SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
Download to read offline
Pertemuan Ke-12
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
1
Pendahuluan
Statistik parametrik yang digunakan untuk mencari
perbedaan atau persamaan dua rata-rata adalah Uji-t,
dan analysis of varians (anova/ anova) digunakan untuk
mencari perbedaan atau persamaan beberapa rata-rata.
Sebenarnya, uji-t bisa digunakan untuk beberapa rata-
rata secara bertahap. Jika hanya ada dua kelompok
sampel perlu dilakukan satu kali uji-t. Namun, jika lebih
dari dua kelompok sampel maka diperlukan beberapa
kali uji-t.
2Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Pendahuluan
Misalnya ada tiga rata-rata kelompok, yaitu: I, II,
dan III. Agar uji-t dapat dipakai mula-mula
dicari I dengan II, kemudian I dengan III, dan
akhirnya II dengan III. Dengan demikian tiga
kali menggunakan uji-t.
Penggunaan uji-t pada contoh di atas kurang
efektif, pengujian lebih tepat menggunakan uji
beberapa rata-rata (anova), sebab:
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 3
Pendahuluan
 Setiap kali menggunakan uji-t, maka akan
terjadi kesalahan atau penyimpangan sebesar
(1 – α)k, di mana k = sekian kali menggunakan
uji-t.
 Seandainya 3 kali menggunakan uji-t dengan
α = 0,05, maka akan terjadi kesalahan atau
penyimpangan sebesar (1 – 0,05)3 = 0,14 atau
jika α = 0,01 akan terjadi kesalahan sebesar (1
– 0,01)3 = 0,999.
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 4
Pendahuluan
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 5
 Banyak uji-t digunakan rumus:
 Seandainya ada empat rata-rata (n = 4), maka
banyaknya uji-t yang dilakukan adalah:
2
1)-n(n
6
2
1)-4(4

Pendahuluan
Menurut Wibisono (2005:479) analisis varians (analisis
ragam) adalah suatu metode untuk menguraikan
keragaman total menjadi komponen-komponen yang
mengukur berbagai sumber keragaman.
Dalam analisis ini, selalu mengasumsikan bahwa
sampel acak yang dipilih berasal dari populasi yang
normal dengan varians (ragam) yang sama, kecuali bila
sampel yang dipilih cukup besar, asumsi tentang
distribusi normal tidak diperlukan lagi.
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 6
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
7
Anova Satu Arah (One Way Anova)
Klasifikasi anova:
 Anova satu arah (single factor experiment)
 Anova dua arah (two factor experiment)
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
8
Metode Mengajar
A B C D
Sampel Sampel Sampel Sampel
Metode Mengajar
Jenis Kelamin
L Sampel Sampel Sampel
P Sampel Sampel Sampel
Anova Satu Arah (One Way Anova)
Variabilitas dalam anova
Perhitungan anova didasarkan atas
variance. Ukuran yang baik untk melihat
variabilitas adalah simpangan baku maupun
variansi
Pengujian total variabilitas dalam anova
dikelompokkan menjadi tiga bagian.
9
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Satu Arah (One Way Anova)
1. Variabilitas antar kelompok (between
treatment variability).
Merupakan variansi rata-rata kelompok
sampel terhadap rata-rata
keseluruhannya. Variansi dalam hal ini
lebih terpengaruh oleh adanya
perbedaan perlakuan (treatment) antar
kelompok, disingkat SSb (Sum Square
Between).
10
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Satu Arah (One Way Anova)
Untuk menghitung SSb (Sum Square Between) atau jumlah
kuadrat antar kelompok, dapat digunakan rumus:
atau
Keterangan :
k = banyaknya kelompok
T = total X masing-masing kelompok
G = total X keseluruhan
n = jumlah sampel masing-masing kelompok
N = jumlah sampek keseluruhan
11





 

k
n
2
2
b
)X(
-X.SS
N
GT
SS
22
b 
n
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Satu Arah (One Way Anova)
2. Variabilitas dalam kelompok (within
treatment variability).
Merupakan variansi yang ada pada masing-
masing kelompok. Banyaknya variansi akan
tergantung pada banyaknya kelompok, dan
variansi di sini tidak terpengaruh oleh
adanya perbedaan perlakuan (treatment)
antar kelompok, disingkat SSw (Sum Square
Within).
12
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Satu Arah (One Way Anova)
Untuk menghitung SSw (Sum Square Within) atau
jumlah kuadrat dalam kelompok, dapat digunakan
rumus:
SSw = SSmk
Keterangan :
SSmk = jumlah kuadrat simpangan masing-masing
kelompok.
13
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Satu Arah (One Way Anova)
3. Jumlah Kuadrat Penyimpangan Total (Total
Sum of Squares).
Merupakan jumlah kuadrat selisih antara skor
individu dengan rata-rata totalnya, disingkat
SSt(Total Sum Squares). Dapat dicari dengan
rumus:
Atau jika telah mengetahui besarnya SSb dan SSw,
maka SSt dapat dihitung dengan: SSt = SSb + SSw
14
N
G
XSS
2
2
t 
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Satu Arah (One Way Anova)
Derajat kekebasan (dk)
Dalam anova dk akan sebanyak variabilitasnya, oleh
karena ada tiga variabilitas maka dk juga berjumlah tiga,
yaitu:
1. dk SSt = N – 1 atau dk SSt = dk SSb + dk SSw
2. dk SSw = ∑(n – 1) atau dk SSw = N – k
3. Dk SSb = k – 1
Ket: N = jumlah sampel keseluruhan
k = banyaknya kelompok
15
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Satu Arah (One Way Anova)
Deviasi Rata-Rata Kudarat (Mean Squared Deviation)
Tahap berikutnya, mencari variansi antar dan dalam
kelompok. Variansi merupakan hasil bagi SS dengan
derajat kebebasan. Dalam anova variansi antar dan dalam
kelompok sering disebut dengan deviasi rata-rata kuadrat
(mean squared deviation) dsingkat MS. Untuk mencari MS
digunakan rumus:
16
dk
SS
MS 
b
b
b
SSdk
SS
MS 
w
w
w
SSdk
SS
MS 
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Satu Arah (One Way Anova)
Menghitung nilai F
Untuk menghitung nilai F digunakan rumus:
17
w
b
MS
MS
F 
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Satu Arah (One Way Anova)
Tabel Ringkasan Anova
18
Sumber
Variansi
SS dk MS F
Antar
kelompok
SSb k – 1 MSb
Dalam
kelompok
SSw N – k MSw
Total SSt N – 1
w
b
MS
MS
F 
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Contoh:
Hasil penelitian tentang hasil belajar siswa yang
diajar dengan menggunakan metode berbeda: A,
B, dan C sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, hitunglah SSt, SSb, SSw!
19
Metode A Metode B Metode C
8 10 5
6 7 7
7 8 8
5 6 4
9 9 6
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Langkah 1: Menentukan hipotesis penelitian
Ho: rata-rata hasil belajar siswa yang diajar
dengan metode A, B, dan C tidak
berbeda/ sama.
H1: rata-rata hasil belajar siswa yang diajar
dengan metode A, B, dan C berbeda/
tidak sama.
20
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Langkah 2: Menentukan hipotesis statistik
Ho: µ1 = µ2= µ3
H1: paling sedikit salah satu µ tidak sama
dengan yang lain
Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian
Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima
(Irianto, 2010:227)
21
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Langkah 4: Melakukan perhitungan
22
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
XA XA
2 XB XB
2 XC XC
2
8 64 10 100 5 25
6 36 7 49 7 49
7 49 8 64 8 64
5 25 6 36 4 16
9 81 9 81 7 49
35 255 40 330 30 190
Penyelesaian
Dari tabel di atas, diperoleh:
TA = 35 TB = 40 TC = 30
nA = 5 nB = 5 nC = 5
G = 105
N = 15
∑X2 = 255 + 330 + 190 = 775
23
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Menghitung masing-masing jumlah kuadrat:
24
N
G
XSS
2
2
t 
15
105
775
2

735775 
40
N
GT
SS
22
b 
n
15
105
5
30
5
40
5
35 2222

15
11025
5
90016001225



10735745 
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
SSt = SSb + SSw
SSw = SSt - SSb
= 40 – 10
= 30
Mencari derajat kebebasan (dk):
dk SSt = N – 1
dk SSt = 15 – 1 = 14.
25
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Mencari derajat kebebasan (dk):
dk SSw = ∑(n – 1) atau dk SSw = N – k
Maka :
dk SSw = (5 – 1)+(5 – 1)+(5 – 1)
= 4 + 4 + 4
= 12
atau :
dk SSw = N – k dk SSb = k – 1
= 15 – 3 = 3 – 1 = 2
= 12
26
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Deviasi Rata-Rata Kudarat/ Mean Squared
Deviation (MS)
27
b
b
b
SSdk
SS
MS 
w
w
w
SSdk
SS
MS 
5
2
10
MSb  5,2
12
30
MSw 
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Menghitung nilai F
28
w
b
MS
MS
F  2
2,5
5
F 
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Tabel Ringkasan Anova:
29
Sumber
Variansi
SS dk MS F
Antar
kelompok
SSb k – 1 MSb
Dalam
kelompok
SSw N – k MSw
Total SSt N – 1
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
w
b
MS
MS
F 
Penyelesaian
Tabel Ringkasan Anova:
30
Sumber
Variansi
SS dk MS F
Antar
kelompok
10 2 5
2
Dalam
kelompok
30 12 2,5
Total 40 14
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Tabel Ringkasan Anova dengan SPSS:
31
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Langkah 5: Mencari Ftabel
Untuk melihat Ftabel diperlukan α dan dk, dk yang
digunakan ada 2 macam, yaitu dk SSb dan dk SSw.
Dalam tabel F, SSb sebagai pembilang (kolom atas dari
kiri ke kanan), sedangkan dk SSw merupakan penyebut
(kolom kiri dari atas kelompok bawah). Perpotongan
antara SSb dan dk SSw merupakan titik kritis peneriman
hipotesis nol. Pada contoh di atas nilai Ftabel adalah:
α = 0,05 maka F(2,12) = 3,88
α = 0,01 maka F(2,12) = 6,93
32
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian
Langkah 6: Membandingkan Fhitung dengan
Ftabel dan menarik kesimpulan
Karena Fhitung < Ftabel untuk α = 0,05 atau 2 < 3,88 maka
Ho diterima artinya bahwa rata-rata hasil belajar siswa
yang diajar dengan metode A sama dengan rata-rata
hasil belajar siswa yang diajar dengan metode B dan
sama pula dengan rata-rata hasil belajar siswa yang
diajar dengan metode C. Implikasi dari dari pernyataan
tersebut adalah metode A, B dan C tidak mempunyai
efek yang berbeda terhadap hasil belajar siswa.
33
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
34
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Analisis varians yang tidak hanya memiliki satu
variabel disebut dengan analisis varians klasifikasi
ganda atau jamak.
Jika dalam analisis varians satu arah hanya
memiliki variabel kolom, maka dalam analisis
varians dua arah memiliki variabel kolom dan
variabel baris.
Dengan demikian akan diperoleh interaksi antara
kolom dengan baris.
35
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Anova dua arah menunjukkan adanya
variabel bebas, banyaknya sel diperoleh dari
hasil kali banyaknya penggolongan setiap
variabel.
Misalnya variabel A terdapat 2 klasifikasi,
variabel B terdapat 3 klasifikasi, variabel C
terdapat 2 klasifikasi, maka banyaknya sel
adalah 2 x 3 x 2 = 12 buah sel.
36
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Apabila design yang dikembangkan untuk mencari
ada tidaknya perbedaan dari 2 variabel bebas, dan
masing-masing variabel bebas dibagi dalam 2
kelompok maka design yang dikembangkan itu
disebut dengan two factorial design (2 x 2).
Dalam kasus ini peneliti akan menghadapi
kelompok sebanyak hasil kali banyaknya
kelompok variabel bebas kedua.
37
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Misalnya kita mempunyai variabel bebas
metode mengajar dan jenis kelamin.
Untuk variabel bebas metode mengajar
dikelompokkan menjadi 3 (metode A, B dan
C), sedangkan untuk variabel jenis kelamin
dibagi 2 yaitu laki-laki dan perempuan.
38
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Dalam hal ini banyaknya kelompok yang
akan dihadapi adalah 3 x 2 = 6. Perhatikan
ilustrasi berikut:
39
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Jenis Kelamin
Metode Mengajar
A B C
Laki-laki
Perempuan
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Perhitungan anova dua arah
Anova dua arah menggunakan uji-F, di mana:
1. Variance antar kelompok diasumsikan, sebab:
a. Efek perlakuan, di mana berkemungkinan hanya faktor A
atau faktor B atau interaksi A x B yang berpengaruh.
b. Perbedaan individual
c. Error eksperimental
2. Variance dalam kelompok diasumsikan, sebab:
a. Perbedaan individual
b. Error eksperimental
40
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Untuk mempermudah perhitungan anova 2 arah, perlu dipahami
simbol-simbol sebagai berikut:
G : jumlah skor keseluruhan (nilai total pengukuran variabel terikat
untuk seluruh sampel)
N : banyaknya sampel keseluruhan (penjumlahan banyaknya sampel
pada masing-masing sel)
A : jumlah skor masing-masing baris (jumlah skor masing-masing baris
pada faktor A)
B : jumlah skor masing-masing baris (jumlah skor masing-masing baris
pada faktor B)
p : banyaknya kelompok pada faktor A
q : banyaknya kelompok pada faktor B
n : banyaknya sampel masing-masing sel
41
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Menghitung SSt dengan rumus:
dengan dk = N – 1
Menghitung SSb dengan rumus:
dengan dk = pq – 1
42
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
N
G
XSS
2
2
t 
N
G
n
AB
SS
22
b 
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Menghitung SSw dengan rumus :
SSw = SSt – SSb
dengan dk = (n – 1) atau dk = N – pq
43
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Dalam anova dua arah mengandung asumsi yang
agak berbeda dengan anova satu arah (sumber
varians antar kelompok) sehingga SSb terdiri dari 3
macam SS, yaitu:
• SSA merupakan besarnya sumbangan faktor A
terhadap keseluruhan efek perlakuan.
• SSB merupakan besarnya sumbangan faktor B
terhadap keseluruhan efek perlakuan.
• SSAB merupakan besarnya sumbangan kedua faktor
secara bersama terhadap keseluruhan efek
perlakuan.
44
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
SS (sum of squares) dihitung dengan rumus:
dengan dk SSA = p – 1
dengan dk SSB = q – 1
dengan:
dk SSAB = dk SSb – dk SSA – dk SSB
atau dk SSAB = dk SSA x dk SSB
atau dk SSAB = (p – 1)(q – 1)
45
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
N
G
qn
A
SS
22
A 
n
G
pn
B
SS
22
B 
BAbAB SSSSSSSS 
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
MS (mean squares) dalam anova dua arah terdiri dari
tiga macam di samping MSw, karena anova dua arah
akan menguji tiga hipotesis.
Mean squares faktor A dihitung dengan rumus:
Mean squares faktor B dihitung dengan rumus:
46
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
A
A
A
SSdk
SS
MS 
B
B
B
SSdk
SS
MS 
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Sum squares untuk interaksi dihitung
dengan rumus:
Menghitung nilai F dengan rumus:
47
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
AB
AB
AB
SSdk
SS
MS 
w
A
A
MS
MS
F 
w
B
B
MS
MS
F 
w
AB
AB
MS
MS
F 
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Kriteria penarikan kesimpulan:
Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima
(Irianto, 2010:227)
48
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Anova Dua Arah (Two Way Anova)
Tabel ringkasan anova
49
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
Sumber Varians SS dk MS F
Baris (A)
Kolom (B)
Interaksi (A x B)
Dalam sel (w)
Total
Contoh:
Suatu eksperimen metode mangajar yang
terdiri dari tiga macam metode (A, B dan C)
diterapakan untuk siswa SLTA dengan
memperhatikan kemampuan siswa
(intelegensi siswa) tinggi dan rendah.
Dari hasil tes setelah eksperimen selesai
penyebaran skornya sebagai berikut:
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 50
Contoh:
Peneliti ingin mengetahui:
1. Apakah intelegensi (tingkat rendah) mempunyai efek terhadap hasil belajar yang
berbeda?
2. Apakah metode mangajar (A, B dan C) mempunyai efek terhadap hasil belajar yang
berbeda?
3. Apakah intelegensi (tinggi rendah) berinteraksi dengan metode mengajar (A, B dan
C) ?
Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 51
Intelegensi
Metode Mengajar
A(B1) B(B2) C(B3)
Rendah (A1)
40
30
50
70
50
60
70
70
65
50
60
75
75
85
90
A1B1 = 240 A1B2 = 315 A1B3 = 385
Tinggi (A2)
50
60
75
65
60
45
75
80
90
70
55
80
90
95
80
A2B1 = 310 A2B2 = 360 A2B3 = 400
1. Merumuskan hipotesis
Pengaruh faktor intelegensi
Ho : µA1 = µA2
H1 : µA1 ≠ µA2
Pengaruh faktor metode mengajar
Ho : µB1 = µB2 = µB3
H1 : paling sedikit salah µ tidak sama.
Merumuskan hipotesis
Interaksi intelegensi dengan metode
mengajar
Ho : efek interaksi intelegensi tidak tergantung
pada faktor metode mengajar atau efek
faktor metode mengajar tidak tergantung
pada faktor intelegensi terhadap hasil
belajar.
H1 : efek interaksi intelegensi tergantung pada
faktor metode mengajar atau efek faktor
metode mengajar tergantung pada faktor
intelegensi terhadap hasil belajar.
2. Inventarisir nilai yang diketahui
dIntelegensi
Metode Mengajar
B1 B1
2 B2 B2
2 B3 B3
2
Rendah
(A1)
40
30
50
70
50
1600
900
2500
4900
2500
60
70
70
65
50
3600
4900
4900
4225
2500
60
75
75
85
90
3600
5625
5625
7225
8100
240 12.400 315 20.125 385 30.175
Tinggi (A2)
50
60
75
65
60
2500
3600
5625
4225
3600
45
75
80
90
70
2025
5625
6400
8100
4900
55
80
90
95
80
3025
6400
8100
9025
6400
310 19.550 360 27.050 400 32.950
∑ 31.950 47.175 63.125
Inventarisir nilai yang diketahui
A1 = A1B1 + A1B2 + A1B3
= 240 + 315 + 385
= 940
A2 = A2B1 + A2B2 + A2B3
= 310 + 360 + 400
= 1070
B1 = A1B1 + A2B1
= 240 + 310
= 550
B2 = A1B2 + A2B2
= 315 + 360
= 675
B3 = A1B3 + A2B3
= 385 + 400
= 785
G = A1B1 + A1B2 + A1B3 + A2B1 + A2B2
+ A2B3
= 240 + 315 + 385 + 310 + 360
+ 400
= 2010
∑X2 = ∑B1
2 + ∑B2
2 + ∑B3
2
= 31.950 + 47.175 + 63.125
= 142.250
Diketahui :
p = 2
q = 3
n = 5
N = 30
Dari tabel di atas, diperoleh:
3. Menghitung dk
dk SSt = N – 1
= 30 – 1
= 29
dk SSb = pq – 1
= (2x3) – 1
= 5
dk SSw = N – pq
= 30 – (2x3)
= 24
dk SSA = p – 1
= 2 – 1
= 1
dk SSB = q – 1
= 3 – 1
= 2
dk SSAB = dk SSA x dk SSB
= 1 x 2
= 2
4. Menghitung SSt
= 7580
N
G
XSS
2
2
t 
30
2010
142250
2

5. Menghitung SS
= 138150 – 134670
= 3480
SSw = SSt – SSb
= 7580 – 3480
= 4100
30
210
5
400
5
385
5
360
5
315
5
310
5
240 2222222

N
G
n
AB
SS
22
b 
Menghitung SS
= 135.233,33 – 134.670
= 563,33
N
G
qn
A
SS
22
A 
30
2010
3x5
1070
3x5
940 222

Menghitung SS
= 137.435 – 134.670
= 2765
SSAB = SSb – SSA –SSB
= 3480 – 563,33 – 2765
= 151,67
N
G
pn
B
SS
22
B 
30
2010
2x5
785
2x5
675
x52
055 2222

6. Menghitung MS
= 4100 : 24
= 170,833
= 563,33 : 1
= 563,33
= 2765 : 2
= 1382,5
= 151,67 : 2
= 75,835
w
w
w
SSdk
SS
MS 
A
A
A
SSdk
SS
MS 
B
B
B
SSdk
SS
MS 
AB
AB
AB
SSdk
SS
MS 
7. Menghitung nilai F
a. Faktor tingkat
intelegensi (faktor A):
= 563,33 : 170,833
= 3,2975
= 3,298
F0,05(1,24) = 4,26
b. Faktor metode mengajar
(faktor B):
= 1382,5 : 170,833
= 8,0927
= 8,093
F0,05(2,24) = 3,40
w
A
A
MS
MS
F 
w
B
B
MS
MS
F 
Menghitung nilai F
c. Interaksi faktor intelegensi dan metode mengajar
(A x B):
= 75,835 : 170,833
= 0,4439
= 0,444
F0,05(2,24) = 3,40
w
AB
AB
MS
MS
F 
8. Tabel Ringkasan Anova
dSumber Varians SS dk MS F
Baris (A) 563,33 1 563,33 FA = 3,298
Kolom (B) 2765 2 1382,50 FB = 8,093
Interaksi (A x B) 151,67 2 75,835 FAB = 0,444
Dalam sel (w) 4100 24 170,833
Total 7580 29
Tabel Ringkasan Anova dengan SPSS
d
9. Penarikan Kesimpulan
a. Untuk faktor A, kita menerima Ho: tidak
terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa
yang mempunyai intelegensi tinggi dan
rendah. Ini berarti bahwa intelegensi tidak
mempunyai peranan yang cukup signifikan
terhadap hasil belajar sehingga perbedaan
hasil belajar siswa yang berintelegensi tinggi
tidak berbeda dengan hasil belajar siswa yang
berintelegensi rendah.
Penarikan Kesimpulan
b. Untuk faktor B, kita menolak Ho: paling tidak salah satu rata-rata yang
diajarkan dengan metode berbeda, akan berbeda dengan cara yang lainnya.
Ini berarti dari ketiga metode mengajar, paling tidak salah satu mempunyai
efek yang berbeda dengan yang lainnya. Tetapi sampai tahap ini kita belum
memperoleh informasi yang jelas tentang metode yang mana yang benar-
benar mempunyai efek berbeda dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita
masih menghadapi beberapa kemungkinan, yaitu:
μB1 = μB2 ≠ μB3
μB1 ≠ μB2 = μB3
μB2 ≠ μB1 = μB3
μB1 ≠ μB2 ≠ μB3
Untuk mengetahui secara pasti, rata-rata mana yang berbeda dengan yang
lainnya perlu perhitungan pasca anova.
Penarikan Kesimpulan
c. Untuk interaksi A x B
kita bisa menerima Ho: efek faktor
metode mengajar terhadap hasil belajar
tidak tergantung pada faktor intelegensi.
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)

More Related Content

What's hot

Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasMaya Umami
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokStatistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokUlil Ay
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenAngga Mahendra
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataSriwijaya University
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Heri Setiawan
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsJudianto Nugroho
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisherkacangtom
 

What's hot (20)

Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokStatistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
 
Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisher
 

Similar to Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)

1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdfAhmadRiduanRiduan
 
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Sowanto Sanusi
 
Anava 1 arah
Anava 1 arahAnava 1 arah
Anava 1 arahyositria
 
Riana putri 17707251020 (review buku - analisis varians)
Riana putri   17707251020 (review buku - analisis varians)Riana putri   17707251020 (review buku - analisis varians)
Riana putri 17707251020 (review buku - analisis varians)RIANA PUTRI
 
makalah varians satu arah.
makalah varians satu arah.makalah varians satu arah.
makalah varians satu arah.rezkiyurika
 
Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )devi kumala sari
 
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Awal Akbar Jamaluddin
 
One_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptxOne_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptxAlvinTamba2
 
Tugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya AgusTugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya Agusguest3651ae0
 
Tugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya AgusTugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya Agusguest3651ae0
 
Tugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya AgusTugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya Agusguest3651ae0
 
ANOVA dll.pptx
ANOVA dll.pptxANOVA dll.pptx
ANOVA dll.pptxsamrul2
 
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptxBaru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptxNurmaAfiani1
 
Pertemuan 14.pptx
Pertemuan 14.pptxPertemuan 14.pptx
Pertemuan 14.pptxIreclever
 
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdfppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdfAgusdiantoDakhi
 

Similar to Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova) (20)

1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
 
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
 
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
 
Anava 1 arah
Anava 1 arahAnava 1 arah
Anava 1 arah
 
Riana putri 17707251020 (review buku - analisis varians)
Riana putri   17707251020 (review buku - analisis varians)Riana putri   17707251020 (review buku - analisis varians)
Riana putri 17707251020 (review buku - analisis varians)
 
makalah varians satu arah.
makalah varians satu arah.makalah varians satu arah.
makalah varians satu arah.
 
Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )
 
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
 
One_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptxOne_Way_Anova.pptx
One_Way_Anova.pptx
 
Pembahasan Anova
Pembahasan AnovaPembahasan Anova
Pembahasan Anova
 
Tugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya AgusTugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya Agus
 
Tugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya AgusTugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya Agus
 
Tugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya AgusTugas Anova Punya Agus
Tugas Anova Punya Agus
 
Bab 7 anova
Bab 7 anovaBab 7 anova
Bab 7 anova
 
manova-dan-anakova.pdf
manova-dan-anakova.pdfmanova-dan-anakova.pdf
manova-dan-anakova.pdf
 
ANOVA dll.pptx
ANOVA dll.pptxANOVA dll.pptx
ANOVA dll.pptx
 
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptxBaru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
Baru_11. Uji hipotesis Annova (1 way).pptx
 
Pertemuan 14.pptx
Pertemuan 14.pptxPertemuan 14.pptx
Pertemuan 14.pptx
 
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdfppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
 
analisis varians
analisis varians analisis varians
analisis varians
 

More from M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 

More from M. Jainuri, S.Pd., M.Pd (20)

Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdfKlasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
 
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
 
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
 
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
 
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdfP13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
 
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdfP14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
 
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdfP12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
 
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdfP11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdfP13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
 
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdfP12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
 
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdfP7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)

  • 1. Pertemuan Ke-12 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 1
  • 2. Pendahuluan Statistik parametrik yang digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata adalah Uji-t, dan analysis of varians (anova/ anova) digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan beberapa rata-rata. Sebenarnya, uji-t bisa digunakan untuk beberapa rata- rata secara bertahap. Jika hanya ada dua kelompok sampel perlu dilakukan satu kali uji-t. Namun, jika lebih dari dua kelompok sampel maka diperlukan beberapa kali uji-t. 2Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 3. Pendahuluan Misalnya ada tiga rata-rata kelompok, yaitu: I, II, dan III. Agar uji-t dapat dipakai mula-mula dicari I dengan II, kemudian I dengan III, dan akhirnya II dengan III. Dengan demikian tiga kali menggunakan uji-t. Penggunaan uji-t pada contoh di atas kurang efektif, pengujian lebih tepat menggunakan uji beberapa rata-rata (anova), sebab: Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 3
  • 4. Pendahuluan  Setiap kali menggunakan uji-t, maka akan terjadi kesalahan atau penyimpangan sebesar (1 – α)k, di mana k = sekian kali menggunakan uji-t.  Seandainya 3 kali menggunakan uji-t dengan α = 0,05, maka akan terjadi kesalahan atau penyimpangan sebesar (1 – 0,05)3 = 0,14 atau jika α = 0,01 akan terjadi kesalahan sebesar (1 – 0,01)3 = 0,999. Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 4
  • 5. Pendahuluan Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 5  Banyak uji-t digunakan rumus:  Seandainya ada empat rata-rata (n = 4), maka banyaknya uji-t yang dilakukan adalah: 2 1)-n(n 6 2 1)-4(4 
  • 6. Pendahuluan Menurut Wibisono (2005:479) analisis varians (analisis ragam) adalah suatu metode untuk menguraikan keragaman total menjadi komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber keragaman. Dalam analisis ini, selalu mengasumsikan bahwa sampel acak yang dipilih berasal dari populasi yang normal dengan varians (ragam) yang sama, kecuali bila sampel yang dipilih cukup besar, asumsi tentang distribusi normal tidak diperlukan lagi. Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 6
  • 7. Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 7
  • 8. Anova Satu Arah (One Way Anova) Klasifikasi anova:  Anova satu arah (single factor experiment)  Anova dua arah (two factor experiment) Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 8 Metode Mengajar A B C D Sampel Sampel Sampel Sampel Metode Mengajar Jenis Kelamin L Sampel Sampel Sampel P Sampel Sampel Sampel
  • 9. Anova Satu Arah (One Way Anova) Variabilitas dalam anova Perhitungan anova didasarkan atas variance. Ukuran yang baik untk melihat variabilitas adalah simpangan baku maupun variansi Pengujian total variabilitas dalam anova dikelompokkan menjadi tiga bagian. 9 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 10. Anova Satu Arah (One Way Anova) 1. Variabilitas antar kelompok (between treatment variability). Merupakan variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata keseluruhannya. Variansi dalam hal ini lebih terpengaruh oleh adanya perbedaan perlakuan (treatment) antar kelompok, disingkat SSb (Sum Square Between). 10 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 11. Anova Satu Arah (One Way Anova) Untuk menghitung SSb (Sum Square Between) atau jumlah kuadrat antar kelompok, dapat digunakan rumus: atau Keterangan : k = banyaknya kelompok T = total X masing-masing kelompok G = total X keseluruhan n = jumlah sampel masing-masing kelompok N = jumlah sampek keseluruhan 11         k n 2 2 b )X( -X.SS N GT SS 22 b  n Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 12. Anova Satu Arah (One Way Anova) 2. Variabilitas dalam kelompok (within treatment variability). Merupakan variansi yang ada pada masing- masing kelompok. Banyaknya variansi akan tergantung pada banyaknya kelompok, dan variansi di sini tidak terpengaruh oleh adanya perbedaan perlakuan (treatment) antar kelompok, disingkat SSw (Sum Square Within). 12 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 13. Anova Satu Arah (One Way Anova) Untuk menghitung SSw (Sum Square Within) atau jumlah kuadrat dalam kelompok, dapat digunakan rumus: SSw = SSmk Keterangan : SSmk = jumlah kuadrat simpangan masing-masing kelompok. 13 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 14. Anova Satu Arah (One Way Anova) 3. Jumlah Kuadrat Penyimpangan Total (Total Sum of Squares). Merupakan jumlah kuadrat selisih antara skor individu dengan rata-rata totalnya, disingkat SSt(Total Sum Squares). Dapat dicari dengan rumus: Atau jika telah mengetahui besarnya SSb dan SSw, maka SSt dapat dihitung dengan: SSt = SSb + SSw 14 N G XSS 2 2 t  Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 15. Anova Satu Arah (One Way Anova) Derajat kekebasan (dk) Dalam anova dk akan sebanyak variabilitasnya, oleh karena ada tiga variabilitas maka dk juga berjumlah tiga, yaitu: 1. dk SSt = N – 1 atau dk SSt = dk SSb + dk SSw 2. dk SSw = ∑(n – 1) atau dk SSw = N – k 3. Dk SSb = k – 1 Ket: N = jumlah sampel keseluruhan k = banyaknya kelompok 15 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 16. Anova Satu Arah (One Way Anova) Deviasi Rata-Rata Kudarat (Mean Squared Deviation) Tahap berikutnya, mencari variansi antar dan dalam kelompok. Variansi merupakan hasil bagi SS dengan derajat kebebasan. Dalam anova variansi antar dan dalam kelompok sering disebut dengan deviasi rata-rata kuadrat (mean squared deviation) dsingkat MS. Untuk mencari MS digunakan rumus: 16 dk SS MS  b b b SSdk SS MS  w w w SSdk SS MS  Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 17. Anova Satu Arah (One Way Anova) Menghitung nilai F Untuk menghitung nilai F digunakan rumus: 17 w b MS MS F  Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 18. Anova Satu Arah (One Way Anova) Tabel Ringkasan Anova 18 Sumber Variansi SS dk MS F Antar kelompok SSb k – 1 MSb Dalam kelompok SSw N – k MSw Total SSt N – 1 w b MS MS F  Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 19. Contoh: Hasil penelitian tentang hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode berbeda: A, B, dan C sebagai berikut: Berdasarkan data di atas, hitunglah SSt, SSb, SSw! 19 Metode A Metode B Metode C 8 10 5 6 7 7 7 8 8 5 6 4 9 9 6 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 20. Penyelesaian Langkah 1: Menentukan hipotesis penelitian Ho: rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode A, B, dan C tidak berbeda/ sama. H1: rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode A, B, dan C berbeda/ tidak sama. 20 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 21. Penyelesaian Langkah 2: Menentukan hipotesis statistik Ho: µ1 = µ2= µ3 H1: paling sedikit salah satu µ tidak sama dengan yang lain Langkah 3: Menentukan kriteria pengujian Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima (Irianto, 2010:227) 21 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 22. Penyelesaian Langkah 4: Melakukan perhitungan 22 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd XA XA 2 XB XB 2 XC XC 2 8 64 10 100 5 25 6 36 7 49 7 49 7 49 8 64 8 64 5 25 6 36 4 16 9 81 9 81 7 49 35 255 40 330 30 190
  • 23. Penyelesaian Dari tabel di atas, diperoleh: TA = 35 TB = 40 TC = 30 nA = 5 nB = 5 nC = 5 G = 105 N = 15 ∑X2 = 255 + 330 + 190 = 775 23 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 24. Penyelesaian Menghitung masing-masing jumlah kuadrat: 24 N G XSS 2 2 t  15 105 775 2  735775  40 N GT SS 22 b  n 15 105 5 30 5 40 5 35 2222  15 11025 5 90016001225    10735745  Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 25. Penyelesaian SSt = SSb + SSw SSw = SSt - SSb = 40 – 10 = 30 Mencari derajat kebebasan (dk): dk SSt = N – 1 dk SSt = 15 – 1 = 14. 25 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 26. Penyelesaian Mencari derajat kebebasan (dk): dk SSw = ∑(n – 1) atau dk SSw = N – k Maka : dk SSw = (5 – 1)+(5 – 1)+(5 – 1) = 4 + 4 + 4 = 12 atau : dk SSw = N – k dk SSb = k – 1 = 15 – 3 = 3 – 1 = 2 = 12 26 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 27. Penyelesaian Deviasi Rata-Rata Kudarat/ Mean Squared Deviation (MS) 27 b b b SSdk SS MS  w w w SSdk SS MS  5 2 10 MSb  5,2 12 30 MSw  Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 28. Penyelesaian Menghitung nilai F 28 w b MS MS F  2 2,5 5 F  Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 29. Penyelesaian Tabel Ringkasan Anova: 29 Sumber Variansi SS dk MS F Antar kelompok SSb k – 1 MSb Dalam kelompok SSw N – k MSw Total SSt N – 1 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd w b MS MS F 
  • 30. Penyelesaian Tabel Ringkasan Anova: 30 Sumber Variansi SS dk MS F Antar kelompok 10 2 5 2 Dalam kelompok 30 12 2,5 Total 40 14 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 31. Penyelesaian Tabel Ringkasan Anova dengan SPSS: 31 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 32. Penyelesaian Langkah 5: Mencari Ftabel Untuk melihat Ftabel diperlukan α dan dk, dk yang digunakan ada 2 macam, yaitu dk SSb dan dk SSw. Dalam tabel F, SSb sebagai pembilang (kolom atas dari kiri ke kanan), sedangkan dk SSw merupakan penyebut (kolom kiri dari atas kelompok bawah). Perpotongan antara SSb dan dk SSw merupakan titik kritis peneriman hipotesis nol. Pada contoh di atas nilai Ftabel adalah: α = 0,05 maka F(2,12) = 3,88 α = 0,01 maka F(2,12) = 6,93 32 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 33. Penyelesaian Langkah 6: Membandingkan Fhitung dengan Ftabel dan menarik kesimpulan Karena Fhitung < Ftabel untuk α = 0,05 atau 2 < 3,88 maka Ho diterima artinya bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode A sama dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode B dan sama pula dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode C. Implikasi dari dari pernyataan tersebut adalah metode A, B dan C tidak mempunyai efek yang berbeda terhadap hasil belajar siswa. 33
  • 34. Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 34
  • 35. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Analisis varians yang tidak hanya memiliki satu variabel disebut dengan analisis varians klasifikasi ganda atau jamak. Jika dalam analisis varians satu arah hanya memiliki variabel kolom, maka dalam analisis varians dua arah memiliki variabel kolom dan variabel baris. Dengan demikian akan diperoleh interaksi antara kolom dengan baris. 35 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 36. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Anova dua arah menunjukkan adanya variabel bebas, banyaknya sel diperoleh dari hasil kali banyaknya penggolongan setiap variabel. Misalnya variabel A terdapat 2 klasifikasi, variabel B terdapat 3 klasifikasi, variabel C terdapat 2 klasifikasi, maka banyaknya sel adalah 2 x 3 x 2 = 12 buah sel. 36 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 37. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Apabila design yang dikembangkan untuk mencari ada tidaknya perbedaan dari 2 variabel bebas, dan masing-masing variabel bebas dibagi dalam 2 kelompok maka design yang dikembangkan itu disebut dengan two factorial design (2 x 2). Dalam kasus ini peneliti akan menghadapi kelompok sebanyak hasil kali banyaknya kelompok variabel bebas kedua. 37 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 38. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Misalnya kita mempunyai variabel bebas metode mengajar dan jenis kelamin. Untuk variabel bebas metode mengajar dikelompokkan menjadi 3 (metode A, B dan C), sedangkan untuk variabel jenis kelamin dibagi 2 yaitu laki-laki dan perempuan. 38 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 39. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Dalam hal ini banyaknya kelompok yang akan dihadapi adalah 3 x 2 = 6. Perhatikan ilustrasi berikut: 39 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd Jenis Kelamin Metode Mengajar A B C Laki-laki Perempuan
  • 40. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Perhitungan anova dua arah Anova dua arah menggunakan uji-F, di mana: 1. Variance antar kelompok diasumsikan, sebab: a. Efek perlakuan, di mana berkemungkinan hanya faktor A atau faktor B atau interaksi A x B yang berpengaruh. b. Perbedaan individual c. Error eksperimental 2. Variance dalam kelompok diasumsikan, sebab: a. Perbedaan individual b. Error eksperimental 40 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 41. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Untuk mempermudah perhitungan anova 2 arah, perlu dipahami simbol-simbol sebagai berikut: G : jumlah skor keseluruhan (nilai total pengukuran variabel terikat untuk seluruh sampel) N : banyaknya sampel keseluruhan (penjumlahan banyaknya sampel pada masing-masing sel) A : jumlah skor masing-masing baris (jumlah skor masing-masing baris pada faktor A) B : jumlah skor masing-masing baris (jumlah skor masing-masing baris pada faktor B) p : banyaknya kelompok pada faktor A q : banyaknya kelompok pada faktor B n : banyaknya sampel masing-masing sel 41 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 42. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Menghitung SSt dengan rumus: dengan dk = N – 1 Menghitung SSb dengan rumus: dengan dk = pq – 1 42 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd N G XSS 2 2 t  N G n AB SS 22 b 
  • 43. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Menghitung SSw dengan rumus : SSw = SSt – SSb dengan dk = (n – 1) atau dk = N – pq 43 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 44. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Dalam anova dua arah mengandung asumsi yang agak berbeda dengan anova satu arah (sumber varians antar kelompok) sehingga SSb terdiri dari 3 macam SS, yaitu: • SSA merupakan besarnya sumbangan faktor A terhadap keseluruhan efek perlakuan. • SSB merupakan besarnya sumbangan faktor B terhadap keseluruhan efek perlakuan. • SSAB merupakan besarnya sumbangan kedua faktor secara bersama terhadap keseluruhan efek perlakuan. 44 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 45. Anova Dua Arah (Two Way Anova) SS (sum of squares) dihitung dengan rumus: dengan dk SSA = p – 1 dengan dk SSB = q – 1 dengan: dk SSAB = dk SSb – dk SSA – dk SSB atau dk SSAB = dk SSA x dk SSB atau dk SSAB = (p – 1)(q – 1) 45 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd N G qn A SS 22 A  n G pn B SS 22 B  BAbAB SSSSSSSS 
  • 46. Anova Dua Arah (Two Way Anova) MS (mean squares) dalam anova dua arah terdiri dari tiga macam di samping MSw, karena anova dua arah akan menguji tiga hipotesis. Mean squares faktor A dihitung dengan rumus: Mean squares faktor B dihitung dengan rumus: 46 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd A A A SSdk SS MS  B B B SSdk SS MS 
  • 47. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Sum squares untuk interaksi dihitung dengan rumus: Menghitung nilai F dengan rumus: 47 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd AB AB AB SSdk SS MS  w A A MS MS F  w B B MS MS F  w AB AB MS MS F 
  • 48. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Kriteria penarikan kesimpulan: Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima (Irianto, 2010:227) 48 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd
  • 49. Anova Dua Arah (Two Way Anova) Tabel ringkasan anova 49 Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd Sumber Varians SS dk MS F Baris (A) Kolom (B) Interaksi (A x B) Dalam sel (w) Total
  • 50. Contoh: Suatu eksperimen metode mangajar yang terdiri dari tiga macam metode (A, B dan C) diterapakan untuk siswa SLTA dengan memperhatikan kemampuan siswa (intelegensi siswa) tinggi dan rendah. Dari hasil tes setelah eksperimen selesai penyebaran skornya sebagai berikut: Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 50
  • 51. Contoh: Peneliti ingin mengetahui: 1. Apakah intelegensi (tingkat rendah) mempunyai efek terhadap hasil belajar yang berbeda? 2. Apakah metode mangajar (A, B dan C) mempunyai efek terhadap hasil belajar yang berbeda? 3. Apakah intelegensi (tinggi rendah) berinteraksi dengan metode mengajar (A, B dan C) ? Analysis of Varians (anova)_M. Jainuri, M.Pd 51 Intelegensi Metode Mengajar A(B1) B(B2) C(B3) Rendah (A1) 40 30 50 70 50 60 70 70 65 50 60 75 75 85 90 A1B1 = 240 A1B2 = 315 A1B3 = 385 Tinggi (A2) 50 60 75 65 60 45 75 80 90 70 55 80 90 95 80 A2B1 = 310 A2B2 = 360 A2B3 = 400
  • 52. 1. Merumuskan hipotesis Pengaruh faktor intelegensi Ho : µA1 = µA2 H1 : µA1 ≠ µA2 Pengaruh faktor metode mengajar Ho : µB1 = µB2 = µB3 H1 : paling sedikit salah µ tidak sama.
  • 53. Merumuskan hipotesis Interaksi intelegensi dengan metode mengajar Ho : efek interaksi intelegensi tidak tergantung pada faktor metode mengajar atau efek faktor metode mengajar tidak tergantung pada faktor intelegensi terhadap hasil belajar. H1 : efek interaksi intelegensi tergantung pada faktor metode mengajar atau efek faktor metode mengajar tergantung pada faktor intelegensi terhadap hasil belajar.
  • 54. 2. Inventarisir nilai yang diketahui dIntelegensi Metode Mengajar B1 B1 2 B2 B2 2 B3 B3 2 Rendah (A1) 40 30 50 70 50 1600 900 2500 4900 2500 60 70 70 65 50 3600 4900 4900 4225 2500 60 75 75 85 90 3600 5625 5625 7225 8100 240 12.400 315 20.125 385 30.175 Tinggi (A2) 50 60 75 65 60 2500 3600 5625 4225 3600 45 75 80 90 70 2025 5625 6400 8100 4900 55 80 90 95 80 3025 6400 8100 9025 6400 310 19.550 360 27.050 400 32.950 ∑ 31.950 47.175 63.125
  • 55. Inventarisir nilai yang diketahui A1 = A1B1 + A1B2 + A1B3 = 240 + 315 + 385 = 940 A2 = A2B1 + A2B2 + A2B3 = 310 + 360 + 400 = 1070 B1 = A1B1 + A2B1 = 240 + 310 = 550 B2 = A1B2 + A2B2 = 315 + 360 = 675 B3 = A1B3 + A2B3 = 385 + 400 = 785 G = A1B1 + A1B2 + A1B3 + A2B1 + A2B2 + A2B3 = 240 + 315 + 385 + 310 + 360 + 400 = 2010 ∑X2 = ∑B1 2 + ∑B2 2 + ∑B3 2 = 31.950 + 47.175 + 63.125 = 142.250 Diketahui : p = 2 q = 3 n = 5 N = 30 Dari tabel di atas, diperoleh:
  • 56. 3. Menghitung dk dk SSt = N – 1 = 30 – 1 = 29 dk SSb = pq – 1 = (2x3) – 1 = 5 dk SSw = N – pq = 30 – (2x3) = 24 dk SSA = p – 1 = 2 – 1 = 1 dk SSB = q – 1 = 3 – 1 = 2 dk SSAB = dk SSA x dk SSB = 1 x 2 = 2
  • 57. 4. Menghitung SSt = 7580 N G XSS 2 2 t  30 2010 142250 2 
  • 58. 5. Menghitung SS = 138150 – 134670 = 3480 SSw = SSt – SSb = 7580 – 3480 = 4100 30 210 5 400 5 385 5 360 5 315 5 310 5 240 2222222  N G n AB SS 22 b 
  • 59. Menghitung SS = 135.233,33 – 134.670 = 563,33 N G qn A SS 22 A  30 2010 3x5 1070 3x5 940 222 
  • 60. Menghitung SS = 137.435 – 134.670 = 2765 SSAB = SSb – SSA –SSB = 3480 – 563,33 – 2765 = 151,67 N G pn B SS 22 B  30 2010 2x5 785 2x5 675 x52 055 2222 
  • 61. 6. Menghitung MS = 4100 : 24 = 170,833 = 563,33 : 1 = 563,33 = 2765 : 2 = 1382,5 = 151,67 : 2 = 75,835 w w w SSdk SS MS  A A A SSdk SS MS  B B B SSdk SS MS  AB AB AB SSdk SS MS 
  • 62. 7. Menghitung nilai F a. Faktor tingkat intelegensi (faktor A): = 563,33 : 170,833 = 3,2975 = 3,298 F0,05(1,24) = 4,26 b. Faktor metode mengajar (faktor B): = 1382,5 : 170,833 = 8,0927 = 8,093 F0,05(2,24) = 3,40 w A A MS MS F  w B B MS MS F 
  • 63. Menghitung nilai F c. Interaksi faktor intelegensi dan metode mengajar (A x B): = 75,835 : 170,833 = 0,4439 = 0,444 F0,05(2,24) = 3,40 w AB AB MS MS F 
  • 64. 8. Tabel Ringkasan Anova dSumber Varians SS dk MS F Baris (A) 563,33 1 563,33 FA = 3,298 Kolom (B) 2765 2 1382,50 FB = 8,093 Interaksi (A x B) 151,67 2 75,835 FAB = 0,444 Dalam sel (w) 4100 24 170,833 Total 7580 29
  • 65. Tabel Ringkasan Anova dengan SPSS d
  • 66. 9. Penarikan Kesimpulan a. Untuk faktor A, kita menerima Ho: tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dan rendah. Ini berarti bahwa intelegensi tidak mempunyai peranan yang cukup signifikan terhadap hasil belajar sehingga perbedaan hasil belajar siswa yang berintelegensi tinggi tidak berbeda dengan hasil belajar siswa yang berintelegensi rendah.
  • 67. Penarikan Kesimpulan b. Untuk faktor B, kita menolak Ho: paling tidak salah satu rata-rata yang diajarkan dengan metode berbeda, akan berbeda dengan cara yang lainnya. Ini berarti dari ketiga metode mengajar, paling tidak salah satu mempunyai efek yang berbeda dengan yang lainnya. Tetapi sampai tahap ini kita belum memperoleh informasi yang jelas tentang metode yang mana yang benar- benar mempunyai efek berbeda dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita masih menghadapi beberapa kemungkinan, yaitu: μB1 = μB2 ≠ μB3 μB1 ≠ μB2 = μB3 μB2 ≠ μB1 = μB3 μB1 ≠ μB2 ≠ μB3 Untuk mengetahui secara pasti, rata-rata mana yang berbeda dengan yang lainnya perlu perhitungan pasca anova.
  • 68. Penarikan Kesimpulan c. Untuk interaksi A x B kita bisa menerima Ho: efek faktor metode mengajar terhadap hasil belajar tidak tergantung pada faktor intelegensi.