Teori Konsumsi membahas faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga seperti pendapatan, kekayaan, ekspektasi masa depan, serta faktor demografi dan sosial budaya. Ada berbagai pendekatan dalam menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan seperti pendekatan Keynes, siklus hidup, serta hukum Gossen."
2. Pengantar
✤ Pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi
pemerintah (government consumption) dan konsumsi
rumah tangga/ masyarakat (household consumption)
✤ Pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki porsi
terbesar dalam total pengeluaran agregat negara (60--
‐70%)
✤ Fluktuasi ekonomi riil terbaca dari pola konsumsi
rumah tangga, dan besar pengaruh thd prtumbuhan
ekonomi negara
✤ Faktor yg mempengaruhi tingkat KONSUMSI (C) adalah
PENDAPATAN (Y) -
‐-
‐> berkorelasi positif
✤ C = f(Y)
3. T
eori Keynes
✤ Konsumsi saat ini dipengaruhi oleh
pendapatan disposabel saat ini
✤ Ada batas konsumsi minimal yg tidak
bergantung tingkat pendapatan
(konsumsi otonomous); seberapa
kecil pun pendapatan, konsumsi
kebutuhan pokok harus dipenuhi
✤ J i k a p e n d a p a t an d i sp o sab el
meningkat, maka konsumsi juga
akan meningkat
✤ Peningkatan konsumsi tidak sebesar
peningkatan pendapatan
C = C0 + b Yd
C = konsumsi
C0 = konsumsi otonomous
b = marginal propensity to consume (MPC)
Yd = pendapatan disposabel
0 < b < 1
5. Kecenderungan Konsumsi Marjinal
Marginal Propensity to Consume (MPC) ... 1
✤ Merupakan konsep yang memberikan gambaran tentang berapa
konsumsi akan bertambah bila pedapatan disposabel bertambah satu
unit.
✤
✤
Tambahan konsumsi
tidak akan lebih besar
d a r i t a m b a h a n
p e n d a p a t a n
disposabel
MPC tidak mungkin
negatif
MPC =
αC
αYd
MPC
Y
C
2600
1800
800
200
0 1000 2000 3000
mobil
rekreasi
rumah
6. ✤ Nilai MPC akan makin kecil pada saat
pendapatan disposabel meningkat
✤ pertambaham konsumsi semakin
menurun bila pendapatan disposabel
terus meningkat
✤ Jika negara makin makmur dan adil,
porsi pertambahan pendapatan yang
digunakan untuk konsumsi akan
berkurang, mengapa?
✤ MPC pada kelompok masyarakat
berpenghasilan tinggi (negara maju)
le bih re nda h dari pada MPC
k e l o m p o k m a s y a r a k a t
berpenghasilan rendah (negara
sedang berkembang)
Kecenderungan Konsumsi Marjinal
Marginal Propensity to Consume (MPC) ... 2
C
Y
0 Y1 Y2 Y3
a
b c
7. Kecenderungan Konsumsi Rata-rata
Average Propensity to Consume (APC) ... 1
Pendapatan
Disposabel
Konsumsi
▵ Pendapatan
Disposal
▵ Konsumsi MPC APC
0 200 - - - -
1.000 1.000 1.000 800 0,80 1,00
2.000 1.800 1.000 800 0,80 0,90
3.000 2.600 1.000 800 0,80 0,87
4.000 3.400 1.000 800 0,80 0,85
5.000 4.200 1.000 800 0,80 0,84
✤ Rasio antara konsumsi total dgn pendapatan disosabel
total
✤
Karena MPC < 1; maka APC < 1
✤
Nilai APC mula-‐mula tinggi daripada MPC, tetapi
semakinn lama semakin menurun
0
8. Diagram Kecenderungan Konsumsi Rata-rata
Average Propensity to Consume (APC) ... 1
APC
MPC
0
MPC/APC
1000 3000 4000 5000
Y
2000
Nilai APC mula-‐mula tinggi daripada MPC, tetapi
semakinn lama semakin menurun
9. Hubungan Konsumsi & T
abungan
✤
✤
✤
Setiap penghasilan disposabel akan dialokasikan untuk 2 hal: KONSUMSI
dan TABUNGAN
Besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan
tabungan disebut kecenderungan menabung marjinal (Marginal
Propensity to Save / MPS)
Rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan disposabel disebut
kecenderungan menabung rata-‐rata (Average Propensity to Save / APS)
10. Hubungan Konsumsi & T
abungan
✤ Bila pendapatan disposable
sudah melebihi batas pendapatan
minimal, dimana konsumsi sama
dengan pendapatan, maka baik
MPC+MPS maupun APC+APS
sama dengan satu
Yd = C + S
Yd
=
C
+
S
Yd Yd Yd
1 = APC + APS
αYd = αC + αS
αYd αC αS
= +
αYd αC αS
1 = MPC + MPS
11. Model Konsumsi Siklus Hidup (Life Cycle
Hypothesis of Consumption).
• Model konsumsi siklus hidup (Life
Cycle Hypothesis of ConsumptionI, disingkat
LCH) dikembangkan oleh Franco Modigliani,
Albert Ando, dan Richard Brumberg
12. • Model ini sama dengan Model Keynes, hanya
Model siklus hidup ini mencoba menggali
lebih dalam untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang memengaruhi besarnya
pendapatan disposabel
Ternyata, tingkat pendapatan disposable
berkaitan erat dengan usia seseorang selama siklus
hidupnya. Model siklus hidup ini membagi perjalanan
hidup manusia menjadi tiga periode:
13. Model siklus hidup ini membagi perjalanan
hidup manusia menjadi tiga periode:
a. Periode Belum Produktif
Periode ini berlangsung dari sejak manusia
lahir, bersekolah, hingga pertama kali bekerja,
biasanya berkisar antara usia nol hingga dua
puluh tahun. Pada periode ini umumnya
manusia belum menghasilkan pendapatan.
memenuhi kebutuhan konsumsi, mereka harus
dibantu oleh anggota keluarga lain yang telah
berpenghasilan.
14. b. Periode Produktif
Periode ini umumnya berlangsung dari usia
sekitar dua puluh tahun. Selama periode ini,
tingkat penghasilan meningkat. Awalnya
meningkat cepat dan mencapai puncaknya pada
usia sekitar lima puluhan tahun. Setelah itu
tingkat pendapatan disposabel menurun, sampai
akhirnya tidak mempunyai penghasilan lagi.
15. c. Periode Tidak Produktif Lagi
Periode ini berlangsung setelah usia manusia melebihi enam
puluh tahun. Ketuaan yang datang tidak memungkinkan
mereka bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Pola
konsumsi manusia berkaitan dengan periode hidupnya.
Dengan kata lain, manusia harus merencanakan alokasi
pendapatan disposabelnya. Ada saatnya mereka harus
berutang/mendapat tunjangan, ada saat harus menabung
sebanyak-banyaknya dan akhirnya ada pula saat dia harus
hidup dengan menggunakan uang tabungannya.
20. Asumsi konsumsi horizontal adalah ketika seseorang
memperhatikan semua kebutuhannya secara sama penting dan
merata dengan memperhatikan sekaligus banyak kebutuhan.
Sehingga seseorang tersebut berusaha untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhannya dan berusaha memperoleh
tingkat kepuasan yang sama rata dengan semua jenis
pemenuhan kebutuhan tersebut.
Kedua asumsi tersebut dapat melahirkan fungsi dan variable
konsumsi dalam ekonomi. Hal ini dapat dijelaskan melalui
contoh. Untuk konsumsi vertikal, misalnya ketika Anda makan
satu ayam goreng, akan terasa enak.
21. ketika Anda memakan ayam goreng ketiga, Anda sudah tidak
merasakan sama sekali rasa enak memakan ayam, bahkan
justru bosan dan tidak mendapat kesenangan apapun. Hal ini
sesuai dengan hukum Gossen I yang berbunyi “Jika
pemenuhan satu kebutuhan dilakukan. secara terus menerus,
tingkat kenikmatan atas pemenuhan itu semakin lama akan semakin
berkurang hingga akhirnya mencapai titik kepuasan tertentu”.
Contoh fungsi dan variable konsumsi horizontal adalah ketika Anda
memiliki uang Rp 100.000 yang akan digunakan untuk berbelanja
kebutuhan memasak, maka Anda akan mengalokasikan pembagian
uang tersebut secara cukup dan merata untuk memenuhi bahan-
bahan yang Anda perlukan untuk memasak suatu menu tertentu. Hal
ini sesuai dengan hukum Gossen II yang berbunyi “Pada dasarnya,
manusia cenderung memenuhi berbagai macam kebutuhannya
sampai pada tingkat intensitas / kepuasaan yang sama”.
24. Faktor yg Memengaruhi Tingkat Konsumsi
1. Faktor Ekonomi
a. Pendapatan rumah tangga ( Household income )
b. Kekayaan rumah tangga ( household wealth )
c. Jumlah barang-barang konsumsi tahan lama
dalam masyarakat.
d. Perkiraan tentang masa depan ( Household
expectation about the future )
e. Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan
distribusi pendapatan.
25. Faktor yg Memengaruhi Tingkat Konsumsi
2 . Faktor Demografi ( Kependudukan )
a Jumlah penduduk
b. Komposisi Penduduk
3. Faktor Non Ekonomi
Faktor Sosial Budaya masyarakat.