SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK
(USIA 2-12/13 TAHUN)
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bibliotherapy
Oleh
Anggiani Qodariah
1200485
PRODI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
JURUSAN KURIKULUM TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat, karunia dan pertolongan-Nya, laporan hasil penelitian ini telah dapat terselesaikan.
Tujuan pembuatan laporan hasil penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Bibliotherapy, pada Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini, tidak mungkin terwujud tanpa
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, Penulis sampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya, kepada semua pihak yang telah mendorong
serta membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
Bandung, Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah Penelitian..................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................ 2
E. Sistematika Penelitian................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 4
A. Tugas Perkembangan................................................................................... 5
B. Perkembangan Kognitif............................................................................... 6
C. Perkembangan Bahasa................................................................................. 10
D. Perkembangan Sosial................................................................................... 14
E. Perkembangan Emosi................................................................................... 18
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 22
A. Kesimpulan................................................................................................... 22
B. Rekomendasi................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihilangkan dari
makhluk hidup begitupun perkembangan. Perbedaannya adalah pertumbuhan
merupkan sesuatu yang bersifat jasmaniah dan bisa diukur sedangkan perkembangan
lebih bersifat rohaniah dan tidak bisa diukur menggunakan alat apapun.
Perkembangan dan pertumbuhan adalah sesuatu yang berjalan beriringan, bersama-
sama dalam kehidupan maklhluk hidup. Manusia, hewan dan tumbuhan semuanya
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Perkembangan merupakan hal yang bersifat rohaniah dan tentunya
perkembangan ini sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya seorang individu.
Setiap saatnya individu itu mengalami kemajuan seperti pertumbuhan dan
perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan ini berjalan seiringan dengan
bertambahnya umur seorang individu. Pertumbuhan dan perkembangan ini terbagi
menjadi beberapa fase kehiduan seorang individu. Dimulai dari fase bayi/kanak-
kanak, fase anak, fase remaja dan fase dewasa dan fase usia lanjut. Setiap fase
tersebut memiliki perkembangan yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan
tentunya berbeda dan perbedaan itu kadang kala sirna karena masih berkembangnya
paham pertumbuhan dan perkembangan itu sama di masyarakat, padahal berbeda.
Perkembangan juga terbagi lagi menjadi beberapa bagian seperti perkembangan
kognitif, bahasa, sosial dan emosi.
Sehingga dengan melihat latar belakang diatas maka penulis ingin mencoba
mengulik kembali apa yang dimaksud dengan perkembangan, dimulai dari tugas
perkembangannya, perkembangan kognitignya, perkembangan bahasanya,
perkembangan sosialnya dan perkembangan emosinya terutama untuk fase kanak-
kanak yang berusi sekitar 2-12 tahun.
B. Perumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana konsep perkembangan kanak-kanak usia 2-12 tahun ?
2. Bagaimana persfektif perkembangan anak tersebut dilihat dari sisi kognitifnya,
bahasanya, sosialnya dan emosinya ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang
perkembangan masa kanak-kanak pada usia 2-12/13 tahun. Sedangkan secara khusus,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena tentang :
1. Tugas perkembangan untuk anak-anak yang berusia 2-12/13 tahun
2. Melihat perkembangan anak-anak yang berusia 2-12/13 tahun dalam
perkembangan kognitifnya, perkembangan bahasanya, perkembangan sosialnya
dan perkembangan emosinya.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini setidaknya terdapat dua manfaat, yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Ditinjau dari aspek teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya kajian ilmu
psikologi anak di program studi perpustakaan dan informasi, khususnya tentang
pengayaan dari perkembangan masa kanak-kanak usia 2-12/13 tahun.
2. Manfaat Praktis
Dalam tataran praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut ;
a. Sebagai bahan masukan bagi beberapa keluarga yang terkait dalam
perkembangan anak-anaknya terutama anak-anaknya yang berusia 2-12/13
tahun .
b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pola
perkembangan anak-anak usia 2-12/13 tahun dilihat dari tugas
perkembangannya, perkembangan kognitifnya, perkembangan bahasanya,
perkembangan sosialnya dan perkembangan emosinya.
E. Sistematika Penulisan
BAB I meliputi: Pendahuluan yang didalamnya membahas latar belakang penelitian,
permusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan
BAB II meliputi : Pembahasan
BAB III meliputi : Kesimpulan dan rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan merupakan hal yang wajar terjadi pada sebuah kehidupan yang mana
perkembangan itu berjalan beriringan dengan bertambahnya umur seorang makhluk hidup.
Perkembangan tentunya berbeda dengan pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan sebuah
kemajuan yang terlihat pada diri seorang makhluk hidup yang mana kemajuannya tersebuut
dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat tertentu dan lebih bersifat jasmaniah seperti
bertambahnya tinggi badan, bertambahnya berat badan, dll. Sedangkan perkembangan
merupakan sebuah kemajuan yang terlihat dari sebuah kematangan mental dan lebih bersifat
lahiriah. Perkembangan ini dilihat dari kelakuan dan sifat seorang individu tersebut sehari-
hari. Banyak yang dapat dilakukan ketika seseorang mengalami pertumbuhan dan juga
perkembangan. Menurut Hartinah, (2008:24) pertumbuhan merupakan perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal dalam perjalanana waktu tertentu. Sedangkan, perkembangan adalah proses
perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan
pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada
penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasti pada kemampuan organ fisiologis.
Dalam perkembangannya manusia terbagi menjadi beberapa fase. Dalam secara
umum fase-fase tersebut terbagi menjadi lima bagian, yaitu masa bayi dan kanak-kanak, masa
anak, masa remaja, masa dewasa muda dan masa dewasa atau usia lanjut. Sedangkan menurut
para ahli ada menurut Jean Jacques Rousseau (dalam Hartinah, 2008:40). Beliau
mengemukakan tahapan-tahapan perkembangan anak menjadi empat tahapan yaitu masa bayi
(0-2 tahun) anak hidup sebagai binatang, masa kanak-kanak (2-12 tahun) anak hidup sebagai
manusia biadab, masa remaja awal (12-15 tahun) anak hidup sebagai petualang
perkembangan intelek dan pertimbangan, dan masa remaja yang sesungguhnya (15-24 tahun)
individu hidup sebagai manusia biadab : pertumbuhan kelmain, sosial, dan kata hati.
Pendapat lain yang mengatakan ada beberapa tahapan perkembangan yang terjadi
pada seorang individu adalah mneurut Sigmund Freud. Freud (dalam Hartinah, 2008:41)
mengemukakan lima tahapan perkembangan indivisu sebagai berikut :
a) Tahap Oral (Oral Stage) terjadi pada usia 0-2 tahun yang mana perkembangan
ini telah dimulai pada masa bayi. pada masa ini bayi sudah merasakan rasa
senang ketika ada rangsangan benda, makanan atau apapun yang ada di dalam
mulut.
b) Tahap Anal (Anal Stage) terjadi pada usia 2-4 tahun, bayi merasakan
kesenangan bila buang air besar karena terdapat sesuatu rangsangan pada
dubur (anal).
c) Tahap Falik (phallic stage) terjadi pada usia 4-6 tahun, anak merasakan
kesenangan jika ada rangsangan atau sentuhan pada kelaminnya.
d) Tahap latensi (latency stage) terjadi pada usia 6-12 tahun, dorongan
seksualnya tidak tanpak sebab tersembunyi dalam berbagai aktivitas dan
hubungan sosial.
e) Tahap Genital (genital stage) usia 12 tahun sampai dewasa, merupakan masa
kematangan kehidupan seksual.
Setiap fase tersebut memiliki tugas dan kewajibannya masing-masing dalam
mengarungi lautan kehidupan ini. Tugas perkembangan setiap individu berbeda pada setiap
fasenya tergantung situasi dan kondisi yang tercipta dalam lingkungan kehidupan tersebut.
Pada saat ini hal yang akan dibahas untu ditindak lanjuti adalah pada masa atau pada fase
masa pembangan kanak-kanak. Menurut Hurlock pada tahun 2009 (dalam Herlina, 2013:17)
masa kanak-kanak itu terbagi menjadi dua bagian yiatu masa kanak-kanak awal (Early
Childhood) yang terjadi pada usia 2-6 tahun dan masa kanak-kanak akhir (late childhood)
pada usia 6-12 tahun.
A. Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan menurut Havighurts (Gunarsa, 1982:63 dalam
Herlina, 2013:21) adalah tugas-tugas yang timbul pada atau kira-kira masa
perkembangan tertentu dalam kehidupan seseorang, yang bilamana berhasil akan
menimbulkan kebahagiaan dan akan diharapkan berhasil pada tugas
perkembangan berikutnya. Menurut Hartinah pada tahun 2008 di halaman 43
menyatakan bahwa tugas perkembangan adalah kemampuan atau keterampilan
yang harus dikuasi atau dimiliki anak pada periode perkembangan tertentu.
Menurut beliau tugas perkmebangan itu tersusun oleh beberapa hal yaitu :
1. Adanya kematangan fisik tertentu pada periode perkembangan tertentu,
2. Adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang mengalmai
perkembangan itu sendiri,
3. Adanya tuntutan kultural dari masyarakat sekitar.
Menurut Havighurst dalam Hurlock pada tahun 1990 (dalam Herlina,
2013:21) menyatakan bahwa tugas perkembangan masa kanak-kanak awal dapat
dikatakan sebagai berikut :
1. Belajar mengerti tentang perilaku seks yang benar.
2. Belajar membedkaan benar dan salah dalam hubungannya dnegan orang-
orang di luar terutama di lingkungan tetangga, sekolah dan teman.
3. Belajar mengembangkan hati nurani.
4. Belajar memberi dan menerima kasih sayang.
MenurutHavighurst (dalam Hartinah, 2008:46-47) tugas perkembangan
masa kanak-kanak akhir adalah sebagai berikut :
1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan.
2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai
individu yang sedang berkembang.
3. Belajar berkawan dengan teman sebaya.
4. Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki atau wanita
5. Belajar menguasau keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu
membaca, menulis dan berhitung.
6. Pengembangan konsep-konsep diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
agar dapat menyesuaikan diri dan berperilaku sesuai dengan tuntutan dari
lingkungannya, anak dituntut telah memiliki konsep-konsep yang
diperlukan dalam kehidupannya sehari-hari, baik yang berkenaan dengan
pergaulan, pekerjaan, kehidupan keagamaan, dll.
7. Pengembangan moral, nilai dan hati nurani.
8. Memiliki kemerdekaan pribadi
9. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial.
B. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif meruppakan sebuah fase perkembangan yang paling
cepat berkembang karena berresonansi dengan pemikiran seorang individu.
Perkembangan kognitif ini berkembangan dengan pengetahuan yang setiap hari
bertambah. Perkembangan kognitif ini melihat bagaimana caranya kegiatan
berfikir itu bekerja. Seperti halnya mengingat seuatu dan memecahkan suatu
masalah. Hal-hal tersebut berkaitan erat dengan kehidupannya dan juga berkaitan
sangat erat dengan kemmapuan berfikirnya. Sungguh sebuah hadiah yang indah
yang diberikan oleh-Nya kepada semua makhluk-Nya. Tanpa adanya kemampuan
kognitif tentunya kita tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar dan sulit untuk
meniti kehidupan yang cukup sulit ini. Perkembangan kognitif sangat penting
untuk dimiliki seorang individu karena akan sangat membnatu individu tersebut
menjalani hari-harinya.
Kent pada tahun 1985 (dalam Hartinah, 2008:36) menyatakan bahwa
perkembangan mental atau perkembangan kognitif adalah proses mental yang
mencakup pemahaman tentang dunia, penemuan pengetahuan, pembuatan
perbandingan, berfikir dan mengerti. Proses mental tersebut adalah proses
pengolahan informasi yang menjangkau kegiatan kognisi, inteligensia, belajar,
pemecahan masalah, dan pembentukan konsep yang membutuhkan kreativitas,
imajinasi dan ingatan yang cukup kuat. menurut Cavanaghpada tahun 1982
halaman 56 (dalam Wahyudin & Agustin, 2012:35) kognisi merupakan bagian
intelek yang merujuk pada penerimaan, penafsiran, pemikiran, pengingatan,
pengkhayalan, pengambilan keputusan dan penalaran, dengan kemmapuan kognisi
inilah individu mampu memberikan respon terhadap kejadian yang terjadi secara
internal dan eksternal.
Piaget (dalam Hartinah, 2008:36) mengatakan bahwa perkembangan mental
pada hakekatnya adalah perkembangan kemampuan penlaaran logis (development
of ability to reason logically) dimana disini menurut beliau berpikir dalam proses
mental tersebut jauh lebih penting dari sekedar mengerti. Piaget (Gunarsa, 1982
dalam Herlina, 2013 :23) juga menyatakan bahwa beliau mengkategorikan
perkembangan kognitif masa kanak-kanak awal berada pada masa praoperasional.
Masa ini adalah dimana seorang anak duah mampu untuk menggunakan
kemampuan simbolik. Menurut Gunarsa pada tahun 1982 (dalam Herlina,
2013:23) kemampuan simbolik adalah kemmapuan untuk mewakilkan sesuatu
yang tidak ada, tidak terlihat, dengan sesuatu yang lain atau sebaliknya, sesuatu
hal mewakili sesuatu yang tidak ada.
Hurlock pada tahun 1990 (dalam Herlina, 2013:23-24) menyatakan bahwa
masa kanak-kanak akhir perkembangan kognitifnya berada pada tahap operasi
yang konkret. Adapun hal tersebut ditandai dengan :
a) Anak sudah mulai bisa berfikir sistematis, melakukan analisis dan
sisntetis tetapi terbatas pada benda-benda/peristiwa-peristiwa konkret,
yang diwujudkan dalam :
 Mengembangkan strategi pemecahan masalah
 Mempertimbangankan hubungan antara satu kejadian dengan
kejadian lainnya.
 Mempertimbangakan bagaimana beberapa aspek yang berbeda
dapat mempengaruhi orang lain.
b) Egosentrisme mulai berkurang, artinya anak sudah mulai memiliki
kemampuan mengkoordinasikan pandangan-pandangan orang lain
dengan pandangannya sendiri dan memiliki persepsi positif bahwa
pandangannya hanyalah salah satu dari sekian banyak pandangan
orang.
Beaty pada tahun 1998 pada halam1n 123 (dalam Wahyudin dan Agustin,
2012:37) menyatakan bahwa anak mengembangkan kemampuan kognitifnya
melalui kegiatan bermain dengan tiga cara yaitu :
1. Memanipulasi/meniru apa yang terjadi dan dilakukan oleh orang
dewasa atau objek yang ada disekitar anak.
2. Mastery, yaitu menguasai suatu aktivitas dengan mengulangi suatu
kegiatan yang tentunya menjadi kesenangan dan memberikan
kebermaknaaan pada diri anak.
3. Meaning yaitu memberikan kebermaknaan kepada diri anak sehingga
menumbuhkan motivasi bagi anak dalam melakukannya.
Ada beberapa contoh nyata yang saya ambil melalui studi kasus yang terjadi di
lingkungan hidup saya yang mana saya memiliki sepupu dengan umur yang masuk
ke dalam fase masa kanak-kanak awal (Early Childhood) dan masa kanak-kanak
akhir (Late Chilchood). Ada 4 anak yang umurnya berurutan dan 2 anak yang
sudah menginjak masa kana-kanak akhir, ada Raffa Sulaeman dan Raffi
Surachman yang baru berumur 2 tahun. Dude Yusuf Herlambang yang masih
berumur 3 tahun, Chandra Ilyasa yang berumur 4 tahun, Fathir Wardhani yang
berumur 7 tahun dan Ilham Sanjaya Almunawar yang berumur 11 tahun.
Untuk Raffa, Raffi, Dude dan Chandra saya masukkan ke masa dan untuk
Fathir dan Ilham saya masukkan ke fase masa kanak-kanak akhir. Banyak sekali
perkembangan kognitif yang terjadi kepada mereka semua. Dimulai dari meniru,
memecahkan masalah, dan perkembangan-perkembangan lain yang menurut saya
itu adalah sebuah hal yang menakjubkan yang bisa dilakukan oleh anak-anak
seusia mereka. Untuk masa anak-anak kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak
akhir yang sering dapat saya perhatikan dari tingkah laku mereka adalah sebagai
berikut :
 Raffa & Raffi (2 Tahun) : mereka sudah mampu untuk meniru apa
yang dilakukan oleh orang tuanya. Selian itu, mereka juga sudah mulai
membedakan orang-orang yang ada di sekitarnya mulai dari keluarga
yang bernama Mama, Bapak, Bibi, Paman (dalam bahasa sunda biasa
disebut dengan Emang), Ayah, Ibu, nenek (yang dalam bahasa sunda
itu Ema), Umi, Abi dan Kakak (yang dalam bahasa sunda itu Aa dan
Teteh). Mereka juga sudah mulai mampu untuk memecahkan masalah
dengan cara mereka sendiri seperti cara untuk membuka pintu, cara
untuk menggunakan sandal walaupun masih sedikit salah namun
mereka sudah mampu untuk menggunaknnya. Mereka juga mampu
untuk makan dan minum dengan menggunakan sendok dan juga gelas.
Perbedaan dari kedua anak ini adalah walaupun mereka kembar tapi
mereka berbeda. Untuk Raffi, dia sering patuh untuk melakukan
sesuatu yang di perintah oleh orang tuanya sedangkan untuk Raffa, dia
kadang seperti kurang paham atau mungkin malas untuk melakukan
sesutau yang di perintahkan oleh orang tuanya sehingga sedikit tidak
patuh ketika di suruh melakukan sesuatu.
 Dude (3 Tahun) : untuk Dude sendiri, dia sekarang sudah mualai
mampu memecahkan masalahnya dengan meniru yang dilakukan oleh
orang tuanya. Seperti buang air kecil dengan benar, lalu menggunakan
alat bantu ketika ingin menggapai sesuatu hal terlalu tinggi untuk
dicapai olehnya. Selain itu dia juga bisa membuat menara yang cukup
tinggi dengan di susun menggunakan beberapa cangkir plastik dengan
sempurna.
 Chandra (4 Tahun) : Chandra kini sudah mulai mahir untuk mulai
menghitung dari 1-10 dengan benar walaupun tidak terlalu fasih. Dia
juga sudah bisa membedakan angka-angka dengan menggunakan jari-
jarinya walaupun hanya sampai 5. Dia juga sudah mulai bisa mengajak
dirinya untuk melakukan shalat 5 waktu walaupun itu hanya untuk
shalat maghrib saja dan mengikuti gerakan shalat dengan benar. Selain
itu dia juga sudah bisa menulis angka 0 dan angka 1 dengan benar.
 Fathir (7 tahun) : untuk anak yang satu ini hal yang saya takjubkan
adalah dia sudah mulai bisa memecahkan masalahnya yaitu memasang
permainan lego sesuai dengan yang ada di gambar. Menurut saya
permainan lego adalah permianan yang memacu pemikiran yang cukup
tinggi dan sedikit susah. Untuk anak sesusia dia itu adalah hal yang
menurut saya menakjubkan. Dengan fase sekolahnya yang sekarang
berada di jenjang kelas 2 sekolah dasar dia merupakan murid yang
cukup cerdas ketika dalam pelajaran menghitung.
 Ilham (11 Tahun) : perkembangan kognitif yang timbul dari anak yang
satu ini adalah dia sudah mulai mampeu memecahkan masalahnya
sendiri dengan caranya sendiri. Dia kini sudah mampu menghapal dan
mengingat dengan cepat. Hal yang saya kagumkan adalah dia saat ini
akan mengikuti tes pelafalan surat-surat al-Qur’an untuk mewakili
sekolahnya dengan menghapal surat Al-Ala dalam waktu kurang dari
seminggu. Perkembangan mengingatnya juga cukup baik bagi saya
ketika mengingat dia juga mengikuti paguron silat di kampung kami
yang latihannya 4 hari sekali selama seminggu. dengan banyaknya
kegiatan yang dia lakukan setiap harinya kemampuan kognitifnya
terasah seiring dengan berjalannya waktu sehingga saya tidak khawatir
lagi dalam kemampuan menghapalnya anak ini lumayan bagus.
C. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa merupakan fase perkembangan yang cukup penting
karena fase ini adalah fase yang mana menentukan kita untuk dapat
berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa kemampuan bahasa kita akan sulit untu
melakukan komunikasi dengan orang lain. Hubungan perkembangan bahasa pada
masa kanak-kanak adalah ketika mereka sudah meulai belajar untuk berbicara tau
berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan adik-adiknya, teman sebayanya
maupun dengan orang yang jauh lebih tua dengannya.
Menurut Marat pada tahun 1996 di halaman 67 (dalam Wahyudin &
Agustin, 2012 : 39) mengatakan bahwa kemampuan bahasa ucap anak juga cukup
berkaitan dengan kemampuan kognitif, karena pada saat akan mengucapkan
sesuatu akan melakukan aktivitas mental berupa mengingat, mengenal, dan
menyampaikan/mengucapkan dalam bentuk verbal yang diekspresikan dalam
aktivitas gerak motorik kasar/halus, yang secara kasat mata itu merupakan
sesuatu yang sangat kompleks. Kemampuan berbahasa itu diasah seiring dengan
berjalannya waktu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Menurut Miller
(dalam Wahyudin & Agustin, 2012 : 38) mengatakan bahwa bahasa adalah sutau
urutan kata-kata, bahasa juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
mengenai tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda.
Hurlock pada tahun 1990 (dalam Herlina, 2013 : 26-27) mengemukakan
bahwa perkembangan bahasa yang dapat terjadi pada masa kanak-kanak awal dan
akhir adalah sebagai berikut :
1) Masa kanak-kanak awal
 Pengucapan kata-kata : anak sulit mengucapkan bungi
tertentu dan kombinasi bunyi seperti z, w, d, s, dan g dan
juga kombinasi huruf mati seperti st, str, dr, dan fl.
 Menambah kosakata.
 Membentuk kalimat.
2) Masa kanak-kanak akhir
 Mengembangkan kosakata sekitar 40.000 kata
 Memahami bentuk-bentuk tata kalimat yang kompleks,
 Menangkap makna ganda dari kata-kata seperti dalam
humor
 Mempertimbangkan kebutuhan dari pendengar dalam
situasi yang kompleks
 Merancang strategi dalam berbicara namun isi pembicaraan
cenderung merosot.
Menurut Berk pada tahun 2003 (dalam Herlina, 2013:27) menjelaskan
perkembangan bahasa pada perkembangan masa kanak-kanak ini terabagi
menjadi beberapa komponen bahasa, yaitu fonologi, semantik, gramar, pragmatik
dan kesadaran metalinguistik.
 Fonolmologi adalah komponen bahasa yang berkaitan dengan aturan
struktur dan urutan bunyi bicara.
 Semantik adalah komponen bahasa yang berkaitan dengan pemahaman
arti kata dan kombinasi kata.
 Gramatikal atau tatakalimat adalah komponen bahasa yang berkaitan
dengan kalimat, aturan penyusunan kata, menjadi kalimat dan
morfologi, yaitu penggunaan tanda-tanda bahasa yang menandakan
jumlah, keterangan waktu, orang, jenis kelamin, kalimat aktif atau
pasif, dan makna-makna lain.
 Pragmatik adalah komponen bahasa yang berkaitan dengan
kemampuan untuk menggunakan bahasa secara efektif dalam konteks
sosial.
 Kesadaran metalinguistik adalah komponen bahasa yang berkaitan
dengan kemampuan untuk memikirkan bahasa sebagai sebuah sistem.
Dalam contohnya saya kembali mengambil 6 adik-adik saya tersebut seperti
di atas. Kemampuan berbahasa mereka berbeda tergantung dengan tingkatan
umurnya masing-masing. Namun dalam perkembangan bahasa ini saya melihat
kemajuan yang sangat pesat terutama untuk dua adik saya yang kembar yang baru
berumur 2 tahun itu.
 Raffa & Raffi (2 tahun) : perkembangan bahasa yang terjadi kembar
namun tak sama itulah yang memperlihatkan mereka dalam
kemampuan bahasanya. Raffi jauh lebih pintar dalam
berkomunikadsi dibandingkan dengan Raffa. Raffi kini sudah mulai
bisa mengucapkan kata-kata seperti Umi, Abi, Ibu, Ayah, Bibi,
Emang atau paman, Mama, Bapak, Ema/Nenek, Aa/Kakak dan
Teteh/kakak perempuan. Selain itu Raffi juga mulai mahir untuk
mengucapkan kata-kata untuk penunjukkan hewan seperti memeng
untuk Kucing, Titit untuk ayam, burung, lauk untuk ikan, dll.
sedangkan Raffa berbeda, mungkin malas atau mungkin kurang
stimulus, Raffa sedikit susah untuk belajar mengucapkan kata-kata
tersebut dan hanya bisa masih menggunakan bahasa-bahasa bayi
yang unik itu. Dalam berkomunikasi, Raffi juga jauh lebih pintar
kini Raffi sudah mampu berkomunikasi dengan Uminya seperti
ketika dia membutuhkan sesuatu dia memanggil Uminya sedangkan
Raffa cenderung lebih sulit untuk berkomunikasi dia masih belum
mampu memanggil uminya sehingga ketika dia membutuhkan
sesuatu dia hanya menggunakan bahasa uniknya saja.
 Dude (3 tahun) : untuk perkembangan bahasa anak yang baru
berumur 3 tahun ini dia sudah mulai mahir untuk bercerita walaupun
baru beberapa kata saja. Dia juga sudah mulai mampu menjawab
pertanyaan dengan menggunakan kata atau kalimat yang sederhana.
Namun saya sering mendengar dia berbicara kepada ibunya seperti
bercerita pengalaman yang dia alami pada hari itu dengan
menggunakan bahasa yang sederhana dan kalimat yang sederhana
juga. Namun hal yang saya pahami di sini adalah anak yang baru
berumur 3 tahun ini masih labil dan cenderung menerima dengan
mudah dan begitu saja bahasa atau kata-kata yang dia dengar dalam
hari-harinya seperti kata-kata kotor yang sering di ucapkan beberapa
anak yang lebih besar darinya dan cenderung dia mengadopsinya
menjadi bahasa dia. Sehingga proteksi yang baik dibutuhkan dalam
masa ini supaya anak-anak tersebut tidak mudah menerima bahasa
atau kata-kata yang tidak sewajarnya di ucapkannya.
 Chandra (4 tahun) : tak jauh berbeda dengan anak yang berumur 3
tahun tadi, kemampuan berbahasa Chandra ini juga mulai dikatakan
sudah mampu atau mahir dalam berkomunikasi walaupuan hanya
dengan menggunakan kalimat yang sederhana. Chandra juga sudah
mampu bercerita kepada saya dengan menggunakan bahasanya yang
sudah mulai terstruktur. Selain itu alur ceritanya juga meyakinkan.
Kemampuan berkomunikasi Chandra sudah sangat bagus menurut
saya untuk ukuran anak yang masih berumur 4 tahun. sifat
terbukanya Chandra juga menjadi nilai + dalam mengasah
kemampuan berkomunikasinya. Dengan cerewetnya dia berbicara
maka semakin lama saya juga semakin mampu untuk memahami
apa yang sedang kami diskusikan bersama saat itu.
 Fathir (7 tahun) : kemampuan berkomunikasinya sudah cukup baik
menurut saya. Namun anak ini sedikit pemalu dan cenderung
tertutup sehingga saya jarang berdiskusi dengannya. Kadang-kadang
saya tidak mengerti dengan jalur pemikiran anak ini karena kami
jarang berkomunikasi. Dia lebih sering bermain hal-hal yang
termasuk ke dalam ranah teka-teki seperti permainan lego, puzzle,
dll. Komunikasi yang baik hanya dia jalankan ketika bermain
dengan anak-anak yang lain saja. Namun saya pernah mendengar
bahwa dengan orang tuanya khususnya Uminya dia sering terbuka
dan bercerita. Namun berbeda dengan saya yang hanya berperan
sebagai kakak sepupu. Mungkin karena saya kurang dekat
dengannya maka dari itu saya jarang berkomunikasi dengan anak
ini.
 Ilham (11 tahun) : kemampuan komunikasi anak ini menurut saya
sudah baik, dengan pembendaharaan kosa kata yang cukup banyak.
Dia kini sudah mampu untuk belajar berbicara dengan orang yang
lebih tua dan orang yang lebih muda darinya. Tetapi berbeda kalau
kepada saya, walaupuan saya kakak perempuannya tapi komunikasi
yang dijalankan adalah komunikasi seperti kepada teman sebayanya.
Begitun pun kepada mamah dan bapak saya. Karena bapak saya
seorang yang suka jahil maka Ilham pun suka jahil dan kadang suka
semena-mena dalam dengan bapak. Tapi dibalik itu semua
pembendaharaan komunikasi anak ini sudah cukup banyak dan
sudah cukup terbuka untuk saya dia manjalankan komunikasi
tersebut. Sehingga perkembangan pengkomunikasiannya menurut
saya sudah cukip baik untuk anak seumuran dirinya.
D. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial ada salah satu perkembangan yang cukup penting juga
dalam kehidupan ini. Apalagi kita, manusia sebagai makhluk sosial tidak akan
mungkin bisa hidup sendirian tanpa adanya orang lain. Perkembangan
kemamampuan sosial seseorang individu ternyata sudah mulai diasah sedari dia
bayi. Itulah hal pertama yang saya sadari ketika pertama kali melihat anak
kembar ini lahir pada 2 tahun yang lalu. Perkembangan sosial yang dijalankan
tentunya memperngaruhi masa depan individu itu sendiri.
Perkembangan sosial menunjuk pada perkembangan keterampilan sosial dan
kematangan emosi yang diperlukan untuk menjalin hubungan dan berhubungan
dengan orang lain, termasuk juga berempati dan memahami kebutuhan orang lain.
CDC, 2010 dalam Herlina 2013:32). Sedangkan menurut Hartinah pada tahun
2008 di halaman 36, perkembangan sosial adalah pencapaian suatu kemampuan
untuk berperilaku sesuai dengan harapan sosial yang ada. Pencapaian tersebut
dipengaruhi oleh 3 komponen yaitu belajar berperilaku dengan cara yang
disetujui secraa sosial, bermain dalam peranan yang disetujui secara sosial, dan
perkembangan sikap sosial.
Hurlock (Hartinah, 2008:37) menyatakan indikator dari perilaku sosial yang
sukses adalah kerjasama, persaingan yang sehat, kemauan berbagi, minat untuk
diterima, simpati, empati, ketergantungan, persahabatan, keinginan bermanfaat,
imitasi dan perilaku lekat. Selain itu Hurlock (Herlina, 2013:32-34) juga
menyatakan bahwa dalam masa kanak kanak awal dan akhir perkembangan sosial
anak-anak terlihat dari beberapa hal yang terjadi sebagai berikut :
1. Masa Kanak-Kanak Awal
 Setelah pada masa bayi cenderung melakukan permainan yang
bersifat menyendiri, pada awal masa kanak-kanak ini, seorang
anak mulai menunjukkan minat yang nyata untuk melihat
teman-temannya dan berusaha mengadakan kontak sosial, tapi
bermain sendiri-sendiri tidak bermain dengan anak lain,
walaupun ada bersama-sama.
 Secara bertahap, anak mulai terlibat dalam kegiatan yang
menyerupai kegiatan anak-anak lain.
 Pada sekitar usia 3 tahun, anak mulai bermain pura-pura,
misalnya bersama temannya bermain berpura-pura menjadi
polisi melawan perampok
 Pada akhir tahun ke-3 sejalan dengan berjalannya kontak
sosial, anak menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi,
misalnya melakukan permainan-permainan yang memiliki
aturan-aturan dan menguji keterampilan, seperti permainan
melempar dan menangkap bola.
2. Masa Kanak-Kanak Akhir
 Menunjukkan minat yang nyata terhafap teman-temannya dan
berusaha mengadakan kontak sosial
 Anak-anak berminat dalam kegiatan-kegiatan dengan teman-
teman dan ingin mnejadi bgaian dari kelompok yang
mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola
perilaku, nilai-nilai, dan minat anggota-anggotanya.
 Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi.
 Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak
lain.
Dalam contoh, kembali saya membawa adik-adik sepupu saya yang tadi.
Terlihat dalam situasi sosialnya mereka mampu bersosialisasi dengan baik
dengan orang-orang yang ada di lingkungannya, baik di rumah maupuan di
sekolah.
 Raffa & Raffi (2 tahun) : untuk kedua anak kembar ini, mereka telah
mampu bersosialisasi dengan keluarga dengan sangat baik namun
sayang mereka masih belum mau atau masih merasa malau dan
mungkin masih belum bisa percaya pada orang-orang yang menjadi
tetangga mereka. Kadang-kadang mereka masih takut untuk
bersosialisasi dengan tetangga mereka. Sedangkan untuk orang asing
yang baru mereka lihat bahkan mereka sampai menangis saking
takutnya dengan orang asing yanng baru mereka lihat itu. Untuk
perkembangan sosial bersama dengan kembarannya mereka kadang
ingin menang sendiri, selalu ingin lebih diperhatikan orang tuanya,
kadang apabila sedang marah mereka suka agresif satu sama lain
sehingga kadang-kadang saling mneyerang satu sama lain. selain itu
juga mereka kadang-kadang berebut mainan tetapi dibalik itu semua
mereka juga kadang-kadang suka bermain bersama tetapi hanya
berdua dan saling berkomunikasi berdua dengan menggunakan
bahasa bayi yang hanya mereka sendiri yang mengerti
 Dude (3 tahun) : dalam bersosialisasi anak ini pintar sekali. Dia
mampu bersosialisasi dengan siapapun dan sangat mudah untuknya
bermain dengan siapapun. Rasa ingin tahu anak ini begitu tinggi
sehingga memudahkan dia juga dalam bersosialisasi baik dengan
orang yang lebih tua maupun dengan teman yang sebaya dengannya.
Kadang-kadanng anak ini juga sering bermain bersama segerombolan
anak yang lebih tua dari dirinya namun sepertinya dia terlihat
menikmati bermain bersama itu. Seringnya anak ini bermain pura-
puraan seperti berpura-pura menjadi spiderman ketika memaki
topengnya atau bajuanya. Atau juga bisa berpura-pura menjadi power
ranger atau bima X dengan menggunakan atribut yang sama dengan
super hero tersebut.
 Chandra (4 tahun) : anak ini masih belum sekolah sehingga sosialissi
yang dilakukannya hanya di lingkungan sekitar rumahnya saja,
Memang benar anak usia 4 tahunan ini mulai mahir dalam
berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Terlihat jels perbedaan
kemampuan bersosiaiasinya ketika dihadapkan dengan orang dewasa
dan dihadapkan dengan anak-anak yang seumurannya dengannya.
Ternyata lebih mudah untuk bersosialiasi dengan teman seumuran
dengannya ketimbang bersosialiasi ketika di hadapkan dengan
beberapa orang dewasa. Permainan yang dilakukannya juga sudah
mulai merujuk pada permainan yang ada peraturannya sehingga dia
terasah untuk dapat bersabar menurutu aturan yang ada.
 Fathir (7 tahun) : kemampuan sosialisasi anak ini kini tidak hanya
dilingkungan rumahnya saja, namun juga di lingkungan sekolahnya.
Di lingkungan yanng berbeda ini saya perhatikan dia mampu dalam
bersosialisasi dengan baik dengan kawan-kawannya di sekolah. Dia
juga kadang ikut bergerombol bermain bersama teman-teman
sekolahnya.
 Ilham (11 tahun) : kemampuan bersosialisasi anak ini kini sudah
semakin meluas, tidak hanya di lingkungan rumahnya, sekolahnya
namun kini juga sudah mulai memasuki lingkungan umumnya seperti
bermain dengan teman-temannya yang sekampung. Kemampuan
bersosialisasi anak ini cukup baik menurut saya ketika bermain
bersama teman-temannya namun kadang kala dia masih memiliki ego
yang sedikit tinggi dan juga sedikit mempunyai sifat pemalu sehingga
kadang kala tidak mau untuk melakukan hal yang baru.
E. Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi seorang anak memang dipengaruhi banyak faktor
karena meraka masih labil dan belum bisa mengontrol emosi mereka sendiri.
perkembangan emosi seorang anak-anak biasanya terlihat dari cara mereka
melihat sesuatu, menginginkan seuatu dan mencari perhatian. Emosi yang
biasanya meluap adalah emosi menangis, marah, dan takut. Menurut Patty Y pada
tahun 1992 (Hartinah, 2008:37) mengemukakan bahwa emosi adalah reaksi
individu terhadap suatu perubahan pada situasi yang sekonyong-konyong
sehingga tidak dapat bertindak dengan sutau tujuan tertentu. Reaksi tersebut
berupa terkejut, takut, sedih, marah, atau gembrira terhadap kejadian orang atau
objek di luar individu. Gejala emosi yang lain adalah rasa takut, cinta, sedih dan
duka cita, ingin tahu dan penasaran.
Thompson dan Lagatutta pada tahun 2006 (Mashar, 2011:20) menyatakan
bahwa perkembangan emosi anak usia dini sangat dipengaruhi oleh pengalaman
dna hubungan keluarga dalam setiap hari, anak belajar emosi baik penyebab
maupun konsekuensinya. Sedangkan menurut Goleman pada tahun 1995
(Mashar, 2011:20) menyatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh
lingkungan, apa yanng dialami dan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari lebih
menentukan tingkah laku dan pola tanggapan emosi.
Variasi emosi setiap anak berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi
yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Adapun menurut Mashar pada tahun 2011
halaman 26-27 variasi emosi pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti :
a. Keadaan fisik anak. Anak yang sehat cenderung kurang emosional
dibandingkan dengan anak yang kurang sehat.
b. Reaksi sosial terhadap perilaku emosional. Reaksi sosial yang tidak
menyenangkan akan mengakibatkan reaksi emosi anak jarang tampat
dan terwujud dibandingkan dengan apabila reaksi sosial yang diterima
anak menyenangkan.
c. Kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan dengan jenis kelmain sejenis
berakibat semakin seringnya pelampiasan emosi dan lebih kuat.
d. Jumlah anggota keluarga. Jumlah anggota kelarga besar cederung
berpotensi besar menimbulkan emosi dibandingkan keluarga kecil.
e. Cara mendidik anak. Cara mendidik otoriter mendorong rasa cemas
dan takut. Adapun cara mendidik permisif (serba boleh) dan
demokratis mendorong berkembangnya semangat dan rasa kasih
sayang.
f. Status sosial ekonomi keluarga. Anak dengan status soaial ekonomi
yang rendah cederung lebih mengenbangkan rasa takut dibandingkan
dengan anak yang memiliki keluarga dengan status sosial ekonomi
yang tinggi.
Perkembangan emosi dapat dilihat dari rangkuman perkembangan yang
dijabarkan oleh Zeman pada tahun 2001 (dalam Herlina, 2013:36-39).
 Umur 2 tahun anak mulai mengembangkan kemampuan berempati.
 Umur 3 tahun anak mulai belajar bahwa ekspresi kemarahan dan
agresi dikendalikan dengan hadirnya orang dewasa.
 Umur 4 tahun anak mampu merubah ekspresi emosi
 Permulaan umur 4-5 tahun anak mengembangkan pemahaman
yang sangat baik tentang keadaan emosional orang lain.
 Umur 7-11 tahun anak mulai menunjukkan bermacam-macam
keterampilan pengaturan diri. Anak mulai sensitif terhadap tanda-
tanda konstekstual spsial yang diberikan sebagai pengarah untuk
mengsekspresikan atau mengendalikan emosi negatif. Anak
mengembangkan seperangkat harapan tentang hasil dari
mengekspresikan emosi kepada orang lain. mulai pertengahan
masa kanak-kanak, anak mulai memahami bahwa keadaan
emosional seseorang tidak sesederhana seperti yang mereka
bayangkan di tahun-tahun pertama dan seringkali merupakan hasil
dari berbagai sebab yang kompleks, yang tidak selalu tampak
secara eksternal. Untuk anak laki-laki biasanya kurang terbuka
untuk menunjukkan emosi takut pada saat distres dibandingkan
dengan anak perempuan.
Untuk contohnya sendiri kembali pada sampel beberapa anak-anak yang
dijelaskan tadi. Perkembangan emosi yang timbul berbagai macam warna dan
bentuk. Setiap ekspresi yang ditampilkan bermacam-macam dan berubah-ubah
seiring berjalannya waktu.
 Raffa & Raffi (2 tahun) : perkembangan emosi kedua anak ini
sama-sama sensitif. Baik Raffa maupuan Raffi mampu dengan
mudah mengeluarkan emosi yang dimilikinya, ketika mereka
mengalami distres maka akan langsung terlihat dan mereka akan
menangis dengan kencang.
 Dude (3 tahun) : emosi anak ini berubah-ubah tergantung situasi
dan kondisi yang sedang terjadi. Apabila dia mengalami distres
maka dia akan menangis tetapi beberapa menit kemudia kembali
tertawa seperti tidak terjadi apa-apa. Begitu pun apabila terjadi
perkelahian bersama dengan teman-temannya maka dia akan
menangis dan beberapa menit kemudian akan kemblai tertawa
dengan bermain bersama dengan orang yang membuat dia
menangis tadi.
 Chandra (4tahun) : seorang anak ini mudah sekali marah dan
akhirnya menangis namun tidak seperti Dude. Untuk
menghilangkan kekesalannya membutuhkan waktu yang sedikit
agak lama sehingga sedikit susah untuk menenangkan kembali anak
ini.
 Fathir (7 tahun) : anak ini kadang sulit untuk mengeluarkan emosi
kadang sangat mudah mengeluarkan emosi tergantung situasi dan
kondisi yang ada sehingga anak ini sedikit susah ditebak jalan
pikirannya.
 Ilham (11 tahun) : anak ini mudah sekali mengeluarkan emosi, baik
itu marah, senang, bahagia, maupun cemas. Semuanya terlihat jelas
dengan melihat mukanya yang menurut saya dapat mengekpresikan
emosinya dengan sangat mudah. Sehingga anak ini akan dengan
mudah dikenali emosinya karena terlihat jelas di matanya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan sesutau hal yang lumrah terjadi
pada sdiri individu. Namun, pertumbuhan dan perkembangan itu berbeda.
Pertumbuhan adalah kemajuan yang terjadi pada individu dan lebih bersifat jasmaniah
serta dapat dikur dengan menggunakan alat sedangkan perkembangan itu adlah
perubahan yang terjadi pada individu, lebih bersifat lahiriah dan tidak dapat diukur
dengan menggunakan alat. Perkembangan manusia terbagi menjadi beberapa tahapan,
yaitu masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa awal dan masa dewasa akhir atau
usia lanjut. Perkembangan anak –anak usia 2-12/13 tahun merupakan fase
perkembangan yang sangat penting untuk perkembangan ke depannya seperti apa.
Banyak hal yang mempengaruhi perkembangan itu terjadi. Mulai dari dipengaruhi
oleh lingkunganya sampai pada hal yang mempengarhi dirinya sendiri.
Dalam perkembangannya mereka memiliki tuags perkembangannya masing-
masing. Tugas perkembangan ini adalah sebuah kemampuan yang mana harus
dimiliki seorang individu dalam perkembangannya agar dapat menjadi lebih baik ke
depannya. Fase perkembangan anak-anak ini terbagi menjadi beberapa bagian. Ada
fase perkembangan kognitif, ada fase perkembangan bahasa, ada fase perkembangan
sosial dan fase perkembangan emosi. Setiap fase tersebut berbeda-beda cara
menyikapinya.
B. REKOMENDASI
Pembuatan makalah ini belum tentu sempurna sehingga dibutuhkan
penelahaan kembali mengenai fase-fase perkembangan yang terjadi bagi seorang
individu dimual dari perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perembangan
sosial dan perkembangan emosi. Masih banyak kekurangan yang belum dapat
dipenuhi sehingga dapat menjadi rekomendasi penelitian atau penelahaan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hartinah, Sitti. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Refika Aditama
Herlina. (2013). Bibliotherapy : Mengatasai Masalah Anak dan Remaja Melalui Buku.
Bandung : Pustaka Cendekia Utama
Mashar, Riana. (2011). Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group
Pratisti, Wiwien Dinar. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta : Indeks
Wahyudin, Uyu & Mubiar Agustin. (2012). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini :
Panduan untuk Guru, Tutor, Fasilitator dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini.
Bandung : Refika Aditama

More Related Content

What's hot

Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)hairina wasliah
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNyesintabella
 
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpMakalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpNovia Senja
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada AnakPerkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada AnakKefyn Bromeng
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistikPujiati Puu
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiDhiah Febri
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...Dedi Yulianto
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektualDia Cahyawati
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaSukmawijaya15
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianSeptia Darmayanti
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingBentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingZakki Nurul Amin
 
Perkembangan oprasional formal menurut piaget
Perkembangan oprasional formal menurut piagetPerkembangan oprasional formal menurut piaget
Perkembangan oprasional formal menurut piagetAhmad Arif
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...atone_lotus
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 

What's hot (20)

Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUNPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-3 TAHUN
 
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpMakalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
 
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi PerkembanganHakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi Perkembangan
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada AnakPerkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
Perkembangan Kognitif dan Bahasa Pada Anak
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingBentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
 
Perkembangan oprasional formal menurut piaget
Perkembangan oprasional formal menurut piagetPerkembangan oprasional formal menurut piaget
Perkembangan oprasional formal menurut piaget
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 

Viewers also liked

Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakBibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakDian Rachmawati
 
Perkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanakPerkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanakKakchik Aina
 
Ppt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalPpt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalkhumairoh
 
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanakKerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanakSherly Jewinly
 
Mengenal pasti masalah kanak kanak
Mengenal pasti masalah kanak kanakMengenal pasti masalah kanak kanak
Mengenal pasti masalah kanak kanakAh Pu
 
Penerapan disiplin positif pada anak usia dini
Penerapan disiplin positif pada anak usia dini Penerapan disiplin positif pada anak usia dini
Penerapan disiplin positif pada anak usia dini Orissa Rinjani
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanBarna Yudha SutanMudo
 
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...Warnet Raha
 
Penggunaan Alat perkusi dalam PNP Prasekolah
Penggunaan Alat perkusi dalam PNP PrasekolahPenggunaan Alat perkusi dalam PNP Prasekolah
Penggunaan Alat perkusi dalam PNP PrasekolahNur Farhanie
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaDita Yuniarti
 
Teori perkembangan kanak kanak lev vygotsky - copy
Teori perkembangan kanak kanak lev vygotsky - copyTeori perkembangan kanak kanak lev vygotsky - copy
Teori perkembangan kanak kanak lev vygotsky - copyPieja Hanhae
 
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Teori Kognitif Lev vygotsky
Teori Kognitif Lev vygotskyTeori Kognitif Lev vygotsky
Teori Kognitif Lev vygotskyIzzat Najmi
 
perkembangan kanak kanak-perkembangan fizikal
perkembangan kanak kanak-perkembangan fizikalperkembangan kanak kanak-perkembangan fizikal
perkembangan kanak kanak-perkembangan fizikalNur Fateha
 
Psikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPsikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPian Caca' Ena'
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...atone_lotus
 

Viewers also liked (20)

Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakBibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
 
Perkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanakPerkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanak
 
Ppt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalPpt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awal
 
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanakKerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
 
MASA KANAK-KANAK AKHIR
MASA KANAK-KANAK AKHIRMASA KANAK-KANAK AKHIR
MASA KANAK-KANAK AKHIR
 
Topik
TopikTopik
Topik
 
Psikologi remaja
Psikologi remaja Psikologi remaja
Psikologi remaja
 
Mengenal pasti masalah kanak kanak
Mengenal pasti masalah kanak kanakMengenal pasti masalah kanak kanak
Mengenal pasti masalah kanak kanak
 
Penerapan disiplin positif pada anak usia dini
Penerapan disiplin positif pada anak usia dini Penerapan disiplin positif pada anak usia dini
Penerapan disiplin positif pada anak usia dini
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
 
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
 
Penggunaan Alat perkusi dalam PNP Prasekolah
Penggunaan Alat perkusi dalam PNP PrasekolahPenggunaan Alat perkusi dalam PNP Prasekolah
Penggunaan Alat perkusi dalam PNP Prasekolah
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
 
Teori perkembangan kanak kanak lev vygotsky - copy
Teori perkembangan kanak kanak lev vygotsky - copyTeori perkembangan kanak kanak lev vygotsky - copy
Teori perkembangan kanak kanak lev vygotsky - copy
 
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
 
Teori Kognitif Lev vygotsky
Teori Kognitif Lev vygotskyTeori Kognitif Lev vygotsky
Teori Kognitif Lev vygotsky
 
perkembangan kanak kanak-perkembangan fizikal
perkembangan kanak kanak-perkembangan fizikalperkembangan kanak kanak-perkembangan fizikal
perkembangan kanak kanak-perkembangan fizikal
 
Psikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remajaPsikologis perkembangan anak remaja
Psikologis perkembangan anak remaja
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
 

Similar to Perkembangan Masa Kanak-Kanak

Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta DidikFaktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didikgreccielfara
 
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakLandasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakSantiKartini
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfAjang Rusmana
 
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docxsitti3514
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganImfrids
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganAsrurMualif1
 
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]NurZahro4
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan RikaSafrina
 
Makalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaMakalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaRikaSafrina
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganIrwan Fauzi
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...Dadang DjokoKaryanto
 
Materi inisiasi tuton ke-1.pptx
Materi inisiasi tuton ke-1.pptxMateri inisiasi tuton ke-1.pptx
Materi inisiasi tuton ke-1.pptxNUROHMANNUROHMAN2
 

Similar to Perkembangan Masa Kanak-Kanak (20)

Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta DidikFaktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
 
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakLandasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
Makalah ppd kelp 2
Makalah ppd kelp 2Makalah ppd kelp 2
Makalah ppd kelp 2
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
 
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
 
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganIPUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
PUM1 - 8PsikologiPerkembanganI
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
Ilmu Jiwa Anak
Ilmu Jiwa AnakIlmu Jiwa Anak
Ilmu Jiwa Anak
 
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
 
Bab 1 psikobang
Bab 1 psikobangBab 1 psikobang
Bab 1 psikobang
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan
 
Makalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaMakalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrina
 
Bju irma 855872593_ppd (1)
Bju irma 855872593_ppd (1)Bju irma 855872593_ppd (1)
Bju irma 855872593_ppd (1)
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN,"PERSPEKTIF PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA PE...
 
Materi inisiasi tuton ke-1.pptx
Materi inisiasi tuton ke-1.pptxMateri inisiasi tuton ke-1.pptx
Materi inisiasi tuton ke-1.pptx
 
Konsep asas perkembangan
Konsep asas perkembanganKonsep asas perkembangan
Konsep asas perkembangan
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Perkembangan Masa Kanak-Kanak

  • 1. PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK (USIA 2-12/13 TAHUN) MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bibliotherapy Oleh Anggiani Qodariah 1200485 PRODI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat, karunia dan pertolongan-Nya, laporan hasil penelitian ini telah dapat terselesaikan. Tujuan pembuatan laporan hasil penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bibliotherapy, pada Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini, tidak mungkin terwujud tanpa bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, Penulis sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya, kepada semua pihak yang telah mendorong serta membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin. Bandung, Februari 2015 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................... i DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1 B. Perumusan Masalah Penelitian..................................................................... 1 C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 2 D. Manfaat Penelitian........................................................................................ 2 E. Sistematika Penelitian................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 4 A. Tugas Perkembangan................................................................................... 5 B. Perkembangan Kognitif............................................................................... 6 C. Perkembangan Bahasa................................................................................. 10 D. Perkembangan Sosial................................................................................... 14 E. Perkembangan Emosi................................................................................... 18 BAB III PENUTUP........................................................................................................... 22 A. Kesimpulan................................................................................................... 22 B. Rekomendasi................................................................................................ 22 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihilangkan dari makhluk hidup begitupun perkembangan. Perbedaannya adalah pertumbuhan merupkan sesuatu yang bersifat jasmaniah dan bisa diukur sedangkan perkembangan lebih bersifat rohaniah dan tidak bisa diukur menggunakan alat apapun. Perkembangan dan pertumbuhan adalah sesuatu yang berjalan beriringan, bersama- sama dalam kehidupan maklhluk hidup. Manusia, hewan dan tumbuhan semuanya mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan merupakan hal yang bersifat rohaniah dan tentunya perkembangan ini sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya seorang individu. Setiap saatnya individu itu mengalami kemajuan seperti pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan ini berjalan seiringan dengan bertambahnya umur seorang individu. Pertumbuhan dan perkembangan ini terbagi menjadi beberapa fase kehiduan seorang individu. Dimulai dari fase bayi/kanak- kanak, fase anak, fase remaja dan fase dewasa dan fase usia lanjut. Setiap fase tersebut memiliki perkembangan yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan tentunya berbeda dan perbedaan itu kadang kala sirna karena masih berkembangnya paham pertumbuhan dan perkembangan itu sama di masyarakat, padahal berbeda. Perkembangan juga terbagi lagi menjadi beberapa bagian seperti perkembangan kognitif, bahasa, sosial dan emosi. Sehingga dengan melihat latar belakang diatas maka penulis ingin mencoba mengulik kembali apa yang dimaksud dengan perkembangan, dimulai dari tugas perkembangannya, perkembangan kognitignya, perkembangan bahasanya, perkembangan sosialnya dan perkembangan emosinya terutama untuk fase kanak- kanak yang berusi sekitar 2-12 tahun. B. Perumusan Masalah Penelitian 1. Bagaimana konsep perkembangan kanak-kanak usia 2-12 tahun ? 2. Bagaimana persfektif perkembangan anak tersebut dilihat dari sisi kognitifnya, bahasanya, sosialnya dan emosinya ?
  • 5. C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang perkembangan masa kanak-kanak pada usia 2-12/13 tahun. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena tentang : 1. Tugas perkembangan untuk anak-anak yang berusia 2-12/13 tahun 2. Melihat perkembangan anak-anak yang berusia 2-12/13 tahun dalam perkembangan kognitifnya, perkembangan bahasanya, perkembangan sosialnya dan perkembangan emosinya. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini setidaknya terdapat dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Ditinjau dari aspek teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya kajian ilmu psikologi anak di program studi perpustakaan dan informasi, khususnya tentang pengayaan dari perkembangan masa kanak-kanak usia 2-12/13 tahun. 2. Manfaat Praktis Dalam tataran praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut ; a. Sebagai bahan masukan bagi beberapa keluarga yang terkait dalam perkembangan anak-anaknya terutama anak-anaknya yang berusia 2-12/13 tahun . b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pola perkembangan anak-anak usia 2-12/13 tahun dilihat dari tugas perkembangannya, perkembangan kognitifnya, perkembangan bahasanya, perkembangan sosialnya dan perkembangan emosinya. E. Sistematika Penulisan BAB I meliputi: Pendahuluan yang didalamnya membahas latar belakang penelitian, permusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan BAB II meliputi : Pembahasan
  • 6. BAB III meliputi : Kesimpulan dan rekomendasi DAFTAR PUSTAKA
  • 7. BAB II PEMBAHASAN Perkembangan merupakan hal yang wajar terjadi pada sebuah kehidupan yang mana perkembangan itu berjalan beriringan dengan bertambahnya umur seorang makhluk hidup. Perkembangan tentunya berbeda dengan pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan sebuah kemajuan yang terlihat pada diri seorang makhluk hidup yang mana kemajuannya tersebuut dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat tertentu dan lebih bersifat jasmaniah seperti bertambahnya tinggi badan, bertambahnya berat badan, dll. Sedangkan perkembangan merupakan sebuah kemajuan yang terlihat dari sebuah kematangan mental dan lebih bersifat lahiriah. Perkembangan ini dilihat dari kelakuan dan sifat seorang individu tersebut sehari- hari. Banyak yang dapat dilakukan ketika seseorang mengalami pertumbuhan dan juga perkembangan. Menurut Hartinah, (2008:24) pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanana waktu tertentu. Sedangkan, perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasti pada kemampuan organ fisiologis. Dalam perkembangannya manusia terbagi menjadi beberapa fase. Dalam secara umum fase-fase tersebut terbagi menjadi lima bagian, yaitu masa bayi dan kanak-kanak, masa anak, masa remaja, masa dewasa muda dan masa dewasa atau usia lanjut. Sedangkan menurut para ahli ada menurut Jean Jacques Rousseau (dalam Hartinah, 2008:40). Beliau mengemukakan tahapan-tahapan perkembangan anak menjadi empat tahapan yaitu masa bayi (0-2 tahun) anak hidup sebagai binatang, masa kanak-kanak (2-12 tahun) anak hidup sebagai manusia biadab, masa remaja awal (12-15 tahun) anak hidup sebagai petualang perkembangan intelek dan pertimbangan, dan masa remaja yang sesungguhnya (15-24 tahun) individu hidup sebagai manusia biadab : pertumbuhan kelmain, sosial, dan kata hati. Pendapat lain yang mengatakan ada beberapa tahapan perkembangan yang terjadi pada seorang individu adalah mneurut Sigmund Freud. Freud (dalam Hartinah, 2008:41) mengemukakan lima tahapan perkembangan indivisu sebagai berikut : a) Tahap Oral (Oral Stage) terjadi pada usia 0-2 tahun yang mana perkembangan ini telah dimulai pada masa bayi. pada masa ini bayi sudah merasakan rasa
  • 8. senang ketika ada rangsangan benda, makanan atau apapun yang ada di dalam mulut. b) Tahap Anal (Anal Stage) terjadi pada usia 2-4 tahun, bayi merasakan kesenangan bila buang air besar karena terdapat sesuatu rangsangan pada dubur (anal). c) Tahap Falik (phallic stage) terjadi pada usia 4-6 tahun, anak merasakan kesenangan jika ada rangsangan atau sentuhan pada kelaminnya. d) Tahap latensi (latency stage) terjadi pada usia 6-12 tahun, dorongan seksualnya tidak tanpak sebab tersembunyi dalam berbagai aktivitas dan hubungan sosial. e) Tahap Genital (genital stage) usia 12 tahun sampai dewasa, merupakan masa kematangan kehidupan seksual. Setiap fase tersebut memiliki tugas dan kewajibannya masing-masing dalam mengarungi lautan kehidupan ini. Tugas perkembangan setiap individu berbeda pada setiap fasenya tergantung situasi dan kondisi yang tercipta dalam lingkungan kehidupan tersebut. Pada saat ini hal yang akan dibahas untu ditindak lanjuti adalah pada masa atau pada fase masa pembangan kanak-kanak. Menurut Hurlock pada tahun 2009 (dalam Herlina, 2013:17) masa kanak-kanak itu terbagi menjadi dua bagian yiatu masa kanak-kanak awal (Early Childhood) yang terjadi pada usia 2-6 tahun dan masa kanak-kanak akhir (late childhood) pada usia 6-12 tahun. A. Tugas Perkembangan Tugas perkembangan menurut Havighurts (Gunarsa, 1982:63 dalam Herlina, 2013:21) adalah tugas-tugas yang timbul pada atau kira-kira masa perkembangan tertentu dalam kehidupan seseorang, yang bilamana berhasil akan menimbulkan kebahagiaan dan akan diharapkan berhasil pada tugas perkembangan berikutnya. Menurut Hartinah pada tahun 2008 di halaman 43 menyatakan bahwa tugas perkembangan adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dikuasi atau dimiliki anak pada periode perkembangan tertentu. Menurut beliau tugas perkmebangan itu tersusun oleh beberapa hal yaitu : 1. Adanya kematangan fisik tertentu pada periode perkembangan tertentu, 2. Adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang mengalmai perkembangan itu sendiri, 3. Adanya tuntutan kultural dari masyarakat sekitar.
  • 9. Menurut Havighurst dalam Hurlock pada tahun 1990 (dalam Herlina, 2013:21) menyatakan bahwa tugas perkembangan masa kanak-kanak awal dapat dikatakan sebagai berikut : 1. Belajar mengerti tentang perilaku seks yang benar. 2. Belajar membedkaan benar dan salah dalam hubungannya dnegan orang- orang di luar terutama di lingkungan tetangga, sekolah dan teman. 3. Belajar mengembangkan hati nurani. 4. Belajar memberi dan menerima kasih sayang. MenurutHavighurst (dalam Hartinah, 2008:46-47) tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir adalah sebagai berikut : 1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. 2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang. 3. Belajar berkawan dengan teman sebaya. 4. Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki atau wanita 5. Belajar menguasau keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung. 6. Pengembangan konsep-konsep diperlukan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menyesuaikan diri dan berperilaku sesuai dengan tuntutan dari lingkungannya, anak dituntut telah memiliki konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupannya sehari-hari, baik yang berkenaan dengan pergaulan, pekerjaan, kehidupan keagamaan, dll. 7. Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. 8. Memiliki kemerdekaan pribadi 9. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. B. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif meruppakan sebuah fase perkembangan yang paling cepat berkembang karena berresonansi dengan pemikiran seorang individu. Perkembangan kognitif ini berkembangan dengan pengetahuan yang setiap hari bertambah. Perkembangan kognitif ini melihat bagaimana caranya kegiatan berfikir itu bekerja. Seperti halnya mengingat seuatu dan memecahkan suatu
  • 10. masalah. Hal-hal tersebut berkaitan erat dengan kehidupannya dan juga berkaitan sangat erat dengan kemmapuan berfikirnya. Sungguh sebuah hadiah yang indah yang diberikan oleh-Nya kepada semua makhluk-Nya. Tanpa adanya kemampuan kognitif tentunya kita tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar dan sulit untuk meniti kehidupan yang cukup sulit ini. Perkembangan kognitif sangat penting untuk dimiliki seorang individu karena akan sangat membnatu individu tersebut menjalani hari-harinya. Kent pada tahun 1985 (dalam Hartinah, 2008:36) menyatakan bahwa perkembangan mental atau perkembangan kognitif adalah proses mental yang mencakup pemahaman tentang dunia, penemuan pengetahuan, pembuatan perbandingan, berfikir dan mengerti. Proses mental tersebut adalah proses pengolahan informasi yang menjangkau kegiatan kognisi, inteligensia, belajar, pemecahan masalah, dan pembentukan konsep yang membutuhkan kreativitas, imajinasi dan ingatan yang cukup kuat. menurut Cavanaghpada tahun 1982 halaman 56 (dalam Wahyudin & Agustin, 2012:35) kognisi merupakan bagian intelek yang merujuk pada penerimaan, penafsiran, pemikiran, pengingatan, pengkhayalan, pengambilan keputusan dan penalaran, dengan kemmapuan kognisi inilah individu mampu memberikan respon terhadap kejadian yang terjadi secara internal dan eksternal. Piaget (dalam Hartinah, 2008:36) mengatakan bahwa perkembangan mental pada hakekatnya adalah perkembangan kemampuan penlaaran logis (development of ability to reason logically) dimana disini menurut beliau berpikir dalam proses mental tersebut jauh lebih penting dari sekedar mengerti. Piaget (Gunarsa, 1982 dalam Herlina, 2013 :23) juga menyatakan bahwa beliau mengkategorikan perkembangan kognitif masa kanak-kanak awal berada pada masa praoperasional. Masa ini adalah dimana seorang anak duah mampu untuk menggunakan kemampuan simbolik. Menurut Gunarsa pada tahun 1982 (dalam Herlina, 2013:23) kemampuan simbolik adalah kemmapuan untuk mewakilkan sesuatu yang tidak ada, tidak terlihat, dengan sesuatu yang lain atau sebaliknya, sesuatu hal mewakili sesuatu yang tidak ada. Hurlock pada tahun 1990 (dalam Herlina, 2013:23-24) menyatakan bahwa masa kanak-kanak akhir perkembangan kognitifnya berada pada tahap operasi yang konkret. Adapun hal tersebut ditandai dengan :
  • 11. a) Anak sudah mulai bisa berfikir sistematis, melakukan analisis dan sisntetis tetapi terbatas pada benda-benda/peristiwa-peristiwa konkret, yang diwujudkan dalam :  Mengembangkan strategi pemecahan masalah  Mempertimbangankan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya.  Mempertimbangakan bagaimana beberapa aspek yang berbeda dapat mempengaruhi orang lain. b) Egosentrisme mulai berkurang, artinya anak sudah mulai memiliki kemampuan mengkoordinasikan pandangan-pandangan orang lain dengan pandangannya sendiri dan memiliki persepsi positif bahwa pandangannya hanyalah salah satu dari sekian banyak pandangan orang. Beaty pada tahun 1998 pada halam1n 123 (dalam Wahyudin dan Agustin, 2012:37) menyatakan bahwa anak mengembangkan kemampuan kognitifnya melalui kegiatan bermain dengan tiga cara yaitu : 1. Memanipulasi/meniru apa yang terjadi dan dilakukan oleh orang dewasa atau objek yang ada disekitar anak. 2. Mastery, yaitu menguasai suatu aktivitas dengan mengulangi suatu kegiatan yang tentunya menjadi kesenangan dan memberikan kebermaknaaan pada diri anak. 3. Meaning yaitu memberikan kebermaknaan kepada diri anak sehingga menumbuhkan motivasi bagi anak dalam melakukannya. Ada beberapa contoh nyata yang saya ambil melalui studi kasus yang terjadi di lingkungan hidup saya yang mana saya memiliki sepupu dengan umur yang masuk ke dalam fase masa kanak-kanak awal (Early Childhood) dan masa kanak-kanak akhir (Late Chilchood). Ada 4 anak yang umurnya berurutan dan 2 anak yang sudah menginjak masa kana-kanak akhir, ada Raffa Sulaeman dan Raffi Surachman yang baru berumur 2 tahun. Dude Yusuf Herlambang yang masih berumur 3 tahun, Chandra Ilyasa yang berumur 4 tahun, Fathir Wardhani yang berumur 7 tahun dan Ilham Sanjaya Almunawar yang berumur 11 tahun.
  • 12. Untuk Raffa, Raffi, Dude dan Chandra saya masukkan ke masa dan untuk Fathir dan Ilham saya masukkan ke fase masa kanak-kanak akhir. Banyak sekali perkembangan kognitif yang terjadi kepada mereka semua. Dimulai dari meniru, memecahkan masalah, dan perkembangan-perkembangan lain yang menurut saya itu adalah sebuah hal yang menakjubkan yang bisa dilakukan oleh anak-anak seusia mereka. Untuk masa anak-anak kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir yang sering dapat saya perhatikan dari tingkah laku mereka adalah sebagai berikut :  Raffa & Raffi (2 Tahun) : mereka sudah mampu untuk meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Selian itu, mereka juga sudah mulai membedakan orang-orang yang ada di sekitarnya mulai dari keluarga yang bernama Mama, Bapak, Bibi, Paman (dalam bahasa sunda biasa disebut dengan Emang), Ayah, Ibu, nenek (yang dalam bahasa sunda itu Ema), Umi, Abi dan Kakak (yang dalam bahasa sunda itu Aa dan Teteh). Mereka juga sudah mulai mampu untuk memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri seperti cara untuk membuka pintu, cara untuk menggunakan sandal walaupun masih sedikit salah namun mereka sudah mampu untuk menggunaknnya. Mereka juga mampu untuk makan dan minum dengan menggunakan sendok dan juga gelas. Perbedaan dari kedua anak ini adalah walaupun mereka kembar tapi mereka berbeda. Untuk Raffi, dia sering patuh untuk melakukan sesuatu yang di perintah oleh orang tuanya sedangkan untuk Raffa, dia kadang seperti kurang paham atau mungkin malas untuk melakukan sesutau yang di perintahkan oleh orang tuanya sehingga sedikit tidak patuh ketika di suruh melakukan sesuatu.  Dude (3 Tahun) : untuk Dude sendiri, dia sekarang sudah mualai mampu memecahkan masalahnya dengan meniru yang dilakukan oleh orang tuanya. Seperti buang air kecil dengan benar, lalu menggunakan alat bantu ketika ingin menggapai sesuatu hal terlalu tinggi untuk dicapai olehnya. Selain itu dia juga bisa membuat menara yang cukup tinggi dengan di susun menggunakan beberapa cangkir plastik dengan sempurna.
  • 13.  Chandra (4 Tahun) : Chandra kini sudah mulai mahir untuk mulai menghitung dari 1-10 dengan benar walaupun tidak terlalu fasih. Dia juga sudah bisa membedakan angka-angka dengan menggunakan jari- jarinya walaupun hanya sampai 5. Dia juga sudah mulai bisa mengajak dirinya untuk melakukan shalat 5 waktu walaupun itu hanya untuk shalat maghrib saja dan mengikuti gerakan shalat dengan benar. Selain itu dia juga sudah bisa menulis angka 0 dan angka 1 dengan benar.  Fathir (7 tahun) : untuk anak yang satu ini hal yang saya takjubkan adalah dia sudah mulai bisa memecahkan masalahnya yaitu memasang permainan lego sesuai dengan yang ada di gambar. Menurut saya permainan lego adalah permianan yang memacu pemikiran yang cukup tinggi dan sedikit susah. Untuk anak sesusia dia itu adalah hal yang menurut saya menakjubkan. Dengan fase sekolahnya yang sekarang berada di jenjang kelas 2 sekolah dasar dia merupakan murid yang cukup cerdas ketika dalam pelajaran menghitung.  Ilham (11 Tahun) : perkembangan kognitif yang timbul dari anak yang satu ini adalah dia sudah mulai mampeu memecahkan masalahnya sendiri dengan caranya sendiri. Dia kini sudah mampu menghapal dan mengingat dengan cepat. Hal yang saya kagumkan adalah dia saat ini akan mengikuti tes pelafalan surat-surat al-Qur’an untuk mewakili sekolahnya dengan menghapal surat Al-Ala dalam waktu kurang dari seminggu. Perkembangan mengingatnya juga cukup baik bagi saya ketika mengingat dia juga mengikuti paguron silat di kampung kami yang latihannya 4 hari sekali selama seminggu. dengan banyaknya kegiatan yang dia lakukan setiap harinya kemampuan kognitifnya terasah seiring dengan berjalannya waktu sehingga saya tidak khawatir lagi dalam kemampuan menghapalnya anak ini lumayan bagus. C. Perkembangan Bahasa Perkembangan bahasa merupakan fase perkembangan yang cukup penting karena fase ini adalah fase yang mana menentukan kita untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa kemampuan bahasa kita akan sulit untu melakukan komunikasi dengan orang lain. Hubungan perkembangan bahasa pada
  • 14. masa kanak-kanak adalah ketika mereka sudah meulai belajar untuk berbicara tau berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan adik-adiknya, teman sebayanya maupun dengan orang yang jauh lebih tua dengannya. Menurut Marat pada tahun 1996 di halaman 67 (dalam Wahyudin & Agustin, 2012 : 39) mengatakan bahwa kemampuan bahasa ucap anak juga cukup berkaitan dengan kemampuan kognitif, karena pada saat akan mengucapkan sesuatu akan melakukan aktivitas mental berupa mengingat, mengenal, dan menyampaikan/mengucapkan dalam bentuk verbal yang diekspresikan dalam aktivitas gerak motorik kasar/halus, yang secara kasat mata itu merupakan sesuatu yang sangat kompleks. Kemampuan berbahasa itu diasah seiring dengan berjalannya waktu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Menurut Miller (dalam Wahyudin & Agustin, 2012 : 38) mengatakan bahwa bahasa adalah sutau urutan kata-kata, bahasa juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda. Hurlock pada tahun 1990 (dalam Herlina, 2013 : 26-27) mengemukakan bahwa perkembangan bahasa yang dapat terjadi pada masa kanak-kanak awal dan akhir adalah sebagai berikut : 1) Masa kanak-kanak awal  Pengucapan kata-kata : anak sulit mengucapkan bungi tertentu dan kombinasi bunyi seperti z, w, d, s, dan g dan juga kombinasi huruf mati seperti st, str, dr, dan fl.  Menambah kosakata.  Membentuk kalimat. 2) Masa kanak-kanak akhir  Mengembangkan kosakata sekitar 40.000 kata  Memahami bentuk-bentuk tata kalimat yang kompleks,  Menangkap makna ganda dari kata-kata seperti dalam humor  Mempertimbangkan kebutuhan dari pendengar dalam situasi yang kompleks  Merancang strategi dalam berbicara namun isi pembicaraan cenderung merosot.
  • 15. Menurut Berk pada tahun 2003 (dalam Herlina, 2013:27) menjelaskan perkembangan bahasa pada perkembangan masa kanak-kanak ini terabagi menjadi beberapa komponen bahasa, yaitu fonologi, semantik, gramar, pragmatik dan kesadaran metalinguistik.  Fonolmologi adalah komponen bahasa yang berkaitan dengan aturan struktur dan urutan bunyi bicara.  Semantik adalah komponen bahasa yang berkaitan dengan pemahaman arti kata dan kombinasi kata.  Gramatikal atau tatakalimat adalah komponen bahasa yang berkaitan dengan kalimat, aturan penyusunan kata, menjadi kalimat dan morfologi, yaitu penggunaan tanda-tanda bahasa yang menandakan jumlah, keterangan waktu, orang, jenis kelamin, kalimat aktif atau pasif, dan makna-makna lain.  Pragmatik adalah komponen bahasa yang berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan bahasa secara efektif dalam konteks sosial.  Kesadaran metalinguistik adalah komponen bahasa yang berkaitan dengan kemampuan untuk memikirkan bahasa sebagai sebuah sistem. Dalam contohnya saya kembali mengambil 6 adik-adik saya tersebut seperti di atas. Kemampuan berbahasa mereka berbeda tergantung dengan tingkatan umurnya masing-masing. Namun dalam perkembangan bahasa ini saya melihat kemajuan yang sangat pesat terutama untuk dua adik saya yang kembar yang baru berumur 2 tahun itu.  Raffa & Raffi (2 tahun) : perkembangan bahasa yang terjadi kembar namun tak sama itulah yang memperlihatkan mereka dalam kemampuan bahasanya. Raffi jauh lebih pintar dalam berkomunikadsi dibandingkan dengan Raffa. Raffi kini sudah mulai bisa mengucapkan kata-kata seperti Umi, Abi, Ibu, Ayah, Bibi, Emang atau paman, Mama, Bapak, Ema/Nenek, Aa/Kakak dan Teteh/kakak perempuan. Selain itu Raffi juga mulai mahir untuk mengucapkan kata-kata untuk penunjukkan hewan seperti memeng untuk Kucing, Titit untuk ayam, burung, lauk untuk ikan, dll.
  • 16. sedangkan Raffa berbeda, mungkin malas atau mungkin kurang stimulus, Raffa sedikit susah untuk belajar mengucapkan kata-kata tersebut dan hanya bisa masih menggunakan bahasa-bahasa bayi yang unik itu. Dalam berkomunikasi, Raffi juga jauh lebih pintar kini Raffi sudah mampu berkomunikasi dengan Uminya seperti ketika dia membutuhkan sesuatu dia memanggil Uminya sedangkan Raffa cenderung lebih sulit untuk berkomunikasi dia masih belum mampu memanggil uminya sehingga ketika dia membutuhkan sesuatu dia hanya menggunakan bahasa uniknya saja.  Dude (3 tahun) : untuk perkembangan bahasa anak yang baru berumur 3 tahun ini dia sudah mulai mahir untuk bercerita walaupun baru beberapa kata saja. Dia juga sudah mulai mampu menjawab pertanyaan dengan menggunakan kata atau kalimat yang sederhana. Namun saya sering mendengar dia berbicara kepada ibunya seperti bercerita pengalaman yang dia alami pada hari itu dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan kalimat yang sederhana juga. Namun hal yang saya pahami di sini adalah anak yang baru berumur 3 tahun ini masih labil dan cenderung menerima dengan mudah dan begitu saja bahasa atau kata-kata yang dia dengar dalam hari-harinya seperti kata-kata kotor yang sering di ucapkan beberapa anak yang lebih besar darinya dan cenderung dia mengadopsinya menjadi bahasa dia. Sehingga proteksi yang baik dibutuhkan dalam masa ini supaya anak-anak tersebut tidak mudah menerima bahasa atau kata-kata yang tidak sewajarnya di ucapkannya.  Chandra (4 tahun) : tak jauh berbeda dengan anak yang berumur 3 tahun tadi, kemampuan berbahasa Chandra ini juga mulai dikatakan sudah mampu atau mahir dalam berkomunikasi walaupuan hanya dengan menggunakan kalimat yang sederhana. Chandra juga sudah mampu bercerita kepada saya dengan menggunakan bahasanya yang sudah mulai terstruktur. Selain itu alur ceritanya juga meyakinkan. Kemampuan berkomunikasi Chandra sudah sangat bagus menurut saya untuk ukuran anak yang masih berumur 4 tahun. sifat terbukanya Chandra juga menjadi nilai + dalam mengasah
  • 17. kemampuan berkomunikasinya. Dengan cerewetnya dia berbicara maka semakin lama saya juga semakin mampu untuk memahami apa yang sedang kami diskusikan bersama saat itu.  Fathir (7 tahun) : kemampuan berkomunikasinya sudah cukup baik menurut saya. Namun anak ini sedikit pemalu dan cenderung tertutup sehingga saya jarang berdiskusi dengannya. Kadang-kadang saya tidak mengerti dengan jalur pemikiran anak ini karena kami jarang berkomunikasi. Dia lebih sering bermain hal-hal yang termasuk ke dalam ranah teka-teki seperti permainan lego, puzzle, dll. Komunikasi yang baik hanya dia jalankan ketika bermain dengan anak-anak yang lain saja. Namun saya pernah mendengar bahwa dengan orang tuanya khususnya Uminya dia sering terbuka dan bercerita. Namun berbeda dengan saya yang hanya berperan sebagai kakak sepupu. Mungkin karena saya kurang dekat dengannya maka dari itu saya jarang berkomunikasi dengan anak ini.  Ilham (11 tahun) : kemampuan komunikasi anak ini menurut saya sudah baik, dengan pembendaharaan kosa kata yang cukup banyak. Dia kini sudah mampu untuk belajar berbicara dengan orang yang lebih tua dan orang yang lebih muda darinya. Tetapi berbeda kalau kepada saya, walaupuan saya kakak perempuannya tapi komunikasi yang dijalankan adalah komunikasi seperti kepada teman sebayanya. Begitun pun kepada mamah dan bapak saya. Karena bapak saya seorang yang suka jahil maka Ilham pun suka jahil dan kadang suka semena-mena dalam dengan bapak. Tapi dibalik itu semua pembendaharaan komunikasi anak ini sudah cukup banyak dan sudah cukup terbuka untuk saya dia manjalankan komunikasi tersebut. Sehingga perkembangan pengkomunikasiannya menurut saya sudah cukip baik untuk anak seumuran dirinya. D. Perkembangan Sosial Perkembangan sosial ada salah satu perkembangan yang cukup penting juga dalam kehidupan ini. Apalagi kita, manusia sebagai makhluk sosial tidak akan
  • 18. mungkin bisa hidup sendirian tanpa adanya orang lain. Perkembangan kemamampuan sosial seseorang individu ternyata sudah mulai diasah sedari dia bayi. Itulah hal pertama yang saya sadari ketika pertama kali melihat anak kembar ini lahir pada 2 tahun yang lalu. Perkembangan sosial yang dijalankan tentunya memperngaruhi masa depan individu itu sendiri. Perkembangan sosial menunjuk pada perkembangan keterampilan sosial dan kematangan emosi yang diperlukan untuk menjalin hubungan dan berhubungan dengan orang lain, termasuk juga berempati dan memahami kebutuhan orang lain. CDC, 2010 dalam Herlina 2013:32). Sedangkan menurut Hartinah pada tahun 2008 di halaman 36, perkembangan sosial adalah pencapaian suatu kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan harapan sosial yang ada. Pencapaian tersebut dipengaruhi oleh 3 komponen yaitu belajar berperilaku dengan cara yang disetujui secraa sosial, bermain dalam peranan yang disetujui secara sosial, dan perkembangan sikap sosial. Hurlock (Hartinah, 2008:37) menyatakan indikator dari perilaku sosial yang sukses adalah kerjasama, persaingan yang sehat, kemauan berbagi, minat untuk diterima, simpati, empati, ketergantungan, persahabatan, keinginan bermanfaat, imitasi dan perilaku lekat. Selain itu Hurlock (Herlina, 2013:32-34) juga menyatakan bahwa dalam masa kanak kanak awal dan akhir perkembangan sosial anak-anak terlihat dari beberapa hal yang terjadi sebagai berikut : 1. Masa Kanak-Kanak Awal  Setelah pada masa bayi cenderung melakukan permainan yang bersifat menyendiri, pada awal masa kanak-kanak ini, seorang anak mulai menunjukkan minat yang nyata untuk melihat teman-temannya dan berusaha mengadakan kontak sosial, tapi bermain sendiri-sendiri tidak bermain dengan anak lain, walaupun ada bersama-sama.  Secara bertahap, anak mulai terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain.  Pada sekitar usia 3 tahun, anak mulai bermain pura-pura, misalnya bersama temannya bermain berpura-pura menjadi polisi melawan perampok
  • 19.  Pada akhir tahun ke-3 sejalan dengan berjalannya kontak sosial, anak menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi, misalnya melakukan permainan-permainan yang memiliki aturan-aturan dan menguji keterampilan, seperti permainan melempar dan menangkap bola. 2. Masa Kanak-Kanak Akhir  Menunjukkan minat yang nyata terhafap teman-temannya dan berusaha mengadakan kontak sosial  Anak-anak berminat dalam kegiatan-kegiatan dengan teman- teman dan ingin mnejadi bgaian dari kelompok yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola perilaku, nilai-nilai, dan minat anggota-anggotanya.  Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi.  Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain. Dalam contoh, kembali saya membawa adik-adik sepupu saya yang tadi. Terlihat dalam situasi sosialnya mereka mampu bersosialisasi dengan baik dengan orang-orang yang ada di lingkungannya, baik di rumah maupuan di sekolah.  Raffa & Raffi (2 tahun) : untuk kedua anak kembar ini, mereka telah mampu bersosialisasi dengan keluarga dengan sangat baik namun sayang mereka masih belum mau atau masih merasa malau dan mungkin masih belum bisa percaya pada orang-orang yang menjadi tetangga mereka. Kadang-kadang mereka masih takut untuk bersosialisasi dengan tetangga mereka. Sedangkan untuk orang asing yang baru mereka lihat bahkan mereka sampai menangis saking takutnya dengan orang asing yanng baru mereka lihat itu. Untuk perkembangan sosial bersama dengan kembarannya mereka kadang ingin menang sendiri, selalu ingin lebih diperhatikan orang tuanya, kadang apabila sedang marah mereka suka agresif satu sama lain sehingga kadang-kadang saling mneyerang satu sama lain. selain itu juga mereka kadang-kadang berebut mainan tetapi dibalik itu semua
  • 20. mereka juga kadang-kadang suka bermain bersama tetapi hanya berdua dan saling berkomunikasi berdua dengan menggunakan bahasa bayi yang hanya mereka sendiri yang mengerti  Dude (3 tahun) : dalam bersosialisasi anak ini pintar sekali. Dia mampu bersosialisasi dengan siapapun dan sangat mudah untuknya bermain dengan siapapun. Rasa ingin tahu anak ini begitu tinggi sehingga memudahkan dia juga dalam bersosialisasi baik dengan orang yang lebih tua maupun dengan teman yang sebaya dengannya. Kadang-kadanng anak ini juga sering bermain bersama segerombolan anak yang lebih tua dari dirinya namun sepertinya dia terlihat menikmati bermain bersama itu. Seringnya anak ini bermain pura- puraan seperti berpura-pura menjadi spiderman ketika memaki topengnya atau bajuanya. Atau juga bisa berpura-pura menjadi power ranger atau bima X dengan menggunakan atribut yang sama dengan super hero tersebut.  Chandra (4 tahun) : anak ini masih belum sekolah sehingga sosialissi yang dilakukannya hanya di lingkungan sekitar rumahnya saja, Memang benar anak usia 4 tahunan ini mulai mahir dalam berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Terlihat jels perbedaan kemampuan bersosiaiasinya ketika dihadapkan dengan orang dewasa dan dihadapkan dengan anak-anak yang seumurannya dengannya. Ternyata lebih mudah untuk bersosialiasi dengan teman seumuran dengannya ketimbang bersosialiasi ketika di hadapkan dengan beberapa orang dewasa. Permainan yang dilakukannya juga sudah mulai merujuk pada permainan yang ada peraturannya sehingga dia terasah untuk dapat bersabar menurutu aturan yang ada.  Fathir (7 tahun) : kemampuan sosialisasi anak ini kini tidak hanya dilingkungan rumahnya saja, namun juga di lingkungan sekolahnya. Di lingkungan yanng berbeda ini saya perhatikan dia mampu dalam bersosialisasi dengan baik dengan kawan-kawannya di sekolah. Dia juga kadang ikut bergerombol bermain bersama teman-teman sekolahnya.
  • 21.  Ilham (11 tahun) : kemampuan bersosialisasi anak ini kini sudah semakin meluas, tidak hanya di lingkungan rumahnya, sekolahnya namun kini juga sudah mulai memasuki lingkungan umumnya seperti bermain dengan teman-temannya yang sekampung. Kemampuan bersosialisasi anak ini cukup baik menurut saya ketika bermain bersama teman-temannya namun kadang kala dia masih memiliki ego yang sedikit tinggi dan juga sedikit mempunyai sifat pemalu sehingga kadang kala tidak mau untuk melakukan hal yang baru. E. Perkembangan Emosi Perkembangan emosi seorang anak memang dipengaruhi banyak faktor karena meraka masih labil dan belum bisa mengontrol emosi mereka sendiri. perkembangan emosi seorang anak-anak biasanya terlihat dari cara mereka melihat sesuatu, menginginkan seuatu dan mencari perhatian. Emosi yang biasanya meluap adalah emosi menangis, marah, dan takut. Menurut Patty Y pada tahun 1992 (Hartinah, 2008:37) mengemukakan bahwa emosi adalah reaksi individu terhadap suatu perubahan pada situasi yang sekonyong-konyong sehingga tidak dapat bertindak dengan sutau tujuan tertentu. Reaksi tersebut berupa terkejut, takut, sedih, marah, atau gembrira terhadap kejadian orang atau objek di luar individu. Gejala emosi yang lain adalah rasa takut, cinta, sedih dan duka cita, ingin tahu dan penasaran. Thompson dan Lagatutta pada tahun 2006 (Mashar, 2011:20) menyatakan bahwa perkembangan emosi anak usia dini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dna hubungan keluarga dalam setiap hari, anak belajar emosi baik penyebab maupun konsekuensinya. Sedangkan menurut Goleman pada tahun 1995 (Mashar, 2011:20) menyatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh lingkungan, apa yanng dialami dan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari lebih menentukan tingkah laku dan pola tanggapan emosi. Variasi emosi setiap anak berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Adapun menurut Mashar pada tahun 2011 halaman 26-27 variasi emosi pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : a. Keadaan fisik anak. Anak yang sehat cenderung kurang emosional dibandingkan dengan anak yang kurang sehat.
  • 22. b. Reaksi sosial terhadap perilaku emosional. Reaksi sosial yang tidak menyenangkan akan mengakibatkan reaksi emosi anak jarang tampat dan terwujud dibandingkan dengan apabila reaksi sosial yang diterima anak menyenangkan. c. Kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan dengan jenis kelmain sejenis berakibat semakin seringnya pelampiasan emosi dan lebih kuat. d. Jumlah anggota keluarga. Jumlah anggota kelarga besar cederung berpotensi besar menimbulkan emosi dibandingkan keluarga kecil. e. Cara mendidik anak. Cara mendidik otoriter mendorong rasa cemas dan takut. Adapun cara mendidik permisif (serba boleh) dan demokratis mendorong berkembangnya semangat dan rasa kasih sayang. f. Status sosial ekonomi keluarga. Anak dengan status soaial ekonomi yang rendah cederung lebih mengenbangkan rasa takut dibandingkan dengan anak yang memiliki keluarga dengan status sosial ekonomi yang tinggi. Perkembangan emosi dapat dilihat dari rangkuman perkembangan yang dijabarkan oleh Zeman pada tahun 2001 (dalam Herlina, 2013:36-39).  Umur 2 tahun anak mulai mengembangkan kemampuan berempati.  Umur 3 tahun anak mulai belajar bahwa ekspresi kemarahan dan agresi dikendalikan dengan hadirnya orang dewasa.  Umur 4 tahun anak mampu merubah ekspresi emosi  Permulaan umur 4-5 tahun anak mengembangkan pemahaman yang sangat baik tentang keadaan emosional orang lain.  Umur 7-11 tahun anak mulai menunjukkan bermacam-macam keterampilan pengaturan diri. Anak mulai sensitif terhadap tanda- tanda konstekstual spsial yang diberikan sebagai pengarah untuk mengsekspresikan atau mengendalikan emosi negatif. Anak mengembangkan seperangkat harapan tentang hasil dari mengekspresikan emosi kepada orang lain. mulai pertengahan masa kanak-kanak, anak mulai memahami bahwa keadaan emosional seseorang tidak sesederhana seperti yang mereka
  • 23. bayangkan di tahun-tahun pertama dan seringkali merupakan hasil dari berbagai sebab yang kompleks, yang tidak selalu tampak secara eksternal. Untuk anak laki-laki biasanya kurang terbuka untuk menunjukkan emosi takut pada saat distres dibandingkan dengan anak perempuan. Untuk contohnya sendiri kembali pada sampel beberapa anak-anak yang dijelaskan tadi. Perkembangan emosi yang timbul berbagai macam warna dan bentuk. Setiap ekspresi yang ditampilkan bermacam-macam dan berubah-ubah seiring berjalannya waktu.  Raffa & Raffi (2 tahun) : perkembangan emosi kedua anak ini sama-sama sensitif. Baik Raffa maupuan Raffi mampu dengan mudah mengeluarkan emosi yang dimilikinya, ketika mereka mengalami distres maka akan langsung terlihat dan mereka akan menangis dengan kencang.  Dude (3 tahun) : emosi anak ini berubah-ubah tergantung situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Apabila dia mengalami distres maka dia akan menangis tetapi beberapa menit kemudia kembali tertawa seperti tidak terjadi apa-apa. Begitu pun apabila terjadi perkelahian bersama dengan teman-temannya maka dia akan menangis dan beberapa menit kemudian akan kemblai tertawa dengan bermain bersama dengan orang yang membuat dia menangis tadi.  Chandra (4tahun) : seorang anak ini mudah sekali marah dan akhirnya menangis namun tidak seperti Dude. Untuk menghilangkan kekesalannya membutuhkan waktu yang sedikit agak lama sehingga sedikit susah untuk menenangkan kembali anak ini.  Fathir (7 tahun) : anak ini kadang sulit untuk mengeluarkan emosi kadang sangat mudah mengeluarkan emosi tergantung situasi dan kondisi yang ada sehingga anak ini sedikit susah ditebak jalan pikirannya.  Ilham (11 tahun) : anak ini mudah sekali mengeluarkan emosi, baik itu marah, senang, bahagia, maupun cemas. Semuanya terlihat jelas
  • 24. dengan melihat mukanya yang menurut saya dapat mengekpresikan emosinya dengan sangat mudah. Sehingga anak ini akan dengan mudah dikenali emosinya karena terlihat jelas di matanya.
  • 25. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Perkembangan dan pertumbuhan merupakan sesutau hal yang lumrah terjadi pada sdiri individu. Namun, pertumbuhan dan perkembangan itu berbeda. Pertumbuhan adalah kemajuan yang terjadi pada individu dan lebih bersifat jasmaniah serta dapat dikur dengan menggunakan alat sedangkan perkembangan itu adlah perubahan yang terjadi pada individu, lebih bersifat lahiriah dan tidak dapat diukur dengan menggunakan alat. Perkembangan manusia terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa awal dan masa dewasa akhir atau usia lanjut. Perkembangan anak –anak usia 2-12/13 tahun merupakan fase perkembangan yang sangat penting untuk perkembangan ke depannya seperti apa. Banyak hal yang mempengaruhi perkembangan itu terjadi. Mulai dari dipengaruhi oleh lingkunganya sampai pada hal yang mempengarhi dirinya sendiri. Dalam perkembangannya mereka memiliki tuags perkembangannya masing- masing. Tugas perkembangan ini adalah sebuah kemampuan yang mana harus dimiliki seorang individu dalam perkembangannya agar dapat menjadi lebih baik ke depannya. Fase perkembangan anak-anak ini terbagi menjadi beberapa bagian. Ada fase perkembangan kognitif, ada fase perkembangan bahasa, ada fase perkembangan sosial dan fase perkembangan emosi. Setiap fase tersebut berbeda-beda cara menyikapinya. B. REKOMENDASI Pembuatan makalah ini belum tentu sempurna sehingga dibutuhkan penelahaan kembali mengenai fase-fase perkembangan yang terjadi bagi seorang individu dimual dari perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perembangan sosial dan perkembangan emosi. Masih banyak kekurangan yang belum dapat dipenuhi sehingga dapat menjadi rekomendasi penelitian atau penelahaan selanjutnya.
  • 26. DAFTAR PUSTAKA Hartinah, Sitti. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Refika Aditama Herlina. (2013). Bibliotherapy : Mengatasai Masalah Anak dan Remaja Melalui Buku. Bandung : Pustaka Cendekia Utama Mashar, Riana. (2011). Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Pratisti, Wiwien Dinar. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta : Indeks Wahyudin, Uyu & Mubiar Agustin. (2012). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini : Panduan untuk Guru, Tutor, Fasilitator dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung : Refika Aditama