Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang mengakibatkan perubahan. Dokumen juga membahas teori-teori interaksi seperti teori gravitasi, titik henti, dan grafik beserta contoh soal penerapannya. Selain itu, dokumen menjelaskan manfaat interaksi antara desa
3. Pengertian Interaksi
INTERAKSI adalah hubungan timbal balik antara dua
wilayah atau lebih yang mengakibatkan terjadinya
perubahan ketampakan pada wilayah tersebut.
4. Faktor Utama Timbulnya Interaksi Antar
Wilayah
a. Kelengkapan Wilayah
Kelengkapan wilayah timbulnya keinginan untuk saling
melengkapi kebutuhan.
b. Kesempatan Intervensi
Adanya intervensi suatu wilayah untuk menyediakan
kebutuhan dua wilayah yang saling berinteraksi dan
mengakibatkan lemahnya pola interaksi antara kedua
wilayah tersebut.
5. c. Kemudahan Perpindahan Ruang
Kemudahan perpindahan ruang adalah perpindahan fisik dan
non-fisik yang dapat menyebabkan timbulnya saling
interaksi antarwilayah.
Kemudahan perpindahan fisik dan non-fisik dipengaruhi
oleh :
1. Lancarnya sarana dan prasarana
2. Jarak antarwilayah relatif dekat
3. Biaya angkutan/transportasi
6. Manfaat Interaksi Antara Desa dan
Kota
1. Hubungan sosial penduduk desa dan kota meningkat.
2. Kemajuan IPTEK penduduk desa.
3. Kesadaran masyarakat desa tentang pendidikan dan
ketrampilan kerja untuk meningkatkan taraf hidup.
4. Heterogenitas mata pencaharian.
5. Pendapatan penduduk meningkat.
6. Kebutuhan penduduk desa dan kota meningkat.
7. Kemajuan dibidang perhubungan dan lalu lintas antarkota
8. Teori Gravitasi
Teori gravitasi
merupakan teori yang
menganalisis kekuatan
interaksi antarwilayah
dengan memperhatikan
jumlah penduduk dan
jarak mutlak pada
wilayah tersebut.
Teori Titik Henti
Teori ini dapat
digunakan untuk
memperkirakan lokasi
garis-garis batas
wilayah pengaruh
interaksi kota satu
dengan kota lainnya.
Selain itu, teori ini juga
bisa digunakan untuk
menempatkan lokasi
industri dan pusat-
pusat pelayanan.
Teori Grafik
Teori ini digunakan
untuk mengukur
kekuatan intensitas
interaksi antarwilayah
dengan melihat kondisi
sarana dan prasarana
transportasi yang dapat
memberikan kemudahan
interaksi antarwilayah.
9. Persamaan Teori
1. Teori Gravitasi 2. Teori Titik Henti 3. Teori Grafik
Keterangan :
1. IA-B = Kekuatan interaksi
antara wilayah A dan B.
2. k = Angka konstanta
emprirs, nilainya 1.
3. PA = Jumlah penduduk
wilayah A.
4. PB = Jumlah penduduk
wilayah B.
5. (dA.B)2 = Jarak wilayah A
dan wilayah B.
Keterangan :
1. DAB = Jarak lokasi titik
henti, diukur dari wilayah
yang jumlah penduduknya
lebih kecil.
2. dAB = Jarak antara kota A
dan B.
3. PA = Jumlah penduduk
kota yang lebih kecil.
4. PB = Jumlah penduduk
kota yang lebih besar.
Keterangan :
1. β = Indeks konektivitas
2. e = Jumlah jaringan.
jalan.
3. v = Jumlah kota.
IA-B = k . PA.PB
(dA.B)2
DAB = dAB
1 + PB
PA
β = e
v
10. Latihan Soal
1. Misalkan ada tiga buah wilayah yaitu A, B dan C, dengan jumlah
penduduk wilayah A adalah 20.000 jiwa, wilayah B berjumlah 20.000
jiwa dan wilayah C berjumlah 30.000 jiwa. Jarak antara wilayah A ke B
adalah 50 km dan B ke C berjarak 100 km.
• Diketahui :
PA = 20.000 jiwa
PB = 20.000 jiwa
PC = 30.000 jiwa
dAB = 50 Km
dBC = 100 Km
k = 1
• Ditanyakan :
Manakah dari ketiga wilayah tersebut yang lebih kuat interaksinya?
Apakah antara wilayah A dan B atau A dan C?
A
B
C
11. • IA-B = k. PA . PB = 1. (20.000).(20.000)
= 400.000.000 = 160.000
Kekuatan interaksi antara wilayah A dan B adalah 160.000
• IB-C = k . PB . PC = 1. (20.000).(30.000)
= 600.000.000 = 60.000
• Keterangan : Tanda panah menunjukkan tingkat interaksi dan
perbandingan kekuatan interaksi.
(dA.B)2 (50)2
(dB.C)2 (100)2
10.000
A
B
C
2500
12. 2. Kota A memiliki jumlah penduduk 45.000 jiwa, sedangkan
Kota B 180.000 jiwa. Jarak antara kedua kota tersebut adalah
100 km. Dimanakah lokasi pusat perdagangan yang tepat
dan strategis agar terjangkau oleh penduduk setiap kota
tersebut?
• Diketahui :
dAB = 100 km
PA = 45.000 jiwa
PB = 180.000 jiwa
k = 1
• Ditanyakan :
Titik henti?
13. • DAB = dAB DAB = 100
= 100
= 100 =
diukur dari kota A yang jumlah penduduknya lebih sedikit.
1 + PB
PA
1 + 180.000
45.000
1 + 4
1 + 2
14. 3. Bandingkan indeks konektivitas dua wilayah diatas.
• Diketahui :
Wilayah A e = 9
v = 6
Wilayah B e = 10
v = 7
• Ditanyakan :
Berapakah indeks konektivitasnya?
15. 1. Wilayah A
a) Jumlah kota (v) = 6
b) Jumlah jaringan jalan (e) = 9
c) β = e β = 9
β = 1,5
2. Wilayah B
a) Jumlah kota (v) = 7
b) Jumlah jaringan jalan (e) = 10
c) β = e β = 10
β = 1,4
3. Jadi, dilihat dari konektivitasnya potensi interaksi antarkota diwilayah A
lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah B. Hal tersebut terjadi dengan
catatan kondisi alam, sosial serta kualitas prasarana jalan antara kedua
wilayah relatif sama.
v 6
v 7