Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal berdasarkan kriteria seperti kekayaan, kekuasaan, keturunan, dan pendidikan. Bentuk-bentuk stratifikasi sosial meliputi stratifikasi tertutup, terbuka, dan campuran. Stratifikasi sosial menimbulkan konsekuensi seperti terbentuknya kelas sosial, kesenjangan sosial, dan polarisasi kekuasaan.
3. Stratafikasi berasal dari kata bahasa Latin,
statum. Arti kata ini adalah lapisan atau
pelapisan. Dalam kaitannya dengan
masyarakat, stratafikasi sosial berarti lapisan
yang terdapat di masyarakat. Stratafikasi
masyarakat merupakan perbedaan yang
terdapat di masyarakat dalam tingkat yang
vertikal. Perbedaan secara vertical
menyatakan bahwa di dalam masyarakat
terdapat perbedaan tinggi/ rendah status
(kedudukan) seseorang.
4. Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial diartikan sebagai pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (herarkis).
Perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih
rendah. Selanjutnya Sorokin, mengemukakan bahwa inti dari
lapisan sosial adalah tidak adanya keseimbangan dalam
pembagian hak dan kewajiban, kewajiban dengan tanggung
jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggotaanggota
masyarakat.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku
dalam suatu masyarakat.
5. Soejono Soekanto
Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau
kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal.
Astried S. Susanto
Stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan hubungan antarmanusia
secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang, setiap saat
mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan
orang secara vertikal maupun mendatar dalam masyarakatnya.
D. Hendropuspito OC
Stratifikasi sosial adalah tatanan vertikal berbagai lapisan sosial
berdasarkan tinggi rendahnya kedudukan
Bruce J. Cohen
Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang
sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka
pada kelas sosial yang sesuai.
6. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa pelapiasan sosial adalah pembedaan
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
vertikal, yang diwujudkan dengan adanya
tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi
sampai yang paling rendah. Mengapa di dalam
masyarakat terdapat pelapisan sosial?
Pelapisan sosial akan selalu ditemukan dalam
masyarakat selama di dalam masyarakat
tersebut terdapat sesuatu yang dihargai.
7. Dalam masyarakat, khususnya di Indonesia ukuran atau
kriteria yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan
anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan (kelas sosial)
tertentu adalah sebagai berikut:
1. Ukuran Kekayaan
2. Ukuran Kekuasaan
3. Ukuran Keturunan
4. Ukuran Kepandaian atau Ilmu Pengetahuan
8. Terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat dikarenakan
adanya sesuatu yang dihargai dan dianggap bernilai.
Perkembangan zaman yang senantiasa berubah, sesuatu yang
dihargai dan dianggap bernilai pun berubah. Perubahan tersebut
lah yang menjadikan bentuk-bentuk stratifikasi semakin
beragam. Secara garis besar bentuk-bentuk stratifikasi sosial
sebagai berikut.
A. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi
Dalam stratifikasi ini dikenal dengan sebutan kelas sosial. Kelas
sosial dalam ekonomi didasarkan pada jumlah pemilikan
kekayaan atau penghasilan. Secara umum klasifikasi kelas
sosial terdiri atas tiga kelompok sebagai berikut.
1. Kelas Sosial Atas
2. Kelas Sosial Menengah
3. Kelas Sosial Bawah
9. B. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial adalah pembedaan
anggota masyarakat ke dalam kelompok tingkatan sosial
berdasarkan status sosialnya. Oleh karena itu, anggota
masyarakat yang memiliki kedudukan sosial yang terhormat
menempati kelompok lapisan tertinggi. Sebaliknya, anggota
masyarakat yang tidak memiliki kedudukan sosial akan
menempati pada lapisan lebih rendah. Contoh: seorang tokoh
agama atau tokoh masyarakat akan menempati posisi tinggi
dalam pelapisan sosial.
C. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik
Status sosial yang berdasarkan kriteria politik merupakan
penggolongan anggota masyarakat berdasarkan tingkat
kekuasaan yang dimiliki. Semakin besar kekuasaan yang dimiliki,
maka semakin tinggi pula statusnya di tengah-tengah kehidupan
masyarakat.
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik menjadikan
masyarakat terbagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok
lapisan atas yaitu elite kekuasaan disebut juga kelompok
dominan (menguasai) sedangkan kelompok lapisan bawah, yaitu
orang atau kelompok masyarakat yang dikuasai disebut massa
atau kelompok terdominasi (terkuasai).
10. D. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Pendidikan
Antara kelas sosial dan pendidikan saling memengaruhi. Hal ini
dikarenakan untuk mencapai pendidikan tinggi diperlukan uang
yang cukup banyak. Selain itu, diperlukan juga motivasi,
kecerdasan, dan ketekunan. Oleh karena itu, tinggi dan
rendahnya pendidikan akan berpengaruh pada jenjang kelas
sosial.
11. Dalam sosiologi dikenal tiga sistem stratifikasi sosial, yaitu
stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi sosial terbuka, dan
stratifikasi sosial campuran.
1.Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi sosial tertutup dalam masyarakat dapat digambarkan
seperti pada gambar di samping. Stratifikasi tertutup adalah
stratifikasi di mana anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas vertikal. Satu-satunya jalan untuk masuk dalam
stratifikasi ini melalui kelahiran atau keturunan. Wujud nyata dari
stratifikasi ini adalah sistem kasta di Bali. Kaum Sudra tidak dapat
pindah posisi ke lapisan Brahmana. Atau masyarakat rasialis,
kulit hitam (Negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa
pindah kedudukan di posisi kulit putih.
12. 2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
Stratifikasi sosial terbuka bersifat dinamis karena mobilitasnya
sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan
mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal. Pada umumnya,
sistem pelapisan ini, memberikan kesempatan kepada setiap
anggota untuk naik ke strata yang lebih tinggi, atau turun ke strata
yang lebih rendah. Selain itu, sistem pelapisan terbuka
memberikan perangsang lebih besar kepada setiap anggota
masyarakat untuk dijadikan landasan pembangunan masyarakat.
Contoh, seorang yang miskin karena usaha dan kerja keras dapat
menjadi kaya, atau sebaliknya.
3. Stratifikasi Campuran
Stratifikasi campuran diartikan sebagai sistem stratifikasi yang
membatasi kemungkinan berpindah strata pada bidang tertentu,
tetapi membiarkan untuk melakukan perpindahan lapisan pada
bidang lain. Contoh: seorang raden yang mempunyai kedudukan
terhormat di tanah Jawa, namun karena sesuatu hal ia pindah ke
Jakarta dan menjadi buruh. Keadaan itu menjadikannya memiliki
kedudukan rendah maka ia harus menyesuaikan diri dengan
aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
13. Setiap bentuk stratifikasi yang ada dalam masyarakat (sistem
lapisan sosial) akan mempunyai konsekuensi. Beberapa
konsekuensi dari adanya stratifikasi sosial, yaitu:
1.Timbulnya Kelas Soisal
Stratifikasi sosial menggolonggolongkan masyarakat ke dalam
kelompokkelompok sosial yang berbeda. Kelompok sosial atas
akan mengembangkan pola-pola tertentu dan akan sangat
membatasi anggotanya agar berbeda dari kelompok lainnya.
Sebaliknya, kelompok yang ada di bawahnya akan berusaha
meniru kelompok sosial yang berada di atasnya.
Kelompok yang berada di atas adalah kelompok yang
mempunyai kekuatan ekonomi, yaitu kelompok orang kaya.
Mereka mengukur segala sesuatu dengan uang. Prestise atau
gengsi menjadi bagian dari hidupnya. Mereka ingin menjadi
kelompok yang dipandang tinggi, sehingga tidak segan
menghamburkan uang demi menjaga gengsinya tersebut
14. 2. Kesenjangan Sosial
Konsekuensi lain sebagai akibat dari stratifikasi sosial adalah
kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial merupakan perbedaan
jarak antara kelompok atas dengan kelompok bawah. Tentu
saja kesenjangan sosial lebih didominasi oleh perbedaan
tingkat ekonomi. Kelompok atas yang kaya, dengan
kekayaannya akan semakin kuat untuk bertahan hidup.
Sebaliknya, kelompok bawah yang miskin akan menjadi
kelompok yang terpinggirkan.
3. Polarisasi Power
Polarisasi berarti pembagian suatu unsur menjadi dua bagian
yang berlawanan, sedangkan power sendiri diartikan sebagai
kekuatan. Jadi, secara bebas polarisasi power dapat
didefininisikan sebagai pembagian kekuatan.
Dalam hal ini, pembagian masyarakat menjadi dua kelas, yaitu
kelas atas dan kelas bawah yang tidak lagi didasarkan hanya
pada kehormatan saja, akan tetapi lebih pada unsur
kepentingan dan kekuatan dari dua kelompok masyarakat
tersebut yang saling berlawanan.