SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
I’JA<Z AL-QUR’A<N
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah
Studi Al-Qur’an
Oleh:
Muhammad Maghfur Amin
NIM. F12518226
Dosen Pengampu:
Dr. H. M. Arif, M.Ag
ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2018
2
I’ja>z al-Qur’a>n
(Menyingkap Kemu’jizatan Al-Qur’an dari Masa ke Masa)
Oleh: Muhammad Maghfur Amin*
Abstract
Qur’an was the ancient and also the present day prophet Muhammad’s miracle. Many
toughs uttered in its subject to challenge the Arab’s peoples in order to make an equal verse
as it. When they are so obsessed to do, but no one came or made it to be, even the are many
poetry created by them. So the first point of its miracle is the obvious remarkable
arrangement of the words and sentences. In its way, to be admitted that it is not from the
human’s idea or creation but God. So they are week to get just one verse to have as it to be
– their weekness is a case of I’ja>z of the Qur’an. By its way to mount the matter of subjects,
those some people learn and research, the Qur’an has many amazing ‘ideas’. Such as the
Qur’an talks about many dimentions such as sciences, and the future occurences, biside
talking about God unity, morals, law, sociality, humanity, ect. And the first two topics are
objected and hesitanted by the scientists about the truth, at first. But by the time they are
proved one by one and the scientist admit it too. And the moslim sholars are in research to
get the great points of the Qur’anic miracles, till today.
Kata Kunci: Al-Qur’an, I’ja>z
Pendahuluan
Al-Qur’an merupakan salah satu mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad. Kemu’jizatan Al-Qur’an merupakan sesuatu yang sulit untuk diragukan bahkan
semakin banyak bukti-bukti mengungkap kebenarannya. Al-Qur’an secara tersurat
memberikan tantangan kepada setiap orang yang meragukannya untuk membuat sesuatu
semacam Al-Qur'an.1
Tantangan ini berlaku tanpa ada batas waktu. Karena itu,
kemukjizatan Al-Qur’an berlaku sampai sekarang.
Dari segi redaksi, Al-Qur’an telah dijamin Allah keterjagaannya. Jaminan yang
membuat manusia yang meragukannya kemudian secara submisif tunduk dan mengakuinya
* Mahasiswa pasca sarjana jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di UIN Sunan Ampel Surabaya.
1
Hal ini sebagaimana tercantum dalam beberapa ayat diantaranya; QS. Al-Baqarah: 23, Al-Isra’: 88,
QS. Yunus: 38, QS. Hud: 13, dan QS. At-Thur: 34.
3
secara ilmiah. Dan ternyata bukti paling nyata, hingga sekarang tak seorang pun yang
mampu untuk mengacaukan isi Al-Qur’an dengan mengubah redaksinya. Dengan keindahan
bahasa yang tak tertandingi bahkan oleh ahli sastra masyarakat Arab saat itu.
Tidak berhenti disitu, kandungan Al-Qur’an, yang memuat berbagai cabang ilmu
tersebut, membuat ilmuwan modern terkagum. Ungkapan ilmiah dan sains, ilmu sosial, tata
negara yang ideal, ilmu hukum, ilmu ekonomi, astronomi, geologi, dan lainnya termuat di
dalam Al-Qur’an. Semuanya satu persatu mereka kaji dan bahkan menjadi pedoman mereka
dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan. Seiring berjalannya waktu bukti-bukti ilmiah
pun semakin mengukuhkan kemu’jizatan Al-Qur’an.
Akan tetapi dengan adanya kalangan yang membela Al-Qur’an, kita tidak dapat
menafikan kalangan yang meneliti Al-Qur’an dengan tujuan sebaliknya. Dalam menjawab
penentang-penentang tersebut, sebagai muslim mau tidak mau kita harus berupaya
mendalami arti penting kemu’jizatan dengan berbagai aspeknya. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan menilik hasil penelitian-penelitian sarjana muslim tentang I’ja>z al-Qur’a>n.
Karena diakui atau tidak, ruang yang menjadi titik serang mereka cukup luas dan tembakan
mereka dilakukan bertubi-tubi dari segala arah.
Pengertian I’ja>z al-Qur’a>n
I’ja>z al-Qur’a>n berasal dari bahasa Arab, terdiri dari dua kata (baca: kalimat) , yakni
I’ja>z dan al-Qur’a>n. Secara bahasa, I’ja>z ( ‫إعجاز‬ ( berasal dari kata ‘ajaza ( ‫عجز‬ ( yang
terdiri dari tiga huruf ‘ai>n, ji>m, dan za>y, yang bermakna dha’i>f (lemah). Maka orang akan
berkata "‫ٌن‬ ‫َأ‬ ‫ُف‬ ‫ْع‬ ‫ِن‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ْع‬ ‫َأ‬" , untuk mengatakan bahwa orang lain telah tidak mampu menemukan
dan menandingi fulan.2
Ibnu Faris mengatakan bahwa ‘ajz artinya adalah al-fawt (kalah, terlepas, kehilangan
kesempatan) dan as-sabq (terlampaui).3
I’ja>z bentuk mashdar dari fi’il madhi a’jaza (‫)أعجز‬
yang ber-wazn ruba>’i (empat huruf) dengan tambahan hamzah di depan, yang berfedah li at-
ta’diyah. Sehingga I’ja>z bermakna melemahkan. Kata I’ja>z merupakan asal dari kata mu’jiz
dan mu’jizat, keduanya adalah bentuk fa’il artinya ‚yang melemahkan‛ atau ‚orang yang
2
Ibnu Mandzu>r, Lisa>n al-Arab, (Mesir: Dar Al-Mishriiyah, t.t.), 370.
3
Ahmad bin Fa>ris, Mu’jam Maqa>yis al-Lughah, (Mesir: Mushtafa Al-Bab Al-Halabi wa Asy-
Syarikah, 1972), 68.
4
melemahkan‛. Maka mu’jiz adalah sesuatu yang melemahkan. Sedangkan tambahan ta’
marbuthah di belakangnya berfaedah mubalaghah atau superlatif.4
Adapun al-Qur’a>n secara bahasa adalah bentuk mashdar dari qara’a yang memiliki
makna membaca atau bermakna kumpulan bacaan. Makna pertama, yakni ‚yang dibaca‛,
maka ia makna sebagai isim maf’ul (al-matlu>), sedangkan makna kedua, ia dapat bermakna
sebagai isim fa’il (al-ja>mi’) yaitu kumpulan yang dibaca, karena ia mencakup kumpulan
khabar dan hukum. Atau dapat pula bermakna sebagai isim maf’u>l (al-majmu’) karena ia di
kumpulkan dalam mushaf dan hafalan.5
Secara terminologi, I’ja>z semakna dengan mu’jizat adalah sesuatu atau peristiwa
yang (sangat) luar biasa, yang disertai tantangan dan tidak tertandingi, yang diberikan oleh
Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya sebagai bukti kebenaran risalah. Dapat dikatakan bahwa
tujuan dari mu’jizat adalah sebagai bukti kebenaran bagi seorang Nabi dan Rasul yang mana
bukti kebenaran itu tidak dapat dilawan dan tidak dapat ditandingi.6
Karena itu dalam
tuliasan ini digunakan istilah ‚kemu’jizatan Al-Qur’an‛ sebagai makna ‚I’ja>z al-Qur’a>n‛,
begitu pula sebaliknya.
Adapun I’ja>z al-Qur’a>n, maka pengertiannya adalah ‚ke-luarbiasa-an‛ Al-Qur’an
sebagai salah satu mu’jizat utama Nabi Muhammad, yang tidak tertandingi selama mu’jizat
itu masih ada.7
Jadi kemu’jizatan Al-Qur’an berfungsi tidak hanya sebagai bukti kebenaran
Al-Qur’an sendiri melainkan juga sebagai bukti kebenaran rasul yang membawanya, yakni
Nabi Muhammad. Istilah ini muncul pada abad ketiga Hijriyah.
Sejalan dengan itu para ulama mengajukan persyaratan yang harus dimiliki sesuatu
yang dikategorikan sebagai mu’jizat; (1) Mu’jizat harus berupa sesuatu yang tidak sanggup
dilakukan siapapun selain Allah. (2) Tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan
hukum alam. (3) Mu’jizat harus berupa hal yang dijadikan bukti oleh seorang yang mengaku
4
Muhammad ‘Alī Al-Shābūnī. al-Tibya>n fi ‘Ulūm Al-Qur’a>n, (Damaskus: Maktabah Al-Ghaza>lī,
1390 H), 105.
5
Muhammad ibn Shalih al-‘Utsaimin, Syarh Ushu>l fi at-Tafsi>r, (Riyadh: Mu’assasah Syaikh
Muhammad ibn Shalih Al-‘Utsaimin Al-Khayriyah, 1434 H), 37.
6
Lihat Ayyub ibn Musa al-Kafawi, al-Kulliyat, 149. Lihat juga Disertasi oleh Mahmud ibn Ali al-
Bu’dani, I’jaz al-Qur’a>n al-Kari>m ‘inda Ibnu ‘A<syu >r fi Tafsi>rihi; at-Tah}ri>r wa at-Tanwi>r, ‘Ardhan wa Dira>sah ,
(Riyadh: Kursiy Al-Qur’an Al-Karim wa ‘Ulu>muh, 1435), 18.
7
Mushthafa Daib Al-Bagha dan Muhyiddin Daib Matw, Al-Wa>dhih} fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, (Dimasyq:
Da>r Al-Kalim Ath-Thayyib, 1998), 151.
5
membawa risalah Ilahi atas kebenaran pengakuannya (4)Tidak seorang pun yang dapat
membuktikan untuk membandingi mu’jizat tersebut.8
At-Tah}addi, tidak ada yang menandingi Al-Qur’an
Mengenai tidak tertandinginya Al-Qur’an, beberapa ulama’ salah satunya
sebagaimana Ibnu ‘A>syu>r mengistilahkannya dengan at-tah}addi> (‫ّي‬‫د‬‫)التح‬.9
At-tah}addi adalah
hal dimana Al-Qur’an yang tidak dapat diungguli, bahkan Allah menantang bagi siapa saja
untuk menandinginya dan tidak akan mampu. Tantangan tersebut tersurat dalam beberapa
ayat, yang merupakan tantangan untuk membuat kitab, atau sepuluh surat, atau satu surat
saja yang sepadan Al-Qur’an. Sebagaimana beberapa ayat yang menjelaskan tantangan
tersebut sebagai berikut:
1. Tantangan membuat semisal Al-Qur’an
Hal itu sebagaimana yang terdapat dalam Surat Al-Isra’ ayat 88:


‚Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan
Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".‛10
2. Tantangan membuat sepuluh surat menandingi yang ada dalam Al-Qur’an
Sebagaimana dalam Surat Hud ayat 13:


‚Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu",
Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-
8
Said Agil Husin Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002), 32.
9
Ibnu Asyur, At-Tahri>r wa at-Tanwi>r, 338.
10
Taufiq Product, Qur’an in Words Versi 1.2.0 (Get Arabic + Translation), 017. Al-Isra’ : 88
6
buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup
(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".11
3. Tantangan membuat satu surat menandingi yang ada dalam Al-Qur’an
Sebagaimana yang tersurat dalam QS. Yunus ayat 38 :


‚Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah:
"(Kalau benar yang kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan sebuah surat
seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk
membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar.‛12
Kadar Kemu’jizatan Al-Qur’an
Dengan berbedanya redaksi beberapa ayat yang menjelaskan tantangan Al-Qur’an
(at-tah}addi) di atas, maka mengenai kadar kemu’jizatan Al-Qur’an beberapa ulama’ berbeda
pendapat. Pertama, pendapat yang dikemukakan oleh golongan Mu’tazilah bahwa
kemu’jizatan Al-Qur’an adalah pada seluruh ayatnya.13
Kedua, ulama’ yang berpendapat
bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an terdapat pada surat yang tidak pendek. Ini adalah pendapat
Ibnu Aqil al-Hanbali. Ketiga, Al-Ba>qila>ni> mengatakan bahwa menurut Mu’tazilah
kemu’jizatan Al-Qur’an adalah pada tiap bagian awal surat.14
Keempat, kemu’jizatan Al-
Qur’an terletak pada tiap surat dalam Al-Qur’an baik yang panjang, pendek, atau yang
antara keduanya.15
Kelima, kemujizatan Al-Qur’an terletak pada setiap ayat yang
membenarkan bahwa dia adalah Al-Qur’an.16
Karena Allah berfirman dalam QS. Ath-Thur :
34.
11
Ibid., 011. Hud : 13
12
Taufiq, Qur’an in …, 010. Yunus ayat 38.
13
Lihat Abdul Jalil As-Suyu>thi, Al-Itqa>n fi> ‘Ulu >m al-Qur’a>n, Juz 4, 17. Lihat juga Manna’ Khali>l
Qaththa>n, Maba>hits fi> ‘Ulu>m al-Qura>n, 264.
14
Sebagaimana disebutkannya dalam I’ja>z al-Qur’a>n, 254-258.
15
Ibn Katsi>r, Tafsir Al-Qur’an al-Adzim, Juz 1, 63.
16
Lihat As-Suyu>thi, Al-Itqa>n…, Juz 4, 18., Al-Qaththa>n Mabahits…,264, Ibn Taymiyah, Majmu>’ al-
Fata>wa, Juz 20, 482
7

‚Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka
orang-orang yang benar.‛17
Demikian merupakan ulasan kesimpulan mengenai kadar kemu’jizatan Al-Qur’an
yang disarikan dari beberapa pendapat ulama’ dari berbagai sumber. Mengenai Al-Baqilani
yang mengungkapkan pendapat Mu’tazilah tentang kemu’jizatan Al-Qur’an, dia juga
mengungkapkan pendapat ‘Asy’ariyah yang mengatakan bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an
terlatak pada tiap surat, baik yang pendek, panjang atau yang sedang.
Adapun perbedaan pendapat dalam Mu’tazilah di atas merupakan pilihan mereka
dalam upaya menguatkan pendapat madzhab dan menolak yang berlawanan dengan
madzhabnya. Karena menurut mereka surat Ath-Thur ayat 43 diatas tidak ditujukan sebagai
perintah (tantangan) umum dan bukan terperinci pada surat terentu.
Sementara pendapat Ibnu Taymiyah, bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an terletak pada
setiap ayat sebagai bukti bahwa dia adalah Al-Qur’an, dikemukakan olehnya untuk menolak
pendapat Ibnu Aqil yang menyatakan bahwa Kemu’jizatan Al-Qur’an tidak terdapat dalam
surat yang pendek. Dalam kitabnya Ibnu Taymiyah mengatakan bahwa pendapat Ibnu Aqil
tersebut ditentang oleh ulama’ jumhur, bahkan mereka mengatakan bahwa bahkan
terbaginya Al-Qur’an kedalam surat-surat itu pun sudah merupakan kemu’jizatan. Dan ada
pula seperti Imam Ahmad ibn Hanbal menyatakan bahkan satu atau dua ayat dariAl-Qur’an
saja sudah dapat menunjukkan kemu’jizatannya (apalagi satu surat. pen.)18
.
Dari pendapat di atas, sebagaimana Nashir ibn Muhammad Al-Hamid, maka dapat
disimpulkan bahwa kadar kemu’jizatan Al-Qur’an terletak pada setiap ayat, yang padanya
Al-Qur’an dibuktikan kebenarannya.19
Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa tantangan
tersebut bersifat mutlak; tidak terbatas waktu, kemu’jizatannya terletak pada seluruh Al-
Qur’an walaupun satu ayat saja, menantang kepada semua makhluk baik manusia ataupun
jin termasuk Nabi Muhammad sendiri.
Aspek I’jaz Al-Qur’a>n
17
Taufiq, Qur’an in …, 052. Ath-Thu>r ayat 34.
18
Lihat, Taymiyah, Majmu >’…, 481-482.
19
Na>shir ibn Muhammad Al-Hami>d, Ibnu Taymiyah wa Manhajuhu fi at-Tafsi>r, 227.
8
Dalam pembuktian kemu’jizatan Al-Qur’an dari berbagai aspeknya, para ulama’
memberikan sumbangsih yang penting. Para ulama’ itu seakan menjadi corong yang
menyebarkan gelombang kemu’jizatan melalui penelitian mereka terhadap Al-Qur’an. Oleh
karena itu, menyatakan bahwa Al-Qur’an akan dapat menunjukkan kemu’jizatannya sendiri,
tanpa pengungkapan oleh penelitinya, merupakan hal yang naif. Dan dengan semakin
berkembangnya keilmuan, maka temuan dalam kemu’jizatan Al-Qur’an terus berkembang.
Segi kemu’jizatan Al-Qur’an dapat dilihat dari berbagai aspek, yang para ulama’
abad ini terus berusaha menggali aspek lain yang dapat menunjukkan ke-luarbiasa-an Al-
Qur’an. Setidaknya ada dua aspek yang mendasar dalam kemu’jizatan Al-Qur’an, aspek
bahasa juga bunyinya, dan isinya.
1. Aspek Bahasa (I’ja>z Lughawi)
Ada beberapa kenyataan yang penting untuk diperhatikan dalam I’ja>z
lughawi. Pertama, Kenyataan yang kita temui bahwa bahasa yang dipilih oleh Allah
sebagai bahasa Al-Qur’an adalah Bahasa Arab. Bahasa Arab, menurut ulama’
merupakan satu-satunya bahasa yang dapat menampung makna Al-Qur’an. Karena
hal itu kita tidak dapat mengandai-andai, dengan cara membandingkan bahasa Arab
dengan bahasa lain yang kita anggap lebih kaya kosa kata ataupun memiliki aturan
bahasa (gramatikal) yang lebih tinggi, untuk mengatakannya lebih cocok dipilih oleh
Allah sebagai bahasa pengantar untuk Al-Qur’an.
Sebagaimana Allah menjelaskan dalam QS. Asy-Syu’ara’ ayat 195:

‚Dengan bahasa Arab yang jelas.‛ 20
Kedua, Bangsa Arab saat itu yang gemar dan pandai bersyair merupakan
kondisi yang menjadi realitas latar belakang Al-Qur’an diturunkan menjadi mu’jizat
Nabi Muhammad. Sebagaimana nabi-nabi terdahulu diberikan mu’jizat sesuai
dengan keahlian kaumnya (yang viral saat itu). Seperti Nabi Musa, dengan
mu’jizatnya mengubah tongkat menjadi ular, menyembuhkan orang sakit,
menghidupkan orang mati dan lainnya, digunakan untuk menantang dan melemahkan
20
Taufiq, Qur’an in …, 026. Asy-Syu’ara>’ ayat 195
9
kaumnya yang ahli dalam ilmu sihir. Maka Nabi Muhammad dengan kondisi
kaumnya tersebut mendapatkan mu’jizat utamanya yakni Al-Qur’an, untuk
melemahkan orang Arab dengan keahlian bahasanya. Tantangan dan
ketidakmampuan bangsa Arab untuk menandinginya telah tersurat dalam Al-Qur’an
sebagaimana penjelasan dalam pembahasan at-tah}addi diatas.
Ketiga, Nabi Muhammad memiliki keadaan sebagai orang yang ummiyy.21
Kenyataan ini serta-merta menjadi penegasan bagi kemu’jizatan Al-Qur’an dalam
aspek kebahasaan, dengan menimbulkan kepastian bahwa tidak mungkin Nabi
Muhammad—yang ummiyy—mampu membuat Al-Qur’an yang sehebat itu. Jika
tidak mungkin Nabi Muhammad yang membuatnya, maka menjadi pasti bahwa
Allah saja lah yang mampu membuatnya.
Keempat, kemu’jizatan Al-Qur’an dari segi bahasa telah berulang terbukti
pada masa Nabi Muhammad. Sebagaimana tantangan kaum Yahudi yang
meinginginkan Nabi Muhammad menjelaskan peristiwa pada saat kelahirannya yang
kemudian Allah menurunkan surat Al-Fiil. Termasuk juga luluhnya Umar ibn
Khattab ketika mebaca keindahan bagian surat Tha>ha> sehingga oleh sebab itu ia
memutuskan menyatakan masuk Islam.
Mengenai i'jāz al-Qur’ān dalam aspek kebahasaannya, Manna’ al-Qaththan
menjelaskan bahwa jika manusia memusatkan perhatiannya pada Al-Qur’an, ia tentu
akan mendapatkan rahasia-rahasia kemukjizatan aspek bahasanya. Kemukjizatan itu
dalam keteraturan bunyinya yang indah melalui nada huruf-hurufnya. Ketika
mendengar harakat dan sukun-nya, madd dan gunnah-nya, fashilah dan maqta’-nya,
sehingga telinga tidak pernah merasa bosan, bahkan ingin senantiasa terus
mendengarnya.22
Dalam Al-Qur’an, ayat-ayat yang tersusun dalam satu surat memiliki
keserasian bunyi dan rima yang indah. Susunan Al-Qur’an tidak dapat disamakan oleh
karya sebaik apapun.23
Menurut Muhammad ‘Abd Allah Darrāz, jika diperhatikan secara
21
Ummiyy adalah sifat untuk orang yang tidak pandai menulis dan membaca . Mengenai ke-ummiyy-
an Nabi Muhammad lihat Agus Mustofa, Metamorfosis Sang Nabi, 53-54.
22
Manna>’ Khalil al-Qaththa>n, Mabāhiś fī ‘Ulūm al-Qur’ān (Beiru>t: Mansyu>ra>t li al-Ashr al-Hadis,
1973), 259.
23
Ash-Shābūnī. at-Tibyān, 105.
10
seksama dalam Al-Qur’an banyak terdapat rahasia kemukjizatannya dari segi bahasa.
Hal itu terlihat dari keteraturan bunyinya yang indah melalui nada-nada hurufnya.24
Misalnya keserasian dan keteraturan bunyi dalam surat Al-Qiyamah. Pada
ayat 1-6 menggunakan akhir ayat yang berima dengan huruf ta>’ marbuthah dan ha>’
yang ketika diwaqafkan menimbulkan bunyi yang senada. Kemudian pada ayat 7-13
akhir ayat berubah dengan akhir huruf ra>’ yang sukun ketika dibaca waqaf.
Kemudian berubah lagi dengan akhiran huruf ta>’ marbuthah dan ha>’ pada ayat 14-25.
Selanjutnya dengan akhiran huruf qalqalah, qa>f, pada ayat 27-30. Dan pada bagian
akhir surat, ayat 31-40, berubah dengan kata yang diakhiri madd. Demikian
merupakan keserasian bunyi yang indah dari rima akhir ayat.
Mahmud Muhammad Syakir menjelaskan bahwa al-Jurjani dalam kitab Dalail
I‟jaz mengunakan empat istilah dalam mengemukakan upaya penyusunan teks atau
ayat-ayat Alquran. Keempat istilah tersebut adalah: (1) an-nazm (susunan kalimat)
(2) at-ta‟lif (penyusunan kalimat) (3) at-tartib (sistematika kalimat) (4) at-tarkib
(penyusunan kalimat). Keempat istilah ini secara garis besar memiliki keterkaitan
yang sama. Keempat istilah terkait erat dengan kalimat, sedangkan kalimat itu
sendiri hakikatnya adalah ungkapan yang tersusun dari isim (kata benda), fi‟il(kata
kerja) dan huruf (partikel kata lainnya) untuk menunjukkan kepada makna (maksud)
yang diinginkan oleh penuturnya.25
Uslub yang dipergunakan Al-Qur’an sangat mudah dan indah hal itu
membuat orang-orang Arab dan Non Arab kagum dan terpesona. Kehalusan bahasa,
keanehan yang menakjubkan dalam ekspresi, ciri-ciri khas Balaghah dan fashahah
baik yang abstrak maupun yang kongkrit,dapat mengungkapkan rahasia keindahan
dan kekudusan Al-Qur’an. Barang siapa mampu menggali rahasia balaghah Al-
Qur’an itu, maka dia akan biasa mengeluarkan khazanah kandunganya.
Uslub Al-Qur’an yang menakjubkan itu mengandung beberapa keistimewaan,
diantaranya:
24
Muhammad ‘Abd Allah Darrāz, An-Naba` al-‘Adhīm, sebagaimana dikutip oleh Al-Qaththān,
Mabāhits…, 267-268.
25
Mahmud Muhammad Syakir, Mada>khil I’ja>z al-Qur’a>n (Jeddah: Dar Al-Madani, 1423 H/2002 M),
105.
11
a. Kelembutan Al-Qur’an secara lafhizah yang terdapat dalam susunan suara
dan keindahan bahasanya.
b. Keserasian Al-Qur’an baik untuk awam maupun kaum cendekiawan dalam
arti bahwa semua orang dapat merasakan keagungan dan keindahan Al-
Qur’an.
c. Sesuai akal dan perasaan,dimana Al-Qur’an memberikan doktrin pada akal
dan hati, serta merangkum kebenaran dan keindahan sekaligus.
d. Keindahan sajian Al-Qur’an serta susunan bahasanya, seolah-olah merupakan
suatu bingkai yang dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan serta
perhatian.
e. Keindahan dalam liku-liku ucapan atau kalimat serta beraneka ragam dalam
bentuknya, dalam arti bahwa satu makna diungkapkan dalam beberapa lafaz
dan susunan yang bermacam-macam yang semuanya indah dan halus.
f. Al-Qur’an mencakup dan memenuhi persyaratan antara bentuk global dann
bentuk terperinci.
g. Dapat mengerti sekaligus dengan melihat segi yang tersurat26
Ada beberapa ulama’ yang mengungkap mu’jizat kebahasaan Al-Qur’an dari
segi balaghah, salah satunya Muhammad Husain Salamah dalam kitabnya Al-I’ja>z al-
Bala>ghi fi al-Qur’a>n al-Kari>m. Dalam muqaddimah kitab tersebut Salamah
mengungkapkan bahwa kedatangan Al-Qur’an sebagai bentuk mu’jizat Nabi
Muhammad yang ummiyy untuk melemahkan orang Arab yang ahli dalam balaghah
dan syair.27
Meskipun Al-Qur’an sendiri bukanlah syair.
2. Aspek Kisah Masa Lampau (I’ja>z Inba’i)
Kemu’jizatan Al-Qur’an dalam aspek kisah masa lampau yang di kandungnya
berarti bahwa Al-Qur’an memuat kisah dan kabar orang, kaum atau nabi-nabi
terdahulu sebelum Nabi Muhammad. Informasi Al-Qur’an tentang kejadian masa
lampau cukup banyak, yang semuanya akan menunjukkan betapa mustahilnya ilmu
tersebut berasal dari diri Muhammad sendiri. Dan berikut ini beberapa contoh dari
kisah-kisah tersebut:
26
Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi…, 32.
27
Muhammad Husain Salamah, Al-I’ja>z al-Bala>ghi fi al-Qur’a>n al-Kari>m, (Madinah: Da>r al-A<fa>q al-
‘Arabiyyah, 2002), muqaddimah, 9-12
12
a. Kisah Nabi Nuh as.
Dala QS. Hūd: 49 ditegaskan mengenai kisah Nabi Nuh.


‚Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami
wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak
(pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; Sesungguhnya kesudahan yang
baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.‛28
Ayat ini diturunkan dalam konteks pemberitaan kisah Nabi Nuh dan para
pengi-kutnya yang menyelamatkan diri dari musibah banjir besar sebagai cobaan
bagi para penantang dakwahnya. Al-Qur’an juga mengisahkan nabi-nabi lain,
seperti Nabi Adam, Ibrahim, Ismail, Luth, Ya‘qub, Musa, Harun, dan nabi
lainnya, yang semuanya sulit diketahui umat manusia tanpa wahyu.
b. Selamatnya jasad Fir’aun setelah tenggelam
Kisah Mūsā dan Fir‘aun dalam Al-Qur’an diuraikan sekitar 30 kali. Kisah
tersbut merupakan kisah yang tidak diketahui masyarakat ketika itu kecuali
melalui kitab dari Ahlul Kitab. Bahkan tidak mungkin diketahui kecuali oleh
mereka yang hidup pada masa terjadinya peristiwa tersebut, yaitu pada abad 12
sebelum Masehi. Maka adalah sesuatu yang menakjubkan ketika Nabi
Muhammad menguraikannya melalui Al-Qur’an. Sedangkan bukti jasad Fir’aun
saat ini dapat kita saksikan, sesuai dengan apa yang tersurat dalam Al-Qur’an.
Kisah Fir‘aun diantaranya diuraikan dalam surat Yūnus: 90-92:


28
Taufiq, Qur’an in …, 011. Hu>d ayat 49
13



‚Dan Kami mungkinkan Bani Israil melintasi laut. Mereka pun diikuti Fir‘aun
dan tentaranya, karena mereka hendak menganiaya dan menindas (Bani Israil).
Ketika Fir‘aun telah hampir tenggelam berkatalah ia, ‚Saya percaya bahwa tiada
tuhan melainkan Tuhan yang disembah oleh Bani Israil dan saya termasuk orang-
orang yang berserah diri‛. (Allah menyambut ucapan Fir‘aun ini dengan
berfirman), ‚Apakah sekarang (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu
telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat keru-
sakan. Hari ini kami selamatkan badanmu, supaya kamu menjadi pelajaran bagi
(generasi) yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia len-
gah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.‛29
c. Kaum ‘Ād dan Tsamūd serta kehancuran kota Iram
Kaum ‘A>d dan Tsamu>d yang kepada mereka diutus Nabi Shālih dan Nabi
Hūd, cukup banyak dibicarakan oleh Al-Qur’an. Ungkapan Al-Qur’an tentang
kedua kaum ini adalah berkisar pada segi kemampuan dan kekuatan mereka,
maupun ke-durhakaan, kesesatan dan pembangkangan mereka kepada Allah SWT
dan utusan-Nya.
Al-Qur’an juga menceritakan bagaimana pada akhirnya kedua kaum terse-
but dihancurkan oleh Allah dengan gempa bumi dan angin ribut yang sangat
dingin lagi kencang. Hal ini sebagaimana dilukiskan oleh QS. al-Hāqqah: 4-7
sebagai berikut:



‚Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat. Adapun kaum Tsamud,
Maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. Adapun kaum
'Aad Maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi Amat
29
Ibid., 010. Hu>d ayat 90-92.
14
kencang, Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam
dan delapan hari terus menerus; Maka kamu Lihat kaum 'Aad pada waktu itu
mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah
kosong (lapuk).‛ 30
Adapun peradaban kota Iram yang diungkap Al-Qur’an termasuk
peradaban yang sangat sukar dibuktikan dengan penelitian sejarah karena
pelacakan data, kecuali melalui penelitian-penelitian arkeologis yang sangat
mahal. Kota Iram yang diungkapkan oleh QS. al-Fajr: 6-8:


‚Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap
kaum 'Aad?. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai Bangunan-bangunan yang
tinggi. Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri
lain.‛ 31
Ada yang meragukan informasi Al-Qur’an ini. Tetapi sedikit demi sedikit
bukti-bukti kebenarannya terungkap. Pertama kali ketika informasi Al-Qur’an
dan ri-wayat-riwayat yang diterima diverifikasi dengan hasil-hasil penelitian
arkeologis. Pada tahap ini, yang ditemukan adalah adanya bukti-bukti arkeologis
tentang ter-jadinya gempa dan angin ribut, seperti yang diuraikan oleh Al-
Qur’an. Masa itu di-perkirakan merupakan masa hidupnya kaum-kaum yang
dihancurkan Tuhan, serta di tempat yang diisyaratkan oleh kitab-kitab suci,
seperti Lembah Yordania, Pantai Laut Merah, serta Arab Selatan.32
Penelitian kota Iram yan disebutkan Al-Qur’an itu membuahkan hasil
dengan ditemukan kembali kota tersebut pada Februari 1992. Kota tersebut
menurut Umar Anggara ditemukan Tim Peneliti yang dipimpin Nichilas Clapp.
Dengan bantuan pesawat ulang-alik Challenger yang memiliki sistem Satellit
Imaging Radar (SIR), dan satelit Prancis dengan sistem penginderaan optik,
Clapp mampu mendeteksi permukaan bawah gurun di Arabia Selatan. Pada
kedalaman 183 meter dia menemukan keajaiban besar, dan itulah kota Iram. Kini
30
Ibid., 069. Al-Ha>qqah ayat 4-7.
31
Ibid., 089. Al-Fajr ayat 6-8.
32
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1997), 198.
15
bangsa Arab sendiri meyakini bahwa Ubhar dan Iram adalah dua nama untuk
subjek yang sama.33
3. Aspek Informasi Masa Depan (I’jaz Ikhbari)
Selain kisah-kisah masa lampau, Al-Qur’an juga mengungkapkan peristiwa-
peristiwa yang akan terjadi, baik hal yang akan terjadi di dunia, maupun di akhirat
nanti. Ada beberapa contoh peristiwa-peristiwa yang akan terjadi diungkapkan Al-
Qur’an, dan beberapa telah terbukti dalam sejarah. Beberapa contonya antara lain:
a. Kemenangan umat Islam atas Quraisy (fathu Makkah)
Nubuwwah kemenangan umat Islam atas kaum Quraisy ini dijelaskan dalam
surat Al-Qamar ayat 45:

‚Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.‛34
Allah memberi informasi kepada Nabi Muhammad SAW melalui ayat ini
bahwa kaum musyrikin Quraisy akan dapat ia kalahkan. Ayat ini diturunkan pada
saat Nabi masih tinggal di kota Mekkah. Beberapa tahun kemudian kaum
muslimin mengalahkan kaum musyrik dalam Fath Makkah pada tahun 8
Hijriyah.35
b. Romawi mengalami kemenangan setelah kekalahannya dan kemenangan umat
Islam
Dalam surat Ar-Ru>m ayat 1-5 memuat informasi Informasi terkait
kemenangan bangsa Romawi dan sekaligus kemenangan umat Islam:



33
Ibid.
34
Taufiq, Qur’an in …, 054. Al-Qamar ayat 45.
35
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid I, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1987), 195.
16
‚Alif Lām Mīm. Telah dikalahkan bangsa Romawi. Di negeri yang terdekat, dan
mereka setelah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa tahun (antara tiga
sampai 9 tahun). Bagi Allah ketetapan urusan sebelum dan sesudah (mereka me-
nang), dan di hari (kemenangan) itu orang-orang mukmin bergembira, karena
pertolongan Allah. Allah menolong siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dia Maha
Perkasa, lagi Maha Penyayang.‛36
Az-Zarqani menjelaskan bahwa pada tahun 614 M.—kurang lebih tiga
tahun setelah kerasulan Muhammad—kerajaan Romawi Timur dikalahkan
kerajaan Persia dalam pertempuran besar. Kekalahan ini oleh orang-orang
Quraisy digunakan untuk mengolok-olok kegiatan dakwah Muhammad dengan
mengatakan bahwa para penganut agama Samawi telah kalah oleh penganut
Majusi. Kini Muhammad, dengan kitab yang dibawanya, hendak mengalahkan
orang Quraisy. Bagaimana mungkin keingi-nan tersebut bisa terwujud, yang akan
terjadi justru orang-orang Quraisy akan mengalahkan mereka, sebagaimana
penganut Majusi mengalahkan mereka.37
Ayat-ayat tersebut pada dasarnya hendak menghibur umat Muslim
dengan kabar bahwa Romawi akan kembali menang atas Persia, yang mana
dengan kemenangan itu kaum Muslim turut bergembira. Ternyata informasi
tersebut akhirnya terbukti kebenarannya. Informasi sejarah menyatakan bahwa
tujuh tahun setelah kekalahan Romawi terjadi lagi peperangan antara keduanya
pada tahun 622 M, dan Romawi berhasil menang2F
38
4. Aspek Kebenaran Ilmiah (I’ja>z Ilmi)
Aspek lain dari kemukjizatan Al-Qur’an adalah banyaknya isyarat ilmiah
yang dikemukakan di dalamnya yang kesemuanya belum diketahui manusia kecuali
pada abad-abad bahkan tahun-tahun terakhir ini. Nabi Muhammad yang ummī tentu
saja tidak akan mengetahuinya jika tidak diberi wahyu oleh Allah yang Maha
Mengetahui.24
Isyarat-isyarat ilmiah itu dapat dilihat dalam beberapa bidang ilmu
pengetahuan. misalnya;
36
Taufiq, Qur’an in …, 030. Ar-Ru>m ayat1-5.
37
Muhammad ‘Abd Al-‘Azhīm Az-Zarqānī, Mana>hil al-‘Irfa>n fī ‘Ulūm al-Qur’a>n, (Kairo: Maktabah
Al- Waqfiyyah, tt.), 369.
38
Quraish Shihab, Mukjizat..., 213-214.
17
a. Teori Big Bang
Dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiyaa’:30 disebutkan:


‚Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
Mengapakah mereka tiada juga beriman?’‛ 39
Kata ratq berarti perpaduan beberapa unsur untuk dijadikan suatu
kumpulan yang homogen. Sedangkan kata fataqa berarti memisahkan.
Berdasarkan Teori Big Bang, alam semesta tercipta dari kumpulan gas yang
disebut ‘primary nebula’ kemudian terpecah dan menjadi bintang-bintang,
planet-planet, matahari, bulan dan sebagainya.
b. Bumi berbentuk bulat oval
Orang beranggapan bahwa bumi datar sehingga orang takut berjalan
terlalu jauh khawatir terjatuh ke jurang yang dalam. Anggapan tersebut adalah
dalam pemikiran orang-orang abad-abad awal. Kemudian Sir Francis Drake pada
tahun 1597 yang menyatakan bumi berbentuk Geospherical (bulat telur) ketika
dia menjelajahinya. Jauh sebelum itu, Al-Qur’an telah mengisyaratkan dalam
surat surat Az-Zumar ayat5:


Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan
malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari
dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah
Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.‛ 40
39
Taufiq, Qur’an in …, 021. Al-Anbiya>’ ayat 30
40
Ibid., 039. Az-Zumar ayat 5.
18
Kata kawwara-yukawwiru berarti menggulung. Sebelumnya, dalam
tradisi Arab, kata kawwara digunakan dalam arti menggulung serban di kepala.
Seandainya bumi datar, tidak mungkin terjadi penggulungan (yukawwiru) malam
terhadap siang atau sebaliknya secara perlahan, perubahannya akan terjadi secara
mendadak.
c. Cahaya bulan pantulan dan sinar matahari dari dirinya
Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Furqān: 61.

‚Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia
menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.‛ 41
Pada masa peradaban awal, bulan dipercayai memiliki sinar sendiri.
Sekarang, ilmu pengetahuan menyatakan sinar bulan bukan dari dirinya sendiri
tapi pantulan sinar matahari. Hal tersebut membuktikan kebenaran dan
kemu’jizatan Al-Qur’an.
Demikian juga dalam QS. Nūh :16

‚Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari
sebagai pelita? 42
Dalam ayat-ayat di atas kata qamar (bulan) ditunjukkan dengan nūr yang
bermakna cahaya yang tidak sinarnya sendiri dan munīr yang berarti ’meminjam
cahaya’. Sedangkan syams (matahari) diisyaratkan dengan sirāj yang berarti
’obor atau pelita’, yang memberikan sinar. Tidak ada satu ayat pun di dalam Al-
Qur’an yang mensifati bulan dengan dliya>’ , atau sira>j atau matahari dengan nūr.
Contoh-contoh di atas merupakan sebagian contoh kebenaran isyarat ilmiah
yang diungkapkan oleh Al-Qur’an. Tentu masih banyak contoh lain yang memuat
41
Ibid., 035. Al-Furqa>n ayat 61.
42
Ibid., 071. Nu>h ayat 15.
19
tentang isyarat ilmiah dan banyak yang telah terbukti kebenarannya oleh penelitian
para ilmuwan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.
5. Aspek Keseimbangan Redaksi (I’ja>z ‘Adadi)
Yang dimaksud dengan i’ja>z ‘adadi adalah kemu’jizatan Al-Qur’an dari aspek
kesimbangan porsi dalam menuturkan tema-tema yang berpasangan. Dalam kajian
ini salah satu ulama’abad akhir yang bernama Abd Ar-Razza>q Naufal, telah
menyusun hasil penelitiannya dalam karyanya Al-I’ja>z al-‘Adadi li al-Qur’a>n al-
Kari>m.
Di dalam pembahasannya Naufal mengungkap beberapa tema yang
berpasngan yang ada dalam ayat-ayat Al-Qur’an dengan menghitung masing-masing
porsi pengulangannya. Berikut ini beberapa contoh i’jaz adadi yang diungkap
olehnya:
a. Kata dun-ya> dan a>khirah, kata dun-ya> ditemukan sebanyak 115 kali,
sedangkan kata a>khirah juga ditemukan sebanyak 115 kali. Sedangkan dua
kata itu bersanding dalam satu ayat yang sama sebanyak 50 kali.43
b. Kata syaitha>n dan mala>ikah, keduanya berulang sebanyak 68 kali dalam Al-
Qur’an.44
c. Kata mau>t dan haya>t dengan berbagai derivasinya, masing-masing ditemukan
sebanyak 145 pengulangan.45
Demikian sebagian contoh yang diungkap oleh Naufal.46
Beberapa contoh
tema dan kata lainnya hingga ada 16 tema yang merupakan kata yan berpasangan
dan yang berhubungan diungkap oleh Naufal. Sedangkan pada bab selanjutnya dia
juga membahas kata yang berhubungan dengan kata lain semisal; kata ath-thuhr dan
kata ikhla>sh; ilm, ma’rifah dan i>ma>n; al-ittifa>q dan ar-ridha>, dan lain sebagainya.
Penelitian ini menunjukkan bagaimana Al-Qur’an memiliki perhitungan redaksional
yang teliti dan seimbang, dan menunjukkan salah satu aspek kemu’jizatannya.
43
Abd Ar-Razza>q Naufal, Al-I’ja>z al-‘Adadi li al-Qur’a>n al-Kari>m, (Beirut: Da>r Al-Kita>b Al-
‘Arabi, 1987), 7
44
Ibid., 8-9.
45
Ibid., 10-18.
46
Untuk lebih terperinci lihat Al-I’ja>z al-‘Adadi li al-Qur’a>n al-Kari>m
20
6. Aspek Manfaat Pengobatan (I’ja>z Syifa’i )
Yang dimaksud i’ja>z syifa>’I adalah bagaimana ayat-ayat Al-Qur’an dianggap
dan terbukti memiliki khasiat sebagai pengobatan, terapi penyakit fisik ataupun
psikis. Mengenai aspek pengobatan dengan ayat Al-Qur’an untuk penyakit atau
masalah fisik, banyak dijelaskan dalam kitab-kitab mujarrabat semisal Syumu>s al-
Anwar karya Ad-Dairabi. Meskipun hal ini merupakan hal eksternal dari Al-Qur’an,
yang hal tersbut bersifat metafisik, akan tetapi kenyataan ini tidak dapat dinafikan.
Sebagaimana adanya terapi ruqiyah dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang
berkembang di masyarakat.
Dalam hal ini Al-Qur’an menyatakan dalam ayat-ayat syifa>’, sepeti dalam
surat Yunus ayat 57:


‚Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.‛47
Atau dalam surat Al-Isra’ ayat 82:

‚Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian.‛48
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad sendiri pernah mempraktekkan
kemu’jizatan pengobatan dengan surat Al-Falaq dan An-Na>s ketika tersihir, dan
terlepaslah beliau dari sihir tersebut. Ada juga kisah sahabat Nabi yang
menggunakan surat Al-Fatihah untuk me-ruqiyah warga sebuah desa yang digigit
oleh kalajengking. Kemudian mereka melaporkan kisahnya kepada Nabi Muhammad
sambil membawa hadiah dari sang warga untuk dibagi dengan Nabi Muhammad.
47
Taufiq, Qur’an in …, 010. Hu>d ayat 57
48
Ibid., 017. Al-Isra>’ ayat 82.
21
Dalam pembuktiannya di masa sekarang, kita dapat melihat beberapa kasus
yang terjadi dalam praktek yang dilakukan oleh beberapa orang ketika membaca ayat
tertentu yang dipercayainya memiliki khasiat tertentu. Semisal ketika orang yang
dalam keadaan bersedih maka dianjurkan membaca surat Al-Insyirah. Atau kita
dapat melihat bagamana ayat Al-Qur’an ‘bekerja’ untuk pengobatan penyakit fisik.
Hal-hal diatas tidak lain merupakan salah satu kemu’jizatan Al-Qur’an yang tidak
dapat ditentang.
Menuju Pemahaman Kemu’jizatan Al-Qur’an yang Proporsional
Fungsi kemu’jizatan Al-Qur’an merupakan hal-hal yang sejalan dengan tujuan utama
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah. Mu’jizat Al-Qur’an dapat diterjemahkan bahwa Al-Qur’an
dengan berbagai fungsi serta maksudnya selain menjadi mu’jizat Nabi Muhammad tapi juga
sebagai petunjuk untuk seluruh manusia.
Kita menemukan beberapa orang yang menginginkan Al-Qur’an mengandung segala
teori ilmiah. Artinya kita tidak seharusnya mencari-cari dalam Al-Qur’an saat kita
menemukan teori ilmiah baru. Kemu’jizatan ilmiah Al-Qur’an tidak terletak pada
cakupannya terntang teori-teori ilmiah yang pasti berubah. Tetapi kemu’jizatan ilmiah itu
terletak pada semangatnya untuk mendorong manuasia agar berfikir dan menggunakan akal.
Al-Qur’an mendorong manusia agar memperhatikan dan memikirkan alam semesta.49
Dalam menyikapi sesuatu atau kasus yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an maka kita
tidak dapat menyatakan bahwa Al-Qur’an tidak sesuai dengan perkembangan dengan
zaman. Al-Qur’an menjadikan pemikiran yang lurus dan perhatian yang tepat terhadap alam
dan segala apa yang ada di dalamnya sebagai sarana terbesar untuk beriman kepada Allah.
Al-Qur’an mendorong manusia untuk melakukan aktifitas intelektual sebagaimana
dijabarkan dalam ayat-ayatnya. Ia mendorong kaum Muslimin agar memikirkan makhluk-
makhluk Allah yang ada di langit dan di bumi, seperti dalam surat Ali Imran: 190-191.
49
Manna>’ Khalil al-Qaththan, Studi Ilmu-ilmu Al-Quran, (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2001),
386.
22



‚Sesunggguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) mereka yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalamkeadaan berbaringdan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (saya bersaksi): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.‛50
Selain itu Al-Qur’an mendorong umat Islam agar memikirkan dirinya sendiri, bumi
yang ditempatinya dan alam yang mengitarinya, seperti dalam surat Ar-Rum ayat 8:


‚Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak
menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan)
yang benar dan waktu yang ditentukan. dan Sesungguhnya kebanyakan di antara manusia
benar-benar ingkar akan Pertemuan dengan Tuhannya.‛ 51
Penutup
Mu’jizat secara bahasa artiya sesuatu yang melemahkan, asal katanya adalah ‘ajz
yang artinya lemah. Mu’jizat adalah sesuatu yang luar biasa yang diberikan oleh Allah
kepada Nabi-Nya sebagai bukti kebenaran risalah yang melemahkan orang yang
menentangnya. I’ja>z al-Qur’an semakna dengan kemu’jizatan Al-Qur’an yang pengertiannya
keluarbiasaan Al-Qur’an sebagai mu’jizat utama Nabi Muhammad.
Al-Qur’an telah memberikan tantangan kepada jin dan manusia untuk membuat yang
semisal Al-Qur’an, dan tidak akan mampu. Kadar kemu’jizatan Al-Qur’an terletak pada
seluruh Al-Qur’an meskipun satu atau dua ayat saja. Dan mu’jizat itu berfungsi tidak hanya
untuk melemahkan orang Arab saja, akan tetapi untuk seluruh manusia hingga saat ini.
50
Taufiq, Qur’an in…, 003. A<li Imra>n ayat 190-191
51
Ibid., 030. Ar-Ru>m ayat 8
23
Sedangkan aspek kemu’jizatan Al-Qur’an telah banyak terungkap oleh beberapa peneliti
hingga kebenaran isyarat ilmiah menjadi perhatian para ilmuwan.
Pemahaman mengenai kemu’jizatan Al-Qur’an harus dilakukan bukan dengan
memaksakan Al-Qur’an mencakup seluruh teori dan ilmu. Karena meskipun Al-Qur’an
bukan kitab sejarah tetapi ia mengandung kisah dan sejarah masa lampau. Ia juga bukan
syair, meskipun keindahannya melebihi kata indah dan syair. Ia juga bukan buku teori
ilmiah, tetapi ia memiliki isyarat-isyarat ilmiah yang satu persatu terbukti kebenarannya.
Wallahu a’lam bi ash-shawa>b.-
DAFTAR PUSTAKA
Asyur, Ibnu, At-Tahri>r wa at-Tanwi>r.
Bagha (al), Mushthafa Daib dan Muhyiddin Daib Matw, Al-Wa>dhih} fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n,
Dimasyq: Da>r Al-Kalim Ath-Thayyib, 1998.
Bu’dani (al), Mahmud ibn Ali, , I’jaz al-Qur’a>n al-Kari>m ‘inda Ibnu ‘A<syu >r fi Tafsi>rihi; at-
Tah}ri>r wa at-Tanwi>r, ‘Ardhan wa Dira>sah , Riyadh: Kursiy Al-Qur’an Al-Karim wa
‘Ulu>muh, 1435.
Darrāz, Muhammad ‘Abd Allah, al-Naba` al-‘Adhīm.
Fa>ris, Ahmad bin, Mu’jam Maqa>yis al-Lughah, Mesir: Musht_fa al-B_b al-Halabi wa al-
Syarikah, 1972.
Hami>d (al),Na>shir ibn Muhammad, Ibnu Taymiyah wa Mahajuhu fi at-Tafsi>r.
Kafawi (al), Ayyub ibn Musa, al-Kulliyat.
Katsi>r, Ibn, Tafsir al-Qur’an al-Adzim, Juz 1.
Mandzu>r, Ibnu, Lisa>n al-Arab, Mesir: Dar Al-Mishriiyah, t.t.
Munawar (al), Said Agil Husin , Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Jakarta:
Ciputat Pers, 2002.
Naufal, Abd Ar-Razza>q, Al-I’ja>z al-‘Adadi li al-Qur’a>n al-Kari>m, Beirut: Da>r Al-Kita>b Al-
‘Arabi, 1987.
Qaththan (al), Manna’, Maba>his fi Ulum al-Qur’a>n, Kairo: Maktabah Wahbah, t.t.
Qaththa>n (al), Manna>’, Mabāhiś fī ‘Ulūm al-Qur’ān, Bairu>t: Mansyu>ra>t li al-Ashr al-Hadis,
1973.
Qaththan (al), Manna>’ Khalil, Studi Ilmu-ilmu al-Alquran, Bogor: Pustaka Litera Antar
Nusa, 2001.
Salamah, Muhammad Husain, Al-I’ja>z al-Bala>ghi fi al-Qur’a>n al-Kari>m, Madinah: Da>r al-
A<fa>q al-‘Arabiyyah, 2002.
Sha>būnī (ash), Muhammad ‘Alī, al-Tibya>n fi ‘Ulūm Al-Qur’a>n, Damaskus: Maktabah Al-
Ghaza>lī, 1390 H.
Shihab, M. Quraish, Mukjizat Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1997.
Suyu>thi (as), Abdul Jalil, Al-Itqa>n fi> ‘Ulu >m al-Qur’a>n, Juz 4.
Syalabi, A., Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid I, Jakarta: Pustaka al-Husna, 1987.
Syakir, Mahmud Muhammad, Mada>khil I’ja>z al-Qur’a>n, Jeddah: Dar al-Madani, 1423
H/2002 M.
24
Taufiq Product, Qur’an in Words Versi 1.2.0 (Get Arabic + Translation)
Taymiyah, Ibnu, Majmu>’ al-Fata>wa, Juz 20,
Utsaimin (al), Muhammad ibn Shalih, Syarh Ushu>l fi at-Tafsi>r, Riyadh: Mu’assasah Syaikh
Muhammad ibn Shalih al-‘Utsaimin al-Khayriyah, 1434 H.
Zarqānī (az), Muhammad ‘Abd al-‘Azhīm, Mana>hil al-‘Irfa>n fī ‘Ulūm al-Qur’a>n, Kairo:
Maktabah al- Waqfiyyah, tt.

More Related Content

What's hot

Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabihqoida malik
 
makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran rinskynufussa
 
PPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptx
PPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptxPPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptx
PPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptxNurLailatusSoimah19
 
Munasabah al qur’an
Munasabah al qur’anMunasabah al qur’an
Munasabah al qur’anMul Yadi
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyadMarhamah Saleh
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anNur Alfiyatur Rochmah
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anMythaChan
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad SawMarhamah Saleh
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ibnu Ahmad
 

What's hot (20)

Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabih
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran
 
PPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptx
PPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptxPPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptx
PPT Kel 4 Munasabah Al-Qur'an.pptx
 
Munasabah al qur’an
Munasabah al qur’anMunasabah al qur’an
Munasabah al qur’an
 
Metodologi tafsir
Metodologi tafsirMetodologi tafsir
Metodologi tafsir
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
 
Fawatihus suwar
Fawatihus suwarFawatihus suwar
Fawatihus suwar
 
naskh wa mansukh
naskh wa mansukhnaskh wa mansukh
naskh wa mansukh
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Kemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'anKemukjizatan al qur'an
Kemukjizatan al qur'an
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)
 

Similar to I'JA'Z AL-QUR'AN

Ilmu nuzul al qur'an
Ilmu nuzul al qur'anIlmu nuzul al qur'an
Ilmu nuzul al qur'anYusuf farid
 
Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3Rashidah Abd Wahab
 
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)EmCy PoEtri SagiEta AL-ghoffari
 
Kemukjizatan AlQur'an
Kemukjizatan AlQur'anKemukjizatan AlQur'an
Kemukjizatan AlQur'anfadhya_
 
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.docx
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.docxSejarah Turunnya Al-Qur’an.docx
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.docxZukét Printing
 
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)35255466
 
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxMAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxNadila Utami
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanRiyan Smart
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanRiyan Smart
 
Tugasan 1 Ilmu2 quran
Tugasan 1 Ilmu2 quranTugasan 1 Ilmu2 quran
Tugasan 1 Ilmu2 quranKhudrey Hamid
 
Nuzul al-Qur’an wa Asbabuhu.pdf
Nuzul al-Qur’an wa Asbabuhu.pdfNuzul al-Qur’an wa Asbabuhu.pdf
Nuzul al-Qur’an wa Asbabuhu.pdfFauzyOji1
 
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdfSejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdfZukét Printing
 
Resume ulumul qur'an
Resume ulumul qur'anResume ulumul qur'an
Resume ulumul qur'anMaz Say
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfZukét Printing
 

Similar to I'JA'Z AL-QUR'AN (20)

Ilmu nuzul al qur'an
Ilmu nuzul al qur'anIlmu nuzul al qur'an
Ilmu nuzul al qur'an
 
Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3Assignment mukjizat al quran 3
Assignment mukjizat al quran 3
 
Keotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'anKeotentikan al qur'an
Keotentikan al qur'an
 
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
 
Makalah ulumul
Makalah ulumulMakalah ulumul
Makalah ulumul
 
Kemukjizatan AlQur'an
Kemukjizatan AlQur'anKemukjizatan AlQur'an
Kemukjizatan AlQur'an
 
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.docx
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.docxSejarah Turunnya Al-Qur’an.docx
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.docx
 
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
 
Jam' ul quran
Jam' ul quranJam' ul quran
Jam' ul quran
 
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxMAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
 
Tugasan 1 Ilmu2 quran
Tugasan 1 Ilmu2 quranTugasan 1 Ilmu2 quran
Tugasan 1 Ilmu2 quran
 
Nuzul al-Qur’an wa Asbabuhu.pdf
Nuzul al-Qur’an wa Asbabuhu.pdfNuzul al-Qur’an wa Asbabuhu.pdf
Nuzul al-Qur’an wa Asbabuhu.pdf
 
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdfSejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
 
Resume ulumul qur'an
Resume ulumul qur'anResume ulumul qur'an
Resume ulumul qur'an
 
Ulumul qur’an 3
Ulumul qur’an 3Ulumul qur’an 3
Ulumul qur’an 3
 
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
 
Topik 7-mukjizat-al-quran
Topik 7-mukjizat-al-quranTopik 7-mukjizat-al-quran
Topik 7-mukjizat-al-quran
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
 

More from Maghfur Amien

Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah Kedua
Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah KeduaPeradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah Kedua
Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah KeduaMaghfur Amien
 
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannyaKajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannyaMaghfur Amien
 
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Maghfur Amien
 
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin Maghfur Amien
 
Antologi puisi egois maghfur amien
Antologi puisi egois maghfur amienAntologi puisi egois maghfur amien
Antologi puisi egois maghfur amienMaghfur Amien
 
Antologi Puisi Egois Maghfur Amien
Antologi Puisi Egois Maghfur AmienAntologi Puisi Egois Maghfur Amien
Antologi Puisi Egois Maghfur AmienMaghfur Amien
 
OPINI "Mekanisme Pertahanan Diri"
OPINI "Mekanisme Pertahanan Diri"OPINI "Mekanisme Pertahanan Diri"
OPINI "Mekanisme Pertahanan Diri"Maghfur Amien
 
SEJARAH Danau Baikal, Tulang Rusuk Adam AS.?
SEJARAH Danau Baikal, Tulang Rusuk Adam AS.?SEJARAH Danau Baikal, Tulang Rusuk Adam AS.?
SEJARAH Danau Baikal, Tulang Rusuk Adam AS.?Maghfur Amien
 
CERPEN Aroma Rindu Yerussalem
CERPEN Aroma Rindu YerussalemCERPEN Aroma Rindu Yerussalem
CERPEN Aroma Rindu YerussalemMaghfur Amien
 
مصحف القيام
مصحف القياممصحف القيام
مصحف القيامMaghfur Amien
 
CERPEN "Xanthippe si mar"
CERPEN "Xanthippe si mar"CERPEN "Xanthippe si mar"
CERPEN "Xanthippe si mar"Maghfur Amien
 
PUISI "antologi Maghfur Amien"
PUISI "antologi Maghfur Amien"PUISI "antologi Maghfur Amien"
PUISI "antologi Maghfur Amien"Maghfur Amien
 
SKRIP "penemu malam, panggung penari"
SKRIP "penemu malam, panggung penari" SKRIP "penemu malam, panggung penari"
SKRIP "penemu malam, panggung penari" Maghfur Amien
 
PENELITIAN "hadits khamr"
PENELITIAN "hadits khamr"PENELITIAN "hadits khamr"
PENELITIAN "hadits khamr"Maghfur Amien
 
CERPEN "tutur tinular"
CERPEN "tutur tinular"CERPEN "tutur tinular"
CERPEN "tutur tinular"Maghfur Amien
 
CERPEN "mustawa tsaqalain"
CERPEN "mustawa tsaqalain"CERPEN "mustawa tsaqalain"
CERPEN "mustawa tsaqalain"Maghfur Amien
 
CERMIN "kekasih rembulan"
CERMIN "kekasih rembulan"CERMIN "kekasih rembulan"
CERMIN "kekasih rembulan"Maghfur Amien
 

More from Maghfur Amien (20)

Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah Kedua
Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah KeduaPeradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah Kedua
Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah Kedua
 
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannyaKajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
 
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
 
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
Dinamika Tafsir Al-Qur'an Masa Ulama Mutaqaddimin
 
Antologi puisi egois maghfur amien
Antologi puisi egois maghfur amienAntologi puisi egois maghfur amien
Antologi puisi egois maghfur amien
 
Antologi Puisi Egois Maghfur Amien
Antologi Puisi Egois Maghfur AmienAntologi Puisi Egois Maghfur Amien
Antologi Puisi Egois Maghfur Amien
 
OPINI "Mekanisme Pertahanan Diri"
OPINI "Mekanisme Pertahanan Diri"OPINI "Mekanisme Pertahanan Diri"
OPINI "Mekanisme Pertahanan Diri"
 
SEJARAH Danau Baikal, Tulang Rusuk Adam AS.?
SEJARAH Danau Baikal, Tulang Rusuk Adam AS.?SEJARAH Danau Baikal, Tulang Rusuk Adam AS.?
SEJARAH Danau Baikal, Tulang Rusuk Adam AS.?
 
PUISI Lima lorong
PUISI Lima lorongPUISI Lima lorong
PUISI Lima lorong
 
CERPEN Aroma Rindu Yerussalem
CERPEN Aroma Rindu YerussalemCERPEN Aroma Rindu Yerussalem
CERPEN Aroma Rindu Yerussalem
 
مصحف القيام
مصحف القياممصحف القيام
مصحف القيام
 
CERPEN "Xanthippe si mar"
CERPEN "Xanthippe si mar"CERPEN "Xanthippe si mar"
CERPEN "Xanthippe si mar"
 
PUISI "antologi Maghfur Amien"
PUISI "antologi Maghfur Amien"PUISI "antologi Maghfur Amien"
PUISI "antologi Maghfur Amien"
 
SKRIP "penemu malam, panggung penari"
SKRIP "penemu malam, panggung penari" SKRIP "penemu malam, panggung penari"
SKRIP "penemu malam, panggung penari"
 
PUISI "prodeo"
PUISI "prodeo"PUISI "prodeo"
PUISI "prodeo"
 
PENELITIAN "hadits khamr"
PENELITIAN "hadits khamr"PENELITIAN "hadits khamr"
PENELITIAN "hadits khamr"
 
CERPEN "tutur tinular"
CERPEN "tutur tinular"CERPEN "tutur tinular"
CERPEN "tutur tinular"
 
CERPEN "mustawa tsaqalain"
CERPEN "mustawa tsaqalain"CERPEN "mustawa tsaqalain"
CERPEN "mustawa tsaqalain"
 
CERMIN "kekasih rembulan"
CERMIN "kekasih rembulan"CERMIN "kekasih rembulan"
CERMIN "kekasih rembulan"
 
CERPEN "koprol"
CERPEN "koprol"CERPEN "koprol"
CERPEN "koprol"
 

Recently uploaded

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

I'JA'Z AL-QUR'AN

  • 1. I’JA<Z AL-QUR’A<N MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Studi Al-Qur’an Oleh: Muhammad Maghfur Amin NIM. F12518226 Dosen Pengampu: Dr. H. M. Arif, M.Ag ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2018
  • 2. 2 I’ja>z al-Qur’a>n (Menyingkap Kemu’jizatan Al-Qur’an dari Masa ke Masa) Oleh: Muhammad Maghfur Amin* Abstract Qur’an was the ancient and also the present day prophet Muhammad’s miracle. Many toughs uttered in its subject to challenge the Arab’s peoples in order to make an equal verse as it. When they are so obsessed to do, but no one came or made it to be, even the are many poetry created by them. So the first point of its miracle is the obvious remarkable arrangement of the words and sentences. In its way, to be admitted that it is not from the human’s idea or creation but God. So they are week to get just one verse to have as it to be – their weekness is a case of I’ja>z of the Qur’an. By its way to mount the matter of subjects, those some people learn and research, the Qur’an has many amazing ‘ideas’. Such as the Qur’an talks about many dimentions such as sciences, and the future occurences, biside talking about God unity, morals, law, sociality, humanity, ect. And the first two topics are objected and hesitanted by the scientists about the truth, at first. But by the time they are proved one by one and the scientist admit it too. And the moslim sholars are in research to get the great points of the Qur’anic miracles, till today. Kata Kunci: Al-Qur’an, I’ja>z Pendahuluan Al-Qur’an merupakan salah satu mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad. Kemu’jizatan Al-Qur’an merupakan sesuatu yang sulit untuk diragukan bahkan semakin banyak bukti-bukti mengungkap kebenarannya. Al-Qur’an secara tersurat memberikan tantangan kepada setiap orang yang meragukannya untuk membuat sesuatu semacam Al-Qur'an.1 Tantangan ini berlaku tanpa ada batas waktu. Karena itu, kemukjizatan Al-Qur’an berlaku sampai sekarang. Dari segi redaksi, Al-Qur’an telah dijamin Allah keterjagaannya. Jaminan yang membuat manusia yang meragukannya kemudian secara submisif tunduk dan mengakuinya * Mahasiswa pasca sarjana jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di UIN Sunan Ampel Surabaya. 1 Hal ini sebagaimana tercantum dalam beberapa ayat diantaranya; QS. Al-Baqarah: 23, Al-Isra’: 88, QS. Yunus: 38, QS. Hud: 13, dan QS. At-Thur: 34.
  • 3. 3 secara ilmiah. Dan ternyata bukti paling nyata, hingga sekarang tak seorang pun yang mampu untuk mengacaukan isi Al-Qur’an dengan mengubah redaksinya. Dengan keindahan bahasa yang tak tertandingi bahkan oleh ahli sastra masyarakat Arab saat itu. Tidak berhenti disitu, kandungan Al-Qur’an, yang memuat berbagai cabang ilmu tersebut, membuat ilmuwan modern terkagum. Ungkapan ilmiah dan sains, ilmu sosial, tata negara yang ideal, ilmu hukum, ilmu ekonomi, astronomi, geologi, dan lainnya termuat di dalam Al-Qur’an. Semuanya satu persatu mereka kaji dan bahkan menjadi pedoman mereka dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan. Seiring berjalannya waktu bukti-bukti ilmiah pun semakin mengukuhkan kemu’jizatan Al-Qur’an. Akan tetapi dengan adanya kalangan yang membela Al-Qur’an, kita tidak dapat menafikan kalangan yang meneliti Al-Qur’an dengan tujuan sebaliknya. Dalam menjawab penentang-penentang tersebut, sebagai muslim mau tidak mau kita harus berupaya mendalami arti penting kemu’jizatan dengan berbagai aspeknya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menilik hasil penelitian-penelitian sarjana muslim tentang I’ja>z al-Qur’a>n. Karena diakui atau tidak, ruang yang menjadi titik serang mereka cukup luas dan tembakan mereka dilakukan bertubi-tubi dari segala arah. Pengertian I’ja>z al-Qur’a>n I’ja>z al-Qur’a>n berasal dari bahasa Arab, terdiri dari dua kata (baca: kalimat) , yakni I’ja>z dan al-Qur’a>n. Secara bahasa, I’ja>z ( ‫إعجاز‬ ( berasal dari kata ‘ajaza ( ‫عجز‬ ( yang terdiri dari tiga huruf ‘ai>n, ji>m, dan za>y, yang bermakna dha’i>f (lemah). Maka orang akan berkata "‫ٌن‬ ‫َأ‬ ‫ُف‬ ‫ْع‬ ‫ِن‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ْع‬ ‫َأ‬" , untuk mengatakan bahwa orang lain telah tidak mampu menemukan dan menandingi fulan.2 Ibnu Faris mengatakan bahwa ‘ajz artinya adalah al-fawt (kalah, terlepas, kehilangan kesempatan) dan as-sabq (terlampaui).3 I’ja>z bentuk mashdar dari fi’il madhi a’jaza (‫)أعجز‬ yang ber-wazn ruba>’i (empat huruf) dengan tambahan hamzah di depan, yang berfedah li at- ta’diyah. Sehingga I’ja>z bermakna melemahkan. Kata I’ja>z merupakan asal dari kata mu’jiz dan mu’jizat, keduanya adalah bentuk fa’il artinya ‚yang melemahkan‛ atau ‚orang yang 2 Ibnu Mandzu>r, Lisa>n al-Arab, (Mesir: Dar Al-Mishriiyah, t.t.), 370. 3 Ahmad bin Fa>ris, Mu’jam Maqa>yis al-Lughah, (Mesir: Mushtafa Al-Bab Al-Halabi wa Asy- Syarikah, 1972), 68.
  • 4. 4 melemahkan‛. Maka mu’jiz adalah sesuatu yang melemahkan. Sedangkan tambahan ta’ marbuthah di belakangnya berfaedah mubalaghah atau superlatif.4 Adapun al-Qur’a>n secara bahasa adalah bentuk mashdar dari qara’a yang memiliki makna membaca atau bermakna kumpulan bacaan. Makna pertama, yakni ‚yang dibaca‛, maka ia makna sebagai isim maf’ul (al-matlu>), sedangkan makna kedua, ia dapat bermakna sebagai isim fa’il (al-ja>mi’) yaitu kumpulan yang dibaca, karena ia mencakup kumpulan khabar dan hukum. Atau dapat pula bermakna sebagai isim maf’u>l (al-majmu’) karena ia di kumpulkan dalam mushaf dan hafalan.5 Secara terminologi, I’ja>z semakna dengan mu’jizat adalah sesuatu atau peristiwa yang (sangat) luar biasa, yang disertai tantangan dan tidak tertandingi, yang diberikan oleh Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya sebagai bukti kebenaran risalah. Dapat dikatakan bahwa tujuan dari mu’jizat adalah sebagai bukti kebenaran bagi seorang Nabi dan Rasul yang mana bukti kebenaran itu tidak dapat dilawan dan tidak dapat ditandingi.6 Karena itu dalam tuliasan ini digunakan istilah ‚kemu’jizatan Al-Qur’an‛ sebagai makna ‚I’ja>z al-Qur’a>n‛, begitu pula sebaliknya. Adapun I’ja>z al-Qur’a>n, maka pengertiannya adalah ‚ke-luarbiasa-an‛ Al-Qur’an sebagai salah satu mu’jizat utama Nabi Muhammad, yang tidak tertandingi selama mu’jizat itu masih ada.7 Jadi kemu’jizatan Al-Qur’an berfungsi tidak hanya sebagai bukti kebenaran Al-Qur’an sendiri melainkan juga sebagai bukti kebenaran rasul yang membawanya, yakni Nabi Muhammad. Istilah ini muncul pada abad ketiga Hijriyah. Sejalan dengan itu para ulama mengajukan persyaratan yang harus dimiliki sesuatu yang dikategorikan sebagai mu’jizat; (1) Mu’jizat harus berupa sesuatu yang tidak sanggup dilakukan siapapun selain Allah. (2) Tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan hukum alam. (3) Mu’jizat harus berupa hal yang dijadikan bukti oleh seorang yang mengaku 4 Muhammad ‘Alī Al-Shābūnī. al-Tibya>n fi ‘Ulūm Al-Qur’a>n, (Damaskus: Maktabah Al-Ghaza>lī, 1390 H), 105. 5 Muhammad ibn Shalih al-‘Utsaimin, Syarh Ushu>l fi at-Tafsi>r, (Riyadh: Mu’assasah Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-‘Utsaimin Al-Khayriyah, 1434 H), 37. 6 Lihat Ayyub ibn Musa al-Kafawi, al-Kulliyat, 149. Lihat juga Disertasi oleh Mahmud ibn Ali al- Bu’dani, I’jaz al-Qur’a>n al-Kari>m ‘inda Ibnu ‘A<syu >r fi Tafsi>rihi; at-Tah}ri>r wa at-Tanwi>r, ‘Ardhan wa Dira>sah , (Riyadh: Kursiy Al-Qur’an Al-Karim wa ‘Ulu>muh, 1435), 18. 7 Mushthafa Daib Al-Bagha dan Muhyiddin Daib Matw, Al-Wa>dhih} fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, (Dimasyq: Da>r Al-Kalim Ath-Thayyib, 1998), 151.
  • 5. 5 membawa risalah Ilahi atas kebenaran pengakuannya (4)Tidak seorang pun yang dapat membuktikan untuk membandingi mu’jizat tersebut.8 At-Tah}addi, tidak ada yang menandingi Al-Qur’an Mengenai tidak tertandinginya Al-Qur’an, beberapa ulama’ salah satunya sebagaimana Ibnu ‘A>syu>r mengistilahkannya dengan at-tah}addi> (‫ّي‬‫د‬‫)التح‬.9 At-tah}addi adalah hal dimana Al-Qur’an yang tidak dapat diungguli, bahkan Allah menantang bagi siapa saja untuk menandinginya dan tidak akan mampu. Tantangan tersebut tersurat dalam beberapa ayat, yang merupakan tantangan untuk membuat kitab, atau sepuluh surat, atau satu surat saja yang sepadan Al-Qur’an. Sebagaimana beberapa ayat yang menjelaskan tantangan tersebut sebagai berikut: 1. Tantangan membuat semisal Al-Qur’an Hal itu sebagaimana yang terdapat dalam Surat Al-Isra’ ayat 88:   ‚Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".‛10 2. Tantangan membuat sepuluh surat menandingi yang ada dalam Al-Qur’an Sebagaimana dalam Surat Hud ayat 13:   ‚Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat- 8 Said Agil Husin Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 32. 9 Ibnu Asyur, At-Tahri>r wa at-Tanwi>r, 338. 10 Taufiq Product, Qur’an in Words Versi 1.2.0 (Get Arabic + Translation), 017. Al-Isra’ : 88
  • 6. 6 buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".11 3. Tantangan membuat satu surat menandingi yang ada dalam Al-Qur’an Sebagaimana yang tersurat dalam QS. Yunus ayat 38 :   ‚Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar.‛12 Kadar Kemu’jizatan Al-Qur’an Dengan berbedanya redaksi beberapa ayat yang menjelaskan tantangan Al-Qur’an (at-tah}addi) di atas, maka mengenai kadar kemu’jizatan Al-Qur’an beberapa ulama’ berbeda pendapat. Pertama, pendapat yang dikemukakan oleh golongan Mu’tazilah bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an adalah pada seluruh ayatnya.13 Kedua, ulama’ yang berpendapat bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an terdapat pada surat yang tidak pendek. Ini adalah pendapat Ibnu Aqil al-Hanbali. Ketiga, Al-Ba>qila>ni> mengatakan bahwa menurut Mu’tazilah kemu’jizatan Al-Qur’an adalah pada tiap bagian awal surat.14 Keempat, kemu’jizatan Al- Qur’an terletak pada tiap surat dalam Al-Qur’an baik yang panjang, pendek, atau yang antara keduanya.15 Kelima, kemujizatan Al-Qur’an terletak pada setiap ayat yang membenarkan bahwa dia adalah Al-Qur’an.16 Karena Allah berfirman dalam QS. Ath-Thur : 34. 11 Ibid., 011. Hud : 13 12 Taufiq, Qur’an in …, 010. Yunus ayat 38. 13 Lihat Abdul Jalil As-Suyu>thi, Al-Itqa>n fi> ‘Ulu >m al-Qur’a>n, Juz 4, 17. Lihat juga Manna’ Khali>l Qaththa>n, Maba>hits fi> ‘Ulu>m al-Qura>n, 264. 14 Sebagaimana disebutkannya dalam I’ja>z al-Qur’a>n, 254-258. 15 Ibn Katsi>r, Tafsir Al-Qur’an al-Adzim, Juz 1, 63. 16 Lihat As-Suyu>thi, Al-Itqa>n…, Juz 4, 18., Al-Qaththa>n Mabahits…,264, Ibn Taymiyah, Majmu>’ al- Fata>wa, Juz 20, 482
  • 7. 7  ‚Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka orang-orang yang benar.‛17 Demikian merupakan ulasan kesimpulan mengenai kadar kemu’jizatan Al-Qur’an yang disarikan dari beberapa pendapat ulama’ dari berbagai sumber. Mengenai Al-Baqilani yang mengungkapkan pendapat Mu’tazilah tentang kemu’jizatan Al-Qur’an, dia juga mengungkapkan pendapat ‘Asy’ariyah yang mengatakan bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an terlatak pada tiap surat, baik yang pendek, panjang atau yang sedang. Adapun perbedaan pendapat dalam Mu’tazilah di atas merupakan pilihan mereka dalam upaya menguatkan pendapat madzhab dan menolak yang berlawanan dengan madzhabnya. Karena menurut mereka surat Ath-Thur ayat 43 diatas tidak ditujukan sebagai perintah (tantangan) umum dan bukan terperinci pada surat terentu. Sementara pendapat Ibnu Taymiyah, bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an terletak pada setiap ayat sebagai bukti bahwa dia adalah Al-Qur’an, dikemukakan olehnya untuk menolak pendapat Ibnu Aqil yang menyatakan bahwa Kemu’jizatan Al-Qur’an tidak terdapat dalam surat yang pendek. Dalam kitabnya Ibnu Taymiyah mengatakan bahwa pendapat Ibnu Aqil tersebut ditentang oleh ulama’ jumhur, bahkan mereka mengatakan bahwa bahkan terbaginya Al-Qur’an kedalam surat-surat itu pun sudah merupakan kemu’jizatan. Dan ada pula seperti Imam Ahmad ibn Hanbal menyatakan bahkan satu atau dua ayat dariAl-Qur’an saja sudah dapat menunjukkan kemu’jizatannya (apalagi satu surat. pen.)18 . Dari pendapat di atas, sebagaimana Nashir ibn Muhammad Al-Hamid, maka dapat disimpulkan bahwa kadar kemu’jizatan Al-Qur’an terletak pada setiap ayat, yang padanya Al-Qur’an dibuktikan kebenarannya.19 Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa tantangan tersebut bersifat mutlak; tidak terbatas waktu, kemu’jizatannya terletak pada seluruh Al- Qur’an walaupun satu ayat saja, menantang kepada semua makhluk baik manusia ataupun jin termasuk Nabi Muhammad sendiri. Aspek I’jaz Al-Qur’a>n 17 Taufiq, Qur’an in …, 052. Ath-Thu>r ayat 34. 18 Lihat, Taymiyah, Majmu >’…, 481-482. 19 Na>shir ibn Muhammad Al-Hami>d, Ibnu Taymiyah wa Manhajuhu fi at-Tafsi>r, 227.
  • 8. 8 Dalam pembuktian kemu’jizatan Al-Qur’an dari berbagai aspeknya, para ulama’ memberikan sumbangsih yang penting. Para ulama’ itu seakan menjadi corong yang menyebarkan gelombang kemu’jizatan melalui penelitian mereka terhadap Al-Qur’an. Oleh karena itu, menyatakan bahwa Al-Qur’an akan dapat menunjukkan kemu’jizatannya sendiri, tanpa pengungkapan oleh penelitinya, merupakan hal yang naif. Dan dengan semakin berkembangnya keilmuan, maka temuan dalam kemu’jizatan Al-Qur’an terus berkembang. Segi kemu’jizatan Al-Qur’an dapat dilihat dari berbagai aspek, yang para ulama’ abad ini terus berusaha menggali aspek lain yang dapat menunjukkan ke-luarbiasa-an Al- Qur’an. Setidaknya ada dua aspek yang mendasar dalam kemu’jizatan Al-Qur’an, aspek bahasa juga bunyinya, dan isinya. 1. Aspek Bahasa (I’ja>z Lughawi) Ada beberapa kenyataan yang penting untuk diperhatikan dalam I’ja>z lughawi. Pertama, Kenyataan yang kita temui bahwa bahasa yang dipilih oleh Allah sebagai bahasa Al-Qur’an adalah Bahasa Arab. Bahasa Arab, menurut ulama’ merupakan satu-satunya bahasa yang dapat menampung makna Al-Qur’an. Karena hal itu kita tidak dapat mengandai-andai, dengan cara membandingkan bahasa Arab dengan bahasa lain yang kita anggap lebih kaya kosa kata ataupun memiliki aturan bahasa (gramatikal) yang lebih tinggi, untuk mengatakannya lebih cocok dipilih oleh Allah sebagai bahasa pengantar untuk Al-Qur’an. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam QS. Asy-Syu’ara’ ayat 195:  ‚Dengan bahasa Arab yang jelas.‛ 20 Kedua, Bangsa Arab saat itu yang gemar dan pandai bersyair merupakan kondisi yang menjadi realitas latar belakang Al-Qur’an diturunkan menjadi mu’jizat Nabi Muhammad. Sebagaimana nabi-nabi terdahulu diberikan mu’jizat sesuai dengan keahlian kaumnya (yang viral saat itu). Seperti Nabi Musa, dengan mu’jizatnya mengubah tongkat menjadi ular, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati dan lainnya, digunakan untuk menantang dan melemahkan 20 Taufiq, Qur’an in …, 026. Asy-Syu’ara>’ ayat 195
  • 9. 9 kaumnya yang ahli dalam ilmu sihir. Maka Nabi Muhammad dengan kondisi kaumnya tersebut mendapatkan mu’jizat utamanya yakni Al-Qur’an, untuk melemahkan orang Arab dengan keahlian bahasanya. Tantangan dan ketidakmampuan bangsa Arab untuk menandinginya telah tersurat dalam Al-Qur’an sebagaimana penjelasan dalam pembahasan at-tah}addi diatas. Ketiga, Nabi Muhammad memiliki keadaan sebagai orang yang ummiyy.21 Kenyataan ini serta-merta menjadi penegasan bagi kemu’jizatan Al-Qur’an dalam aspek kebahasaan, dengan menimbulkan kepastian bahwa tidak mungkin Nabi Muhammad—yang ummiyy—mampu membuat Al-Qur’an yang sehebat itu. Jika tidak mungkin Nabi Muhammad yang membuatnya, maka menjadi pasti bahwa Allah saja lah yang mampu membuatnya. Keempat, kemu’jizatan Al-Qur’an dari segi bahasa telah berulang terbukti pada masa Nabi Muhammad. Sebagaimana tantangan kaum Yahudi yang meinginginkan Nabi Muhammad menjelaskan peristiwa pada saat kelahirannya yang kemudian Allah menurunkan surat Al-Fiil. Termasuk juga luluhnya Umar ibn Khattab ketika mebaca keindahan bagian surat Tha>ha> sehingga oleh sebab itu ia memutuskan menyatakan masuk Islam. Mengenai i'jāz al-Qur’ān dalam aspek kebahasaannya, Manna’ al-Qaththan menjelaskan bahwa jika manusia memusatkan perhatiannya pada Al-Qur’an, ia tentu akan mendapatkan rahasia-rahasia kemukjizatan aspek bahasanya. Kemukjizatan itu dalam keteraturan bunyinya yang indah melalui nada huruf-hurufnya. Ketika mendengar harakat dan sukun-nya, madd dan gunnah-nya, fashilah dan maqta’-nya, sehingga telinga tidak pernah merasa bosan, bahkan ingin senantiasa terus mendengarnya.22 Dalam Al-Qur’an, ayat-ayat yang tersusun dalam satu surat memiliki keserasian bunyi dan rima yang indah. Susunan Al-Qur’an tidak dapat disamakan oleh karya sebaik apapun.23 Menurut Muhammad ‘Abd Allah Darrāz, jika diperhatikan secara 21 Ummiyy adalah sifat untuk orang yang tidak pandai menulis dan membaca . Mengenai ke-ummiyy- an Nabi Muhammad lihat Agus Mustofa, Metamorfosis Sang Nabi, 53-54. 22 Manna>’ Khalil al-Qaththa>n, Mabāhiś fī ‘Ulūm al-Qur’ān (Beiru>t: Mansyu>ra>t li al-Ashr al-Hadis, 1973), 259. 23 Ash-Shābūnī. at-Tibyān, 105.
  • 10. 10 seksama dalam Al-Qur’an banyak terdapat rahasia kemukjizatannya dari segi bahasa. Hal itu terlihat dari keteraturan bunyinya yang indah melalui nada-nada hurufnya.24 Misalnya keserasian dan keteraturan bunyi dalam surat Al-Qiyamah. Pada ayat 1-6 menggunakan akhir ayat yang berima dengan huruf ta>’ marbuthah dan ha>’ yang ketika diwaqafkan menimbulkan bunyi yang senada. Kemudian pada ayat 7-13 akhir ayat berubah dengan akhir huruf ra>’ yang sukun ketika dibaca waqaf. Kemudian berubah lagi dengan akhiran huruf ta>’ marbuthah dan ha>’ pada ayat 14-25. Selanjutnya dengan akhiran huruf qalqalah, qa>f, pada ayat 27-30. Dan pada bagian akhir surat, ayat 31-40, berubah dengan kata yang diakhiri madd. Demikian merupakan keserasian bunyi yang indah dari rima akhir ayat. Mahmud Muhammad Syakir menjelaskan bahwa al-Jurjani dalam kitab Dalail I‟jaz mengunakan empat istilah dalam mengemukakan upaya penyusunan teks atau ayat-ayat Alquran. Keempat istilah tersebut adalah: (1) an-nazm (susunan kalimat) (2) at-ta‟lif (penyusunan kalimat) (3) at-tartib (sistematika kalimat) (4) at-tarkib (penyusunan kalimat). Keempat istilah ini secara garis besar memiliki keterkaitan yang sama. Keempat istilah terkait erat dengan kalimat, sedangkan kalimat itu sendiri hakikatnya adalah ungkapan yang tersusun dari isim (kata benda), fi‟il(kata kerja) dan huruf (partikel kata lainnya) untuk menunjukkan kepada makna (maksud) yang diinginkan oleh penuturnya.25 Uslub yang dipergunakan Al-Qur’an sangat mudah dan indah hal itu membuat orang-orang Arab dan Non Arab kagum dan terpesona. Kehalusan bahasa, keanehan yang menakjubkan dalam ekspresi, ciri-ciri khas Balaghah dan fashahah baik yang abstrak maupun yang kongkrit,dapat mengungkapkan rahasia keindahan dan kekudusan Al-Qur’an. Barang siapa mampu menggali rahasia balaghah Al- Qur’an itu, maka dia akan biasa mengeluarkan khazanah kandunganya. Uslub Al-Qur’an yang menakjubkan itu mengandung beberapa keistimewaan, diantaranya: 24 Muhammad ‘Abd Allah Darrāz, An-Naba` al-‘Adhīm, sebagaimana dikutip oleh Al-Qaththān, Mabāhits…, 267-268. 25 Mahmud Muhammad Syakir, Mada>khil I’ja>z al-Qur’a>n (Jeddah: Dar Al-Madani, 1423 H/2002 M), 105.
  • 11. 11 a. Kelembutan Al-Qur’an secara lafhizah yang terdapat dalam susunan suara dan keindahan bahasanya. b. Keserasian Al-Qur’an baik untuk awam maupun kaum cendekiawan dalam arti bahwa semua orang dapat merasakan keagungan dan keindahan Al- Qur’an. c. Sesuai akal dan perasaan,dimana Al-Qur’an memberikan doktrin pada akal dan hati, serta merangkum kebenaran dan keindahan sekaligus. d. Keindahan sajian Al-Qur’an serta susunan bahasanya, seolah-olah merupakan suatu bingkai yang dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan serta perhatian. e. Keindahan dalam liku-liku ucapan atau kalimat serta beraneka ragam dalam bentuknya, dalam arti bahwa satu makna diungkapkan dalam beberapa lafaz dan susunan yang bermacam-macam yang semuanya indah dan halus. f. Al-Qur’an mencakup dan memenuhi persyaratan antara bentuk global dann bentuk terperinci. g. Dapat mengerti sekaligus dengan melihat segi yang tersurat26 Ada beberapa ulama’ yang mengungkap mu’jizat kebahasaan Al-Qur’an dari segi balaghah, salah satunya Muhammad Husain Salamah dalam kitabnya Al-I’ja>z al- Bala>ghi fi al-Qur’a>n al-Kari>m. Dalam muqaddimah kitab tersebut Salamah mengungkapkan bahwa kedatangan Al-Qur’an sebagai bentuk mu’jizat Nabi Muhammad yang ummiyy untuk melemahkan orang Arab yang ahli dalam balaghah dan syair.27 Meskipun Al-Qur’an sendiri bukanlah syair. 2. Aspek Kisah Masa Lampau (I’ja>z Inba’i) Kemu’jizatan Al-Qur’an dalam aspek kisah masa lampau yang di kandungnya berarti bahwa Al-Qur’an memuat kisah dan kabar orang, kaum atau nabi-nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad. Informasi Al-Qur’an tentang kejadian masa lampau cukup banyak, yang semuanya akan menunjukkan betapa mustahilnya ilmu tersebut berasal dari diri Muhammad sendiri. Dan berikut ini beberapa contoh dari kisah-kisah tersebut: 26 Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi…, 32. 27 Muhammad Husain Salamah, Al-I’ja>z al-Bala>ghi fi al-Qur’a>n al-Kari>m, (Madinah: Da>r al-A<fa>q al- ‘Arabiyyah, 2002), muqaddimah, 9-12
  • 12. 12 a. Kisah Nabi Nuh as. Dala QS. Hūd: 49 ditegaskan mengenai kisah Nabi Nuh.   ‚Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; Sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.‛28 Ayat ini diturunkan dalam konteks pemberitaan kisah Nabi Nuh dan para pengi-kutnya yang menyelamatkan diri dari musibah banjir besar sebagai cobaan bagi para penantang dakwahnya. Al-Qur’an juga mengisahkan nabi-nabi lain, seperti Nabi Adam, Ibrahim, Ismail, Luth, Ya‘qub, Musa, Harun, dan nabi lainnya, yang semuanya sulit diketahui umat manusia tanpa wahyu. b. Selamatnya jasad Fir’aun setelah tenggelam Kisah Mūsā dan Fir‘aun dalam Al-Qur’an diuraikan sekitar 30 kali. Kisah tersbut merupakan kisah yang tidak diketahui masyarakat ketika itu kecuali melalui kitab dari Ahlul Kitab. Bahkan tidak mungkin diketahui kecuali oleh mereka yang hidup pada masa terjadinya peristiwa tersebut, yaitu pada abad 12 sebelum Masehi. Maka adalah sesuatu yang menakjubkan ketika Nabi Muhammad menguraikannya melalui Al-Qur’an. Sedangkan bukti jasad Fir’aun saat ini dapat kita saksikan, sesuai dengan apa yang tersurat dalam Al-Qur’an. Kisah Fir‘aun diantaranya diuraikan dalam surat Yūnus: 90-92:   28 Taufiq, Qur’an in …, 011. Hu>d ayat 49
  • 13. 13    ‚Dan Kami mungkinkan Bani Israil melintasi laut. Mereka pun diikuti Fir‘aun dan tentaranya, karena mereka hendak menganiaya dan menindas (Bani Israil). Ketika Fir‘aun telah hampir tenggelam berkatalah ia, ‚Saya percaya bahwa tiada tuhan melainkan Tuhan yang disembah oleh Bani Israil dan saya termasuk orang- orang yang berserah diri‛. (Allah menyambut ucapan Fir‘aun ini dengan berfirman), ‚Apakah sekarang (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat keru- sakan. Hari ini kami selamatkan badanmu, supaya kamu menjadi pelajaran bagi (generasi) yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia len- gah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.‛29 c. Kaum ‘Ād dan Tsamūd serta kehancuran kota Iram Kaum ‘A>d dan Tsamu>d yang kepada mereka diutus Nabi Shālih dan Nabi Hūd, cukup banyak dibicarakan oleh Al-Qur’an. Ungkapan Al-Qur’an tentang kedua kaum ini adalah berkisar pada segi kemampuan dan kekuatan mereka, maupun ke-durhakaan, kesesatan dan pembangkangan mereka kepada Allah SWT dan utusan-Nya. Al-Qur’an juga menceritakan bagaimana pada akhirnya kedua kaum terse- but dihancurkan oleh Allah dengan gempa bumi dan angin ribut yang sangat dingin lagi kencang. Hal ini sebagaimana dilukiskan oleh QS. al-Hāqqah: 4-7 sebagai berikut:    ‚Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat. Adapun kaum Tsamud, Maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. Adapun kaum 'Aad Maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi Amat 29 Ibid., 010. Hu>d ayat 90-92.
  • 14. 14 kencang, Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; Maka kamu Lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).‛ 30 Adapun peradaban kota Iram yang diungkap Al-Qur’an termasuk peradaban yang sangat sukar dibuktikan dengan penelitian sejarah karena pelacakan data, kecuali melalui penelitian-penelitian arkeologis yang sangat mahal. Kota Iram yang diungkapkan oleh QS. al-Fajr: 6-8:   ‚Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai Bangunan-bangunan yang tinggi. Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain.‛ 31 Ada yang meragukan informasi Al-Qur’an ini. Tetapi sedikit demi sedikit bukti-bukti kebenarannya terungkap. Pertama kali ketika informasi Al-Qur’an dan ri-wayat-riwayat yang diterima diverifikasi dengan hasil-hasil penelitian arkeologis. Pada tahap ini, yang ditemukan adalah adanya bukti-bukti arkeologis tentang ter-jadinya gempa dan angin ribut, seperti yang diuraikan oleh Al- Qur’an. Masa itu di-perkirakan merupakan masa hidupnya kaum-kaum yang dihancurkan Tuhan, serta di tempat yang diisyaratkan oleh kitab-kitab suci, seperti Lembah Yordania, Pantai Laut Merah, serta Arab Selatan.32 Penelitian kota Iram yan disebutkan Al-Qur’an itu membuahkan hasil dengan ditemukan kembali kota tersebut pada Februari 1992. Kota tersebut menurut Umar Anggara ditemukan Tim Peneliti yang dipimpin Nichilas Clapp. Dengan bantuan pesawat ulang-alik Challenger yang memiliki sistem Satellit Imaging Radar (SIR), dan satelit Prancis dengan sistem penginderaan optik, Clapp mampu mendeteksi permukaan bawah gurun di Arabia Selatan. Pada kedalaman 183 meter dia menemukan keajaiban besar, dan itulah kota Iram. Kini 30 Ibid., 069. Al-Ha>qqah ayat 4-7. 31 Ibid., 089. Al-Fajr ayat 6-8. 32 M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1997), 198.
  • 15. 15 bangsa Arab sendiri meyakini bahwa Ubhar dan Iram adalah dua nama untuk subjek yang sama.33 3. Aspek Informasi Masa Depan (I’jaz Ikhbari) Selain kisah-kisah masa lampau, Al-Qur’an juga mengungkapkan peristiwa- peristiwa yang akan terjadi, baik hal yang akan terjadi di dunia, maupun di akhirat nanti. Ada beberapa contoh peristiwa-peristiwa yang akan terjadi diungkapkan Al- Qur’an, dan beberapa telah terbukti dalam sejarah. Beberapa contonya antara lain: a. Kemenangan umat Islam atas Quraisy (fathu Makkah) Nubuwwah kemenangan umat Islam atas kaum Quraisy ini dijelaskan dalam surat Al-Qamar ayat 45:  ‚Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.‛34 Allah memberi informasi kepada Nabi Muhammad SAW melalui ayat ini bahwa kaum musyrikin Quraisy akan dapat ia kalahkan. Ayat ini diturunkan pada saat Nabi masih tinggal di kota Mekkah. Beberapa tahun kemudian kaum muslimin mengalahkan kaum musyrik dalam Fath Makkah pada tahun 8 Hijriyah.35 b. Romawi mengalami kemenangan setelah kekalahannya dan kemenangan umat Islam Dalam surat Ar-Ru>m ayat 1-5 memuat informasi Informasi terkait kemenangan bangsa Romawi dan sekaligus kemenangan umat Islam:    33 Ibid. 34 Taufiq, Qur’an in …, 054. Al-Qamar ayat 45. 35 A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid I, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1987), 195.
  • 16. 16 ‚Alif Lām Mīm. Telah dikalahkan bangsa Romawi. Di negeri yang terdekat, dan mereka setelah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa tahun (antara tiga sampai 9 tahun). Bagi Allah ketetapan urusan sebelum dan sesudah (mereka me- nang), dan di hari (kemenangan) itu orang-orang mukmin bergembira, karena pertolongan Allah. Allah menolong siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dia Maha Perkasa, lagi Maha Penyayang.‛36 Az-Zarqani menjelaskan bahwa pada tahun 614 M.—kurang lebih tiga tahun setelah kerasulan Muhammad—kerajaan Romawi Timur dikalahkan kerajaan Persia dalam pertempuran besar. Kekalahan ini oleh orang-orang Quraisy digunakan untuk mengolok-olok kegiatan dakwah Muhammad dengan mengatakan bahwa para penganut agama Samawi telah kalah oleh penganut Majusi. Kini Muhammad, dengan kitab yang dibawanya, hendak mengalahkan orang Quraisy. Bagaimana mungkin keingi-nan tersebut bisa terwujud, yang akan terjadi justru orang-orang Quraisy akan mengalahkan mereka, sebagaimana penganut Majusi mengalahkan mereka.37 Ayat-ayat tersebut pada dasarnya hendak menghibur umat Muslim dengan kabar bahwa Romawi akan kembali menang atas Persia, yang mana dengan kemenangan itu kaum Muslim turut bergembira. Ternyata informasi tersebut akhirnya terbukti kebenarannya. Informasi sejarah menyatakan bahwa tujuh tahun setelah kekalahan Romawi terjadi lagi peperangan antara keduanya pada tahun 622 M, dan Romawi berhasil menang2F 38 4. Aspek Kebenaran Ilmiah (I’ja>z Ilmi) Aspek lain dari kemukjizatan Al-Qur’an adalah banyaknya isyarat ilmiah yang dikemukakan di dalamnya yang kesemuanya belum diketahui manusia kecuali pada abad-abad bahkan tahun-tahun terakhir ini. Nabi Muhammad yang ummī tentu saja tidak akan mengetahuinya jika tidak diberi wahyu oleh Allah yang Maha Mengetahui.24 Isyarat-isyarat ilmiah itu dapat dilihat dalam beberapa bidang ilmu pengetahuan. misalnya; 36 Taufiq, Qur’an in …, 030. Ar-Ru>m ayat1-5. 37 Muhammad ‘Abd Al-‘Azhīm Az-Zarqānī, Mana>hil al-‘Irfa>n fī ‘Ulūm al-Qur’a>n, (Kairo: Maktabah Al- Waqfiyyah, tt.), 369. 38 Quraish Shihab, Mukjizat..., 213-214.
  • 17. 17 a. Teori Big Bang Dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiyaa’:30 disebutkan:   ‚Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?’‛ 39 Kata ratq berarti perpaduan beberapa unsur untuk dijadikan suatu kumpulan yang homogen. Sedangkan kata fataqa berarti memisahkan. Berdasarkan Teori Big Bang, alam semesta tercipta dari kumpulan gas yang disebut ‘primary nebula’ kemudian terpecah dan menjadi bintang-bintang, planet-planet, matahari, bulan dan sebagainya. b. Bumi berbentuk bulat oval Orang beranggapan bahwa bumi datar sehingga orang takut berjalan terlalu jauh khawatir terjatuh ke jurang yang dalam. Anggapan tersebut adalah dalam pemikiran orang-orang abad-abad awal. Kemudian Sir Francis Drake pada tahun 1597 yang menyatakan bumi berbentuk Geospherical (bulat telur) ketika dia menjelajahinya. Jauh sebelum itu, Al-Qur’an telah mengisyaratkan dalam surat surat Az-Zumar ayat5:   Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.‛ 40 39 Taufiq, Qur’an in …, 021. Al-Anbiya>’ ayat 30 40 Ibid., 039. Az-Zumar ayat 5.
  • 18. 18 Kata kawwara-yukawwiru berarti menggulung. Sebelumnya, dalam tradisi Arab, kata kawwara digunakan dalam arti menggulung serban di kepala. Seandainya bumi datar, tidak mungkin terjadi penggulungan (yukawwiru) malam terhadap siang atau sebaliknya secara perlahan, perubahannya akan terjadi secara mendadak. c. Cahaya bulan pantulan dan sinar matahari dari dirinya Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Furqān: 61.  ‚Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.‛ 41 Pada masa peradaban awal, bulan dipercayai memiliki sinar sendiri. Sekarang, ilmu pengetahuan menyatakan sinar bulan bukan dari dirinya sendiri tapi pantulan sinar matahari. Hal tersebut membuktikan kebenaran dan kemu’jizatan Al-Qur’an. Demikian juga dalam QS. Nūh :16  ‚Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? 42 Dalam ayat-ayat di atas kata qamar (bulan) ditunjukkan dengan nūr yang bermakna cahaya yang tidak sinarnya sendiri dan munīr yang berarti ’meminjam cahaya’. Sedangkan syams (matahari) diisyaratkan dengan sirāj yang berarti ’obor atau pelita’, yang memberikan sinar. Tidak ada satu ayat pun di dalam Al- Qur’an yang mensifati bulan dengan dliya>’ , atau sira>j atau matahari dengan nūr. Contoh-contoh di atas merupakan sebagian contoh kebenaran isyarat ilmiah yang diungkapkan oleh Al-Qur’an. Tentu masih banyak contoh lain yang memuat 41 Ibid., 035. Al-Furqa>n ayat 61. 42 Ibid., 071. Nu>h ayat 15.
  • 19. 19 tentang isyarat ilmiah dan banyak yang telah terbukti kebenarannya oleh penelitian para ilmuwan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. 5. Aspek Keseimbangan Redaksi (I’ja>z ‘Adadi) Yang dimaksud dengan i’ja>z ‘adadi adalah kemu’jizatan Al-Qur’an dari aspek kesimbangan porsi dalam menuturkan tema-tema yang berpasangan. Dalam kajian ini salah satu ulama’abad akhir yang bernama Abd Ar-Razza>q Naufal, telah menyusun hasil penelitiannya dalam karyanya Al-I’ja>z al-‘Adadi li al-Qur’a>n al- Kari>m. Di dalam pembahasannya Naufal mengungkap beberapa tema yang berpasngan yang ada dalam ayat-ayat Al-Qur’an dengan menghitung masing-masing porsi pengulangannya. Berikut ini beberapa contoh i’jaz adadi yang diungkap olehnya: a. Kata dun-ya> dan a>khirah, kata dun-ya> ditemukan sebanyak 115 kali, sedangkan kata a>khirah juga ditemukan sebanyak 115 kali. Sedangkan dua kata itu bersanding dalam satu ayat yang sama sebanyak 50 kali.43 b. Kata syaitha>n dan mala>ikah, keduanya berulang sebanyak 68 kali dalam Al- Qur’an.44 c. Kata mau>t dan haya>t dengan berbagai derivasinya, masing-masing ditemukan sebanyak 145 pengulangan.45 Demikian sebagian contoh yang diungkap oleh Naufal.46 Beberapa contoh tema dan kata lainnya hingga ada 16 tema yang merupakan kata yan berpasangan dan yang berhubungan diungkap oleh Naufal. Sedangkan pada bab selanjutnya dia juga membahas kata yang berhubungan dengan kata lain semisal; kata ath-thuhr dan kata ikhla>sh; ilm, ma’rifah dan i>ma>n; al-ittifa>q dan ar-ridha>, dan lain sebagainya. Penelitian ini menunjukkan bagaimana Al-Qur’an memiliki perhitungan redaksional yang teliti dan seimbang, dan menunjukkan salah satu aspek kemu’jizatannya. 43 Abd Ar-Razza>q Naufal, Al-I’ja>z al-‘Adadi li al-Qur’a>n al-Kari>m, (Beirut: Da>r Al-Kita>b Al- ‘Arabi, 1987), 7 44 Ibid., 8-9. 45 Ibid., 10-18. 46 Untuk lebih terperinci lihat Al-I’ja>z al-‘Adadi li al-Qur’a>n al-Kari>m
  • 20. 20 6. Aspek Manfaat Pengobatan (I’ja>z Syifa’i ) Yang dimaksud i’ja>z syifa>’I adalah bagaimana ayat-ayat Al-Qur’an dianggap dan terbukti memiliki khasiat sebagai pengobatan, terapi penyakit fisik ataupun psikis. Mengenai aspek pengobatan dengan ayat Al-Qur’an untuk penyakit atau masalah fisik, banyak dijelaskan dalam kitab-kitab mujarrabat semisal Syumu>s al- Anwar karya Ad-Dairabi. Meskipun hal ini merupakan hal eksternal dari Al-Qur’an, yang hal tersbut bersifat metafisik, akan tetapi kenyataan ini tidak dapat dinafikan. Sebagaimana adanya terapi ruqiyah dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkembang di masyarakat. Dalam hal ini Al-Qur’an menyatakan dalam ayat-ayat syifa>’, sepeti dalam surat Yunus ayat 57:   ‚Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.‛47 Atau dalam surat Al-Isra’ ayat 82:  ‚Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.‛48 Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad sendiri pernah mempraktekkan kemu’jizatan pengobatan dengan surat Al-Falaq dan An-Na>s ketika tersihir, dan terlepaslah beliau dari sihir tersebut. Ada juga kisah sahabat Nabi yang menggunakan surat Al-Fatihah untuk me-ruqiyah warga sebuah desa yang digigit oleh kalajengking. Kemudian mereka melaporkan kisahnya kepada Nabi Muhammad sambil membawa hadiah dari sang warga untuk dibagi dengan Nabi Muhammad. 47 Taufiq, Qur’an in …, 010. Hu>d ayat 57 48 Ibid., 017. Al-Isra>’ ayat 82.
  • 21. 21 Dalam pembuktiannya di masa sekarang, kita dapat melihat beberapa kasus yang terjadi dalam praktek yang dilakukan oleh beberapa orang ketika membaca ayat tertentu yang dipercayainya memiliki khasiat tertentu. Semisal ketika orang yang dalam keadaan bersedih maka dianjurkan membaca surat Al-Insyirah. Atau kita dapat melihat bagamana ayat Al-Qur’an ‘bekerja’ untuk pengobatan penyakit fisik. Hal-hal diatas tidak lain merupakan salah satu kemu’jizatan Al-Qur’an yang tidak dapat ditentang. Menuju Pemahaman Kemu’jizatan Al-Qur’an yang Proporsional Fungsi kemu’jizatan Al-Qur’an merupakan hal-hal yang sejalan dengan tujuan utama Al-Qur’an diturunkan oleh Allah. Mu’jizat Al-Qur’an dapat diterjemahkan bahwa Al-Qur’an dengan berbagai fungsi serta maksudnya selain menjadi mu’jizat Nabi Muhammad tapi juga sebagai petunjuk untuk seluruh manusia. Kita menemukan beberapa orang yang menginginkan Al-Qur’an mengandung segala teori ilmiah. Artinya kita tidak seharusnya mencari-cari dalam Al-Qur’an saat kita menemukan teori ilmiah baru. Kemu’jizatan ilmiah Al-Qur’an tidak terletak pada cakupannya terntang teori-teori ilmiah yang pasti berubah. Tetapi kemu’jizatan ilmiah itu terletak pada semangatnya untuk mendorong manuasia agar berfikir dan menggunakan akal. Al-Qur’an mendorong manusia agar memperhatikan dan memikirkan alam semesta.49 Dalam menyikapi sesuatu atau kasus yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an maka kita tidak dapat menyatakan bahwa Al-Qur’an tidak sesuai dengan perkembangan dengan zaman. Al-Qur’an menjadikan pemikiran yang lurus dan perhatian yang tepat terhadap alam dan segala apa yang ada di dalamnya sebagai sarana terbesar untuk beriman kepada Allah. Al-Qur’an mendorong manusia untuk melakukan aktifitas intelektual sebagaimana dijabarkan dalam ayat-ayatnya. Ia mendorong kaum Muslimin agar memikirkan makhluk- makhluk Allah yang ada di langit dan di bumi, seperti dalam surat Ali Imran: 190-191. 49 Manna>’ Khalil al-Qaththan, Studi Ilmu-ilmu Al-Quran, (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2001), 386.
  • 22. 22    ‚Sesunggguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) mereka yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalamkeadaan berbaringdan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (saya bersaksi): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.‛50 Selain itu Al-Qur’an mendorong umat Islam agar memikirkan dirinya sendiri, bumi yang ditempatinya dan alam yang mengitarinya, seperti dalam surat Ar-Rum ayat 8:   ‚Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. dan Sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan Pertemuan dengan Tuhannya.‛ 51 Penutup Mu’jizat secara bahasa artiya sesuatu yang melemahkan, asal katanya adalah ‘ajz yang artinya lemah. Mu’jizat adalah sesuatu yang luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada Nabi-Nya sebagai bukti kebenaran risalah yang melemahkan orang yang menentangnya. I’ja>z al-Qur’an semakna dengan kemu’jizatan Al-Qur’an yang pengertiannya keluarbiasaan Al-Qur’an sebagai mu’jizat utama Nabi Muhammad. Al-Qur’an telah memberikan tantangan kepada jin dan manusia untuk membuat yang semisal Al-Qur’an, dan tidak akan mampu. Kadar kemu’jizatan Al-Qur’an terletak pada seluruh Al-Qur’an meskipun satu atau dua ayat saja. Dan mu’jizat itu berfungsi tidak hanya untuk melemahkan orang Arab saja, akan tetapi untuk seluruh manusia hingga saat ini. 50 Taufiq, Qur’an in…, 003. A<li Imra>n ayat 190-191 51 Ibid., 030. Ar-Ru>m ayat 8
  • 23. 23 Sedangkan aspek kemu’jizatan Al-Qur’an telah banyak terungkap oleh beberapa peneliti hingga kebenaran isyarat ilmiah menjadi perhatian para ilmuwan. Pemahaman mengenai kemu’jizatan Al-Qur’an harus dilakukan bukan dengan memaksakan Al-Qur’an mencakup seluruh teori dan ilmu. Karena meskipun Al-Qur’an bukan kitab sejarah tetapi ia mengandung kisah dan sejarah masa lampau. Ia juga bukan syair, meskipun keindahannya melebihi kata indah dan syair. Ia juga bukan buku teori ilmiah, tetapi ia memiliki isyarat-isyarat ilmiah yang satu persatu terbukti kebenarannya. Wallahu a’lam bi ash-shawa>b.- DAFTAR PUSTAKA Asyur, Ibnu, At-Tahri>r wa at-Tanwi>r. Bagha (al), Mushthafa Daib dan Muhyiddin Daib Matw, Al-Wa>dhih} fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, Dimasyq: Da>r Al-Kalim Ath-Thayyib, 1998. Bu’dani (al), Mahmud ibn Ali, , I’jaz al-Qur’a>n al-Kari>m ‘inda Ibnu ‘A<syu >r fi Tafsi>rihi; at- Tah}ri>r wa at-Tanwi>r, ‘Ardhan wa Dira>sah , Riyadh: Kursiy Al-Qur’an Al-Karim wa ‘Ulu>muh, 1435. Darrāz, Muhammad ‘Abd Allah, al-Naba` al-‘Adhīm. Fa>ris, Ahmad bin, Mu’jam Maqa>yis al-Lughah, Mesir: Musht_fa al-B_b al-Halabi wa al- Syarikah, 1972. Hami>d (al),Na>shir ibn Muhammad, Ibnu Taymiyah wa Mahajuhu fi at-Tafsi>r. Kafawi (al), Ayyub ibn Musa, al-Kulliyat. Katsi>r, Ibn, Tafsir al-Qur’an al-Adzim, Juz 1. Mandzu>r, Ibnu, Lisa>n al-Arab, Mesir: Dar Al-Mishriiyah, t.t. Munawar (al), Said Agil Husin , Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Naufal, Abd Ar-Razza>q, Al-I’ja>z al-‘Adadi li al-Qur’a>n al-Kari>m, Beirut: Da>r Al-Kita>b Al- ‘Arabi, 1987. Qaththan (al), Manna’, Maba>his fi Ulum al-Qur’a>n, Kairo: Maktabah Wahbah, t.t. Qaththa>n (al), Manna>’, Mabāhiś fī ‘Ulūm al-Qur’ān, Bairu>t: Mansyu>ra>t li al-Ashr al-Hadis, 1973. Qaththan (al), Manna>’ Khalil, Studi Ilmu-ilmu al-Alquran, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2001. Salamah, Muhammad Husain, Al-I’ja>z al-Bala>ghi fi al-Qur’a>n al-Kari>m, Madinah: Da>r al- A<fa>q al-‘Arabiyyah, 2002. Sha>būnī (ash), Muhammad ‘Alī, al-Tibya>n fi ‘Ulūm Al-Qur’a>n, Damaskus: Maktabah Al- Ghaza>lī, 1390 H. Shihab, M. Quraish, Mukjizat Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1997. Suyu>thi (as), Abdul Jalil, Al-Itqa>n fi> ‘Ulu >m al-Qur’a>n, Juz 4. Syalabi, A., Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid I, Jakarta: Pustaka al-Husna, 1987. Syakir, Mahmud Muhammad, Mada>khil I’ja>z al-Qur’a>n, Jeddah: Dar al-Madani, 1423 H/2002 M.
  • 24. 24 Taufiq Product, Qur’an in Words Versi 1.2.0 (Get Arabic + Translation) Taymiyah, Ibnu, Majmu>’ al-Fata>wa, Juz 20, Utsaimin (al), Muhammad ibn Shalih, Syarh Ushu>l fi at-Tafsi>r, Riyadh: Mu’assasah Syaikh Muhammad ibn Shalih al-‘Utsaimin al-Khayriyah, 1434 H. Zarqānī (az), Muhammad ‘Abd al-‘Azhīm, Mana>hil al-‘Irfa>n fī ‘Ulūm al-Qur’a>n, Kairo: Maktabah al- Waqfiyyah, tt.