SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teori peluang adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ketiadakpastian, teori peluang
pertama kali muncul dari inspirasi para penjudi yang berusaha mencari kesempatan mereka
untuk memenangkan suatu permainan judi. Awalnya dilakukan oleh matematikawan dan
fisikawan Itali yang bernama Girlamo Cardano (1501-1576). Cardano lahir pada tanggal 24
september 1501. Cardano merupakan seorang penjudi pada waktu itu. Walaupun judi
berpengaruh buruk terhadap keluarganya, namun jadi juga memacunya untuk mempelajari
peluang. Dalam bukunya yang berjudul Liber de Ludo Aleae (Book on Games of Changes)
pada tahun 1565, cardano banyak membahas konsep dasar dari teori peluang yang berisi
tentang masalah perjudiannya. Adapun ilmu hitung peluang yang dikenal dewasa ini
dikemukakan oleh tiga orang Prancis, yaitu bangsawan kaya Chevalier de mere dan dua ahli
matematika, yaitu blaise pascal dan pierre defermat.
Probabilitas dinyatakan antara 0 (nol) sampai 1 (satu) atau dalam persentase.
Probabilitas 0 menunjukkan peristiwa yang tidak mungkin terjadi, sedangkan probabilitas
1 menunjukkan peristiwa yang pasti terjadi. P(A) = 0,99 artinya probabilitas bahwa
kejadian A akan terjadi sebesar 99 % dan probabilitas A tidak terjadi adalah sebesar 1%.
1.2. Tujuan Praktikum
Dari kegiatan praktikum yang dilakukan, praktikan diharapkan :
1. Dapat memahami dan menguasai fungsi dan metode perhitungan peluang.
2. Lebih memahami konsep korelasi antara dua kejadian (union dan interseksi).
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Misalkan sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali di antara N peristiwa yang saling
eksklusif (saling asing / terjadinya peristiwa yang satu mencegah terjadinya peristiwa yang lain)
dan masing-masing terjadi dengan kesempatan yang sama. Maka peluang peristiwa E terjadi
adalah :
P ( E ) = ,dengan batas-batas : 0 ≤ P(E) ≤ 1.
Jika P(E) = 0, maka diartikan peristiwa E pasti tidak terjadi, sedangkan jika P(E) = 1
diartikan peristiwa E pasti terjadi. Apabila ̅ menyatakan bukan peristiwa E, maka diperoleh :
P ( ̅ ) = 1 – P(E).
Atau berlaku hubungan :
P(E) + P ( ̅ ) = 1
Sedangkan yang dimaksud dengan frekuensi nisbi suatu kejadian ialah :
f i ( A ) = =
Bila u = { u1, u2, …, un } dan P1 dicatat sebagai frekuensi nisbi timbulnya kejadian dasar (ui)
maka :
∑
Irisan dua kejadian A dan B dinyatakan dengan lambang :
A B, ialah kejadian yang unsurnya termasuk dalam A dan B.
Gabungan dua kejadian A dan B dinayatakan dengan lambang :
A , ialah kejadian yang mengandung semua unsur yang termasuk A atau B atau keduanya.
P(A ) = P(A) + P(B) - P(A B)
P(A B) = 1 - P(A )
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini (Modul I – Teori Peluang) dilakukan pukul 13.00 – 15.00 WIT pada hari
Rabu, 01 April 2015. Praktikum dilakukan di Lab Komputasi (Computation And Operaton
Research Laboratory), Fakultas Teknik, Universitas Pattimura Ambon.
3.2. Alat dan Bahan yang Digunakan
Dalam praktikum ini, alat-alat yang digunakan adalah :
1. Sebuah dadu
2. Lembar kertas
3.3. Metode Pengolahan dan Analisa Data
Praktikum dilakukan dengan melemparkan sebuah dadu yang memiliki sisi enam
sebanyak 120 kali. Setelah mata dadu keluar, besarnya angka yang muncul tersebut di catat ke
dalam daftar mata dadu yang keluar pada setiap lemparan. Jika x kejadian yang mungkin
timbul akibat lemparan dadu dan f ialah pencatat berapa kali kejadian itu muncul, maka data-
data hasil pelemparan dadu dimasukkan ke dalam tampilan seperti di bawah ini :
X 1 2 3 4 5 6
F
Data yang telah didapat dari hasil percobaan diolah menggunakan perhitungan manual
dan menggunakan metode pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif untuk menjawab
pertanyaan agar dapat menjawab semua tujuan dari permasalahan yang ada pada praktikum
tersebut. Metode pengolahan data secara kualitatif adalah dimana data dijelaskan dengan kata-
kata, sedangkan metode pengolahan data kuantitatif adalah dimana data ditampilkan pada
bentuk angka-angka. Namun, angka-angka tersebut dapat dijelaskan secara kualitatif agar
lebih mudah dipahami.
5
BAB IV
MATERI
4.1. Laporan Detail Kegiatan
Praktikum ini (Modul I – Teori Peluang) dilakukan pada Rabu, 1 April 2015. Praktikum
dilakukan di Lab Komputasi (Computation And Operaton Research Laboratory). Sebelum
memulai praktikum, praktikan harus menjawab dua soal pertanyaan yang adalah kuis awal
yang wajib diikuti oleh setiap praktikan yang akan melakukan praktikum. Kemudian asisten
lab mengelompokkan setiap praktikan ke dalam 5 kelompok.
Kemudian dilakukan praktikum dengan melakukan percobaan pelemparan sebuah mata
dadu sebanyak 120 kali dan kemudian mencatat berapa banyak sisi mata dadu 1,2,3,4,5,6
yang muncul pada tabel. Peralatan yang digunakan adalah sebuah buah dadu dan alat tulis
menulis. Setelah itu, data tersebut kemudian diolah dan dilakukan analisa.
4.2. Hasil Percobaan
Berikut adalah data hasil pelemparan mata dadu yang dilakukan saat melakukan
praktikum :
Tabel 1. Data Hasil Pelemparan Mata Dadu
X 1 2 3 4 5 6
F
||||| |||||
||||| |||||
|
||||| |||||
||||| |||||
|||
||||| |||||
||||| |||||
||||| |||||
||||| |||||
|
||||| |||||
||||| |||||
||||| |||||
|||||
Jumlah 21 23 20 21 20 15
4.3. Analisa Data
Untuk menganalisa data hasil pengukuran, dapat dilakukan dibantu dengan menjawab
beberapa pertanyaan seperti yang terdapat di bawah ini :
1. Untuk pelemparan sebuah dadu, apakah suatu kepastian bahwa frekuensi setiap
mata dadu = 1/6? Mengapa?
2. Berapakah nilai ruang sampel untuk pelemparam 2 buah mata dadu?
6
3. Hitung besar frekuensi nisbi berikut!
A = {2, 5, 6} = ……….
B = {1, 3, 5} = ……….
C = {1, 2, 3} = ……….
A B = ………. A C = ………. B C = ……….
A B = ………. A C = ………. B C = ……….
Tunjukkanlah bahwa ∑ , dimana pi = frekuensi nisbi timbulnya kejadian dasar!
Pembahasan Soal dan Analisa Data
1. Dalam pelemparan sebuah dadu, berpeluang muncul adalah 1 sisi mata dadu pada
satu kali pelemparan. Jumlah seluruh ruang sampel pada sebuah dadu adalah 6 dikarenakan
dadu memiliki 6 sisi. Atau dengan kata lain pada pelemparan sebuah mata dadu, terdapat 6
ruang sampel (S = 6). Sehingga bilamana apabila kejadian munculnya masing-masing angka
(sampel 1, 2, 3, …, 6), dapat dituliskan bahwa masing-masing angka memiliki peluang 1/6.
2. Besar nilai ruang sampel untuk pelemparan 2 buah mata dadu adalah 36.
3. Hitung besar frekuensi nisbi :
A = {2, 5, 6} = + + = 0,483
B = {1, 3, 5} = + + = 0,508
C = {1, 2, 3} = + + = 0,533
A = P(A) + P(B) A B = 1 - A
= 0,483 + 0,5083 = 1 – 0,991
= 0,991 = 0,009
A = P(A) + P(C) A C = 1 - A
= 0,483 + 0,533 = 1 – 1,016
= 1,016 = - 0,016
B = P(B) + P(C) B C = 1 - B
= 0,508 + 0,533 = 1 – 1,041
= 1,041 = - 0,041
7
Dari hasil perhitungan nisbi di atas, dapat dianalisa bahwa hasil gabungan ( ) antara A
dan C serta antara B dan C, hasilnya lebih dari 1. Juga hasil irisan ( menimbulkan keduanya
kurang dari 0. Tentu saja hal ini menimbulkan kebingungan. Padahal apabila kita menilik
kembali pada konsep teori peluang bahwa kisaran suatu peristiwa x terjadi adalah 0≤x≤1, dimana
0 berarti peristiwa tersebut kemungkinan tidak akan terjadi dan 1 berarti peristiwa tersebut
mungkin terjadi. Maka hasil gabungan ( maupun irisan ( ) harus antara 0-1. Mengapa
melewati 1? Hal ini mungkin dipengaruhi oleh pemilihan data yang digunakan untuk
membentuk unsur B dan C, dimana untuk masing-masing dari keduanya, data-data yang
digunakan memiliki nilai yang cukup besar (1 = 21, 2 = 23, 3 = 20, 5 = 20).
Dengan hasil penjumlahan yang besar, maka hasil gabungan ( ) dari A dan C serta B dan
C, juga hasil irisan ( nya melewati kisaran yang ada, dan hal itu melawan konsep teori peluang.
Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, kita dapat mengubah data-data yang digunakan untuk
membentuk unsur B dan C dengan data yang lebih kecil (6 = 15). Sehingga, bisa kita mengubah
perhitungan seperti di bawah ini :
A = {2, 5, 6} = + + = 0,483
B = {1, 3, 6} = + + = 0,467
C = {1, 2, 6} = + + = 0,492
A = P(A) + P(B) A B = 1 - A
= 0,483 + 0,467 = 1 – 0,950
= 0,950 = 0,050
A = P(A) + P(C) A C = 1 - A
= 0,483 + 0,492 = 1 – 0,975
= 0,975 = 0,025
B = P(B) + P(C) B C = 1 - B
= 0,467 + 0,492 = 1 – 0.984
= 0,984 = 0,016
Maka hasil perhitungan nisbi telah kembali pada konsep teori peluang, yang dinyatakan
antara 0 (nol) sampai 1 (satu) atau dalam persentase. Probabilitas 0 menunjukkan
8
peristiwa yang tidak mungkin terjadi, sedangkan probabilitas 1 menunjukkan peristiwa yang
pasti terjadi.
4. Menunjukkan bahwa ∑ , dimana pi = frekuensi nisbi timbulnya kejadian
dasar
fi (A) = =
∑
∑
∑
9
BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum pada modul 1 yang berisi tentang Teori Peluang, dapat
praktikan simpulkan bahwa :
a. Probabilitas atau dengan bahasa sehari-hari sering disebut peluang merupakan
banyaknya kemungkinan-kemungkinan bahwa suatu kejadian akan terjadi
berdasarkan frekuensinya. Peluang terjadinya sebuah peristiwa adalah bernilai 1
(pasti terjadi), dan berkisar pada angka 0 (tidak mungkin terjadi) hingga angka 1.
Dimana masing-masing sampel yang ada pada ruang sampel memiliki peluang yang
berbeda antara yang satu dengan yang lain.
b. Dua kejadian dapat saling mempengaruhi, yaitu lewat irisan dua kejadian dengan
simbol dan gabungan dua kejadian yang dilambangkan dengan . Dimana untuk
mencari sebuah probabilitas dari gabungan dua kejadian A dan B, dapat digunakan
persamaan secagai berikut : P ( = P(A) + P(B), sedangkan untuk menghitung
probabilitas dari irisan dua kejadian A dan B, dapat digunakan persamaan sebagai
berikut: . Apabila hasil perhitungan irisan dan gabungan
melewati kisaran yang ditetapkan (0≤x≤1), dapat kita simpulkan bahwa kemungkinan
pemilihan data yang digunakan untuk membentuk unsur sebuah data terlalu besar,
sehingga harus dikombinasikan dengan data-data yang lebih kecil.
10
DAFTAR PUSTAKA
Tupan, Johan.M. Modul Praktikum Teori Peluang, MiniTab 14, SPSS 16 & MS.Excel
2007.2015.Ambon: Fakultas Teknik, Universitas Pattimura
Dasari, Dadan. Statistik Dasar 4 PDF

More Related Content

What's hot

Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Davisio
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Heri Setiawan
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galatKelinci Coklat
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuFitria Eviana
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemukPerbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemukSetyani Windi
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 

What's hot (20)

Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Peubah acak-diskret-khusus
Peubah acak-diskret-khususPeubah acak-diskret-khusus
Peubah acak-diskret-khusus
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Statistik Industri 1 - PENDAHULUAN
Statistik Industri 1 - PENDAHULUANStatistik Industri 1 - PENDAHULUAN
Statistik Industri 1 - PENDAHULUAN
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemukPerbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 

Viewers also liked

Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgePeluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgeArning Susilawati
 
Laporan praktikum teori peluang 3
Laporan praktikum teori peluang 3 Laporan praktikum teori peluang 3
Laporan praktikum teori peluang 3 zenardjov
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluangLilin Ariandi
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitasUNISBA
 
Laporan praktikum teori peluang 5
Laporan praktikum teori peluang 5 Laporan praktikum teori peluang 5
Laporan praktikum teori peluang 5 zenardjov
 
4. tes akhir mat sma k paket i
4. tes akhir mat sma k paket i4. tes akhir mat sma k paket i
4. tes akhir mat sma k paket iSutikno Java
 
Rpp 4 kesebangunan
Rpp 4 kesebangunanRpp 4 kesebangunan
Rpp 4 kesebangunanALI MUTOHAR
 
Probabilitas statistik
Probabilitas statistikProbabilitas statistik
Probabilitas statistikmamabelumpuas
 
Makalah statistik probabilitas
Makalah statistik probabilitasMakalah statistik probabilitas
Makalah statistik probabilitasHargo Kendar Suhud
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)Resti Amin
 
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXProblematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXZuhdha Basofi Nugroho
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleksraaaka12
 

Viewers also liked (20)

Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgePeluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
 
Laporan praktikum teori peluang 3
Laporan praktikum teori peluang 3 Laporan praktikum teori peluang 3
Laporan praktikum teori peluang 3
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitas
 
Laporan praktikum teori peluang 5
Laporan praktikum teori peluang 5 Laporan praktikum teori peluang 5
Laporan praktikum teori peluang 5
 
Teori probabilitas
Teori probabilitasTeori probabilitas
Teori probabilitas
 
4. tes akhir mat sma k paket i
4. tes akhir mat sma k paket i4. tes akhir mat sma k paket i
4. tes akhir mat sma k paket i
 
Kuartil, desil dan persentil
Kuartil, desil dan persentilKuartil, desil dan persentil
Kuartil, desil dan persentil
 
Rpp 4 kesebangunan
Rpp 4 kesebangunanRpp 4 kesebangunan
Rpp 4 kesebangunan
 
Probabilitas statistik
Probabilitas statistikProbabilitas statistik
Probabilitas statistik
 
Makalah statistik probabilitas
Makalah statistik probabilitasMakalah statistik probabilitas
Makalah statistik probabilitas
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Statisics task fian's group
Statisics task fian's groupStatisics task fian's group
Statisics task fian's group
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 
Statistik SMP
Statistik SMPStatistik SMP
Statistik SMP
 
Statistics's task 2
Statistics's task 2Statistics's task 2
Statistics's task 2
 
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXProblematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
 

Similar to Laporan praktikum teori peluang 1

Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaMarlyd Talakua
 
6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdfJurnal IT
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaAmnil Wardiah
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluangbagus222
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).pptAmbarPristiarini
 
Dari judi menuju ilmu probabilitas
Dari judi menuju ilmu probabilitasDari judi menuju ilmu probabilitas
Dari judi menuju ilmu probabilitasmahardikafajar
 
10. statistik 10 teori probabilitas
10. statistik 10   teori probabilitas10. statistik 10   teori probabilitas
10. statistik 10 teori probabilitasEdwin Ramadhani
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
 
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusriPERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusrikayzinevaofficial
 
Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang tioprayogi
 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruratuilma
 
Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Az'End Love
 

Similar to Laporan praktikum teori peluang 1 (20)

Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydya
 
6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf6. Probabilitas.pdf
6. Probabilitas.pdf
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 
Teori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptxTeori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptx
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
 
Modul 12. 3.4 (muthmainnah)
Modul 12. 3.4 (muthmainnah)Modul 12. 3.4 (muthmainnah)
Modul 12. 3.4 (muthmainnah)
 
kel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptxkel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptx
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Dari judi menuju ilmu probabilitas
Dari judi menuju ilmu probabilitasDari judi menuju ilmu probabilitas
Dari judi menuju ilmu probabilitas
 
10. statistik 10 teori probabilitas
10. statistik 10   teori probabilitas10. statistik 10   teori probabilitas
10. statistik 10 teori probabilitas
 
P5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptxP5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptx
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
Probabilitas
Probabilitas Probabilitas
Probabilitas
 
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusriPERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
PERTEMUAN 1 "PROBABILITAS" teknik indusri
 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang
 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baru
 
Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Laporan praktikum teori peluang 1

  • 1. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teori peluang adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ketiadakpastian, teori peluang pertama kali muncul dari inspirasi para penjudi yang berusaha mencari kesempatan mereka untuk memenangkan suatu permainan judi. Awalnya dilakukan oleh matematikawan dan fisikawan Itali yang bernama Girlamo Cardano (1501-1576). Cardano lahir pada tanggal 24 september 1501. Cardano merupakan seorang penjudi pada waktu itu. Walaupun judi berpengaruh buruk terhadap keluarganya, namun jadi juga memacunya untuk mempelajari peluang. Dalam bukunya yang berjudul Liber de Ludo Aleae (Book on Games of Changes) pada tahun 1565, cardano banyak membahas konsep dasar dari teori peluang yang berisi tentang masalah perjudiannya. Adapun ilmu hitung peluang yang dikenal dewasa ini dikemukakan oleh tiga orang Prancis, yaitu bangsawan kaya Chevalier de mere dan dua ahli matematika, yaitu blaise pascal dan pierre defermat. Probabilitas dinyatakan antara 0 (nol) sampai 1 (satu) atau dalam persentase. Probabilitas 0 menunjukkan peristiwa yang tidak mungkin terjadi, sedangkan probabilitas 1 menunjukkan peristiwa yang pasti terjadi. P(A) = 0,99 artinya probabilitas bahwa kejadian A akan terjadi sebesar 99 % dan probabilitas A tidak terjadi adalah sebesar 1%. 1.2. Tujuan Praktikum Dari kegiatan praktikum yang dilakukan, praktikan diharapkan : 1. Dapat memahami dan menguasai fungsi dan metode perhitungan peluang. 2. Lebih memahami konsep korelasi antara dua kejadian (union dan interseksi).
  • 2. 3 BAB II LANDASAN TEORI Misalkan sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali di antara N peristiwa yang saling eksklusif (saling asing / terjadinya peristiwa yang satu mencegah terjadinya peristiwa yang lain) dan masing-masing terjadi dengan kesempatan yang sama. Maka peluang peristiwa E terjadi adalah : P ( E ) = ,dengan batas-batas : 0 ≤ P(E) ≤ 1. Jika P(E) = 0, maka diartikan peristiwa E pasti tidak terjadi, sedangkan jika P(E) = 1 diartikan peristiwa E pasti terjadi. Apabila ̅ menyatakan bukan peristiwa E, maka diperoleh : P ( ̅ ) = 1 – P(E). Atau berlaku hubungan : P(E) + P ( ̅ ) = 1 Sedangkan yang dimaksud dengan frekuensi nisbi suatu kejadian ialah : f i ( A ) = = Bila u = { u1, u2, …, un } dan P1 dicatat sebagai frekuensi nisbi timbulnya kejadian dasar (ui) maka : ∑ Irisan dua kejadian A dan B dinyatakan dengan lambang : A B, ialah kejadian yang unsurnya termasuk dalam A dan B. Gabungan dua kejadian A dan B dinayatakan dengan lambang : A , ialah kejadian yang mengandung semua unsur yang termasuk A atau B atau keduanya. P(A ) = P(A) + P(B) - P(A B) P(A B) = 1 - P(A )
  • 3. 4 BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum ini (Modul I – Teori Peluang) dilakukan pukul 13.00 – 15.00 WIT pada hari Rabu, 01 April 2015. Praktikum dilakukan di Lab Komputasi (Computation And Operaton Research Laboratory), Fakultas Teknik, Universitas Pattimura Ambon. 3.2. Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam praktikum ini, alat-alat yang digunakan adalah : 1. Sebuah dadu 2. Lembar kertas 3.3. Metode Pengolahan dan Analisa Data Praktikum dilakukan dengan melemparkan sebuah dadu yang memiliki sisi enam sebanyak 120 kali. Setelah mata dadu keluar, besarnya angka yang muncul tersebut di catat ke dalam daftar mata dadu yang keluar pada setiap lemparan. Jika x kejadian yang mungkin timbul akibat lemparan dadu dan f ialah pencatat berapa kali kejadian itu muncul, maka data- data hasil pelemparan dadu dimasukkan ke dalam tampilan seperti di bawah ini : X 1 2 3 4 5 6 F Data yang telah didapat dari hasil percobaan diolah menggunakan perhitungan manual dan menggunakan metode pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif untuk menjawab pertanyaan agar dapat menjawab semua tujuan dari permasalahan yang ada pada praktikum tersebut. Metode pengolahan data secara kualitatif adalah dimana data dijelaskan dengan kata- kata, sedangkan metode pengolahan data kuantitatif adalah dimana data ditampilkan pada bentuk angka-angka. Namun, angka-angka tersebut dapat dijelaskan secara kualitatif agar lebih mudah dipahami.
  • 4. 5 BAB IV MATERI 4.1. Laporan Detail Kegiatan Praktikum ini (Modul I – Teori Peluang) dilakukan pada Rabu, 1 April 2015. Praktikum dilakukan di Lab Komputasi (Computation And Operaton Research Laboratory). Sebelum memulai praktikum, praktikan harus menjawab dua soal pertanyaan yang adalah kuis awal yang wajib diikuti oleh setiap praktikan yang akan melakukan praktikum. Kemudian asisten lab mengelompokkan setiap praktikan ke dalam 5 kelompok. Kemudian dilakukan praktikum dengan melakukan percobaan pelemparan sebuah mata dadu sebanyak 120 kali dan kemudian mencatat berapa banyak sisi mata dadu 1,2,3,4,5,6 yang muncul pada tabel. Peralatan yang digunakan adalah sebuah buah dadu dan alat tulis menulis. Setelah itu, data tersebut kemudian diolah dan dilakukan analisa. 4.2. Hasil Percobaan Berikut adalah data hasil pelemparan mata dadu yang dilakukan saat melakukan praktikum : Tabel 1. Data Hasil Pelemparan Mata Dadu X 1 2 3 4 5 6 F ||||| ||||| ||||| ||||| | ||||| ||||| ||||| ||||| ||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| | ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| Jumlah 21 23 20 21 20 15 4.3. Analisa Data Untuk menganalisa data hasil pengukuran, dapat dilakukan dibantu dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti yang terdapat di bawah ini : 1. Untuk pelemparan sebuah dadu, apakah suatu kepastian bahwa frekuensi setiap mata dadu = 1/6? Mengapa? 2. Berapakah nilai ruang sampel untuk pelemparam 2 buah mata dadu?
  • 5. 6 3. Hitung besar frekuensi nisbi berikut! A = {2, 5, 6} = ………. B = {1, 3, 5} = ………. C = {1, 2, 3} = ………. A B = ………. A C = ………. B C = ………. A B = ………. A C = ………. B C = ………. Tunjukkanlah bahwa ∑ , dimana pi = frekuensi nisbi timbulnya kejadian dasar! Pembahasan Soal dan Analisa Data 1. Dalam pelemparan sebuah dadu, berpeluang muncul adalah 1 sisi mata dadu pada satu kali pelemparan. Jumlah seluruh ruang sampel pada sebuah dadu adalah 6 dikarenakan dadu memiliki 6 sisi. Atau dengan kata lain pada pelemparan sebuah mata dadu, terdapat 6 ruang sampel (S = 6). Sehingga bilamana apabila kejadian munculnya masing-masing angka (sampel 1, 2, 3, …, 6), dapat dituliskan bahwa masing-masing angka memiliki peluang 1/6. 2. Besar nilai ruang sampel untuk pelemparan 2 buah mata dadu adalah 36. 3. Hitung besar frekuensi nisbi : A = {2, 5, 6} = + + = 0,483 B = {1, 3, 5} = + + = 0,508 C = {1, 2, 3} = + + = 0,533 A = P(A) + P(B) A B = 1 - A = 0,483 + 0,5083 = 1 – 0,991 = 0,991 = 0,009 A = P(A) + P(C) A C = 1 - A = 0,483 + 0,533 = 1 – 1,016 = 1,016 = - 0,016 B = P(B) + P(C) B C = 1 - B = 0,508 + 0,533 = 1 – 1,041 = 1,041 = - 0,041
  • 6. 7 Dari hasil perhitungan nisbi di atas, dapat dianalisa bahwa hasil gabungan ( ) antara A dan C serta antara B dan C, hasilnya lebih dari 1. Juga hasil irisan ( menimbulkan keduanya kurang dari 0. Tentu saja hal ini menimbulkan kebingungan. Padahal apabila kita menilik kembali pada konsep teori peluang bahwa kisaran suatu peristiwa x terjadi adalah 0≤x≤1, dimana 0 berarti peristiwa tersebut kemungkinan tidak akan terjadi dan 1 berarti peristiwa tersebut mungkin terjadi. Maka hasil gabungan ( maupun irisan ( ) harus antara 0-1. Mengapa melewati 1? Hal ini mungkin dipengaruhi oleh pemilihan data yang digunakan untuk membentuk unsur B dan C, dimana untuk masing-masing dari keduanya, data-data yang digunakan memiliki nilai yang cukup besar (1 = 21, 2 = 23, 3 = 20, 5 = 20). Dengan hasil penjumlahan yang besar, maka hasil gabungan ( ) dari A dan C serta B dan C, juga hasil irisan ( nya melewati kisaran yang ada, dan hal itu melawan konsep teori peluang. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, kita dapat mengubah data-data yang digunakan untuk membentuk unsur B dan C dengan data yang lebih kecil (6 = 15). Sehingga, bisa kita mengubah perhitungan seperti di bawah ini : A = {2, 5, 6} = + + = 0,483 B = {1, 3, 6} = + + = 0,467 C = {1, 2, 6} = + + = 0,492 A = P(A) + P(B) A B = 1 - A = 0,483 + 0,467 = 1 – 0,950 = 0,950 = 0,050 A = P(A) + P(C) A C = 1 - A = 0,483 + 0,492 = 1 – 0,975 = 0,975 = 0,025 B = P(B) + P(C) B C = 1 - B = 0,467 + 0,492 = 1 – 0.984 = 0,984 = 0,016 Maka hasil perhitungan nisbi telah kembali pada konsep teori peluang, yang dinyatakan antara 0 (nol) sampai 1 (satu) atau dalam persentase. Probabilitas 0 menunjukkan
  • 7. 8 peristiwa yang tidak mungkin terjadi, sedangkan probabilitas 1 menunjukkan peristiwa yang pasti terjadi. 4. Menunjukkan bahwa ∑ , dimana pi = frekuensi nisbi timbulnya kejadian dasar fi (A) = = ∑ ∑ ∑
  • 8. 9 BAB V KESIMPULAN Setelah melakukan praktikum pada modul 1 yang berisi tentang Teori Peluang, dapat praktikan simpulkan bahwa : a. Probabilitas atau dengan bahasa sehari-hari sering disebut peluang merupakan banyaknya kemungkinan-kemungkinan bahwa suatu kejadian akan terjadi berdasarkan frekuensinya. Peluang terjadinya sebuah peristiwa adalah bernilai 1 (pasti terjadi), dan berkisar pada angka 0 (tidak mungkin terjadi) hingga angka 1. Dimana masing-masing sampel yang ada pada ruang sampel memiliki peluang yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. b. Dua kejadian dapat saling mempengaruhi, yaitu lewat irisan dua kejadian dengan simbol dan gabungan dua kejadian yang dilambangkan dengan . Dimana untuk mencari sebuah probabilitas dari gabungan dua kejadian A dan B, dapat digunakan persamaan secagai berikut : P ( = P(A) + P(B), sedangkan untuk menghitung probabilitas dari irisan dua kejadian A dan B, dapat digunakan persamaan sebagai berikut: . Apabila hasil perhitungan irisan dan gabungan melewati kisaran yang ditetapkan (0≤x≤1), dapat kita simpulkan bahwa kemungkinan pemilihan data yang digunakan untuk membentuk unsur sebuah data terlalu besar, sehingga harus dikombinasikan dengan data-data yang lebih kecil.
  • 9. 10 DAFTAR PUSTAKA Tupan, Johan.M. Modul Praktikum Teori Peluang, MiniTab 14, SPSS 16 & MS.Excel 2007.2015.Ambon: Fakultas Teknik, Universitas Pattimura Dasari, Dadan. Statistik Dasar 4 PDF