Pelapisan sosial adalah sistem penggolongan masyarakat ke dalam lapisan berdasarkan kekayaan, kekuasaan, dan prestise. Terdapat tiga jenis pelapisan: tertutup, terbuka, dan campuran. Persamaan derajat menjamin hak asasi setiap individu. Masalah utama pelapisan sosial adalah konflik antarkelas dan ketidakadilan pelayanan publik berdasarkan status sosial.
2. Pelapisan sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah
penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem
sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi
kekuasaan, privilese dan prestise.
Pelapisan sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan
penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara
bertingkat (hirarkis).
3. Dasar-Dasar Pembentukan Pelapisan
Sosial
Ukuran Kekayaan
barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan
termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian
pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan
digolongkan ke dalam lapisan yang rendah.
Ukuran Kekuasaan dan Wewenang
Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab
orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai
orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan
wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
4. Ukuran Kehormatan
Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional,
biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak
jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang
yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota
masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan
5. dilihat dari sifatnya pelapisan sosial
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata
sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi
sangat terbatas pada mobilitas horizontal saja. Contoh:
Sistem kasta.
Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana.
Rasialis.
Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah
kedudukan di posisi kulit putih.
6. Feodal.
Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan atau majikan
2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap
anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal
maupun horisontal. Contoh :
Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak atau kurang pendidikan akan dapat memperoleh
pendidikan asal ada niat dan usaha.
7. 3. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara
stratifikasi terbuka dan tertutup. Misalnya, seorang Bali berkasta
Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun
apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh
kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan
aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
8. KESAMAAN DERAJAT
Persamaan derajat adalah persamaan yang dimiliki oleh diri pribadi
kepada diri orang lain ataupun masyarakat, biasanya persamaan
derajat itu dapat dinyatakan dengan HAM (Hak Asasi Manusia)
9. Persamaan derajat di Indonesia
Persamaan derajat adalah persamaan nilai, harga taraf yang
membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lainnya.
Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk tuhan yang
dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban asasi
manusia. Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan
kedudukan yang terhormat.sedangkan kesamaan derajat adalah
tingkatan, martabat dan kedudukan manusia sebagai makhluk
tuhan yang memiliki kemampuan kodrat,hak dan kewajiban.
10. MASALAH TENTANG PELAPISAN SOSIAL
DAN KESAMAAN DERAJAT
Dampak positif yang ditimbulkan dari stratifikasi sosial yaitu
adanya kemampuan dari setiap individu di dalam masyarakat
untuk bersaing,berpindah kasta,sehingga mendorong setiap
individu untuk berprestasi,berkerja keras.Meningkatkan
pemerataan pembangunan setiap daerah,baik atas usulan
masyarakat di wilayah tersebut atau pemerintah guna
menghilangkan kesenjangan sosial
11. dampak negatif yang ditimbulkan dari stratifikasi sosial yaitu adanya
konflik antar kelas yaitu terjadi karena adanya perbedaan kepentingan
antar kelas sosial maka akan muncul konflik antar kelas,konfik antar
kelompok sosial masyarakat yang beranekaragam dan mejemuk
menjadikan timbulnya kelompok sosial,yang ditimbulkan berdasarkan
perbedaan profesi, ekonomi, ideology, agama, suku dan ras sehingga
memicu timbulnaya usaha untuk menguasai kelompok lain dengan
pemakasaan dan akibatnya muncul konflik, selanjutnya ada konflik antar
generasi konflik ini terjadi antar generasi muda dan generasi tua yang
ingin mempertahan nilai,atau adat lama dengan generasi muda yang
mengadakan perubahan.
12. ISU PERMASALAHAN YANG TERJADI
1. Tingkat pelayanan BPJS berdasarkan stratifikasi sosial
BPJS bersedia melayani pasien BPJS sesuai dengan ketentuan
yang telah diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang
Sistem Jaminan Nasional. Sejauh pengamatan lapangan selama
ini di sejumlah puskesmas dan rumah sakit, pelaksanaan BPJS
masih amburadul.Seluruh tempat pelayanan kesehatan menjadi
kebanjiran pasien dan membuat antrean panjang.
13. 2. Hukuman yang berlaku berdasarkan strtifikasi sosial
Penegak hukum indonesia dirasa kurang tegas dalam mengambil
keputusan terutama pada kasus korupsi. Mungkin ada ketidak
beresan pada sistemnya atau mungkin pada pelaku penegak
hukumnya sendiri. Karena sangat terlihat jelas ketika mengambil
keputusan atas hukuman yang diberikan pada pelaku tindak
korupsi. Tetapi ketika dihadapkan dengan kasus-kasus kecil atau
kasus yang dilakukan oleh masyarakat kalangan bawah.