2. 1. APA ITU HYPEREMESIS GRAVIDARUM ?
Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan dimana mual muntah
yang menyebabkan pekerjaan sehari-hari ibu menjadi terganggu dan
keadaan umumnya menjadi buruk (Ilmu Kebidanan. Prof. Dr. Sarwono
Prawiroharjo 1997).
Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada
wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena
keadaan umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi. (Rustam
Mochtar, 1998)
Suatu keadaan dimana seorang ibu memuntuhkan segala apa yang
dimakan dan diminum hingga berat badan turun. Turgor kulit kurang
dan timbul aceton dalam air kencing (FKUHPAD 1984 : 15).
3. 2. ETIOLOGI
a) Faktor Hormonal.
Frekuensi Hyperemesis Gravidarum yang tinggi pada umur kehamilan
trisemester I. Kehamilan ganda dan molahidatidosa, menimbulkan dugaan
bahwa faktor hormonal memegang peranan karena tersebut dibentuk
chorionik gonadotropin hormon yang berlebihan.
b) Faktor Organik.
Masuknya fili khorionis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat hamil serta resistensi yang menurun.
c) Faktor Psikologik.
Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan
dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu yang dapat
menyebabkan konflik mental sehingga dapat memperberat mual dan
muntah.
5. 4. MANIFESTASI KLINIS
Hyperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi menjadi 3
tingkatan yaitu :
Tingkat I
Muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita,
penderita, lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pada ulu hati, nadi meningkat, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit
menurun, bibir kering, mata cekung.
Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah
mengering, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit
ikterus. Berat badan turun, mata cekung, tensi turun, oliguria dan konstipasi,
aseton tercium pada hawa pernafasan dan kencing.
Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen
bahkan sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, tensi turun.
6. 5. PENATALAKSANAAN
1. Rawat jalan
- Memberikan penjelasan tentang kehamilan dan persalinan sebagai proses fisiologik.
- Meyakinkan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah 4 bulan.
- Menganjurkan makan sedikit tapi sering.
- Makanan dan minuman sebaiknya dalam keadaan panas / sangat dingin.
- Menganjurkan makan yang banyak mengandung gula.
2. Obat-obatan
- Sedativa.
- Vitamin.
- Anti histamin.
- Anti emetik.
3. Terapi Psikologik
Perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut karena
kehamilan, kurangi pekerjaan, menghilangkan konflik yang memicu penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose
5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari.
7. 6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Elektrolit darah.
• Urinalisis
7. KOMPLIKSI
Encepalopasi wernick dengan gejala histagmus,
diplopia dan perubahan mental,
serta payah hati dengan gejala timbulnya
ikterus.
8. I. Pengkajian
a. Identitas pasien / biodata pasien.
Meliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa,
bahasa, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk
rumah sakit, no registrasi dan diagnosa keperawatan.
b. Keluhan utama.
Pada pasien hyperemesis gravidarum biasanya mengeluh muntah
yang terus-menerus 10x/hari.
c. Riwayat kesehatan
- Riwayat kesehatan dahulu
Pada riwayat penyakit dahulu ditanyakan apakah pasien pernah
menderita penyakit menular seperti TBC, HIV dan penyakit menurun
seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, penyakit kronis seperti Jantung,
Asma.
-Riwayat kesehatan sekarang
Pada riwayat kesehatan sekarang pasien dengan hyperemesis
gravidarum didapatkan sering muntah-muntah 10x/hari, nafsu
9. II Pemeriksaan fisik
1) B1 (Breathing)
Nafas cuping hidung, dispneu, irama nafas irregular.
2) B2 (Blood)
dada berbentuk lordosis barrel chest, perubahan apa yang
terjadi pada payudara, sudah menonjol atau tidak puting
susu.
3) B3 (Brain)
Pada hyperemesis gravidarum tingkat III kesadaran akan
menurun dan somolen sampai koma
4.) B4 (Bladder)
Oliguria dan konstipasi aceton
5) B5 (Bowel)
Terdapat strise atau linea gravida, apakah ada luka lecet,
berapa tinggi fundus, adakah bekas garukan atau luka UP,
peristaltik usus normal atau tidak, obstipsi, kembung.
6) B6 (Bone)
-Pada pasien hyperemesis gravidarum turgor kulit
menurun,
-Pada pasien hyperemesis gravidarum pasien merasa
10. Tanda-tanda vital
Pada pasien hyperemesis gravidarum nadi akan meningkat dan
kecil, tekanan darah sistolik menurun, suhu meningkat terjadi
hyperemesis gravidarum tingkat I dan II ,pada hyperemesis
gravidarum tingkat III kesadaran akan menurun dan somolen
sampai koma, suhu meningkat, nadi meningkat dan tensi menurun.
III DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang sering muncul pada pasien hyperemesis
gravidarum.
1) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan intake
yang tidak adekuat.
2) Gangguan keseimbagan cairan dan elektolit berhubungan
dengan out put yang berlebihan.
3) Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakitnya.
11. IV. INTERVENSI
Diagnosa 1 : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan mual
muntah yang berlebihan
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan dalam waktu 1
x 24 jam mual muntah berkurang.
Kriteria hasil : -Mual muntah berkurang.
-Nafsu makan bertambah.
-Berat badan tidak turun / tetap
-Turgor kulit baik.
-Keadaan umum cukupNO INTERVENSI RASIONAL
1. Jelaskan pada pasien tentang
keadaan dan tentang
penyakitnya.
Pasien akan lebih mengerti dan menambah
pengetahuan pasien.
2. Jelaskan pada ibu tentang
pentingnya makan untuk
kesehatan dirinya dan
kandungan
Pasien dapat lebih mengerti tentang pentingnya
makan untuk kesehatan dirinya dan
kandungannya
3. Berikan makan sedikit tapi sering
dan hangat.
Meningkatkan asupan makanan
12. Lanjutan…
6. Timbang berat badan 3 hari sekali. Mengetahui adanya peningkatan berat
badan pasien.
7. Observasi tanda-tanda vital Mengetahui perkembangan kesehatan
pasien dan mengetahui dari dini terjadinya
komplikasi
Diagnosa II : Gangguan keseimbagan cairan dan elektolit berhubungan
dengan out put yang berlebihan.
Tujuan : kebutuhan cairan dan elektrolit dapat terpenuhi
Kriteria hasil : - Pasien mau minum.
- Muntah berkurang sampai dengan berhenti.
- Turgor kulit baik, tidak terjadi dehidrasi.
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
S : 36-370C RR : 16-20x/mnt
N : 80-100x/mnt TD : 120/80 mmHg
13. NO INTERVENSI RASIONAL
1. Jelaskan pada pasien tindakan yang
akan dilakukan.
Pasien akan kooperatif saat tindakan
dilakukan
2. Jelaskan pada pasien tentang akibat
kekurangan cairan karena muntah
yang sering.
Pasien mengerti akibat kekurangan cairan
bagi wanita hamil yaitu dapat
menyebabkan dehidrasi, kerusakan pada
ginjal, memperberat kerja jantung,
menganggu pertumbuhan janin
3. Ajari ibu cara mengurangi mual yaitu
dengan tarik nafas panjang dan
menghindari makanan yang baunya
merangsang muntah
Usaha untuk mengurangi mual muntah
secara mandiri dengan tank nafas panjang
sehingga diafragma naik, tekanan dalam
rongga perut dan usus menurun sehingga
rangsangan berkurang.
4. Catat intake dan out put Mengetahui keseimbangan cairan didalam
tubuh pasien
5. Observasi tanda-tanda vital dan
tanda tanda dehidrasi.
Mengetahui perkembangan kesehatan
pasien dan mengetahui dari dini tanda-
tanda dehidrasi.