Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, formulasi strategi dan evaluasi strategi,universitas mercubuana,2018
Similar to Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, formulasi strategi dan evaluasi strategi,universitas mercubuana,2018
Similar to Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, formulasi strategi dan evaluasi strategi,universitas mercubuana,2018 (20)
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, formulasi strategi dan evaluasi strategi,universitas mercubuana,2018
1. TIPE – TIPE STRATEGI
Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu :
1. Strategi manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi
pengembangan strategi secara mikro. Mislanya strategi pengembangan produk, strategi
penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan,
dan sebagainya.
2. Strategi investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan
ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar,
strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru, dan sebagainya
3. Strategi bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi berorientasi
pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau
operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan
keuangan.
BENTUK – BENTUK STRATEGI
Strategi manajemen memiliki tujuh macam bentuk berdasarkan terbentuknya yaitu rational,
command, symbolic, transactive, generative, muddling through dan externally dependent.
1. Model Rasional menekankan bahwa strategi manajemen merupakan strategi yang
diarahkan melalui struktur formal dan sistem perencanaan yang baik. Dalam model ini interaksi
pimpinan dan karyawan digambarkan sebagai hubungan boss dan subordinate. Boss bertindak
2. sebagai pemegang evaluasi dan kontrol perusahaan sedangkan tugas subordinate hanya tinggal
menyesuaikan dan mengikuti sistem bentukan boss.
2. Model kedua yaitu command menekankan kepada pentingnya pemimpin karena strategi
dalam model ini merupakan hasil buah pikir dari pimpinan yang bertindak sebagai komandan.
Komandan kemudian memberikan arahan kepada karyawan yang harus mematuhi perintah
tersebut seperti halnya seorang prajurit kepada komandannya.
3. Bentuk ketiga adalah model simbolik yang menekankan pada pentingnya tujuan dan
orientasi masa depan atau visi dari sebuah strategi. Dalam model ini hubungan atasan dan
bawahan digambarkan sebagai pelatih dan pemain, pelatih memberikan motivasi dan
menginspirasi bawahan sedangkan bawahan diharuskan merespon terhadap tantangan yang hadir
dalam dinamika nya.
4. Bentuk keempat adalah model transactive yang menyatakan bahwa strategi datang dari
hasil dinamika proses internal perusahaan dan hasil dari proses saling menyesuaikan di dalam
sistem. Hubungan atasan dan bawahan digambarkan sebagai fasilitator yang bertugas
memberdayakan serta memanfaatkan sumber daya dan peserta yang belajar dan melakukan
arahan tersebut.
5. Model kelima adalah model generatif, dalam model ini strategi manajemen merupakan
hasil dari inisiatif aktor-aktor dalam organisasi sebuah perusahaan. Dalam model ini semua aktor
dan sistem dalam perusahaan diharapkan mampu memberikan kontribusi dan turut serta
membentuk strategi yang efektif.
6. Bentuk keenam adalah model meddling through, strategi dalam model ini dibentuk oleh
kekuatan tawar menawar antara kelompok keepentingan dalam perusahaan.
7. Bentuk terakhir adalah externally dependent yang dari namanya kita dapat lihat bahwa
strategi manajemen dibentuk oleh kekuatan dan tekanan pihak eksternal (Haberberg, et.al,
2008:55-57).
PERENCANAAN STRATEGIS
3. Perencanaan strategis merupakan kegiatan manajemen organisasi yang digunakan untuk
menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya, memperkuat operasi, memastikan
bahwa karyawan dan stakeholder lainnya yang bekerja menuju tujuan bersama, membangun
kesepakatan sekitar dimaksudkan hasil / hasil, dan menilai dan menyesuaikan arah organisasi
dalam menanggapi perubahan lingkungan. Ini merupakan upaya disiplin yang menghasilkan
keputusan fundamental dan tindakan yang bentuk dan membimbing bagaimana suatu organisasi,
yang melayani, apa yang dilakukannya, dan mengapa hal itu, dengan fokus pada masa
depan. Perencanaan strategis yang efektif mengartikulasikan tidak hanya di mana organisasi
akan dan tindakan yang diperlukan untuk membuat kemajuan, tetapi juga bagaimana ia akan tahu
jika berhasil
FORMULA STRATEGI
Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut
dalam rangka menyediakancustomer value terbaik.
Morton (1996 : 17-22) mengatakan bahwa ada keterikatan yang saling menunjang
antara Struktur Organisasi & Budaya Perusahaan, Teknologi, Peran Individu, Struktur
Organisasi dan Proses Manajemen yang dipengaruhi oleh Lingkungan Sosio-Ekonomis External
dan Lingkungan Teknologi External dalam metodologi pembentukan Strategi Formulasi seperti
digambarkan dalam gambar berikut:
Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan sebagai berikut :
1. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan. Tentukan
misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
2. Lakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalani misi dan meraih
keunggulan bersaing (competitive advantage).
4. 3. Rumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai dengan
perubahan lingkungan yang dihadapi.
Tentukan tujuan dan target terukur, identifikasi dan evaluasi alternatif strategi dan rumuskan
strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran keberhasilan. Dalam tahap ini penyusun
strategi harus melakukan analisis terhadap opsi yang dimiliki perusahaan dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dengan fakta ekstern yang dihadapi.
Tentukan strategic option yang paling dikehendaki diantara opsi yang ada sesuai dengan misi
organisasi. Tentukan tujuan yang bersifat jangka panjang dan strategi utama untuk mencapai opsi
yang paling dikehendaki. Tentukan target tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai
dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama.
EVALUASI STRATEGI
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis.Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena
faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah :
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi
di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan
fungsional.
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi :
5. 1. Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap
perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini
produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan
menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam
industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut.
3. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas.
Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen
fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan
kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.
Tahapan Sebelum Mengadakan Evaluasi :
1. Mengembangkan konsep dan mengadakan penelitian awal. Konsep perku direncanakan secara
matang sebelum diadakan eksekusi pesan dan perlu diadakan uji coba untuk menegecek
kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi pesannya.
2. Dengan uji coba yang dilakukan, pengevaluasian mencoba mencari tanggapan dari khalayak
ini penting untuk mengukur efektifitas pesan yang disampaikan.
PT. Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam rangka menyukseskan Tujuan
Perusahaan sebagai berikut :
1. Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi fokus PT. Angkasa Pura Iiserta
peningkatan produktivitas kegiatan usaha PT. Angkasa Pura II.
2. Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan prima yang didukung dengan
jaminan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta ketersediaan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pengguna jasa.
6. 3. Terselenggaranya perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnis yang berlandaskan mutu
dan sesuai dengan harapan pengguna jasa.
4. Terciptanya pengembangan leadership system untuk mewujudkan efektifitas
kepemimpinan sebagai role model.
5. Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi pengelolaan bisnis bandara dan
didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis PT. Angkasa Pura
II.
6. Terjalinnya integrasi jaringan/networking antar instansi dan bandara lainnya.
Analisis SWOT
Ø Strength (kekuatan)
o Tempat yang strategis
o Pelayanan yang cukup baik
o Struktur organisasi yang sangat baik
o Telah mendapatkan penghargaan dari berbagai instansi dalam bentuk apresiasi masyarakat
atas perfomance perusahaan.
Ø Weakness (kelemahan)
o Lapangan parkir pesawat yang kurang luas sehingga sering terjadi keterlambatan.
Ø Opportuniy (peluang)
· Kerjasama yang baik dengan berbagai perusahaan lain.
Ø Threat (ancaman)
7. o Masuknya pesaing baru
o Kebijakan pemerintah
o Perang harga dan fluktuasi nilai tukar asing
Analisa SMART
1. S : ya, karena tujuan yang dirumuskan mudah dimengerti oleh para anggota organisasi.
2. M : Jelas,dapat dijadikan motivasi bagi karyawan
3. A : Sudah layak, karena perusahaan sudah mampu melaksanakannya.
4. R : ya, selalu sesuai dengan harapan dan kepentingan para stakeholdernya.
5. T : Tidak, karena tujuan tersebut tidak memiliki tenggang waktu dan fleksible.
Nilai Ifas
8.
9. 1. Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang
ada
10. 2. Pada kuadran II ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap
ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang
3. Pada kuadran III ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan
sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan
4. Pada kuadran IV ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap
ancaman.
Strategi Manajer perusahaan dan kaitanya dg Kuadran I :
Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan.
Pengembangan Produk (Product Development)
Meningkatkan pelayanan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan sarana dan
prasarana yang ada.
Strategi yang digunakan :
a. Menambah sarana dan prasarana untuk ruang tunggu penumpang.
b. Bekerjasama dalam pemesanan tiket dengan biro atau agen travel, agar
mempermudah masyarakat dalam pemesanan tiket.
c. Perusahaan memiliki sistem organisasi yang baik, sehingga banyak mendapatkan
penghargaan.
Ø Kaitanya dengan Kuadran I (SO Strategi) :
Masyarakat atau para calon penumpang belum menyadari betapa pentingnya sistem pelayanan
transportasi, terutama penerbangan. Namun PT Angkasa Pura II dengan senang hati untuk
11. meningkatkan sistem pelayanan agar para calon penumpang lebih nyaman dalam melakukan
perjalanan.
Strategi Diferensiasi PT Angkasa Pura II
• Diferensiasi adalah mengambil pelanggan sebagai titik perhatian utama. Strategi ini menitik
beratkan pada membangun persepsi pembeli akan keungulan kualitas, desain produk, teknologi,
jaringan distribusi, image berat, bahan atau pelayanan.
• Strategi differensiasi ini dipilih karena:
• Karena PT Angkasa Pura II memiliki Ketrampilan dan Sumberdaya Umum sebagai berikut
• kemampuan pemasaran yang kuat PT Angkasa Pura II memiliki bekerjasama dengan agen
perjalanan atau travel tour.
– bakat yang kreatif, perekayasaan produk, kemampuan yang kuat dalam riset dasar
memiliki atlit dan team expert untuk pengembangan produk
– reputasi korporat untuk kepemimpinan mutu pelayanan
– strategi yang lama dalam industri atau gabungan yang unik dari ketrampilan yang diambil
dari usaha-usaha yang lain
Sudah memiliki pelayanan yang berhasil dan akan dikembangkan dalam hal pelayanan
operasionaldan teknologi
VALUE CHAIN DIFERENSIASI PT Angkasa Pura II
• Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yg sesuai
dg permintaan para pelanggan.Ada empat tahap :
12. – Menciptakan sebuah analisa rantai nilai
• Tingkat kepentingan dari tiap aktivitas yg berbeda
• Keterpisahan dari aktivitas yg berbeda.
• Dibuat rantai nilai yg terpisah utk setiap kelompok pelanggan.
Segmen Atas : yang terdiri dari produk pelayanan operasional seperti penyimpanan bagasi,
penerimaan penumpang, penyaluran bagasi kepada para penumpang.
Segmen Bawah : yang dari pelayanan juga, yaitu penempatan taksi yang sebelumnya ilegal
menjadi legal, dapat memudahkan para penumpang melanjutkan perjalanan setelah dari bandara.
• Identifikasi faktor penentu diferensiasi
Berdasarkan tingkat mutu pelayanan yang diberikan, PT Angkasa Pura II tidak main – main
dalam memberikan pelayanan untuk para penumpang luar negeri maupun dalam negeri.
• Pilih dan tentukan faktor-faktor kunci
– o Memiliki pelayanan operasional seperti penanganan bagasi, mengatasi keluhan
penumpang, kegiatan operasional terminal bandara.
– o Memiliki segmentasi tingkat kepuasan penumpang area yang nyaman, pelayanan
menyenangkan, teknologi yang canggih.
– o Memiliki staf yang berpengalaman masing – masing bidangnya.
– o Memiliki kerjasama yang baik dengan BUMN
• Tempatkan keterkaitan antara rantai nilai perusahaan dan pelanggan.
• menciptakan nilai bagi pelanggan meliputi :
13. 1. Pelayanan tiket online
Semakin canggih teknologi PT Angkasa Pura II memberikan layanan pemesanan tiket online
yang ada di agen travel terdekat. Untuk menjaga agar calon penumpang tidak repot – repot untuk
pemesanan tiket.
2. Pelayanan operasional
Penambahan sarana dan prasarana yang menunjang agar calon penumpang tidak bosan atau
merasa jengkel melakukan perjalanan dengan menggunakan jasa pesawat terbang.
Strategi Manajer perusahaan dan kaitanya dg kuadran II :
Pada kuadran II ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman
dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Diversifikasi Horisontal (Horizontal Diversification)
Menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang
sama
Strategi yang digunakan :
a. Sekarang lebih baik, tapi mereka belum terlalu produktif. Saya akan mencari satu aplikasi
seperti Grab supaya mereka pakai. Nanti saya terapkan FIFO (first in first out). Konsekuensinya
taksi-taksi yang lain harus meningkatkan kemampuan dan barang harus bagus.
b. Berencana akan membuat hall besar untuk menampung para pengantar jamaah yang
lengkap dengan sejumlah sarana, seperti masjid. keberadaan hall tersebut mampu memanjakan
para pengantar dan tidak mengganggu para penumpang yang lain.
c. Bekerjasama dengan TNI – AU dalam pengelolaan bandara Itu Halim, Bandung,
Palembang, dan Pekabaru. Tapi, kita dengan TNI AU cukup cair dan hubungannya baik. Karena
14. fungsinya dobel untuk pertahanan juga, Halim yang sering begitu (digunakan untuk latihan),
kalau yang lain-lain tidak sesering itu.
Ø Kaitanya dengan Kuadran II (ST Strategi)
Meningkatkan sistem pelayanan yang maksimal untuk para penumpang misal dalam sistem
operasi taksi , akan dikembangkan oleh pihak PT Angkasa Pura membuat satu aplikasi misal
seperti Grab Taxi, menambah sarana dan prasarana bagi jamaah haji dan umrah, serta
bekerjasama dengan pihak TNI – AU dalam mengelola bandar udara.
Strategi Manajer perusahaan dan Kaitanya dg Kuadran III :
Pada kuadran III ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan
sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
Pengembangan Produk (Product Development)
Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk yang
sudah ada.
Strategi yang digunakan :
a. Rencana mengonstruksi empat bandara, yaitu Jambi, Pangkal pinang, Pontianak,
dan Bandung..
b. Pemberdayaan sopir taksi gelap yang awalnya 1200, jadi 600 yang masih tetap
bekerja sopir legal di bandara.
c. PT Angkasa Pura II akan selalu meningkatkan lagi sistem pelayanan mulai dari
operasional bagasi, penyortiran pesawal layak terbang, sarana dan prasarana yang menunjang.
Ø Kaitanya dengan Kuadran III (WO Strategi) :
15. Pandangan calon penumpang bahwasannya layanan transportasi akan selalu ribet, berdesakan,
dan tak beraturan. Namun PT Angkasa Pura II akan selalu berupaya menambah sistem pelayanan
untuk para penumpangnya.
Strategi Manajer perusahaan dan kaitanya dg Kuadran IV :
Pada kuadran IV ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap
ancaman
Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification)
Menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda.
Strategi yang digunakan :
a. Menambahkan agensi pihak travel agar calon penumpang pesawat tidak ribet dalam
pemesanan tiket.
b. Penyortiran pesawat yang layak terbang sebagai bentuk menjaga keamanan dan
kenyamanan dalam perjalanan.
c. Penambahan jumlah bandara. Karena yang lainnya sudah melebihi kapasitas,
terutama pada musim haji.
d. PT Angkasa Pura II tidak main – main dalam memberikan pelayanan yang
maksimal terhadap calon para penumapng dalam negeri maupun luar negeri.
Ø Kaitanya dengan kuadran IV (WT Strategi) :
Penambahan sarana dan prasarana tersebut belum sepenuhnya diketahui para penumpang,
terkadang ada saja penumpang yang masih bingung dalam prosedur sebelum naik pesawat, maka
PT Angkasa Pura II memberikan outlet – outlet pengaduhan penumpang dan segera ditangani
dengan memberikan solusi yang terbaik.