Makalah ini membahas tentang Agama Perspektif Otak. Pertama, membahas definisi agama dan otak serta fungsinya. Kedua, menjelaskan hubungan antara agama dan otak manusia dimana agama berperan dalam perkembangan otak manusia. Ketiga, menarik kesimpulan bahwa agama dan otak saling berkaitan dalam membentuk pemikiran dan perilaku manusia.
1. MAKALAH
PSIKOLOGI AGAMA
AGAMA PERSPEKTIF OTAK
Dosen Pengampu:
Dr. H. Baharuddin Ballutaris, SH, M.Ag
Disusun oleh:
ALIAS
NIM : 09220200209
PASCASARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS TEKNOLOGI DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AS’ADIYAH SENGKANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan rahmat, petunjuk, dan
kemudahan-Nya sehingga makalah tugas mata kuliah Psikologi Agama, dengan
judul Agama Perspektif Otak dapat kami selesaikan dengan tepat waktu. Shalawat
dan salam kepada Nabi Muhammad saw., Nabi yang telah menjadi panutan bagi
umat manusia.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Psikologi Agama
Gurutta Dr. H. Baharuddin Ballutaris, SH, M.Ag yang telah memberikan tugas
makalah ini sehingga penulis terdorong untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
“Agama Perspektif Otak”.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami pribadi dan teman
mahasiswa untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Kami menyadari makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan
makalah selanjutnya.
Nunukan, 16 November 2022
Alias
Nim : 09220200209
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................ ..................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................ 3
A. Definisi Agama .......................................................................................... 3
B. Definisi otak serta fungsinya...................................................................... 5
C. Agama dan otak manusia........................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................... 22
B. Saran................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................................................................................................... 23
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beruntunglah Manusia yang diciptakan Allah dengan segala
kesempurnaan, diberi pancaindra, Hati. Untuk bersyukur, dan akal untuk
berfikir, mencari rahasia alam, mengolahnya. Allah menciptakan manusia
dari tidak tahu apa-apa menjadi tahu, dengan belajar, otak berkembang
dengan berjalannya waktu. Dengan otak manusia berfikir, mempergunakan
seluruh pancaindranya dalam menangkap kebesaran dan ilmu Allah.
Terjemahnya:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati, agar kamu bersyukur” (Q. S. 16: 78)
Akal yang diciptakan Allah untuk berfikir dan mencari rahasia alam
semesta yang indah dan penuh dengan ilmu pengetahuan yang harus
dipelajari , digali dan dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia. Tampa
berfikir dan mempergunakan akalnya dan hatinya manusia tidak akan
berkembang sesuai dengan fitrahnya.
Kecendrungan dalam berfikir yang dilakukan oleh manusia adalah
memfikirkan sesuatu yang sudah menjadi jaminannya hal ini jika kita
5. 2
kaitkan dengan yang agamis akan menjadi sesuatu yang bertolak belakang.
Kehidupan beragama merupakan moral yang penting guna meningkatkan
kempampuan otak hal ini dianggap enteng oleh sebagian manusia terutama
di Indonesia mengingat iman merupakan suatu pondasi yang kuat dalam
membangun segala hal.
Pada jaman sekarang ini jarang sekali kita melihat pelaksanaan
agama yang mengacu pada hati manusia. Hal ini lah yang menjadi problem
karena kita bisa menghasilkan sesuatu tapi tidak pernah tahu sesuatu itu
hasilnya dari mana dan karena siapa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Agama ?
2. Apa yang dimaksud dengan otak serta fungsinya ?
3. Bagaimana hubungan agama dan otak manusia ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui defenisi Agama
2. Untuk mengetahui defenisi otak dan fungsinya
3. Untuk mengetahui hubungan agama dan otak manusia
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Banyak ahli menyebutkan agama berasal dari bahasa Sansakerta, yaitu
“a” yang berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau. Maka agama berarti
tidak kacau (teratur). Dengan demikian agama itu adalah peraturan, yaitu
peraturan yang mengatur keadaan manusia, maupun mengenai sesuatu yang
gaib, mengenai budi pekerti dan pergaulan hidup bersama.1
Menurut Daradjat (2005) agama adalah proses hubungan manusia
yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya, bahwa sesuatu lebih tinggi
dari pada manusia. Sedangkan Glock dan Stark mendefinisikan agama
sebagai sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan system perilaku
yang terlembaga, yang kesemuanya terpusat pada persoalanpersoalan yang
dihayati sebagai yang paling maknawi (ultimate Mean Hipotetiking).2
Cliffort Geertz mengistilahkan agama sebagai (1) sebuah system
simbol-simbol yang berlaku untuk (2) menetapkan suasana hati dan motivasi-
motivasi yang kuat, yang meresapi dan yang tahan lama dalam diri manusia
(3) dengan merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum
eksistensi dan (4) membungkus konsep-konsep ini dengan semacam pancaran
faktualitas, sehingga (5) suasana hati dan motivasi-motivasi itu tampak
realistis.3
1
Faisal Ismail. Paradigma Kebudayaan Islam : Studi Kritis dan Refleksi H. . istoris,
(Jogyakarta: Titian Ilah. . i Press: 1997)., h. . 28
2
Zakiyah. . Daradjat. Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta : Bulan Bintang.) 2005, h. . 10
3
Cliffort Geertz. Kebudayaan dan Agama. (Jogyakarta: Kanisius:1992), h. . 5
7. 4
Agama disebut Hadikusuma dalam Bustanuddin Agus sebagai ajaran
yang diturunkan oleh Tuhan untuk petunjuk bagi umat dalam menjalani
kehidupannya.4
Ada juga yang menyebut agama sebagai suatu ciri kehidupan
sosial manusia yang universal dalam arti bahwa semua masyarakat
mempunyai cara-cara berpikir dan pola-pola perilaku yang memenuhi untuk
disebut “agama” yang terdiri dari tipe-tipe simbol, citra, kepercayaan dan
nilai-nilai spesifik dengan mana makhluk manusia menginterpretasikan
eksistensi mereka yang di dalamnya juga mengandung komponen ritual.5
Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion
(Inggris), religie (Belanda) religio/relegare (Latin) dan dien (Arab). Kata
religion (Bahasa Inggris) dan religie (Bahasa Belanda) adalah berasal dari
bahasa induk dari kedua bahasa tersebut, yaitu bahasa Latin “religio” dari
akar kata “relegare”yang berarti mengikat.6
Menurut Cicero, relegare berarti
melakukan sesuatu perbuatan dengan penuh penderitaan, yakni jenis laku
peribadatan yang dikerjakan berulang-ulang dan tetap. Lactancius
mengartikan kata relegare sebagai mengikat menjadi satu dalam persatuan
bersama.7
Dalam Bahasa Arab, agama di kenal dengan kata al-din dan
almilah. Kata al-din sendiri mengandung berbagai arti. Ia bisa berarti al-mulk
(kerajaan), al-khidmat (pelayanan), al-izz (kejayaan), al-dzull (kehinaan),
alikrah (pemaksaan), al-ihsan (kebajikan), al-adat (kebiasaan), al-ibadat
4
Bustanuddin Agus. Agama dalam Keh. . idupan Manusia :Pengantar Antropologi
Agama. (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada: 2006), h. . 33
5
Ish. . omuddin. .Pengantar Sosiologi Agama.(Jakarta: Gh. . alia Indonesia: 2002), h. 29
6
Dadang Kah. . mad. Sosiologi Agama. (Bandung PT. Remaja Rosdakarya: 2002), h. 13
7
Faisal Ismail. Paradigma Kebudayaan Islam : Studi Kritis dan Refleksi H. . istoris,
(Jogyakarta : Titian Ilah. . i Press. 1997), h. 28
8. 5
(pengabdian), al-qahr wa al-sulthan (kekuasaan dan pemerintahan),
altadzallulwa al-khudu (tunduk dan patuh), al-tha‟at (taat), al-Islam al-tauhid
(penyerahan dan mengesakan Tuhan).8
Dari pendapat tersebut, definisi dan pengertian agama memiliki
perbedaan-perbedaan pokok dan luas antara maksud-maksud agama pada kata
„agama‟ dalam bahasa Sansekerta, dengan kata „religio‟ dari bahasa latin, dan
kata „din‟ dalam bahasa Arab. Namun secara terminologis, ketiganya
memiliki inti yang sama, yaitu suatu gerakan di segala bidang menurut
kepercayaan kepada Tuhan dan suatu rasa tanggung jawab batin untuk
perbaikan pemikiran dan keyakinan, untuk mengangkat prinsip-prinsip tinggi
moralitas manusia, untuk menegakkan hubungan baik antar anggota
masyarakat serta melenyapkan setiap bentuk diskriminasi buruk
B. Pengertian Otak Dan Fungsinya
1. Pengertian Otak
Kata otak diterjemahkan dari kata brain yang berasal dari Anglo
Saxon yaitu Breagen. Orang Yunani menyebutnya enkephalos (Kata
encephalos ini yang merupakan asal encephalon yang dipakai secara luas
dalam ilmu kedokteran untuk menyebut Otak). Otak merupakan nama
umum untuk semua yang terisi di dalam kepala, termasuk lapisan
pembungkus yang berada pada permulaan perpisahan di sekitar leher yang
membentuk persarafan tulang belakang (medula spinalis)9
8
Dadang Kah. . mad. Sosiologi Agama. (Bandung PT. Remaja Rosdakarya: 2002), h. 13
9
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21028/6.BAB0II.pdf?sequence=
6&isAllowed=y paragraf 1
9. 6
Otak merupakan pusat computer dari semua alat tubuh, yang
terletak di dalam rongga tengkorak (cranium) yang dibungkus oleh selaput
otak yang kuat. Oleh karena itu otak adalah alat tubuh yang sangat
penting. Otak yang beratnya kira?kira tiga pon merupakan organ maha
rumit yang sangat berperan penting dalam kehidupan. Secara garis besar,
otak dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak
kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem). Bagian?bagian tersebut
masih dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Ruang antar bagian dibatasi
oleh cairan otak (cere? brospinal fluid), sementara bagian luarnya
terlindungi oleh tiga lapis selaput otak (meninges) dan tulang tengkorak
Menurut Sherrington, Otak merupakan alat tenun yang
mengagumkan dimana di dalamnya terdapat jutaan benang yang berkedap-
kedip, menganyam membentuk pola yang mempunyai arti dan tidak
pernah ada yang diam . Otak manusia mengandung bagian-bagian yang
memiliki fungsinya masing-masing. Kepandaian dan kreativitas manusia
sangat ditentukan oleh struktur otak yang dimilikinya.10
Diambil dari ted.com menemukan bahwa rata-rata manusia
memiliki 86 miliar neuron. 16 miliar diantara adalah korteks otak. Setiap
neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya
terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut
saraf, yaitu dendrit dan akson. Itu menunjukkan bahwa semua manusia
memiliki kemampuan sama, Cuma beberapa berbeda karena tidak bisa
10
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/75/mengenal-otak-dan-bagian-bagian-otak-
kita
10. 7
memaksimalkan mekanisme otaknya dengan baik. Dalam islam ada acara
untuk menciptakan mekanisme otak yang maximal. Tujuannya adalah
menjadikan pola piker manusia itu menjadi lebih baik dan lebih berguna
lagi.11
2. Fungsi Otak
Seperti yang kita ketahui pada umumnya otak mempunyai bagian-
bagian di dalamnya. Untuk menjalankan fungsi dan peranannya, baik
yang disadari maupun tidak disadari, tentunya otak menjadi pusat control
dari segala aktivitas yang dilakukan manusia. Dalam jurnal yang berjudul
“Kesehatan Otak Modal Dasar Hasilkan SDM yang Handal” dijelaskan
terkait beberapa bagian-bagian otak disebutkan dalam jurnal tersebut
setidaknya ada lima bagian. Diantara bagian lima tersebut :
a. Otak besar (serebrum)
Otak besar pada umumnya mempunyai ukuran yang lebih besar
daripada bagian yang lainnya. Letaknya pun dibagian paling depan
dalam struktur tatanan otak . Diantara fungsinya yakni sebagai
pengatur dari semua aktivitas mental, yang seiring berkaitan dengan
intellegensia (kepandaian), memori (ingatan) serta pertimbangan dan
kesadaran. Otak besar terdiri atas lobus oksipitalis sebagai pusat
penglihatan, lobus temporalis yang berfungsi untuk menjadi pusat
kepribadian dan komunikasi. Adapun beberapa bagian dari struktur
11
https://www.ted.com/talks/suzana_herculano_houzel_what_is_so_special_about_the_hu
man_brain/transcript?language=id#t-376357
11. 8
otak depan yang mempunyai peranan cukup penting diantaranya
sistem limbik (limbic system).
b. Otak kecil (serebelum)
Pada umumnya mempunyai fungsi utama dalam koordinasi
terhadap otot dan tonus otot, keseimbangan dan posisi tubuh. Ketika
ada stimulus yang sekiranya bisa merugikan bahkan berbahaya maka
akan maka akan gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.otak kecil juga berfungsi untuk mengkoordinasi suatu
gerakan sehingga mampu bergerak secara halus dan luwes.
c. Otak tengah (nesensefalon)
Otak ini terletak di depan otak kecil dan jembatan varol.
Berfungsi penting pada reflek mata tonus otot serta fungsi posisi
ataupun kedudukan tubuh.
d. Otak depan (diensefalon)
Otak ini terdiri dari dua bagian, yakni thalamus yang berfungsi
menerima semua rangsang yang berasal dari reseptor kecuali bau serta
hypothalamus berfungsi untuk pengaturan suhu, nutrien, penjagaan
agar tetap bangun dan menumbuhkan sikap agresif.
e. Jembatan varol (pons varoli)
12. 9
Merupakan serabut saraf yang menghubungkan otak kecil dan
kanan. Serta menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang12
C. Hubungan agama dan otak manusia
Agama bukan hanya akal, tapi merupakan produk akal manusia.
Tanpa akal tak ada agama. Hanya makhluk hidup yang berakal yang
beragama. Yang tak berakal tidak menciptakan agama dan tak pernah peduli
dengan agama. Yang membedakan manusia dari hewan-hewan lainnya adalah
akal yang dimilikinya. Akal adalah lambang kemajuan dalam proses evolusi
makhluk hidup yang panjang.13
Sebuah pepatah Arab yang diyakini sebagai hadis Nabi mengatakan
bahwa " agama adalah akal " (al-dinu huwa al-aql). Pepatah ini sering dikutip
ulama dan sarjana Muslim untuk menegaskan bahwa beragama membutuhkan
akal agar manusia tidak terjatuh ke dalam taklid buta yang bisa menyesatkan
mereka. Tanpa akal tidak ada Agama, hanya makhluk hidup yang berakal
yang beragama.14
Akal adalah bentuk non-fisik dari otak, otak manusia juga
mengembangkan Agama dari bentuknya yang “Primitif” hingga menjadi
agama-agama di Era modern sekarang
12
Ida Untari. Kesehatan Otak Modal Dasar Hasilkan Sdm Handal (Jurnal Profesi. Vol 8
2012), h. 1-2.
13
https://islamlib.com/ Luthfi Assyaukanie/sains/agama-dan-otak-manusia/paragraf1
14
Baca https://www.academia.edu/ lucky harianto/24421847/ Agama_dan_Otak
_Manusia.html
13. 10
Jika menggunakan analogi komputer, manusia memiliki prosesor
'otak) terbaru dengan sistem operasi (akal) tercanggih, sementara hewan-
hewan lain memiliki prosesor dan sistem operasi yang jauh tertinggal.
Prosesor dan sistem operasi yang canggih dapat menciptakan banyak
hal,seperti memroses kata, mendesain, merekam suara, memutar lagu,
dan mengedit film. Sementara prosesor dan sistem operasi yang tertinggal
hanya bisa melakukan kerja-kerja terbatas.
Tentu saja, otak manusia jauh lebih kompleks dari komputer. Tapi
analogi di atas setidaknya bisa membantu kita memahami perbandingan
antara apa yang telah dilakukan manusia dengan otaknya dan apa yang telah
dicapai hewan-hewan lain. Kita sering melihat dua buah komputer yang
tampilan luarnya sangat mirip namun berbeda dalam kemampuan kerja yang
dilakukannya. Komputer dengan “otak” yang lebih maju selalu memiliki
kualitas dan kapasitas yang lebih baik15
begitu juga manusia dibandingkan hewan-hewan lainnya. Yang
membedakan mereka bukan bentuk fisiknya, tapi otaknya. secara fisik,
manusia dan kera (orangutan, gorila, dan simpanse) tak banyak memiliki
perbedaan. semua anggota tubuh yang dimiliki manusia juga dimiliki
kera,dari kepala, tangan, kaki, jumlah jemari, bahkan bagian-bagian internal
dalam tubuh mereka,seperti jantung, hati, empedu, dan ginjal. Bahkan, DNA,
bagian paling penting yang membentuk tubuh manusia, tak banyak berbeda
15
https://islamlib.com/ Luthfi Assyaukanie/sains/agama-dan-otak-manusia/paragraf7
14. 11
dari kera. Menurut penelitian terbaru, kedekatan DNA manusia dengan
orangutan sekitar 96%, dengan gorila 97% dan dengan simpanse 99%.
Dengan semua kemiripan ini, pencapaian manusia jauh melampaui
semua hewan jenis kera itu. Mengapa? Jawabannya adalah otak. Otak juga
yang membedakan kera dari hewan-hewan lain. Para ilmuwan sepakat bahwa
kera memiliki inteligensia di atas rata-rata hewan lainnya. Kera adalah satu-
satunya jenis primata, selain manusia, yang memiliki kesadaran diri dan bisa
menggunakan alat sederhana, seperti batu dan kayu. Otak kera memiliki
ukuran yang lebih besar dari rata-rata hewan lain dan memiliki jaringan
neuron yang sangat kompleks. Hanya otak manusia yang bisa menandingi
otak kera, baik dalam hal volume maupun kerumitan jaringan.16
Agama, seperti juga budaya dan produk-produk lainnya, adalah hasil
kerja otak. Otaklah yang menciptakan bangunan, rumah, kuil, dan candi. Otak
!uga yang menciptakan konsep-konsep abstrak seperti kecantikan, keindahan,
kekuasaan, kekuatan, kemurkaan, dan sebagainya. Konsep-konsep dalam
agama, seperti tuhan, dewa, malaikat, setan, dan sejenisnya, tidak
datang begitu saja. Ia lahir dari otak yang sudah berkembang, maju, dan
memiliki kosakata yang cukup untuk mengungkapkannya.
Berbagai studi terbaru tentang hubungan evolusi otak manusia dan
budaya mendukung pandangan di atas. Kajian mutakhir yang dikumpulkan
Voland dan Schiefenhvel 'The Biological Evolution of Religious Mind and
Behavior, 2009), misalnya, menegaskan nalar agama (religious mind) sebagai
16
https://islamlib.com/ Luthfi Assyaukanie/sains/agama-dan-otak-manusia/paragraf10
15. 12
buah dari seleksi alam dan evolusi manusia yang panjang. Dari puluhan jenis
hominid yang pernah hidup di muka Bumi, homo sapiens (manusia) yang
paling unggul dan paling mampu beradaptasi dengan perubahan di sekeliling
mereka. Homo sapiens menemukan agama dan menggunakannya untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan hidup yang mereka hadapi.
Otak manusia juga yang mengembangkan agama dari bentuknya yang
“primitif” hingga menjadi agama-agama modern yang sistematis seperti
sekarang. Tentu saja, ada sebagian ritual primitif yang hilang, tapi ada
sebagian lain yang dipertahankan. Selama otak manusia masih bisa menerima
ritual-ritual itu (seberapapun absurd-nya), dia akan terus hidup, tapi jika otak
manusia tak bisa lagi menerimanya, ritual-ritual itu akan lenyap. Misalnya,
penyembelihan anak gadis untuk dipersembahkan kepada Tuhan (dewa)
pernah menjadi ritual suatu agama, tapi ketika otak manusia tak lagi bisa
menerimanya, ritual itu ditinggalkan. Akal adalah pembimbing manusia yang
paling alamiah, tanpa akal agama tak punya makna.
Cara Meningkatkan Kemampuan Kemampuan Otak Dengan Landasan
Agama Islam
Dari pandangan Islam sendiri Al-Quran surah al-alaq ayat 16 bahwa
Allah SWT menyebutkan bahwa gambaran otak manusia adalah “naqshiyah”
atau yang disebut dengan ubun-ubun.17
Ubun-ubun manusia adalah server pengendalian segala tindakan
manusia. Ditempatkan dengan segala hormat berada diatas serta terlindungi
17
Baca di http://ekamustikasarii.blogspot.com/2014/10/otak-akal-dan-al-quran.html
16. 13
dengan kokoh di bagian dalam tengkorak. Dalam Al-Quran ubun-ubun
memiliki makna tersirat pendusta dan durhaka, hal ini ditunjukkan kepada
orang-orang yang mengikuti segala macam keingininan duniawinya.
Membenarkan pernyataan tersebut sebab Al-Quran merupakan ladang
dari segala ilmu. Sejak abad 14 Al-Quran yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW sudah menyebutkan fungsi otak secara global.18
Jalan hidup yang berbasiskan otak mengacu kepada pemikiran
manusia, mindset untuk tidak mengikuti apa yang menjadi larangan dalam
Islam. Dengan seperti itu menjadikan sebuah tabungan dimasa mendatang
karena sudah membangun suatu fondasi yang kuat. Menjadi bertolak
belakang dengan saat ini yang mana semua manusia memiliki otak tapi tidak
semuanya menggunakannya. Islam sudah menjelaskan tentang perintah-
perintahnya dan laranganya.
Islam telah menurunkan Al-Quran guna mempelajari apa yang tak
diketahui. Dalam Al-Quran ada metode untuk memaximalkan fungsi otak
yaitu dengan mengelola hati guna bersinergi dengan otak. Kebahagian yang
dirasakan manusia dapat menjadi energi penyemangat positif bagi hidupnya.
Dengan men-setting hati diharapkan akan menjadikan insyan yang berguna
kedepannya.
Untuk itu ada beberapa cara untuk untuk meningkatkan kemampuan
otak dengan landasan agama Islam antara lain :
18
https://www.kompasiana.com/fikri_attamimy/552fd1646ea83492418b4593/otak-
manusia-dalam-presfektif-al-quran paragraf6
17. 14
1. Kecerdasan Hati
Berbicara mengenai kecerdasan hati, barangkali pernah terdengar
oleh kita apa itu makrifat. Makrifat adalah terbukanya mata batin manusia
untuk melihat keagungan Allah. Makrifat ini hak mutlak Allah. Manusia
pada umumnya mudah bertepuk dada. Belum-belum kita sudah merasa
bisa namun tidak bisa merasa. Saat kita beramal dan dibukakan pintu
makrifat kepada kita, maka kita langsung ujub. Kita mengira amalan yang
sedikit itu sebagai jalan dibukanya makrifat. Yang demikan itulah yang
harus kita takuti karena atas ridho-Nya saja hal itu bisa terjadi. Sikap ujub
bahkan sekecil-kecilnya ujub akan menghalangi jalan menuju-Nya.
Merasa kecil dan dhaif dihadapan-Nya akan mempresisikan jalur yang
tepat pada jalan lapang kea rah-Nya. Kita musti belajar dan terus belajar
mengecilkan diri hingga tak berarti di hadapan-Nya. Kita harus berhenti
meng-kalkulasi amalan yang kita lakukan selama ini. Kita harus malu atas
tidak bernilainya amalan kita disbanding dengan rahmat Allah SWT.
Kalaupun sikap,tindakan, dan amalan itu secara dhahir ada, sebenarnya itu
hanyalah tanda bahwa kita hamba-Nya. Lebih dari itu sudah tidak ada
yang pantas kita andalkan.19
Dalam dunia makrifat mata batinlah penglihatan yang sebenarnya.
Mata lahir hanya menangkap bayangan. Mata lahir mustahil bisa melihat
tanpa cahaya. Jadi cahayalah syarat tampaknya benda, buka mata. Mata
19
M Kalis Purwanto. Mengelola H.ati Menggapai Bisnis yang Selalu Untung.
(Yogyakarta: Andi: 2012), h. 13 bagian 2
18. 15
batin atas izin Allah mampu menatap tanpa perantara. Mata batin
mengantarkan realitas kebenaran. Penglihatan terbebas dari kausalitas20
.
Untuk mendapatkan ilmu kuncinya adalah mengalah. Perbuatan
adalah gerakan lahir yang diawali dari niatan. Kita harus mengingat-ingat
bahwa tanpa niat mustahil kita berbuat. Niat kita adalah penentu setiap
perbuatan kita. Jika niat kita baik, tentunya akan menghasilkan sesuatu
yang baik begitupun sebaliknya. Secara logika sederhana, amal peruatan
adalah ekspresi intens dari kondisi hati. Kita bisa membohongi siapapun
yang kita kehendaki, tetapi siapa pun tidak bisa membohongi diri sendiri.
Pada prinsipnya, hati adalah imam atau kapten dari jasmani.21
Bicara tentang islam maka ketika ibadah jangan diniatkan untuk
mencari surga karena jika demikian maka hal itu tidak ubahnya tukang
gerabah yang bekerja untuk mendapatkan upah. Sebaliknya jangan pula
kau berniat agar terhindar dari ancaman neraka, karena hal itu tidak lebih
dari pesakitan yang dirundung kecemasan. Niatkan ibadahmu karena rindu
pekatmu pada Allah. Jika itu pedoman kita, ibadah terasa nikmat sampai
lupa akan tujuan penghambaan kita. Yang ada hanya Allah dengan segala
kuasa-Nya, sementara kita sirna ditelan rasa mahabah.22
20
M Kalis Purwanto. Mengelola Hati Menggapai Bisnis yang Selalu Untung.
(Yogyakarta: Andi: 2012), h. 37 bagian 4
21
M Kalis Purwanto. Mengelola Hati Menggapai Bisnis yang Selalu Untung.
(Yogyakarta: Andi: 2012), h . 43 bagian 5
22
M Kalis Purwanto. Mengelola Hati Menggapai Bisnis yang Selalu Untung.
(Yogyakarta: Andi: 2012), h. 44 bagian 8
19. 16
Pondasi yang kuat dengan menggunakan kecerdasan hati bisa
meningkat kemampuan otak karena jernihnya hati tidak adanya prasangka
buruk. Begitu juga dengan dzikir bila dzikir tersebut diulang-ulang ,
aktivitas saraf ini menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga
bio-listrik. Lama kelamaan kelompok saraf yang sangat aktif ini
mempengaruhi kelompok saraf yang lain untuk turut sama aktif. Dengan
itu, otak menjadi aktif secara keseluruhan. Otak akan meng-ekplorisasi hal
baru dari sudut imajinasi yang berbeda dan semakin kreatif dan inovatif.
Otak yang sehat secara fisik secara tidak langsung mempengaruhi untuk
melakukan sesuatu yang baik.23
Hasil penelitian laboratorium yang dilakukan terhadap subjek ini
dimuat dalam majalah Scientific American, edisi Desember 1993.
Satu penelitian yang dilakukan di Universitas Washington dan tes
ini dilakukan melalui tes pemindaian PET yang mengukur kadar aktivitas
otak manusia secara tidak sadar. Dalam penelitian ini, sukarelawan
diberikan satu daftar kata benda. Mereka diharuskan membaca setiap kata
tersebut satu persatu dan menghubungkan kata-kata dengan kata kerja
yang terkait. Ketika sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa
bagian berbeda otak menunjukkan peningkatan aktivitas saraf, termasuk di
bagian depan otak dan korteks. Menariknya, apabila sukarelawan ini
23
M Kalis Purwanto. Mengelola Hati Menggapai Bisnis yang Selalu Untung.
(Yogyakarta: Andi: 2012), h. 75 bagian 10
20. 17
mengulangi daftar kata yang sama berulang-ulang kali, aktivitas saraf otak
merebak pada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain. Ketika
daftar kata baru diberikan kepada mereka, aktivitas saraf kembali
meningkat di daerah pertama. Ini sekaligus membuktikan secara ilmiah
bahwa kata yang diulang-ulang seperti perbuatan berzikir, terbukti
meningkatkan kebugaran otak dan menambah kemampuannya. Dari
penjelasan diatas sudah sangat jelas, bahwa berdasarkan dari penelitian
ternyata mengulang-ulang kata seperti halnya berdzikir mampu
meningkatkan kebugaran dan kemampuan otak kita.24
2. Doa
Jangan Memohon kepada selain allah begitupun juga kecerdasan.
Karena Allah lah yang memenuhi hajatmu. Bagaimana sesuatu selain-Nya
bisa mengubah sesuatu yang sudah ditetapkan-Nya ? dan bagaimana
orang yang tak mampu membebaskan dirinya dari kebutuhan dapat
membebaskan kebutuhan orang lain.
Lapang atau sempitnya hidup itu urusan cara pandang,
kemampuan otak kita seringkali memandang sesuatu itu rumit hal itu lah
yang salah kaprah. Untuk persoalan seperti itu pikiran kita harus
mereflesikan sesuatu yang rumit menjadi sederhana. Manusia boleh saja
mengeluh. Tidak ada denda dan tarif rekening atas keluhan. Itulah
sebabnya orang senang berkeluh-kesah. Jika ditilik dari kurangnya, di
dalam hidup ini memang mengurai masalah.
24
Baca https://islamidia.com/banyak-berdzikir-bisa-meningkatkan-kecerdasan-otak/
21. 18
Berteman itu megasyikan. Tapi ingat, jangan sampai keasyikan.
Mudah mencari teman di meja makan,tapi sulit di serambi masjid.
Gampang mengumpulkan teman balbalan. Tidak gampang mengajak
teman untuk kajian. Bertemanlah dengan satu tujuan yang mana ketika
ada suatu pembahasan dan ada yang namanya suatu problem. Itu akan
meningkatkan kemampuan berfikir. Teman yang sehaluan akan
mendorong saat engkau di jalan-Nya. Teman yang seiman akan tegas
menegurmu jika engkau menyimpang. Dorongan dan teguran akan
menegaskan langkahmu. Teman kadang lebih bahaya daripada lawan.
Maka, berhati-hatilah sejak engkau mengenalnya. Manusia paling pintar
kalau mencari pembenaran. Namanya saja pembenaran sehingga belum
tentu benar. Atau malah pasti tidak benar. Dalam agama salah benar yang
jelas batasnya. Baik buruk pun tampak nyata bedanya. Dalam kebaikan
melihatlah ke atas
Al-Quran memberikan koridor yang cukup eksplisit dan praktis
terkait conflict resolution. Al-Qur‟an tidak hanya memberikan tips-tips
praktis akan tetapi juga menggariskan beberapa prinsip yang harus
menjadi dasar dari proses tersebut. Pada hokum syariat tentang qishas
misalnya, terdapat batasan aturan pelaksanaan syariat yang jelas termaktub
dalam Qs. 2:178-179. Dengan kata lain proses resolusi konflik dalam
Islam harus menekankan pada prinsip keadilan, pemberdayaan bagi orang-
orang yang lemah, serta membangun solidaritas sosial dan dukungan
publik. Islam menolak segala sesuatu yang melampaui batas, termasuk
22. 19
dalam hal penegakan kebenaran dan pencapaian keadilan. Dalam konteks
penanganan konflik modern, pada level ini dikenal berbagai tahapan
resolusi konflik, yakni mulai dari gencatan senjata (ceasefire) atau
penghentian kekerasan fisik, kemudian membuka ruang negosiasi antara
para pihak yang berkonflik (disputant). Jika negosiasi menemui jalan
buntu, maka ada upaya mediasi. Jika mediasi gagal, maka ada mekamisme
peradilan atau arbitrase. Dalam bahasa Al-Qur‟an upaya-upaya ini disebut
dengan musyarawah (negosiasi), alashlah (mediasi), dan at-tahkim
(arbitrase).25
Berdasarkan riset kebiasaan bangun pagi dapat meningkatkan
kecerdasan. Hal ini sangat didukung oleh islam karena Rasulullah sangat
gemar membangunkan sahabatnya untuk shalat Shubuh berjamaah di
Masjid Nabawi. Dr. Alexander Bruce, seorang peneliti dari Jerman
menemukan bahwa kadar gas ozon yang mengandung oksigen mencapai
puncaknya di waktu Shubuh dan perlahan - lahan menipis hingga matahari
terbit. Gas ozon ini mampu memperlancar peredaran darah, mencegah
kerusakan paru - paru, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Menarik napas
panjang pada pagi hari dapat memperlancar aliran darah menuju otak dan
suplai oksigen ke otak lebih cepat, sehingga otak dapat berpikir lebih
cepat.
25
Unik Hanifah Salsabila. Membangun Kesadaran Spiritual Di Abad 21: Dari Aktivitas
Mengagumi Hingga Menginspirasi.( Journal Al-Manar 8.1: 2019), h. 51-60.
23. 20
Penelitian menunjukkan bahwa irama otak berfungsi paling baik
sesudah tidur malam. Tidur merupakan penyegaran otak paling alami.
Pemahaman, wawasan dan penguasaan masalah rumit akan lebih baikpada
pagi hari setelah otak istirahat total pada malam hari. Pada pagi hari juga
diproduksi hormon pertumbuhan yang penting untuk memperbaiki kualitas
dan daya guna otak. Hormon ini meningkatkan pengantaran asam amino
dari darah ke otak yang membuat sel - sel syaraf menyimpan memori
permanen. Kebanyakan hormon pertumbuhan diproduksi saat tidur
sebelum tengah malam.
Hormon lain yang puncak produksinya dari tengah malam hingga
Shubuh adalah hormon cortisol. Cortisol membantu menghadapi stresor
(penyebab stres) pada pagi hari, mengurangi peradangan dan keletihan.
Jika kita bengun siang, wajah menjadi keriput dan dahi berkerut karena
kekurangan hormon cortisol.
Dalam Q.S. Al-Muzamil ayat 5, Allah memerintahkan untuk
bangun di sepertiga malam terakhir. Di waktu inilah Allah memudahkan
otak kita untuk memahami pelajaran. Tidak heran jika pelajar yang kerap
bangun pukul 03.00 untuk menunaikan shalat sunnah tahajud kemudian
meneruskan untuk belajar, maka pemahamannya akan lebih mudah dan
hafalannya juga akan lebih kuat. Jadi, jangan mengeluh dengan kebijakan
masuk sekolah pukul 06.30 dan juga jangan malas bangun pagi. Karena
bangun pagi selain melatih kedisiplinan, juga menambah kecerdasan.
24. 21
Guna meningkatkan kemampuan otak, saat hendak meminum air
dapat kita lakukan dzikir terlebih dahulu atau baca bismillah karena
berdasarkan penemuan dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama
beliau dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air dan menulis
buku tentang “The True Power Of Water”. Menurut beliau air bisa
mendengar dan merekam. Dalam islam manusia harus selalu
mengucapkan perkataan yang baik. Tidak boleh kasar karena hal itu
merusak moral dirinya. Sekaligus mempengaruhi pemikiran otaknya.
25. 22
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pengertian agama yaitu suatu gerakan di segala bidang menurut
kepercayaan kepada Tuhan dan suatu rasa tanggung jawab batin untuk perbaikan
pemikiran dan keyakinan, untuk mengangkat prinsip-prinsip tinggi moralitas
manusia, untuk menegakkan hubungan baik antar anggota masyarakat serta
melenyapkan setiap bentuk diskriminasi buruk
2. Kata otak diterjemahkan dari kata brain yang berasal dari Anglo Saxon
yaitu Breagen. Orang Yunani menyebutnya enkephalos (Kata encephalos ini yang
merupakan asal encephalon yang dipakai secara luas dalam ilmu kedokteran
untuk menyebut Otak). Ada lima bagian otak. yaitu : (1). otak besar (serebrum),
(2). otak kecil (serebelum), (3) otak tengah (nesensefalon), (4)otak depan
(diensefalon), dan (5) jembatan varol (ponsvaroli)
3. Selama otak manusia masih bisa menerima ritual-ritual itu (seberapapun
absurd-nya), dia akan terus hidup, tapi jika otak manusia tak bisa lagi
menerimanya, ritual-ritual itu akan lenyap. Akal adalah pembimbing manusia
yang paling alamiah, tanpa akal agama tak punya makna.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan
serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah
berikutnya.
26. 23
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21028/6.BAB0II.pdf?seq
uence=6&isAllowed=y
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/75/mengenal-otak-dan-bagian-bagian-
otak-kita
https://www.ted.com/talks/suzana_herculano_houzel_what_is_so_special_about_t
he_human_brain/transcript?language=id#t-376357
Untari, Ida. Kesehatan Otak Modal Dasar Hasilkan Sdm Handal, Jurnal Profesi.:
Vol 8 , 2012
https://islamlib.com/ Luthfi Assyaukanie/sains/agama-dan-otak-manusia
https://www.academia.edu/ lucky harianto
/24421847/Agama_dan_Otak_Manusia.html
http://ekamustikasarii.blogspot.com/2014/10/otak-akal-dan-al-quran.html
https://www.kompasiana.com/fikri_attamimy/552fd1646ea83492418b4593/otak-
manusia-dalam-presfektif-al-quran
https://islamidia.com/banyak-berdzikir-bisa-meningkatkan-kecerdasan-otak/
Salsabila, Unik Hanifah. Membangun Kesadaran Spiritual Di Abad 21: Dari
Aktivitas Mengagumi Hingga Menginspirasi. Journal Al-Manar : 8.1, 2019
Purwanto, Kalis M. Mengelola Hati Menggapai Bisnis yang Selalu Untung.
Yogyakarta : Andi, 2012
Agus, Bustanuddin. Agama dalam Kehidupan Manusia :Pengantar Antropologi
Agama. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2007
Daradjat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Bulan Bintang, 2005
Ishomuddin. Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002)
Kahmad, Dadang. Sosiologi Agama. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002
Ismail, Faisal. Paradigma Kebudayaan Islam : Studi Kritis dan Refleksi Historis,
Jogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997
Geertz, Cliffort. Kebudayaan dan Agama. Jogyakarta : Kanisius, 1992