Dokumen tersebut membahas tentang derivatif, lindung nilai, dan jenis-jenis kontrak derivatif seperti forward, futures, swap, dan credit default swap beserta contoh-contoh penerapannya dalam mengelola risiko perusahaan.
2. PENDAHULUAN
Derivatif adalah Instrumen Keuangan yang
tingkat pengembaliannya atau payoff nya
diperoleh dan atau diturunkan dari tingkat
pengembalian underlying financial
instrument atau aset lainnya.
Beberapa contoh derivatif antara lain:
⊸ Options
⊸ Forward
⊸ Futures
3. Lindung Nilai adalah cara perusahaan untuk
mengurangi risiko. Penggunaan derivatif oleh
perusahaan untuk menurunkan risk exposure
perusahaan disebut dengan lindung nilai
(hedging). Lindung nilai mengimbangi risiko lain
yang dimiliki perusahaan, misalkan risiko disuatu
proyek, dengan menggunakan satu atau lebih
transaksi derivatif.
4. FORWARD
CONTRACT
Forward Contract adalah kontrak bilateral antara kedua
belah pihak yang mewajibkan satu pihak untuk
membali dan pihak lain untuk menjual asset dalam
jumlah tertentu, pada harga yang disepakati, pada
tanggal tertentu dimasa depan. Pihak yang setuju untuk
membeli forward contract disebut memiliki posisi long
sedangkan pihak yang setuju untuk menjual disebut
memiliki posisi short.
5. FORWARD CONTRACT
SETTLEMENT
Saat forward contract berakhir terdapat 2 cara yang dapat
dilaksanakan:
1. Pengiriman Fisik
Pihak penjual dalam kontrak mengirimkan asset kepada
pembeli dan pembeli membayar dengan uang tunai
2. Cash settlement
Tidak ada pengiriman aset secara fisik tetapi pihak – pihak
yang melaksanakan perjanjian harus menutup segala
posisi terbukanya dengan melakukan pembayaran atau
penerimaankas berdasarkan selisih antara harga
settelement dengan harga settlement sebelumnya.
6. FUTURE CONTRACT
Kontrak pengiriman yang mewajibkan
posisi long untuk membeli dan pihak
short untuk menjual sejumlah tertentu
dari aset pada harga tertentu untuk
tanggal tertentu dimasa depan. Dapat
diselesaikan secara tunai
7. contract dengan forward
contract :
Future Contract Forward Contract
Diperdagangkan di bursa Kontrak pribadi dan tidak
diperdagangkan
Terstandarisasi Kontrak disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan pihak yang
bertransaksi
Ada clearing house yang menjadi
pihak berlawanan dengan seluruh
pihak yang bertransaksi
Umumnya tidak diatur
Diatur oleh pemerintah
8. Market – to – market dalam future
contract
Dalam Future Contract terdapat kegiatan
mark-to market setiap harinya yaitu
membandingkan harga hari ini dengan
hari sebelumnya.
9. Ada dua alternatif posisi yang bisa dilakukan investor yaitu sebagai berikut ini
1. Short hedge (menjual futures)
Investor yang mengambil posisi ini mempunyai komoditi atau aset yang menjadi
underlying dalam kontrak futures yang akan dijualnya secara fisik. Dengan menjual
futures maka investor akan terlindung dari risiko penurunan harga yang mungkin akan
terjadi di masa yang akan datang, sebagai akibat fluktuasi harga komoditi di masa
depan.
2. Long hedge (membeli futures)
Pada posisi ini investor tidak memiliki komoditi atau aset yang menjadi underlying pada
kontrak futures yang akan dibelinya. Hal ini dilakukan investor yang berkeinginan untuk
memiliki komoditi atau aset tersebut di masa datang, sehingga dengan cara membeli
kontrak futures terhadap komoditi atau aset tersebut, maka investor dapat terlindung dari
risiko kenaikan harga di masa yang akan datang.
10. Interest Rate Futures Contracts
a) Pricing of treasury bonds
Adalah cara dalam mendiskontokan setiap
arus kas dari obligasi dengan spot rate pada
saat arus kas diterima. Pembayaran kupon
dapat dilakukan pada tiap semester, yang
menyebabkan spot rate yang dinyatakan
pada tiap semester.
11. b) Pricing of forward contracts
Forward contract dilakukan diantara dua pihak tertentu dan
kontraknya bersifat khusus sesuai perjanjian kedua belah
pihak, sehingga tidak ada kontrak yang standard. Forward
Contract tidak diperdagangkan secara terbuka di pasar
bursa. Pada forward contract, biasanya disebutkan satu
tanggal tertentu mengirimkan produk yang akan dibeli,
sehingga selalu diselesaikan pada saat tanggal jatuh
tempo. Penyelesaian forward contract biasanya pada
tanggal jatuh tempo dengan pengiriman produk yang dijual
atau pembayaran dengan cash.
12. c) Future contracts
Future Contract adalah transaksi derivatif
yang diperdagangkan di pasar bursa,
sehingga perjanjiannya bersifat standard.
Karena diperdagangkan di bursa, maka
Future Contract dapat diperjual belikan
dan tersedia banyak pilihan Contract
dengan variasi underlying asset.
Tanggal pengiriman tidak disebutkan pada
satu tanggal tertentu, tapi pada rentang waktu
tertentu. Karena waktu pengiriman produk
pada rentang waktu tertentu, maka
penyelesaian kontrak bersifat harian.
Perjanjian ini biasanya berakhir sebelum
tanggal jatuh tempo. Sebagian besar dari
Future Contract tidak berakhir dengan
penyerahan produk secara aktual.
13. Contoh lindung nilai dengan menggunakan interest rate futures:
⊸ Bank Matahari pada tanggal 1 Maret berjanji untuk memberikan kredit ke
sejumlah debitor sebesar Rp 1 triliun pada tanggal 1 Mei. Kredit tersebut
berjangka waktu 20 tahun. Pembayaran pokok dilakukan pada saat jatuh
tempo saja. Sedangkan, bunga sebesar 12% dibayarkan setiap bulan.
Dengan adanya janji tersebut dapat dikatakan debitor membeli forward
contract terhadap kredit perbankan.
⊸ Bank matahari tidak ingin mendanai Rp 1 triliun dari kas perusahaan
sendiri, oleh karena itu Matahari menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 trilun
kepada investor pada tanggal 15 April dengan jangka waktu 20 tahun
14. ⊸ Terdapat dua kemungkinan apabila suku bunga sudah naik diatas 12% atau
turun dibawah 12%. Jika suku bunga naik diatas 12% maka obligasi Bank
Matahari akan terjual dibawah Rp 1 triliun, misal harganya adalah Rp 950
miliyar, sehingga Bank Matahari akan menanggung Rp 50 miliar dari kasnya
sendiri
⊸ Jika suku bunga turun dibawa 12% , maka obligasi akan terjual diatas Rp 1
triliun misalkan Rp 1,05 triliun. Sehingga bank matahari memperoleh
keuntungan sebesar Rp 50 miliyar.
⊸ Untuk meminimalkan risikonya Bank Matahari dapat menggunakan treasury
bond futures contracts. Penggunaan treasury bond futures contracts
digunakan untuk mengimbangi “keuntungan” dan “kerugian” yang mungkin
timbul dari cash markets.
14
15. Cash markets Future markets
1 Maret
Bank Matahari membuat
forward contract untuk
meminjamkan Rp 1 triliun
dalam 20 tahun pinjaman
diberikan 1 Mei.
Bank Matahari menerbitkan
Treasury bond future
contracts
15 April
Bank Matahari menerbitkan
Obligasi
Bank Matahari membeli
seluruh Treasury bond future
contracts
Apabila suku bunga naik
Obligasi akan terjual
dibawah Rp 1 triliun. Bank
Matahari akan rugi karena
harus menambah dana
internal
Future contract akan turun
juga saat suku bunga naik.
Karena Bank Matahari
membeli kembali future
contract di harga yang lebih
murah Bank Matahari akan
mendapakan “laba”
Apabila suku bunga turun
Obligasi akan terjual di atas
Rp 1 triliun. Bank matahari
memperoleh “keuntungan”
karena memperoleh dana
sisa.
Future contract akan naik
juga saat suku bunga turun.
Karena bank matahari
membeli kembali futures
contract dengan harga yang
lebih mahal. Bank akan
mengalami kerugian.
16. Lindung Nilai Duration
⊸ Merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui
dampak dari perubuhan suku bunga terhadap nilai
obligasi.
Perubahan tingkat suku bunga terhadap harga tentunya
akan mengartikan bahwa lamanya atau durasi dari
lindung nilai(hedging) juga akan mempengaruhi nilai dari
lindung nilai yang dilakukan.Kembali kepada obligasi,
apabila terdapat 5 tahun diskon bon dengan harga
$110,tingkat suku bunga 10%, dan nilai nominalnya
$100, maka
⊸ Nilai 1 tahun Obligasi Nilai 5 tahun Obligasi
⊸ $110/1.10= $100 $110/(1.10)^5 = $100
16
17. ⊸ kesepakatan antara dua pihak(perusahaan) untuk saling
mempertukarkan aruskas di masa tertentu (selama kurun waktutertentu)
yang akan datang Dalam kesepakatanditentukan se!ara spesifik tanggal
pem"ayarantunai dan !ara menghitung jumlah tunai yang akansaling
dipertukarkan (di"ayarkan masing$masingpihak) %iasanya di dalam
perhitungan telahdipertim"angkan&diperhitungkan nilai yang
akandatang tingkat "unga, kurs mata uang, dan varian lainnya yang
relevan. Terdapat beberapa macam swaps antara lain
o interest rate swaps,
o currency swaps, dan
o credit default swaps.
17
Swap Contract
18. Interest rate swap pada dasarnya merupakan suatu persetujuan
antara dua pihak untuk menukarkan pembayaran bunga untuk
suatu periode tertentu atas dasar suatu notional value yang
disetujui bersama dan dicirikan, sebagai tujuan utamanya, oleh
konverrsi pembayaran bunga tetap (fixed rate) ke dalam
pembayaran bunga mengambang.
Contoh
Interst Rate Swap yaitu PT X meminjam uang Rp 100 juta
kepada bank B dengan tingkat suku bunga mengambang
pertahun. Untuk mengantisipasi perubahan tingkat suku bunga
dimasa yang akan datang PT X melakukan kontrak interest rate
swap dengan suku bunga sebesar 7% pada Bank B
Interest Rate Swap
18
19. Adalah transaksi yang memperukarkan kewajiban untuk
membayar arus kas dalam mata uang dengan kewajiban
untuk membayar dalam mata uang lain. Skema ini digunakan
oleh perusahaan yang melakukan ekspor dan impor.
Contoh PT. A memproduksi kopi yang dijual ke negara-negara
eropa. PT.A memperoleh uang dalam bentuk euro sebesar 50
juta euro dalam 1 tahun. Di sisi lain euro gmbh berkedudukan
di Jerman melakukan ekspor kopi ke Indonesia dan akan
dibayar dalam bentuk rupiah sebesar Rp750 miliar dalam 1
tahun ke depan. PT.A dapat melakukan currency swaps
dengan eurpe gmbh. PT.A dapat menyerahkan 50 juta euro
ke gmbh dan akan menerima rp 750 miliar dari eurpe gmbh.
Currency Swap
20. Asuransi atas turunnya nilai obligasi karena debitor gagal
melakukan pembayaran.
Contoh PT B melakukan peminjaman sebesar 2 triliun
terhadap Bank C dengan suku bunga sebesar JIBOR +
2%. Bank C takut jika PT B tidak bisa melunasi hutangnya.
Bank B membayar credit protecion sebesar 100 bps
kepada pihak lain yaitu Asuransi D. Asuransi D akan
membayar kepada Bank C jika perusahaan B tidak bisa
melunasi pembayaran.
Credit default swap
21. Penggunaan Derivatif
⊸ Banyak perusahaan menggunakan derivatif dibandingkan
perusahaan kecil. Derivatif yang digunakan yaitu suku bunga dan
mata uang. Penggunaan derivatif suku bunga lebih besar sekitar
70% dan untuk derivatif mata uang sebesar 55-70%. Derivatif
biasanya digunakan untuk mengelola liabilitas aset. Sekiar 60%
perusahaan menggunakan untuk mengelola risiko liabilitas. Hanya
55% perusahaan menggunakan derivatif untuk mengelola aset
jangka pendek dan sisanya sebesar 30% untuk mengelola resiko
aset jangka panjang.
21