Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
STRATEGI
1. MODUL PERKULIAHAN
STRATEGIC
MANAGEMENT
Strategic Implementation From Short
Term Strategy, Functional Level, and
Tactic
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Dosen Pengampu
Pasca
Sarjana
Magister
Manajemen 13
35040 Rudy Harland
Seniang Sakti
(55117110019)
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Abstract : Kompetensi
Strategic Implementation
From Short Term Strategy,
Functional Level, and Tactic
Mahasiswa mampu menjelaskan
tentang Strategic
Implementation From Short
2. Term Strategy, Functional
Level, and Tactic
Dafar Isi
Strategic Implementation From Short Term Strategy, Functional
Level, and Tactic :
• Konsep Implementasi Strategi Jangka Pendek, Fungsional Level, dan Taktik
(The concept of Strategic Implementation From Short Term Strategy,
Functional Level, and Tactic).
Indikator:
• Ketepatan menjelaskan tentang Strategic Management : Konsep
Implementasi Strategi Jangka Pendek, Fungsional Level, dan Taktik.
Pengertian Implementasi Menurut Para Ahli
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone
dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi
sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan
Usman,2004:70) mengemukakan bahwa”implementasi adalah perluasan aktivitas
yang saling menyesuaikan”. Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling
menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004).
Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa
”implementasi adalah sistem rekayasa.”
Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara
pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan
mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan
acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu,
implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya yaitu
kurikulum. Dalam kenyataannya, implementasi kurikulum menurut Fullan merupakan
proses untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan
harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan.
Dalam konteks implementasi kurikulum pendekatan-pendekatan yang telah
dikemukakan di atas memberikan tekanan pada proses. Esensinya implementasi
adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide/gagasan,
program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk kurikulum desain
(tertulis) agar dilaksanakan sesuai dengan desain tersebut. Masing-masing
pendekatan itu mencerminkan tingkat pelaksanaan yang berbeda.
Tujuan Jangka Pendek
‘1
5 2
Strategic Management
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
3. Strategi-strategi bisnis, strategi-strategi utama, dan tujuan-tujuan jangka panjang
yang sangat penting dalam menciptakan masa depan yang sukses. Akan tetapi,
untuk membuatnya menjadi kenyataan, orang-orang dalam suatu organisasi yang
benar-benar "melakakan pekerjaan" di bisnis tersebut memerlukan panduan
mengenai apa yang perlu mereka lakukan. Tujuan jangka pendek (short-term
objectives) adalah hasil terukur yang dapat dicapai atau dimaksudkan untuk dapat
dicapai dan biasanya kuantitatif, yang ditetapkan oleh para manajer operasi untuk di
capai dalam waktu dekat.
Tujuan-tujuan jangka pendek membantu menerapkan jangka strategi, paling tidak
dalam tiga cara:
1. Tujuan jangka pendek "mengoperasionalkan" jangka panjang. Jika manajemen
suatu perusahaan berkomitmen pada peningkatan penjualan sebesar 20 persen
dalam kurun waktu lima tahun, apa target atau tujaun spesifikasinya dalam hal
pendapatan selama tahun, bulan, atau minggu berjalan untuk menunjukkan
bahwa mereka membuat kemajuan yang sesuai ?
2. Pembahasan mengenai dan kesepakatan atas tujuan-tujan jangka pendek
membantu untuk mengangkat masalah dan konflik potensial dalam suatu
organisasi yang biasanya memerlukan koordinasi guna menghindari konsekuensi
yang bersifat disfungsional.
3. Tujuan-tujuan jangka pendek membantu implementasi strategi
mengidentifikasikan hasil hasil terukur dari rencana tindakan atau aktivitas
fungsional, yang dapat digunakan untuk membntu umpan balik, koreksi, dan
evaluasi menjadi lebih relevan dan dapat diterima.
Tujuan jangka pendek biasanya disertai dengan rencana tindakan, yang
memerlukan tujuan-tujuan tersebut dalam tiga cara. Pertama, rencana tindakan
biasanya mengidentifikasikan taktik dan aktivitas fungsional yang akan dilaksanakan
dalam minggu, bulan, atau kuartal depan sebagai bagian dari usaha bisnis tersebut
untuk membangun keunggulan kompetitif. Di sini, hal yang paling penting
adalah kekhususan-apa yang sebenarnya harus dilakukan. Taktik-taktik fungsional
akan dibahas dalam bagian berikut dari bab ini. Kedua, dari rencana tindakan
adalah kerangka waktu penyelesain yang jelas-kapan usaha tersebut akan dinulai
dan kapan hasil akan diperoleh. Ketiga, dari rencana tindakan adalah identifikasi
atas siapa yang bertanggung jawab atas setiap tindakan dalam rencana tersebut.
Akuntabilitas ini sangat penting untuk memastikan bahwa rencana tindakan benar-
benar dilaksanakan.
Kualitas Tujuan Jangka Pendek yang Efektif
• Terukur
Tujuan jangka pendek akan lebih konsisten jika secara jelas
menyatakan apa yang perlu dicapai, kapan hal tersebut akan dicapai,
dan bagaimana pencapaiannya akan diukur. Tujuan-tujan semacam itu dapat
digunakan untuk memantau efektivitas dari setiap aktivitas ataupun kemajuan
‘1
5 3
Strategic Management
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
4. kolektif dari beberapa aktivitas yang saling berkaitan. Tabel 1 menggambarkan
tujuan jangka pendek yang efektif dan tidak efektif.
Tabel 1. Tujuan Yang Terukur
Contoh Tujuan
Yang Buruk
Contoh Tujuan dengan Kriteria Kinerja Yang Terukur
Untuk
memperbaikimora
l dalam suatu
divisi (pabrik,
depertemen, dsb)
Untuk mengurangi perputaran (ketidakhadiran, jumlah barang
yang di tolak, dsb) di antara manajer penjualan sebesar 10
persen pada 1 Januari 2010.
Asumsi: moral berkaitan dengan hasil-hasil yang terukur (moral
yang tinggi dan rendah terkait dengan hasil yang berbeda).
Untuk
memperbaiki
dukungan usaha
penjualan
Untuk mengurangi waktu tunggu antara data pemesanan dengan
pengantaran sebesar 8 persen (dua hari) selama 1 Juni 2010.
Untuk mengurangi harga pokok barang yang dipriduksi sebesar 6
persen untuk mendukung pengurangan harga produk sebesar 5
persen pada 1 Juni 2010.
Untuk meningkatkan tingkat pengantaran sebelum jadwal sebesar
5 persen pada 1 Juni 2010
Untuk
memperbaiki citra
perusahaan
Untuk mengadakan pemilihan opini publk menggunakan sampel
acak pada lima kota metropolitan terbesar di pasar AS untuk
menentukan skor rata-rata pada 10 dimensi tanggungjawab
perusahaan pada 15 Mei 2010.
Untuk meningkatkan skor perusahaan pada dimensi-dumensi
tersebut sebesar rata-rata 7,5 persen pada 1 Mei 2010.
Tabel 2. Tujuan Lingkungan Global Dari Milliken: 2009
Prioritas Srtategis Taktik Fungsional
Tujuan 2009
(Pengurangan 2009 Vs 2008)
Kepatuhan lengkap Tidak ada insiden
lingkungan yang serius
Jumlah insiden yang serius: 0 20%
lebih rendah insiden signifikan
Tidak ada limbah
tanah
Mengurangi limbah
padat
Tidak ada limbah yang di buang di
tanah.
Limbah padat yang 5% lebih sedikit
meningkatkan penggunaan kembali
daur ulang sebesar 75% hingga 78%
Melindungi sumber
daya nasional
Mengurangi
penggunaan energy
Konsumsi energi per-pon 10% lebih
rendah
Melindungi sumber
daya nasional
Mengurangi
penggunaan air
Konsumsi air per-pon 10% lebih rendah
Tidak ada emisi
pada udara
Emisi gas rumah kaca
bersih sebesar 0
5% pengurangan emisi gas rumah kaca
per-pon
Edukasi lingkungan 100% cakupan pabrik di
seluruh dunia
100% persen cakupan pabrik di seluruh
dunia
Pengendalian mutu Pendaftaran ISO-14001 Regulasi ISO untuk St. George;
‘1
5 4
Strategic Management
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
5. Gillespie; Autotex; Brasil;
Zhangliangang; Cina
Tujuan yang terukur mengurangi terjadinya kesalahpahaman di antara para
manajer yang saling bergantung yang harus mengimplementasikan rencana
tindakan. Jauh lebih mudah untuk menguantifikasikan tujuan dari unit-unit lini
(misalnya, produksi) daripada bidang-bidang staf tertentu (misalnya, personalia).
Kesulitan dalam menguantifikasi tujuan sering kali dapat diatasi dengan berfokus
pada aktivitas yang terukur sejak awal, baru kemudian mengidentifikasi hasil-hasil
yang terukur.
• Prioritas
Meskipun semua tujuan tahunan adalah penting, beberapa pantas diprioritaskan
karena pertimbangan waktu atau pengaruh khusus dari tujuan tersebut terhadap
keberhasilan suatu strategi. Jika prioritas-prioritas semacam itu tidak ditetapkan,
asumsi-asumsi yang paling bertentangan mengenai relatif pentingnya tujuan-
tujuan tahunan dapat menghambat kemajuan ke arah efektivitas strategis.
Prioritas ditetapakn melalui cara. Melakuakan pemeningkatan sederhana dapat
didasarkan pada diskusi dan negosiasi selam proses perencanaan. Akan tetapi, hal
ini tidak lantas megomunikasikan perbedaan riil dalam tingakat kepentingan dari
setiap tujuan sehingga istilah-istilah, seperti utama, top, dan sekunder mungkin
digunakan untuk mengindikasikan prioritas. Beberapa perusahaaan mengalikasikan
bobot (misalnya, 0 sampai 100 persen) untuk menetapkan dan mengomunikasikan
prioritas relatif dari tujan-tujuan tersebut. Apa pun metodenya, menyadari prioritas
adalah dimensi yang penting dalam nilai implementasi dari tujuan jangka
pendek.Hubungan antara tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang harus
membentuk pecahan-pecahan melalui tujuan dasar jangka panjang perusahaan
menjadi tujuan jangka pendek yang spesifik dalam area-area operasi yang jelas
untuk komunikasi dan negosiasi, yang mungkin penting untuk mengintegrasikan dan
mengoordinasikan tujuan dan kegiatan pada tingkat operasi.Milliken, perusahaan
AS-pemimpin global dan penemu dalam industri tekstil glibal, memberikan sebuah
contoh yang baik mengenai pemecahan tujuan. Salah satu prioritas jangka panjang
adalah kelangsungan usaha-menjadi contoh kepatuhan perusahaan dalam
lingkungan global tempatnya berada. Komitmen strategis tersebut telah ada hampir
20 tahun-sejak Roger Milliken merancang empat prinsip dan tujuan strategis untuk
seluruh pabrik dan fasilitas Milliken :
Kepatuhan terhadap seluruh peraturan
Berjuang untuk generasi tanpa limbah
Melindungi sumber daya alam
Secara terus-menerus membentuk solusi baru terkait lingkungan
Tabel 2 menunjukkan bagaimana Tim Kelangsungan Milliken menerjemahkan
empat tujuan dengan cangkupan luas menjadi tujuan-tujuan jangka pendek yang
terpecah dan lebih spesifik serta terukur. Pendekatan pemecahan ini memberikan
panduan yang kuat kepada "rekan-rekan" Milliken di seluruh pabrik dan fasilitasnya
di seluruh dunia-pemecahan ke bawah dalam spesifikasi dan juga, utamanya,
‘1
5 5
Strategic Management
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
6. memecah ke atas untuk mengonsolidasikan dan mengevaluasi perbaikan Milliken
secara keseluruhan dalam lingkungan kepatuhan global.
Beberapa Taktik Fungsional dalam Manajemen Strategis
1. Taktik Fungsional yang Menerapkan Strategi Bisnis
Taktik Fungsional adalah aktivitas-aktivitas penting dan rutin yang harus
dilakukan di setiap area fungsional pemasaran, keuangan, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan serta manajemen sumber daya manusia untuk
menghasilkan produk dan jasa dari bisnis tersebut. Bisa dikatakan, taktik
fungsional menerjemahkan pemikiran (strategi utama) menjadi tindakan yang
dirancang untuk mencapai suatu tujuan jangka pendek. Setiap aktivitas rantai
nilai dalam suatu perusahaan melaksanakan taktik fungsional yang mendukung
strategi bisnis tersebut dan membantu mencapai tujuan strategis.
Taktik fungsional berbeda dari strategi bisnis atau korporat dalam tiga hal
fundamental :
1) Kekhususan
2) Rentang Waktu
3) Peserta yang mengembangkannya
Kekhususan dalam taktik fungsional memberikan kontribusi pada keberhasilan
implementasi dengan :
Membantu memastikan bahwa para manajer fungsional mengetahui apa yang
perlu dilakukan dan dapat berfokus pada pencapaian hasil.
Mengklarifikasikan bagi manajemen puncak bagaimana para manajer fungsional
bermaksud untuk melaksanakan strategi bisnis sehingga meningkatkan
keyakinan dan pengetahuan mereka pada kendali atas strategi bisnis.
Memfasilitasi koordinasi di antara unit-unit operasi dalam perusahaan dengan
mengklarifikasikan bidang-bidang yang saling bergantung dan konflik potensial.
2. Taktik Fungsional dalam Produksi/Operasi
Fungsi MPO secara paling mudah dikaitkan dengan perusahaan-perusahaan
manufaktur, tetapi fungsi ini berlaku pada jenis-jenis bisnis lainnya (misalnya,
perusahaan jasa dan ritel). Taktik MPO harus mengerahkan keputusan mengenai (1)
sifat dasar dari sistem POM perusahaan, mencari keseimbangan optimal antara
input investasi dan output produksi/operasi. (2) lokasi, desain, fasilitas, dan
perencanaan proses dalam jangka pendek. Taktik fasilitas MPO melibatkan
keputusan-keputusan mengenai lokasi pabrik, ukuran, penggantian peralatan, dan
pemanfaatan fasilitas yang harus konsisten dengan strategi utama dan strategi
operasi lainnya.
3. Taktik Fungsional dalam Pemasaran
Peran dari fungsi pemasaran adalah untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
menghasilkan penjualan yang menguntungkan atas produk/jasa di target pasar.
4. Taktik Fungsional dalam Akuntansi dan Keuangan
‘1
5 6
Strategic Management
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
7. Takktik keuangan dengan perspektif waktu yang lebih panjang memandu para
manajer keuangan dalam bidang investasi modal jangka panjang, pendanaan
kembali utang, alokasi dividen, dan peningkatan modal. Taktik keuangan yang
dirancang untuk mengelola modal kerja dan aset jangka pendek memiliki fokus yang
segera.
Taktik akuntansi semakin menekankan pengidentifikasian secara akurat atau
suatu dasar yang dapat digunakan oleh manajer untuk menentukan nilai relatif dari
aktivitas-aktivitas yang berada di seluruh bagian perusahaan yang dapat
berkontribusi atas keberhasilan perusahaan. Jadi selain taktik akuntansi yang
berfokus pada penentuan posisi perusahaan guna secara akurat taat pada peraturan
sekuritas, pajak, dan pertimbangan hukum, perhatian yang dalam taktik akuntansi
berada pada penyediaan akuntansi berbasis nilai dari biaya atas penciptaan dan
penyediaan produk dan jasa bisnis sehingga manajer pada unit yagn berbeda dan
para eksekutif perusahaan dapat benar-benar memahami nilai dari aktivitas-aktivitas
yang dijalankan antara unit-unit tersebut.
5. Taktik Fungsional dalam Penelitian dan Pengembangan
Dengan tingkat perubahan teknologi yang semakin tinggi di kebanyakan industri
kompetitif, R&D telah memainkan peran strategis penting di banyak perusahaan.
Pilihan penekanan antara penelitian dasar dan pengembangan produk juga
melibatkan rentang waktu bagi usaha R&D tersebut. Postur R&D yang defensif
melibatkan pada modifikasi produk dan kemampuan untuk meniru atau memperoleh
teknologi baru. Perusahaan-perusahaan yang besar dengan kepemimpinan
teknologi dalam tingkat tertentu sering kali menggunakan suatu kombinasi dari
strategi R&D yang ofensif dan defensif.
6. Taktik Fungsional dalam Manajemen SDM
Kepentingan strategis dari manajemen sumber daya manusia (MSDM) diterima
secara luas pada tahun 1990-an. Taktik MSDM membantu keberhasilan jangka
panjang pangembangan calon-calon manajer dan karyawan yang kompeten,
penciptaan suatu sistem untuk megelola kompensasi atau peraturan, dan memandu
pemanfaatan yang efektif atas SDM untuk mencapai tujuan jangka pendek
perusahaan ataupun kepuasan serta pengembangan karyawan. Kecenderungan
saat ini dalam MSDM sejajar dengan orientasi kembali dalam akuntansi manajerial
dengan melihat kembali struktur biaya perusahaan dari sudut pandang yang baru.
Singkatnya, taktik fungsional mencerminkan bagaimana setiap aktivitas utama
dalam suatu perusahaan memberikan kontribusi pada implementasi dari strategi
bisnis.
Kekhususan dari taktik fungsional dan keterlibatan para manajer operasi dalam
pengembangannya membantu memastikan pemahaman atas dan komitmen
terhadap strategi yang dipilih. Langkah yang berkaitan dalam implementasi adalah
pengembangan kebijakan yang memberdayakan manajer operasi berserta
bawahannya untuk membuat keputusan atau bertindak secara otonom.
‘1
5 7
Strategic Management
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
8. Dafar Pustaka
1. Kuswadi, M. Manajemen Strategis, Implementasi, Makalah Bahan Kuliah S1,
Bangkalan : Pustaka Pribadi, Wisma Pangeranan Asri B6 / 8
2. http://syamsularifin52.blogspot.co.id/2016/03/implementasi-managemen-
strategis.html
‘1
5 8
Strategic Management
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id