3. Piritim a. sorokin
“Sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam keas – kelas yang tersusun secara bertingkat”.
Max weber
“sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk
dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-
lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege
dan prestise”.
Cuber
“sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori
dari hak-hak yang berbeda”.
5. Semakin banyak kepemilikan
atau kecakapan seseorang atau
masyarakat terhadap sesuatu yang
dihargai, semakin tinggi pula
kedudukan atau lapisannya.
Sebaliknya, mereka yang
hanya memiliki sedikit atau bahkan
tidak sama sekali, maka mereka
mempunyai kedudukan atau apisan
yang rendah.
7. Otomatis Sengaja
Bertujuan untuk melakukan
pembagian kekuasaan dan
wewenang yang resmi
dalam organisasi-organisasi
formal.
Faktor-faktor yang
dibawa individu sejak
lahir
8. • Contohnya sistem kasta dalam Ajaran
agama hindu.
Tertutup
(Tidak dapat pindah
tingkatan sosial yang lebih
tinggi atau lebih rendah)
• Kekayaan
• Kekuatan
• Kehormatan
• Pendidikan (Ilmu pengetahuan)
Terbuka
(anggotanya dapat
berpindah strata)
• Kombinasi dari stratifikasi sosial tetutup dan stratifikasi
sosial terbuka
• Contohnya: sistem politik suatu kelompok
menerapkan stratifasi sosial terbuka, namun dlm
bidang lain (ekonomi budaya etc..) menerapkan
stratifasi sosial tertutup.
Campuran
9. • Cara pandang yg menganggap diri sendiri sbg sosok terbaik & special
sehingga cenderung menganggap remeh org lain.
Eklusivitas
• Dipahami sebagai pengagung kelompok sendiri yang terjadi dalam
stratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat.
Etnosentrisme
• Pertentanngan yang terjadi antara dua pihak dan masing-masing
berusaha mempertahankan hidup, eksistensi, dan prisipnya
Konflik Sosial
10. Motivasi
• Menimbulkan dorongan, baik dr dalam maupun luar diri
seseorang untuk mengejar ketinggalan. Dan melakukan
mobilitas sosial sehingga bisa menduduki status sosial yg
pantas
Perubahan
• Menuju arah lebih baik yg berlangsung lebih cepat krn
telah ada motivasi untuk memperbaiki hidup.
Sehingga tercipta SDM yg berkualitas
Ketertiban
sosial
• Karena setiap org memiliki peranan sendiri sehingga
sudah sadar akan hak & kwajiban masing2 sehingga
tdk tercampurnya peranan sosial.
13. Di dalam sel ada tingkat tertinggi, yaitu untuk
orang2 yg mempunyai kekayaan berlebih, kelas menengah
bagi orang2 yg mempunyai kekuasaan besar di dalam
tahanan (preman). Dan yg terendah adalah bagi orang2 yg
tidak mempunyai apa-apa (orang biasa). Orang biasa inilah
yg menjadi korban oleh orang2 atau kelompok2 yg
mempunyai kekuasaan & kekayaan.
Inilah yg terjadi akibat adanya stratifikasi sosial yg
sebenarnya dapat di hilangkan dengan dibuatnya peraturan
yang tegas, bukan peraturan yg dapat dibeli atau
dipermainkan. Oleh sebab itu penegak hukum maupun
hukum itu sendiri haruslah melakukanya dgn benar &
bertindak dgn jelas.
Problematika
15. Biaya sekolah yang mahal bukan perkara yang
sulit bagi mereka yang berkecukupan.
Sementara bagi orangtua pegawai biasa, yang
ada pada mereka hanyalah semangat untuk
membangun optimisme dalam menata hari esok
menjadi lebih baik.
Lantas, bagaimana dengan orangtua yang
petani, tukang, buruh, wiraswastawan kecil dan
profesi-profesi selevelnya? Di antara mereka ada
yang masih dengan setia menyulam asa yang
tersisa untuk menyiasati kemiskinan yang sedang
menerpa mereka, kendatipun itu terasa berat.
Kebanyakan mereka hanya pasrah.
17. Bukan rahasia umum jika “si miskin”
selalu sulit untuk mendapatkan pelayanan
umum khususnya dalam kesehatan, banyak
potret buram dalam dunia kesehatan di
indonesia, mulai dari dipersulitnya pasien-
pasien yang kurang mampu dalam
mendapatkan pelayanan, sehingga
menyebabkan pasien tersebut terlantar dan
bahkan ada beberapa yang sampai
meregang nyawa hanya karena masalah
biaya.