SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
BAB 8
RETURN DAN RISIKO: PENDAHULUAN
Pengertian dan diskusi risiko diperlukan karena manajer
akan mengevaluasi investasi yang berisiko. Salah satu
aplikasi konsep risiko adalah biaya modal rata-rata
tertimbang yang dipakai sebagai discount rate (tingkat
diskonto) dalam penganggaran modal. Biaya modal bisa
didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang
disyaratkan. Ada hubungan positif antara tingkat
keuntungan yang disyaratkan dengan risiko. Semakin
tinggi risiko, semakin tinggi tingkat keuntungan yang
disyaratkan.
Konsep risiko dan return dipopulerkan oleh Markowitz
(1955). Markowitz memperkenalkan model yang disebut
sebagai two-parameter model, yang intinya mengatakan
bahwa investor seharusnya memfokuskan pada dua
parameter: (1) return atau tingkat keuntungan yang
diharapkan dari suatu asset, dan (2) risiko yang dilihat
melalui standar deviasi return aset tersebut. Konsep
tersebut menjadi tulang punggung teori investasi, dan
juga teori keuangan. Karena itu dia dikenal sebagai
bapak teori portofolio. Dan karena jasanya, ia
memperoleh hadiah Nobel bidang ekonomi pada tahun
1990.
1.
Risiko dan Return: Perhitungan Dasar
1.1.1. Perhitungan Return
Formula yang lebih umum untuk menghitung return adalah
sebagai berikut ini.
Return

=

{ [ ( Pt – Pt-1 ) + Dt ] / Pt-1 } × 100%
……… (1)

dimana

Pt

=

Pt-1

=

Harga atau nilai pada periode t

Harga atau nilai pada periode
sebelumnya (t-1)
Dt
=
Dividen yang dibayarkan pada
periode t
Periode tersebut bisa harian, bulanan, atau tahunan.
1.2. Perhitungan Tingkat Keuntungan (Return) yang
Diharapkan dan Risiko
Risiko bisa didefinisikan sebagai kemungkinan
penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Kita bisa
menggunakan standar deviasi yang menghitung dispersi
(penyimpangan) dari hasil yang diharapkan. Semakin
besar standar deviasi tingkat keuntungan suatu aset,
semakin tinggi risiko aset tersebut. Semakin tinggi risiko
suatu aset, semakin tinggi tingkat keuntungan yang
diharapkan dari aset tersebut. Dalam pasar yang efisien,
hal semacam itu yang akan terjadi. Tetapi jika pasar
tidak efisien, masih ada ketidaksempurnaan pasar, kita
bisa mengharapkan aset yang mempunyai tingkat
keuntungan yang tinggi tetapi mempunyai risiko yang
rendah.
Secara umum, formula untuk menghitung tingkat
keuntungan yang diharapkan dan risiko (standar deviasi)
dari tingkat keuntungan tersebut adalah sebagai berikut,
E(R) =
∑ pi Ri
……… (2)
σR2 =

∑ pi (Ri – E(R))2

σR

=

(σR2)1/2

……… (3)
……… (4)

dimana:
E(R) = Tingkat keuntungan yang diharapkan
pi = Probabilitas untuk kondisi/skenario i
Ri = Return atau tingkat keuntungan pada skenario i
σR = Standar deviasi return (tingkat keuntungan)
σR2 = Varians return (tingkat keuntungan)
2.
Return dan Risiko dalam konteks Portofolio
2.1. Tingkat Keuntungan yang Diharapkan
Portofolio adalah gabungan dari dua aset atau lebih.
Tingkat keuntungan portofolio merupakan rata-rata
tertimbang dari tingkat keuntungan aset individualnya.
formula tingkat keuntungan yang diharapkan untuk suatu
portofolio bisa dituliskan sebagai berikut.
E(RP) =

∑ Xi E(Ri)

……… (5)

dimana
Xi

E(RP) = Tingkat keuntungan yang diharapkan
untuk portofolio
= Proporsi (bobot) untuk aset individual i

E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset
2.2. Risiko Portofolio
2.2.1. Kovarians Dua Aset
Risiko portofolio tidak hanya merupakan rata-rata
tertimbang dari risiko individualnya. Risiko (varians)
portofolio, untuk portofolio dengan dua aset, bisa
dihitung sebagai berikut ini.
σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB σAB

……… (6)

dimana

XA dan XB

= Proporsi investasi untuk aset A
dan aset B
σA2 dan σB2 = Varians return aset A dan return aset B
σ

= Kovarians return aset A dan return aset B
Dari term-term di atas, hanya term σAB (kovarians return
aset A dengan B) yang belum kita bicarakan. Kovarians
return dua aset mengukur arah pergerakan dua aset
tersebut.
Kovarians antar dua aset dihitung dengan formula sebagai
berikut ini.
σAB = ∑ pi (RAi – E(RA)) (RBi – E(RB))

……… (7)

dimana
pi
= Probabilitas untuk skenario I
RAi, RBi = Return aset A dan B untuk skenario I
E(RA), E(RB) = Expected return untuk aset A dan aset B
Risiko portofolio yang lebih rendah dibandingkan dengan
rata-rata tertimbang risiko individualnya menunjukkan
adanya manfaat diversifikasi. Manfaat diversifikasi
tersebut diperoleh karena kovarians yang negatif (arah
pergerakan yang berlawanan arah) antara aset A dengan
B. Jika korelasi antara dua aset lebih kecil dari satu
(korelasi akan dibicarakan pada bagian berikutnya),
maka akan ada manfaat penurunan risiko melalui
diversifikasi. Risiko mempunyai nilai antara +1 sampai
-1 (inklusif). Semakin kecil nilai korelasi (misal -1),
maka potensi penurunan risiko semakin tinggi.
2.2.2. Koefisien Korelasi
Meskipun kovarians bisa memberi gambaran arah
pergerakan dua aset, tetapi angka kovarians sensitif
terhadap unit pengukuran.
Koefisien tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
σAB = ΓAB σA σA
dimana

atau ΓAB = σAB / σA σB ……… (8)

ΓAB = Korelasi antara return aset A dengan
return aset B
Korelasi mempunyai angka antara –1 sampai +1 inklusif
(-1 < = ΓAB < = +1). Korelasi merupakan kovarians yang
distandardisir dengan standar deviasi masing-masing
aset. Korelasi yang positif menunjukkan hubungan yang
searah antara dua aset tersebut, sementara korelasi yang
negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah
antara dua aset tersebut. Semakin mendekati angka satu
(positif atau negatif), semakin tinggi kaitan antara dua
aset tersebut, baik kaitan positif (jika mendekati angka
+1) ataupun kaitan negatif (jika mendekati angka –1).
Koefisien korelasi bisa dilihat sebagai pengukur arah
pergerakan dua aset yang distandardisir (dalam hal
distandardisir melalui standar deviasi).
2.3. Efek Diversifikasi
Kunci dalam penurunan risiko portofolio adalah kovarians
(atau koefisien korelasi) antar aset. Koefisien korelasi
yang semakin mendekati negatif satu mempunyai potensi
yang lebih besar untuk menurunkan risiko portofolio.
Secara umum koefisien korelasi antar saham mempunyai
tanda positif dan relatif kecil. Koefisien yang semacam
itu sudah cukup baik untuk menurunkan risiko
portofolio. Hanya jika koefisien korelasi antara dua aset
sama dengan satu (sempurna searah), maka diversifikasi
tidak mempunyai efek penurunan risiko. Dalam situasi
ini, risiko portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari
risiko aset individualnya. Secara umum, jika jumlah aset
dalam portofolio ditambah (misal ditambah secara
random), ada kecenderungan risiko portofolio tersebut
semakin mengecil.
Untuk risiko total, ada sebagian risiko yang bisa
dihilangkan melalui diversifikasi. Tetapi ada sebagian
lagi yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi.
Risiko yang bisa dihilangkan tersebut disebut sebagai
risiko tidak sistematis (risiko pasar), sedangkan risiko
yang tidak bisa dihilangkan disebut sebagai risiko
sistematis.
Berapa banyak sekuritas yang diperlukan untuk secara
efektif bisa menghilangkan risiko tidak sistematis?
Beberapa studi menunjukkan bahwa jumlah sekuritas
sekitar 15-20 bisa dipakai untuk melakukan diversifikasi
yang efektif.
Risiko sistematis dihitung melalui formula:
βi =

σiM / σ2M

dimana
σiM
σ2M

βi

……… (9)
= beta atau risiko sistematis aset i

= kovarians antara return aset i
dengan return pasar
= varians return aset I

Risiko tidak sistematis diukur melalui varians dari residual
regresi model pasar (market model).
3. Set yang Efisien
Tingkat keuntungan portofolio yang diharapkan merupakan
rata-rata terimbang dari tingkat keuntungan aset
individualnya. Tingkat keuntungan tersebut tidak
tergantung dari korelasi antara dua aset tersebut.
3.1. Korelasi = +1 (positif sempurna)
Misalkan korelasi antara A dengan B (ΓAB) adalah +1, risiko
portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini.
σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB σAB

atau

σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB ΓAB σA σA
karena ΓAB = +1, kita bisa meringkaskan formula di atas
menjadi berikut ini.
σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB σA σA,

atau

σP2 = (XA σA + XB σB )2
σP = (XA σA + XB σB )

……… (10)

Persamaan di atas menunjukkan jika korelasi antara aset A
dengan aset B = +1, risiko portofolio merupakan ratarata tertimbang dari risiko aset individual. Dengan kata
lain, diversifikasi dalam situasi ini tidak memberikan
manfaat, karena risiko portoflio tidak bisa lebih rendah
dari rata-rata tertimbang risiko aset individualnya.
3.2. Korelasi = –1 (negatif sempurna)
Misalkan korelasi antara A dengan B (ΓAB) adalah -1, risiko
portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini.
σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB (-1) σA σB

atau

σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 - 2 XA XB σA σB
σP2 = (XA σA - XB σB )2
σP = (XA σA - XB σB )
σP = - (XA σA - XB σB )

atau
atau

(XA σA - XB σB )
- (XA σA - XB σB )
Perhatikan bahwa karena risiko selalu bertanda positif
(tidak ada risiko yang negatif, minimal adalah nol), maka
risiko di atas bisa disingkat menjadi:
σP = Nilai absolut (XA σA - XB σB )
……… (11)
3.3. Korelasi = 0 atau Tidak ada Korelasi
Misalkan korelasi antara A dengan B (ΓAB) adalah 0, risiko
portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini.
σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB (0) σA σB

atau

σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2
σP = [XA2 σA2 + XB2 σB2] 1/2

……… (12)

Persamaan di atas tidak bisa disederhanakan lagi.
2.3.4. Gambar Risiko dan Return
Return dan risiko portofolio dengan komposisi dan korelasi
yang berbeda-beda tersebut bisa kita plot seperti terlihat
dalam gambar berikut ini. Gambar tersebut menunjukkan
bahwa jika korelasi = 0, maka return dan risiko
merupakan rata-rata tertimbang dari return dan risiko
aset individualnya. Jika korelasi = -1, terbentuk dua
garis, yaitu dari titik A sampai titik dimana risiko = 0,
sampai titik B. Jika korelasi = 0, maka garis yang
ditengah, antara garis untuk korelasi +1 dengan korelasi
–1, akan terbentuk. Jika korelasi antara dua aset diantara
–1 dengan +1, maka kurva plot tingkat keuntungan
dengan standar deviasi akan berada diantara kurva plot
untuk korelasi –1 dengan +1. Secara umum, jika korelasi
semakin mendekati –1, maka garis yang terbentuk akan
semakin mendekati garis –1.
Bagan 4. Plot Risiko dan Return dengan Korelasi +1, -1, dan 0
Tingkat Keuntungan yang Diharapkan
Korelasi = -1
B
Korelasi = -0,5

A
Korelasi = 0
Korelasi = +1
Risiko
3.4. Perhitungan Lebih Lanjut
Karena risiko = 0, maka σP = 0, dan XA + XB = 1 (karena
total proporsi adalah 100%), persamaan di atas bisa
ditulis sebagai berikut ini.
0 = ( XA σA − ( 1 – XA ) σB )
0 = ( XA σA − σB + XA σB )
0 = XA ( σA + σB ) - σB
XA

= σB / ( σA + σB )

……… (13)
Berikut ini perhitungan untuk mencari komposisi yang bisa
menghasilkan risiko yang minimum, jika korelasi = 0.
σP2 = [ XA2 σA2 + XB2 σB2 ]
σP2 = [ XA2 σA2 + ( 1 – XA )2 σB2 ]
σP2 = [ XA2 σA2 + ( 1 – 2XA + XA2 ) σB2 ]
σP2 = [ XA2 σA2 + σB2 – 2 XA σB2 + XA2 σB2 ]
σP2 akan mencapai titik minimum jika turunan pertama dari
persamaan di atas sama dengan nol. Dengan kata lain,
ϑ σP2 / ϑ XA = 0
= 2 XA σA2 – 2 σB2 + 2 XA σB2 = 0
Setelah melakukan beberapa penyederhanaan, diperoleh,
XA= σB2 / ( σA2 + σB2 )

……… (14)
Jika korelasi antara dua aset bukan merupakan titik ekstrim
(-1, 0, atau +1), kita juga bisa menghitung komposisi
portofolio yang menghasilkan risiko paling kecil sebagai
berikut.
σP2 = XA2 σA2 + ( 1 – XA )2 σB2 + 2 XA ( 1 – XA ) σAB
σP2 = XA2 σA2 + σB2 - 2 XA σB2 + XA2 σB2 + 2 XA σAB +
XA2 σAB

2

Risiko mencapai titik minimum jika turunan pertama dari
persamaan di atas sama dengan nol.
ϑ σP2 / ϑ XA = 0
= 2 XA σA2 - 2 σB2 + 2 XA σB2 + 2 σAB + 4 XA σAB
XA ( σA2 + σB2 - 2 σAB ) = σB2 - σAB
XA = ( σB2 - σAB ) / ( σA2 + σB2 - 2 σAB ) ……… (15)
XB = 1 - XA
3.5. Set yang Efisien untuk Portofolio dengan Lebih
dari Dua Aset
Secara umum, korelasi antar aset biasanya bernilai positif
tetapi kecil. Karena secara umum korelasi antar aset akan
bertanda positif , maka set yang efisien yang akan kita
peroleh mempunyai bentuk lengkung seperti bentuk
garis antara korelasi 0 dengan 1 pada bagan 4 di muka.
Bagan 5. Set yang Efisien
Tingkat Keuntungan yang Diharapkan
Set yang Efisien

Risiko
4. Risiko dan Return Portofolio dengan Lebih dari
Dua Aset
Perhitungan risiko dan return untuk portofolio dengan aset
lebih dari dua pada dasarnya sama dengan untuk
portofolio dengan dua aset. Tingkat keuntungan yang
diharapkan merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat
keuntungan aset individualnya.
Formula risiko portofolio dengan tiga aset bisa dituliskan
sebagai berikut ini.
σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + XC2 σC2 + 2 XA XB σAB +
2
XA XC σAC +
2 XB XC σBC

……… (16)
Jika aset dalam portofolio semakin besar, perhitungan
risiko portofolio menjadi semakin kompleks.
Bagan 6. Komponen Risiko Portofolio
XA σ A
XA σA XA2 σA2

XB σB

XA XB σAB XA XC σAC

XB σB XA XB σAB XA2 σA2

XB XC σBC

XC σC XA XC σAC XB XC σBC XA2 σA2

XC σ C
Risiko total portofolio merupakan gabungan dari kotakkotak di dalam bagan tersebut. Jika aset dalam portofolio
bertambah, maka jumlah kotak juga semakin bertambah,
yang berarti komponen dalam risiko total menjadi
semakin bertambah. Varians portofolio bisa dituliskan
sebagai berikut ini.
σP2 = ∑ Xi2 σi2 + ∑ ∑ Xi Xj σij i ≠ j ……… (17)
i

dimana

σP 2

i j

= Varians portofolio

Xi

= Proporsi untuk aset i

σi2

= Varians aset i

∑ ∑ = Penjumlahan ganda
σij
= Kovarians aset i dengan aset j
i ≠ j

= Menunjukkan kovarians i
Jika aset dalam portofolio bertambah, maka komponen
yang perlu dihitung dalam portofolio menjadi semakin
banyak. Jika ada N aset dalam portofolio, maka kita
perlu menghitung:
(N (N + 1)) /2 parameter, yang terdiri dari N varians, dan
(N (N - 1)) / 2 kovarians
Sebagai ilustrasi, jika ada 300 saham dalam portofolio, dan
kita akan menghitung risiko portofolio tersebut, maka
kita perlu menghitung: 300 varians dan 150 (299) =
44.850 kovarians. Jumlah tersebut cukup besar. Jika
jumlah aset dalam portofolio adalah 1.000, maka jumlah
parameter yang harus dihitung menjadi sekitar 500.000
parameter.
Ada dua masalah yang menyebabkan model perhitungan
risiko tersebut tidak bisa diaplikasikan. Pertama, Model
tersebut dikembangkan pada tahun 1950-an, dimana
kemampuan komputer belum sebaik sekarang. Kedua,
analis biasanya dikelompokkan berdasarkan sektor
usaha/industri. Mereka biasanya hanya memfokuskan
pada industrinya. Dengan demikian analis sektor
perbankan hanya memfokuskan pada sektor perbankan,
mereka tidak mau tahu dengan sektor lainnya. Padahal
model perhitungan risiko portofolio di atas memerlukan
perhitungan kovarians (kaitan) antar saham, yang berarti
juga antar industri. Dua masalah tersebut menyebabkan
model portofolio Markowitz mengalami perkembangan
yang lambat. sampai akhirnya model indeks tunggal
dikembangkan dengan tujuan memecahkan dua masalah
tersebut.
5.
Model Indeks Tunggal
5.1. Risiko dan Return Aset Tunggal Berdasarkan
Model Indeks Tunggal
William Sharpe (1963) mengembangkan model indeks
tunggal (single index model). Menurut model tersebut,
return suatu saham/aset dipengaruhi oleh faktor bersama
tunggal, sebagai berikut ini.
Rit = αi + βi Ft + eit

……… (18)

Faktor bersama yang dimaksudkan, biasanya adalah return
pasar. Dengan kata lain, pergerakan return saham
dipengaruhi oleh return pasar.
Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset i tersebut
bisa dituliskan sebagai berikut ini.
E(Ri) = αi + βi E(RM)

……… (19)

Menurut model indeks tunggal, total risiko bisa dipecah ke
dalam dua komponen yaitu:
σ i2 =

ßi2 σM2 + σei2

……… (20)
(Risiko Total) = (Risiko yang Tidak Bisa Dihilangkan
melalui Diversifikasi) + (Risiko yang Bisa
Dihilangkan melalui Diversifikasi)
dimana
ßi

σ i2

= Risiko total (varians sekuritas i)

σM2

= Beta sekuritas i (risiko sistematis
sekuritas i)
= Varians return pasar

σei2

= Varians error sekuritas I

Persamaan di atas menunjukkan risiko total bisa dipecah ke
dalam dua bagian: (1) risiko yang tidak bisa dihilangkan
melalui diversifikasi (risiko sistematis), dan (2) risiko
yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi (risiko tidak
sistematis). Risiko sistematis pada ß (beta saham i).
Model indeks tunggal merupakan pendekatan terhadap
model perhitungan risiko Markowitz. Karena itu hasil
yang diperoleh dari model indeks tunggal bisa berbeda
dengan perhitungan secara langsung (dengan Markowitz,
langsung menghitung standar deviasi return aset).
Biasanya hasil yang diperoleh oleh model indeks tunggal
cenderung lebih rendah dari perhitungan langsung. Hal
tersebut dikarenakan model indeks tunggal
mengasumsikan kovarians antar saham adalah 0.
Penulisan model indeks tunggal yang lebih lengkap adalah
sebagai berikut.
σ i2

=

βi2 σM2 + σei2 + kovarians dengan
saham lainnya
Jika kovarians dengan saham lainnya mempunyai nilai
negatif, maka model indeks tunggal akan memberikan
hasil yang lebih tinggi dibandingkan yang seharusnya.
Jika kovarians dengan saham lainnya mempunyai nilai
positif, maka model indeks tunggal akan memberikan
hasil yang lebih rendah dibandingkan yang seharusnya.
Karena secara umum korelasi antar saham adalah positif,
maka risiko yang dihitung dengan model indeks tunggal
akan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan risiko
yang dihitung langsung (dihitung langsung variansnya).
Secara umum, perbedaan antara risiko yang dihitung
melalui model indeks tunggal dengan cara langsung,
cukup kecil. Sehingga bisa dikatakan model indeks
tunggal cukup akurat.
Model indeks tunggal ditujukan untuk memecahkan
masalah perhitungan risiko dengan model Markowitz.
Dengan menggunakan model indeks tunggal, maka
parameter yang perlu dihitung untuk menghitung risiko
aset i adalah βi, σM , dan σei2. Untuk portofolio, ketiga
parameter tersebut yang harus dihitung. Karena itu,
untuk portofolio, model indeks tunggal membantu
menyederhanakan perhitungan risiko model Markowitz.
5.2.

Return dan Risiko Portofolio berdasarkan Model
Indeks Tunggal
Untuk portofolio dengan N aset, tingkat keuntungan yang
diharapkan untuk suatu portofolio bisa dituliskan sebagai
berikut ini.
E(RP) = αP + βP E(RM)
dimana
αP

……… (21)

E(RP) = Tingkat keuntungan yang diharapkan
untuk portofolio
= Intercept untuk portofolio
βP

= Beta portofolio

E(RM)= Tingkat keuntungan pasar yang
diharapkan
Parameter intercept dan beta portofolio dihitung sebagai
berikut ini.
αP = ∑ wi αP

βP

i

= ∑ wi βP
i

Risiko portofolio dengan menggunakan model indeks
tunggal bisa dihitung sebagai berikut ini.
σ P2

=

βP2 σM2 + σeP2

……… (22)

Varians residual portofolio dihitung sebagai berikut ini.
σeP2

=

∑ wi2 σei2

……… (23)
Misalkan kita mempunyai portofolio yang terdiri dari N
aset, berapa parameter yang harus dihitung? Parameter
yang harus dihitung adalah:
Jumlah Parameter =
N αP + N βP + N σei2 +
1 σM2 + 1 E(RM)
Jumlah parameter dari model indeks tunggal jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan model Markowitz. Model
indeks tunggal merupakan penyederhanaan yang sangat
signifikan dari model Markowitz. Disamping itu model
indeks tunggal tidak memerlukan estimasi kovarians
(kaitan) antar saham atau sektor. Yang diperlukan adalah
estimasi kaitan antara satu saham (sektor) dengan sektor
secara keseluruhan (pasar).
Perhitungan varians dan kovarians bisa dihitung melalui
formula berikut ini.
N

σi2 = ( ∑ ( Ri - Ri¯ )2 ) / ( N – 1 )

……… (24)

i
N

σij = ( ∑ ( Ri - Ri¯ ) ( Rj - Rj¯ ) ) / ( N – 1 ) ……… (25)
i=1, j=1, i≠j

dimana Ri¯ dan Rj¯ = Return rata-rata untuk aset i dan j
N
= Jumlah observasi
Perhatikan bahwa dalam formula di atas pembagi yang
dipakai adalah N - 1. Hal ini disebabkan kita
menggunakan sampel, dan untuk menghindari bias
dalam estimasi dengan sampel, pembagi N - 1 (bukannya
N) yang digunakan.

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioJudianto Nugroho
 
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiAncilla Kustedjo
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)SEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalPortofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalJudianto Nugroho
 
Analisis risiko total
Analisis risiko totalAnalisis risiko total
Analisis risiko totalwidya adhy
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Anggaran piutang
Anggaran piutangAnggaran piutang
Anggaran piutangSri Rahayu
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolioPortofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
Portofolio investasi-bab-5-pemilhan-portofolio
 
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalPortofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
 
Analisis risiko total
Analisis risiko totalAnalisis risiko total
Analisis risiko total
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Pembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadiPembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadi
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Anggaran piutang
Anggaran piutangAnggaran piutang
Anggaran piutang
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 

Viewers also liked

Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiLia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalLia Ivvana
 
Figurative language
Figurative languageFigurative language
Figurative languageTrnka
 
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่ายหน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่ายsoifha
 
UX STRAT Europe, Peter Boersma: Adding Strategists to the UX Team
UX STRAT Europe, Peter Boersma: Adding Strategists to the UX TeamUX STRAT Europe, Peter Boersma: Adding Strategists to the UX Team
UX STRAT Europe, Peter Boersma: Adding Strategists to the UX TeamUX STRAT
 
หน่วยที่ 5ระบบเครือข่ายคอมพิวเตอร์ไร้สาย
หน่วยที่ 5ระบบเครือข่ายคอมพิวเตอร์ไร้สายหน่วยที่ 5ระบบเครือข่ายคอมพิวเตอร์ไร้สาย
หน่วยที่ 5ระบบเครือข่ายคอมพิวเตอร์ไร้สายsoifha
 
Electricity jeopardy
Electricity jeopardyElectricity jeopardy
Electricity jeopardyTrnka
 
Pertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuanganPertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuanganLia Ivvana
 
Osmosis and diffusion
Osmosis and diffusionOsmosis and diffusion
Osmosis and diffusionTrnka
 
Vector scalarquantitiesppt
Vector scalarquantitiespptVector scalarquantitiesppt
Vector scalarquantitiespptTrnka
 
Thesis on Human Malarial Infection in Afghan Refugees Camp Chakdara By Me
Thesis on Human Malarial Infection in Afghan Refugees Camp Chakdara By MeThesis on Human Malarial Infection in Afghan Refugees Camp Chakdara By Me
Thesis on Human Malarial Infection in Afghan Refugees Camp Chakdara By MeSamiullah Hamdard
 
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254Andrea Rey
 

Viewers also liked (20)

Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
 
Figurative language
Figurative languageFigurative language
Figurative language
 
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่ายหน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
หน่วยที่ 4 อุปกรณ์เครือข่าย
 
UX STRAT Europe, Peter Boersma: Adding Strategists to the UX Team
UX STRAT Europe, Peter Boersma: Adding Strategists to the UX TeamUX STRAT Europe, Peter Boersma: Adding Strategists to the UX Team
UX STRAT Europe, Peter Boersma: Adding Strategists to the UX Team
 
หน่วยที่ 5ระบบเครือข่ายคอมพิวเตอร์ไร้สาย
หน่วยที่ 5ระบบเครือข่ายคอมพิวเตอร์ไร้สายหน่วยที่ 5ระบบเครือข่ายคอมพิวเตอร์ไร้สาย
หน่วยที่ 5ระบบเครือข่ายคอมพิวเตอร์ไร้สาย
 
Quimica presentacion
Quimica presentacionQuimica presentacion
Quimica presentacion
 
Program your reality
Program your reality Program your reality
Program your reality
 
Electricity jeopardy
Electricity jeopardyElectricity jeopardy
Electricity jeopardy
 
11 sip crm
11 sip crm11 sip crm
11 sip crm
 
Pertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuanganPertemuan 1 laporan keuangan
Pertemuan 1 laporan keuangan
 
Osmosis and diffusion
Osmosis and diffusionOsmosis and diffusion
Osmosis and diffusion
 
Vector scalarquantitiesppt
Vector scalarquantitiespptVector scalarquantitiesppt
Vector scalarquantitiesppt
 
Thesis on Human Malarial Infection in Afghan Refugees Camp Chakdara By Me
Thesis on Human Malarial Infection in Afghan Refugees Camp Chakdara By MeThesis on Human Malarial Infection in Afghan Refugees Camp Chakdara By Me
Thesis on Human Malarial Infection in Afghan Refugees Camp Chakdara By Me
 
10 sip km
10 sip km10 sip km
10 sip km
 
Cruise
CruiseCruise
Cruise
 
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
Foro1_AndreaReimundo_NRC3254
 
Cell Best Described
Cell Best DescribedCell Best Described
Cell Best Described
 

Similar to RISIKO DAN RETURN

Resiko investasi ppt dhea
Resiko investasi ppt dheaResiko investasi ppt dhea
Resiko investasi ppt dheaDhea Pahlewi
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Manajemen Risiko 14 diversifikasi
Manajemen Risiko 14 diversifikasiManajemen Risiko 14 diversifikasi
Manajemen Risiko 14 diversifikasiJudianto Nugroho
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
Efficient frontier (ppt)
Efficient frontier (ppt)Efficient frontier (ppt)
Efficient frontier (ppt)BaiqSarah
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioandinipredita
 
Resiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioResiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioIU Mb
 
risk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.pptrisk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.pptharis916240
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmrossi_dino
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmdianpipit
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
Capital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelCapital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelrimakurniap
 
Inisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofolioInisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofoliorajacetak
 

Similar to RISIKO DAN RETURN (20)

Resiko investasi ppt dhea
Resiko investasi ppt dheaResiko investasi ppt dhea
Resiko investasi ppt dhea
 
Bab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.pptBab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.ppt
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Model penetapan harga aktiva modal
Model penetapan harga aktiva modalModel penetapan harga aktiva modal
Model penetapan harga aktiva modal
 
Diversifikasi
DiversifikasiDiversifikasi
Diversifikasi
 
Manajemen Risiko 14 diversifikasi
Manajemen Risiko 14 diversifikasiManajemen Risiko 14 diversifikasi
Manajemen Risiko 14 diversifikasi
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
Efficient frontier (ppt)
Efficient frontier (ppt)Efficient frontier (ppt)
Efficient frontier (ppt)
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
 
Resiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolioResiko investasi dan teori portofolio
Resiko investasi dan teori portofolio
 
risk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.pptrisk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
risk dan01 return.pptrisk dan return.ppt
 
Pertemuan 2 teori portofolio
Pertemuan 2 teori portofolioPertemuan 2 teori portofolio
Pertemuan 2 teori portofolio
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
Pertemuan 1 return dan risiko investasi
Pertemuan 1 return dan risiko investasiPertemuan 1 return dan risiko investasi
Pertemuan 1 return dan risiko investasi
 
Pertemuan 1 return dan risiko investasi
Pertemuan 1 return dan risiko investasiPertemuan 1 return dan risiko investasi
Pertemuan 1 return dan risiko investasi
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Capital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelCapital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-model
 
Inisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofolioInisiasi 2.1 materi portofolio
Inisiasi 2.1 materi portofolio
 
risk & return
risk & returnrisk & return
risk & return
 

More from Lia Ivvana

Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Lia Ivvana
 
Job order costing
Job order costingJob order costing
Job order costingLia Ivvana
 

More from Lia Ivvana (20)

Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28
 
Job order costing
Job order costingJob order costing
Job order costing
 

RISIKO DAN RETURN

  • 1. BAB 8 RETURN DAN RISIKO: PENDAHULUAN Pengertian dan diskusi risiko diperlukan karena manajer akan mengevaluasi investasi yang berisiko. Salah satu aplikasi konsep risiko adalah biaya modal rata-rata tertimbang yang dipakai sebagai discount rate (tingkat diskonto) dalam penganggaran modal. Biaya modal bisa didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Ada hubungan positif antara tingkat keuntungan yang disyaratkan dengan risiko. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan.
  • 2. Konsep risiko dan return dipopulerkan oleh Markowitz (1955). Markowitz memperkenalkan model yang disebut sebagai two-parameter model, yang intinya mengatakan bahwa investor seharusnya memfokuskan pada dua parameter: (1) return atau tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu asset, dan (2) risiko yang dilihat melalui standar deviasi return aset tersebut. Konsep tersebut menjadi tulang punggung teori investasi, dan juga teori keuangan. Karena itu dia dikenal sebagai bapak teori portofolio. Dan karena jasanya, ia memperoleh hadiah Nobel bidang ekonomi pada tahun 1990.
  • 3. 1. Risiko dan Return: Perhitungan Dasar 1.1.1. Perhitungan Return Formula yang lebih umum untuk menghitung return adalah sebagai berikut ini. Return = { [ ( Pt – Pt-1 ) + Dt ] / Pt-1 } × 100% ……… (1) dimana Pt = Pt-1 = Harga atau nilai pada periode t Harga atau nilai pada periode sebelumnya (t-1) Dt = Dividen yang dibayarkan pada periode t Periode tersebut bisa harian, bulanan, atau tahunan.
  • 4. 1.2. Perhitungan Tingkat Keuntungan (Return) yang Diharapkan dan Risiko Risiko bisa didefinisikan sebagai kemungkinan penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Kita bisa menggunakan standar deviasi yang menghitung dispersi (penyimpangan) dari hasil yang diharapkan. Semakin besar standar deviasi tingkat keuntungan suatu aset, semakin tinggi risiko aset tersebut. Semakin tinggi risiko suatu aset, semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan dari aset tersebut. Dalam pasar yang efisien, hal semacam itu yang akan terjadi. Tetapi jika pasar tidak efisien, masih ada ketidaksempurnaan pasar, kita bisa mengharapkan aset yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi tetapi mempunyai risiko yang rendah.
  • 5. Secara umum, formula untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko (standar deviasi) dari tingkat keuntungan tersebut adalah sebagai berikut, E(R) = ∑ pi Ri ……… (2) σR2 = ∑ pi (Ri – E(R))2 σR = (σR2)1/2 ……… (3) ……… (4) dimana: E(R) = Tingkat keuntungan yang diharapkan pi = Probabilitas untuk kondisi/skenario i Ri = Return atau tingkat keuntungan pada skenario i σR = Standar deviasi return (tingkat keuntungan) σR2 = Varians return (tingkat keuntungan)
  • 6. 2. Return dan Risiko dalam konteks Portofolio 2.1. Tingkat Keuntungan yang Diharapkan Portofolio adalah gabungan dari dua aset atau lebih. Tingkat keuntungan portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan aset individualnya. formula tingkat keuntungan yang diharapkan untuk suatu portofolio bisa dituliskan sebagai berikut. E(RP) = ∑ Xi E(Ri) ……… (5) dimana Xi E(RP) = Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio = Proporsi (bobot) untuk aset individual i E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset
  • 7. 2.2. Risiko Portofolio 2.2.1. Kovarians Dua Aset Risiko portofolio tidak hanya merupakan rata-rata tertimbang dari risiko individualnya. Risiko (varians) portofolio, untuk portofolio dengan dua aset, bisa dihitung sebagai berikut ini. σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB σAB ……… (6) dimana XA dan XB = Proporsi investasi untuk aset A dan aset B σA2 dan σB2 = Varians return aset A dan return aset B σ = Kovarians return aset A dan return aset B
  • 8. Dari term-term di atas, hanya term σAB (kovarians return aset A dengan B) yang belum kita bicarakan. Kovarians return dua aset mengukur arah pergerakan dua aset tersebut. Kovarians antar dua aset dihitung dengan formula sebagai berikut ini. σAB = ∑ pi (RAi – E(RA)) (RBi – E(RB)) ……… (7) dimana pi = Probabilitas untuk skenario I RAi, RBi = Return aset A dan B untuk skenario I E(RA), E(RB) = Expected return untuk aset A dan aset B
  • 9. Risiko portofolio yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang risiko individualnya menunjukkan adanya manfaat diversifikasi. Manfaat diversifikasi tersebut diperoleh karena kovarians yang negatif (arah pergerakan yang berlawanan arah) antara aset A dengan B. Jika korelasi antara dua aset lebih kecil dari satu (korelasi akan dibicarakan pada bagian berikutnya), maka akan ada manfaat penurunan risiko melalui diversifikasi. Risiko mempunyai nilai antara +1 sampai -1 (inklusif). Semakin kecil nilai korelasi (misal -1), maka potensi penurunan risiko semakin tinggi.
  • 10. 2.2.2. Koefisien Korelasi Meskipun kovarians bisa memberi gambaran arah pergerakan dua aset, tetapi angka kovarians sensitif terhadap unit pengukuran. Koefisien tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini. σAB = ΓAB σA σA dimana atau ΓAB = σAB / σA σB ……… (8) ΓAB = Korelasi antara return aset A dengan return aset B
  • 11. Korelasi mempunyai angka antara –1 sampai +1 inklusif (-1 < = ΓAB < = +1). Korelasi merupakan kovarians yang distandardisir dengan standar deviasi masing-masing aset. Korelasi yang positif menunjukkan hubungan yang searah antara dua aset tersebut, sementara korelasi yang negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah antara dua aset tersebut. Semakin mendekati angka satu (positif atau negatif), semakin tinggi kaitan antara dua aset tersebut, baik kaitan positif (jika mendekati angka +1) ataupun kaitan negatif (jika mendekati angka –1). Koefisien korelasi bisa dilihat sebagai pengukur arah pergerakan dua aset yang distandardisir (dalam hal distandardisir melalui standar deviasi).
  • 12. 2.3. Efek Diversifikasi Kunci dalam penurunan risiko portofolio adalah kovarians (atau koefisien korelasi) antar aset. Koefisien korelasi yang semakin mendekati negatif satu mempunyai potensi yang lebih besar untuk menurunkan risiko portofolio. Secara umum koefisien korelasi antar saham mempunyai tanda positif dan relatif kecil. Koefisien yang semacam itu sudah cukup baik untuk menurunkan risiko portofolio. Hanya jika koefisien korelasi antara dua aset sama dengan satu (sempurna searah), maka diversifikasi tidak mempunyai efek penurunan risiko. Dalam situasi ini, risiko portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari risiko aset individualnya. Secara umum, jika jumlah aset dalam portofolio ditambah (misal ditambah secara random), ada kecenderungan risiko portofolio tersebut semakin mengecil.
  • 13. Untuk risiko total, ada sebagian risiko yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Tetapi ada sebagian lagi yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Risiko yang bisa dihilangkan tersebut disebut sebagai risiko tidak sistematis (risiko pasar), sedangkan risiko yang tidak bisa dihilangkan disebut sebagai risiko sistematis. Berapa banyak sekuritas yang diperlukan untuk secara efektif bisa menghilangkan risiko tidak sistematis? Beberapa studi menunjukkan bahwa jumlah sekuritas sekitar 15-20 bisa dipakai untuk melakukan diversifikasi yang efektif.
  • 14. Risiko sistematis dihitung melalui formula: βi = σiM / σ2M dimana σiM σ2M βi ……… (9) = beta atau risiko sistematis aset i = kovarians antara return aset i dengan return pasar = varians return aset I Risiko tidak sistematis diukur melalui varians dari residual regresi model pasar (market model).
  • 15. 3. Set yang Efisien Tingkat keuntungan portofolio yang diharapkan merupakan rata-rata terimbang dari tingkat keuntungan aset individualnya. Tingkat keuntungan tersebut tidak tergantung dari korelasi antara dua aset tersebut. 3.1. Korelasi = +1 (positif sempurna) Misalkan korelasi antara A dengan B (ΓAB) adalah +1, risiko portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini. σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB σAB atau σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB ΓAB σA σA
  • 16. karena ΓAB = +1, kita bisa meringkaskan formula di atas menjadi berikut ini. σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB σA σA, atau σP2 = (XA σA + XB σB )2 σP = (XA σA + XB σB ) ……… (10) Persamaan di atas menunjukkan jika korelasi antara aset A dengan aset B = +1, risiko portofolio merupakan ratarata tertimbang dari risiko aset individual. Dengan kata lain, diversifikasi dalam situasi ini tidak memberikan manfaat, karena risiko portoflio tidak bisa lebih rendah dari rata-rata tertimbang risiko aset individualnya.
  • 17. 3.2. Korelasi = –1 (negatif sempurna) Misalkan korelasi antara A dengan B (ΓAB) adalah -1, risiko portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini. σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB (-1) σA σB atau σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 - 2 XA XB σA σB σP2 = (XA σA - XB σB )2 σP = (XA σA - XB σB ) σP = - (XA σA - XB σB ) atau atau (XA σA - XB σB ) - (XA σA - XB σB )
  • 18. Perhatikan bahwa karena risiko selalu bertanda positif (tidak ada risiko yang negatif, minimal adalah nol), maka risiko di atas bisa disingkat menjadi: σP = Nilai absolut (XA σA - XB σB ) ……… (11) 3.3. Korelasi = 0 atau Tidak ada Korelasi Misalkan korelasi antara A dengan B (ΓAB) adalah 0, risiko portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini. σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + 2 XA XB (0) σA σB atau σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 σP = [XA2 σA2 + XB2 σB2] 1/2 ……… (12) Persamaan di atas tidak bisa disederhanakan lagi.
  • 19. 2.3.4. Gambar Risiko dan Return Return dan risiko portofolio dengan komposisi dan korelasi yang berbeda-beda tersebut bisa kita plot seperti terlihat dalam gambar berikut ini. Gambar tersebut menunjukkan bahwa jika korelasi = 0, maka return dan risiko merupakan rata-rata tertimbang dari return dan risiko aset individualnya. Jika korelasi = -1, terbentuk dua garis, yaitu dari titik A sampai titik dimana risiko = 0, sampai titik B. Jika korelasi = 0, maka garis yang ditengah, antara garis untuk korelasi +1 dengan korelasi –1, akan terbentuk. Jika korelasi antara dua aset diantara –1 dengan +1, maka kurva plot tingkat keuntungan dengan standar deviasi akan berada diantara kurva plot untuk korelasi –1 dengan +1. Secara umum, jika korelasi semakin mendekati –1, maka garis yang terbentuk akan semakin mendekati garis –1.
  • 20. Bagan 4. Plot Risiko dan Return dengan Korelasi +1, -1, dan 0 Tingkat Keuntungan yang Diharapkan Korelasi = -1 B Korelasi = -0,5 A Korelasi = 0 Korelasi = +1 Risiko
  • 21. 3.4. Perhitungan Lebih Lanjut Karena risiko = 0, maka σP = 0, dan XA + XB = 1 (karena total proporsi adalah 100%), persamaan di atas bisa ditulis sebagai berikut ini. 0 = ( XA σA − ( 1 – XA ) σB ) 0 = ( XA σA − σB + XA σB ) 0 = XA ( σA + σB ) - σB XA = σB / ( σA + σB ) ……… (13)
  • 22. Berikut ini perhitungan untuk mencari komposisi yang bisa menghasilkan risiko yang minimum, jika korelasi = 0. σP2 = [ XA2 σA2 + XB2 σB2 ] σP2 = [ XA2 σA2 + ( 1 – XA )2 σB2 ] σP2 = [ XA2 σA2 + ( 1 – 2XA + XA2 ) σB2 ] σP2 = [ XA2 σA2 + σB2 – 2 XA σB2 + XA2 σB2 ]
  • 23. σP2 akan mencapai titik minimum jika turunan pertama dari persamaan di atas sama dengan nol. Dengan kata lain, ϑ σP2 / ϑ XA = 0 = 2 XA σA2 – 2 σB2 + 2 XA σB2 = 0 Setelah melakukan beberapa penyederhanaan, diperoleh, XA= σB2 / ( σA2 + σB2 ) ……… (14)
  • 24. Jika korelasi antara dua aset bukan merupakan titik ekstrim (-1, 0, atau +1), kita juga bisa menghitung komposisi portofolio yang menghasilkan risiko paling kecil sebagai berikut. σP2 = XA2 σA2 + ( 1 – XA )2 σB2 + 2 XA ( 1 – XA ) σAB σP2 = XA2 σA2 + σB2 - 2 XA σB2 + XA2 σB2 + 2 XA σAB + XA2 σAB 2 Risiko mencapai titik minimum jika turunan pertama dari persamaan di atas sama dengan nol.
  • 25. ϑ σP2 / ϑ XA = 0 = 2 XA σA2 - 2 σB2 + 2 XA σB2 + 2 σAB + 4 XA σAB XA ( σA2 + σB2 - 2 σAB ) = σB2 - σAB XA = ( σB2 - σAB ) / ( σA2 + σB2 - 2 σAB ) ……… (15) XB = 1 - XA
  • 26. 3.5. Set yang Efisien untuk Portofolio dengan Lebih dari Dua Aset Secara umum, korelasi antar aset biasanya bernilai positif tetapi kecil. Karena secara umum korelasi antar aset akan bertanda positif , maka set yang efisien yang akan kita peroleh mempunyai bentuk lengkung seperti bentuk garis antara korelasi 0 dengan 1 pada bagan 4 di muka. Bagan 5. Set yang Efisien Tingkat Keuntungan yang Diharapkan Set yang Efisien Risiko
  • 27. 4. Risiko dan Return Portofolio dengan Lebih dari Dua Aset Perhitungan risiko dan return untuk portofolio dengan aset lebih dari dua pada dasarnya sama dengan untuk portofolio dengan dua aset. Tingkat keuntungan yang diharapkan merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan aset individualnya. Formula risiko portofolio dengan tiga aset bisa dituliskan sebagai berikut ini. σP2 = XA2 σA2 + XB2 σB2 + XC2 σC2 + 2 XA XB σAB + 2 XA XC σAC + 2 XB XC σBC ……… (16)
  • 28. Jika aset dalam portofolio semakin besar, perhitungan risiko portofolio menjadi semakin kompleks. Bagan 6. Komponen Risiko Portofolio XA σ A XA σA XA2 σA2 XB σB XA XB σAB XA XC σAC XB σB XA XB σAB XA2 σA2 XB XC σBC XC σC XA XC σAC XB XC σBC XA2 σA2 XC σ C
  • 29. Risiko total portofolio merupakan gabungan dari kotakkotak di dalam bagan tersebut. Jika aset dalam portofolio bertambah, maka jumlah kotak juga semakin bertambah, yang berarti komponen dalam risiko total menjadi semakin bertambah. Varians portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini. σP2 = ∑ Xi2 σi2 + ∑ ∑ Xi Xj σij i ≠ j ……… (17) i dimana σP 2 i j = Varians portofolio Xi = Proporsi untuk aset i σi2 = Varians aset i ∑ ∑ = Penjumlahan ganda σij = Kovarians aset i dengan aset j i ≠ j = Menunjukkan kovarians i
  • 30. Jika aset dalam portofolio bertambah, maka komponen yang perlu dihitung dalam portofolio menjadi semakin banyak. Jika ada N aset dalam portofolio, maka kita perlu menghitung: (N (N + 1)) /2 parameter, yang terdiri dari N varians, dan (N (N - 1)) / 2 kovarians Sebagai ilustrasi, jika ada 300 saham dalam portofolio, dan kita akan menghitung risiko portofolio tersebut, maka kita perlu menghitung: 300 varians dan 150 (299) = 44.850 kovarians. Jumlah tersebut cukup besar. Jika jumlah aset dalam portofolio adalah 1.000, maka jumlah parameter yang harus dihitung menjadi sekitar 500.000 parameter.
  • 31. Ada dua masalah yang menyebabkan model perhitungan risiko tersebut tidak bisa diaplikasikan. Pertama, Model tersebut dikembangkan pada tahun 1950-an, dimana kemampuan komputer belum sebaik sekarang. Kedua, analis biasanya dikelompokkan berdasarkan sektor usaha/industri. Mereka biasanya hanya memfokuskan pada industrinya. Dengan demikian analis sektor perbankan hanya memfokuskan pada sektor perbankan, mereka tidak mau tahu dengan sektor lainnya. Padahal model perhitungan risiko portofolio di atas memerlukan perhitungan kovarians (kaitan) antar saham, yang berarti juga antar industri. Dua masalah tersebut menyebabkan model portofolio Markowitz mengalami perkembangan yang lambat. sampai akhirnya model indeks tunggal dikembangkan dengan tujuan memecahkan dua masalah tersebut.
  • 32. 5. Model Indeks Tunggal 5.1. Risiko dan Return Aset Tunggal Berdasarkan Model Indeks Tunggal William Sharpe (1963) mengembangkan model indeks tunggal (single index model). Menurut model tersebut, return suatu saham/aset dipengaruhi oleh faktor bersama tunggal, sebagai berikut ini. Rit = αi + βi Ft + eit ……… (18) Faktor bersama yang dimaksudkan, biasanya adalah return pasar. Dengan kata lain, pergerakan return saham dipengaruhi oleh return pasar.
  • 33. Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset i tersebut bisa dituliskan sebagai berikut ini. E(Ri) = αi + βi E(RM) ……… (19) Menurut model indeks tunggal, total risiko bisa dipecah ke dalam dua komponen yaitu: σ i2 = ßi2 σM2 + σei2 ……… (20)
  • 34. (Risiko Total) = (Risiko yang Tidak Bisa Dihilangkan melalui Diversifikasi) + (Risiko yang Bisa Dihilangkan melalui Diversifikasi) dimana ßi σ i2 = Risiko total (varians sekuritas i) σM2 = Beta sekuritas i (risiko sistematis sekuritas i) = Varians return pasar σei2 = Varians error sekuritas I Persamaan di atas menunjukkan risiko total bisa dipecah ke dalam dua bagian: (1) risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi (risiko sistematis), dan (2) risiko yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi (risiko tidak sistematis). Risiko sistematis pada ß (beta saham i).
  • 35. Model indeks tunggal merupakan pendekatan terhadap model perhitungan risiko Markowitz. Karena itu hasil yang diperoleh dari model indeks tunggal bisa berbeda dengan perhitungan secara langsung (dengan Markowitz, langsung menghitung standar deviasi return aset). Biasanya hasil yang diperoleh oleh model indeks tunggal cenderung lebih rendah dari perhitungan langsung. Hal tersebut dikarenakan model indeks tunggal mengasumsikan kovarians antar saham adalah 0. Penulisan model indeks tunggal yang lebih lengkap adalah sebagai berikut. σ i2 = βi2 σM2 + σei2 + kovarians dengan saham lainnya
  • 36. Jika kovarians dengan saham lainnya mempunyai nilai negatif, maka model indeks tunggal akan memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan yang seharusnya. Jika kovarians dengan saham lainnya mempunyai nilai positif, maka model indeks tunggal akan memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan yang seharusnya. Karena secara umum korelasi antar saham adalah positif, maka risiko yang dihitung dengan model indeks tunggal akan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan risiko yang dihitung langsung (dihitung langsung variansnya). Secara umum, perbedaan antara risiko yang dihitung melalui model indeks tunggal dengan cara langsung, cukup kecil. Sehingga bisa dikatakan model indeks tunggal cukup akurat.
  • 37. Model indeks tunggal ditujukan untuk memecahkan masalah perhitungan risiko dengan model Markowitz. Dengan menggunakan model indeks tunggal, maka parameter yang perlu dihitung untuk menghitung risiko aset i adalah βi, σM , dan σei2. Untuk portofolio, ketiga parameter tersebut yang harus dihitung. Karena itu, untuk portofolio, model indeks tunggal membantu menyederhanakan perhitungan risiko model Markowitz.
  • 38. 5.2. Return dan Risiko Portofolio berdasarkan Model Indeks Tunggal Untuk portofolio dengan N aset, tingkat keuntungan yang diharapkan untuk suatu portofolio bisa dituliskan sebagai berikut ini. E(RP) = αP + βP E(RM) dimana αP ……… (21) E(RP) = Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio = Intercept untuk portofolio βP = Beta portofolio E(RM)= Tingkat keuntungan pasar yang diharapkan
  • 39. Parameter intercept dan beta portofolio dihitung sebagai berikut ini. αP = ∑ wi αP βP i = ∑ wi βP i Risiko portofolio dengan menggunakan model indeks tunggal bisa dihitung sebagai berikut ini. σ P2 = βP2 σM2 + σeP2 ……… (22) Varians residual portofolio dihitung sebagai berikut ini. σeP2 = ∑ wi2 σei2 ……… (23)
  • 40. Misalkan kita mempunyai portofolio yang terdiri dari N aset, berapa parameter yang harus dihitung? Parameter yang harus dihitung adalah: Jumlah Parameter = N αP + N βP + N σei2 + 1 σM2 + 1 E(RM) Jumlah parameter dari model indeks tunggal jauh lebih sedikit dibandingkan dengan model Markowitz. Model indeks tunggal merupakan penyederhanaan yang sangat signifikan dari model Markowitz. Disamping itu model indeks tunggal tidak memerlukan estimasi kovarians (kaitan) antar saham atau sektor. Yang diperlukan adalah estimasi kaitan antara satu saham (sektor) dengan sektor secara keseluruhan (pasar).
  • 41. Perhitungan varians dan kovarians bisa dihitung melalui formula berikut ini. N σi2 = ( ∑ ( Ri - Ri¯ )2 ) / ( N – 1 ) ……… (24) i N σij = ( ∑ ( Ri - Ri¯ ) ( Rj - Rj¯ ) ) / ( N – 1 ) ……… (25) i=1, j=1, i≠j dimana Ri¯ dan Rj¯ = Return rata-rata untuk aset i dan j N = Jumlah observasi
  • 42. Perhatikan bahwa dalam formula di atas pembagi yang dipakai adalah N - 1. Hal ini disebabkan kita menggunakan sampel, dan untuk menghindari bias dalam estimasi dengan sampel, pembagi N - 1 (bukannya N) yang digunakan.