SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
NAMA : RIKY TRI HARTAGUNG
KELAS : XII IPA 1
Kata ”Simbol” berasal dari bahasa Yunani yakni sumbolon
yang berarti ”Tanda pengingat” (benda ingat-ingatan). Dimana bila
dua orang pernah berkenalan, lalu salah seorang dari mereka
memberi suatu benda atau kata sandi sebagai kenang-kenangan
kepada yang lain ketika hendak berpisah. kemudian ketika mereka
bertemu lagi maka benda atau kata sandi itu dapat ditunjukkan
sebagai tanda pengenal. Contoh lainnya, ketika kita hendak
bepergian dalam waktu yang lama atau meninggalkan kampung
halaman kita untuk merantau ke kampung atau tempat lain,
biasanya orang tua kita sering memberikan sesuatu yang berupa
benda seperti kalung, cincin, baju, selendang dan sejenisnya, agar
kita dapat mengingat orang tua kita ketika berada di tempat
perantauan. Misalnya juga seorang bayi ketika baru lahir di Rumah
Sakit biasanya langsung diberikan tanda agar tidak tertukar. Jadi
simbolisme adalah hal menggunakan simbol atau lambang tertentu
untuk ,mengekspresikan gagasan tertentu.
Dalam agama, simbol keagamaan juga memiliki fungsi
sebagai tanda, pengingat, pelambang dari hal-hal yang
agung ataupun menggambarkan peristiwa-peristiwa
keagamaan yang terjadi. Dengan kata lain, simbol juga dapat
dipahami sebagai sarana umat untuk mengerti agamanya.
Agama Kristen sendiri memiliki sejumlah simbol. Dan
yang sangat populer adalah Salib. Namun pada masa awal
Kekristenan, umat sering menggunakan dua simbol, yaitu
sebagai berikut :
1) Ayam jago (Matius 26 : 74-75)
2) Ikan sebagai Simbol ;
-Dalam bahasa Yunani ikan ditulis dengan huruf ; IKH-TH-U-S dan ditafsirkan sebagai akronim dari Iesous
(YESUS) Khristos
(KRISTUS), Theou (ALLAH), hUios (ANAK)
Soter (JURUSELAMAT)
yakni Kristus Anak Allah
Juruselamat.
-Ikan juga melambangkan kisah Yunus, yang selama
tiga hari
berada dalam perut ikan. Dan peristiwa ini
menunjuk pada
Kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus.(Mat 12:40;bnd Yunus
JENIS

UNGKAPAN BENTUK

Kata

Haleluyah, Syalom

Objek

Yerusalem, Sion, Pohon Anggur

Barang /
Benda

Beberapa contoh simbol Kekristenan
Salib, Patung Bunda Maria / Yesus, Rosario, Jubah
Pendeta, Minyak Urapan

Tindakan

Menutup mata dan melipat tangan, Mengangkat tangan
untuk memberkati, Berlutut, Sakramen

Peristiwa

Natal, Paskah
Simbol atau tanda bukanlah suatu
Keselamatan, melainkan hanya sebuah alat
(Sakramentalia) untuk menuju kepada
keselamatan yang sesungguhnya (Sakramen
Sejati yaitu Allah). Jadi, kita tidak perlu untuk
mengagung-agungkan suatu simbol
keagamaan dengan berbagai tujuan. Karna hal
ini dapat menyebabkan kita lebih melihat
simbol tersebut dari pada apa yang
disimbolkan. Sikap seperti ini sangat berbahaya
dan menimbulkan Kesombongan Rohani.
Berdasarkan Kamus Kata-kata Asing dalam Bahasa Indonesia,
Pluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk berdasarkan sudut
pandang sosial. Khususnya dalam kondisi masyarakat ber-Agama di
Indonesia yang majemuk (Lebih dari satu atau beraneka ragam). Pluralisme
agama bisa dipahami dalam minimum tiga kategori.
a)
Kategori Sosial, dalam pengertian ini, pluralisme agama
berarti ”semua agama berhak untuk ada dan hidup”. Secara sosial, kita
harus belajar untuk toleran dan bahkan menghormati iman atau
kepercayaan dari penganut agama lainnya.
b)
Kategori Etika dan Moral, dalam hal ini pluralisme agama
berarti bahwa ”semua pandangan moral dari masing-masing agama bersifat
relatif dan sah”. Jika kita menganut pluralisme agama dalam nuansa etis,
kita didorong untuk tidak menghakimi penganut agama lain yang memiliki
pandangan moral berbeda, misalnya terhadap isu pernikahan, aborsi,
hukuman gantung, eutanasia, dll.
c)
Kategori Teologi-Filosofi. Secara sederhana berarti ”agamaagama pada hakekatnya setara, sama-sama benar dan sama-sama
menyelamatkan”. Mungkin kalimat yang lebih umum adalah ”banyak jalan

menuju Roma”. Semua agama menuju pada Allah, hanya jalannya yang
berbeda-beda.
Faktor-faktor Pendorong Pluralisme Agama :
Ada banyak faktor yang mendorong orang
untuk mengadopsi pluralisme agama. Beberapa
faktor yang signifikan adalah:
1) Iklim Demokrasi : Dalam iklim demokrasi, kata
toleransi memegang peranan penting. Sejak kecil
dinegara ini kita diajar untuk saling menghormati
kemajemukan suku, bahasa dan agama. Berbedabeda tetapi satu jua. Begitulah motto yang
mendorong banyak orang untuk berpikir bahwa
semua perbedaan yang ada pada dasarnya bersifat
tidak hakiki. Beranjak dari sini, kemudian toleransi
terhadap keberadaan penganut agama lain dan
agama-agama lain mulai berkembang menjadi
penyamarataan semua agama. Bukankah semua
agama mengajarkan kebaikan? Jadi, tidak masalah
Anda menganut yang mana!
2) Pragmatisme : Dalam konteks Indonesia
maupun dunia yang penuh dengan konflik
horisontal antar pemeluk agama, keharmonisan
merupakan tema yang digemakan dimana-mana.
Aksi-aksi ”fanatik” dari pemeluk agama yang
bersifat destruktif dan tidak berguna bagi nilai-nilai
kemanusiaan membuat banyak orang menjadi
muak. Dalam konteks ini, pragmatisme bertumbuh
subur. Banyak orang mulai tertarik pada ide bahwa
menganut pluralisme agama (menjadi pluralis) akan
lebih baik daripada seorang penganut agama
tertentu yang ”fanatik”. Akhirnya, orang-orang ini
terdorong untuk meyakini bahwa keharmonisan
dan kerukunan lebih mungkin dicapai dengan
mempercayai pluralisme agama daripada percaya
bahwa hanya agama tertentu yang benar. Yang
terakhir ini tentu berbahaya bagi keharmonisan
masyarakat. Begitulah pola pikir kaum pragmatis.
3) Relativisme : Kebenaran itu relatif, tergantung siapa yang
melihatnya. Ini adalah pandangan yang populer, sehingga
seorang tukang sapu pun memahaminya. Dalam era
postmodern ini penganut relativisme percaya bahwa agamaagama yang ada juga bersifat relatif. Masing-masing agama
benar menurut penganutnya-komunitasnya. Kita tidak berhak
menghakimi iman orang lain. Akhirnya, kita selayaknya
berkata ”agamamu benar menurutmu, agamaku benar
menurutku. Kita sama-sama benar”. Relativisme agama
seolah-olah ingin membawa prinsip win-win solution ke
dalam area kebenaran.
4) Perenialisme : Filsafat perennial adalah kepercayaan
bahwa Kebenaran Mutlak (The Truth) hanyalah satu, tidak
terbagi, tetapi dari Yang Satu ini memancar berbagai
“kebenaran” (truths). Sederhananya, Allah itu satu, tetapi
masing-masing agama meresponinya dan membahasakannya
secara berbeda-beda, maka muncullah banyak agama.
Hakekat dari semua agama adalah sama, hanya tampilan
luarnya yang berbeda.
Tentang kemajemukan Agama, terdapat 3 (Tiga) sikap dalam
komunitas Kristen yang perlu di waspadai agar tidak terjadi perselisihan
antar umat beragama, yakni sebagai berikut :
1)
Eksklusif (Kebenaran dan Keselamatan hanya ada melalui jalan
Kristus). Dibeberapa tempat, orang-orang Kristen merasa terancam dan
oleh karena itu mereka menunjukan sikap bermusuhan terhadap sesama
mereka yang berkepercayaan lain. Ada juga sikap orang-orang Kristen yang
kelihatannya saja toleran, namun sebenarnya acuh tak acuh.
2)
Inklusif (Kristus juga hadir serta bekerja dikalangan mereka yang tidak
mengenal Kristus). Didalam pandangan ini, orang-orang dari kepercayaan
lain, melalui anugerah Kristus, diikutsertakan di dalam rencana keselamatan
Allah.
3)
Pluralis (Allah dapat dikenal melalui bermacam-macam jalan). Bahwa
Allah, atau yang oleh penganut-penganut agama lain disebut “Kenyataan”,
dapat dikenal melalui bermacam-macam jalan. Mereka yang ikuti paham ini
melihat kegiatan Allah Pecipta itu didalam kerangka pluralitas dunia ini.
Mereka berusaha untuk melihat kegiatan Roh Kudus bahkan diluar temboktembok gereja. Mereka menegaskan bahwa kegiatan penyelamatan Allah itu
terjadi di banyak tempat, didalam banyak tradisi dan melalui banyak jalan.
Jadi, pluralisme harus dipahami sebagai semngat untuk menghargai
keyakinan agama sendiri dan berbarengan dengan itu menghormati
keyakinan agama lain. Penganut agama lain tidak dilihat sebagai musuh,
lawan, atau saingan. Sebaliknya, mereka adalah kawan sekerja, saudara,
sesama yang memiliki tujuan yang sama, yakni kesejahteraan manusia dan
alam ciptaan Allh.
Jadi, pluralisme harus dipahami sebagai
semngat untuk menghargai keyakinan agama
sendiri dan berbarengan dengan itu
menghormati keyakinan agama lain. Penganut
agama lain tidak dilihat sebagai musuh, lawan,
atau saingan. Sebaliknya, mereka adalah kawan
sekerja, saudara, sesama yang memiliki tujuan
yang sama, yakni kesejahteraan manusia dan
alam ciptaan Allh.

More Related Content

What's hot

Rpp fisika glb dan glbb
Rpp fisika glb dan glbb Rpp fisika glb dan glbb
Rpp fisika glb dan glbb Widodo Lumajang
 
Reaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaReaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiakrisnavito
 
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN pjj_kemenkes
 
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7Agustin Dian Kartikasari
 
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...sajidintuban
 
TTS KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
TTS KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYATTS KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
TTS KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYANisa Nursolihat
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANPRAMITHA GALUH
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
7 rpp mapel-b-sunda-kurikulum-2013 aksara
7 rpp mapel-b-sunda-kurikulum-2013 aksara7 rpp mapel-b-sunda-kurikulum-2013 aksara
7 rpp mapel-b-sunda-kurikulum-2013 aksaraAgus Rahmat
 
Daftar penerima transport
Daftar penerima transportDaftar penerima transport
Daftar penerima transportTito Aloysius
 
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)umammuhammad27
 
Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...
Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...
Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...ZainulHasan13
 
kebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamakebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamaKhomsha Sholikhah
 
Daftar hadir petugas guru piket
Daftar hadir petugas guru piketDaftar hadir petugas guru piket
Daftar hadir petugas guru piketCucu Nuraida
 
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANAPPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANALouis W
 

What's hot (20)

Pendekatan sets
Pendekatan setsPendekatan sets
Pendekatan sets
 
Rpp fisika glb dan glbb
Rpp fisika glb dan glbb Rpp fisika glb dan glbb
Rpp fisika glb dan glbb
 
Kinematika gerak rpp
Kinematika gerak rppKinematika gerak rpp
Kinematika gerak rpp
 
Reaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaReaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimia
 
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
 
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
 
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
 
TTS KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
TTS KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYATTS KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
TTS KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Laporan alat peraga media
Laporan alat peraga mediaLaporan alat peraga media
Laporan alat peraga media
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
7 rpp mapel-b-sunda-kurikulum-2013 aksara
7 rpp mapel-b-sunda-kurikulum-2013 aksara7 rpp mapel-b-sunda-kurikulum-2013 aksara
7 rpp mapel-b-sunda-kurikulum-2013 aksara
 
Daftar penerima transport
Daftar penerima transportDaftar penerima transport
Daftar penerima transport
 
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
1 b 11170163000059_laporan akhir ha (hukum archimedes)
 
Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...
Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...
Bab 2.1 IPA Kelas 7 (Wujud Zat dan Model Partikel) Kurikulum Merdeka SMP Ibra...
 
kebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamakebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragama
 
Daftar hadir petugas guru piket
Daftar hadir petugas guru piketDaftar hadir petugas guru piket
Daftar hadir petugas guru piket
 
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANAPPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
 
Rpp gas ideal
Rpp gas idealRpp gas ideal
Rpp gas ideal
 

Viewers also liked

pluralisme agama
pluralisme agamapluralisme agama
pluralisme agamaAnnis Na'im
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 doneMabriantama Wisastrio
 
Doa berkarakter katolik
Doa berkarakter katolikDoa berkarakter katolik
Doa berkarakter katolikAlfonsus Widhi
 
Bab 9-perilaku-terpuji 2
Bab 9-perilaku-terpuji 2Bab 9-perilaku-terpuji 2
Bab 9-perilaku-terpuji 2bandongan
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Nariaki Adachi
 
6 pola candlestick yg paling menguntungkan
6 pola candlestick yg paling menguntungkan6 pola candlestick yg paling menguntungkan
6 pola candlestick yg paling menguntungkankinoaja8000
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanReynes E. Tekay
 

Viewers also liked (12)

pluralisme agama
pluralisme agamapluralisme agama
pluralisme agama
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
 
Seminar Doa Kristiani
Seminar Doa KristianiSeminar Doa Kristiani
Seminar Doa Kristiani
 
Pluralisme agama
Pluralisme agamaPluralisme agama
Pluralisme agama
 
Pluralisme
PluralismePluralisme
Pluralisme
 
Pluralisme Agama
Pluralisme AgamaPluralisme Agama
Pluralisme Agama
 
Arti lambang
Arti lambangArti lambang
Arti lambang
 
Doa berkarakter katolik
Doa berkarakter katolikDoa berkarakter katolik
Doa berkarakter katolik
 
Bab 9-perilaku-terpuji 2
Bab 9-perilaku-terpuji 2Bab 9-perilaku-terpuji 2
Bab 9-perilaku-terpuji 2
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
 
6 pola candlestick yg paling menguntungkan
6 pola candlestick yg paling menguntungkan6 pola candlestick yg paling menguntungkan
6 pola candlestick yg paling menguntungkan
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
 

Similar to Simbolisme Dan Pluralisme

Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaJimatul Arrobi
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptJimatul Arrobi
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)Erwin Line
 
BAB 01 (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
BAB 01  (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptxBAB 01  (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
BAB 01 (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptxnazirahkamal
 
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptxDanielErgawanto
 
Pengertian moderasi beragama.docx
Pengertian moderasi beragama.docxPengertian moderasi beragama.docx
Pengertian moderasi beragama.docxdedenurdiana3
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukIndraGunawan335
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious CommitmentArif Setyawan
 
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriWawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriHafshah Zuhairoh
 
Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaHehePangibulan2
 
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnndimaszkodim
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarhaqqinazily
 
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANPLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANdesaheuleut
 

Similar to Simbolisme Dan Pluralisme (20)

Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)
 
BAB 01 (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
BAB 01  (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptxBAB 01  (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
BAB 01 (ILMU PERBANDINGAN AGAMA).pptx
 
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
 
Agama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaianAgama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaian
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Bab II.pdf
Bab II.pdfBab II.pdf
Bab II.pdf
 
Pengertian moderasi beragama.docx
Pengertian moderasi beragama.docxPengertian moderasi beragama.docx
Pengertian moderasi beragama.docx
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati DiriWawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
Wawasan Kebangsaan _-_ Jati Diri
 
Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama
 
Bab II.docx
Bab II.docxBab II.docx
Bab II.docx
 
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Ninian smart
Ninian smartNinian smart
Ninian smart
 
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANPLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Simbolisme Dan Pluralisme

  • 1. NAMA : RIKY TRI HARTAGUNG KELAS : XII IPA 1
  • 2. Kata ”Simbol” berasal dari bahasa Yunani yakni sumbolon yang berarti ”Tanda pengingat” (benda ingat-ingatan). Dimana bila dua orang pernah berkenalan, lalu salah seorang dari mereka memberi suatu benda atau kata sandi sebagai kenang-kenangan kepada yang lain ketika hendak berpisah. kemudian ketika mereka bertemu lagi maka benda atau kata sandi itu dapat ditunjukkan sebagai tanda pengenal. Contoh lainnya, ketika kita hendak bepergian dalam waktu yang lama atau meninggalkan kampung halaman kita untuk merantau ke kampung atau tempat lain, biasanya orang tua kita sering memberikan sesuatu yang berupa benda seperti kalung, cincin, baju, selendang dan sejenisnya, agar kita dapat mengingat orang tua kita ketika berada di tempat perantauan. Misalnya juga seorang bayi ketika baru lahir di Rumah Sakit biasanya langsung diberikan tanda agar tidak tertukar. Jadi simbolisme adalah hal menggunakan simbol atau lambang tertentu untuk ,mengekspresikan gagasan tertentu.
  • 3. Dalam agama, simbol keagamaan juga memiliki fungsi sebagai tanda, pengingat, pelambang dari hal-hal yang agung ataupun menggambarkan peristiwa-peristiwa keagamaan yang terjadi. Dengan kata lain, simbol juga dapat dipahami sebagai sarana umat untuk mengerti agamanya. Agama Kristen sendiri memiliki sejumlah simbol. Dan yang sangat populer adalah Salib. Namun pada masa awal Kekristenan, umat sering menggunakan dua simbol, yaitu sebagai berikut : 1) Ayam jago (Matius 26 : 74-75) 2) Ikan sebagai Simbol ; -Dalam bahasa Yunani ikan ditulis dengan huruf ; IKH-TH-U-S dan ditafsirkan sebagai akronim dari Iesous (YESUS) Khristos (KRISTUS), Theou (ALLAH), hUios (ANAK) Soter (JURUSELAMAT) yakni Kristus Anak Allah Juruselamat. -Ikan juga melambangkan kisah Yunus, yang selama tiga hari berada dalam perut ikan. Dan peristiwa ini menunjuk pada Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.(Mat 12:40;bnd Yunus
  • 4. JENIS UNGKAPAN BENTUK Kata Haleluyah, Syalom Objek Yerusalem, Sion, Pohon Anggur Barang / Benda Beberapa contoh simbol Kekristenan Salib, Patung Bunda Maria / Yesus, Rosario, Jubah Pendeta, Minyak Urapan Tindakan Menutup mata dan melipat tangan, Mengangkat tangan untuk memberkati, Berlutut, Sakramen Peristiwa Natal, Paskah
  • 5. Simbol atau tanda bukanlah suatu Keselamatan, melainkan hanya sebuah alat (Sakramentalia) untuk menuju kepada keselamatan yang sesungguhnya (Sakramen Sejati yaitu Allah). Jadi, kita tidak perlu untuk mengagung-agungkan suatu simbol keagamaan dengan berbagai tujuan. Karna hal ini dapat menyebabkan kita lebih melihat simbol tersebut dari pada apa yang disimbolkan. Sikap seperti ini sangat berbahaya dan menimbulkan Kesombongan Rohani.
  • 6. Berdasarkan Kamus Kata-kata Asing dalam Bahasa Indonesia, Pluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk berdasarkan sudut pandang sosial. Khususnya dalam kondisi masyarakat ber-Agama di Indonesia yang majemuk (Lebih dari satu atau beraneka ragam). Pluralisme agama bisa dipahami dalam minimum tiga kategori. a) Kategori Sosial, dalam pengertian ini, pluralisme agama berarti ”semua agama berhak untuk ada dan hidup”. Secara sosial, kita harus belajar untuk toleran dan bahkan menghormati iman atau kepercayaan dari penganut agama lainnya. b) Kategori Etika dan Moral, dalam hal ini pluralisme agama berarti bahwa ”semua pandangan moral dari masing-masing agama bersifat relatif dan sah”. Jika kita menganut pluralisme agama dalam nuansa etis, kita didorong untuk tidak menghakimi penganut agama lain yang memiliki pandangan moral berbeda, misalnya terhadap isu pernikahan, aborsi, hukuman gantung, eutanasia, dll. c) Kategori Teologi-Filosofi. Secara sederhana berarti ”agamaagama pada hakekatnya setara, sama-sama benar dan sama-sama menyelamatkan”. Mungkin kalimat yang lebih umum adalah ”banyak jalan menuju Roma”. Semua agama menuju pada Allah, hanya jalannya yang berbeda-beda.
  • 7. Faktor-faktor Pendorong Pluralisme Agama : Ada banyak faktor yang mendorong orang untuk mengadopsi pluralisme agama. Beberapa faktor yang signifikan adalah: 1) Iklim Demokrasi : Dalam iklim demokrasi, kata toleransi memegang peranan penting. Sejak kecil dinegara ini kita diajar untuk saling menghormati kemajemukan suku, bahasa dan agama. Berbedabeda tetapi satu jua. Begitulah motto yang mendorong banyak orang untuk berpikir bahwa semua perbedaan yang ada pada dasarnya bersifat tidak hakiki. Beranjak dari sini, kemudian toleransi terhadap keberadaan penganut agama lain dan agama-agama lain mulai berkembang menjadi penyamarataan semua agama. Bukankah semua agama mengajarkan kebaikan? Jadi, tidak masalah Anda menganut yang mana!
  • 8. 2) Pragmatisme : Dalam konteks Indonesia maupun dunia yang penuh dengan konflik horisontal antar pemeluk agama, keharmonisan merupakan tema yang digemakan dimana-mana. Aksi-aksi ”fanatik” dari pemeluk agama yang bersifat destruktif dan tidak berguna bagi nilai-nilai kemanusiaan membuat banyak orang menjadi muak. Dalam konteks ini, pragmatisme bertumbuh subur. Banyak orang mulai tertarik pada ide bahwa menganut pluralisme agama (menjadi pluralis) akan lebih baik daripada seorang penganut agama tertentu yang ”fanatik”. Akhirnya, orang-orang ini terdorong untuk meyakini bahwa keharmonisan dan kerukunan lebih mungkin dicapai dengan mempercayai pluralisme agama daripada percaya bahwa hanya agama tertentu yang benar. Yang terakhir ini tentu berbahaya bagi keharmonisan masyarakat. Begitulah pola pikir kaum pragmatis.
  • 9. 3) Relativisme : Kebenaran itu relatif, tergantung siapa yang melihatnya. Ini adalah pandangan yang populer, sehingga seorang tukang sapu pun memahaminya. Dalam era postmodern ini penganut relativisme percaya bahwa agamaagama yang ada juga bersifat relatif. Masing-masing agama benar menurut penganutnya-komunitasnya. Kita tidak berhak menghakimi iman orang lain. Akhirnya, kita selayaknya berkata ”agamamu benar menurutmu, agamaku benar menurutku. Kita sama-sama benar”. Relativisme agama seolah-olah ingin membawa prinsip win-win solution ke dalam area kebenaran. 4) Perenialisme : Filsafat perennial adalah kepercayaan bahwa Kebenaran Mutlak (The Truth) hanyalah satu, tidak terbagi, tetapi dari Yang Satu ini memancar berbagai “kebenaran” (truths). Sederhananya, Allah itu satu, tetapi masing-masing agama meresponinya dan membahasakannya secara berbeda-beda, maka muncullah banyak agama. Hakekat dari semua agama adalah sama, hanya tampilan luarnya yang berbeda.
  • 10. Tentang kemajemukan Agama, terdapat 3 (Tiga) sikap dalam komunitas Kristen yang perlu di waspadai agar tidak terjadi perselisihan antar umat beragama, yakni sebagai berikut : 1) Eksklusif (Kebenaran dan Keselamatan hanya ada melalui jalan Kristus). Dibeberapa tempat, orang-orang Kristen merasa terancam dan oleh karena itu mereka menunjukan sikap bermusuhan terhadap sesama mereka yang berkepercayaan lain. Ada juga sikap orang-orang Kristen yang kelihatannya saja toleran, namun sebenarnya acuh tak acuh. 2) Inklusif (Kristus juga hadir serta bekerja dikalangan mereka yang tidak mengenal Kristus). Didalam pandangan ini, orang-orang dari kepercayaan lain, melalui anugerah Kristus, diikutsertakan di dalam rencana keselamatan Allah. 3) Pluralis (Allah dapat dikenal melalui bermacam-macam jalan). Bahwa Allah, atau yang oleh penganut-penganut agama lain disebut “Kenyataan”, dapat dikenal melalui bermacam-macam jalan. Mereka yang ikuti paham ini melihat kegiatan Allah Pecipta itu didalam kerangka pluralitas dunia ini. Mereka berusaha untuk melihat kegiatan Roh Kudus bahkan diluar temboktembok gereja. Mereka menegaskan bahwa kegiatan penyelamatan Allah itu terjadi di banyak tempat, didalam banyak tradisi dan melalui banyak jalan. Jadi, pluralisme harus dipahami sebagai semngat untuk menghargai keyakinan agama sendiri dan berbarengan dengan itu menghormati keyakinan agama lain. Penganut agama lain tidak dilihat sebagai musuh, lawan, atau saingan. Sebaliknya, mereka adalah kawan sekerja, saudara, sesama yang memiliki tujuan yang sama, yakni kesejahteraan manusia dan alam ciptaan Allh.
  • 11. Jadi, pluralisme harus dipahami sebagai semngat untuk menghargai keyakinan agama sendiri dan berbarengan dengan itu menghormati keyakinan agama lain. Penganut agama lain tidak dilihat sebagai musuh, lawan, atau saingan. Sebaliknya, mereka adalah kawan sekerja, saudara, sesama yang memiliki tujuan yang sama, yakni kesejahteraan manusia dan alam ciptaan Allh.