1. MAKALAH
I’JAAZUL-QUR’AN
DISUSUN OLEH:
1.LINA BUDIARTI
DOSEN PEMBIMBING:
HAMDI PRANATA,M.UD
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) TUANKU TAMBUSAI PASIR PENGARAIAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2012
2. KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ulumul quran dan menghadirkan “I’jazul qur’an” dihadapan
pembaca.
Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan alam yakni
nabi besar Muhammad SAW karena perjuangan beliau umat manusia dapat
diselamatkan dari bahaya kehancuran kemanusiaan dan peradaban.
Melalui makalah ini, penulis mengajak pembaca untuk lebih mendalami dan
memahami eksistensi Al-qur’an sebagai mukjizat yang tak pernah salah
kebenarannya pada masa dahulu, sekarang dan akan datang dalam kehidupan
manusia.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membaca dan jika terdapat kesalahan-kesalahan penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik untuk perbaikan kedepannya.
Pasir pengaraian,24 April 2012
Penyusun
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-quran adalah kalamullah dan bukan karya nabi Muhammad SAW
seperti yang banyak dilontarkan para orientalis dalam menghujat Islam.
Gaya bahasa Hadits Rasul meskipun sangat indah dan sastra nya begitu
tinggi, tapi tak seindah Al-quran dan mampu menandingi kualitas satra
Al-quran. Maka tak diragukan lagi Al-quran adalah mukjizat, bahkan
satu-satunya mukjizat yang abadi.
Sebelum islam, masyarakat arab terkenal sebagai masyarakat yang
menyukai karya-karya sastra atau syair dalam bahasa arab. Para penulis
muslim menggambarkan bahwa Al-quran ternyata mengungguli
ketinggian sastra yang ada. Dalam kitab ‘Hujaj an-nubuwwah’ (Al-jahiz
w.869) menyatakan bahwa para maestro sastra sezamannya tak mampu
menandingi kualitas sastra Al-quran .
Atas dasar inilah, Al-quran dipandang dan diyakini sebagai
mukkjizat terbesar sepanjang masa.
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun makalah ini dihadirkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ulumul-qur’an serta untuk menambah khazanah keilmuan tentang
kemukjizatan Al-quran dalam kehidupan sehari-hari.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. ARTI DAN DEFENISI I’JAZ
Kata i’jaz berasal dari kata kerja a’jaza –yu’jizu-i’jaza yang berarti
melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Ini sejallan dengan firman
Allah SWT:
Artinya : “...mengapa aku tidak mampu bebuat seperti burung gagak
ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini” ( QS. Al-maidah :
31)
Lebih jauh, Al-qhaththan mendefenisikan i’jaz dengan:
Artinya : “ Memperlihatkan kebenaran Nabi SAW atas pengakuan
kerasulannya, dengan cara mebuktikan kelemahan orang arab dan
generasi sesudahnya untuk menandingi kemukjizatan Al-quran.”
Pelakunya yang melemahkan dinamai Mu’jiz dan bila
kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol sehingga
mampu membungkam lawan, ia dinamai mukjizat. Tambahan ta’
marbhutah pada akhir kata tersebut mengandung makna
muballighah/superlative. Mukjizat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai kejadian ajaib yang sukar dijangkau oleh
kemampuan akal manusia. Defenisi mukjizat yang lebih teliti dan
lengkap yaitu “Suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui
seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya yang
ditantangkan kepada orang orang yang ragu untuk melakukan atau
mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak mampu melayani
5. tantangan itu. Dengan redaksi yang berbeda Manna al-qhaththan
mendefenisikan :
Artinya: “ suatu kejadian yang keluar dari kebiasaan, disertai
dengan unsur tantangan dan tidak akan dapat ditandingi”
B.URGENSI DAN TUJUAN I’JAZ
Dari segi teologis urgensinya yaitu untuk menumbuhkan
keyakinan pada manusia bahwa Alquran benar-benar wahyu dari Allah
SWT. I’jazul-quran merupakan bukti kebenaran nabi Muhammad SAW
sebagai Rasul Allah, karenanya sasaran mukjizat Al-quran adalah non
muslim. Sedngkan bagi orang muslim kekaguman mereka terhadap Al-
quran menunjukkan adanya keistimewaan dalam Al-quran. Sedang dari
segi akademis, mempelajari i’jaz Al-quran akan semakin memperkaya
khazanah keilmuan keislaman, khususnya yang berkaitan dengan
ulumul-quran.
Dengan demikian Ijaz Al-quran memiliki beberapa tujuan, seperti
yang ditulis oleh Sayyid shaleh sa’duddin dalam kitab Almukjizah wal
i’jaz fil-qur’anil-karim:
1. Untuk membuktikan kerasulan nabi Muhammad SAW.
2. Untuk membuktikan bahwa kitab suci Al-quran benar benar
merupakan wahyu Allah.
3. Untuk menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balaghah bahasa
manusia.
4. Untuk menunjukkan kelemahan daya upaya rekayasa manusia.
C. UNSUR-UNSUR I’JAZ
Unsur-unsur mukjizat sebagaimana yang dijelaskan oleh Quraish
shihab adalah:
1. Peristiwa yang luar biasa
Yang dimaksud sesuatu yang luar biasa adalah seuatu yang
berada diluar jangkauna sebab dan akibat. Dengan demikian maka
hipnotisme atau sihir tidak dapat dikategorikan kedala mukjizat,
6. walaupun terlihat ajaib atau mirip dengan kejadian alam yang luar
biasa. Sebab ia dapat ditiru dan dipelajari orang banyak.
2. Dipaparkan oleh orang yang mengaku nabi
Tidak mustahil terjadi hal-hal yang luar biasa pada diri siapapun,
baik dia seorang wali (baca: waliyullah), calon nabi atau seorang
tukan sihir. Namun apabila terjadi pada seseorang yang tidak
mengaku diri sebagai nabi, ia tidak dinamakan mukjizat. Maka
mukjizat bebeda dengan karamah atau kekeramatan yang
merupakan anugrah ilahi,diberikan kepada hamba yang sangat
dicintai dan dekat dengan-Nya.
3. Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian
Mukjizat sebagai suau tantangan harus sejalan dengan ucapan
seseorang yang mengaku sebagai nabi. Juga terbukti kebenarannya
melaui kejadian yang luar biasa ( baca: mukjizat). Misalnya kalau ia
berkata bulan dilangit akan terblah dua, kemudian terjadi sesuai
dengan tantangan tersebut sebagaiman mukjizat nabi Muhammad
SAW yang berhasil membelah bulan menjadi dua bagian. Maka
tantangan itu dalah mukjizat.
4. Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani
Tantangan yang dapat dikatakan sebagai mukjizat ialah berupa
seuatu yang khowarriq lil’adah. Yakni sesuatu yang sangat luar iasa
yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang mengaku sebagi nabi.
Jika pihak yang ditantang berhasil melakukan hal serupa, maka ini
berarti bahwa pengakuan sang penantang tidak terbukti.
D. ASPEK KEMUKJIZATAN AL-QURAN
Imam Abu Hasan Al-Mawardi (w.1058 H) telah menerangkan 20
macam-macam kemukjizatan Al-quran didalam kitabnya ”A’lam
annubuwwah”, diantara aspek-aspek tersebut yaitu:
1. Kefasihan dan cara penjelasanya
2. Keringkasan lafaz dan kesempurnan maknanya
7. 3. Nazam(susunan) dan uslub(gaya bahasa)
4. Makna nya yang padat tapi mencakup banyak hal yang tak dapat
diungkap manusia.
5. Uraian tentang bnyak ilmu pengethuan yang belum diketahui oleh
manusia dan tidak dapat dikuasi secara keseluruhan oleh satu
makhluk pun.
6. Memiliki hujah atau bukti yang rasional tentang tauhidullah.
7. Berita gaib tentang bangsa-bangsa terdahulu dan umat-umat
purbakala yang tidak pernah terungkap secara detail.
8. Berita gaib tentang peristiwa yang belum terjadi yang kemudian
terjadi persis sesuai dengan pemberitaan Al-quran.
9. Keterangan Al-quran mengenai sis hati banyak orng yang tidak
dapat diketahui orang kecuali Allah.
10. Kata-kata Al-quran mencakup lafaz yang sangat kuat ( sangat tinggi
bahasanya dan kaya maknanya)
11. Pembacaan ayat-ayat Al-quran mempunyai keunikan yang tidak
didapati oleh kitab selainnya.
12. Penyampainan Al-quran disampaikan secara harfiah oleh Jibril dan
Nabi meneruskan nya secara lafdzi dn maknawi.
13. Dalam setiap surat terdapat beraneka ragam persoalan yang sering
juga diulas oleh surat-surat yang lain dalam Alquran.
14. Perbedaan rangkaian ayat-ayatnya yang panjang dan pendek.
15. Tidak dapat ditiru ketinggian sastranya.
16. Mudah dihafal oleh segala lidah.
17. Tingkat sastranya lebih tinggi dari prosa yang dapat dibuat oleh
semua orang.
18. Tambahan lafaz yang disisipkan oleh musuh islam dapat diketahui.
19. Tak ada yang sanggup menentang Al-quran.
20. Allah SWT senantiasa menjaga Al-quran.
8. E. BUKTI HISTORIS KEGAGALAN MENANDINGI AL-QURAN
Al-quran digunakan nabi Muhammad SAW untuk menantang orang-
orang paa masanya dan generasi sesudahnya yang tidak mempercayai
kebenaran Al-quran sebagai firman Allah dan risalah serta ajarannya.
Terhadap mereka Nabi memintanya untuk menandingi Al-quran dalam
beberapa tahapan:
1. Mendatangkan semisal Al-quran secara keseluruhan, sebagaiman
dijelaskan pada surat Al-isra (17) ayat 88:
Artinya : “Katakanlah, sesungguhnyajika manusia dan jin
berkumpuluntuk membuat yang serupa Al-quranini, niscaya mereka
tidak dapat membuat yang serupa sekalipun sebagian mereka
menjadi pembantu bagi yang lain”
2. Mendatangkan satu surat yang menyamai surat-surat Al-quran,
dijelaskan dalam Al-baqarah (2) ayat 23:
Artiya :”Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al-quranyang
Kami wahyukan pada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat
yang semisal Al-quran dan ajaklah penolong-penolongmu selain
Allah jika kamu orang yang benar”
Sejarah telah membuktikan bahwa orang-orang arab ternyata gagal
ternya gagal dalam menndingi Al-quran. Sejarah mencatat
kegagalan-kegagalan tersebut diantaranya:
1. Pemimipin quraysi mengutus Abu Alwalid seorang sastrawan
ulung yang setelah berhadapan dengan nabi yang saat itu
9. membacakan surat Fushilat ia tercengang dan kembali pada
kaumnya dengan tangan kosong.
2. Musailamah bin habib bin al-kadzab yang mengaku sebagai nabi
juga pernah berusaha membuat sesuatu yang menurutnya layak
dibandingkan dengan ayat Al-quran.
F. MACAM-MACAM I’JAZ
Dalam sebuah buku yang berjudul “al-i’jaz fi al-qurani fi wujuhil
muktasyifah” macam-macam i’jaz yang terungkap antara lain i’jaz
balaghi ( berita mengenai hal ghaib), i’jaz tasyri’ (perundang-undangan),
i’jaz ‘ilmi, i’jaz lughawi (keindahan redaksi Al-quran), i;jaz thibby
(kedokteran), i’jaz falaky (astronomi), i’jaz ‘adady (bilangan), i’jaz i’lamy
(informasi), i’jaz thabi’i (fisika) dan lain sebagainya.
Berikut pemakalah akan memaparkan sebagian saja diantaranya:
a. I’jaz Balaghi
Sebagian ulama mengatakan bahwa salah satu mukjizat Al-
quran adalah berita ghaibnya. Salah satu contoh berita ghaib adalah
kisah Firaun yang mengejar Nabi Musa AS, hal ini diceritakan dalam
Q.S Yunus:92.
Artinya :”Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya
kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang
sesudahmu...”
b. I’jaz Lughawy
Menurut Quraish shihab ( Rosihan Anwar, 2003:34)
memandang segi kemukjizatan Al-quran pada tiga hal, diantarnya
segi keindahan dan ketelitian redaksi Al-quran. Dalam Al-quran
sendiri banyak dijumpai contoh keseimbangan dan keserasian
antara kata-kata yang digunakan; keseimbangan jumlah bilangan
kata dan antonim, keseimbangan jumlah kata dengan sinonim atau
makna yang dikandungnya, keseimbangan antara jumlah bilangn
kata dengan jumlah yang menunjukkan akibatnya.
10. c. I’jaz ilmi
Didalam Al-quran Allah mengumpulkan beberapa macam ilmu.
Jumlah ayat-ayat ilmi dalam Al-quran mencapai 750 ayat yang
mencakup berbagai cabang ilmu pengetahuan. Beberapa mukjizat
tersebut secara global adalah:
1. Ilmu astronomi
Q.S NUH:38-40
QS. NUH:16
QS. AL-AN’AM:125
2. Ilmu geologi
QS. AN-NAZIAT:30 DAN AZ-ZUMAR:5
Qs. An-naba’:7
Qs. Aq-ra’du:41
3. Ilmu gronomi
Qs. Al-baqarah:265
Qs. Al-hijr:22
Dan masih banyak ratusan ayat lainnya yang mengisyaratkan
berbagai fenomena ilmiah yang jika dikaitkan dengan pemneuan ilmiah
modern dapat menumbuhkan iman bagi orang-orang kafir dan menguatkan
iman orang muslim bahwa Al-quran benar-benar firman Allah dan buka
karangan Nabi Muhammad SAW yang santer dilontarkan kaum kafir
dewasa ini.
11. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
I’jaz adalah Suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi
melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti
kenabiannya yang ditantangkan kepada orang orang yang ragu
untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa, namun mereka
tidak mampu melayani tantangan itu.
Adapun urgensi i’jaz dari segi teologis urgensinya yaitu untuk
menumbuhkan keyakinan pada manusia bahwa Alquran benar-
benar wahyu dari Allah SWT. Sedang dari segi akademis,
mempelajari i’jaz Al-quran akan semakin memperkaya khazanah
keilmuan keislaman, khususnya yang berkaitan dengan ulumul-
quran.
B. KRITIK DAN SARAN
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak salah dan
kurangnya untuk itu untuk kemajuan dan perbaikan kedepan
penulis mengharap saram dam kritiknya.
12. DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahaman Al-baghdady,Al-quran mukjizat yang abadi.Gema
insani press,Jakarta:
http://www.anakciremai.com
http://amalnileutuen.wordpress.com