SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PRESENTASI OLEH:
MARTA AGUSTINA SIRAIT
PRIMACY JULINAR MARPAUNG
LIKA PURBA
LESTARI SIHOMBING
MELIN SIPAYUNG
 Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular
yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberkulosis, paling sering (sekitar 80%) terjadi
di paru.
 TB Milier merupakan penyakit Limfo-
Hematogen sistemik akibat penyebaran
kuman M. tuberkulosis dari kompleks primer
yang biasanya terjadi dalam waktu 2-6 bulan
pertama setelah infeksi awal.
Occult hematogenic
spread (penyebaran
hematogenik
tersamar).
Acute generalized
hematogenic
spread (penyebaran
hematogenik
generalisata akut).
Protracted
hematogenik
spread (penyebaran
hematogenik
berulang-ulang).
status imnologis
penderita (nonspesifik
dan spesifik) dan
faktor lingkungan (kurangnya paparan sinar
matahari, perumahan yang padat, polusi udara,
merokok, penggunaan alkohol, obat bius serta
sosio ekonomi).
kuman M. tuberkulosis
(jumlah dan virulensi),
 Manifestasi klinis TB milier dapat bermacam-
macam, bergantung pada banyaknya kuman
dan jenis organ yang terkena.
 Gejala yang sering dijumpai adalah keluhan
kronik yang tidak khas :
yaitu ;
Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan biasanya multiple.
Berat badan turun atau gagal tumbuh (dengan demam ringan atau tanpa demam)
Demam lama (lebih dari 2 minggu) dengan penyebab tidak jelas.
Nafsu makan tidak ada (anoreksia).
Batuk lama lebih dari 3 minggu dan
sesak napas.
Diagnosa ditegakkan bila
memenuhi kriteria minimal :
1. Anamnesa :
ada riwayat
kontak dengan
penderita TBC
dewasa dan
aktif.
2. Mantoux
test positif.
3.Ditemukan
TBC extra
paru
 Mengacu kepada ketentuan WHO,
pengobatan TBC Milier pada prinsipnya
sama dengan pengobatan TBC pada
umumnya,
 yaitu perpaduan dari beberapa jenis
antituberkulosa baik yang bakteriostatik
maupun bakterisid,
yaitu :
 1. Isoniasid (H)
Bersifat bakterisid, dapat membunuh 90%
populasi kuman dalam beberapa hari
pengobatan.
 Dosis harian : 5 mg/kg BB, dosis intermiten 3
x / minggu : 10 mg/kg BB.
2. Rifampisin (R)
Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman
yang tidak bisa dibunuh oleh Isoniasid.
 Dosis harian dan dosis intermiten sama, yaitu
: 10 mg/kg BB.
 3. Pirasinamid (Z)
Bersifat bakterisid, membunuh kuman yang
berada di dalam sel dengan suasana asam.
Dosis harian : 25 mg/kg BB, dosis intermiten
35 mg/kg BB.
4. Streptomisin (S)
Bersifat bakterisid, dosis harian dan
intermiten sama, yaitu : 15 mg/kg BB.
5. Etambutol (E)
Bersifat bakteriostatik, dosis harian : 15
mg/kg BB, dosis intermiten : 30 mg/kg BB.
 Prognosa kesembuhan TBC Milier, setelah
ditemukannya obat anti TBC mengalami
perbaikan yang signifikan, kecuali bila ada
komplikasi meningitis, serta keterlambatan dan
tidak teratur dalam berobat.
Umur anak.
Luasnya infeksi
Keadaan gizi.
Diagnosis dini.
Pengobatan adekuat
Sosio ekonomi.
 Tidak ada perubahan hematologi yang spesifik pada
TBC Milier. Laju endap darah tidak informatif. Anemia
biasanya ringan, namun pada kasus lama dan berat
mungkin dijumpai anemia berat. Sering ditemui
lekopeni, kadang-kadang lekositosis dan
monositosis.
 Dalam pemeriksaan sumsum tulang didapatkan
tuberkel-tuberkel dan gambaran darah tepi dapat
menyerupai leukemia berupa leukositosis dan lekosit-
lekosit muda, anemia leukoeritroblastik berupa lekosit
muda dan normoblas.
 Kadang-kadang terdapat gambaran hematologik
anemia aplastik berupa pansitopenia.
 Hasil tes tuberkulin biasanya positif kuat. Pada
sebagian penderita mungkin positif lemah bahkan
negatif.
 Tetapi bila diulang satu bulan kemudian setelah
mendapatkan pengobatan, praktis semua berubah
menjadi positif.
 Gambaran patologik pada pemeriksaan radiologi tidak
selalu dijumpai pada kasus TBC Milier. Oleh karenanya
gambaran radiologi normal belum pasti menyingkirkan
diagnosa TBC Milier. Gambaran normal radiologi
mungkin disebabkan oleh :
- fokus di paru memecah ke cabang vena, yang
menyebabkan tidak terjadinya infiltrat di paru.
- ukuran infiltrat yang sangat kecil.
- atau karena pemeriksaan dilakukan pada fase dini dari
penyakit.
Dalam hal demikian sebaiknya pemeriksaan diulang
setelah 1-4 minggu.
 Gambaran klasik Rongent foto dari TBC Milier adalah gambaran
badai salju. Infiltrat-infiltrat yang halus berukuran beberapa
mm, tersebar di kedua lapangan pandang paru.
 Namun perlu diketahui bahwa gambaran badai salju juga bisa
ditemukan pada kasus lain seperti : fungosis paru, sarkoidosis,
hemosiderosis, dan histositosis X.
 Gambaran radiologik juga bisa berupa lesi paru yang lebih
besar, yaitu berupa infiltrat lober atau linfadenopati hilus.
 Disamping itu dapat ditemukan pula efusi pleura, penebalan
pleura dan kavitasi. Pada anak biasanya didapat gambaran
campuran.
 1. Pemeriksaan BTA sputum
Hanya 75 % kasus TBC Milier positif dalam
pemeriksaan BTA sputum.
2. Pemeriksaan bilasan lambung
Karena sulitnya mendapatkan sputum pada
bayi dan anak, maka bisa dilakukan
pemeriksaan bilasan lambung. Dalam hal ini
ternyata hanya ditemukan 34,8 – 56 % yang
positif.
 3. Pemeriksaan cairan cerebrospinal
TBC Milier sering disertai Meningitis yang kadang-
kadang asimtomatik, oleh karenanya perlu
dipertimbangkan punksi lumbal untuk memeriksa
cairan cerebrospinal.
Gambaran yang didapat adalah : pleiositosis, kadar
glukosa rendah dan atau kadar protein yang tinggi.
Hasil biakan positif hanya didapat pada 18,2 % kasus.
4. Pemeriksaan biopsi
Angka positif tergantung dari jaringan yang didapat.
Hanya 60 % kasus positif dari pemeriksaan kelenjar
limfa dengan granuloma yang mengeju dan yang
tidak mengeju.
 Ny.Rona Turnip,umur 80 tahun.Datang ke
Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar.
 Di Ruang Lukas Tim III
 Pada tanggal 29 Oktober 2016
 Diagnosa Medis: TB MILIER
 Assasment: Nyeri pada ulu hati,nyeri pada
skala 4,Batuk ada, muntah dan mual ada,
Tekanan Darah:140/90,
Suhu:37,5℃,Pernapasan: 25 x/menit,Nadi :75
x/menit.Posisi:Semi Fowler,Dipasang O2
 Tindakan:
 -Menganjurkan pasien etika batuk efektif.
 -Melakukan tindakan pemasangan O2
 -Melakukan tindakan resiko jatuh
 -Mengajarkan teknik batuk efektif.
 S : Pasien mengatakan badan lemas, batuk,
dan mual muntah.
 O : Mampu melakukan tindakan batuk efektif.
 A :Resiko Tinggi kekurangan volume cairan
 P : Pantau TTV
:Cek BTA 3x
:Teknik Relaksasi dilanjutkan
 Pemeriksaan Fungsi Ginjal
 Urea : 71 mg/dl Normal:10-15 mg/dl
 Creatinin :1,4 mg/dl Normal:0,5-1,0 mg/dl
 Asam Urat : 10,4 mg/dl Normal:2,4-5,7 mg/dl
 Pemeriksaan Fungsi Hati
 Bilirubin Total 0,5 mg/dl Normal:0,3-1,2 mg/dl
 Bilirubin Direct 0,2 mg/dl Normal:0-0,2 mg/dl
 SGOT 17 u/l Normal:<31
 SGPT 16 u/l Normal:<34
 Hasil Lab:
 Leukosit :7.400
 LED :90
 GDS :120
 Hasil Radiologi :
 Foto Thorax : Milier TB
TB Milier pada Lansia

More Related Content

What's hot

peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran ManajemenDiagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemenmataharitimoer MT
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitPemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliAris Rahmanda
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungADam Raeyoo
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUKharima SD
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISKharima SD
 

What's hot (20)

Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran ManajemenDiagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran Manajemen
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitPemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
 
Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 

Similar to TB Milier pada Lansia

ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptxITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptxakunanimelemao69
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoidFELIXDEO
 
Tuberkulosis anak
Tuberkulosis anakTuberkulosis anak
Tuberkulosis anakKindal
 
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxwisnukuncoro11
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularSissi Syifa Meidia
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)novaliakhoe
 
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxNotulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxbintangrzki
 
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tbPenanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tbsimantak
 
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdfPembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdfssuser06fc96
 
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approachAutoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approachRachmat Gunadi Wachjudi
 
9. penyakit ginjal dan saluran kencing
9. penyakit ginjal dan saluran kencing9. penyakit ginjal dan saluran kencing
9. penyakit ginjal dan saluran kencingfikri asyura
 

Similar to TB Milier pada Lansia (20)

ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptxITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid
 
Askep pernapasan tbc
Askep pernapasan tbcAskep pernapasan tbc
Askep pernapasan tbc
 
Tuberkulosis anak
Tuberkulosis anakTuberkulosis anak
Tuberkulosis anak
 
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptxpenatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
penatalaksanaan-tb-paru-pada-pasien-hiv.pptx
 
TBC
TBCTBC
TBC
 
Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)
Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)
Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Tbc AKPER PEMKAB MUNA
Tbc AKPER PEMKAB MUNATbc AKPER PEMKAB MUNA
Tbc AKPER PEMKAB MUNA
 
Tbc
TbcTbc
Tbc
 
Anak itp
Anak   itpAnak   itp
Anak itp
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
 
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxNotulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
 
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tbPenanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
 
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdfPembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
 
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approachAutoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
 
9. penyakit ginjal dan saluran kencing
9. penyakit ginjal dan saluran kencing9. penyakit ginjal dan saluran kencing
9. penyakit ginjal dan saluran kencing
 
153075631 case-sn
153075631 case-sn153075631 case-sn
153075631 case-sn
 

More from martaagustinasirait

Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptmartaagustinasirait
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptmartaagustinasirait
 
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppMasalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppmartaagustinasirait
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanamartaagustinasirait
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptmartaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptmartaagustinasirait
 

More from martaagustinasirait (20)

Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
 
Isu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta WidiaIsu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta Widia
 
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppMasalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

TB Milier pada Lansia

  • 1. PRESENTASI OLEH: MARTA AGUSTINA SIRAIT PRIMACY JULINAR MARPAUNG LIKA PURBA LESTARI SIHOMBING MELIN SIPAYUNG
  • 2.  Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis, paling sering (sekitar 80%) terjadi di paru.  TB Milier merupakan penyakit Limfo- Hematogen sistemik akibat penyebaran kuman M. tuberkulosis dari kompleks primer yang biasanya terjadi dalam waktu 2-6 bulan pertama setelah infeksi awal.
  • 3.
  • 4. Occult hematogenic spread (penyebaran hematogenik tersamar). Acute generalized hematogenic spread (penyebaran hematogenik generalisata akut). Protracted hematogenik spread (penyebaran hematogenik berulang-ulang).
  • 5. status imnologis penderita (nonspesifik dan spesifik) dan faktor lingkungan (kurangnya paparan sinar matahari, perumahan yang padat, polusi udara, merokok, penggunaan alkohol, obat bius serta sosio ekonomi). kuman M. tuberkulosis (jumlah dan virulensi),
  • 6.  Manifestasi klinis TB milier dapat bermacam- macam, bergantung pada banyaknya kuman dan jenis organ yang terkena.  Gejala yang sering dijumpai adalah keluhan kronik yang tidak khas : yaitu ;
  • 7. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan biasanya multiple. Berat badan turun atau gagal tumbuh (dengan demam ringan atau tanpa demam) Demam lama (lebih dari 2 minggu) dengan penyebab tidak jelas. Nafsu makan tidak ada (anoreksia). Batuk lama lebih dari 3 minggu dan sesak napas.
  • 8. Diagnosa ditegakkan bila memenuhi kriteria minimal : 1. Anamnesa : ada riwayat kontak dengan penderita TBC dewasa dan aktif. 2. Mantoux test positif. 3.Ditemukan TBC extra paru
  • 9.  Mengacu kepada ketentuan WHO, pengobatan TBC Milier pada prinsipnya sama dengan pengobatan TBC pada umumnya,  yaitu perpaduan dari beberapa jenis antituberkulosa baik yang bakteriostatik maupun bakterisid, yaitu :
  • 10.  1. Isoniasid (H) Bersifat bakterisid, dapat membunuh 90% populasi kuman dalam beberapa hari pengobatan.  Dosis harian : 5 mg/kg BB, dosis intermiten 3 x / minggu : 10 mg/kg BB. 2. Rifampisin (R) Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman yang tidak bisa dibunuh oleh Isoniasid.  Dosis harian dan dosis intermiten sama, yaitu : 10 mg/kg BB.
  • 11.  3. Pirasinamid (Z) Bersifat bakterisid, membunuh kuman yang berada di dalam sel dengan suasana asam. Dosis harian : 25 mg/kg BB, dosis intermiten 35 mg/kg BB. 4. Streptomisin (S) Bersifat bakterisid, dosis harian dan intermiten sama, yaitu : 15 mg/kg BB. 5. Etambutol (E) Bersifat bakteriostatik, dosis harian : 15 mg/kg BB, dosis intermiten : 30 mg/kg BB.
  • 12.  Prognosa kesembuhan TBC Milier, setelah ditemukannya obat anti TBC mengalami perbaikan yang signifikan, kecuali bila ada komplikasi meningitis, serta keterlambatan dan tidak teratur dalam berobat.
  • 13. Umur anak. Luasnya infeksi Keadaan gizi. Diagnosis dini. Pengobatan adekuat Sosio ekonomi.
  • 14.  Tidak ada perubahan hematologi yang spesifik pada TBC Milier. Laju endap darah tidak informatif. Anemia biasanya ringan, namun pada kasus lama dan berat mungkin dijumpai anemia berat. Sering ditemui lekopeni, kadang-kadang lekositosis dan monositosis.  Dalam pemeriksaan sumsum tulang didapatkan tuberkel-tuberkel dan gambaran darah tepi dapat menyerupai leukemia berupa leukositosis dan lekosit- lekosit muda, anemia leukoeritroblastik berupa lekosit muda dan normoblas.  Kadang-kadang terdapat gambaran hematologik anemia aplastik berupa pansitopenia.
  • 15.  Hasil tes tuberkulin biasanya positif kuat. Pada sebagian penderita mungkin positif lemah bahkan negatif.  Tetapi bila diulang satu bulan kemudian setelah mendapatkan pengobatan, praktis semua berubah menjadi positif.
  • 16.  Gambaran patologik pada pemeriksaan radiologi tidak selalu dijumpai pada kasus TBC Milier. Oleh karenanya gambaran radiologi normal belum pasti menyingkirkan diagnosa TBC Milier. Gambaran normal radiologi mungkin disebabkan oleh : - fokus di paru memecah ke cabang vena, yang menyebabkan tidak terjadinya infiltrat di paru. - ukuran infiltrat yang sangat kecil. - atau karena pemeriksaan dilakukan pada fase dini dari penyakit. Dalam hal demikian sebaiknya pemeriksaan diulang setelah 1-4 minggu.
  • 17.  Gambaran klasik Rongent foto dari TBC Milier adalah gambaran badai salju. Infiltrat-infiltrat yang halus berukuran beberapa mm, tersebar di kedua lapangan pandang paru.  Namun perlu diketahui bahwa gambaran badai salju juga bisa ditemukan pada kasus lain seperti : fungosis paru, sarkoidosis, hemosiderosis, dan histositosis X.  Gambaran radiologik juga bisa berupa lesi paru yang lebih besar, yaitu berupa infiltrat lober atau linfadenopati hilus.  Disamping itu dapat ditemukan pula efusi pleura, penebalan pleura dan kavitasi. Pada anak biasanya didapat gambaran campuran.
  • 18.  1. Pemeriksaan BTA sputum Hanya 75 % kasus TBC Milier positif dalam pemeriksaan BTA sputum. 2. Pemeriksaan bilasan lambung Karena sulitnya mendapatkan sputum pada bayi dan anak, maka bisa dilakukan pemeriksaan bilasan lambung. Dalam hal ini ternyata hanya ditemukan 34,8 – 56 % yang positif.
  • 19.  3. Pemeriksaan cairan cerebrospinal TBC Milier sering disertai Meningitis yang kadang- kadang asimtomatik, oleh karenanya perlu dipertimbangkan punksi lumbal untuk memeriksa cairan cerebrospinal. Gambaran yang didapat adalah : pleiositosis, kadar glukosa rendah dan atau kadar protein yang tinggi. Hasil biakan positif hanya didapat pada 18,2 % kasus. 4. Pemeriksaan biopsi Angka positif tergantung dari jaringan yang didapat. Hanya 60 % kasus positif dari pemeriksaan kelenjar limfa dengan granuloma yang mengeju dan yang tidak mengeju.
  • 20.
  • 21.  Ny.Rona Turnip,umur 80 tahun.Datang ke Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar.  Di Ruang Lukas Tim III  Pada tanggal 29 Oktober 2016  Diagnosa Medis: TB MILIER  Assasment: Nyeri pada ulu hati,nyeri pada skala 4,Batuk ada, muntah dan mual ada, Tekanan Darah:140/90, Suhu:37,5℃,Pernapasan: 25 x/menit,Nadi :75 x/menit.Posisi:Semi Fowler,Dipasang O2
  • 22.  Tindakan:  -Menganjurkan pasien etika batuk efektif.  -Melakukan tindakan pemasangan O2  -Melakukan tindakan resiko jatuh  -Mengajarkan teknik batuk efektif.
  • 23.  S : Pasien mengatakan badan lemas, batuk, dan mual muntah.  O : Mampu melakukan tindakan batuk efektif.  A :Resiko Tinggi kekurangan volume cairan  P : Pantau TTV :Cek BTA 3x :Teknik Relaksasi dilanjutkan
  • 24.  Pemeriksaan Fungsi Ginjal  Urea : 71 mg/dl Normal:10-15 mg/dl  Creatinin :1,4 mg/dl Normal:0,5-1,0 mg/dl  Asam Urat : 10,4 mg/dl Normal:2,4-5,7 mg/dl  Pemeriksaan Fungsi Hati  Bilirubin Total 0,5 mg/dl Normal:0,3-1,2 mg/dl  Bilirubin Direct 0,2 mg/dl Normal:0-0,2 mg/dl  SGOT 17 u/l Normal:<31  SGPT 16 u/l Normal:<34
  • 25.  Hasil Lab:  Leukosit :7.400  LED :90  GDS :120  Hasil Radiologi :  Foto Thorax : Milier TB