2. # Apa yang menjadi tujuan dasar dari penelitian tersebut?
# Apa prinsip dasar dari ethnography, digital ethnography,
sensory, dan juga teori practices yang diterapkan dalam penelitian
tersebut?
# Apa pendapat kalian sebagai individu dan kelompok terkait studi
kasus dan aplikasi teori di bab 3?
4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana konsumen media terlibat di
dunia digital dalam konteks lingkungan digital yang berubah dengan cepat. Peneliti ingin
melihat bagaimana peran digital media dalam mengatur aspek kehidupannya seperti
kesehatan, travel, dan transportasi, waktu luang, keuangan, dan hubungan. Namun, disini
peneliti bersifat fleksibel dengan terbuka terhadap hasil yang tidak diantisipasi mengenai
bagaimana digital mengubah kehidupan.
5. Walaupun penelitian ini terpusat pada digital media dan penggunaannya, namun
penelitian ini pada dasarnya tetap ingin melihat bagaimana perilaku manusia yang
dipengaruhi oleh digital media itu sendiri, sehingga tetap berfokus pada manusia yang
menjadi subjek penelitian tersebut.
8. Teori Praktis di penelitian ini dapat dilihat dari bagaimana implikasi digital media dalam
kehidupan sehari-hari dan bagaimana praktik dari penggunaan media tersebut
membentuk suatu rutinitas dan kebiasaan sehari-hari, termasuk perasaan dan ekspetasi.
Selain itu, ternyata praktik penggunaan media ini juga membuat peneliti dan subjek
peneliti menyadari adanya kebiasaan dan efek tersembunyi yang tidak disadari
sebelumnya.
11. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari keterlibatan digital di kalangan anak
muda dan meneliti bagaimana kaum muda menggunakan new media untuk
berkomunikasi.
15. Dalam penelitian disebutkan bahwa fangirl tidak hanya mengkonsumsi
konten media secara pasif tapi audience remaja yang disebut sebagai
fangirl ini memproduksi kontennya sendiri dengan cara membuat
fanfiction yang biasanya ditulis pada liburan musim panas.
16. Disianika Intan : pendapat saya setelah membaca penelitian ini, saya merasa penelitian ini
relevan dengan teori practices kehidupan fandom di masa sekarang. Ditambah dengan
mudahnya mengakses internet, selain konten media original yang dapat kita konsumsi,
konten yang diproduksi oleh fans dapat dinikmati juga oleh publik.
Menurut kelompok kami, fenomena fandom ini merupakan sesuatu yang luas dan
kompleks untuk diamati karena tidak hanya mengkonsumsi konten, sekarang para fans
dapat dengan ‘liar’ dan bebas ikut memproduksi konten dengan membuat fan fiction yang
pada akhirnya dapat menyaingi cerita sebenarnya, bahkan mungkin lebih baik. Disini juga
dapat dilihat bahwa teori praktik diimplikasikan dimana penulisan cerita itu membuat orang
lain ingin menulis versinya dan menginspirasi fans lain untuk melakukan hal yang sama.
18. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran yang dimiliki oleh media
digital terhadap kegiatan penghijauan taman “Permablitz Movement” dari penduduk
suburban di Australia. Peneliti juga ingin mengeksplor sisi etika dan politik dari partisipasi
dan pembuatan gaya hidup hijau yang terprivatisasi.
19. Etnografi melihat manusia sebagai subjek penelitian yang difokuskan. Apapun yang
mempengaruhi penelitian manusia tetap dilihat sebagai hal utama yang diteliti, apapun
konteks penelitiannya. Walaupun terdapat pengaruh dari website Permablitz, yang
diperhatikan tetap pola perilaku manusianya yang saling mempengaruhi satu sama lain
untuk melakukan gerakan penghijauan di rumah masing-masing individu.
22. Teori Praktis adalah teori yang menekankan praktik yang diterapkan oleh sebab maupun
akibat dari paparan media digital. Teori praktik dalam penelitian ini dapat dilihat dari
banyak perspektif, yaitu orang - orang yang berperan dalam membentuk Permablitz
melakukan “praktik” menyebarluaskan pergerakan mereka melalui media digital yaitu
website Permablitz dengan maksud membiarkan orang lain mengetahui misi mereka dan
menyampaikan pesan berupa nilai “cinta lingkungan” yang mereka bawa. Ketika orang -
orang melihat publikasi berupa foto/video dalam website Permablitz, mereka pun
akhirnya merasa tergerak untuk mengikuti pergerakan tersebut dan ini juga merupakan
perwujudan dari “Teori Praktis”. Orang - orang yang membuat konten dalam website
Permablitz juga dapat dikaitkan dengan teori praktis dikarenakan mereka sebagai
Pembuat dan Pengguna konten. Mereka mengimplikasikan teori praktik dalam
menggunakan websitenya.