SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
KONSEP WILAYAH DAN
TATA RUANG
OLEH:
ABDUL AZIZ ASRA
A. KONSEP WILAYAH DAN TATA
RUANG 1. Wilayah dan Perwilayahan
a. Klasifikasi Wilayah
Wilayah
Homogen/Formal
Wilayah Fungsional
Wilayah Administratif
Politis
Wilayah
Perencanaan/Pengolal
aan
Konsep Wilayah
wilayah merupakan suatu kesatuan area di
permukaan bumi yang mempunyai ciri
dan sifat tertentu yang terjadi karena
hubungan yang kompleks antara unsure
tanah, air, tanaman, binatang dan manusia.
Defenisi tentang wilayah dapat dibuat
berdasarkan gejala kemanusian (human
phenomena), gejala alamiah (natural
phenomena) dan berdasarkan gejala-
gejala geografis (geographical phenomena)
Konsep Perwilayahan
Perwilayahan atau regionalisasi diartikan
sebagai upaya mengelompokkan bagian-
bagian permukaan Bumi untuk tujuan
tertentu.
Tujuan perwilayahan sebagai berikut.
1. Untuk meratakan pembangunan di semua
wilayah sehingga dapat mengurangi
kesenjangan antara wilayah yang satu dengan
wilayah yang lain.
2. Memudahkan koordinasi berbagai
program pembangunan pada tiap daerah.
3. Mensosialisasikan berbagai program
pembangunan
Misalnya pembagian wilayah menurut
iklim, ketinggian tempat, topografi
wilayah, dan lain sebagainya.
Metode Perwilayahan dan regionalisasi
1. Penyamarataan wilayah,
2. Klasifikasi wilayah
Faktor Dinamika Perkembangan Wilayah
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
3. Faktor geografis
4. Faktor manajemen wilayah
5. Faktor historis
Tahapan Perkembangan Wilayah
a) Tahapan
perkembangan wilayah
dalam tinjauan sosial
ekonomi
b) Tahapan
perkembangan wilayah
dalam tinjauan geografis
Strategi Pengembangan Wilayah
a) Kutub-
Kutub
Pertumbuhan
(growth pole)
b) Strategi
Disentralisasi
Teritorial
c) Strategi
Agropolitan
d) Strategi
Integrasi
Spasial
(Functional
Spatial
Integration)
e) Strategi
Pengembangan
Kota-Kota
Kecil
Menengah.
f) Strategi Rural
Urban Lingkages
g) Strategi
Regional
Networking
Pengertian Ruang dan Penataan Ruang
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana
yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki
hubungan fungsional, sedangkan pola ruang
merupakan distribusi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Penataan ruang mengandung makna proses menata
ruang. UU No. 26 Tahun 2007 memberikan
pemahaman tentang tata ruang sebagai wujud
struktur ruang dan pola ruang
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat,
ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
manusia dan makhluk lain hidup, melakukan
kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola
ruang.
Klasfisikasi Penataan Ruang
1) Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem internal
perkotaan.
2) Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lingung
dan kawasan budi daya
3) Penataan ruang berdasarkan Wilayah administratif
4) Penataan ruang berdasarkan Kegiatan kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan
perkotaan dan penataan ruang kawasan pedesaan
5) Penataan ruang berdasarkan Nilai strategis kawasan terdiri atas penataan ruang
kawasan strategis nasional
A. KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG 2. Tata Ruang dan Penataan Ruang
c. Struktur Penataan Ruang
Menurut UU No. 26 tahun 2007,terdapat tiga batasan
struktur ruang menurut hirarkinya khususnya dari
provinsi, kabupaten, dan kota.
Konsep Pembangunan
Secara etimologis:
Berasal dari kata
bangun, diberi awalan
pem- dan akhiran –an
guna menunjukkan
perihal pembangun
Secara ensiklopedia : kata pembangunan telah
menjadi bahasa dan konsep dunia.
pertumbuhan (growth),
rekontruksi (recontruktion),
modernisasi (modernization),
westernisasi (westernization),
perubahan social (social change),
pembebasan (liberation),
pembaharuan (innovation),
pembangunan bangsa (nation building)
Indikator Pembangunan
Indikator Kuantitatif
meliputi:
1) Faktor Ekonomi.
2) Faktor politik
3) Faktor social,
4) Faktor demografis,
5) Indikator lingkungan
Indikator Kualitatif
Indikator kualitatif
meliputi gambaran kondisi
kehidupan dan kualitas
hidup masyarakat.
Indikator kualitatif
digunakan untuk
menganalisa komponen
yang tidak mudah dihitung
atau diukur dengan sebuah
angka, seperti kebebasan,
korupsi atau keamanan.
Ukuran Alternatif Dalam
Pembangunan
(Goulet, 1971 dalam Chant,
2009) menyebutkan bahwa ada
3 komponen utama untuk
mengartikan dan mengukur
sebuah pembangunan :
1) Life sustenance dalam
konteks kebutuhan dasar
2) Self-esteem yang
berhubungan dengan self-
respect dan kebebasan
3) Kebebasan yang
berhubungan dengan
kemampuan masyarakat untuk
memilih pilihan mereka
Pusat Pertumbuhan Wilayah di
Indonesia
Jakarta adalah adalah satu wilayah di
indonesia yang mengalami
perkembangan yang pesat, begitu juga
kota kota lainnya di Indonesis
sehingga setiap daerah mempunyai
pusat pertumbuhan yang menjadi daya
tarik bagi tenaga buruh dari pinggiran,
mempunyai daya tarik terhadap tenaga
terampil, modal, dan barang-barang
dagangan yang menunjang
pertumbuhan suatu lokasi.
a) Teori kutub pertumbuhan
Francois Perroux
Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di tiap daerah tidak terjadi di sembarang tempat
melainkan, muncul di lokasi tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu sama lain,
lokasi inilah yang disebut kutub pertumbuhan
b) Teori pusat pertumbhan
John Friedman
John Friedman (1964) mengemukakan konsep Center- Periphery (Pusat-Pinggiran). Pengembangan wilayah akan
melahirkan kota utama dan wilayah sekitarnya yang menjadi inti (Core) dari sistem kota-kota nasional dan pinggiran
(periphery) yang berada di luar serta bergantung pada inti.
Teori pusat pertumbhan
Albert O Hirschman
Hirschman (1958) (Mutaa’li: 2014) mengungkapkan
pertumbuhan ekonomi pada pusat pertumbuhan
ekonomi pada pusat pertumbuhan akan berpengaruh
pada daerah belakangnya melalui efek polarisasi atau
Polization Effect dan efek penetasan ke bawah (Trickling
Down Effect).
Polarization effect tersebut diperkuat dengan adanya
pemusatan investasi pada pusat pertumbuhan,
sedangkan Trickling Down Effect dapat tumbuh dengan
cara meningkatnya daya tarik wilayah sekitarnya.
Hirschman lebih optimis, sehingga Trickling Down
Effect lebih besar dibanding Polization Effect. Kuncinya
adalah komplementaritas
Teori Pusat Pertumbuhan Rostow
Walt Rostow
Menurut Rostow (Muta’ali : 2014) terdapat lima fase pembangunan yang didasarkan kepada ciri-ciri
umum perubahan keadaan: ekonomi, politik, dan sosial yang berlaku. Pembangunan ekonomi atau
transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern merupakan suatu proses
yang mempunyai dimensi banyak, tidak sekedar ditandai dengan menurunnya peranan faktor pertanian
dan meningkatnya peranan faktor industri dan jasa.
b. Teori Pertumbuhan Wilayah
Karl Gunnar Myrdal
Myrdal (Mutaa’li : 2014) merupakan
ilmuwan yang melihat keterkaitan antara
konsep kutub pertumbuhan dengan
persebaran keruangan dan proses
pembangunan. Menurut Myrdal, jika di
suatu lokasi terdapat penanaman modal
untuk mendirikan industri atau kegiatan
ekonomi lainnya, tempat tersebut akan
lebih maju dan berkembang dibandingkan
wilayah lain.
Teori Pertumbuhan Wilayah
Walter Christaller
Teori Christaller
” Jika persebaran penduduk dan daya belinya
sama baiknya dengan bentang alam, sumber
dayanya, dan fasilitas tranportasinya,
semuanya sama/seragam, lalu pusat-pusat
pemukiman mennyediakan layanan yang
sama, menunjukkan fungsi yang serupa, dan
melayani area yang sama besar, maka hal
tersebut akan membentuk kesamaan jarak
antara satu pusat pemukiman dengan pusat
pemukiman lainnya”
Tempat Sentral yang
Berhierarki 3 (K=3)
Tempat Sentral yang
Berhierarki 4 (K=4)
Tempat Sentral yang
Berhierarki 7 (K=7)
C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah
1. Lingkup Tahapan Penataan Ruang Wilayah
Pengaturan
Pembinaan
Pelaksanaan
Pengawasan
C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah 2. Hirarki dalam Penataan Ruang di Indonesia
a. Rencana Umum Tata Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN)
Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP)
Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten/Kota
(RTRWK/K)
Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional yang selanjutnya disingkat
RTRWN adalah strategi dan arahan
kebijaksanaan pemanfaatan ruang
wilayah nasional sampai dengan 100
meter di bawah permukaan bumi,
satu kilometer diatas permukaan
bumi dan batas luar zona ekonomi
eksklusif.
Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi yang selanjutnya
disingkat RTRWP adalah hasil
perencanaan tata ruang yang
merupakan penjabaran strategi
dan arahan kebijakan
pemanfaatan ruang wilayah
nasional dan pulau/ kepulauan ke
dalam struktur dan pola ruang
wilayah Provinsi.
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota yang
selanjutnya disingkat
RTRWK/K adalah hasil
perencanaan tata ruang yang
merupakan penjabaran
RTRWP ke dalam struktur dan
pola ruang wilayah
kabupaten/kota
C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah 2. Hirarki dalam Penataan Ruang di Indonesia
b. Rencana Rinci Tata Ruang
Rencana rinci tata ruang merupakan hasil dari
perencanaan tata ruang. Rencana rinci tata ruang
merupakan operasionalisasi rencana umum tata
ruang yang dalam pelaksanaanya tetap
memperhatikan aspirasi masyarakat sehingga
muatan rencana masih dapat disempurnakan
dengan tetap mematuhi batasan yang telah diatur
dalam rencana rinci dan peraturan zonasi.
Rencana rinci tata ruang
disusun berdasarkan nilai
strategis kawasan atau
kegiatan kawasan dengan
muatan substansi yang
dapat mencakup hingga
penetapan blok dan subblok
peruntukan
D. Permasalahan Dalam Penerapan Tata Ruang Wilayah
1. Pemerataan pembangunan di Indonesia
MDGs (Millenium
Development Goal)
bertujuan untuk mewujudkan
percepatan pencapaian tujuan
pembangunan manusia yang
lebih terarah dan diterjemahkan
ke dalam sejumlah target dan
tenggat waktu yang diukur
dalam kuat
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN)
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) adalah dokumen
perencanaan pembangunan nasional
yang merupakan jabaran dari tujuan
dibentuknya Pemenrintahan Negara
Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Repuplik Indonesia tahun
1945
PNPM bertujuan untuk
mengurangi kemiskinan dan
mengembangkan sistem di
masyarakat pedesaan melalui
investasi berjangka untuk
mendukung produktivitas dalam
membangun komunitas dengan
melibatkan partisipasi masyarakat
dalam desain
D. Permasalahan Dalam
Penerapan Tata Ruang Wilayah
2. MP3EI (Master Plan Percepatan Pembangunan
Ekonomi Indonesia
MP3EI dilaksanakan untuk
mempercepat dan memperkuat
pembangunan ekonomi sesuai
dengan keunggulan dan potensi
strategis wilayah dalam enam koridor.
Percepatan dan perluasan
pembangunan dilakukan melalui
pengembangan delapan program
utama yang terdiri atas 22 kegiatan
ekonomi utama.
Mengembangkan potensi ekonomi
wilayah di enam Koridor Ekonomi
(KE) Indonesia, yaitu :
1. Koridor Ekonomi Sumatera
2. Koridor Ekonomi Jawa
3. Koridor Ekonomi Kalimantan
4. Koridor Ekonomi Sulawesi
5. Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara
6. Koridor Ekonomi Papua–Kepulauan Maluku
7. Memperkuat konektivitas nasional yang
terintregasi secara lokal dan terhubung secara
global (locally integrated, globally connected)
8. Memperkuat kemampuan sumber daya
manusia (SDM) dan iptek nasional untuk
mendukung pengembangan program utama di
setiap koridor ekonomi.
D. Permasalahan Dalam Penerapan
Tata Ruang Wilayah Prinsip-prinsip pengembangan wilayah
Pengembangan wilayah dilakukan
atas dasar karakteristik daerah
yang bersangkutan, baik aspek
ekonomi, sosial, budaya, dan
politik
Penegmbangan wilayah
harus dilakukan secara
komprehensif dan terpadu
Pengembangan wilayah mutlak
harus mempunyai keterkaitan
kedepan dan kebelakang
(forward and back ward linkage)
secara kuat
Pengembangan wilayah
dilaksanakan sesuai dengan
prinsip otonomi dan
desentralisasi.
Pengembangan wilayah
harus berbasispada
sektor unggulan
Permasalahan pengelolaan penataan ruang
1. Belum tepatnya kompetensi
sumberdaya manusia dalam
bidang pengelolaan penataan
ruang
2. Rendahnya kualitas hasil
rencana tata ruang baik
disebabkan sulitnya
memperoleh data dan peta
dasar
3. Belum diacukan
perundangan penataan ruang
sebagai payung kebijakan
pemanfaatan ruang bagi semua
sektor
4. Belum berfungsinya secara
optimal penataan ruang dalam
rangka menyelaraskan,
mensinkronkan, dan
memadukan berbagai rencana
dan program sektoral dan
wilayah
5. Ego sektoral dan regional
yang ditandai dengan
kurangnya kemampuan
menahan diri dari keinginan
membela kepentingan masing-
masing secara berlebihan
6. Dukungan terhadap
pengembangan wilayah belum
optimal
Permasalahan pengelolaan penataan ruang
7. Terjadinya penyimpangan
pemanfaatan ruang dari
ketentuan dan norma yang
seharusnya ditegakkan
8. Masih belum lengkapnya
alokasi fungsi-fungsi ruang
pada skala detil dan
operasional yang secara
langsung dapat digunakan
untuk pemberian ijin
pemanfaatan ruang
9. Masih lemahnya pemenuhan
hak dan kewajiban serta peran
serta masyarakat dalam
penataan ruang
10. Lemahnya dukungan
teknologi informasi dalam
proses pengambilan keputusan
11. Masih terbatasnya
kompatibilitas dan kesesuaian
standar peta yang digunakan
dalam perencanaan tata ruang
wilayah pada berbagai macam
skala
12. Problem teknis materi dari
peraturan tentang penataan
ruang
Posisi indonesia di kawasan yang
sangat cepat berkembang yaitu
Pasific ocean rim Indian ocean rim
yang berimplikasi pada perlunya
mendorong daya saing
perekonomian khusus dalam
rangka pertumbuhan ekonomi
wilayah.
Ketersediaan sumberdaya alam
yang semakin terbatas di Pulau
Jawa dan Sumatera, dan sebaliknya
lebih melimpah di kawasan Timur
Indonesia namun belum
dimanfaatkan secara optimal.
Letak Indonesia pada kawasan
pertemuan tiga lempeng tektonik,
yang mengakibatkan rawan
bencana geologi geologi seperti
gempa bumi, tsunami, dan gunung
berapi, menuntut prioritisasi
pertimbangan aspek mitigasi
bencana dalam
Keberadaan pulau-pulau kecil
terluar pada kawasan perbatasan
negara yang memerlukan
perhatian khusus demi menjaga
kedaulatan negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kesenjangan pembangunan antar
wilayah perlu dieleminir tidak hanya
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat diseluruh wilayah
Indonesia, tetapi juga untuk
menjaga stabilitas dan kesatuan
nasional
Ekspansi pemanfaatan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup saat ini,
apabila tidak diantisipasi dengan
kebijakan dan tindakan yang tepat
akan dihadapkan pada tiga
ancaman, yaitu krisi pangan, krisi
air, dan krisi energi.
Tantangan Penataan Ruang
Strategi Penataan
Ruang dan Wilayah
Di Indonesia
Strategi
Kutub
Pertumb
uhan
(Growth
Poles)
Strategi
Integrasi
Spasial
Strategi
Desentral
isasi
Teritorial
Strategi
Pengemba
ngan Kota
Kecil
Menengah
Strategi
Agropolit
an
Strategi
Rural
Urban
Lingkages

More Related Content

What's hot

Dinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptDinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptR.a. Furqon
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)Zulfira Farah Nubua
 
Power point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIIIPower point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIIIJhonBalok1
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Daniel Arie
 
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiDownload PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiAgnas Setiawan
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ikabulan purnama
 
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)BiruDamar
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayaPpt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayavanmook2
 
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alamPertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alamardhy muhfir
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanbramantiyo marjuki
 
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)Risdiana Hidayat
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxKonektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxSyafiraShahnaz1
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Jeung Titiez
 
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas IndonesiaGeografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesiahanakamilah4
 

What's hot (20)

Dinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptDinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan ppt
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
 
Power point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIIIPower point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIII
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiDownload PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayaPpt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
 
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.pptPPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
 
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alamPertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxKonektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia
 
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas IndonesiaGeografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 

Similar to OPTIMASI TATA RUANG

15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptxziahahmed1
 
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxRifkaSafwani
 
Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)DitaRosalia
 
Dirjen pr sttnas-yogya
Dirjen pr sttnas-yogyaDirjen pr sttnas-yogya
Dirjen pr sttnas-yogyaAzmi Haz
 
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020Luh Putu Suciati
 
paras candika muliansyah (16102123)
paras candika muliansyah (16102123)paras candika muliansyah (16102123)
paras candika muliansyah (16102123)parascandikamuliansy
 
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxmukarobin2
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
 
Lingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi Perencana
Lingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi PerencanaLingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi Perencana
Lingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi PerencanaFauzan Barnanda
 
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxSumilah2
 
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangKamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangRiyanAdita
 
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfkonsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfMukarobinspdMukarobi
 
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfkonsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfMukarobinspdMukarobi
 
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangSeptinia Silviana
 
Wilayah dan Tata Ruang
Wilayah dan Tata RuangWilayah dan Tata Ruang
Wilayah dan Tata RuangWISANGELANG
 
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilPerwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilImaniar Nastiti
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1laboratorium pwkuinam
 

Similar to OPTIMASI TATA RUANG (20)

15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
 
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
 
Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)
 
Dirjen pr sttnas-yogya
Dirjen pr sttnas-yogyaDirjen pr sttnas-yogya
Dirjen pr sttnas-yogya
 
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
 
paras candika muliansyah (16102123)
paras candika muliansyah (16102123)paras candika muliansyah (16102123)
paras candika muliansyah (16102123)
 
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
 
Lingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi Perencana
Lingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi PerencanaLingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi Perencana
Lingkup Penataan dan Perencanaan Ruang & Profesi Perencana
 
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptxWILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
WILAYAH_DAN_TATA_RUANG_Kelas_XII_Ppt.pptx
 
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangKamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfkonsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
 
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfkonsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
 
Adm pembangunan
Adm pembangunanAdm pembangunan
Adm pembangunan
 
Adm pembangunan
Adm pembangunanAdm pembangunan
Adm pembangunan
 
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
 
Wilayah dan Tata Ruang
Wilayah dan Tata RuangWilayah dan Tata Ruang
Wilayah dan Tata Ruang
 
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilPerwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
 
Pertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptxPertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptx
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 

OPTIMASI TATA RUANG

  • 1. KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG OLEH: ABDUL AZIZ ASRA
  • 2. A. KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG 1. Wilayah dan Perwilayahan a. Klasifikasi Wilayah Wilayah Homogen/Formal Wilayah Fungsional Wilayah Administratif Politis Wilayah Perencanaan/Pengolal aan
  • 3. Konsep Wilayah wilayah merupakan suatu kesatuan area di permukaan bumi yang mempunyai ciri dan sifat tertentu yang terjadi karena hubungan yang kompleks antara unsure tanah, air, tanaman, binatang dan manusia. Defenisi tentang wilayah dapat dibuat berdasarkan gejala kemanusian (human phenomena), gejala alamiah (natural phenomena) dan berdasarkan gejala- gejala geografis (geographical phenomena)
  • 4. Konsep Perwilayahan Perwilayahan atau regionalisasi diartikan sebagai upaya mengelompokkan bagian- bagian permukaan Bumi untuk tujuan tertentu. Tujuan perwilayahan sebagai berikut. 1. Untuk meratakan pembangunan di semua wilayah sehingga dapat mengurangi kesenjangan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. 2. Memudahkan koordinasi berbagai program pembangunan pada tiap daerah. 3. Mensosialisasikan berbagai program pembangunan Misalnya pembagian wilayah menurut iklim, ketinggian tempat, topografi wilayah, dan lain sebagainya.
  • 5. Metode Perwilayahan dan regionalisasi 1. Penyamarataan wilayah, 2. Klasifikasi wilayah
  • 6. Faktor Dinamika Perkembangan Wilayah 1. Faktor internal 2. Faktor eksternal 3. Faktor geografis 4. Faktor manajemen wilayah 5. Faktor historis
  • 7. Tahapan Perkembangan Wilayah a) Tahapan perkembangan wilayah dalam tinjauan sosial ekonomi b) Tahapan perkembangan wilayah dalam tinjauan geografis
  • 8. Strategi Pengembangan Wilayah a) Kutub- Kutub Pertumbuhan (growth pole) b) Strategi Disentralisasi Teritorial c) Strategi Agropolitan d) Strategi Integrasi Spasial (Functional Spatial Integration) e) Strategi Pengembangan Kota-Kota Kecil Menengah. f) Strategi Rural Urban Lingkages g) Strategi Regional Networking
  • 9. Pengertian Ruang dan Penataan Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang merupakan distribusi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Penataan ruang mengandung makna proses menata ruang. UU No. 26 Tahun 2007 memberikan pemahaman tentang tata ruang sebagai wujud struktur ruang dan pola ruang Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
  • 10. Klasfisikasi Penataan Ruang 1) Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem internal perkotaan. 2) Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lingung dan kawasan budi daya 3) Penataan ruang berdasarkan Wilayah administratif 4) Penataan ruang berdasarkan Kegiatan kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan perkotaan dan penataan ruang kawasan pedesaan 5) Penataan ruang berdasarkan Nilai strategis kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan strategis nasional
  • 11. A. KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG 2. Tata Ruang dan Penataan Ruang c. Struktur Penataan Ruang Menurut UU No. 26 tahun 2007,terdapat tiga batasan struktur ruang menurut hirarkinya khususnya dari provinsi, kabupaten, dan kota.
  • 12. Konsep Pembangunan Secara etimologis: Berasal dari kata bangun, diberi awalan pem- dan akhiran –an guna menunjukkan perihal pembangun Secara ensiklopedia : kata pembangunan telah menjadi bahasa dan konsep dunia. pertumbuhan (growth), rekontruksi (recontruktion), modernisasi (modernization), westernisasi (westernization), perubahan social (social change), pembebasan (liberation), pembaharuan (innovation), pembangunan bangsa (nation building)
  • 13. Indikator Pembangunan Indikator Kuantitatif meliputi: 1) Faktor Ekonomi. 2) Faktor politik 3) Faktor social, 4) Faktor demografis, 5) Indikator lingkungan Indikator Kualitatif Indikator kualitatif meliputi gambaran kondisi kehidupan dan kualitas hidup masyarakat. Indikator kualitatif digunakan untuk menganalisa komponen yang tidak mudah dihitung atau diukur dengan sebuah angka, seperti kebebasan, korupsi atau keamanan. Ukuran Alternatif Dalam Pembangunan (Goulet, 1971 dalam Chant, 2009) menyebutkan bahwa ada 3 komponen utama untuk mengartikan dan mengukur sebuah pembangunan : 1) Life sustenance dalam konteks kebutuhan dasar 2) Self-esteem yang berhubungan dengan self- respect dan kebebasan 3) Kebebasan yang berhubungan dengan kemampuan masyarakat untuk memilih pilihan mereka
  • 14. Pusat Pertumbuhan Wilayah di Indonesia Jakarta adalah adalah satu wilayah di indonesia yang mengalami perkembangan yang pesat, begitu juga kota kota lainnya di Indonesis sehingga setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi tenaga buruh dari pinggiran, mempunyai daya tarik terhadap tenaga terampil, modal, dan barang-barang dagangan yang menunjang pertumbuhan suatu lokasi.
  • 15. a) Teori kutub pertumbuhan Francois Perroux Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di tiap daerah tidak terjadi di sembarang tempat melainkan, muncul di lokasi tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu sama lain, lokasi inilah yang disebut kutub pertumbuhan
  • 16. b) Teori pusat pertumbhan John Friedman John Friedman (1964) mengemukakan konsep Center- Periphery (Pusat-Pinggiran). Pengembangan wilayah akan melahirkan kota utama dan wilayah sekitarnya yang menjadi inti (Core) dari sistem kota-kota nasional dan pinggiran (periphery) yang berada di luar serta bergantung pada inti.
  • 17. Teori pusat pertumbhan Albert O Hirschman Hirschman (1958) (Mutaa’li: 2014) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pada pusat pertumbuhan ekonomi pada pusat pertumbuhan akan berpengaruh pada daerah belakangnya melalui efek polarisasi atau Polization Effect dan efek penetasan ke bawah (Trickling Down Effect). Polarization effect tersebut diperkuat dengan adanya pemusatan investasi pada pusat pertumbuhan, sedangkan Trickling Down Effect dapat tumbuh dengan cara meningkatnya daya tarik wilayah sekitarnya. Hirschman lebih optimis, sehingga Trickling Down Effect lebih besar dibanding Polization Effect. Kuncinya adalah komplementaritas
  • 18. Teori Pusat Pertumbuhan Rostow Walt Rostow Menurut Rostow (Muta’ali : 2014) terdapat lima fase pembangunan yang didasarkan kepada ciri-ciri umum perubahan keadaan: ekonomi, politik, dan sosial yang berlaku. Pembangunan ekonomi atau transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern merupakan suatu proses yang mempunyai dimensi banyak, tidak sekedar ditandai dengan menurunnya peranan faktor pertanian dan meningkatnya peranan faktor industri dan jasa.
  • 19. b. Teori Pertumbuhan Wilayah Karl Gunnar Myrdal Myrdal (Mutaa’li : 2014) merupakan ilmuwan yang melihat keterkaitan antara konsep kutub pertumbuhan dengan persebaran keruangan dan proses pembangunan. Menurut Myrdal, jika di suatu lokasi terdapat penanaman modal untuk mendirikan industri atau kegiatan ekonomi lainnya, tempat tersebut akan lebih maju dan berkembang dibandingkan wilayah lain.
  • 20. Teori Pertumbuhan Wilayah Walter Christaller Teori Christaller ” Jika persebaran penduduk dan daya belinya sama baiknya dengan bentang alam, sumber dayanya, dan fasilitas tranportasinya, semuanya sama/seragam, lalu pusat-pusat pemukiman mennyediakan layanan yang sama, menunjukkan fungsi yang serupa, dan melayani area yang sama besar, maka hal tersebut akan membentuk kesamaan jarak antara satu pusat pemukiman dengan pusat pemukiman lainnya”
  • 21. Tempat Sentral yang Berhierarki 3 (K=3) Tempat Sentral yang Berhierarki 4 (K=4) Tempat Sentral yang Berhierarki 7 (K=7)
  • 22. C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah 1. Lingkup Tahapan Penataan Ruang Wilayah Pengaturan Pembinaan Pelaksanaan Pengawasan
  • 23. C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah 2. Hirarki dalam Penataan Ruang di Indonesia a. Rencana Umum Tata Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK/K) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang selanjutnya disingkat RTRWN adalah strategi dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah nasional sampai dengan 100 meter di bawah permukaan bumi, satu kilometer diatas permukaan bumi dan batas luar zona ekonomi eksklusif. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi yang selanjutnya disingkat RTRWP adalah hasil perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pulau/ kepulauan ke dalam struktur dan pola ruang wilayah Provinsi. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang selanjutnya disingkat RTRWK/K adalah hasil perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran RTRWP ke dalam struktur dan pola ruang wilayah kabupaten/kota
  • 24. C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah 2. Hirarki dalam Penataan Ruang di Indonesia b. Rencana Rinci Tata Ruang Rencana rinci tata ruang merupakan hasil dari perencanaan tata ruang. Rencana rinci tata ruang merupakan operasionalisasi rencana umum tata ruang yang dalam pelaksanaanya tetap memperhatikan aspirasi masyarakat sehingga muatan rencana masih dapat disempurnakan dengan tetap mematuhi batasan yang telah diatur dalam rencana rinci dan peraturan zonasi. Rencana rinci tata ruang disusun berdasarkan nilai strategis kawasan atau kegiatan kawasan dengan muatan substansi yang dapat mencakup hingga penetapan blok dan subblok peruntukan
  • 25. D. Permasalahan Dalam Penerapan Tata Ruang Wilayah 1. Pemerataan pembangunan di Indonesia MDGs (Millenium Development Goal) bertujuan untuk mewujudkan percepatan pencapaian tujuan pembangunan manusia yang lebih terarah dan diterjemahkan ke dalam sejumlah target dan tenggat waktu yang diukur dalam kuat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional yang merupakan jabaran dari tujuan dibentuknya Pemenrintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Repuplik Indonesia tahun 1945 PNPM bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan mengembangkan sistem di masyarakat pedesaan melalui investasi berjangka untuk mendukung produktivitas dalam membangun komunitas dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam desain
  • 26. D. Permasalahan Dalam Penerapan Tata Ruang Wilayah 2. MP3EI (Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI dilaksanakan untuk mempercepat dan memperkuat pembangunan ekonomi sesuai dengan keunggulan dan potensi strategis wilayah dalam enam koridor. Percepatan dan perluasan pembangunan dilakukan melalui pengembangan delapan program utama yang terdiri atas 22 kegiatan ekonomi utama. Mengembangkan potensi ekonomi wilayah di enam Koridor Ekonomi (KE) Indonesia, yaitu : 1. Koridor Ekonomi Sumatera 2. Koridor Ekonomi Jawa 3. Koridor Ekonomi Kalimantan 4. Koridor Ekonomi Sulawesi 5. Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara 6. Koridor Ekonomi Papua–Kepulauan Maluku 7. Memperkuat konektivitas nasional yang terintregasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected) 8. Memperkuat kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan iptek nasional untuk mendukung pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi.
  • 27.
  • 28. D. Permasalahan Dalam Penerapan Tata Ruang Wilayah Prinsip-prinsip pengembangan wilayah Pengembangan wilayah dilakukan atas dasar karakteristik daerah yang bersangkutan, baik aspek ekonomi, sosial, budaya, dan politik Penegmbangan wilayah harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu Pengembangan wilayah mutlak harus mempunyai keterkaitan kedepan dan kebelakang (forward and back ward linkage) secara kuat Pengembangan wilayah dilaksanakan sesuai dengan prinsip otonomi dan desentralisasi. Pengembangan wilayah harus berbasispada sektor unggulan
  • 29. Permasalahan pengelolaan penataan ruang 1. Belum tepatnya kompetensi sumberdaya manusia dalam bidang pengelolaan penataan ruang 2. Rendahnya kualitas hasil rencana tata ruang baik disebabkan sulitnya memperoleh data dan peta dasar 3. Belum diacukan perundangan penataan ruang sebagai payung kebijakan pemanfaatan ruang bagi semua sektor 4. Belum berfungsinya secara optimal penataan ruang dalam rangka menyelaraskan, mensinkronkan, dan memadukan berbagai rencana dan program sektoral dan wilayah 5. Ego sektoral dan regional yang ditandai dengan kurangnya kemampuan menahan diri dari keinginan membela kepentingan masing- masing secara berlebihan 6. Dukungan terhadap pengembangan wilayah belum optimal
  • 30. Permasalahan pengelolaan penataan ruang 7. Terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang dari ketentuan dan norma yang seharusnya ditegakkan 8. Masih belum lengkapnya alokasi fungsi-fungsi ruang pada skala detil dan operasional yang secara langsung dapat digunakan untuk pemberian ijin pemanfaatan ruang 9. Masih lemahnya pemenuhan hak dan kewajiban serta peran serta masyarakat dalam penataan ruang 10. Lemahnya dukungan teknologi informasi dalam proses pengambilan keputusan 11. Masih terbatasnya kompatibilitas dan kesesuaian standar peta yang digunakan dalam perencanaan tata ruang wilayah pada berbagai macam skala 12. Problem teknis materi dari peraturan tentang penataan ruang
  • 31. Posisi indonesia di kawasan yang sangat cepat berkembang yaitu Pasific ocean rim Indian ocean rim yang berimplikasi pada perlunya mendorong daya saing perekonomian khusus dalam rangka pertumbuhan ekonomi wilayah. Ketersediaan sumberdaya alam yang semakin terbatas di Pulau Jawa dan Sumatera, dan sebaliknya lebih melimpah di kawasan Timur Indonesia namun belum dimanfaatkan secara optimal. Letak Indonesia pada kawasan pertemuan tiga lempeng tektonik, yang mengakibatkan rawan bencana geologi geologi seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung berapi, menuntut prioritisasi pertimbangan aspek mitigasi bencana dalam Keberadaan pulau-pulau kecil terluar pada kawasan perbatasan negara yang memerlukan perhatian khusus demi menjaga kedaulatan negara Kesatuan Republik Indonesia Kesenjangan pembangunan antar wilayah perlu dieleminir tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat diseluruh wilayah Indonesia, tetapi juga untuk menjaga stabilitas dan kesatuan nasional Ekspansi pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup saat ini, apabila tidak diantisipasi dengan kebijakan dan tindakan yang tepat akan dihadapkan pada tiga ancaman, yaitu krisi pangan, krisi air, dan krisi energi. Tantangan Penataan Ruang
  • 32. Strategi Penataan Ruang dan Wilayah Di Indonesia Strategi Kutub Pertumb uhan (Growth Poles) Strategi Integrasi Spasial Strategi Desentral isasi Teritorial Strategi Pengemba ngan Kota Kecil Menengah Strategi Agropolit an Strategi Rural Urban Lingkages