2. Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta Asing
Definisi Valuta Asing
( Forex / Foreign Exchange / Foreign Currency )
• Valuta Asing (Valas) :
“ Mata Uang Asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk
melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan
mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Sentral ”
• Hard Currency :
Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan
hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional dinyatakan
sebagai hard currency.
Sedangkan Hard currency diartikan sebagai “mata uang yang nilainya relatif
stabil dan kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan
dengan mata uang lainnya.”
• Soft Currency :
“ Mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan
kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami
depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.”
Contoh Mata
Uang Hard Currency &
Soft Currency
Mata uang Hard
Currency biasanya
3. berasal dari negara industri maju seperti :
Mata uang Soft Currency biasanya berasal dari Negara Sedang Berkembang (NSB)
seperti :
Cadangan Devisa :
Total Valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara termasuk ke
dalam Cadangan Devisa yang dapat diketahui dari posisi Balance of Payment (BOP)
atau neraca pembayaran internasionalnya.
Makin banyak valas atau devisa yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta suatu
negara bisa diartikan makin besar kemampuan negara tersebut melakukan transaksi
4. ekonomi dan keuangan internasional dan makin kuat pula nilai mata uang negara
tersebut.
Cadangan Devisa dapat dikelompokkan dalam :
Cadangan devisa resmi atau official forex reserve, yaitu cadangan devisa
milik negara yang dikelola, dikuasai, diurus dan ditatausahakan oleh bank
sentral atau Bank Indonesia.
Cadangan devisa nasional atau country forex reserve, yaitu seluruh devisa
yang dimiliki oleh perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang
secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk miliki bank umum
nasional).
Mekanisme Bursa Valuta Asing
Bursa Valas (Pasar Valas) dapat diartikan sebagai suatu tempat atau wadah
atau sistem dimana perorangan, perusahaan dan bank dapat melakukan
transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau
permintaan (demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valuta asing
tsb.
Tiga Prinsip Pokok dalam Bursa Valas adalah :
1) Pengertian Kurs Jual & Beli selalu dilihat dari sisi atau pihak Bank atau
money changer atau pedagang valas.
2) Kurs Jual selalui lebih tinggi daripada Kurs Beli atau sebaliknya.
3) Kurs Jual/Beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan Kurs Beli/Jual
5. mata uang (valas) lawannya. Dengan arti lain Kurs Jual/Beli USD adalah
sama dengan Kurs Beli/Jual Rupiah.
Gambaran tentang terjadinya permintaan (pembelian) dan penawaran (penjualan)
valas dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Bank Devisa :
Bank umum
pemerintah dan
swasta yang
ditetapkan atau
diizinkan oleh
pemerintah
untuk menjual,
6. membeli dan menyimpan serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran
internasional atau luar negeri.
Fungsi Bursa Valuta Asing :
• Menyelenggarakan transaksi pembayaran internasional.
• Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran internasional
• Memberikan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha atau pedagang valas
untuk menghindari resiko kerugian atas fluktuasi kurs atau forex rate yang
dibahas dalam bab berikutnya.
Selling rate & Buying rate
Selling rate (asking rate) :
Kurs yang berlaku diatas (Kurs Jual) untuk USD yaitu Rp.8.000,- / USD yang akan
sama dengan Kurs Beli (buying rate /bid rate) untuk rupiah, yaitu USD 1/8.000 =
USD 0.000125 / IDR.
Pada Gambar diatas tadi :
• BNI memerlukan jumlah valas yang banyak untuk memenuhi permintaan
nasabah Importir A, maka BNI dapat menghubungi bank devisa lainnya atau
Bank Indonesia untuk membeli valas berupa USD.
• Sebaliknya Eksportir D (Garmen, Jakarta), setelah menerima pembayaran dari
importir C (New York), tentu akan menjual USD-nya kepada bank dimana
mereka menjadi nasabah (BCA) untuk mendapatkan nilai lawannya dalam
7. rupiah yang mungkin akan digunakan untuk membayar gaji pegawai, pajak,
dll.
• Akibatnya BCA kebanyakan USD, maka BCA dapat menjualnya kepada
Bank Indonesia atau bank devisa lainnya untuk mendapatkan rupiah.
Buying rate (bid rate) :
Dalam hal ini kurs yang berlaku disebut sebagai kurs beli (buying rate /bid rate)
untuk USD, yaitu Rp.7.000 / USD yang akan sama dengan kurs jual (Selling rate /
asking rate) untuk rupiah, yaitu USD 1/7.000 = USD 0.0001428 / USD
Spread :
Adalah selisih antara kurs jual dengan kurs beli valuta asing.
Kurs jual lebih tinggi dibandingkan kurs belinya, disebabkan pihak bank atau
pedagang valas berusaha memperoleh keuntungan dari selisih penjualan dengan
pembelian yang dikenal dengan biaya transaksi.
Forex Quotation :
Sistem penulisan yang menyatakan harga atau nilai suatu valas yang dinyatakan
dalam valas lainnya.
Didalam bursa valas terdapat 2 jenis sistem penulisannya :
1) Direct Quotation : adalah sistem yang menyatakan nilai mata uang suatu
negara (domestic currency) yang diperlukan atau diperoleh untuk satu unit
valas (foreign currency).
Penulisannya : dilakukan dengan menempatkan nilai domestic
currency didepan dan unit foreign currency-nya dibelakang.
8. 2) Indirect Quotation : adalah sistem yang menyatakan nilai valas (foreign
currency) yang diperlukan atau diperoleh untuk satu unit domestic currency.
Penulisannya : dilakukan dengan menempatkan nilai foreign currency di
depan dan unit domestic currency di belakang.
Contoh penulisan Direct & Indirect Quotation sbb:
Keterangan :
1. Kurs valas atau forex rate untuk semua mata uang, kecuali JPY dan ITL,
biasanya ditulis dengan sistem empat desimal seperti ( JPY 0.0125 / Rp ).
9. 2. PIP merujuk pada angka kelima dibelakang koma ( 0.00001 ). Untuk
USD/JPY point merujuk angka desimal keenam dan angka desimal ketujuh
untuk USD/ITL.
Spot Rate & Spot Market
Spot Rate
Bursa Valas dimana dilakukan transaksi jual dan beli valas dengan kurs spot dengan
cara immediate delivery atau dalam jangka waktu 2 X 24 jam.
Spot Market
Suatu Bursa Valas setempat, misalnya di Jakarta, Tokyo, New York, Paris,
Hongkong, Singapura dan tempat lain di mana berlaku spot rate.
{ ( t + 1 ) atau ( t + 2 ) }
Contoh Kasus :
10. Tgl 1 Agustus 2014, Seorang Pengusaha di Jakarta perlu valas sebanyak USD 10.000
untuk anaknya yang akan sekolah di Amerika Serikat.
• Pengusaha tersebut adalah nasabah bank BNI, ia datang ke bank dan
menanyakan spot rate (kurs jual) USD pada tanggal 1 Agustus 2014 tersebut,
ternyata Rp.12.000,00 / USD
• Bila Pengusaha dan bank tersebut ada kesepakatan akan spot rate tersebut,
maka pengusaha tersebut akan menyerahkan uang sejumlah : USD 10.000 x
Rp.12.000,00 / USD = Rp. 120.000.000,00.
• Dan bank BNI harus menyerahkan valas sebanyak USD 10.000 pada tanggal
1 Agustus 2014 (t+1) atau selambat-lambatnya pada tanggal 3 Agustus 2014 {
max = 2 x 24 jam atau (t+2)}
Cross Rate :
Tabel 2.1.
Daftar Kurs Valas tanggal 1 Agustus 2013
Bank Negara Indonesia (BNI ‘46)
11. Dari daftar spot rate diatas
dapat pula dihitung
spot cross rate atau kurs
silang yang berlaku tgl 1 Agustus 2013, misalnya sbb:
Spot cross rate JPY / USD untuk kurs beli notes :
JPY / Rp X Rp / USD = JPY 1/ Rp.43,75 X Rp.4..800 / USD
= JPY 109,71 / USD
Perhitungan cross rate digunakan oleh para arbitrage (pedagang valas) untuk
melakukan international tringular arbitrage, yaitu tindakan untuk mencari keuntungan
atas perbedaan spot rate yang sedang berlaku denga cross rate di tiga tempat bursa
valas yang berbeda.
Forward Rate & Forward Market
Forward Market
Bursa Valas dimana dilakukan transaksi penjualan dan pembelian valas dengan kurs
12. forward yaitu kurs yang ditetapkan sekarang, tetapi diberlakukan untuk waktu yang
akan datang (future period) antara lebih dari 2 x 24 jam hingga biasanya 12 bulan (1
tahun).
• Forward timbul karena adanya ketidakpastian dan fluktuasi kurs valas,
terutama semenjak berlakunya sistem kurs mengambang (floating rate
system).
• Semenjak berlakunya sistem kurs mengambang (floating rate system) banyak
perusahaan atau bank yang menggunakan kurs forward market untuk
mengadakan forward contract guna melindungi transaksi perdagangan dan
keuangan internasional dari resiko kerugian serta para pedagang valas yang
melakukan spekulasi untuk tujuan mencari keuntungan dari fluktuasi forex
rate.
Contoh Kasus:
• Sebuah perusahaan di Indonesia butuh dana untuk membayar kontrak
pembelian bahan baku dari Singapura senilai SGD1.000.000 dalam jangka
waktu 90 hari atau 3 bulan. Spot rate saat itu, tgl 1 Agustus 1998 adalah
Rp.8.500,00 / SGD.
• Karena fluktuasi kurs yang tidak menentu dan diperkirakan SGD akan
apresiasi terhadap IDR, maka pimpinan perusahaan melakukan forward
contract dengan bank atau money changer / dealer dengan kurs forward untuk
90 hari Rp.9.000,00 / SGD.
• Pada waktu jatuh tempo tgl 1 November 1998 maka pimpinan perusahaan
akan memperoleh dana sebesar SGD 1.000.000 dengan membayar kepada
bank atau money changer / dealer sebesar :
SGD 1.000.000 x Rp.9.000,00 / SGD = Rp. 9.000.000.000
13. Pembayaran ini dilakukan dengan forward premium sebesar :
= 9.000 – 8.500 x 360 x 100 % = 0,0588235 x 4 x 100 % =
23,5294 %
8.500 90
Perhitungan forward Premium /Discount dapat dihitung dengan rumus sbb :
Keterangan:
FR = Forward rate
SR = Spot rate
n = Hari untuk 360/n
n = Bulan untuk 12 / n
Currency Future Market (CFM)
CPM merupakan salah satu bentuk Bursa Valas. Di CPM dilakukan kontrak yang
sering digunakan oleh para pengusaha atau arbitrager (pedagang valas) untuk
mengcover atau melindungi posisi forex-nya atau untuk berspekulasi mencari
keuntungan terhadap fluktuasi forex rate.
CFM berawal dari lahirnya commodity futures exchange untuk memenuhi kebutuhan
petani, konsumen dan pedagang pertanian (agriculture) pada th 1919 di Chicago
Merchantile Exchange (CME).
14. Thn 1972 CME mendirikan International Monetary Market (IMM) yang
memungkinkan perdagangan jangka pendek dari securities (surat berharga), emas dan
forex.
Dalam
currency
future market
(CFM),
kontrak
perdagangan valas atau currency future contract (CFC) dilakukan dengan standar
volume berikut ini :
Berikut ini Mata uang asing yang diperdagangkan di IMM
Mata uang asing yang diperdagangkan di International Monetery Market (IMM)
15. Transaksi perdagangan CFC dilakukan dengan face to face di trading floor yang
disiapkan oleh IMM melalui broker yang berbeda dengan forward contract yang
dinegosiasikan melalui telepon.
Tanggal jatuh tempo currency futures contract selalu pada setiap hari Rabu ke-3
bulan Maret, Juni, September dan Desember.
Sebagai ilustrasi diberikan contoh sbb:
Sebuah perusahaan AS tgl 2 Januari perlu dana sebesar DEM 575,00 untuk 40 hari
yang akan datang (11 Februari).
Dalam hal ini perusahaan bisa melakukan 2 cara untuk melindungi posisi forexnya :
1. Melakukan Currency Futures Contract (CFC).
Jika melakukan CFC, maka :
Pilihan IMM Contract paling dekat waktunya adalah Rabu ke-3 bulan Maret.
Untuk keperluan dana sebesar DEM 575,000 perusahaan punya 2 pilihan :
• Membeli 4 x DEM futures contract, yaitu : 4 x DEM 125,000 =
DEM 500,000
• Membeli 5 x DEM futures contract, yaitu : 5 x DEM 125,000 =
DEM 625,000
Dengan melakukan ini pengusaha tersebut akan terhindar dari
kemungkinan resiko kerugian akibat apresiasi DEM yang tinggi.
16. Di CFM, pedagang valas atau pengusaha lain juga bisa memperoleh keuntungan
dengan tindakan tertentu. Tindakan spekulator untuk memperoleh keuntungan tsb
dapat digambarkan sbb :
17. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC):
Sifat Perusahaan Multinasional, Faktor yang
mempengaruhi keputusan Perusahaan Multinasional
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
MNC: perusahaan yang berada di satu negara yang mempunyai operasi produksi dan
penjualan di beberapa negara lain. Jumlah negara tempat MNC beroperasi sekurang-
kurang 5-6 negara.
Sasaran MNC:
1. Memaksimumkan kekayaan para pemegang saham
2. Memaksimumkan kekayaan perusahaan.
• Dalam rangka mencapai sasaran yang ingin dicapai saat ini banyak
perusahaan yang menerapkan konsep tata kelola perusahaan (corporate
governance), termasuk MNC.
• Tata kelola perusahaan: hubungan di antara stakeholders yang digunakan
untuk menentukan dan mengontrol arah dan kinerja strategik suatu organisasi.
Pernyataan good corporate governance yang diterima secara luas dalam praktik
dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperations and Development
(OECD) pada 1999 :
1. Hak-hak para pemegang saham;
2. Perlakuan yang adil atas para pemegang saham;
18. 3. Peranan para pemegang saham dalam pengendalian perusahaan;
4. Keterbukaan dan transparansi;
5. Tanggung jawab dewan direktur.
Keuntungan MNC yang beroperasi secara global diperoleh dengan dua cara :
1. Memanfaatkan skala ekonomi
2. Kehadiran globalnya untuk mengambil keunggulan tertentu, yaitu faktor
produksi murah.
Tiga kendala yang dihadapi MNC:
1. Kendala lingkungan
2. Kendala regulasi
3. Kendala etika.
Motif strategis MNC berinvestasi di luar negeri:
1. Pasar
2. Bahan mentah
3. Efisiensi
4. Pengetahuan
5. Keamanan politik.
SISTEM KEUANGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MFS)
• MFS: keseluruhan dari mekanisme transfer internal yang tersedia bagi MNC
untuk membagi keuntungan dan uang di antara afiliasi2 yang berbeda.
• Mekanisme dalam MFS melibatkan transfer harga atas barang dan jasa yang
19. diperdagangkan secara internal, pinjaman antar perusahaan, pembayaran
dividen, percepatan dan perlambatan pembayaran antar perusahaan, dan
biaya2 fee dan royalti.
• Transaksi keuangan MNC dihasilkan dari transfer internal atas barang, jasa,
teknologi, dan modal.
• Cara transfer: 1. Dengan memilih saluran2 keuangan (dana dipindahkan &
keuntungan dialokasikan, atau keduanya); 2. Dengan mentransfer harga atas
penjualan dan pembelian barang & jasa.
• Fleksibilitas penentuan waktu: klaim keuangan secara internal (antar afiliasi)
dapat dilakukan dengan percepatan dan perlambatan.
• Nilai: dengan perubahan keuntungan dari negara dengan pajak tinggi ke pajak
rendah, MNC dapat mengurangi pembayaran pajak globalnya.
20. Teori tentang
Perusahaan Multinasional (MNC):
Kekuatan Bersaing, Efek Global
Pengertian Perusahaan Multinasional
• A multinational corporation (MNC) or transnational corporation (TNC) is a
corporation that manages production establishments or delivers services in at
least two countries
• Very large multinationals have budgets that exceed those of many countries.
Of the 100 largest economies in the world, 51 are multinational corporations
• They can have a powerful influence in international relations, given their large
economic influence in politicians' representative districts, as well as their
extensive financial resources available for public relations and political
lobbying.
• Sebuah perusahaan yang berbasis di satu negara (disebut negara induk) dan
memiliki kegiatan produksi dan pemasaran di satu atau lebih negara asing
(negara tuan rumah) -- W.F. Schoell et.al. (1993)
• Perusahaan multinasional menurut S.C. Certo (1997) adalah sebuah
perusahaan yang memiliki operasi yang signifikan pada lebih dari satu negara.
Karakteristik MNC’s
• Membentuk afiliasi di luar negeri
• Visi dan strategi mendunia (global)
21. • Kecenderungan memilih jenis kegiatan bisnis tertentu,umumnya
manufakturing
• Menempatkan afiliasi di negara-negara maju
Keuntungan MNC’s
• Basis pajak yang lebih besar
• Meningkatnya jumlah tempat (kesempatan) kerja
• Alih teknologi
• Ekspansi modal
• Diperkenalkannya jenis industri khusus
• Pengembangan sumber daya lokal
Keuntungan Umum MNC’s
Pertumbuhan
Penghasilan
Pembelajaran
Pembangunan
Jenis Tenaga Kerja PMN
• Ekspatriat (Tenaga Asing)
• Tenaga Lokal
22. • Warga negara ketiga
KEUNTUNGAN MEMPEKERJAKAN STAF LOKAL DAN EKSPATRIAT
UNTUK ANAK PERUSAHAAN DI LUAR NEGERI
23. KERUGIAN MEMPEKERJAKAN STAF LOKAL DAN EKSPATRIAT UNTUK
ANAK PERUSAHAAN DI LUAR NEGERI
Neraca Pembayaran Internasional
1.
Masalah-masalah Transaksi Ekonomi. Internasional
2. Pos-pos dalam Neraca Pembayaran Internasional
24. Definisi Neraca Pembayaran Internasional
• Semua transaksi ekonomi yang terjadi antara satu negara dengan negara lain
dicatat dalam Neraca Pembayaran Internasional (NPI)
• Definisi NPI menurut IMF: Catatan sistematis tentang transaksi ekonomi yg
terjadi antara penduduk satu negara dengan negara lain dalam jangka waktu
tertentu
KEGUNAAN ANALISIS NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. Menganalisis komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara
(transaksi mana yg lebih menonjol: barang, jasa, ataukah modal)
2. Menganalisis negara mitra utama suatu negara dlm hubungan ekonomi
internasional
3. Menganalisis posisi cadangan devisa suatu negara yg menunjukkan tingkat
kesehatan ekonomi suatu negara
4. Dasar bagi lembaga donor, seperti IMF, untuk memberikan bantuan (misal
Structural Adjusment Program dberikan untuk negara yg mengalami defisit
NPI parah)
POS-POS DALAM NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Ada 2 pos atau transaksi utama dalam Neraca Pembayaran Internasional (NPI), yaitu:
1. Transaksi-Transaksi di Atas Garis (Upper the Line)
2. Transaksi-transaksi di bawah garis (Below The Line), yaitu transaski
“bayangan” sebagai konsekuensi dari transaksi di atas garis.
25. TRANSAKSI-TRANSASKI DI ATAS GARIS
1) Neraca Perdagangan, mencatat ekspor dan impor khusus barang atau
komoditi.
2) Neraca Jasa, mencatat ekspor dan impor jasa atau intangible goods,
meliputi:
a. Pembayaran bunga utang LN
b. Biaya Transportasi
c. Biaya Asuransi
d. Remitansi (Upah & gaji TKI/TKW/TKA,
royalti untuk jasa konsultansi dan teknologi)
e. Pembayaran jasa dari Turisme
3) Penjumlahan Neraca Perdagangan dan Neraca Jasa disebut Neraca
Transaksi Berjalan
4) Neraca Modal, mencatat ekspor modal (capital outflow) dan impor
modal (capital inflow). Neraca Modal ini terdiri dari:
a. Investasi Langsung
b. Investasi Portofolio, yaitu pembelian surat-surat berharga
c. Investasi Lainnya, yaitu bantuan dan utang LN baik pemerintah
maupun swasta.
TRANSAKSI ATAU POS DI BAWAH GARIS (BELOW THE LINE)
1) Cadangan Devisa, yaitu seluruh valuta asing yang dikelola oleh Bank Sentral.
26. Batas aman jumlah cadangan devisa suatu negara menurut IMF adalah cukup
untuk kebutuhan 3 bulan impor
Contoh: Cadangan Devisa Indonesia saat ini (Maret 2009) adalah 54,8
milyar dolar AS atau cukup untuk impor 5 bulan
BEBERAPA MASALAH DLM NPI INDONESIA
1. Neraca jasa selalu defisit, karena:
a. Pembayaran bunga dan utang LN Indonesia yg masih besar.
b. Penggunaan jasa luar negeri seperti penggunaan kapal laut asing yg masih
tinggi
2. Komposisi Arus Modal Masuk dlm neraca modal yg lebih didominasi oleh
investasi portofolio, membuat posisi cadangan devisa rawan.
3. Pada Neraca Perdagangan, meskipun selalu surplus tetapi ekspor yg menjadi
tumpuan Indonesia:
a. Masih pada komoditas primer (pertanian & pertambangan) yg suplynya
inelastik dan harganya fluktuatif
b. Negara tujuan ekspor juga masih pada Jepang dan AS, kurang variatif
4. Impor Non-migas yg merupakan 78,2% dari total impor nilainya masih cukup
besar yaitu 71.907 juta dolar AS dengan komposisi (posisi 2007):
a. Barang Konsumsi (6,1%)
b. Bahan Baku (56,1%)
c. Barang Modal (15,9%)
Ini membuat NPI rawan defsit yg pada akhirnya dampaknya rawan thd
27. kurs Rp thd dolar AS
Neraca Pembayaran Internasional:
1. Mekanisme Pembukuan
2. Klasifikasi pos-pos dalam Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Internasional
Neraca Pembayaran (Balance of payment) adalah suatu sistem akuntansi yang
mencatat seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan penduduk
dari negara-negara lain selama kurun waktu tertentu.
Bagi Manajer dan Investor, perhatian terhadap neraca pemba-yaran setidaknya karena
alasan berikut:
• Neraca pembayaran membantu dalam meramalkan potensi pasar suatu negara,
terutama dalam jangka pendek. Suatu negara yang mengalami defisit neraca
pembayaran tidak mungkin mengimpor sebanyak bila mengalami surplus
Penting bagi manajer, investor, konsumen, dan pejabat-pejabat pemerintah karena
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel makro lain seperti Pendapatan Nasional (GNP),
kesempatan kerja, inflasi, kurs, dan tingkat bunga.
28. neraca pembayaran.
• Neraca pembayaran merupakan indikator penting adanya tekanan terhadap
kurs suatu negara. Oleh karena itu amat potensial bagi perusahaan yang
berdagang atau melakukan investasi di negara tersebut untuk memperoleh
keuntungan ataupun menderita kerugian valas.
• Negara yang mengalami defisit neraca pembayaran secara terus menerus
dapat merupakan petunjuk akan terjadinya kontrol terhadap pergerakan modal
(seperti pembayaran deviden, fee, dan bunga terhadap perusahaan/investor
asing) pada suatu hari.
ANATOMI NERACA PEMBAYARAN
REKENING2 NERACA PEMBAYARAN (1)
29. Transaksi internasional suatu negara dikelompokkan menjadi tiga tipe utama:
1. Rekening transaksi berjalan meliputi: ekspor & impor atas barang & jasa.
2. Rekening modal meliputi: semua pembelian dan penjualan aset, seperti saham,
obligasi, rekening bank, real estate, & bisnis.
3. Rekening cadangan resmi meliputi: semua pembelian & penjualan aset2 cadangan
interna-sional, seperti dollar, valas, emas, dan SDRs.
REKENING TRANSAKSI BERJALAN (1)
• Rekening transaksi berjalan dibagi menjadi empat kategori: 1. Perdagangan
barang; 2. Jasa; 3. Pendapatan faktor; 4. Transfer unilateral.
• Perdagangan barang: menunjukkan ekspor & impor atas barang nyata, seperti
minyak, gandum, pakaian, mobil, komputer, dsb.
• Jasa: meliputi pembayaran dan penerimaan untuk jasa2 hukum, konsultasi,
dan rekayasa; royelti untuk paten dan kekayaan intelektual, premi asuransi,
fee pengapalan, dan pengeluaran turis.
REKENING TRANSAKSI BERJALAN (2)
• Perdagangan dalam jasa ini sering disebut perdagangan tidak nyata.
• Pendapatan faktor: berisi sebagian besar pembayaran dan penerimaan atas
bunga, dividen, dan pendapatan lain dari investasi luar negeri yang dibuat
sebelumnya.
• Transfer unilateral: meliputi pembayaran “tak berbalas”, seperti bantuan luar
negeri, reparasi, hibah resmi dan swasta, dan hadiah.
30. REKENING TRANSAKSI BERJALAN (3)
• Unilateral transfer hanya mempunyai satu arah arus, tanpa menghilangkan
arus.
• Untuk tujuan menjaga aturan pencatatan gan-da, transfer unilateral dipandang
sebagai sua-tu tindakan membeli goodwill dari penerima.
• Neraca rekening transaksi berjalan, khususnya neraca perdagangan, cenderung
sensitif terhadap perubahan2 kurs tukar.
REKENING TRANSAKSI BERJALAN (4)
• Ketika mata uang suatu negara terdepresiasi ter-hadap mata uang partner
dagang utama, ekspor negara tersebut cenderung meningkat dan impor
menurun, & ini memperbaiki neraca perdagangan.
• Efek depresiasi mata uang pada neraca perdagangan suatu negara dapat lebih
kompleks daripada yang digambarkan sebelumnya.
• Pola reaksi nyata atas neraca perdagangan terha-dap depresiasi disebut
sebagai (J-curve effect).
REKENING MODAL (1)
• Rekening modal mengukur perbedaan antara penjualan aset2 suatu negara
kepada luar negeri dengan pembeliannya terhadap aset2 luar negeri.
• Penjualan (pembelian) atas aset2 dicatat sebagai kredit (debit) dan
menghasilkan arus masuk modal (arus keluar modal).
• Rekening modal dibagi menjadi tiga kategori: 1. Investasi langsung; 2.
31. Investasi portofolio; 3. Investasi lain.
REKENING MODAL (2)
• Investasi langsung (foreign direct investment/FDI) terjadi ketika investor
memperoleh suatu kontrol atas bisnis luar negeri.
• Investasi portofolio: menunjukkan penjualan dan pembelian atas aset2
keuangan luar negeri seperti saham, obligasi, yang tidak melibatkan transfer
kontrol.
REKENING MODAL (3)
• Investasi portofolio internasional dilakukan pada sekuritas ekuitas dan
sekuritas utang.
• Investasi lain: meliputi transaksi dalam mata uang, deposito bank, kredit
perdagangan, dsb.
• Investasi lain sangat sensitif terhadap perubahan tingkat bunga relatif antar
negara dan perubahan yang diantisipasi dalam kurs tukar.
KETIDAKSESUAIAN STATISTIK
• Ketidaksesuaian statistik menunjukkan transaksi yang terabaikan/hilang dan
tidak tercatat (karena dikerjakan pada waktu dan tempat yang berbeda,
mungkin menggunakan metode yang berbeda).
• Neraca semua atau neraca penyelesaian resmi: BOP kumulatif yang dihitung,
yang melibat-kan rekening transaksi berjalan, rekening modal, dan
ketidaksesuaian statistikal.
32. REKENING CADANGAN RESMI
• Aset2 cadangan resmi meliputi: emas, valas, dan SDRs, atau pinjaman baru
dari bank sentral luar negeri.
• Aset2 cadangan resmi digunakan oleh bank sentral untuk melakukan
pembayaran bersih kepada luar negeri karena BOP defisit.
• Pembayaran defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral
luar negeri.
• Jika BOP surplus, bank sentral dapat membayar utang luar negerinya atau
memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri.
• Rekening cadangan resmi melibatkan transaksi yang diambil oleh otoritas
untuk membelanjai semua neraca & mengintervensi di pasar valas.
• Aset cadangan internasional setelah 1945, meliputi: 1. Emas; 2. Valas; 3.
SDRs; dan 4. Posisi cadangan di IMF.
PERSAMAAN NERACA PEMBAYARAN (1)
• Ketika rekening BOP dicatat dengan benar, neraca kombinasi atas rekening
berjalan (BCA), rekening modal (BKA), rekening cadangan (BRA) harus nol.
• Secara matematis, BOP dapat ditulis sbb.:
BCA + BKA + BRA = 0
• BOPI mengindikasikan bahwa suatu negara yang BOP-nya surplus atau
defisit selaras dengan kenaikan atau penurunan cadangan resminya.
33. PERSAMAAN NERACA PEMBAYARAN (2)
• Pada regim kurs tetap: negara mempertahankan cadangan resmi dengan
mengijinkan mereka mempunyai BOP disekuilibrium:
BCA + BKA 0.
• Pada regim kurs tukar tetap:
BCA + BKA = -BRA.
• Pada regim kurs tukar fleksibel murni, bank sentral tidak akan mengintervensi
di pasar valas.
PERSAMAAN NERACA PEMBAYARAN (3)
• Dalam kenyataannya, bank sentral tidak butuh untuk mempertahankan
cadangan resmi.
• Pada regim kurs tukar fleksibel murni:
BCA = -BKA
• Surplus atau defisit rekening transaksi berjalan harus diselaraskan dengan
defisit atau surplus rekening modal, dan sebaliknya.
• Dalam sistem kurs tukar mengambang tidak murni, di mana bank sentral
secara bijaksana membeli & menjual valas, sehingga persamaan di atas tidak
dipegang secara kaku.
PENANGGULANGAN DEFISIT REKENING TRANSAKSI BERJALAN
34. Defisit rekening transaksi berjalan dapat ditanggulangi dengan beberapa cara sbb.:
• 1. Depresiasi mata uang: depresiasi membantu mengurangi defisit
perdagangan. Perubahan kurs tukar dan neraca perdagangan ditentukan oleh
faktor-faktor ekonomi yang lebih fundamental.
• 2. Proteksionisme: pembebanan atas tarif, kuota, atau bentuk pengekangan
lain terhadap impor luar negeri.
• 2. Mengakhiri kepemilikan luar negeri atas aset-aset domestik: penghentian
arus masuk modal luar negeri, dengan mengurangi penawaran modal yang
tersedia, akan meningkatkan tingkat bunga domestik riel. Tingkat bunga lebih
tinggi akan lebih merang-sang tabungan karena biaya peluang konsumsi
meningkat seiring dengan tingkat bunga riel.
• 3. Menaikkan tingkat tabungan: mengurangi tingkat konsumsi (termasuk
produk dari luar negeri), sehingga impor produk dari luar negeri menurun.
• 4. Defisit transaksi berjalan mengarahkan pada pengangguran. Argumennya,
barang dan jasa yang diimpor merupakan pengganti barang dan jasa domestik,
sehingga lapangan pekerjaan domestik menjadi mahal (kesempatan kerja
turun).
TREN NERACA PEMBAYARAN DI NEGARA-NEGARA UTAMA (1)
• BOP (BCA dan BKA) negara-negara yang dianalisis: Cina, Jepang, Jerman,
Inggris, dan Amerika Serikat.
• BCA surplus (defisit): ekspor > (<) impor. BKA surplus (defisit): penjualan
aset keuangan > (<) pembelian aset keuangan.
• Cina: BCA berfluktuasi, tetapi sejak 1994–2003 cenderung surplus. BKA
berfluktuasi, tetapi mayoritas surplus, kecuali pada 1983, 1984, 1992, dan
35. 1998.
Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional: Cash,
Open Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-
redit, Private Compensation
Definisi
Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh
negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan
kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya.
Pembayaran dalam perdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui
bank.
Cara Pembayaran Internasional
1. Cash Payment
Pembayaran secara tunai (cash) biasanya dilakukan oleh eksportir
yang belum kenal dengan importir atau kurang percaya akan bonafiditas
importir. Cara pembayaran tunai di antaranya dilaksanakan melalui :
a. Wesel Bank atas Unjuk (Bankers Sight Draft) yaitu surat perintah
yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya
di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada si pembawa
36. surat wesel.
b. Telegraphic Transfer (T/T), yaitu perintah pembayaran yang
dikirimkan melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke bank
korespondennya di luar negeri.
2. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan cara
open account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat
perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah
beberapa waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan cara itu, risiko
sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir harus mempunyai
banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang
asing maka risiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.
3. Letter of Credit
L/C (Letter of Credit) adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh
bank atas nama salah satu nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau
sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang
bersangkutan atau atas salah satu bank korespondennya, berdasarkan kondisi-
kondisi yang tercantum pada instrumen itu. Eksportir terjamin akan
pembayarannya bila ia memenuhi persyaratan yang diminta oleh importir,
demikian pula importir.
4. Private Compensation
Private compensation adalah suatu metode pembayaran internasional yang
dilakukan antara pembeli dan penjual dengan jalan melakukan kompensasi
penuh atau sebagian utang piutang baik secra langsung maupun tidak
langsung sehingga mengurangi atau meniadakan transfer valas ke luar negeri.
37. 5. Commercial Bills of Exchange
Commercial bills of exchange yang sering disebut juga wesel (draft)
atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah
kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu di masa
datang. Surat perintah semacam itu sering disebut wesel.
Pasar Valuta Asing
Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis mata uang yang digunakan di negara
lain. Karena adanya perbedaan nilai mata uang, maka dikenallah apa yang disebut
dengan kurs (nilai -tukar). Valuta asing dapat diperoleh di pasar valuta asing.
Pasar valuta asing adalah tempat membeli/menukar mata uang asing untuk keperluan
internasional.
Fungsi Pasar Valuta Asing
• Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari suatu
negara ke negara lain (misal melalui clearing)
• Memperlancar terjadinya kegiatan ekspor/impor.
• Memungkinkan dilakukan hedging. Hedging adalah tindakan pihak tertentu
untuk menghindari kerugian akibat kemungkinan terjadinya perubahan kurs
valuta asing di masa yang akan datang.
Sistem Kurs Valuta Asing
1. Sistem Kurs Tetap
Menurut sistem kurs tetap (fixed exchange rate), nilai tukar mata uang suatu
negara terhadap mata uang negara lainnya ditetapkan oleh pemerintah.
38. Walaupun nilai tukar ditetapkan oleh pemerintah, namun tidak berarti bahwa
tidak ada perubahan permintaan dan penawaran atas suatu mata uang di pasar
valuta asing.
Dampak dari perubahan permintaan dan penawaran mata uang asing di pasar
valuta asing tersebut akan diredam oleh pemerintah.
Jika terjadi kelebihan penawaran, pemerintah akan membelinya. Sebaliknya,
jika terjadi kelebihan permintaan terhadap mata uang asing tertentu,
pemerintah akan menjual persediaan mata uang yang dimilikinya.
2. Sistem Kurs Bebas
Kurs bebas adalah nilai kurs uang ditentukan oleh kekuatan pasar, yang biasa
juga disebut dengan kurs mengambang.
Keuntungan dari sistem kurs bebas adalah bahwa tingkat kurs yang berlaku
selalu sama dengan tingkat kurs keseimbangan.
Jadi, tidak ada masalah pasar gelap dan akibat negatifnya.
Dalam sistem kurs devisa yang betul-betul mengambang, tidak ada masalah
surplus atau defisit-neraca pembayaran, sebab bekerjanya pasar selalu
menyeimbangkan jumlah devisa yang masuk dengan devisa yang keluar.
3. Sistem Kurs Mengambang Terkendali
39. Pada sistem kurs mengambang terkendali, nilai tukar pada dasarnya
ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
Nilai kurs bebas bergerak untuk naik atau turun. Namun, untuk menghindari
gejolak yang terlalu tajam, pemerintah melakukan intervensi atau campur
tangan sampai batas-batas yang telah ditentukan, misalnya 5 % di atas atau di
bawah kurs keseimbangan.
Batas yang digunakan untuk mengatakan bahwa perubahan nilai tukar
dianggap terlalu tajam ditentukan oleh bank sentral.
Campur tangan pemerintah dalam mempengaruhi nilai kurs ini dapat
dilakukan secara langsung (membeli maupun menjual valuta asing di pasar)
mau pun secara tidak langsung (misalnya melalui pengaturan tingkat bunga).