Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundal
CERMIN "kekasih rembulan"
1. Kekasih Rembulan
Tempat bunga entah pantas disebut vas. Tagore malang melumpuhkan kaki
sendiri setelah perjalanan malamnya. Berkacak pinggang memelototi rembulan yang
katanya seperti tatapan kekasihnya. Ia membanting tubuhnya di atas tumpukan jerami
mengamati pelampiasan mendung. Tagore kuyup bermandi cahaya. Dalam masa yang
paling lambat, sebuah fatamorgana, slow motion tarian kekasihnya. Menarik-ulur matanya
nanar. Ia guncang-guncangkan kepala dengan pukulan tangannya. Ia lihat Jatayu gagah
merebahkan sayap, seakan menunggu untuk mengantarkan Tagore mencari Sintanya.
Tagore benar-benar ‘si muda yang payah’. Ia menderita skizofrenia akut yang
hingga akhirnya meringkukkannya dalam pasung yang dipahat ayahnya sendiri. Ia
memang harus di’penjara’kan, lantaran sering mencuri bra tetangga. Akunya, dari
beberapa bra yang dia curi ia menemukan aroma kekasihnya. Dia belum gila.
Menunggu gerhana, itulah yang dikatakan pada orang yang menemukannya
duduk di atas pagar pekarangan rumah. Saat itu srigala melolong kuat-kuat. Ia bilang
kekasihnya lantas muncul dengan tiba-tiba. Ia bahkan tak sadar berapa tahun lagi
gerhana yang dinanti akan terjadi. Badan ahli metereologi dan geofisika mengatakan
gerhana matahari yang terdekat terjadi limapuluh tahunan lagi. Bahkan juga ia yakin
akan segera menjemput ajal. Tapii jika ahli itu salah dan tiba-tiba terjadi gerhana
matahari tanpa diduga, mana mungkin kekasihnya benar-benar akan datang.
Siang itu terik sekali, tidak biasa. Seakan sembilan matahari bertengger di
angkasa.