SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Dosen pengampu : Yayan andrian, S.Ag.,
M.Ed. MGMT.
Asep Maulana Hidayat 153111189
PAI 3F
 Menurut Mulyono, beliau mengatakan bahwa administrasi keuangan
sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah sehingga
kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien serta membantu pencapaian
tujuan pendidikan.
 Sedangkan untuk manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai
tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan
(Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2000).
 Jadi, dapat disimpulkan bahwa administrasi keuangan sekolah adalah
suatu rangkaian aktivitas pengaturan keuangan sekolah melalui proses
perencanaan, pembelanjaan, pembukuan, pengawasan, dan
pertanggungjawaban keuangan sekolah untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan.
Tujuan manajemen keuangan sekolah menurut A.M. Kadarman dan
Jusuf Udaya (1992) adalah :
 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan
sekolah
 Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah
 Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah
Maka untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kreativitas
kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana,
menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan
dan pertanggungjawaban keuangan serta memanfaatkannya
secara benar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
 Transparansi
Transparansi berarti adanya keterbukaan. Pada lembaga pendidikan, manajemen
keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan
lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, perincian
penggunaan, dan pertanggungjawabannya yang jelas sehingga memudahkan pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya
 Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
 Efektivitas
Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas jika kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan sekolah dan kualitatif outcomes nya sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
 Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan (Garner, 2004). Efisiensi
adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output)
atau antara daya dan hasil. Daya meliputi tenaga, pikiran, waktu, dan biaya.
 Sesuai dalam UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 ditegaskan secara jelas bahwa
pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh semua pihak,
termasuk didalamnya adalah pemerintah, masyarakat, serta keluarga peserta didik
untuk mempermudah dalam memberikan kesempatan belajar bagi semua warga
negaranya. Adapun sumber biaya pendidikan tersebut, diantaranya :
 Dana Pemerintah
Penerimaan dari pemerintahan umum meliputi penerimaan dari sector pajak,
pendapatan sector nonpajak, pajak pendidikan dari perusahaan, iuran pembangunan
daerah, keuntungan dari sector barang dan jasa, usaha-usaha negara lain
termasuk investasi dalam saham dan BUMN. Penerimaan dari pemerintah khusus
untuk pendidikan biasanya berupa bantuan dalam bentuk hibah atau pinjaman dari
luar negeri, seperti dari Badan Internasional dan Bank Dunia.
 Iuran Sekolah
Penerimaan dari iuran sekolah berupa sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) atau
Badan Pembina Penyelenggara Pendidikan (BP3).
 Sumbangan Sukarela
Penerimaan dari sumbangan sukarela dari masyarakat berupa sumbangan swasta,
perseorangan, keluarga atau perusahaan. Sumbangan yang diberikan tidak hanya
berupa uang, tetapi juga tenaga, tanah, dan bahan bangunan untuk mendirikan
sekolah.
 Selain ketiga sumber diatas, sumber keuangan sekolah
juga dapat berasal dari dana swadaya berupa kegiatan
yang merupakan usaha mandiri sekolah yang bisa
menghasilkan pendapatan sekolah antara lain,
pengelolaan kantin sekolah, pengelolaan koperasi
sekolah, pengelolaan wartel, pengelolaan jasa antar
jemput siswa, panen kebun sekolah, kegiatan yang
dapat menarik dana dari sponsor, kegiatan
seminar/pelatihan/lokakarya dengan dana dari peserta
yang bisa disisihkan sisa anggarannya untuk sekolah
dan penyelenggaraan lomba kesenian dengan biaya dari
peserta atau perusahaan yang sebagian dana bisa
disisihkan untuk sekolah.
1. Perencanaan RAPBS
 RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah)
merupakan suatu rencana perolehan pembiayaan pendidikan dari
berbagai sumber pendapatan serta susunan program kerja tahunan
yang terdiri atas sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan
lainnya disertai perincian rencana pembiayaannya dalam satu tahun
anggaran. Dengan demikian RAPBS berisi ragam sumber pendapatan
dan jumlah nominalnaya baik rutin maupun pembangunan, ragam
pembelanjaan, dan jumlah nominal dalam satu tahun anggaran
 Dalam menyusun RAPBS, maka harus diketahui lebih dulu budget yang
tersedia. Berkaitan dengan budget ada beberapa hal penting yang
harus diperhatikan oleh para pengambil kebijakan pendidikan dan
kepala sekolah antara lain program kurikulum dan pengajaran,
pengembangan sekolah, pelayanan peserta didik, upah dan gaji, serta
fasilitas (sarana dan prasarana).
 Kecermatan
Anggaran harus diperkirakan secara cermat, baik dalam hal penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian sehingga dapat efektif dan terhindar dari
kekeliruan dalam perhitungan.
 Terperinci
Penyusunan anggaran diperinci secara baik sehingga dapat dilihat rencna kerja
yang jelas serta dapat membantu unsur pengawasan.
 Keseluruhan
Anggaran yang disusun mencakup semua aktivitas keuangan dari suatu organisasi
secara menyeluruh dari awal tahun sampai akhir tahun anggaran.
 Keterbukaan
Semua pihak yang telah ditentukan oleh peraturan atau pihak yang terkait dengan
sumber pembiayaan sekolah dapat memonitor aktivitas yang tertuang dalam
penyusunan anggaran ataupun dalam pelaksanaannya.
 Periodic pelaksanaan anggaran mempunyai batas waktu yang jelas
 Pembebanan
Dasar pembukuan terhadap pengeluaran dan penerimaan anggaran perlu
diperhatikan. Kapan suatu anggaran pengeluaran dibebankan pada anggaran
ataupun suatu penerimaan menguntungkan anggaran perlu diperhitungkan secara
baik.
Menginventaris rencana yang akan dilaksanakan.
Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas
pelaksanaannya.
Menentukan program kerja dan rincian program.
Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian
program.
Menghitung biaya yang dibutuhkan.
Menentukan sumber dana untuk pembiayaan rencana.
 Pelaksanaan kegiatan pembelanjaan keuangan mengacu pada
perencanaan yang telah ditetapkan
 Di dalam Bab IX pasal 62 PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan disebutkan standar pembiayaan meliputi :
 Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan
biaya personal.
 Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana
dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja
tetap.
 Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
 Biaya operasi satuan pendidikan, meliputi :
 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji.
 Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai.
 Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, orang lembur,
taransportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan sebagainya.
 Penerimaan dan pengeluaran keuangan tercatat secara
tertib, disertai dengan bukti tertulis sesuai aturan yang
berlaku.
 Pencatatan dilakukan setiap ada transaksi
 Pembukuan dapat dilakukan dengan tulis tangan atau
dengan menggunakan computer
 Pembukuan yang dilakukan dengan computer, bendahara
harus mencetak buku kas umum dan buku kas pembantu
sekurang-kurangnya satu bulan sekali dan
menatausahakan hasil cetakan BKU dan buku bulanan
setelah ditanda tangani Kepala Sekolah dan Bendahara
Sekolah.
 Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat
dalam buku kas umum dan buku kas pembantu yang
relevan sesuai dengan urutan tanggal transaksi.
 Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan
kwitansi yang sah.
 Pengawasan keuangan merupakan kegiatan yang diharapkan
mampu mencegah timbulnya penyimpangan atau kesalahan
dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan sekolah. Pengawasan
keuangan di sekolah dilakukan oleh kepala sekolah dan instansi
vertical di atasnya.
 Menurut Pigawahi (1985), proses pengawasan mencakup
kegiatan sebagai berikut:
 Pemahaman tentang ketentuan pelaksanaan dan masalah yang
dihadapi.
 Menentukan objek pengawasan.
 Menentukan system, prosedur, metode, dan teknik pengawasan.
 Menentukan norma yang dapat dipedomani.
 Menilai penyelenggaran, menganalisis dan menentukan sebab
penyimpangan.
 Menentukan tindakan korektif dan menarik kesimpulan atau
evaluasi.
 Laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah dibuat oleh
bendahara sekolah yang berisi uraian penerimaan dan pengeluaran
keuangan sekolah. Pertanggungjawaban keuangan sekolah dilakukan
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut.
 Selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulan, bendaharawan
mengirimkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) kepada instansi yang
berwenang.
 Kelengkapan lampiran SPJ :
 Surat pengantar
 Sobekan buku kas umum (BKU)
 Daftar penerimaan dan pengeluaran per komponen
 Laporan keadaan kas rutin atau pembangunan
 Register penutupan kas setiap 3 bulan sekali
 Fotokopi rekening koran dari bank yang ditunjuk
 Daftar perincian penerimaan dan pengeluaran pajak
 Bukti setor ppn/pph 21,22,23 (fotokopi ssp/surat setoran pajak)
 Bukti pengeluaran/kwitansi asli beserta dengan bukti pendukung
lainnya
A. Pengelola Kegiatan Keuangan
 Kepala Sekolah dituntut untuk dapat mengorganisasikan
dengan menetapkan orang-orang yang akan melaksanakan
tugas pekerjaan, membagi tugas, dan menetapkan
kedudukan serta hubungan kerja satu dengan lainnya agar
tidak terjadi benturan dan kesimpangsiuran satu dengan
lainnya.
B. Staf Pengelola Kegiatan Keuangan
 Bendahara
 Pemegang buku kas umum
 Pemegang buku pembantu mata anggaran, buku bank,
buku pajak registrasi, SPM, dan lain-lain
 Pembuat laporan dan pembuat arsip pertanggungjawaban
keuang
 memahami pembukuan keuangan,
 mengetahui dan menaati peraturan yang berlaku
dalam penyelenggaraan administrasi keuangan,
 layak dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap
pimpinan dan tugas,
 memahami bahwa bekerja di bidang keuangan adalah
pelayanan,
 Tanggapnya terhadap pengelolaan keuangan sehingga
dapat memberi kelancaran dalam pencapaian tujuan.
 Bendaharawan bertugas untuk menerima, menyimpan,
membayar, mengeluarkan/menyerahkan uang sekolah, surat-
surat berharga dan barang milik sekolah, serta
bertanggungjawab kepada kepala sekolah. Tugas dan
tanggungjawab bendaharawan:
 Menerima, menyimpan, memelihara serta menyerahkan
uang/barang milik sekolah.
 Menyelenggarakan tata usaha, baik uang maupun barang milik
sekolah secara tertib dan teratur.
 Mengerjakan buku kas/buku barang dan buku lainnya sesuai
dengan ketentuan.
 Menyusun dokumen/bukti-bukti secara tertib dan teratur.
 Membuat laporan, baik secara periodic maupun triwulan.
 Membuat perhitungan dan pertanggungjawaban kepada kepala
sekolah.
 Bendahara bertanggungjawab kepada kepala sekolah mengenai
barang/uang yang diurusnya dari kerugian, kehilangan,
kerusakan akibat kelalaian
 Menurut Thomas H. Jones (1985:92) menyatakan enam model
yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan rencana
bantuan keuangan pendidikan sekolah terdiri dari :
 Flat Grant, model bantuan flat grant (hibah bagi rata)
merupakan kesempatan yang baik bagi sekolah sebab dapat
menerima bantuan sebesar pajak yang diperoleh oleh
wilayah/daerah. Dalam konsep ini setiap daerah dapat
mengembangkan pendapatan dari pajak property.
 Full State Funding, model ini merupakan rencana yang
dimungkinkan untuk menghapus semua perbedaan dari masing-
masing daerah, baik dalam penggunaan dana maupun
perolehannya. Tidak ada pajak property sekolah dalam model
ini, bahwa semua dana pendidikan dikumpulkan pada tingkat
negara bagian dan didistribusikan ke daerah dengan
perhitungan yang setara.
 Power Equalizing, model ini memerintahkan wilayah yang
lebih kaya untuk membayarkan sebagian yang diterima sekolah
untuk dikembalikan kepada negara, kemudian diatur untuk
diserahkan kepada wilayah yang berpendatan kurang.
 Guaranted Tax Base (GTB), model ini adalah model yang
mengatur pembagian perimbangan keuangan bagi dana
pendidikan dimana membedakan persentase dana yang
diterima. Wilayah yang kurang makmur menerima dana yang
lebih banyak dibanding wilayah yang lebih makmur. Model ini
disebut juga sebagai model yang mendukung kesetaraan
(equitas) pembayaran pajak.
 Percentage Equalizing, model ini dikembangkan pada tahun
1920-an, bentuk ini merupakan model dari GTB yang lebih tua
dan lebih rumit. Percentage equalizing menyoroti sisi
pengeluaran pendidikan yang harus digantikan, sedangkan GTB
menyoroti pemasukannya.
 Foundation Plan, model ini menentukan tarif pajak minimum
dari tingkat pembelanjaan minimal di setiap sekolah pada setiap
wilayah. Tiap sekolah diizinkan untuk melewati batas minimal
jika diperlukan. Foundation Plan dirancang untuk mangakali
empat masalah besar dalam keuangan untuk bidang pendidikan,
yaitu a) untuk menyamaratakan pembelanjaan dalam kondisi
negara yang langka sumber daya, b) sebagai penetapan
standarisasi pajak bagi keperluan minimal sekolah, c) untuk
pemisahan wewenang pengaturan sekolah antara pusat dan
daerah, d) untuk menetapkan provisi dalam perbaikan yang
berkesinambungan.
Apa saja hambatan-hambatan kepala sekolah
beserta staf-staf nya dalam proses pengelolaan
keuangan sekolah ? Dan bagaimana solusi
untuk mengatasi hambatan tersebut ?

More Related Content

What's hot

Bidang garapan keuangan
Bidang garapan keuanganBidang garapan keuangan
Bidang garapan keuangansyafiul huda
 
Power Point Administrasi Keuangan Sekolah
Power Point Administrasi Keuangan SekolahPower Point Administrasi Keuangan Sekolah
Power Point Administrasi Keuangan Sekolahalikaaa1
 
Konsep dasar pengelolaan keuangan sekolah
Konsep dasar pengelolaan keuangan sekolahKonsep dasar pengelolaan keuangan sekolah
Konsep dasar pengelolaan keuangan sekolahDahlia Aditya
 
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...titaros
 
Administrasi keuangan
Administrasi keuanganAdministrasi keuangan
Administrasi keuanganMut Mu3tiah
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
 
3. pengelolaan keuangan sekolah
3. pengelolaan keuangan sekolah3. pengelolaan keuangan sekolah
3. pengelolaan keuangan sekolahAndi Johar
 
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3alifah dinti
 
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)Nithayun_
 
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasah
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasahKonsep dasar anggaran sekolah/madrasah
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasahfitriafadilah17
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahWARGA SALAPAN
 
Prosedur pengesahan RAPBS
Prosedur pengesahan RAPBSProsedur pengesahan RAPBS
Prosedur pengesahan RAPBSWandi Budiman
 
Ppt manajemen pembiayaan pendidikan(1)
Ppt manajemen pembiayaan pendidikan(1)Ppt manajemen pembiayaan pendidikan(1)
Ppt manajemen pembiayaan pendidikan(1)resa safrida
 
Konsep dasar anggaran sekolah madrasah (rapbs)
Konsep dasar anggaran sekolah  madrasah (rapbs)Konsep dasar anggaran sekolah  madrasah (rapbs)
Konsep dasar anggaran sekolah madrasah (rapbs)abdul wahidPS
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaandesmitaratriana1
 
Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanSpingibib Yuki
 
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012NASuprawoto Sunardjo
 

What's hot (20)

Bidang garapan keuangan
Bidang garapan keuanganBidang garapan keuangan
Bidang garapan keuangan
 
Power Point Administrasi Keuangan Sekolah
Power Point Administrasi Keuangan SekolahPower Point Administrasi Keuangan Sekolah
Power Point Administrasi Keuangan Sekolah
 
Konsep dasar pengelolaan keuangan sekolah
Konsep dasar pengelolaan keuangan sekolahKonsep dasar pengelolaan keuangan sekolah
Konsep dasar pengelolaan keuangan sekolah
 
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
Inisiasi 7: Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan Prinsip, dan Prosedur Pengelola...
 
Administrasi keuangan
Administrasi keuanganAdministrasi keuangan
Administrasi keuangan
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
3. pengelolaan keuangan sekolah
3. pengelolaan keuangan sekolah3. pengelolaan keuangan sekolah
3. pengelolaan keuangan sekolah
 
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
 
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)
Presentasi adm. keuangan (rencana anggaran belanja sekolah)
 
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasah
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasahKonsep dasar anggaran sekolah/madrasah
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasah
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen Sekolah
 
Prosedur pengesahan RAPBS
Prosedur pengesahan RAPBSProsedur pengesahan RAPBS
Prosedur pengesahan RAPBS
 
Ppt manajemen pembiayaan pendidikan(1)
Ppt manajemen pembiayaan pendidikan(1)Ppt manajemen pembiayaan pendidikan(1)
Ppt manajemen pembiayaan pendidikan(1)
 
Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan
 
Power point lpi kel.3
Power point lpi kel.3Power point lpi kel.3
Power point lpi kel.3
 
Konsep dasar anggaran sekolah madrasah (rapbs)
Konsep dasar anggaran sekolah  madrasah (rapbs)Konsep dasar anggaran sekolah  madrasah (rapbs)
Konsep dasar anggaran sekolah madrasah (rapbs)
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaan
 
Inisiasi 7
Inisiasi 7Inisiasi 7
Inisiasi 7
 
Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikan
 
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
 

Viewers also liked

Bidang garapan hubungannya dengan masyarakat
Bidang garapan hubungannya dengan masyarakatBidang garapan hubungannya dengan masyarakat
Bidang garapan hubungannya dengan masyarakatFifi Feryanti
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatanis tri purwanti
 
Konsep dan regulasi rks dan rkas 2015 final 30 april
Konsep dan regulasi rks dan rkas 2015 final 30 aprilKonsep dan regulasi rks dan rkas 2015 final 30 april
Konsep dan regulasi rks dan rkas 2015 final 30 aprilKahar Muzakkir
 
Ppt prosedur Perencanaan, Pengelolaan, pengawasan anggaran di LPI
Ppt prosedur Perencanaan, Pengelolaan, pengawasan anggaran di LPIPpt prosedur Perencanaan, Pengelolaan, pengawasan anggaran di LPI
Ppt prosedur Perencanaan, Pengelolaan, pengawasan anggaran di LPIAnnas Miftahul Ummah
 
penyusunan rencana kerja sekolah
penyusunan rencana kerja sekolahpenyusunan rencana kerja sekolah
penyusunan rencana kerja sekolahnovri suryadi
 
Implikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi Nirlaba
Implikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi NirlabaImplikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi Nirlaba
Implikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi NirlabaF W
 
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Tobagus Makmun
 
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...Amrul Rizal
 
Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sum...
Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sum...Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sum...
Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sum...F W
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannyaRPG Gultom
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...RAHMAT HIDAYAT
 
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Kartika Lukitasari
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21Tobagus Makmun
 
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh FinalDaftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Finaljonathangonzalezkex
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Adillah Putri
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanjamuddin
 

Viewers also liked (20)

Bidang garapan hubungannya dengan masyarakat
Bidang garapan hubungannya dengan masyarakatBidang garapan hubungannya dengan masyarakat
Bidang garapan hubungannya dengan masyarakat
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
 
Konsep dan regulasi rks dan rkas 2015 final 30 april
Konsep dan regulasi rks dan rkas 2015 final 30 aprilKonsep dan regulasi rks dan rkas 2015 final 30 april
Konsep dan regulasi rks dan rkas 2015 final 30 april
 
Tutorial Aplikasi Keuangan BOS
Tutorial Aplikasi Keuangan BOS Tutorial Aplikasi Keuangan BOS
Tutorial Aplikasi Keuangan BOS
 
Ppt prosedur Perencanaan, Pengelolaan, pengawasan anggaran di LPI
Ppt prosedur Perencanaan, Pengelolaan, pengawasan anggaran di LPIPpt prosedur Perencanaan, Pengelolaan, pengawasan anggaran di LPI
Ppt prosedur Perencanaan, Pengelolaan, pengawasan anggaran di LPI
 
Tutorial alpeka bos
Tutorial alpeka bosTutorial alpeka bos
Tutorial alpeka bos
 
penyusunan rencana kerja sekolah
penyusunan rencana kerja sekolahpenyusunan rencana kerja sekolah
penyusunan rencana kerja sekolah
 
Implikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi Nirlaba
Implikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi NirlabaImplikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi Nirlaba
Implikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi Nirlaba
 
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013
 
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
 
Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sum...
Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sum...Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sum...
Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sum...
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
 
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21
 
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh FinalDaftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
 
Tugas fungsi ojk
Tugas fungsi ojkTugas fungsi ojk
Tugas fungsi ojk
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
 

Similar to Ppt ap bidang garapan keuangan asep maulana

Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolahManajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolahHome
 
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMMANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMNGIZATUL KHUSNA17
 
Pengelolaan Keuangan.pdf
Pengelolaan Keuangan.pdfPengelolaan Keuangan.pdf
Pengelolaan Keuangan.pdfferisunandar
 
Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)
Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)
Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)Puji Rahayu
 
2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuanganMulyati Rahman
 
13_Manajemen-Keuangan-Sekolah(1).pdf
13_Manajemen-Keuangan-Sekolah(1).pdf13_Manajemen-Keuangan-Sekolah(1).pdf
13_Manajemen-Keuangan-Sekolah(1).pdf1999nilaoctavia
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikanQoyyimah Ayak
 
Konsep dasar pembiayaan sekolah (zelvyana c (5 e)
Konsep dasar pembiayaan sekolah (zelvyana c (5 e)Konsep dasar pembiayaan sekolah (zelvyana c (5 e)
Konsep dasar pembiayaan sekolah (zelvyana c (5 e)Zelvyana
 
Power_Point_tentang_Pengelolaan_Keuangan.pptx
Power_Point_tentang_Pengelolaan_Keuangan.pptxPower_Point_tentang_Pengelolaan_Keuangan.pptx
Power_Point_tentang_Pengelolaan_Keuangan.pptxwardanawibawa1
 
Administrasi keuangan
Administrasi keuanganAdministrasi keuangan
Administrasi keuanganJoko Tentrem
 
Standar operasional pendidikan
Standar operasional pendidikanStandar operasional pendidikan
Standar operasional pendidikanBajank Pnyndiri
 

Similar to Ppt ap bidang garapan keuangan asep maulana (20)

Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolahManajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
 
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMMANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
 
Pengelolaan Keuangan.pdf
Pengelolaan Keuangan.pdfPengelolaan Keuangan.pdf
Pengelolaan Keuangan.pdf
 
Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)
Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)
Manajemen Pembiayaan LPI (puji rahayu, 143111087, 5C)
 
2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan
 
13_Manajemen-Keuangan-Sekolah(1).pdf
13_Manajemen-Keuangan-Sekolah(1).pdf13_Manajemen-Keuangan-Sekolah(1).pdf
13_Manajemen-Keuangan-Sekolah(1).pdf
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Nurman
NurmanNurman
Nurman
 
Ppt propen
Ppt propenPpt propen
Ppt propen
 
Konsep dasar pembiayaan sekolah (zelvyana c (5 e)
Konsep dasar pembiayaan sekolah (zelvyana c (5 e)Konsep dasar pembiayaan sekolah (zelvyana c (5 e)
Konsep dasar pembiayaan sekolah (zelvyana c (5 e)
 
Akt Pendidikan Bagian 1
Akt Pendidikan Bagian 1Akt Pendidikan Bagian 1
Akt Pendidikan Bagian 1
 
Pengelolaan_Keuangan.pptx
Pengelolaan_Keuangan.pptxPengelolaan_Keuangan.pptx
Pengelolaan_Keuangan.pptx
 
Power_Point_tentang_Pengelolaan_Keuangan.pptx
Power_Point_tentang_Pengelolaan_Keuangan.pptxPower_Point_tentang_Pengelolaan_Keuangan.pptx
Power_Point_tentang_Pengelolaan_Keuangan.pptx
 
ADM_KEUANGAN.pdf
ADM_KEUANGAN.pdfADM_KEUANGAN.pdf
ADM_KEUANGAN.pdf
 
Administrasi keuangan
Administrasi keuanganAdministrasi keuangan
Administrasi keuangan
 
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Standar operasional pendidikan
Standar operasional pendidikanStandar operasional pendidikan
Standar operasional pendidikan
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Akuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBNAkuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBN
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Ppt ap bidang garapan keuangan asep maulana

  • 1. Dosen pengampu : Yayan andrian, S.Ag., M.Ed. MGMT. Asep Maulana Hidayat 153111189 PAI 3F
  • 2.  Menurut Mulyono, beliau mengatakan bahwa administrasi keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien serta membantu pencapaian tujuan pendidikan.  Sedangkan untuk manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan (Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2000).  Jadi, dapat disimpulkan bahwa administrasi keuangan sekolah adalah suatu rangkaian aktivitas pengaturan keuangan sekolah melalui proses perencanaan, pembelanjaan, pembukuan, pengawasan, dan pertanggungjawaban keuangan sekolah untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
  • 3. Tujuan manajemen keuangan sekolah menurut A.M. Kadarman dan Jusuf Udaya (1992) adalah :  Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah  Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah  Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah Maka untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
  • 4.  Transparansi Transparansi berarti adanya keterbukaan. Pada lembaga pendidikan, manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, perincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya yang jelas sehingga memudahkan pihak- pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya  Akuntabilitas Akuntabilitas dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.  Efektivitas Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas jika kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan sekolah dan kualitatif outcomes nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.  Efisiensi Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan (Garner, 2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Daya meliputi tenaga, pikiran, waktu, dan biaya.
  • 5.  Sesuai dalam UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 ditegaskan secara jelas bahwa pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh semua pihak, termasuk didalamnya adalah pemerintah, masyarakat, serta keluarga peserta didik untuk mempermudah dalam memberikan kesempatan belajar bagi semua warga negaranya. Adapun sumber biaya pendidikan tersebut, diantaranya :  Dana Pemerintah Penerimaan dari pemerintahan umum meliputi penerimaan dari sector pajak, pendapatan sector nonpajak, pajak pendidikan dari perusahaan, iuran pembangunan daerah, keuntungan dari sector barang dan jasa, usaha-usaha negara lain termasuk investasi dalam saham dan BUMN. Penerimaan dari pemerintah khusus untuk pendidikan biasanya berupa bantuan dalam bentuk hibah atau pinjaman dari luar negeri, seperti dari Badan Internasional dan Bank Dunia.  Iuran Sekolah Penerimaan dari iuran sekolah berupa sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) atau Badan Pembina Penyelenggara Pendidikan (BP3).  Sumbangan Sukarela Penerimaan dari sumbangan sukarela dari masyarakat berupa sumbangan swasta, perseorangan, keluarga atau perusahaan. Sumbangan yang diberikan tidak hanya berupa uang, tetapi juga tenaga, tanah, dan bahan bangunan untuk mendirikan sekolah.
  • 6.  Selain ketiga sumber diatas, sumber keuangan sekolah juga dapat berasal dari dana swadaya berupa kegiatan yang merupakan usaha mandiri sekolah yang bisa menghasilkan pendapatan sekolah antara lain, pengelolaan kantin sekolah, pengelolaan koperasi sekolah, pengelolaan wartel, pengelolaan jasa antar jemput siswa, panen kebun sekolah, kegiatan yang dapat menarik dana dari sponsor, kegiatan seminar/pelatihan/lokakarya dengan dana dari peserta yang bisa disisihkan sisa anggarannya untuk sekolah dan penyelenggaraan lomba kesenian dengan biaya dari peserta atau perusahaan yang sebagian dana bisa disisihkan untuk sekolah.
  • 7. 1. Perencanaan RAPBS  RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) merupakan suatu rencana perolehan pembiayaan pendidikan dari berbagai sumber pendapatan serta susunan program kerja tahunan yang terdiri atas sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan lainnya disertai perincian rencana pembiayaannya dalam satu tahun anggaran. Dengan demikian RAPBS berisi ragam sumber pendapatan dan jumlah nominalnaya baik rutin maupun pembangunan, ragam pembelanjaan, dan jumlah nominal dalam satu tahun anggaran  Dalam menyusun RAPBS, maka harus diketahui lebih dulu budget yang tersedia. Berkaitan dengan budget ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh para pengambil kebijakan pendidikan dan kepala sekolah antara lain program kurikulum dan pengajaran, pengembangan sekolah, pelayanan peserta didik, upah dan gaji, serta fasilitas (sarana dan prasarana).
  • 8.  Kecermatan Anggaran harus diperkirakan secara cermat, baik dalam hal penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sehingga dapat efektif dan terhindar dari kekeliruan dalam perhitungan.  Terperinci Penyusunan anggaran diperinci secara baik sehingga dapat dilihat rencna kerja yang jelas serta dapat membantu unsur pengawasan.  Keseluruhan Anggaran yang disusun mencakup semua aktivitas keuangan dari suatu organisasi secara menyeluruh dari awal tahun sampai akhir tahun anggaran.  Keterbukaan Semua pihak yang telah ditentukan oleh peraturan atau pihak yang terkait dengan sumber pembiayaan sekolah dapat memonitor aktivitas yang tertuang dalam penyusunan anggaran ataupun dalam pelaksanaannya.  Periodic pelaksanaan anggaran mempunyai batas waktu yang jelas  Pembebanan Dasar pembukuan terhadap pengeluaran dan penerimaan anggaran perlu diperhatikan. Kapan suatu anggaran pengeluaran dibebankan pada anggaran ataupun suatu penerimaan menguntungkan anggaran perlu diperhitungkan secara baik.
  • 9. Menginventaris rencana yang akan dilaksanakan. Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas pelaksanaannya. Menentukan program kerja dan rincian program. Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program. Menghitung biaya yang dibutuhkan. Menentukan sumber dana untuk pembiayaan rencana.
  • 10.  Pelaksanaan kegiatan pembelanjaan keuangan mengacu pada perencanaan yang telah ditetapkan  Di dalam Bab IX pasal 62 PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan standar pembiayaan meliputi :  Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.  Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.  Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.  Biaya operasi satuan pendidikan, meliputi :  Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji.  Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai.  Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, orang lembur, taransportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan sebagainya.
  • 11.  Penerimaan dan pengeluaran keuangan tercatat secara tertib, disertai dengan bukti tertulis sesuai aturan yang berlaku.  Pencatatan dilakukan setiap ada transaksi  Pembukuan dapat dilakukan dengan tulis tangan atau dengan menggunakan computer  Pembukuan yang dilakukan dengan computer, bendahara harus mencetak buku kas umum dan buku kas pembantu sekurang-kurangnya satu bulan sekali dan menatausahakan hasil cetakan BKU dan buku bulanan setelah ditanda tangani Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah.  Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam buku kas umum dan buku kas pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal transaksi.  Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan kwitansi yang sah.
  • 12.  Pengawasan keuangan merupakan kegiatan yang diharapkan mampu mencegah timbulnya penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan sekolah. Pengawasan keuangan di sekolah dilakukan oleh kepala sekolah dan instansi vertical di atasnya.  Menurut Pigawahi (1985), proses pengawasan mencakup kegiatan sebagai berikut:  Pemahaman tentang ketentuan pelaksanaan dan masalah yang dihadapi.  Menentukan objek pengawasan.  Menentukan system, prosedur, metode, dan teknik pengawasan.  Menentukan norma yang dapat dipedomani.  Menilai penyelenggaran, menganalisis dan menentukan sebab penyimpangan.  Menentukan tindakan korektif dan menarik kesimpulan atau evaluasi.
  • 13.  Laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah dibuat oleh bendahara sekolah yang berisi uraian penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Pertanggungjawaban keuangan sekolah dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut.  Selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulan, bendaharawan mengirimkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) kepada instansi yang berwenang.  Kelengkapan lampiran SPJ :  Surat pengantar  Sobekan buku kas umum (BKU)  Daftar penerimaan dan pengeluaran per komponen  Laporan keadaan kas rutin atau pembangunan  Register penutupan kas setiap 3 bulan sekali  Fotokopi rekening koran dari bank yang ditunjuk  Daftar perincian penerimaan dan pengeluaran pajak  Bukti setor ppn/pph 21,22,23 (fotokopi ssp/surat setoran pajak)  Bukti pengeluaran/kwitansi asli beserta dengan bukti pendukung lainnya
  • 14. A. Pengelola Kegiatan Keuangan  Kepala Sekolah dituntut untuk dapat mengorganisasikan dengan menetapkan orang-orang yang akan melaksanakan tugas pekerjaan, membagi tugas, dan menetapkan kedudukan serta hubungan kerja satu dengan lainnya agar tidak terjadi benturan dan kesimpangsiuran satu dengan lainnya. B. Staf Pengelola Kegiatan Keuangan  Bendahara  Pemegang buku kas umum  Pemegang buku pembantu mata anggaran, buku bank, buku pajak registrasi, SPM, dan lain-lain  Pembuat laporan dan pembuat arsip pertanggungjawaban keuang
  • 15.  memahami pembukuan keuangan,  mengetahui dan menaati peraturan yang berlaku dalam penyelenggaraan administrasi keuangan,  layak dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap pimpinan dan tugas,  memahami bahwa bekerja di bidang keuangan adalah pelayanan,  Tanggapnya terhadap pengelolaan keuangan sehingga dapat memberi kelancaran dalam pencapaian tujuan.
  • 16.  Bendaharawan bertugas untuk menerima, menyimpan, membayar, mengeluarkan/menyerahkan uang sekolah, surat- surat berharga dan barang milik sekolah, serta bertanggungjawab kepada kepala sekolah. Tugas dan tanggungjawab bendaharawan:  Menerima, menyimpan, memelihara serta menyerahkan uang/barang milik sekolah.  Menyelenggarakan tata usaha, baik uang maupun barang milik sekolah secara tertib dan teratur.  Mengerjakan buku kas/buku barang dan buku lainnya sesuai dengan ketentuan.  Menyusun dokumen/bukti-bukti secara tertib dan teratur.  Membuat laporan, baik secara periodic maupun triwulan.  Membuat perhitungan dan pertanggungjawaban kepada kepala sekolah.  Bendahara bertanggungjawab kepada kepala sekolah mengenai barang/uang yang diurusnya dari kerugian, kehilangan, kerusakan akibat kelalaian
  • 17.  Menurut Thomas H. Jones (1985:92) menyatakan enam model yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan rencana bantuan keuangan pendidikan sekolah terdiri dari :  Flat Grant, model bantuan flat grant (hibah bagi rata) merupakan kesempatan yang baik bagi sekolah sebab dapat menerima bantuan sebesar pajak yang diperoleh oleh wilayah/daerah. Dalam konsep ini setiap daerah dapat mengembangkan pendapatan dari pajak property.  Full State Funding, model ini merupakan rencana yang dimungkinkan untuk menghapus semua perbedaan dari masing- masing daerah, baik dalam penggunaan dana maupun perolehannya. Tidak ada pajak property sekolah dalam model ini, bahwa semua dana pendidikan dikumpulkan pada tingkat negara bagian dan didistribusikan ke daerah dengan perhitungan yang setara.  Power Equalizing, model ini memerintahkan wilayah yang lebih kaya untuk membayarkan sebagian yang diterima sekolah untuk dikembalikan kepada negara, kemudian diatur untuk diserahkan kepada wilayah yang berpendatan kurang.
  • 18.  Guaranted Tax Base (GTB), model ini adalah model yang mengatur pembagian perimbangan keuangan bagi dana pendidikan dimana membedakan persentase dana yang diterima. Wilayah yang kurang makmur menerima dana yang lebih banyak dibanding wilayah yang lebih makmur. Model ini disebut juga sebagai model yang mendukung kesetaraan (equitas) pembayaran pajak.  Percentage Equalizing, model ini dikembangkan pada tahun 1920-an, bentuk ini merupakan model dari GTB yang lebih tua dan lebih rumit. Percentage equalizing menyoroti sisi pengeluaran pendidikan yang harus digantikan, sedangkan GTB menyoroti pemasukannya.
  • 19.  Foundation Plan, model ini menentukan tarif pajak minimum dari tingkat pembelanjaan minimal di setiap sekolah pada setiap wilayah. Tiap sekolah diizinkan untuk melewati batas minimal jika diperlukan. Foundation Plan dirancang untuk mangakali empat masalah besar dalam keuangan untuk bidang pendidikan, yaitu a) untuk menyamaratakan pembelanjaan dalam kondisi negara yang langka sumber daya, b) sebagai penetapan standarisasi pajak bagi keperluan minimal sekolah, c) untuk pemisahan wewenang pengaturan sekolah antara pusat dan daerah, d) untuk menetapkan provisi dalam perbaikan yang berkesinambungan.
  • 20. Apa saja hambatan-hambatan kepala sekolah beserta staf-staf nya dalam proses pengelolaan keuangan sekolah ? Dan bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan tersebut ?