Dokumen tersebut membahas konsep dasar pengelolaan keuangan sekolah, prinsip, dan prosedur pengelolaan keuangan sekolah. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian pengelolaan keuangan sekolah, prinsip-prinsipnya seperti transparansi dan akuntabilitas, serta prosedur-prosedur seperti penganggaran, pencatatan, pelaporan, dan audit keuangan sekolah.
1. INISIASI 7
KONSEP DASAR PENGELOLAAN
KEUANGAN PRINSIP, DAN PROSEDUR
PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH
DR. LAILATUR ROHMAH, M.SI
UNIVERSITAS TERBUKA
2016
2. 2
1. Mahasiswa dapat memahami
konsep pengelolaan keuangan
sekolah
2. Mahasiswa dapat memahami
prinsip pengelolaan keuangan
sekolah
3. Mahasiswa dapat memahami
prosedur pengelolaan keuangan
3. 3
Pengelola anggaran sekolah biasanya
adalah kepala sekolah, tetapi bisa juga
guru berpengalaman (senior) atau
anggota komite sekolah. Di sekolah-
sekolah yang lebih besar, mungkin ada
pihak lain yang bertanggung jawab
dalam pengelolaan sebagian
anggaran.
4. 4
Secara khusus, pengendalian anggaran
terdiri dari serangkaian kegiatan
pemeriksaan dan persetujuan untuk
memastikan bahwa:
1.dana dibelanjakan sesuai rencana,
2.ada kelonggaran dalam penganggaran
untuk pembayaran pajak,
3.pembelanjaan dilakukan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia,
dan
4.dana tidak dihabiskan untuk kegiatan-
kegiatan yang tidak disetujui atau diberikan
kepada pihak penerima tanpa persetujuan.
5. 5
Manajemen keuangan sekolah perlu
memperhatikan sejumlah prinsip.
Undang-undang No 20 Tahun 2003
Pasal 48 yang menyatakan bahwa
pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan,
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas
publik. Di samping itu, prinsip efektivitas
juga perlu mendapat penekanan.
Masing-masing prinsip tersebut, yaitu
transparansi, akuntabilitas, efektivitas,
dan efisiensi.
6. 6
1. Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penggunaan keuangan
sekolah,
2. Meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi keuangan sekolah
3. Meminimalkan penyalahgunaan
anggaran sekolah.
dapat dilihat dari tiga yaitu ::
7. 7
Dalam mengelola keuangan,
terdapat prosedur pengelolaan
yang harus dipenuhi dalam rangka
mengelola keuangan sekolah,
yakni:
1.penganggaran,
2.pencatatan,
3.pelaporan keuangan sekolah,
4.audit Keuangan Sekolah.
8. 8
Penganggaran adalah penciptaan
suatu rencana kegiatan yang
dinyatakan dalam ukuran keuangan.
Penganggaran memainkan peran
penting di dalam perencanaan,
pengendalian, dan pembuatan
keputusan. Anggaran juga untuk
meningkatkan koordinasi dan
komunikasi.
9. 9
Unsur-unsur pertimbangan anggaran yakni:
1.Kerangka strategi, prioritas, dan sasaran yang
meliputi program belanja publik.
2.Kriteria kinerja untuk efisiensi, efektivitas, dan
dampak yang secara rutin diamati.
3.Laporan tahunan tentang hasil yang
menginformasikan keputusan-keputusan
anggaran.
4.Program penganggaran, dengan alokasi
berbasis kinerja, dan hasil-hasil yang diharapkan.
5.Umpan balik dari pemantauan dan evaluasi
untuk membantu penggunaan sumber daya yang
dianggarkan dengan lebih efisien.
10. 10
Mekanisme/prosedur dalam penyusunan
anggaran adalah sebagai berikut:
1.Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan selama periode
anggaran.
2.Mengidentifikasi sumber-sumber yang
dinyatakan dalam uang, jasa, dan
barang.
3.Semua sumber dinyatakan dalam
bentuk uang sebab anggaran pada
dasarnya merupakan pernyataan
finansial.
11. 11
4. Memformulasikan anggaran dalam
bentuk format yang telah disetujui
dan dipergunakan oleh instansi
tertentu.
5. Menyusun usulan anggaran untuk
memperoleh persetujuan dan pihak
yang berwenang.
6. Melakukan revisi usulan anggaran.
7. Persetujuan revisi usulan anggaran.
8. Pengesahan anggaran.
12. 12
1. Anggaran sebagai alat perencanaan
2. Anggaran sebagai alat
pengendalian
3. Anggaran sebagai alat kebijakan
4. Anggaran sebagai alat politik
5. Anggaran sebagai alat koordinasi
dan komunikasi
6. Anggaran sebagai alat penilaian
kinerja
7. Anggaran sebagai alat motivasi
13. 13
1. Adanya pembagian wewenang dan
tanggung jawab yang jelas dalam
sistem manajemen organisasi.
2. Adanya sistem akuntansi yang
memadai dalam melaksanakan
anggaran.
3. Adanya penelitian dan analisis
untuk menilai kinerja organisasi.
4. Adanya dukungan dari pelaksana
dari tingkat atas hingga yang paling
bawah.
14. 14
1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan selama
periode anggaran.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber
yang dinyatakan dalam uang, jasa,
dan barang.
3. Semua-sumber dinyatakan dalam
bentuk uang sebab anggaran pada
dasarnya merupakan pernyataan
finansial.
15. 15
4. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan selama periode anggaran.
5. Mengidentifikasi sumber-sumber yang
dinyatakan dalam uang, jasa, dan barang.
Memformulasikan anggaran dalam bentuk
format yang telah disetujui dan
dipergunakan oleh instansi tertentu.
6. Menyusun usulan anggaran untuk
memperoleh persetujuan dan pihak yang
berwenang.
7. Melakukan revisi usulan anggaran
8. Persetujuan revisi usulan anggaran
16. 16
1. Anggaran Butir-Per Butir (Line Item
Budget)
2. Anggaran Program (Program
Budget System)
3. Anggaran Berdasarkan Kinerja
(Performance – Based Budget)
4. PPBS/SP4 (Planning Programing
Budgeting System/Sistem
Perencanaan penyusunan program
dan penganggaran)
5. Anggaran Berbasis Nol (Zero Based
Budget/ZBB)
17. 17
Pencatatan keuangan adalah suatu
proses pendataan semua transaksi-
transaksi yang terjadi dalam sebuah
perusahaan atau organisasi yang dinilai
dengan uang. Transaksi yang terjadi
dalam suatu perusahaan atau organisasi
yang mengakibatkan perubahan baik
harta, utang maupun modal perlu dicatat
dan disusun secara sistematis.
Pencatatan transaksi tersebut
merupakan dasar penyusunan laporan
keuangan.
18. 18
Secara tradisional sistem akuntansi
terdiri dari komponen-komponen
berikut:
1.Bagan Perkiraan/Akun
2.Buku Besar
3.Jurnal
4.Buku cek
5.Buku pembantu
19. 19
(1)1. Tahap Pencatatan
a. Kegiatan pengidentifikasian dan
pengukuran dalam bentuk bukti
transaksi dan bukti pencatatan.
b. Kegiatan pencatatan bukti transaksi
ke dalam buku harian atau jurnal
c. Memindahbukukan (posting) dari
jurnal berdasarkan kelompok atau
jenisnya ke dalam akun buku besar.
20. 20
(2) 2. Tahap Pengikhtisaran
a.Penyusunan neraca saldo (trial
balance) berdasarkan akun-akun buku
besar
b.Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
c.Penyusunan kertas kerja (work sheet)
d.Pembuatan ayat jurnal penutup
(closing entries)
e.Pembuatan neraca saldo setelah
penutupan
f.Pembuatan ayat jurnal pembalik
21. 21
(3) 3. Tahap Pelaporan
a.Neraca
b.Laporan Surplus Defisit/laporan
aktiva
c.Laporan arus kas
d.Laporan Perubahan aktiva bersih
e.Catatan atas laporan keuangan
22. 22
(1) Laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari suatu
proses pencatatan, yang
merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi selama tahun buku
yang bersangkutan.
23. 23
Pengertian laporan keuangan menurut
Standar Akuntansi Keuangan: “Laporan
keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan”. Laporan keuangan
yang lengkap meliputi neraca, laporan
perubahan posisi keuangan, catatan juga
termasuk jadwal dan informasi tambahan
yang berkaitan dengan laporan tersebut,
misal informasi keuangan segmen industri
dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga”.
24. 24
(2) Unsur-unsur dalam
pelaporan keuangan adalah
sebagai berikut:
a.Laporan perhitungan laba
rugi
b.Laporan perubahan posisi
keuangan
c.Neraca
25. 25
(1) Auditing adalah proses
pengumpulan dan pengevaluasian
bahan bukti tentang informasi yang
dapat diukur mengenai suatu entitas
ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk
dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi dimaksud
dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan.
26. 26
Untuk melaksanakan audit, diperlukan
informasi yang dapat diverifikasi dan
sejumlah standar (kriteria) yang dapat
digunakan sebagai pegangan
pengevaluasian informasi tersebut.
Agar dapat diverifikasi, informasi harus
dapat diukur. Informasi yang dapat
diukur memiliki berbagai bentuk.
27. 27
(2) Jenis-jenis Audit adalah
sebagai berikut
(Fattah:2009):
a.Audit laporan keuangan
b.Audit operasional
c.Audit ketaatan
29. 29
(4) Teknik audit atau prosedur
audit, di antaranya:
a.inspeksi (inpection),
b.observation (observation),
c.pemeriksaan (inquiries)
d.konfirmasi (confirmation).
30. 30
(5) Metodologi auditing:
a.enerimaan penugasan;
b.observasi fakta terkait dengan
persoalan;
c.pemecahan (subdivision) persoalan
individual
d.memilih teknik audit;
e.melaksanakan prosedur untuk
memperoleh bukti
f.evaluasi bukti;
g.memformulasikan pertimbangan
(judgment).
31. 31
(6) Dengan mengacu pada tulisan
Bloom maka dalam pengetahuan
auditing ada yang termasuk dalam level
(tingkat) ingatan atau hafalan karena
secara berulang-ulang dan otomatis
terpakai berkali-kali sebagai landasan
pemikiran berikutnya.
a.Bentuk laporan audit adalah sebagai
berikut:
b.Laporan Audit Standar dengan
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
c.Laporan Audit Non Standar
33. 33
1. Penilaian umum tentang
penguasaan materi tutorial.
2. Rangkuman tentang materi
yang telah dibahas
3. Saran pendalaman materi dan
diskusi
4. Rencana tutorial selanjutnya