SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Uang dan inflasi
KELOMPOK 4
No Nama Mahasiswa NPM No. Urut Daftar
Daftar Hadir
1 Afrida Syahputri R N 153060021601 4
2 Aulia Amani Wahdah 153060021379 11
3 Delviadri Arwin 153060021400 16
4 Fajar Firdzatul
Nugraha
153060021549 20
5 Muhammad Rafi K 153060021515 28
6 Tri Setya Aulia 153060021472 38
APA ITU UANG?
FUNGSI UANG
Uang memiliki 3 tujuan:
- Sebagai Penyimpan Nilai -
- Unit Hitung -
- Media Pertukaran -
Sebagai Penyimpan Nilai
(Store of value)
“Uang adalah cara mengubah daya beli dari masa kini ke masa
depan”
Contoh: “jika saya bekerja hari ini dan mendapat $100, saya bisa
menyimpan uang itu dan membelanjakannya besok, minggu depan,
bulan depan, dsb”.
Sebagai Unit Hitung
(unit of account)
“ Uang memberikan ukuran di mana harga ditetapkan dan uang
dicatat”
Uang adalah ukuran yang kita gunakan untuk mengukur transaksi
ekonomi
Sebagai Media Pertukaran
(medium of exchange)
“Uang adalah apa yang kita gunakan untuk membeli barang dan
jasa”
Kemudahan untuk mengubah uang menjadi sesuatu yang lain –
barang dan jasa – kadang disebut liquiditas uang
Jenis – jenis Uang
• Uang yang tidak memiliki nilai interinsik disebut Uang Atas –
Unjuk (fiat money) ditetapkan sebagai uang berdasarkan dekrit
pemerintah, atau atas unjuk pemerintah.
• Dimasa lalu, perekonomian berjalan menggunakan Uang
komoditas (commodity money) sebagai alat pembayaran
menggunakan komoditas dengan nilai interinsik sebagai uang.
Contohnya emas (gold standard). standar emas berlaku di dunia
selama akhir abad ke – 19.
Bagaimana Kuantitas Uang Dikendalikan
Jumlah uang yang tersedia disebut Jumlah uang beredar. Dalam
perekonomian yang menggunakan uang atas-unjuk, pemerintah,
mengendalikan jumlah uang beredar. “Kontrol atas jumlah uang
beredar disebut Kebijakan Moneter”.
Kebijakan moneter didelegasikan kepada lembaga independen
yang disebut bank sentral.
Bagaimana Kuantitas Uang Diukur
• Karena uang adalah persediaan aset yang digunakan untuk
transaksi, kuantitas uang adalah jumlah aset tersebut.
• Aset yang paling jelas untuk dimasukan dalam kuantitas uang
adalah Mata Uang (currency) atau biasa disebut uang kartal (ex:
uang kertas, uang logam)
• Jenis aset kedua yang digunakan dalam transaksi adalah
rekening giro.
Teori Kuantitas Uang (David Hume)
Teori kuantitas uang adalah sebuah proporsi yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan antara kuantitas uang dan tingkat harga.
1. Transaksi Dan Persamaan Kuantitas
Semakin banyak uang yang dibutuhkan untuk bertransaksi maka
semakin banyak uang yang dipegang. Hubungan antara transaksi dan uang
ditunjukkan dalam persamaan kuantitas :
M x V = P x T
M = Uang ( Kuantitas Uang )
V = Perputaran ( menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam
periode tertentu )
P = Harga ( Harga dari suatu transaksi tertentu )
T = Total jumlah transaksi dalam setahun ( Dengan kata lain, berapa kali
dalam setahun barang dan jasa dipertukarkan dengan uang)
Contoh bisa dilihat pada hal. 82 Buku Makroekonomi (N.Gregory Mankiw)
2. Dari Transaksi Menjadi Pendapatan
Dalam Bagian ini, jumlah transaksi (T) diganti dengan
output total dari perekonomian (Y).
M x V = P x Y
Y = Output
Persamaan ini disebut perputaran pendapatan uang yang
menyatakan berapa kali uang masuk ke dalam pendapatan
seseorang dalam periode tertentu.
3. Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan
Kuantitas
Keseimbangan Uang Riil (M/P) adalah kuantitas uang dalam
bentuk jumlah barang dan jasa yang bisa dibelinya.
Fungsi permintaan uang adalah persamaan yang menunjukkan
apa yang menentukan kuantitas keseimbangan uang riil yang ingin
ditahan orang.
(M/P)d = kY
k = konstanta yang menyatakan berapa banyak uang yang ingin ditahan
orang untuk setiap pendapatan.
Pendapatan yang tinggi mendorong pemintaan yang lebih besar
terhadap keseimbangan uang riil. Ketika orang ingin menahan banyak
uang untuk setiap pendapatan (k besar), uang tidak sering berpindah
tangan (v kecil) begitu pula berlaku sebaliknya.
4. Asumsi Perputaran Konstan
Jika kita mengasumsikan perputaran konstan atau tetap,
maka kuantitas uang menentukan nilai dari output perekonomian.
MV = PY
Perubahan dalam kuantitas uang (M) harus
menyebabkan perubahan yang proporsional dalam
GDP nominal (PY).
UANG, HARGA, DAN INFLASI
Sekarang kita mempunyai teori yang menjelaskan apa yang
menentukan seluruh tingkat harga perekonomian. Teori tersebut memiliki 3
unsur :
1. Faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y.
2. Jumlah uang beredar, M. menetukan nilai output nominal, PY.
Kesimpulannya ini berasal dari persamaan kuantitas dan asumsi bahwa
perputaran uang adalah tetap.
3. Tingkat harga P adalah rasio dari nilai nominal output PY terhadap tingkat
output Y.
Jadi, teori kuantitas menunjukkan tingkat harga adalah proporsional
dengan jumlah uang beredar. Dengan kata lain, teori kuantitas uang
menyatakan bahwa bank sntral, yang mengawasi jumlah uang beredar,
memiliki kendali tertinggi atas tingkat inflasi. Jika bank sentral
mempertahankan jumlah uang yang beredar tetap stabil, tingkat harga akan
stabil. Jika bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar dengan cepat,
tingkat harga akan meningkat dengan cepat.
Penerimaan dari Pencetakan Uang
(Seigniorage)
Pemerintah bisa mendanai pengeluarannya dalam tiga cara:
1. meningkatkan penerimaan lewat pajak
2. meminjam dari masyarakat dengan menjual obligasi pemerintah
3. mencetak uang.
Penerimaan yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut
seigniorage. Peningkatan jumlah uang beredar akan menyebabkan
inflasi, namun inflasi ini meningkatkan penerimaan bagi pemerintah
seakan menetapkan pajak inflasi.
Ketika mencetak uang baru, pemerintah membuat uang lama di tangan
masyarakat menjadi berkurang nilainya karena ketika harga naik, nilai
riil uang di masyarakat turun. Jadi inflasi seperti pajak atas memegang
uang, ditanggung oleh setiap orang yang mempunyai uang tersebut.
Seigniorage hanya terjadi pada sistem fiat money.
Inflasi dan Tingkat Bunga
Tingkat bunga adalah harga yang dibayarkan untuk satuan
mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu.
Faktor penentu tingkat bunga terbagi atas dua faktor, yaitu
internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendapatan
nasional, jumlah uang beredar, dan ekspektasi inflasi.
Sedangkan faktor eksternalnya adalah penjumlahan suku
bunga luar negeri dan tingkat ekspektasi perubahan nilai
tukar valuta asing. Seperti halnya dalam setiap analisis
keseimbangan ekonomi, pembicaraan mengenai
keseimbangan di pasar uang juga akan melibatkan unsur
utamanya, yaitu permintaan dan penawaran uang.
Tingkat bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu tingkat
bunga nominal dan tingkat bunga riil. Tingkat bunga
nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan
kembali dengan jumlah uang yang dipinjam. Sedangkan
tingkat bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli
uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang
yang dipinjam. Tingkat bunga riil adalah selisih antara
tingkat bunga nominal dengan laju inflasi.
r = tingkat bunga riil
i = tingkat bunga nominal
𝜋 =tingkat inflasi
r= 𝑖 − 𝜋
Efek Fisher
Persamaan di atas (Fisher equation) menunjukan tingkat bunga bisa
berubah karena tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi
berubah.
Teori kuantitas dan persamaan fisher sama-sama menyatakan
bagaimana pertumbuhan uang mempengaruhi tingkat bunga nominal.
Menurut persamaan fisher , kenaikan 1 persen dalam tingkat inflasi
menyebabkan kenaikan 1 persen dalam tingkat bunga nominal.
Dua Tingkat Bunga Riil: Ex Ante dan Ex Post
Tingkat bunga riil ex ante adalah tingkat bunga riil yang diharapkan
pemberi pinjaman dan peminjam ketika kesepakatan dibuat. r = 𝑖 −
𝜋 𝑒
Tingkat bunga riil ex post adalah tingkat bunga riil yang terealisasi
secara nyata.
r = 𝑖 − 𝜋
Efek fisher dinyatakan dengan i = 𝑟 + 𝜋 𝑒
i= 𝒓 + 𝝅
Tingkat Bunga Nominal dan Permintaan
terhadap Uang
Kita akan bahas determinan lain dari jumlah uang yang diinginkan-
tingkat bunga nominal.
Biaya Memegang Uang
• Tingkat bunga nominal -> biaya oportunitas dari memegang
uang/biaya yg timbul karena lbh suka memegang uang
ketimbang obligasi.
• Seperti halnya jml roti yang diinginkan bergantung pd harga roti,
jml uang yg diinginkan bergantung pd harga dari memegang
uang.
• Jadi, permintaan trhd keseimbangan uang riil bergantung pd tkt
pendapatan dan tkt bunga nominal
• Fungsi permintaan uang scr umum sbg berikut
(M/P)d = L(i, Y)
Uang Masa Depan dan Harga Sekarang
• Sebagaiamana dijelaskan oleh teori kuantitas uang, jml uang
beredar dan permintaan uang sama-sama menentukan
ekuilibrium tkt harga
• Perhatikan bgmn hubungan terakhir ini mempengaruhi teori tkt
harga
1) Pertama, samakan jml keseimbangan uang riil beredar
M/P dng permintaan L(i, Y)
M/P = L(i, Y)
2) Kemudian, gunakan persamaan Fisher untuk menulis tkt
bunga nominal sbg jml dan tkt bunga riil dan inflasi yg diharapkan:
M/P = L(r + πe, Y)
• Persamaan terakhir
Teori kuantitas-> yg mengatakan bahwa jml uang beredar skrng
menentukan tkt harga skrng
Kesimpulan ini sebagain benar: jika tkt bunga nominal dan tingkat
output dinyatakan konstan, tkt harga bergerak scr proporsional dng
jml uang beredar
Namun tkt bunga nominal tdk konstan : tergantung pd inflasi yg
diharapkan, yg pd gilirannya tergantung pd pertumbuhan jml uang
beredar
Adanya tkt bunga nominal dlm fungsi permintaan uang ->
menghasilkan saluran tambahan bg jml uang beredar yg
mempengaruhi tkt harga
• Persamaan uang yg umum-> menunjukkan bahwa tkt harga tdk
hanya tergantung pd jml uang beredar skrng, tetapi jg pd jml
uang beredar yg diharapkan di masa depan.
Biaya Sosial Inflasi
Ada beberapa masalah sosial(biaya sosial) yg muncul dari inflasi
yg tinggi(>= 10% per tahun)
• Menurunnya tkt kesejahteran rakyat
• Memburuknya distribusi pendapatan
• Terganggunya stabilitas ekonomi
Hiper Inflasi
inflasi yang melebihi 50 persen per bulan, atau lebih dari 1 persen
per hari. Tingkat 50 persen per bulan menunjukan kenaikan lebih
dari 100 kali lipat selama setahun, dan kenaikan lebih dari 2 juta
kali selama dua tahun.
Hiper Inflasi
Biaya seperti biaya kulit-sepatu dan biaya menu jadi lebih buruk
dengan hiperinflasi—dan sistem pajak juga terdistorsi.
Kemudian, ketika biaya jadi terlalu besar dengan hiperinflasi,
uang kehilangan perannya sebagai penyimpan nilai, unit hitung
dan media pertukaran. Barter atau penggunaan uang komoditas
menjadi biasa.
Penyebab Hiper Inflasi
Pertumbuhan uang yang beredar berlebihan, yang menyebabkan
tingkat harga kebutuhan naik. Untuk menghentikan hyper inflasi
bank central harus mengurangi pertumbuhan uang yang bereda.
Penyebab Hiper Inflasi
Biasanya hyper inflasi terjadi karena negara defisit dalam
penerimaan pajaknya ahirnya kurang dana untung membiayai
belanjanya, di saat yang bersangkutan pemerintah tidak bisa
berhutang karena pemerintah tersebut memiliki resiko kredit
yang buruk. Untuk menutup defisit itu pemerintah beralih pada
satu satunya mekanisme yang di bawah kendalinya yaitu
mencetak uang. Akibatnya, pertumbuhan uang yang beredar
sangat pesat dan terjadi lah hyper inflasi
Contoh negara yang terkena Hyper inflasi
Zimbabwe, awal abad XXI.Ukuran tingkat inflasi adalah
230.000.000% per tahun.
Contoh negara yang terkena Hyper inflasi
Hungaria 1946.Ukuran inflasi adalah 42 kuadriliun persen.
Hongaria pada Agustus 1945 sampai Juli 1946. Tingkat inflasi
harian di negara ini mencapai 207 % sehingga membuat harga
berubah dua kali lipat setiap 15 jam.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Makro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan InflasiMakro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan InflasiEsterina Danar Puja
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaranabdul ajid
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)Indra Jaya
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi ElastisitasDek Pande
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopolifauzie zie
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)M Abdul Aziz
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranSri Siswaty Tahir
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangFikri Haikal
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanEkinanda Anggita
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranGunawan Manalu
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalNenta1005
 
Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)Tri Yani
 

What's hot (20)

Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Makro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan InflasiMakro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitas
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uang
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)Uang dan Inflasi (mine)
Uang dan Inflasi (mine)
 

Similar to UANG DAN INFLASI

TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxindahrahmawati80
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiAjeng Faiza
 
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah MuttaqinUANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah MuttaqinAnonymousxPRhG31m
 
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 -  Teori permintaan uang.pptxEMon 4 -  Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptxRahmadKhadafi2
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uangYusron Blacklist
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangMsiregar Ok
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Khaerul Kurniawan
 
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfsep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfYosephineLumbanraja
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1vita indra mustika
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfSiyumienWoen
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uangMsiregar Ok
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGhildarusdiana
 

Similar to UANG DAN INFLASI (20)

What is money
What is moneyWhat is money
What is money
 
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
 
Uang dan Inflasi
Uang dan InflasiUang dan Inflasi
Uang dan Inflasi
 
Uang dan inflasi
Uang dan inflasiUang dan inflasi
Uang dan inflasi
 
Teori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas UangTeori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas Uang
 
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah MuttaqinUANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
 
Teori Permintaan Uang
Teori Permintaan UangTeori Permintaan Uang
Teori Permintaan Uang
 
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 -  Teori permintaan uang.pptxEMon 4 -  Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uang
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uang
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )
 
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfsep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
 
Keseimbangan is lm
Keseimbangan is lmKeseimbangan is lm
Keseimbangan is lm
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang
 
Makro 4
Makro 4Makro 4
Makro 4
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANG
 

More from Muhammad Rafi Kambara

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxMuhammad Rafi Kambara
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...Muhammad Rafi Kambara
 
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docxRESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docxMuhammad Rafi Kambara
 
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxMuhammad Rafi Kambara
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...Muhammad Rafi Kambara
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTMuhammad Rafi Kambara
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Muhammad Rafi Kambara
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1NType of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1NMuhammad Rafi Kambara
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJAMuhammad Rafi Kambara
 
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARAANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARAMuhammad Rafi Kambara
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangMuhammad Rafi Kambara
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode NurhayatiUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode NurhayatiMuhammad Rafi Kambara
 
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKPTermasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKPMuhammad Rafi Kambara
 
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja SubsidiPengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja SubsidiAnalisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERITATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERIMuhammad Rafi Kambara
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Muhammad Rafi Kambara
 
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraImplikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraMuhammad Rafi Kambara
 

More from Muhammad Rafi Kambara (20)

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
 
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docxRESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
 
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1NType of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
 
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARAANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode NurhayatiUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
 
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKPTermasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
 
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja SubsidiPengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
 
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja SubsidiAnalisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
 
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERITATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
 
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraImplikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
 

Recently uploaded

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Recently uploaded (16)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 

UANG DAN INFLASI

  • 1. Uang dan inflasi KELOMPOK 4 No Nama Mahasiswa NPM No. Urut Daftar Daftar Hadir 1 Afrida Syahputri R N 153060021601 4 2 Aulia Amani Wahdah 153060021379 11 3 Delviadri Arwin 153060021400 16 4 Fajar Firdzatul Nugraha 153060021549 20 5 Muhammad Rafi K 153060021515 28 6 Tri Setya Aulia 153060021472 38
  • 3. FUNGSI UANG Uang memiliki 3 tujuan: - Sebagai Penyimpan Nilai - - Unit Hitung - - Media Pertukaran -
  • 4. Sebagai Penyimpan Nilai (Store of value) “Uang adalah cara mengubah daya beli dari masa kini ke masa depan” Contoh: “jika saya bekerja hari ini dan mendapat $100, saya bisa menyimpan uang itu dan membelanjakannya besok, minggu depan, bulan depan, dsb”.
  • 5. Sebagai Unit Hitung (unit of account) “ Uang memberikan ukuran di mana harga ditetapkan dan uang dicatat” Uang adalah ukuran yang kita gunakan untuk mengukur transaksi ekonomi
  • 6. Sebagai Media Pertukaran (medium of exchange) “Uang adalah apa yang kita gunakan untuk membeli barang dan jasa” Kemudahan untuk mengubah uang menjadi sesuatu yang lain – barang dan jasa – kadang disebut liquiditas uang
  • 7. Jenis – jenis Uang • Uang yang tidak memiliki nilai interinsik disebut Uang Atas – Unjuk (fiat money) ditetapkan sebagai uang berdasarkan dekrit pemerintah, atau atas unjuk pemerintah. • Dimasa lalu, perekonomian berjalan menggunakan Uang komoditas (commodity money) sebagai alat pembayaran menggunakan komoditas dengan nilai interinsik sebagai uang. Contohnya emas (gold standard). standar emas berlaku di dunia selama akhir abad ke – 19.
  • 8. Bagaimana Kuantitas Uang Dikendalikan Jumlah uang yang tersedia disebut Jumlah uang beredar. Dalam perekonomian yang menggunakan uang atas-unjuk, pemerintah, mengendalikan jumlah uang beredar. “Kontrol atas jumlah uang beredar disebut Kebijakan Moneter”. Kebijakan moneter didelegasikan kepada lembaga independen yang disebut bank sentral.
  • 9. Bagaimana Kuantitas Uang Diukur • Karena uang adalah persediaan aset yang digunakan untuk transaksi, kuantitas uang adalah jumlah aset tersebut. • Aset yang paling jelas untuk dimasukan dalam kuantitas uang adalah Mata Uang (currency) atau biasa disebut uang kartal (ex: uang kertas, uang logam) • Jenis aset kedua yang digunakan dalam transaksi adalah rekening giro.
  • 10. Teori Kuantitas Uang (David Hume) Teori kuantitas uang adalah sebuah proporsi yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kuantitas uang dan tingkat harga. 1. Transaksi Dan Persamaan Kuantitas Semakin banyak uang yang dibutuhkan untuk bertransaksi maka semakin banyak uang yang dipegang. Hubungan antara transaksi dan uang ditunjukkan dalam persamaan kuantitas : M x V = P x T M = Uang ( Kuantitas Uang ) V = Perputaran ( menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam periode tertentu ) P = Harga ( Harga dari suatu transaksi tertentu ) T = Total jumlah transaksi dalam setahun ( Dengan kata lain, berapa kali dalam setahun barang dan jasa dipertukarkan dengan uang) Contoh bisa dilihat pada hal. 82 Buku Makroekonomi (N.Gregory Mankiw)
  • 11. 2. Dari Transaksi Menjadi Pendapatan Dalam Bagian ini, jumlah transaksi (T) diganti dengan output total dari perekonomian (Y). M x V = P x Y Y = Output Persamaan ini disebut perputaran pendapatan uang yang menyatakan berapa kali uang masuk ke dalam pendapatan seseorang dalam periode tertentu.
  • 12. 3. Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas Keseimbangan Uang Riil (M/P) adalah kuantitas uang dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang bisa dibelinya. Fungsi permintaan uang adalah persamaan yang menunjukkan apa yang menentukan kuantitas keseimbangan uang riil yang ingin ditahan orang. (M/P)d = kY k = konstanta yang menyatakan berapa banyak uang yang ingin ditahan orang untuk setiap pendapatan. Pendapatan yang tinggi mendorong pemintaan yang lebih besar terhadap keseimbangan uang riil. Ketika orang ingin menahan banyak uang untuk setiap pendapatan (k besar), uang tidak sering berpindah tangan (v kecil) begitu pula berlaku sebaliknya.
  • 13. 4. Asumsi Perputaran Konstan Jika kita mengasumsikan perputaran konstan atau tetap, maka kuantitas uang menentukan nilai dari output perekonomian. MV = PY Perubahan dalam kuantitas uang (M) harus menyebabkan perubahan yang proporsional dalam GDP nominal (PY).
  • 14. UANG, HARGA, DAN INFLASI Sekarang kita mempunyai teori yang menjelaskan apa yang menentukan seluruh tingkat harga perekonomian. Teori tersebut memiliki 3 unsur : 1. Faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y. 2. Jumlah uang beredar, M. menetukan nilai output nominal, PY. Kesimpulannya ini berasal dari persamaan kuantitas dan asumsi bahwa perputaran uang adalah tetap. 3. Tingkat harga P adalah rasio dari nilai nominal output PY terhadap tingkat output Y. Jadi, teori kuantitas menunjukkan tingkat harga adalah proporsional dengan jumlah uang beredar. Dengan kata lain, teori kuantitas uang menyatakan bahwa bank sntral, yang mengawasi jumlah uang beredar, memiliki kendali tertinggi atas tingkat inflasi. Jika bank sentral mempertahankan jumlah uang yang beredar tetap stabil, tingkat harga akan stabil. Jika bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar dengan cepat, tingkat harga akan meningkat dengan cepat.
  • 15. Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage) Pemerintah bisa mendanai pengeluarannya dalam tiga cara: 1. meningkatkan penerimaan lewat pajak 2. meminjam dari masyarakat dengan menjual obligasi pemerintah 3. mencetak uang. Penerimaan yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut seigniorage. Peningkatan jumlah uang beredar akan menyebabkan inflasi, namun inflasi ini meningkatkan penerimaan bagi pemerintah seakan menetapkan pajak inflasi. Ketika mencetak uang baru, pemerintah membuat uang lama di tangan masyarakat menjadi berkurang nilainya karena ketika harga naik, nilai riil uang di masyarakat turun. Jadi inflasi seperti pajak atas memegang uang, ditanggung oleh setiap orang yang mempunyai uang tersebut. Seigniorage hanya terjadi pada sistem fiat money.
  • 16. Inflasi dan Tingkat Bunga Tingkat bunga adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu. Faktor penentu tingkat bunga terbagi atas dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan ekspektasi inflasi. Sedangkan faktor eksternalnya adalah penjumlahan suku bunga luar negeri dan tingkat ekspektasi perubahan nilai tukar valuta asing. Seperti halnya dalam setiap analisis keseimbangan ekonomi, pembicaraan mengenai keseimbangan di pasar uang juga akan melibatkan unsur utamanya, yaitu permintaan dan penawaran uang.
  • 17. Tingkat bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riil. Tingkat bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam. Sedangkan tingkat bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Tingkat bunga riil adalah selisih antara tingkat bunga nominal dengan laju inflasi. r = tingkat bunga riil i = tingkat bunga nominal 𝜋 =tingkat inflasi r= 𝑖 − 𝜋
  • 18. Efek Fisher Persamaan di atas (Fisher equation) menunjukan tingkat bunga bisa berubah karena tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah. Teori kuantitas dan persamaan fisher sama-sama menyatakan bagaimana pertumbuhan uang mempengaruhi tingkat bunga nominal. Menurut persamaan fisher , kenaikan 1 persen dalam tingkat inflasi menyebabkan kenaikan 1 persen dalam tingkat bunga nominal. Dua Tingkat Bunga Riil: Ex Ante dan Ex Post Tingkat bunga riil ex ante adalah tingkat bunga riil yang diharapkan pemberi pinjaman dan peminjam ketika kesepakatan dibuat. r = 𝑖 − 𝜋 𝑒 Tingkat bunga riil ex post adalah tingkat bunga riil yang terealisasi secara nyata. r = 𝑖 − 𝜋 Efek fisher dinyatakan dengan i = 𝑟 + 𝜋 𝑒 i= 𝒓 + 𝝅
  • 19.
  • 20. Tingkat Bunga Nominal dan Permintaan terhadap Uang Kita akan bahas determinan lain dari jumlah uang yang diinginkan- tingkat bunga nominal.
  • 21. Biaya Memegang Uang • Tingkat bunga nominal -> biaya oportunitas dari memegang uang/biaya yg timbul karena lbh suka memegang uang ketimbang obligasi. • Seperti halnya jml roti yang diinginkan bergantung pd harga roti, jml uang yg diinginkan bergantung pd harga dari memegang uang. • Jadi, permintaan trhd keseimbangan uang riil bergantung pd tkt pendapatan dan tkt bunga nominal • Fungsi permintaan uang scr umum sbg berikut (M/P)d = L(i, Y)
  • 22. Uang Masa Depan dan Harga Sekarang • Sebagaiamana dijelaskan oleh teori kuantitas uang, jml uang beredar dan permintaan uang sama-sama menentukan ekuilibrium tkt harga • Perhatikan bgmn hubungan terakhir ini mempengaruhi teori tkt harga 1) Pertama, samakan jml keseimbangan uang riil beredar M/P dng permintaan L(i, Y) M/P = L(i, Y) 2) Kemudian, gunakan persamaan Fisher untuk menulis tkt bunga nominal sbg jml dan tkt bunga riil dan inflasi yg diharapkan: M/P = L(r + πe, Y)
  • 23. • Persamaan terakhir Teori kuantitas-> yg mengatakan bahwa jml uang beredar skrng menentukan tkt harga skrng Kesimpulan ini sebagain benar: jika tkt bunga nominal dan tingkat output dinyatakan konstan, tkt harga bergerak scr proporsional dng jml uang beredar Namun tkt bunga nominal tdk konstan : tergantung pd inflasi yg diharapkan, yg pd gilirannya tergantung pd pertumbuhan jml uang beredar Adanya tkt bunga nominal dlm fungsi permintaan uang -> menghasilkan saluran tambahan bg jml uang beredar yg mempengaruhi tkt harga • Persamaan uang yg umum-> menunjukkan bahwa tkt harga tdk hanya tergantung pd jml uang beredar skrng, tetapi jg pd jml uang beredar yg diharapkan di masa depan.
  • 24. Biaya Sosial Inflasi Ada beberapa masalah sosial(biaya sosial) yg muncul dari inflasi yg tinggi(>= 10% per tahun) • Menurunnya tkt kesejahteran rakyat • Memburuknya distribusi pendapatan • Terganggunya stabilitas ekonomi
  • 25. Hiper Inflasi inflasi yang melebihi 50 persen per bulan, atau lebih dari 1 persen per hari. Tingkat 50 persen per bulan menunjukan kenaikan lebih dari 100 kali lipat selama setahun, dan kenaikan lebih dari 2 juta kali selama dua tahun.
  • 26. Hiper Inflasi Biaya seperti biaya kulit-sepatu dan biaya menu jadi lebih buruk dengan hiperinflasi—dan sistem pajak juga terdistorsi. Kemudian, ketika biaya jadi terlalu besar dengan hiperinflasi, uang kehilangan perannya sebagai penyimpan nilai, unit hitung dan media pertukaran. Barter atau penggunaan uang komoditas menjadi biasa.
  • 27. Penyebab Hiper Inflasi Pertumbuhan uang yang beredar berlebihan, yang menyebabkan tingkat harga kebutuhan naik. Untuk menghentikan hyper inflasi bank central harus mengurangi pertumbuhan uang yang bereda.
  • 28. Penyebab Hiper Inflasi Biasanya hyper inflasi terjadi karena negara defisit dalam penerimaan pajaknya ahirnya kurang dana untung membiayai belanjanya, di saat yang bersangkutan pemerintah tidak bisa berhutang karena pemerintah tersebut memiliki resiko kredit yang buruk. Untuk menutup defisit itu pemerintah beralih pada satu satunya mekanisme yang di bawah kendalinya yaitu mencetak uang. Akibatnya, pertumbuhan uang yang beredar sangat pesat dan terjadi lah hyper inflasi
  • 29. Contoh negara yang terkena Hyper inflasi Zimbabwe, awal abad XXI.Ukuran tingkat inflasi adalah 230.000.000% per tahun.
  • 30. Contoh negara yang terkena Hyper inflasi Hungaria 1946.Ukuran inflasi adalah 42 kuadriliun persen. Hongaria pada Agustus 1945 sampai Juli 1946. Tingkat inflasi harian di negara ini mencapai 207 % sehingga membuat harga berubah dua kali lipat setiap 15 jam.