2. Manusia Sebagai Makhluk
Individu dan Makhluk Sosial
A. M anusia Sebagai M akhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu yaitu makhluk
yang tidak dapat dibagi dan tidak dapat dipisahkan
antara jiwa dan raga, keberadaanya sebagai
makhluk tunggal yang memiliki ciri khas dengan
corak kepribadiannya termasuk kemampuan
kecakapannya. Setiap manusia memiliki
perbedaan, hal itu dikarenakan manusia memiliki
karakteristik sendiri, memiliki sifat, watak,
keinginan, dan cita-cita yang berbeda satu sama
lainnya.
3. B M
. anusia sebagai m akhluk sosial
Manusia adalah makhluk monodualis, disamping sebagai
makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial yaitu
bahwa setiap manusia dalam menjalani kehidupannya akan
senantiasa bersama dan bergantungpada manusia lainnya.
Manusia saling membutuhkan satu sama lainnya, serta
menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial.
Alasan manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, yaitu:
1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
2. Perilaku manusia mengharapkan suaru penuilaian.
3. Mausia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditentan-tengah
manusia.
4. Fungsi dan Peran Manusia
Sebagai Makhluk Individu dan
Makhluk Sosial
Identitas, fungsi dan peranan sosial manusia (terjadinya interaksi sosial):
1.Manusia sebagai makhluk individu
2.Manusia sebagai makhluk sosial
3.Manusia sebagai makhluk berketuhanan
Untuk mengemban ketiga fungsi, identitas dan peranan sosial tersebut
manusia mempunyai dorongan atau motif untuk mengadakan hubungan
dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan dengan tuhannya. Hal inilah
yang mendasari terjadinya interaksi antara manusia yang satu dengan
manusia yang lainnya.
Pengertian interaksi sosial: Hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi sosial
tertentu. Di dalam proses interaksi sosial ini juga berlangsung proses
menyesuaikan diri antara satu orang terhadap orang yang lainnya,
sehingga (bila berhasil) akan terwujud hubungan sosial dan transaksi
sosial yang berimbang dan berkesinambungan (adaptif social relationship).
5. Sikap Manusia Terhadap Perbedaan
Kepentingan Individu dan
Kepentingan Sosial
Setiap yang disebut manusia selalu terdiri dari dua
kepentingan, yaitu kepentingan individu yang
termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau
golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk
kepentingan rakyat . Dalam diri manusia, kedua
kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan.
Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau
masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang
berkembang menjadi paham/aliran bahkan ideologi
yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.
6. 1. Pandangan Individualisme
Individualisme berpangkal dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah
makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk
pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain.
Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus
diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang
individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan
ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal.
2. Pandangan Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang
adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik
dan alat-alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan
masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme,
mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut,
sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus diletakkan dalam
kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas.
7. Proses Interaksi Manusia
dengan Masyarakat
Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Selain itu
interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut
hubungan antara orang perorangan, kelompok dengan kelompok atau orang
perorangan dengan kelompok.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor :
1.Imitasi; Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong
seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
2.Sugesti; Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu
pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh
pihak lain.
3.Identifikasi; Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan
dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih
mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar
proses ini.
4.Proses simpati; Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang
merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan
yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk
memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
8. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis,
menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok
maupun antara individu dengan kelompok.
1.Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat
berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu,
antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu,
suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak
langsung.
2.Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada
perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin
disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan
kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang tersebut.
9. Macam-macam proses sosial
PROSES-PROSES YANG ASOSIATIF:
1.Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap
kelompoknya (in-g ro up -ny a ) dan kelompok lainya ( o ut-g ro up -ny a ).
Kerja sama akan bertambah kuat apabila ada hal-hal yang menyinggung
anggota perorangan lainnya.
2.Akomodasi (Accom odation)
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu menujuk pada suatu
keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk
pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan
norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
10. 3. Asimilasi (Assim ilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia
ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga
meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan
tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan
memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
4. Amalgamasi
Merupakan peleburan dua kelompok budaya yang
kemudian melahirkan budaya baru. Biasanya dapat
terjadi dengan sukarela maupun dengan pemaksaan.
11. PROSES-PROSES YANG DISOSIATIF:
1. Persaingan (Competition)
Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu
proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang
bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat
perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok
manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan
mempertajam prasangka yang telah ada tanpa
mempergunakan ancaman atau kekerasan.
2. Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses
sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau
pertikaian.
12. 3.Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menyadari
adanya perbedaan-perbedaan misalnya
dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-
unsur kebudayaan, pola-pola perilaku,
dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri
tersebut dapat mempertajam perbedaan
yang ada hingga menjadi suatu
pertentangan atau pertikaian.