan hitam pada pengambilan pertama dan putih pada pengambilan
kedua adalah…
a.
4
1
d. 1
b.
2
1
e.
4
5
c.
4
3
10. Dalam sebuah kelas ada 30 orang siswa. 10 orang suka matematika, 15
orang suka fisika, dan 5 orang suka kedua-duanya. Jika dipilih satu orang
dari kelompok tersebut, maka peluang yang terpilih itu suka matematika
dan fisika adalah…
a.
30
5
d. 1
b.
15
5
e. 5
c.
10
5
11. Ada dua buah dadu yang dilempar secara bersamaan. Peluang munculnya
mata dadu 3 untuk dadu pertama dan mata dadu 5 untuk dadu kedua
adalah…
a.
36
1
d.
36
4
b.
36
2
e.
36
5
c.
36
3
12. Ada dua buah kotak. Kotak I berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning,
sedangkan kotak II berisi 5 bola merah dan 2 bola kuning. Jika diambil
sebuah bola secara acak pada masing-masing kotak tersebut, maka
peluang terambilnya bola merah dari kotak I dan terambilnya bola kuning
dari kotak II adalah…
a.
4
3
d.
28
5
b.
2
1
e.
34
9
c.
4
1
13. Misalkan A dan B adalah kejadian saling bebas. Jika
3
1
)( AP dan
3
2
)( BP , maka nilai dari )( BAP  adalah…
a.
3
2
d.
4
9
b.
9
2
e.
3
1
c.
5
2
14. Sebuah dadu merah dan sebuah dadu putih dilempar bersamaan satu kali.
Peluang munculnya mata dadu berjumlah 3 atau 10 adalah…
a.
36
2
d.
36
5
b.
36
3
e.
36
6
c.
36
4
15. Pada percobaan melempar sebuah dadu dan satu keping uang logam, peluang
munculnya mata dadu prima genap atau gambar adalah…
a.
11
2
d.
5
2
b.
9
2
e.
3
2
c.
7
2
16. Sebuah dadu dilempar sekali. Peluang munculnya bilangan ≤ 2 atau ≥ 4
adalah…
a.
6
1
d.
6
4
b.
6
2
e.
6
5
c.
6
3
17. Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Peluang munculnya angka genap atau
angka lebih besar dari 3 adalah…
a.
3
1
d.
3
5
b.
3
2
e.
2
1
c. 1
18. Jika kita mempunyai satu set kartu bridge, selanjutnya akan kita ambil
sebuah kartu dari satu set kartu bridge tersebut. Peluang terambilnya kartu
As atau kartu hati dari proses pengambilan kartu tersebut adalah…
a.
26
52
d.
52
26
b.
16
52
e. 1
c.
52
16
19. Terdapat sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Jika akan
diambil sebuah bola secara acak berturut-turut sebanyak 2 kali tanpa
pengembalian, maka peluang terambilnya keduanya bola merah adalah…
a.
14
4
d.
14
7
b.
14
5
e.
14
8
c.
14
6
20. Pasangan suami istri berencana memiliki 3 orang anak. Peluang 3 anak
tersebut paling sedikit 1 perempuan adalah…
a.
8
6
d.
8
9
b.
8
7
e.
8
10
c. 1
Apabila kalian telah mengerjakan tes formatif, cocokkanlah jawaban
kalian dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir unit ini,
kemudian hitunglah jumlah jawaban kalian yang benar. Gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi ini.
Rumus:
Jumlah Jawaban kalian yang Benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
.....................
Arti tingkat penguasaan yang kalian capai:
90% − 100% = baik sekali
80% − 89% = baik
70% − 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila tingkat penguasaan kalian mencapai 80% ke atas, Bagus kalian dapat
melanjutkan dengan mempelajari materi pada unit berikutnya. Tetapi, bila tingkat
penguasaan kalian kurang dari 80%, kalian harus membaca kembali uraian materi
diatas, terutama pada bagian yang belum kalian kuasai.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Kunci Jawaban Tes Formatif
1. B
2. D
3. B
4. E
5. C
6. E
7. A
8. B
9. C
10. E
11. A
12. E
13. D
14. D
15. B
16. A
17. C
18. A
19. D
20. B
DAFTAR PUSTAKA
Damari, Ari. 2013. Matematika. Sidoarjo : Masmedia
Rosihan, Ari dkk. 2009. Khazanah Matematika untuk kelas XI SMA dan MA
Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementerian
Pendidikan Nasional.
Sinaga, Bornok dkk. 2014. Buku pegangan siswa matematika kelas XI SMA
Semester 2. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud.

More Related Content

What's hot

Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasSelvin Hadi
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
 
09 distribusi probabilitas diskrit
09 distribusi probabilitas diskrit09 distribusi probabilitas diskrit
09 distribusi probabilitas diskritAsni Tafrikhatin
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)rizka_safa
 
Makalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluangMakalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluangAnto Pixels
 
Analisa Soal Peluang
Analisa Soal PeluangAnalisa Soal Peluang
Analisa Soal PeluangSafran Nasoha
 
Distribusi binomial
Distribusi binomial Distribusi binomial
Distribusi binomial DeskyRizal
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluangbagus222
 
Statistik inferensi-untuk-pengujian-perbedaan
Statistik inferensi-untuk-pengujian-perbedaanStatistik inferensi-untuk-pengujian-perbedaan
Statistik inferensi-untuk-pengujian-perbedaanfadholiakhmad
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritisRaden Maulana
 
Jurnal statistika probabilitas distribusi binomial
Jurnal statistika probabilitas   distribusi binomialJurnal statistika probabilitas   distribusi binomial
Jurnal statistika probabilitas distribusi binomialBoas Yehezkiel Putranto
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi BinomialAlfian Faizi
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangYusuf Ahmad
 
Bab7 distribusi binomial_poisson_dan_hipergeometrik
Bab7 distribusi binomial_poisson_dan_hipergeometrikBab7 distribusi binomial_poisson_dan_hipergeometrik
Bab7 distribusi binomial_poisson_dan_hipergeometrikWidia Ayu Dinita
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikElias Setiawan
 

What's hot (20)

4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
09 distribusi probabilitas diskrit
09 distribusi probabilitas diskrit09 distribusi probabilitas diskrit
09 distribusi probabilitas diskrit
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
Makalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluangMakalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluang
 
Peluang suatu kejadian 2
Peluang suatu kejadian 2Peluang suatu kejadian 2
Peluang suatu kejadian 2
 
Analisa Soal Peluang
Analisa Soal PeluangAnalisa Soal Peluang
Analisa Soal Peluang
 
Distribusi binomial
Distribusi binomial Distribusi binomial
Distribusi binomial
 
Probabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutanProbabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutan
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Statistik inferensi-untuk-pengujian-perbedaan
Statistik inferensi-untuk-pengujian-perbedaanStatistik inferensi-untuk-pengujian-perbedaan
Statistik inferensi-untuk-pengujian-perbedaan
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
 
Jurnal statistika probabilitas distribusi binomial
Jurnal statistika probabilitas   distribusi binomialJurnal statistika probabilitas   distribusi binomial
Jurnal statistika probabilitas distribusi binomial
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
Bab7 distribusi binomial_poisson_dan_hipergeometrik
Bab7 distribusi binomial_poisson_dan_hipergeometrikBab7 distribusi binomial_poisson_dan_hipergeometrik
Bab7 distribusi binomial_poisson_dan_hipergeometrik
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 

Similar to Modul 12. 3.4 (muthmainnah)

PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).pptAmbarPristiarini
 
Multimedia pembelajaran dengan slide master
Multimedia pembelajaran dengan slide masterMultimedia pembelajaran dengan slide master
Multimedia pembelajaran dengan slide masterilhamardaniwer
 
Multimedia pembelajaran dengan slide master
Multimedia pembelajaran dengan slide masterMultimedia pembelajaran dengan slide master
Multimedia pembelajaran dengan slide masterjambakmardani
 
6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdfJurnal IT
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Wayan Sudiarta
 
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)Maysy Maysy
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
 
Statistika &amp; peluang
Statistika &amp; peluangStatistika &amp; peluang
Statistika &amp; peluangputrapakulonan
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangAna Sugiyarti
 
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikManajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikJudianto Nugroho
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaAmnil Wardiah
 

Similar to Modul 12. 3.4 (muthmainnah) (20)

peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
 
TKSM TPSOE peluang
TKSM TPSOE peluangTKSM TPSOE peluang
TKSM TPSOE peluang
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
 
Bab 1 peluang
Bab 1 peluangBab 1 peluang
Bab 1 peluang
 
Multimedia pembelajaran dengan slide master
Multimedia pembelajaran dengan slide masterMultimedia pembelajaran dengan slide master
Multimedia pembelajaran dengan slide master
 
Multimedia pembelajaran dengan slide master
Multimedia pembelajaran dengan slide masterMultimedia pembelajaran dengan slide master
Multimedia pembelajaran dengan slide master
 
6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
 
Tugas Peluang
Tugas PeluangTugas Peluang
Tugas Peluang
 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
P5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptxP5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptx
 
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
Statistika &amp; peluang
Statistika &amp; peluangStatistika &amp; peluang
Statistika &amp; peluang
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
 
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikManajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 

More from muhmainnah muthmainnah

Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...muhmainnah muthmainnah
 
Matematika kelas 7 semester 2 kurikulum 2013
Matematika kelas 7 semester 2 kurikulum 2013Matematika kelas 7 semester 2 kurikulum 2013
Matematika kelas 7 semester 2 kurikulum 2013muhmainnah muthmainnah
 
Matematika kelas 7 semester 1 kurikulum 2013
Matematika kelas 7 semester 1 kurikulum 2013Matematika kelas 7 semester 1 kurikulum 2013
Matematika kelas 7 semester 1 kurikulum 2013muhmainnah muthmainnah
 
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-2-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-2-kurikulum-2013muhmainnah muthmainnah
 
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-1-kurikulum-2013-edisi-re...
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-1-kurikulum-2013-edisi-re...Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-1-kurikulum-2013-edisi-re...
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-1-kurikulum-2013-edisi-re...muhmainnah muthmainnah
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013muhmainnah muthmainnah
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-1-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-1-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-1-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-1-kurikulum-2013muhmainnah muthmainnah
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-2-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-2-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-2-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-2-kurikulum-2013-edisi-r...muhmainnah muthmainnah
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...muhmainnah muthmainnah
 
Buku pegangan siswa matematika sma kelas 12 kurikulum 2013 www.matematohir.wo...
Buku pegangan siswa matematika sma kelas 12 kurikulum 2013 www.matematohir.wo...Buku pegangan siswa matematika sma kelas 12 kurikulum 2013 www.matematohir.wo...
Buku pegangan siswa matematika sma kelas 12 kurikulum 2013 www.matematohir.wo...muhmainnah muthmainnah
 
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...muhmainnah muthmainnah
 

More from muhmainnah muthmainnah (16)

Rpp 12. 3.4 (muthmainnah)
Rpp 12. 3.4 (muthmainnah)Rpp 12. 3.4 (muthmainnah)
Rpp 12. 3.4 (muthmainnah)
 
Makalah model pembelajaran cbl
Makalah model pembelajaran cblMakalah model pembelajaran cbl
Makalah model pembelajaran cbl
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaranPerangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran
 
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
 
Matematika kelas 7 semester 2 kurikulum 2013
Matematika kelas 7 semester 2 kurikulum 2013Matematika kelas 7 semester 2 kurikulum 2013
Matematika kelas 7 semester 2 kurikulum 2013
 
Matematika kelas 7 semester 1 kurikulum 2013
Matematika kelas 7 semester 1 kurikulum 2013Matematika kelas 7 semester 1 kurikulum 2013
Matematika kelas 7 semester 1 kurikulum 2013
 
Miniskripsi pdf
Miniskripsi pdfMiniskripsi pdf
Miniskripsi pdf
 
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-2-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-2-kurikulum-2013
 
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-1-kurikulum-2013-edisi-re...
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-1-kurikulum-2013-edisi-re...Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-1-kurikulum-2013-edisi-re...
Buku pegangan-siswa-matematika-smp-kelas-7-semester-1-kurikulum-2013-edisi-re...
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-2-kurikulum-2013
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-1-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-1-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-1-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-11-semester-1-kurikulum-2013
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-2-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-2-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-2-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-2-kurikulum-2013-edisi-r...
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
 
Buku pegangan siswa matematika sma kelas 12 kurikulum 2013 www.matematohir.wo...
Buku pegangan siswa matematika sma kelas 12 kurikulum 2013 www.matematohir.wo...Buku pegangan siswa matematika sma kelas 12 kurikulum 2013 www.matematohir.wo...
Buku pegangan siswa matematika sma kelas 12 kurikulum 2013 www.matematohir.wo...
 
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
Artikel kaitan antara metode permainan dan teori belajar dienes pada materi o...
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

Modul 12. 3.4 (muthmainnah)

  • 1. BAB 4 PELUANG Muthmainnah PENDAHULUAN Pengajaran Matematika di tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bernalar siswa yang sudah dilatih sejak dari SMP. Selain itu, pengajaran Matematika juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa, sehingga ilmu yang telah didapatnya di sekolah, dapat diterapkan pada kehidupan nyata melalui berbagai aspek. Pada bab ini, kita akan mempelajari konsep peluang yang sangat banyak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kasus memprediksi kejadian yang mungkin terjadi, kasus memilih di antara beberapa pilihan. Hal ini berkaitan erat dengan proses pengambilan suatu keputusan, kasus perkiraan cuaca, hipotesis terhadap suatu penyakit, dan lain-lain. Walaupun semua membicarakan kejadian yang mungkin akan terjadi, tetapi kita juga harus tahu ukuran kejadian tersebut, mungkin terjadi atau tidak terjadi sehingga kita dapat menerka atau menebak apa yang mungkin terjadi pada kasus tersebut. Semua kasus ini akan mengantar kita ke konsep peluang. Setelah mempelajari materi peluang ini diharapkan kalian dapat : 1. Menjelaskan definisi peluang suatu kejadian 2. Menghitung nilai peluang suatu kejadian dari suatu percobaan acak 3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian 4. Menjelaskan definisi peluang kejadian majemuk 5. Menghitung nilai peluang kejadian majemuk dari suatu percobaan acak
  • 2. 6. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian majemuk 7. Menjelaskan definisi peluang kejadian saling bebas 8. Menghitung nilai peluang kejadian saling bebas dari suatu percobaan acak 9. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian saling bebas 10. Menjelaskan definisi peluang kejadian saling lepas 11. Menghitung nilai peluang kejadian saling lepas dari suatu percobaan acak 12. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian saling lepas 13. Menjelaskan definisi peluang kejadian bersyarat 14. Menghitung nilai peluang kejadian bersyarat dari suatu percobaan acak 15. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian bersyarat Untuk membantu anda mencapai tujuan tersebut, modul ini dibagi ke dalam 5 sub unit sebagai berikut : 1. Sub Unit I : Peluang suatu kejadian 2. Sub Unit II : Peluang kejadian majemuk 3. Sub Unit III : Peluang kejadian saling bebas 4. Sub Unit IV : Peluang kejadian saling lepas 5. Sub Unit V : Peluang kejadian bersyarat Untuk memahami materi di atas kalian dituntut untuk membaca setiap uraian materi dengan cermat, mencatat kata-kata kuncinya, serta mengerjakan latihan dan tes formatif secara disiplin. Dengan mengikuti petunjuk ini, mudah- mudahan mempelajari modul akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan bagi kalian dan kesuksesan menanti kalian.
  • 3. 1. PELUANG KEJADIAN Sebelum kita memahami tentang peluang kejadian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu percobaan, ruang sampel, dan kejadian. Percobaan didefinisikan sebagai kegiatan yang dapat memberikan kemungkinan hasil atau kejadian. Misalnya, percobaan melempar dadu yang bersisi 6, melempar uang koin yang memiliki 2 sisi, dan pengambilan bola dari dalam kotak. Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul pada percobaan tersebut dinamakan ruang sampel. Dalam percobaan pelemparan uang koin terdapat ruang sampel (diberi simbol S ) S = {G, A}. G munculnya gambar dan A munculnya angka diberi nama titik-titik sampel atau anggota ruang sampel. Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita banyak menghadapi suatu kepastian yang tidak bisa ditolak, misalnya : a. Matahari terbit dari timur dan terbenam di barat b. Setiap orang akan meninggal Selain kejadian yang pasti, seringpula dijumpai kejadian yang tidak pasti atau suatu kemungkinan kejadian, misalnya : a. Hari ini mendung, mungkin akan terjadi hujan b. Dalam satu kali pelemparan uang koin, mungkin akan muncul sisi gambar Kemungkinan-kemungkinan pada contoh di atas, di dalam matematika kita namakan dengan peluang. Sedangkan peluang kejadian dapat didefinisikan sebagai besarnya kemungkinan kejadian yang dapat terjadi. Menentukan peluang suatu kejadian sama halnya dengan menentukan besar kemungkinan munculnya kejadian tersebut. Peluang kejadian A , dinotasikan dengan )(AP adalah banyak anggota kejadian A dibagi dengan banyak anggota ruang sampel.
  • 4. Di dalam peluang, ada juga yang disebut dengan frekuensi harapan. Jika percobaan dilakukan secara terus menerus secara berulang-ulang maka frekuensi harapan muncul suatu kejadian akan semakin besar. Frekuensi harapan kejadian Adinotasikan dengan )(AFh . Misalkan pada suatu percobaan yang diulang sebanyak m kali dan peluang kejadian A adalah )(AP , maka frekuensi harapan kejadian A adalah )(.)( APmAFh  . Selain itu, ada juga yang dinamakan dengan peluang komplemen dari suatu kejadian. Misalkan Aadalah suatu kejadian. Peluang kejadian bukan A , dinotasikan dengan )( c AP atau )( ' AP adalah banyaknya anggota kejadian bukan A dibagi dengan banyaknya anggota ruang sampel. Peluang koplemen kejadian A lebih mudah ditentukan dengan rumus )(1)( APAP c  Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang suatu kejadian, perhatikanlah contoh soal di bawah ini : 1)(0 )( )( )(  APdengan Sn An AP Jika 0)( AP berarti A adalah kejadian mustahil terjadi Jika 1)( AP berarti A adalah kejadian pasti terjadi. Pada pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang kejadian muncul: a. Bilangan 2? b. Bilangan prima? Jawab: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka )(Sn = 6 a. Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan 2, maka A ={2}, dan )(An = 1 Jadi, b. Misalkan adalah kejadian muncul bilangan prima, maka ={2,3,5}, dan = 3 Contoh 1
  • 5. Untuk memantapkan pemahaman kalian terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di bawah ini ! Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat ! 1. Jelaskan definisi peluang suatu kejadian ! 2. Hitunglah peluang kejadian munculnya sisi keduanya angka dari pelemparan dua uang logam ! 3. Dua buah uang logam dilempar undi sebanyak 50 kali. Berapakah frekuensi harapan muncul satu angka dan satu gambar? Latihan 1 1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami kembali definisi dari peluang suatu kejadian. 2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali cara menentukan nilai peluang suatu kejadian. Petunjuk Jawaban Latihan : Jadi, 6 1 )( )( )(  Sn An AP b. Misalkan B adalah kejadian muncul bilangan prima, maka B ={2,3,5}, dan )(Bn = 3 Jadi, 2 1 6 3 )( )( )(  Sn An AP
  • 6. 2. PELUANG KEJADIAN MAJEMUK Pada materi sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang peluang suatu kejadian. Nah sekarang kita akan belajar tentang peluang kejadian majemuk. Apa sih kejadian majemuk itu? Kejadian majemuk adalah kejadian yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua atau lebih kejadian sederhana. Dengan memanfaatkan operasi antar himpunan, kita akan menentukan peluang kejadian majemuk. Operasi antar himpunan tersebut adalah gabungan dua himpunan dan irisan dua himpunan. Untuk memudahkan kita dalam memahami materi peluang kejadian majemuk, di bawah ini akan disajikan terlebih dahulu tentang operasi gabungan dan irisan dua himpunan. a. Gabungan Gabungan dilambangkan dengan “ ”. Operasi ini dapat dijelaskan dengan diagram Venn seperti gambar 1.1 di bawah ini. Gambar 1.1 Pada gambar 1.1 di atas, BA adalah kejadian A digabung dengan kejadian B dan dinyatakan dengan diagram yang terarsir, yaitu 3, 5, 2, 4, dan 6 b. Irisan Irisan dilambangkan dengan “ ”. Operasi ini dapat dijelaskan dengan diagram Venn seperti pada gambar 1.2 di bawah ini :
  • 7. Gambar 1.2 Pada gambar 1.2 di atas, BA adalah kejadian A yang terjadi juga pada B , dan dinyatakan dengan diagram yang terarsir, yaitu 2. Dari gambar 1.1 dan gambar 1.2 terlihat bahwa operasi gabungan memiliki hubungan dengan operasi irisan. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut : Persamaan di atas merupakan hubungan peluang dari operasi gabungan dengan irisan pada kejadian majemuk dan dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang kejadian majemuk, perhatikanlah contoh soal di bawah ini : )()()()( BAnBnAnBAn  Jika kedua ruas persamaan di atas dibagi dengan )(Sn , maka akan diperoleh : )( )( )( )( )( )( )( )( Sn BAn Sn Bn Sn An Sn BAn    )()()()( BAPBPAPBAP  Tujuh buah kartu diberi angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Hitunglah peluang terambilnya kartu angka ganjil atau prima !. Ruang sampel = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}, = 7 Kejadian pertama, terambilnya kartu angka ganjil = {1, 3, 5, 7}, = 4, berarti Contoh 2
  • 8. Untuk memantapkan pemahaman kalian terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di bawah ini ! Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat ! 1. Jelaskan definisi peluang kejadian majemuk ! 2. Hitunglah peluang munculnya mata dadu prima atau ganjil dari satu kali pelemparan sebuah dadu ! Latihan 2 Jawab : Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}, )(Sn = 7 Kejadian pertama, terambilnya kartu angka ganjil A = {1, 3, 5, 7}, )(An = 4, berarti 7 4 )( )( )(  Sn An AP Kejadian kedua, terambilnya kartu angka prima B = {2, 3, 5, 7}, )(Bn = 4, berarti 7 4 )( )( )(  Sn Bn BP Kejadian BA = {3, 5, 7}, )( BAn  = 3 7 3 )( )( )(    Sn BAn BAP Maka, peluang kejadian terambilnya kartu angka ganjil atau prima adalah : )()()()( BAPBPAPBAP  = 7 5 7 3 7 4 7 4 
  • 9. 3. Dari seperangkat kartu remi (bridge) diambil secara acak satu lembar kartu. Tentukan peluang terambilnya kartu bukan As ! 1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami kembali definisi dari peluang kejadian majemuk. 2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali cara menentukan nilai peluang kejadian majemuk. Petunjuk Jawaban Latihan :
  • 10. 3. PELUANG KEJADIAN SALING BEBAS Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika dua kejadian itu tidak saling mempengaruhi. Misalnya, percobaan pelemparan dadu dan uang logam. Kejadian munculnya angka 6 pada dadu tidak dipengaruhi munculnya sisi angka pada uang logam, begitu pula sebaliknya. Pada kejadian saling bebas, dapat dijelaskan bahwa banyaknya anggota ruang sampel dan banyaknya kejadian ditentukan sebagai pengisian tempat kejadian, yaitu bisa dengan aturan perkalian sehingga berlaku sebagai berikut : )( )( )( Sn BAn BAP   )()( )()( )( BA SnSn BnAn BAP    Sehingga diperoleh hubungan : Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang kejadian saling bebas, perhatikanlah contoh soal di bawah ini : )()()( BPAPBAP  Dalam sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 4 bola putih, akan diambil 2 bola satu demi satu secara acak dengan pengembalian. Tentukan peluang pengambilan bola pertama berwarna merah dan bola kedua berwarna biru. Jawab. Misalkan adalahkejadianmendapatbolamerah. Misalkan adalahkejadianmendapatbolabiru Contoh 3
  • 11. Untuk memantapkan pemahaman anda terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di bawah ini ! Jawab. Misalkan Aadalah kejadian mendapat bola merah. 5)( 5 1  CAn 9)( 9 1  CSn 9 5 )( )( )(  Sn An AP MisalkanB adalah kejadian mendapat bola biru 4)( 4 1  CBn 9)( 9 1  CSn 9 4 )( )( )(  Sn Bn BP Peluang pertama muncul A dan kedua B adalah : )()()( BPAPBAP  )()( )()( )( SnSn BnAn BAP    99 45 )(    BAP 81 20  .
  • 12. Latihan 3 Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat ! 1. Jelaskan definisi peluang kejadian saling bebas ! 2. Ita melempar uang logam dan dadu bersamaan secara serentak. Hitung peluang munculnya sisi angka uang logam dan angka prima sisi dadu pada pelemparan satu kali uang logam dan dadu ! 3. Dalam sebuah keranjang A yang berisi 10 buah jeruk, 2 buah jeruk diantaranya busuk, sedangkan dalam keranjang B yang berisi 15 buah salak, 3 diantaranya busuk. Hitunglah peluang terambilnya 5 buah jeruk dan 5 buah salak yang baik ! Latihan 3 1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami kembali definisi dari peluang kejadian saling bebas. 2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali cara menentukan nilai peluang kejadian saling bebas. Petunjuk Jawaban Latihan :
  • 13. 4. PELUANG KEJADIAN SALING LEPAS Kejadian dikatakan saling lepas jika dua atau lebih kejadian itu tidak memiliki irisan atau tidak memiliki anggota kejadian yang sama. Pada dua kejadian saling lepas tidak memiliki anggota irisan, maka :  BA berarti 0)(  BAn Karena 0)(  BAn , maka peluang irisan kejadiannya juga nol. 0 )( )( )(    Sn BAn BAP Dari keadaan ini, diperoleh peluang kejadian saling lepas, yaitu diturunkan pada persamaan berikut : Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang kejadian saling lepas, perhatikanlah contoh soal di bawah ini : )()()( BPAPBAP  Dari seperangkat kartu bridge akan diambil satu kartu secara acak. Tentukanlah peluang terambilnya kartu bergambar atau kartu As jika percobaan dilakukan satu kali. Jawab : 52)( 52 1  CSn Misalkan A adalah kejadian terambilnya kartu bergambar. 12)( 12 1  CAn adalah kejadian terambilnya kartu As. Karenatidakada kartu bergambarsekaliguskartuAsmaka Contoh 4
  • 14. Untuk memantapkan pemahaman anda terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di bawah ini ! Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat ! 1. Jelaskan definisi peluang kejadian saling lepas ! 2. Sebuah dadu dilempar satu kali. Berapa peluang kejadian munculnya sisi dadu angka kurang dari 4 atau angka lebih dari 4 ? 3. Pada percobaan mengocok sebuah kartu remi, misalkan kejadian A adalah muncul kartu berwarna merah dan kejadian B adalah kejadian muncul kartu berwarna hitam. Apakah kejadian A dan B saling lepas? Latihan 4 B adalah kejadian terambilnya kartu As. 4)( 4 1  CBn Karena tidak ada kartu bergambar sekaligus kartu As maka  BA Peluang muncul A atau B adalah : )()()( BPAPBAP  )()( )()( )( SnSn BnAn BAP    52 412 )(   BAP 13 4 52 16  .
  • 15. 1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami kembali definisi dari peluang kejadian saling lepas. 2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali cara menentukan nilai peluang kejadian saling lepas. Petunjuk Jawaban Latihan :
  • 16. 5. PELUANG KEJADIAN BERSYARAT Kejadian bersyarat adalah dua kejadian pada suatu percobaan, kejadian yang satu terjadi dengan syarat kejadian yang lainnya telah terjadi. Peluang kejadian bersyarat ini memenuhi : )( )( )|( Bn BAn BAP   Jika penyebut dan pembilang dibagi dengan n(S), maka akan diperoleh : )( )( )( )( )( )( )|( BP BAP Sn Bn Sn BAn BAP     Jadi, peluang kejadian bersyarat dapat ditentukan dengan rumus : Untuk menambah pemahaman terhadap materi peluang kejadian bersyarat, perhatikanlah contoh soal di bawah ini : )( )( )|( BP BAP BAP   Sebuah kartu diambil dari sembilan kartu identik yang dinomori 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Tentukan peluang kartu yang terambil bernomor prima jika diketahui nomor yang terambil adalah ganjil. Jawab : Misalkan adalah kejadian terambilnya kartu bernomor prima = {2, 3, 5, 7}. adalahkejadianterambilnyakartubernomorganjil ={1,3, 5, 7, 9}. Contoh 5
  • 17. Untuk memantapkan pemahaman anda terhadap materi di atas, coba kerjakan latihan di bawah ini ! Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan tepat ! 1. Jelaskan definisi peluang kejadian bersyarat ! 2. Sebuah kartu diambil dari satu set kartu Bridge. Hitung peluang terambilnya kartu As jika yang terambil berwarna merah ! 3. Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 4 bola biru. Jika diambil 2 bola satu persatu tanpa pengembalian, tentukan peluang terambil bola merah pada pengambilan pertama dan bola biru pada pengambilan kedua. 4. Latihan 5 Jawab : 9)( 9 1  CSn Misalkan A adalah kejadian terambilnya kartu bernomor prima = {2, 3, 5, 7}. 4)( 4 1  CAn B adalah kejadian terambilnya kartu bernomor ganjil = {1, 3, 5, 7, 9}. 5)( 5 1  CBn 9 5 )( )( )(  Sn Bn BP BA {3, 5, 7}, maka 9 3 )( )( )(    Sn BAn BAP 5 3 9 5 9 3 )( )( )|(    BP BAP BAP .
  • 18. 1. Untuk menjawab soal nomor 1 diatas, kalian baca dan pahami kembali definisi dari peluang kejadian bersyarat. 2. Untuk menjawab soal nomor 2 dan 3 diatas, kalian cermati kembali cara menentukan nilai peluang kejadian bersyarat. Petunjuk Jawaban Latihan : Percobaan didefinisikan sebagai kegiatan yang dapat memberikan kemungkinan hasil atau kejadian. Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul pada percobaan tersebut dinamakan ruang sampel. Peluang kejadian dapat didefinisikan sebagai besarnya kemungkinan kejadian yang dapat terjadi. Peluang kejadian A, dinotasikan dengan )(AP adalah banyak anggota kejadian A dibagi dengan banyak anggota ruang sampel. Frekuensi harapan kejadian Adinotasikan dengan )(AFh . Misalkan pada suatu percobaan yang diulang sebanyak m kali dan peluang kejadian A adalah )(AP , maka frekuensi harapan kejadian A adalah )(.)( APmAFh  . Peluang komplemen dari suatu kejadian A adalah banyaknya anggota kejadian bukan A dibagi dengan banyaknya anggota ruang sampel. Kejadian majemuk adalah kejadian yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua atau lebih kejadian sederhana. Dengan memanfaatkan operasi antar himpunan, kita akan menentukan peluang kejadian majemuk. Operasi antar himpunan tersebut adalah gabungan dua himpunan dan irisan dua himpunan. Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika dua kejadian itu tidak saling mempengaruhi. Kejadian dikatakan saling lepas jika dua atau lebih kejadian itu tidak memiliki irisan atau tidak memiliki anggota kejadian yang sama. Kejadian bersyarat adalah dua kejadian pada suatu percobaan, kejadian yang satu terjadi dengan syarat kejadian yang lainnya telah terjadi. Rangkuman
  • 19. Untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut : Pilih satu jawaban yang kalian anggap paling tepat ! 1. Seorang siswa memegang kartu remi yang berjumlah 52 buah dan meminta temannya untuk mengambil sebuah kartu secara acak. Peluang terambilnya kartu hati adalah… a. 52 1 d. 4 1 b. 13 1 e. 3 1 c. 52 9 2. Pada pelemparan dua dadu setimbang secara bersamaan, jika A adalah kejadian munculnya hasil kali mata dadu sama dengan 6, maka peluang kejadian A adalah… a. 18 1 d. 9 1 b. 6 1 e. 36 5 c. 4 1 3. Sebuah dadu ditos sebanyak 100 kali. Frekuensi harapan muncul mata dadu yang habis dibagi 3 adalah… a. 100 d. 25 b. 50 e. 20 c. 3 100 Tes Formatif
  • 20. 4. Tiga buah uang logam yang bersisi gambar (G) dan angka (A) dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali, frekuensi harapan munculnya 2 gambar adalah… a. 10 kali d. 40 kali b. 20 kali e. 50 kali c. 30 kali 5. Pada percobaan melempar sebuah dadu, Aadalah kejadian muncul mata dadu prima dan B adalah kejadian munculnya mata dadu kelipatan 3. Frekuensi harapan munculnya A atau B jika percobaan diulang sebanyak 90 kali adalah… a. 20 kali d. 50 kali b. 30 kali e. 60 kali c. 40 kali 6. Sebuah kotak berisi 11 bola yang diberi nomor 1 hingga 11. Dua bola diambil dari kotak secara bergantian dengan pengembalian. Peluang terambilnya bola- bola tersebut bernomor bilangan kelipatan 4 dan nomor 9 adalah… a. 121 1 d. 121 4 b. 121 2 e. 121 5 c. 121 3 7. Pada pelemparan suatu uang logam dan sebuah dadu, peluang munculnya angka pada uang logam dan bilangan komposit pada dadu adalah… a. 6 8 d. 3 1 b. 6 7 e. 6 1 c. 1
  • 21. 8. Suatu kotak berisi 6 bola putih dan 4 bola merah. Jika dari kotak itu diambil tiga bola secara acak, peluang yang terambil dua bola merah satu bola putih adalah… a. 10 3 d. 10 6 b. 10 4 e. 10 7 c. 2 1 9. Sebuah kantong berisi 6 kelereng hitam dan 3 kelereng putih. Diambil secara acak dua kali berturut-turut masing-masing satu tanpa pengembalian. Peluang mendapatkan hitam pada pengambilan pertama dan putih pada pengambilan kedua adalah… a. 4 1 d. 1 b. 2 1 e. 4 5 c. 4 3 10. Dalam sebuah kelas ada 30 orang siswa. 10 orang suka matematika, 15 orang suka fisika, dan 5 orang suka kedua-duanya. Jika dipilih satu orang dari kelompok tersebut, maka peluang yang terpilih itu suka matematika dan fisika adalah… a. 30 5 d. 1 b. 15 5 e. 5 c. 10 5
  • 22. 11. Ada dua buah dadu yang dilempar secara bersamaan. Peluang munculnya mata dadu 3 untuk dadu pertama dan mata dadu 5 untuk dadu kedua adalah… a. 36 1 d. 36 4 b. 36 2 e. 36 5 c. 36 3 12. Ada dua buah kotak. Kotak I berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning, sedangkan kotak II berisi 5 bola merah dan 2 bola kuning. Jika diambil sebuah bola secara acak pada masing-masing kotak tersebut, maka peluang terambilnya bola merah dari kotak I dan terambilnya bola kuning dari kotak II adalah… a. 4 3 d. 28 5 b. 2 1 e. 34 9 c. 4 1 13. Misalkan A dan B adalah kejadian saling bebas. Jika 3 1 )( AP dan 3 2 )( BP , maka nilai dari )( BAP  adalah… a. 3 2 d. 4 9 b. 9 2 e. 3 1 c. 5 2
  • 23. 14. Sebuah dadu merah dan sebuah dadu putih dilempar bersamaan satu kali. Peluang munculnya mata dadu berjumlah 3 atau 10 adalah… a. 36 2 d. 36 5 b. 36 3 e. 36 6 c. 36 4 15. Pada percobaan melempar sebuah dadu dan satu keping uang logam, peluang munculnya mata dadu prima genap atau gambar adalah… a. 11 2 d. 5 2 b. 9 2 e. 3 2 c. 7 2 16. Sebuah dadu dilempar sekali. Peluang munculnya bilangan ≤ 2 atau ≥ 4 adalah… a. 6 1 d. 6 4 b. 6 2 e. 6 5 c. 6 3 17. Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Peluang munculnya angka genap atau angka lebih besar dari 3 adalah… a. 3 1 d. 3 5 b. 3 2 e. 2 1 c. 1
  • 24. 18. Jika kita mempunyai satu set kartu bridge, selanjutnya akan kita ambil sebuah kartu dari satu set kartu bridge tersebut. Peluang terambilnya kartu As atau kartu hati dari proses pengambilan kartu tersebut adalah… a. 26 52 d. 52 26 b. 16 52 e. 1 c. 52 16 19. Terdapat sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola secara acak berturut-turut sebanyak 2 kali tanpa pengembalian, maka peluang terambilnya keduanya bola merah adalah… a. 14 4 d. 14 7 b. 14 5 e. 14 8 c. 14 6 20. Pasangan suami istri berencana memiliki 3 orang anak. Peluang 3 anak tersebut paling sedikit 1 perempuan adalah… a. 8 6 d. 8 9 b. 8 7 e. 8 10 c. 1
  • 25. Apabila kalian telah mengerjakan tes formatif, cocokkanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir unit ini, kemudian hitunglah jumlah jawaban kalian yang benar. Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi ini. Rumus: Jumlah Jawaban kalian yang Benar Tingkat Penguasaan = x 100% ..................... Arti tingkat penguasaan yang kalian capai: 90% − 100% = baik sekali 80% − 89% = baik 70% − 79% = cukup < 70% = kurang Bila tingkat penguasaan kalian mencapai 80% ke atas, Bagus kalian dapat melanjutkan dengan mempelajari materi pada unit berikutnya. Tetapi, bila tingkat penguasaan kalian kurang dari 80%, kalian harus membaca kembali uraian materi diatas, terutama pada bagian yang belum kalian kuasai. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
  • 26. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. B 2. D 3. B 4. E 5. C 6. E 7. A 8. B 9. C 10. E 11. A 12. E 13. D 14. D 15. B 16. A 17. C 18. A 19. D 20. B
  • 27. DAFTAR PUSTAKA Damari, Ari. 2013. Matematika. Sidoarjo : Masmedia Rosihan, Ari dkk. 2009. Khazanah Matematika untuk kelas XI SMA dan MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Sinaga, Bornok dkk. 2014. Buku pegangan siswa matematika kelas XI SMA Semester 2. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.