SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KELOMPOK
PELUANG
Nama Kelompok :
1. Amira Aghni H.Z.A.R (06)
2. Fadhli Rahman Fauzi (14)
3. Lita Novi Nirmala (24)
4. Pramanda Abruri (28)
5. Venessa Vasthi W (37)
Inspirasi :
• Misalkan Anda sedang bermain monopoli dan
sekarang adalah giliran Anda untuk mengocok
dua buah dadu. Anda ingin sekali mendapatkan
dan membeli daerah Brastagi pada permainan
tersebut. Agar tujuan Anda tercapai, dadu yang
muncul harus berjumlah delapan. Berapa besar
kemungkinan dadu yang muncul berjumlah
delapan? Apakah peluang Anda untuk
mendapatkan daerah Brastagi cukup besar?
Bagaimana cara untuk mengetahuinya ?
Munculnya teori peluang mungkin berawal dari adanya
perjudian. Setiap orang yang berjudi pasti ingin menang. Akan
tetapi, banyak orang yang berkata bahwa bermain judi adalah
mempertaruhkan keberuntungan, karena terkadang menang
dan terkadang kalah. Oleh karena banyak pejudi yang tidak puas
akan kekalahan, maka mereka meminta bantuan para ahli
matematika untuk mengatur suatu strategi yang bagus sehingga
kemungkinan untuk menang lebih besar. Matematikawan yang
dimaksud antara lain Pascal, Leibniz, Fermat, dan James
Bernoulli.
Jadi, dengan menggunakan teori peluang ketika
melakukan melakukan permainan judi, misalkan permainan
kartu atau dadu, dapat diterka berapa besar kemungkinan
terjadinya suatu kejadiandalam permainan, meskipun hasilnya
tidak dapat tepat 100 persen. Akan tetapi, hal ini tentu saja akan
sangat membantu dalam memenangkan permainan.
Selain dalam perjudian, apakah Anda mengetahui
kegunaan lain dari peluang ? Ternyata akibat berkembangnya
teori peluang yang terus melakukan peramalan, banyak bidang-
bidang lain yang berkaitan dengan kejadian-kejadian yang
bersifat peluang, menggunakan bantuan teori peluang. Misalkan
pada peramalan cuaca, penanaman modal saham, dan
penelitian ilmiah.
Sekarang, untuk menghitung peluang berbagai kejadian,
kita dapat menggunakan atura-aturan matematika tertentu
sehingga mempermudah cara perhitungan. Cara menghitung
peluang suatu kejadian, dapat Anda ketahui dengan
memperdalam materi pada bab ini.
A. Pengertian Peluang
• Peluang mempunyai banyak persamaan arti, seperti
kemungkinan, kesempatan dan kecenderungan .
• Peluang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu
kejadian yang bersifat acak. Suatu kejadian disebut acak
jika terjadinya kejadian tersebut tidak diketahui
sebelumnya. Oleh karena itu, peluang dapat digunakan
sebagai alat ukur terjadinya kejadian di masa yang akan
datang.
• Definisi mengenai peluang dapat dilihat dari tiga jenis
pendekatan. Yaitu pendekatan klasik, pendekatan
frekuensi relatif dan pendekatan subjektif.
I. Pendekatan Klasik
Menurut pendekatan klasik, peluang didefinisikan
sebagai hasil bagi banyaknya kejadian yang dimaksud
dengan seluruh kejadian yang mungkin.
Dirumuskan:
n (A) = banyak hasil dalam A
n (S) = banyak anggota ruang sampel
P (A) = peluang terjadinya kejadian A
II. Pendekatan Frekuensi Relatif
Misalkan K suatu kejadian dalam suatu percobaan.
Frekuensi Relatif Kejadian K (Fr(K)) adalah hasil bagi banyaknya
hasil dalam K dengan banyaknya percobaan.
• Berdasarkan informasi di atas, proses menghitung peluang suatu kejadian
dengan pendekatan nilai frekuensi relatif dapat dirumuskan sebagai
berikut.
• Misalkan suatu percobaan diakukan sebanyak n kali. Jika kejadian K
muncul sebanyak k kali ( 0<k<n), maka frekuensi relatif munculnya
kejadian K ditentukan dengan rumus : Fr(K) = k/n
• Jika n mendekati tak hingga maka cenderung konstan mendekati nilai
tertentu. Nilai tertentu ini adalah peuang munculnya kejadian K. Dengan
demikian, peluang munculnya kejadian K ditentukan dengan rumus. P(K)
= C, C konstanta
III. Pendekatan Subjektif
Menurut pendekatan subjektif, peluang didefinisikan sebagai tingkat
kepercayaan individu atau kelompok yang didasarkan pada fakta- fakta
atau kejadian masa lalu atau berupa terkaan saja. Misalnya, seorang
direktur akan memilih seorang karyawan dari 3 orang calon yang telah
lulus ujian saringan. Ketiga calon tersebut sama pintar, sama lincah dan
semuanya penuh kepercayaan. Peluang tertinggi (kemungkinan diterima)
menjadi karyawan ditentukan secara subjektif oleh sang direktur.
B. Peluang Suatu Kejadian
1. Percobaan Statistika, Ruang Sampel, Titik Sampel, dan Kejadian
a. Percobaan Statistika
Percobaan Statistika adalah suatu kegiatan yang menghasilkan
data. Contoh dari suatu percobaan (eksperimen) antara lain
melempar sekeping mata uang logam.
b. Ruang Sampel
Ruang Sampel (S) adalah himpunan dari semua hasil yang
mungkin terjadi pada suatu percobaan.
c. Titik Sampel
Titik Sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel. Banyak
titik sampel suatu ruang sampel dinyatakan dengan n(S).
d. Kejadian
Kejadian/peristiwa (K) merupakan himpunan bagian dari ruang
sampel atau bagian dari hasil percobaan yang diinginkan.
1. Kejadian Sederhana atau kejadian elementer
Kejadian sederhana atau kejadian elementer adalah suatu
kejadian yang hanya mempunyai satu titik sampel.
Pada percobaan melempar dadu berisi enam, kejadian-kejadian
sederhana adalah :
o {1} yaitu kejadian munculnya mata dadu 1, dan
o {2} yaitu kejadian munculnya mata dadu 6
2. Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk adalah suatu kejadian yang mempunyai titik
sampel lebih dari satu. Pada percobaan melempar dadu berisi
enam, beberapa kejadian majemuk diantaranya adalah :
o {3,4} yaitu kejadian munculnya mata dadu lebih dari 2
tetapi kurang dari 5.
o {2,4,6} yaitu kejadian munculnya mata dadu genap.
2. Peluang Suatu Kejadian
• Peluang suatu kejadian A didefinisikan sebagai hasil bagi
banyak hasil dalam A dengan banyak anggota ruang
sampel dari suatu percobaan.
Ditulis:
Keterangan :
• n (A) = banyak hasil dalam A
• n (S) = banyak anggota ruang sampel
• P (A) = Peluang suatu kejadian A
Contoh :
• Sebuah dadu dilambungkan sekali. Ruang sampel
percobaan adalah S= {1,2,3,4,5,6}, sehingga n(S) = 6.
Misalkan A = himpunan kejadian terlihat mata dadu faktor
dari 6 maka A = {1,2,3,6}, sehingga n(A) = 4. Peluang
terlihat mata dadu faktor dari 6 adalah
= 4/6 = 2/3
3. Kisaran Nilai Peluang
• Misalkan A adalah sembarang kejadian pada ruang sampel
S dengan n ( S ) = n, n ( A )
Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval
tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang peluangnya nol
dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang
peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti. Contoh kejadian
yang mustahil terjadi adalah ayam melahirkan, pohon
jeruk berbuah mangga, dll.
4. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Untuk memahami pengertian komplemen suatu kejadian, marilah
kita simak kembali percobaan melempar dadu berisi enam sebanyak
satu kali. Ruang contoh untuk percobaan tersebut adalah S =
{1,2,3,4,5,6}.
Misalkan :
• E adalah kejadian munculnya mata dadu angka 1, maka E = {1}
• E’ adalah kejadian munculnya mata dadu bukan angka 1, maka
E’={2,3,4,5,6}
Dalam hal demikian, kejadian E’ disebut komplemen kejadian E atau
sebaliknya. Oleh karena E, E’, dan S merupakan himpunan-himpunan,
maka hubungan antara E,E’, dan S dapat ditunjukkan dengan diagram
venn seperti pada gambar berikut.
• Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
Jika E’ adalah komplemen kejadian E, maka peluang kejadian E’
ditentukan dengan aturan :
P(E’) = 1 – P (E)
P(E) adalah peluang kejadian E dan P(E) adalah peluang komplemen
kejadian E.
• 6 E’
• 2
• 5
• 4
• 3
• 1 E
s
Contoh
• Sebuah dadu berisi enam dilempar sekali. Berapa
peluang kejadian munculnya mata dadu bukan angka 2.
Jawab:
Misalkan E’ adalah kejadian munculnya mata dadu angka 2, maka E =
{2} dan P(E) = 1/6. Jika E’ adalah kejadian munculnya mata dadu
bukan 2, maka E’ adalah komplemen kejadian E, sehingga berlaku
hubungan :
P(E’) = 1 – P(E)
P(E’) = 1 -1/6 = 5/6
Jadi, peluang kejadian mnculnya mata dadu bukan 2 adalah 5/6
5. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Apabila sekeping mata uang logam dilemparkan sebanyak n kali maka
diharapkan munculnya sisi gambar = munculnya sisi angka. Sebagai
contoh, pada percobaan melempar sekeping mata uang logam
sebanyak 50 kali, maka diharapkan munculnya sisi gambar sebanyak
25 kali dan munculnya sisi angka sebanyak 25 kali.
• Bilangan 25 yang menyatakan harapan banyak kejadian
munculnya sisi gambar disebut frekuensi harapan kejadian
munculnya sisi gambar pada percobaan melempar sekeping mata
uang logam sebanyak 50 kali.
• Begitu pula dengan bilangan 25 yang ke-2, yaitu menyatakan
harapan banyak kejadian munculnya sisi angka disebut frekuensi
harapan kejadian munculnya sisi angka pada percobaan yang
sama.
Jadi,
Frekuensi harapan adalah banyak kejadian atau peristiwa yang
diharapkan dapat terjadi pada sebuah percobaan.
Lalu timbul pertanyaan, bagaimana cara menghitung frekuensi
harapan pada sebuah percobaan? Ternyata, frekuensi harapan
ditentukan oleh nilai peluang kejadian dan banyak percobaan yang
dilakukan. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian berikut ini.
Misalkan pada percobaan melempar sekeping mata uang logam
sebanyak 50 kali, frekuensi harapan munculnya gambar sama dengan
25 kali. Bilangan 25 ini diperoleh dengan cara sebagai berikut.
25 = ½ x 50
Ket :
25 adalah frekuensi harapan munculnya sisi gambar
½ adalah peluang kejadian munculnya sisi gambar
50 adalah banyak percobaan
• Deskripsi diatas mengarah pada kesimpulan sebagai berikut.
Misalkan sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(E)
adalah peluang kejadian E. Frekuensi harapan kejadian E ditentukan
dengan aturan :
Fh(E) = n x P(E)
Contoh :
1. Sebuah dadu bersisi enam dilempar sebanyak 300 kali. Hitunglah
frekuensi harapan untuk kejadian munculnya mata dadu angka ganjil.
Jawab :
Banyak percobaan n = 300
Misalkan E adalah kejadian munculnya mata dadu angka ganjil, maka
P(E) = 1/2
Fh(E) = n x P(E) = 300 X ½ = 150
Jadi, frekuensi harapan kejadian munculnya mata dadu angka ganjil
adalah 150 kali.
2. Bibit ikan lele yang ditebarkan pada sebuah kolam mempunyai
peluang hidup 0,92. Jika ke dalam kolam itu ditebar bibit ikan lele
sebanyak 7000 ekor, berapa banyak ikan lele yang diharapkan
hidup?
Jawab :
Banyak bibit ikan lele yang ditebar n = 7000
Misalkan E adalah kejadian ikan lele hidup, maka P(E) = 0,92
Fh(E) = n x P(E)
= 7000 x 0.92
= 6440
Jadi, banyak ikan lele yang diharapkan hidup adalah 6440 ekor.
Tugas Peluang
Tugas Peluang

More Related Content

What's hot

Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasSelvin Hadi
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGnissayyo
 
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5Shinta Novianti
 
PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2
PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2
PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2Shinta Novianti
 
Materi peluang kelas viii
Materi peluang kelas viiiMateri peluang kelas viii
Materi peluang kelas viiiSuci Putri M
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASHusna Sholihah
 
Batas batas nilai peluang
Batas batas nilai peluangBatas batas nilai peluang
Batas batas nilai peluangfatia_azzahra
 
Materi matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x smaMateri matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x smaqhe2
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitasUNISBA
 
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikManajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikJudianto Nugroho
 

What's hot (19)

Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
 
Probabilitas Manprod 2
Probabilitas Manprod 2Probabilitas Manprod 2
Probabilitas Manprod 2
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
 
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
 
PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2
PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2
PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Materi peluang kelas viii
Materi peluang kelas viiiMateri peluang kelas viii
Materi peluang kelas viii
 
Pp mtk (peluang)
Pp mtk (peluang)Pp mtk (peluang)
Pp mtk (peluang)
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
Peluang SMP
Peluang SMPPeluang SMP
Peluang SMP
 
Batas batas nilai peluang
Batas batas nilai peluangBatas batas nilai peluang
Batas batas nilai peluang
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Materi matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x smaMateri matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x sma
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitas
 
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikManajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
 
Peluang smp
Peluang smpPeluang smp
Peluang smp
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 

Viewers also liked

Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Deni Wahyu
 
Distribusi frekuensi.1
Distribusi frekuensi.1Distribusi frekuensi.1
Distribusi frekuensi.1Ost Man
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMarobo United
 
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijayaMakalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijayaDhea Budiman
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Miftah Fadlilah
 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasarsilvia kuswanti
 

Viewers also liked (7)

Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2
 
Statistik Dasar
Statistik Dasar Statistik Dasar
Statistik Dasar
 
Distribusi frekuensi.1
Distribusi frekuensi.1Distribusi frekuensi.1
Distribusi frekuensi.1
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
 
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijayaMakalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasar
 

Similar to Tugas Peluang

Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3 Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3 azizahyasita
 
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3azizahyasita
 
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2
Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2Maysy Maysy
 
Feri Romadhona
Feri RomadhonaFeri Romadhona
Feri Romadhonaalfa23
 
Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang tioprayogi
 
pdf-peluang dan materi -ppt_compress.ppt
pdf-peluang dan materi -ppt_compress.pptpdf-peluang dan materi -ppt_compress.ppt
pdf-peluang dan materi -ppt_compress.pptbenedictbudi2
 
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfTeori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfmuhammadkafa1
 
Peluang ppt singkat kelompok 4
Peluang ppt singkat kelompok 4Peluang ppt singkat kelompok 4
Peluang ppt singkat kelompok 4Maysy Maysy
 
PERTEMUAN I KONSEP DASAR PELUANG.pptx
PERTEMUAN I  KONSEP DASAR PELUANG.pptxPERTEMUAN I  KONSEP DASAR PELUANG.pptx
PERTEMUAN I KONSEP DASAR PELUANG.pptxmuhfauzi16
 
STATISTIKA_KELOMPOK4.pptx
STATISTIKA_KELOMPOK4.pptxSTATISTIKA_KELOMPOK4.pptx
STATISTIKA_KELOMPOK4.pptxferriandiwibowo
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
 
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgePeluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgeArning Susilawati
 

Similar to Tugas Peluang (20)

Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3 Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
 
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
Presentasi peluang kelompok 3 x mia 3
 
Peluang by Kelompok 7
Peluang by Kelompok 7Peluang by Kelompok 7
Peluang by Kelompok 7
 
bab peluang
bab peluangbab peluang
bab peluang
 
peluang kel 5
peluang kel 5peluang kel 5
peluang kel 5
 
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2
Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Feri Romadhona
Feri RomadhonaFeri Romadhona
Feri Romadhona
 
Peluang (kelompok 6)
Peluang (kelompok 6)Peluang (kelompok 6)
Peluang (kelompok 6)
 
Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang
 
Peluang kel 5 xmia1
Peluang kel 5 xmia1Peluang kel 5 xmia1
Peluang kel 5 xmia1
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
pdf-peluang dan materi -ppt_compress.ppt
pdf-peluang dan materi -ppt_compress.pptpdf-peluang dan materi -ppt_compress.ppt
pdf-peluang dan materi -ppt_compress.ppt
 
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfTeori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
 
Peluang ppt singkat kelompok 4
Peluang ppt singkat kelompok 4Peluang ppt singkat kelompok 4
Peluang ppt singkat kelompok 4
 
PERTEMUAN I KONSEP DASAR PELUANG.pptx
PERTEMUAN I  KONSEP DASAR PELUANG.pptxPERTEMUAN I  KONSEP DASAR PELUANG.pptx
PERTEMUAN I KONSEP DASAR PELUANG.pptx
 
STATISTIKA_KELOMPOK4.pptx
STATISTIKA_KELOMPOK4.pptxSTATISTIKA_KELOMPOK4.pptx
STATISTIKA_KELOMPOK4.pptx
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgePeluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Tugas Peluang

  • 2. Nama Kelompok : 1. Amira Aghni H.Z.A.R (06) 2. Fadhli Rahman Fauzi (14) 3. Lita Novi Nirmala (24) 4. Pramanda Abruri (28) 5. Venessa Vasthi W (37)
  • 3. Inspirasi : • Misalkan Anda sedang bermain monopoli dan sekarang adalah giliran Anda untuk mengocok dua buah dadu. Anda ingin sekali mendapatkan dan membeli daerah Brastagi pada permainan tersebut. Agar tujuan Anda tercapai, dadu yang muncul harus berjumlah delapan. Berapa besar kemungkinan dadu yang muncul berjumlah delapan? Apakah peluang Anda untuk mendapatkan daerah Brastagi cukup besar? Bagaimana cara untuk mengetahuinya ?
  • 4. Munculnya teori peluang mungkin berawal dari adanya perjudian. Setiap orang yang berjudi pasti ingin menang. Akan tetapi, banyak orang yang berkata bahwa bermain judi adalah mempertaruhkan keberuntungan, karena terkadang menang dan terkadang kalah. Oleh karena banyak pejudi yang tidak puas akan kekalahan, maka mereka meminta bantuan para ahli matematika untuk mengatur suatu strategi yang bagus sehingga kemungkinan untuk menang lebih besar. Matematikawan yang dimaksud antara lain Pascal, Leibniz, Fermat, dan James Bernoulli. Jadi, dengan menggunakan teori peluang ketika melakukan melakukan permainan judi, misalkan permainan kartu atau dadu, dapat diterka berapa besar kemungkinan terjadinya suatu kejadiandalam permainan, meskipun hasilnya tidak dapat tepat 100 persen. Akan tetapi, hal ini tentu saja akan sangat membantu dalam memenangkan permainan.
  • 5. Selain dalam perjudian, apakah Anda mengetahui kegunaan lain dari peluang ? Ternyata akibat berkembangnya teori peluang yang terus melakukan peramalan, banyak bidang- bidang lain yang berkaitan dengan kejadian-kejadian yang bersifat peluang, menggunakan bantuan teori peluang. Misalkan pada peramalan cuaca, penanaman modal saham, dan penelitian ilmiah. Sekarang, untuk menghitung peluang berbagai kejadian, kita dapat menggunakan atura-aturan matematika tertentu sehingga mempermudah cara perhitungan. Cara menghitung peluang suatu kejadian, dapat Anda ketahui dengan memperdalam materi pada bab ini.
  • 6. A. Pengertian Peluang • Peluang mempunyai banyak persamaan arti, seperti kemungkinan, kesempatan dan kecenderungan . • Peluang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang bersifat acak. Suatu kejadian disebut acak jika terjadinya kejadian tersebut tidak diketahui sebelumnya. Oleh karena itu, peluang dapat digunakan sebagai alat ukur terjadinya kejadian di masa yang akan datang. • Definisi mengenai peluang dapat dilihat dari tiga jenis pendekatan. Yaitu pendekatan klasik, pendekatan frekuensi relatif dan pendekatan subjektif.
  • 7. I. Pendekatan Klasik Menurut pendekatan klasik, peluang didefinisikan sebagai hasil bagi banyaknya kejadian yang dimaksud dengan seluruh kejadian yang mungkin. Dirumuskan: n (A) = banyak hasil dalam A n (S) = banyak anggota ruang sampel P (A) = peluang terjadinya kejadian A II. Pendekatan Frekuensi Relatif Misalkan K suatu kejadian dalam suatu percobaan. Frekuensi Relatif Kejadian K (Fr(K)) adalah hasil bagi banyaknya hasil dalam K dengan banyaknya percobaan.
  • 8. • Berdasarkan informasi di atas, proses menghitung peluang suatu kejadian dengan pendekatan nilai frekuensi relatif dapat dirumuskan sebagai berikut. • Misalkan suatu percobaan diakukan sebanyak n kali. Jika kejadian K muncul sebanyak k kali ( 0<k<n), maka frekuensi relatif munculnya kejadian K ditentukan dengan rumus : Fr(K) = k/n • Jika n mendekati tak hingga maka cenderung konstan mendekati nilai tertentu. Nilai tertentu ini adalah peuang munculnya kejadian K. Dengan demikian, peluang munculnya kejadian K ditentukan dengan rumus. P(K) = C, C konstanta III. Pendekatan Subjektif Menurut pendekatan subjektif, peluang didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan individu atau kelompok yang didasarkan pada fakta- fakta atau kejadian masa lalu atau berupa terkaan saja. Misalnya, seorang direktur akan memilih seorang karyawan dari 3 orang calon yang telah lulus ujian saringan. Ketiga calon tersebut sama pintar, sama lincah dan semuanya penuh kepercayaan. Peluang tertinggi (kemungkinan diterima) menjadi karyawan ditentukan secara subjektif oleh sang direktur.
  • 9. B. Peluang Suatu Kejadian 1. Percobaan Statistika, Ruang Sampel, Titik Sampel, dan Kejadian a. Percobaan Statistika Percobaan Statistika adalah suatu kegiatan yang menghasilkan data. Contoh dari suatu percobaan (eksperimen) antara lain melempar sekeping mata uang logam. b. Ruang Sampel Ruang Sampel (S) adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin terjadi pada suatu percobaan. c. Titik Sampel Titik Sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel. Banyak titik sampel suatu ruang sampel dinyatakan dengan n(S). d. Kejadian Kejadian/peristiwa (K) merupakan himpunan bagian dari ruang sampel atau bagian dari hasil percobaan yang diinginkan.
  • 10. 1. Kejadian Sederhana atau kejadian elementer Kejadian sederhana atau kejadian elementer adalah suatu kejadian yang hanya mempunyai satu titik sampel. Pada percobaan melempar dadu berisi enam, kejadian-kejadian sederhana adalah : o {1} yaitu kejadian munculnya mata dadu 1, dan o {2} yaitu kejadian munculnya mata dadu 6 2. Kejadian Majemuk Kejadian majemuk adalah suatu kejadian yang mempunyai titik sampel lebih dari satu. Pada percobaan melempar dadu berisi enam, beberapa kejadian majemuk diantaranya adalah : o {3,4} yaitu kejadian munculnya mata dadu lebih dari 2 tetapi kurang dari 5. o {2,4,6} yaitu kejadian munculnya mata dadu genap.
  • 11. 2. Peluang Suatu Kejadian • Peluang suatu kejadian A didefinisikan sebagai hasil bagi banyak hasil dalam A dengan banyak anggota ruang sampel dari suatu percobaan. Ditulis: Keterangan : • n (A) = banyak hasil dalam A • n (S) = banyak anggota ruang sampel • P (A) = Peluang suatu kejadian A
  • 12. Contoh : • Sebuah dadu dilambungkan sekali. Ruang sampel percobaan adalah S= {1,2,3,4,5,6}, sehingga n(S) = 6. Misalkan A = himpunan kejadian terlihat mata dadu faktor dari 6 maka A = {1,2,3,6}, sehingga n(A) = 4. Peluang terlihat mata dadu faktor dari 6 adalah = 4/6 = 2/3
  • 13. 3. Kisaran Nilai Peluang • Misalkan A adalah sembarang kejadian pada ruang sampel S dengan n ( S ) = n, n ( A ) Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti. Contoh kejadian yang mustahil terjadi adalah ayam melahirkan, pohon jeruk berbuah mangga, dll.
  • 14. 4. Peluang Komplemen Suatu Kejadian Untuk memahami pengertian komplemen suatu kejadian, marilah kita simak kembali percobaan melempar dadu berisi enam sebanyak satu kali. Ruang contoh untuk percobaan tersebut adalah S = {1,2,3,4,5,6}. Misalkan : • E adalah kejadian munculnya mata dadu angka 1, maka E = {1} • E’ adalah kejadian munculnya mata dadu bukan angka 1, maka E’={2,3,4,5,6} Dalam hal demikian, kejadian E’ disebut komplemen kejadian E atau sebaliknya. Oleh karena E, E’, dan S merupakan himpunan-himpunan, maka hubungan antara E,E’, dan S dapat ditunjukkan dengan diagram venn seperti pada gambar berikut.
  • 15. • Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Jika E’ adalah komplemen kejadian E, maka peluang kejadian E’ ditentukan dengan aturan : P(E’) = 1 – P (E) P(E) adalah peluang kejadian E dan P(E) adalah peluang komplemen kejadian E. • 6 E’ • 2 • 5 • 4 • 3 • 1 E s
  • 16. Contoh • Sebuah dadu berisi enam dilempar sekali. Berapa peluang kejadian munculnya mata dadu bukan angka 2. Jawab: Misalkan E’ adalah kejadian munculnya mata dadu angka 2, maka E = {2} dan P(E) = 1/6. Jika E’ adalah kejadian munculnya mata dadu bukan 2, maka E’ adalah komplemen kejadian E, sehingga berlaku hubungan : P(E’) = 1 – P(E) P(E’) = 1 -1/6 = 5/6 Jadi, peluang kejadian mnculnya mata dadu bukan 2 adalah 5/6
  • 17. 5. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian Apabila sekeping mata uang logam dilemparkan sebanyak n kali maka diharapkan munculnya sisi gambar = munculnya sisi angka. Sebagai contoh, pada percobaan melempar sekeping mata uang logam sebanyak 50 kali, maka diharapkan munculnya sisi gambar sebanyak 25 kali dan munculnya sisi angka sebanyak 25 kali. • Bilangan 25 yang menyatakan harapan banyak kejadian munculnya sisi gambar disebut frekuensi harapan kejadian munculnya sisi gambar pada percobaan melempar sekeping mata uang logam sebanyak 50 kali. • Begitu pula dengan bilangan 25 yang ke-2, yaitu menyatakan harapan banyak kejadian munculnya sisi angka disebut frekuensi harapan kejadian munculnya sisi angka pada percobaan yang sama.
  • 18. Jadi, Frekuensi harapan adalah banyak kejadian atau peristiwa yang diharapkan dapat terjadi pada sebuah percobaan. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana cara menghitung frekuensi harapan pada sebuah percobaan? Ternyata, frekuensi harapan ditentukan oleh nilai peluang kejadian dan banyak percobaan yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian berikut ini. Misalkan pada percobaan melempar sekeping mata uang logam sebanyak 50 kali, frekuensi harapan munculnya gambar sama dengan 25 kali. Bilangan 25 ini diperoleh dengan cara sebagai berikut. 25 = ½ x 50 Ket : 25 adalah frekuensi harapan munculnya sisi gambar ½ adalah peluang kejadian munculnya sisi gambar 50 adalah banyak percobaan
  • 19. • Deskripsi diatas mengarah pada kesimpulan sebagai berikut. Misalkan sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(E) adalah peluang kejadian E. Frekuensi harapan kejadian E ditentukan dengan aturan : Fh(E) = n x P(E) Contoh : 1. Sebuah dadu bersisi enam dilempar sebanyak 300 kali. Hitunglah frekuensi harapan untuk kejadian munculnya mata dadu angka ganjil. Jawab : Banyak percobaan n = 300 Misalkan E adalah kejadian munculnya mata dadu angka ganjil, maka P(E) = 1/2 Fh(E) = n x P(E) = 300 X ½ = 150 Jadi, frekuensi harapan kejadian munculnya mata dadu angka ganjil adalah 150 kali.
  • 20. 2. Bibit ikan lele yang ditebarkan pada sebuah kolam mempunyai peluang hidup 0,92. Jika ke dalam kolam itu ditebar bibit ikan lele sebanyak 7000 ekor, berapa banyak ikan lele yang diharapkan hidup? Jawab : Banyak bibit ikan lele yang ditebar n = 7000 Misalkan E adalah kejadian ikan lele hidup, maka P(E) = 0,92 Fh(E) = n x P(E) = 7000 x 0.92 = 6440 Jadi, banyak ikan lele yang diharapkan hidup adalah 6440 ekor.