SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PERKEMBANGAN BAHASA
DAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Pengertian Perkembangan Bahasa
Seorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois State University
bernama Laura E. Berk (1999) setelah mempelajari dan meneliti berbagai aspek
perkembangan

individu,

sampailah

dia

pada

suatu

kesimpulan

bahwa

perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling
kompleks dan mengagumkan. Sungguhpun bahasa itu kompleks, namun pada
umumnya berkembang pada individu dengan kecepatan luar biasa pada awal masa
kanak-kanak. Pencapaian bahasa yang amat mengesankan pada anak-anak yang
sedang belajar berbahasa adalah sedemikian beranekaragamannya dan sedemikian
rumitnya sehingga kadang-kadang tampak seperti sesuatu yang ajaib. Misalnya
saja, pada tahun pertama, seorang anak mampu menggunakan kata-kata tunggal
guna untuk memberi nama terhadap objek-objek yang dipandang akrab olehnya
dan untuk mengkomunikasikan keinginannya. Begitu anak sudah memasuki tahun
ketiga mereka langsung sudah mampu menunjukkan pemahaman yang demikian
halus tentang berbagai kesepakatan yang biasa digunakan dalam berkomunikasi
orang-orang di sekelilingnya. Ketika memasuki tahun keempat, dengan bekal kosa
kata yang sudah semakin banyak, individu sudah mampu menghasilkan ucapanucapan yang lebih panjang dan menunjukkan bahwa dia sudah memiliki sejumlah
bentuk gramatikal yang bagus, termasuk di dalamnya etika mengungkapkan
bahasanya itu.
Sedemikian cepatnya perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak,
karena dalam waktu yang sedemikian pendek sudah menguasai sedemikian
banyak kosa kata, ucapan, dan bahkan cara mengucapkannya, maka berbagai
peneliti psikologi perkembangan mengatakan bahwa secara umum perkembangan
bahasa lebih cepat dari perkembangan aspek-aspek lainnya, meskipun kadang-

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

1
kadang ditemukan juga sebagian anak yang lebih cepat perkembangan motoriknya
daripada perkembangan bahasanya. Dengan mendasarkan pada hasil-hasil
penelitiannya itu, maka para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan
perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosa kata,
ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai
dengan perkembangan umur kronologisnya. Perbandingan antara umur kronologis
dengan kemampuan berbahasa individu akan dapat disimpulkan bagaimana
perkembangan bahasa individu yang bersangkutan.

B. Tahapan Perkembangan Bahasa
Sesungguhnya ada aspek lingustik dasar yang bersifat universal dalam
otak manusia yang memungkinkan untuk menguasai bahasa tertentu. Sedangkan
menurut kaum empiris yang dipelopori para penganut aliran behavioristik
memandang bahwa kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu
dalam interaksinya dengan lingkungan. Penguasaan bahasa merupakan hasil dari
penyatupaduan peristiwa-peristiwa lingustik yang diamati dan dialami selama
masa perkembangannya. Menurut para penganut aliran behavioristik, penggunaan
bahasa merupakan asosiasi yang terbentuk melalui proses pengkondisian klasik
(classical conditioning), pengkondisian operan (operant conditioning) dan belajar
sosial (social learning).
Secara umum, perkembangan keterampilan berbahasa pada individu
menurut Berk (1989) dapat dibagi ke dalam empat komponen, yaitu:
1. Fonologi (phonology)
2. Semantik (semantic)
3. Tata bahasa (grammar)
4. Pragmatik (pragmatics)
Fonologi berkenaan dengan bagaimana individu memahami dan
menghasilkan bunyi pembicaraan bahasa. Jika kira pernah mengunjungi daerah
lain atau negara lain di mana kita hanya memiliki sedikit saja atau tidak memiliki
kemampuan bahasa mereka, maka sangat boleh jadi kita akan kagum, heran, atau
bingung karena bahasa orang asli di sana terdengar begitu cepat dan sepertinya

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

2
tidak ada putus-putus antara satu kata dengan kata lain tetapi sesungguhnya
terorganisir dengan baik. Sebaliknya, orang asing yang sedang belajar bahasa kita
juga sangat mungkin mengalami hambatan-hambatan dalam memahami bahasa
kita karena tidak terbiasa dengan bunyi kata-kata dan pola intonasinya.
Bagaimana seseorang memperoleh fasilitasi kemampuan memahami bunyi kata
dan intonasi ini merupakan sejarah perkembangan fonologi.
Semantik merujuk kepada makna kata atau cara yang mendasari konsepkonsep yang diekspresikan dalam kata-kata atau kombinasi kata. Setelah selesai
masa prasekolah, anak-anak memperoleh sejumlah kata-kata baru dalam jumlah
yang banyak. Penelitian intensif tentang perkembangan kosa kata pada anak-anak
diibaratkan oleh Berk (1989) sebagai sejauhmana kekuatan anak untuk memahami
ribuan pemetaan kata-kata ke dalam konsep-konsep yang dimiliki sebelumnya
meskipun belum terlabelkan dalam dirinya dan kemudian menghubunghubungkannya dengan kesepakatan-kesepakatan dalam bahasa masyarakatnya.
Tata bahasa merujuk kepada penguasaan kosa kata yang kemudian dan
memodifikasikannya ke dalam cara-cara yang bermakna. Pengetahuan tentang tata
bahasa meliputi dua aspek utama, yaitu:
1. Sintak (syntax), yaitu aturan-aturan yang mengatur bagaimana kata-kata
disusun ke dalam kalimat yang dapat dipahami.
2. Morfologi (morphology), yaitu aplikasi gramatikal yang meliputi jumlah,
tenses, kasus, pribadi, gender, kalimat aktif, kalimat pasif, dan berbagai
makna lain dalam bahasa.
Pragmatik merujuk kepada sisi komunikatif dari bahasa. Ini berkenaan
dengan bagaimana menggunakan bahasa dengan baik ketika berkomunikasi
dengan orang lain. Di dalamnya meliputi bagaimana mengambil moment yang
tepat, mencari dan menetapkan topik yang relevan, mengusahakan agar benarbenar konstruktif, bagaimana menggunakan bahasa tubuh (gesture), intonasi
suara, dan menjaga konteks agar pesan-pesan verbal yang disampaikan dapat
dimaknai secara tepat oleh penerimanya. Pragmatik juga mencakup di dalamnya
pengetahuan sosiolingustik, yaitu bagaimana suatu bahasa harus diucapkan dalam
suatu kelompok masyarakat tertentu. Agar dapat berkomunikasi dengan berhasil,

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

3
maka seseorang harus memahami dan menerapkan cara-cara interaksi dari
komunikasi yang dapat diterima oleh masyarakat tertentu, seperti dalam berbagai
ucapan selamat, cara mengucapkan selamat datang dan selamat tinggal. Selain itu,
seseorang juga harus memperhatikan tatakrama berkomunikasi berdasarkan
hirarki umur atau status sosial yang masih dijunjung tinggi dalam suatu
masyarakat tertentu.
Dilihat dari perkembangan umur kronologis yang dikaitkan dengan
perkembangan kemampuan berbahasa individu, maka tahapan perkembangan
bahasa dapat dibedakan ke dalam tahap-tahap berikut ini:
1. Tahap Pralingustik atau meraban (0,3 – 1,0 tahun)
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang
mempunyai tingkat komunikatif. Pada umur ini anak mengeluarkan berbagai
bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang ada di sekitarnya sebagai
upaya mencari kontak verbal.
2. Tahap Holofrastik atau kalimat satu kata (1,0 – 1,8 tahun)
Pada usia sekitar 1 tahun anak mulai mengucapkan kata-kata. Satu kata
yang diucapkan oleh anak-anak ini harus dipandang sebagai satu kalimat penuh
mencakup aspek inteletual maupun emosional sebagai cara untuk menyatakan
mau tidaknya terhadap sesuatu. Anak yang menyatakan “mobil” dapat berarti
“saya mau mobil-mobilan”, “saya mau ikut naik mobil sama ayah” atau “saya
minta diambilkan mobil mainan” dan sebagainya.
3. Tahap kalimat dua kata (1,8 – 2,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk
menyatakan kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat
sederhana yang disebut dengan istilah “kalimat dua kata” yang dirangkai secara
tepat. Misalnya anak mengucapkan “mobilan siapa?” atau bertanya “itu mobilan
milik siapa?” dan sebagainya.
4. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0 -5,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat
mulai bertambah, ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks, dan mulai
menggunakan kata jamak. Penambahan dan pengayaan terhadap sejumlah dan tipe

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

4
kata secara berangsur-angsur meningkat sejalan dengan kemajuan dalam
kematangan perkembangan anak.
5. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0 – 10,0 tahun)
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa
yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-kalimat
sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjungsi. Perbaikan dan
penghalusan yang dilakukan pada periode ini menmcakup belajar mengenai
berbagai kekecualian dari keteraturan-keteraturan tata bahasa dan fonologi dalam
kalimat terkait.
6. Tahap kompetensi lengkap (11,0 – dewasa)
Pada akhir masa kanak-kanak, yang kemudian memasuki masa remaja dan
dewasa, perbendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan,
dan semakin lancar serta fasih dalam berkomunikasi. Keterampilan dan
performansi tata bahasa terus berkembang ke arah tercapainya kompetensi
berbahasa secara lengkap sebagai perwujudan dari kompetensi komunikasi.

C. Hubungan Kemampuan Berbahasa dengan Kemampuan Berpikir
Berpikir pada dasarnya merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat
pribadi atau pemrosesan informasi (information proessing) yang berlangsung
selama munculnya stimulus sampai dengan munculnya respons. Dalam proses
berpikir digunakan simbol-simbol yang memiliki makna atau arti tertentu bagi
masing-masing individu. Manifestasi dari proses berpikir manusia yang sekaligus
menjadi karakteristik dari proses berpikir manusia adalah bahasa.
Aktivitas berpikir individu sesungguhnya dibantu dengan menggunakan
simbol-simbol verbal dan hukum-hukum tata bahasa guna menggabungkan katakata menjadi suatu kalimat yang bermakna, betapapun sesorang dalam berpikir
tidak mengeluarkan kata-kata secara eksplisit melainkan hanya di dalam hati,
tetapi sesungguhnya ketika proses berpikir itu terjadi juga menggunakan buatan
bahasa. Hanya saja bahasa yang digunakannya hanya dilafalkan di dalam hati.
Misalnya, ketika suatu saat seseorang menyaksikan suatu pertandingan sepak
bola, kemudian setelah pulang ditanya tentang bagaimana serunya proses

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

5
pertandingan sepak bola tersebut, maka orang tersebut pasti akan membayangkan
setidak-tidaknya bagaimana permainan sepak bola yang telah disaksikan tadi,
bagaimana bola dioperkan dari satu kaki ke kaki lain oleh para pemain, dan
bagaimana seorang pemain berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan,
kemudian orang tersebut dapat menjelaskan dengan bahasa kepada orang yang
bertanya tadi. Contoh lain adalah ketika seorang siswa mengerjakan soal-soal
ulangan atau ujian, tentu siswa tersebut akan memunculkan berbagai informasi
yang ada di dalam pikirannya sehubungan dengan soal-soal ulangan atau ujian
tadi dan kemudian mengekspresikannya dengan bahasa tertentu untuk dituangkan
ke dalam jawaban-jawaban siswa.
Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa dalam aktivitas berpikir
juga melibatkan bahasa berpikir yang terjadi dalam hati atau yang seringkali
dikenal dengan percakapan dalam hati (inner speech). Bahasa merupakan alat
yang sangat berguna dan sangat membantu individu untuk berpikir. Sementara itu,
bahasa juga mengekspresikan hasil pemikiran tersebut. Jadi, berpikir dan
berbahasa merupakan dua aktivitas yang saling melengkapi dan terjadi dalam
waktu yang relatif bersamaan. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa
kemampuan berpikir seseorang menentukan dan sekaligus dapat dipahami dari
kemampuan

berbahasanya.

Sebaliknya

kemampuan

berbahasa

seseorang

merupakan pencerminan dari kemampuan berpikir seseorang tersebut.
Meskipun demikian, dalam kasus tertentu ada sejumlah orang yang
kemampuan berpikirnya bagus, tetapi kemampuan berbahasanya kurang.
Sebaliknya, ada juga orang pandai berbahasa, tetapi kemampuan berpikirnya
sesungguhnyaa tidak sebagus kemampuan bahasanya. ini seringkali kita jumpai
sejumlah orang yang mampu menulis dengan bagus untuk mengekspresikan
pemikirannya, tetapi ketika diminta untuk mempresentasikan hasil tulisannya
ternyata bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pikiran-pikirannya tidak
menarik. Sebaliknya, ada sejumlah orang yang ketika diminta mempresentasikan
pikiran-pikirannya sangat menarik bahkan sangat memukau banyak orang, tetapi
ketika diminta menuangkan pikiran-pikirannya itu dalam bentuk tulisan menjadi
tidak menarik.

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

6
D. Karakteristik Perkembangan Bahasa Subjek Didik
Karakteristik perkembangan bahasa remaja itu sesungguhnya didukung
oleh perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap
operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya itu, remaja mulai
mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal atau berpikir ilmiah
secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan
dalam menyusun pola hubungan secara komprehensif, membandingkan secara
kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi penggunaan simbol-simbol dan
terminologi konkrit dalam mengkomunikasikannya.
Dalam pada itu, sejalan dengan perkembangan psikis remaja yang tengah
berada fase pencarian jati diri, maka ada tahapan kemampuan berbahasa pada
remaja yang berbeda dari tahap-tahap sebelum atau sesudahnya yang kadangkadang menyimpaang dari norma umum; seperti munculnya istilah-istilah khsuus
di kalangan remaja. Karakteristik psikologis khas remaja itu seringkali mendorong
remaja membangun dan memiliki bahasa yang relatif berbeda dan bahkan khas
untuk kalangan remaja sendiri, sampai-sampai tidak jarang orang di luar kalangan
remaja kesulitan untuk memahaminya. Dalam perkembangan masyarakat modern
sekarang ini, di kota-kota besar bahkan berkembang pesat bahasa khas remaja
yang sering dikenal

dengan

“bahasa

gaul”.

Bahkan

karena

pesatnya

perkembangan bahasa gaul ini dan untuk membantu kalangan di luar remaja
memahami bahasa mereka, Debby Sahertian (2000) telah menyusun dan
menerbitkan sebuah kamus khas remaja yang disebut dengan “Kamus Bahasa
Gaul”. Dalam kamus itu tertera sekian ribu bahasa gaul yang menjadi bahasa khas
remaja yang jika kita pelajari sangat berbeda dengan bahasa pada umumnya.
Anehnya, kalangan remaja justru sangat akrab dan sangat memahami bahasa gaul
itu serta merasa lebih aman jika berkomunikasi dengan sesama remaja
menggunakan bahasa gaul tersebut.

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

7
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Aliran nativisme berpandangan bahwa perkembangan kemampuan
berbahasa seseorang ditentukan oleh faktor-faktor bawaan sejak lahir yang
diturunkan oleh orang tuanya. Dengan demikian, jika memang orang tuanya
memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan cepat, maka perkembangan
kemampuan bahasa anaknya pun juga akan baik dan cepat. Begitu juga
sebaliknya, jika kemampuan bahasa orang tuanya lambat dan kurang baik, maka
perkembangan bahasa anaknya pun juga akan ikut lambat dan kurang baik.
Sementara itu, aliran empirisme atau behaviorisme justru berpandangan
sebaliknya, yakni bahwa perkembangan kemampuan berbahasa seseorang itu
tidak ditentukan oleh bawaan sejak lahir melainkan ditentukan oleh proses belajar
dari lingkungan sekitarnya. Jadi, menurut aliran ini proses belajarlah yang sangat
menentukan perkembangan kemampuan bahasa seseorang. Dari perspektif ini,
maka meskipun kemampuan bahasa orang tuanya kurang baik dan lambat, tetapi
proses stimulasi dan proses belajar dilakukan secara intensif dengan lingkungan
yang memiliki kemampuan berbahasa secara baik dan cepat, maka anak tersebut
akan memperoleh dan memiliki perkembangan kemampuan bahasa yang baik dan
cepat pula.
Adapun aliran lain yang cenderung lebih moderat yakni aliran konvergensi
mengajukan pandangan yang merupakan kolaborasi dari faktor bawaan dan
pengaruh lingkungan. Menurut aliran ini perkembangan kemampuan bahasa
seseorang merupakan konvergensi atau perpaduan dari bawaan dan proses belajar
dari

lingkungannya.

Faktor

bawaan

yang

kuat

pengaruhnya

terhadap

perkembangan bahasa seseorang adalah aspek kognitif. Kemampuan berbahasa
seseorang banyak dipengaruhi oleh kapasitas kemampuan kognitifnya.
Adapun

faktor

lingkungan

yang

besar

pengaruhnya

terhadap

perkembangan bahasa seseorang adalah besarnya kesempatan yang diperoleh
untuk melakukan proses belajar dari lingkungannya. Individu yang dalam
kehidupan seharihari banyak berinteraksi dengan lingkungan yang kaya dalam
kemampuan berbahasanya, akan cenderung memiliki kesempatan yang lebih
banyak dan lebih bagus untuk mengembangkan kemampuan bahasanya.

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

8
Sebaliknya, individu yang banyak berinteraksi dengan lingkungan yang miskin
kemampuan bahasanya, akan cenderung terbatas pula kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan bahasanya.
Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi
perkembangan bahasa, yaitu:
1. Kognisi
Tinggi-rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi
cepat-lambatnya bahasa individu tersebut. Ini relevan dengan pembahasan
sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan berpikir
dengan kemampuan bahasa seseorang.
2. Pola komunikasi dalam keluarga
Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah atau
interaksinya relatif demokratis akan mempercepat perkembangan bahasa anggota
keluarganya ketimbang yang menerapkan pola komunikasi dan interaksi
sebaliknya.
3. Jumlah anak atau anggota keluarga
Suatu keluarga yang memiliki anak dalam jumlah yang banyak atau
anggota keluarga di dalamnya banyak akan lebih mempercepat perkembangan
bahasa anak karena di dalamnya akan terjadi komunikasi yang bervariasi daripada
keluarga yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota keluarga
lainnya selain keluarga inti.
4. Posisi urutan kelahiran
Seorang anak yang posisi urutan kelahirannya di tengah akan lebih cepat
perkembangan bahasanya ketimbang anak sulung atau anak bungsu karena anak
tengah memiliki arah komunikasi ke atas maupun ke bawah, sedangkan anak
sulung hanya memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya
memiliki arah komunikasi ke atas saja.
5. Kedwibahasaan (blingualism)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih
dari satu akan lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang
yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

9
bahasa secara bervariasi. Misalnya: di dalam rumah dia menggunakan bahasa
Sunda dan di luar rumah dia harus menggunakan bahasa Indonesia, dan demikian
pula dari bahasa yang lain.

F. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Bahasa
Dalam konteksnya dengan perbedaan individual perkembangan bahasa,
terdapat isu yang sangat menarik untuk dipaparkan di sini, yaitu bahwa dalam
perjalanan sejarah penelitian perkembangan pemerolehan bahasa oleh individu
ternyata ada yang menganut pandangan universal atau kesamaan (universal or
similarity) dan ada pula yang menganut pandangan perbedaan individual
(individual differences). Karena sedemikian kuatnya pengaruh teori universalitas
dari Noam Chomsky, maka dalam kurun waktu antara tahun 1950 sampai 1970-an
para ahli psikologi perkembangan yang mencurahkan perhatiannya pada
perkembangan pemerolehan bahasa pada individu pada umumnya menganut
pandangan universal atau kesamaan. Pandangan ini berkeyakinan bahwa individu
dalam perkembangan penguasaan bahasa terutama dipengaruhi secara kuat oleh
kematangan genetikal. Artinya, mereka berkeyakinan bahwa kematangan secara
genetikal akan sangat menentukan kompetensi berbahasa seseorang (Goldfield &
Snow, 1985; Welss, 1986, 1986). Melalui teorinya yang dikenal dengan
“Language Acquistion Device”, Noam Chomsky berkeyakinan bahwa faktor
bawaan sebagai alat pemerolehan bahasa memungkinkan anak mampu
mengkombinasikan kata-kata ke dalam ucapan-ucapan yang memiliki konsistensi
gramatikal serta mampu memahami pembicaraan orang lain pada usia dini.
Dalam perkembangan selanjutnya, teori Chomsky itu mulai dipertanyakan
banyak orang dan banyak ahli sehingga para peneliti perkembangan penguasaan
bahasa yang menganut paham universal semakin berkurang. Para peneliti
mengungkapkan pandangan barunya, sebagai kritik terhadap paham universal,
yakni bahwa paham universal akan cenderung dapat diatribusikan kepada
pengalaman

secara

umum

pada

semua

anak

sebagaimana

mereka

mengatribusikannya kepada faktor bawaan sebagai alat pemerolehan bahasa yang
kemudian dikenal dengan “Innate Langguage Acqusition Device (LAD)”. Paham

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

10
genetik atau universal menyebabkan kesulitan atau bahkan tidak mungkin untuk
mengidentifikasi kejadian-kejadian penting dalam berbahasa. Oleh karena itu,
Hardy-Brown (1983) mengatakan bahwa dalam perkembangan selanjutnya para
peneliti tidak hanya ingin mendeskripsikan perkembangan bahasa saja melainkan
berusaha memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemerolehan
bahasa tersebut.
Nelson adalah orang pertama yang mengidentifikasi pentingnya perbedaan
individual dalam arah atau bentuk perkembangan bahasa sehingga hasil
penelitiannya itu telah didokumentasikan dan disebarluaskan pada penelitianpenelitian selanjutnya (Bretherton et al., 1982). Menurut hasil penelitian Nelson,
misalnya saja, anak pada umur 1-2,5 tahun pada umumnya sudah menguasai
sekitar 50 kata, namun sesungguhnya pada anak-anak itu terjadi perbedaan katakata dan frase yang mereka hasilkan. Sebagian besar dari mereka menurut Berk
(1989), belajar bahasa dalam bentuk yang disebut dengan istilah “gaya
referensial” (referential style). Kosa kata awal yang mereka kuasai sebagian besar
adalah kata benda (nama-nama benda yang amat mereka kenal, seperti “bola”,
“mobil-mobilan” dan sejenisnya) serta sebagian kecil kata kerja dan kata sifat.
Sementara itu, ada sebagian kecil dari mereka yang belajar bahasa dalam bentuk
yang oleh Berk (1989) disebut dengan istilah “gaya exprensif” (expressive style).
Berbeda dengan anak-anak yang menggunakan gaya referensial, anak-anak
dengan gaya ekspresif ini lebih banyak menggunakan kata ganti kata benda
(pronouns) dan kondisi-kondisi sosial (seperti: “hentikan itu”, “saya mau itu”,
“apa yang kamu inginkan” dan sejenisnya). Hanya sebagian kecil saja kata benda,
kata kerja, dan kata sifat yang mereka gunakan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada dua tiper perkembangan
anak dalam penguasaan bahasa, yaitu:
1.

Anak yang bertipe referensial cenderung berpandangan bahwa bahasa itu
sebagian besar digunakan untuk membicarakan benda-benda.

2. Anak yang bertipe ekspresif cenderung berpandangan bahwa bahasa itu
sebagian besar digunakan untuk membicarakan dirinya dan orang lain dan

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

11
sekaligus untuk mengekspresikan perasaan, kebutuhan, dan kondisi sosial
lainnya.
Gaya anak dalam mempelajari bahasa itu, baik tipe referensial atau
ekspresif, berkaitan dengan aspek-aspek lain dari perkembangan bahasanya yang
dapat dijelaskan berikut ini.
1. Anak-anak yang bertipe ekspresif cenderung lebih banyak menggunakan kata
ganti kata benda (pronouns) dalam membuat kalimat, sedangkan anak-anak
yang bertipe referensial cenderung berusaha menunjukkan kemampuan
mengartikulasikan kalimat dengan lebih jelas dan penguasaan kosa katanya
cenderung lebih cepat.
2. Anak-anak yang bertipe referensial cenderung mampu mengatakan bendabenda dalam bentuk kalimat dengan menggunakan label-label, sedangkan
anak-anak yang bertipe ekspresif cenderung mampu mengatakan dalam bentuk
kalimat dengan menggunakan frase-frase sosial.
Pembahasan di atas memberikan kejelasan bahwa perkembangan bahasa
individu dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan. Karena faktorfaktor bawaan dan lingkungan individu itu bervariasi, maka pengaruhnya terhadap
perkembangan bahasa juga bervariasi. Akibatnya, akan sangat mungkin antara
individu yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan individual dalam
perkembangan kemampuan berbahasa.
Perbedaan individual dalam perkembangan kemampuan berbahasa ini
akan meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Sebab, semakin bertambah
usia, maka akan semakin luas dan semakin bervariasi pula lingkungan hidup dan
lingkungan pergaulannya. Akibatnya, menurut Neugarten (1996), tidak hanya
akan semakin kompleks dari usia sebelumnya tetapi juga semakin berbeda dengan
individu lain. Perluasan dan kompleksitas interaksi dengan lingkungan itu akan
sangat mewarnai perkembangan kemampuan berbahasanya.

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

12
G. Proses Pembelajaran untuk Membantu Perkembangan Bahasa Subjek
Didik
Jika perkembangan kemampuan berbahasa merupakan konvergensi atau
perpaduan dari faktor bawaan dan proses belajar dari lingkungannya, maka
intervensi pendidikan yang dilakukan secara terencana dan sistematis menjadi
amat penting. Hanya mengandalkan faktor bawaan yang diturunkan oleh orang
tua tentunya suatu keputusan yang tidak bijaksana karena akan memperoleh hasil
perkembangan yang kurang memuaskan. Intervensi pendidikan melalui proses
belajar dalam lingkungannya dapat diupayakan dengan memberikan kesempatan
seluas-luasnya

bagi

perkembangannya

bahasa

tersebut

secara

optimal.

Lingkungan yang dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dan
berlatih mengembangkan kemampuan bahasa perlu dikembangkan secara
maksimal pula, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Agar kemampuan berbahasa subjek didik dapat berkembang secara
optimal, maka sejak dini anak sudah perlu mulai diperkenalkan dengan
lingkungan yang memiliki kekayaan variasi dalam kemampuan berbahasa.
Sementara itu, situasi yang menunjang perkembangan bahasa perlu diciptakan dan
dikembangkan oleh para guru di sekolah. Sedangkan masyarakat perlu
memberikan dukungan yang bersifat kondisi psikologis dan sosio-kultural bagi
perkembangan bahasa subjek didik. Lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat sangat perlu menciptakan suasana yang dapat membesarkan hati atau
mendorong anak untuk secara berani mengkomunikasikan pikiran-pikirannya.
Dengan cara demikian itu akan sangat membantu perkembangan bahasa karena
mereka terbiasa dengan leluasa serta tidak dihantui oleh kecemasan dan ketakutan
untuk mengkomunikasikan apa saja yang dipikirkannya.

Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran

13

More Related Content

What's hot

Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganDevia Titania
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDElysa Nurhani
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyhasanah sn
 
membaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanmembaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanAjengIlla
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerDimas Dwi Senggono S
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTAndhika Pratama
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikDeep Walker
 

What's hot (20)

Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Perkembangan afektif
Perkembangan afektifPerkembangan afektif
Perkembangan afektif
 
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotsky
 
membaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanmembaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutan
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
Pengembangan Sosial EMosional
Pengembangan Sosial EMosionalPengembangan Sosial EMosional
Pengembangan Sosial EMosional
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 

Viewers also liked

perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakRah Raah
 
Perkembangan Bahasa,Komunikasi & Literasi Awal Kanak-kanak
Perkembangan Bahasa,Komunikasi & Literasi Awal Kanak-kanakPerkembangan Bahasa,Komunikasi & Literasi Awal Kanak-kanak
Perkembangan Bahasa,Komunikasi & Literasi Awal Kanak-kanakBudakpro Bapapro
 
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
TEORI-TEORI PERKEMBANGANTEORI-TEORI PERKEMBANGAN
TEORI-TEORI PERKEMBANGANIeta Sa'ad
 
Teori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetTeori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetFanera Jeffery
 
Jurnal presentasi perkembangan Bahasa
Jurnal presentasi perkembangan BahasaJurnal presentasi perkembangan Bahasa
Jurnal presentasi perkembangan Bahasa-umy Hasanah-
 
Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan
Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonanProblematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan
Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonanIfwhar Yuhono
 
implikasi psikologi perkembangan
implikasi psikologi perkembangan implikasi psikologi perkembangan
implikasi psikologi perkembangan maniajack
 
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaranPerkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anakBhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anakDewi Grils
 
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...ahmaddizzy
 
Aspek perkembangan sosial
Aspek perkembangan sosialAspek perkembangan sosial
Aspek perkembangan sosialSatrio Lintang
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutTawonNakal
 
Perkembangan Bahasa kanak kanak
Perkembangan Bahasa kanak kanakPerkembangan Bahasa kanak kanak
Perkembangan Bahasa kanak kanakTEACHER EDUCATION
 
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piagetIrawan Wk
 
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku ModifikasiPembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasinix81_kunie
 

Viewers also liked (20)

perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anak
 
Perkembangan Bahasa,Komunikasi & Literasi Awal Kanak-kanak
Perkembangan Bahasa,Komunikasi & Literasi Awal Kanak-kanakPerkembangan Bahasa,Komunikasi & Literasi Awal Kanak-kanak
Perkembangan Bahasa,Komunikasi & Literasi Awal Kanak-kanak
 
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
TEORI-TEORI PERKEMBANGANTEORI-TEORI PERKEMBANGAN
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
 
Teori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetTeori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piaget
 
Jurnal presentasi perkembangan Bahasa
Jurnal presentasi perkembangan BahasaJurnal presentasi perkembangan Bahasa
Jurnal presentasi perkembangan Bahasa
 
Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan
Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonanProblematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan
Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan
 
implikasi psikologi perkembangan
implikasi psikologi perkembangan implikasi psikologi perkembangan
implikasi psikologi perkembangan
 
Hakikat, Fungsi dan Keunikan Bahasa
Hakikat, Fungsi dan Keunikan BahasaHakikat, Fungsi dan Keunikan Bahasa
Hakikat, Fungsi dan Keunikan Bahasa
 
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaranPerkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
 
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anakBhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
 
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
Implikasi psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan ; mata kuliah psikolo...
 
Aspek perkembangan sosial
Aspek perkembangan sosialAspek perkembangan sosial
Aspek perkembangan sosial
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
 
TEORI ATOM
TEORI ATOMTEORI ATOM
TEORI ATOM
 
Perkembangan Bahasa kanak kanak
Perkembangan Bahasa kanak kanakPerkembangan Bahasa kanak kanak
Perkembangan Bahasa kanak kanak
 
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
 
Politik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesiaPolitik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesia
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Penghargaan porfolio
Penghargaan porfolioPenghargaan porfolio
Penghargaan porfolio
 
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku ModifikasiPembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
Pembelajaran Tingkahlaku Modifikasi
 

Similar to Perkembangan bahasa dan proses pembelajaran

(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...Adi Sodikin
 
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas RendahPendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas RendahHeny Heny
 
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Rizal Abdullah
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDRanny Rolinda R
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasaNiakhairani
 
Pengembangan Bahasa AUD.pdf
Pengembangan Bahasa AUD.pdfPengembangan Bahasa AUD.pdf
Pengembangan Bahasa AUD.pdfHILFAMILLATIAZKA
 
PemerolehandanPerkembanganBahasaAnak.pptx
PemerolehandanPerkembanganBahasaAnak.pptxPemerolehandanPerkembanganBahasaAnak.pptx
PemerolehandanPerkembanganBahasaAnak.pptxAgungluqmanNulhakim
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaPhyne Phain
 
22104651 tugas-perkembangan
22104651 tugas-perkembangan22104651 tugas-perkembangan
22104651 tugas-perkembanganMasisuka Onara
 
22104651 tugas-perkembangan
22104651 tugas-perkembangan22104651 tugas-perkembangan
22104651 tugas-perkembanganMasisuka Onara
 
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgAdow Blakow
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaAmr Ali
 

Similar to Perkembangan bahasa dan proses pembelajaran (20)

(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
 
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas RendahPendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah
 
Ppd kel. 8
Ppd kel. 8Ppd kel. 8
Ppd kel. 8
 
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
 
Pengembangan Bahasa AUD.pdf
Pengembangan Bahasa AUD.pdfPengembangan Bahasa AUD.pdf
Pengembangan Bahasa AUD.pdf
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
 
PemerolehandanPerkembanganBahasaAnak.pptx
PemerolehandanPerkembanganBahasaAnak.pptxPemerolehandanPerkembanganBahasaAnak.pptx
PemerolehandanPerkembanganBahasaAnak.pptx
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertama
 
22104651 tugas-perkembangan
22104651 tugas-perkembangan22104651 tugas-perkembangan
22104651 tugas-perkembangan
 
22104651 tugas-perkembangan
22104651 tugas-perkembangan22104651 tugas-perkembangan
22104651 tugas-perkembangan
 
IKA Perkembangan motorik bahasa
IKA Perkembangan motorik bahasaIKA Perkembangan motorik bahasa
IKA Perkembangan motorik bahasa
 
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 10 Perkembangan Peserta Didik
 
Tugas kelompok bahasa
Tugas kelompok bahasaTugas kelompok bahasa
Tugas kelompok bahasa
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppg
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Pemerolehan bahasa anak
Pemerolehan bahasa anakPemerolehan bahasa anak
Pemerolehan bahasa anak
 
Pemerolehan Bahasa.docx
Pemerolehan Bahasa.docxPemerolehan Bahasa.docx
Pemerolehan Bahasa.docx
 

More from Dedi Yulianto

Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimediaDedi Yulianto
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraDedi Yulianto
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Dedi Yulianto
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisDedi Yulianto
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiDedi Yulianto
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksionalDedi Yulianto
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistemDedi Yulianto
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran Dedi Yulianto
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDedi Yulianto
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualDedi Yulianto
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlDedi Yulianto
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoDedi Yulianto
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatDedi Yulianto
 

More from Dedi Yulianto (20)

Sk tim perencana
Sk tim perencanaSk tim perencana
Sk tim perencana
 
Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimedia
 
Media pembelajaran
Media  pembelajaranMedia  pembelajaran
Media pembelajaran
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancara
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisis
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasi
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksional
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistem
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctl
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kuno
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 

Perkembangan bahasa dan proses pembelajaran

  • 1. PERKEMBANGAN BAHASA DAN PROSES PEMBELAJARAN A. Pengertian Perkembangan Bahasa Seorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois State University bernama Laura E. Berk (1999) setelah mempelajari dan meneliti berbagai aspek perkembangan individu, sampailah dia pada suatu kesimpulan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling kompleks dan mengagumkan. Sungguhpun bahasa itu kompleks, namun pada umumnya berkembang pada individu dengan kecepatan luar biasa pada awal masa kanak-kanak. Pencapaian bahasa yang amat mengesankan pada anak-anak yang sedang belajar berbahasa adalah sedemikian beranekaragamannya dan sedemikian rumitnya sehingga kadang-kadang tampak seperti sesuatu yang ajaib. Misalnya saja, pada tahun pertama, seorang anak mampu menggunakan kata-kata tunggal guna untuk memberi nama terhadap objek-objek yang dipandang akrab olehnya dan untuk mengkomunikasikan keinginannya. Begitu anak sudah memasuki tahun ketiga mereka langsung sudah mampu menunjukkan pemahaman yang demikian halus tentang berbagai kesepakatan yang biasa digunakan dalam berkomunikasi orang-orang di sekelilingnya. Ketika memasuki tahun keempat, dengan bekal kosa kata yang sudah semakin banyak, individu sudah mampu menghasilkan ucapanucapan yang lebih panjang dan menunjukkan bahwa dia sudah memiliki sejumlah bentuk gramatikal yang bagus, termasuk di dalamnya etika mengungkapkan bahasanya itu. Sedemikian cepatnya perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak, karena dalam waktu yang sedemikian pendek sudah menguasai sedemikian banyak kosa kata, ucapan, dan bahkan cara mengucapkannya, maka berbagai peneliti psikologi perkembangan mengatakan bahwa secara umum perkembangan bahasa lebih cepat dari perkembangan aspek-aspek lainnya, meskipun kadang- Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 1
  • 2. kadang ditemukan juga sebagian anak yang lebih cepat perkembangan motoriknya daripada perkembangan bahasanya. Dengan mendasarkan pada hasil-hasil penelitiannya itu, maka para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosa kata, ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya. Perbandingan antara umur kronologis dengan kemampuan berbahasa individu akan dapat disimpulkan bagaimana perkembangan bahasa individu yang bersangkutan. B. Tahapan Perkembangan Bahasa Sesungguhnya ada aspek lingustik dasar yang bersifat universal dalam otak manusia yang memungkinkan untuk menguasai bahasa tertentu. Sedangkan menurut kaum empiris yang dipelopori para penganut aliran behavioristik memandang bahwa kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu dalam interaksinya dengan lingkungan. Penguasaan bahasa merupakan hasil dari penyatupaduan peristiwa-peristiwa lingustik yang diamati dan dialami selama masa perkembangannya. Menurut para penganut aliran behavioristik, penggunaan bahasa merupakan asosiasi yang terbentuk melalui proses pengkondisian klasik (classical conditioning), pengkondisian operan (operant conditioning) dan belajar sosial (social learning). Secara umum, perkembangan keterampilan berbahasa pada individu menurut Berk (1989) dapat dibagi ke dalam empat komponen, yaitu: 1. Fonologi (phonology) 2. Semantik (semantic) 3. Tata bahasa (grammar) 4. Pragmatik (pragmatics) Fonologi berkenaan dengan bagaimana individu memahami dan menghasilkan bunyi pembicaraan bahasa. Jika kira pernah mengunjungi daerah lain atau negara lain di mana kita hanya memiliki sedikit saja atau tidak memiliki kemampuan bahasa mereka, maka sangat boleh jadi kita akan kagum, heran, atau bingung karena bahasa orang asli di sana terdengar begitu cepat dan sepertinya Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 2
  • 3. tidak ada putus-putus antara satu kata dengan kata lain tetapi sesungguhnya terorganisir dengan baik. Sebaliknya, orang asing yang sedang belajar bahasa kita juga sangat mungkin mengalami hambatan-hambatan dalam memahami bahasa kita karena tidak terbiasa dengan bunyi kata-kata dan pola intonasinya. Bagaimana seseorang memperoleh fasilitasi kemampuan memahami bunyi kata dan intonasi ini merupakan sejarah perkembangan fonologi. Semantik merujuk kepada makna kata atau cara yang mendasari konsepkonsep yang diekspresikan dalam kata-kata atau kombinasi kata. Setelah selesai masa prasekolah, anak-anak memperoleh sejumlah kata-kata baru dalam jumlah yang banyak. Penelitian intensif tentang perkembangan kosa kata pada anak-anak diibaratkan oleh Berk (1989) sebagai sejauhmana kekuatan anak untuk memahami ribuan pemetaan kata-kata ke dalam konsep-konsep yang dimiliki sebelumnya meskipun belum terlabelkan dalam dirinya dan kemudian menghubunghubungkannya dengan kesepakatan-kesepakatan dalam bahasa masyarakatnya. Tata bahasa merujuk kepada penguasaan kosa kata yang kemudian dan memodifikasikannya ke dalam cara-cara yang bermakna. Pengetahuan tentang tata bahasa meliputi dua aspek utama, yaitu: 1. Sintak (syntax), yaitu aturan-aturan yang mengatur bagaimana kata-kata disusun ke dalam kalimat yang dapat dipahami. 2. Morfologi (morphology), yaitu aplikasi gramatikal yang meliputi jumlah, tenses, kasus, pribadi, gender, kalimat aktif, kalimat pasif, dan berbagai makna lain dalam bahasa. Pragmatik merujuk kepada sisi komunikatif dari bahasa. Ini berkenaan dengan bagaimana menggunakan bahasa dengan baik ketika berkomunikasi dengan orang lain. Di dalamnya meliputi bagaimana mengambil moment yang tepat, mencari dan menetapkan topik yang relevan, mengusahakan agar benarbenar konstruktif, bagaimana menggunakan bahasa tubuh (gesture), intonasi suara, dan menjaga konteks agar pesan-pesan verbal yang disampaikan dapat dimaknai secara tepat oleh penerimanya. Pragmatik juga mencakup di dalamnya pengetahuan sosiolingustik, yaitu bagaimana suatu bahasa harus diucapkan dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Agar dapat berkomunikasi dengan berhasil, Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 3
  • 4. maka seseorang harus memahami dan menerapkan cara-cara interaksi dari komunikasi yang dapat diterima oleh masyarakat tertentu, seperti dalam berbagai ucapan selamat, cara mengucapkan selamat datang dan selamat tinggal. Selain itu, seseorang juga harus memperhatikan tatakrama berkomunikasi berdasarkan hirarki umur atau status sosial yang masih dijunjung tinggi dalam suatu masyarakat tertentu. Dilihat dari perkembangan umur kronologis yang dikaitkan dengan perkembangan kemampuan berbahasa individu, maka tahapan perkembangan bahasa dapat dibedakan ke dalam tahap-tahap berikut ini: 1. Tahap Pralingustik atau meraban (0,3 – 1,0 tahun) Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai tingkat komunikatif. Pada umur ini anak mengeluarkan berbagai bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang ada di sekitarnya sebagai upaya mencari kontak verbal. 2. Tahap Holofrastik atau kalimat satu kata (1,0 – 1,8 tahun) Pada usia sekitar 1 tahun anak mulai mengucapkan kata-kata. Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak ini harus dipandang sebagai satu kalimat penuh mencakup aspek inteletual maupun emosional sebagai cara untuk menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu. Anak yang menyatakan “mobil” dapat berarti “saya mau mobil-mobilan”, “saya mau ikut naik mobil sama ayah” atau “saya minta diambilkan mobil mainan” dan sebagainya. 3. Tahap kalimat dua kata (1,8 – 2,0 tahun) Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk menyatakan kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat sederhana yang disebut dengan istilah “kalimat dua kata” yang dirangkai secara tepat. Misalnya anak mengucapkan “mobilan siapa?” atau bertanya “itu mobilan milik siapa?” dan sebagainya. 4. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0 -5,0 tahun) Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat mulai bertambah, ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks, dan mulai menggunakan kata jamak. Penambahan dan pengayaan terhadap sejumlah dan tipe Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 4
  • 5. kata secara berangsur-angsur meningkat sejalan dengan kemajuan dalam kematangan perkembangan anak. 5. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0 – 10,0 tahun) Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjungsi. Perbaikan dan penghalusan yang dilakukan pada periode ini menmcakup belajar mengenai berbagai kekecualian dari keteraturan-keteraturan tata bahasa dan fonologi dalam kalimat terkait. 6. Tahap kompetensi lengkap (11,0 – dewasa) Pada akhir masa kanak-kanak, yang kemudian memasuki masa remaja dan dewasa, perbendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan, dan semakin lancar serta fasih dalam berkomunikasi. Keterampilan dan performansi tata bahasa terus berkembang ke arah tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai perwujudan dari kompetensi komunikasi. C. Hubungan Kemampuan Berbahasa dengan Kemampuan Berpikir Berpikir pada dasarnya merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi atau pemrosesan informasi (information proessing) yang berlangsung selama munculnya stimulus sampai dengan munculnya respons. Dalam proses berpikir digunakan simbol-simbol yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing individu. Manifestasi dari proses berpikir manusia yang sekaligus menjadi karakteristik dari proses berpikir manusia adalah bahasa. Aktivitas berpikir individu sesungguhnya dibantu dengan menggunakan simbol-simbol verbal dan hukum-hukum tata bahasa guna menggabungkan katakata menjadi suatu kalimat yang bermakna, betapapun sesorang dalam berpikir tidak mengeluarkan kata-kata secara eksplisit melainkan hanya di dalam hati, tetapi sesungguhnya ketika proses berpikir itu terjadi juga menggunakan buatan bahasa. Hanya saja bahasa yang digunakannya hanya dilafalkan di dalam hati. Misalnya, ketika suatu saat seseorang menyaksikan suatu pertandingan sepak bola, kemudian setelah pulang ditanya tentang bagaimana serunya proses Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 5
  • 6. pertandingan sepak bola tersebut, maka orang tersebut pasti akan membayangkan setidak-tidaknya bagaimana permainan sepak bola yang telah disaksikan tadi, bagaimana bola dioperkan dari satu kaki ke kaki lain oleh para pemain, dan bagaimana seorang pemain berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan, kemudian orang tersebut dapat menjelaskan dengan bahasa kepada orang yang bertanya tadi. Contoh lain adalah ketika seorang siswa mengerjakan soal-soal ulangan atau ujian, tentu siswa tersebut akan memunculkan berbagai informasi yang ada di dalam pikirannya sehubungan dengan soal-soal ulangan atau ujian tadi dan kemudian mengekspresikannya dengan bahasa tertentu untuk dituangkan ke dalam jawaban-jawaban siswa. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa dalam aktivitas berpikir juga melibatkan bahasa berpikir yang terjadi dalam hati atau yang seringkali dikenal dengan percakapan dalam hati (inner speech). Bahasa merupakan alat yang sangat berguna dan sangat membantu individu untuk berpikir. Sementara itu, bahasa juga mengekspresikan hasil pemikiran tersebut. Jadi, berpikir dan berbahasa merupakan dua aktivitas yang saling melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relatif bersamaan. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir seseorang menentukan dan sekaligus dapat dipahami dari kemampuan berbahasanya. Sebaliknya kemampuan berbahasa seseorang merupakan pencerminan dari kemampuan berpikir seseorang tersebut. Meskipun demikian, dalam kasus tertentu ada sejumlah orang yang kemampuan berpikirnya bagus, tetapi kemampuan berbahasanya kurang. Sebaliknya, ada juga orang pandai berbahasa, tetapi kemampuan berpikirnya sesungguhnyaa tidak sebagus kemampuan bahasanya. ini seringkali kita jumpai sejumlah orang yang mampu menulis dengan bagus untuk mengekspresikan pemikirannya, tetapi ketika diminta untuk mempresentasikan hasil tulisannya ternyata bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pikiran-pikirannya tidak menarik. Sebaliknya, ada sejumlah orang yang ketika diminta mempresentasikan pikiran-pikirannya sangat menarik bahkan sangat memukau banyak orang, tetapi ketika diminta menuangkan pikiran-pikirannya itu dalam bentuk tulisan menjadi tidak menarik. Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 6
  • 7. D. Karakteristik Perkembangan Bahasa Subjek Didik Karakteristik perkembangan bahasa remaja itu sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya itu, remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal atau berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komprehensif, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi penggunaan simbol-simbol dan terminologi konkrit dalam mengkomunikasikannya. Dalam pada itu, sejalan dengan perkembangan psikis remaja yang tengah berada fase pencarian jati diri, maka ada tahapan kemampuan berbahasa pada remaja yang berbeda dari tahap-tahap sebelum atau sesudahnya yang kadangkadang menyimpaang dari norma umum; seperti munculnya istilah-istilah khsuus di kalangan remaja. Karakteristik psikologis khas remaja itu seringkali mendorong remaja membangun dan memiliki bahasa yang relatif berbeda dan bahkan khas untuk kalangan remaja sendiri, sampai-sampai tidak jarang orang di luar kalangan remaja kesulitan untuk memahaminya. Dalam perkembangan masyarakat modern sekarang ini, di kota-kota besar bahkan berkembang pesat bahasa khas remaja yang sering dikenal dengan “bahasa gaul”. Bahkan karena pesatnya perkembangan bahasa gaul ini dan untuk membantu kalangan di luar remaja memahami bahasa mereka, Debby Sahertian (2000) telah menyusun dan menerbitkan sebuah kamus khas remaja yang disebut dengan “Kamus Bahasa Gaul”. Dalam kamus itu tertera sekian ribu bahasa gaul yang menjadi bahasa khas remaja yang jika kita pelajari sangat berbeda dengan bahasa pada umumnya. Anehnya, kalangan remaja justru sangat akrab dan sangat memahami bahasa gaul itu serta merasa lebih aman jika berkomunikasi dengan sesama remaja menggunakan bahasa gaul tersebut. Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 7
  • 8. E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Aliran nativisme berpandangan bahwa perkembangan kemampuan berbahasa seseorang ditentukan oleh faktor-faktor bawaan sejak lahir yang diturunkan oleh orang tuanya. Dengan demikian, jika memang orang tuanya memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan cepat, maka perkembangan kemampuan bahasa anaknya pun juga akan baik dan cepat. Begitu juga sebaliknya, jika kemampuan bahasa orang tuanya lambat dan kurang baik, maka perkembangan bahasa anaknya pun juga akan ikut lambat dan kurang baik. Sementara itu, aliran empirisme atau behaviorisme justru berpandangan sebaliknya, yakni bahwa perkembangan kemampuan berbahasa seseorang itu tidak ditentukan oleh bawaan sejak lahir melainkan ditentukan oleh proses belajar dari lingkungan sekitarnya. Jadi, menurut aliran ini proses belajarlah yang sangat menentukan perkembangan kemampuan bahasa seseorang. Dari perspektif ini, maka meskipun kemampuan bahasa orang tuanya kurang baik dan lambat, tetapi proses stimulasi dan proses belajar dilakukan secara intensif dengan lingkungan yang memiliki kemampuan berbahasa secara baik dan cepat, maka anak tersebut akan memperoleh dan memiliki perkembangan kemampuan bahasa yang baik dan cepat pula. Adapun aliran lain yang cenderung lebih moderat yakni aliran konvergensi mengajukan pandangan yang merupakan kolaborasi dari faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Menurut aliran ini perkembangan kemampuan bahasa seseorang merupakan konvergensi atau perpaduan dari bawaan dan proses belajar dari lingkungannya. Faktor bawaan yang kuat pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa seseorang adalah aspek kognitif. Kemampuan berbahasa seseorang banyak dipengaruhi oleh kapasitas kemampuan kognitifnya. Adapun faktor lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa seseorang adalah besarnya kesempatan yang diperoleh untuk melakukan proses belajar dari lingkungannya. Individu yang dalam kehidupan seharihari banyak berinteraksi dengan lingkungan yang kaya dalam kemampuan berbahasanya, akan cenderung memiliki kesempatan yang lebih banyak dan lebih bagus untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 8
  • 9. Sebaliknya, individu yang banyak berinteraksi dengan lingkungan yang miskin kemampuan bahasanya, akan cenderung terbatas pula kesempatan untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu: 1. Kognisi Tinggi-rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat-lambatnya bahasa individu tersebut. Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan berpikir dengan kemampuan bahasa seseorang. 2. Pola komunikasi dalam keluarga Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah atau interaksinya relatif demokratis akan mempercepat perkembangan bahasa anggota keluarganya ketimbang yang menerapkan pola komunikasi dan interaksi sebaliknya. 3. Jumlah anak atau anggota keluarga Suatu keluarga yang memiliki anak dalam jumlah yang banyak atau anggota keluarga di dalamnya banyak akan lebih mempercepat perkembangan bahasa anak karena di dalamnya akan terjadi komunikasi yang bervariasi daripada keluarga yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota keluarga lainnya selain keluarga inti. 4. Posisi urutan kelahiran Seorang anak yang posisi urutan kelahirannya di tengah akan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang anak sulung atau anak bungsu karena anak tengah memiliki arah komunikasi ke atas maupun ke bawah, sedangkan anak sulung hanya memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja. 5. Kedwibahasaan (blingualism) Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu akan lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 9
  • 10. bahasa secara bervariasi. Misalnya: di dalam rumah dia menggunakan bahasa Sunda dan di luar rumah dia harus menggunakan bahasa Indonesia, dan demikian pula dari bahasa yang lain. F. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Bahasa Dalam konteksnya dengan perbedaan individual perkembangan bahasa, terdapat isu yang sangat menarik untuk dipaparkan di sini, yaitu bahwa dalam perjalanan sejarah penelitian perkembangan pemerolehan bahasa oleh individu ternyata ada yang menganut pandangan universal atau kesamaan (universal or similarity) dan ada pula yang menganut pandangan perbedaan individual (individual differences). Karena sedemikian kuatnya pengaruh teori universalitas dari Noam Chomsky, maka dalam kurun waktu antara tahun 1950 sampai 1970-an para ahli psikologi perkembangan yang mencurahkan perhatiannya pada perkembangan pemerolehan bahasa pada individu pada umumnya menganut pandangan universal atau kesamaan. Pandangan ini berkeyakinan bahwa individu dalam perkembangan penguasaan bahasa terutama dipengaruhi secara kuat oleh kematangan genetikal. Artinya, mereka berkeyakinan bahwa kematangan secara genetikal akan sangat menentukan kompetensi berbahasa seseorang (Goldfield & Snow, 1985; Welss, 1986, 1986). Melalui teorinya yang dikenal dengan “Language Acquistion Device”, Noam Chomsky berkeyakinan bahwa faktor bawaan sebagai alat pemerolehan bahasa memungkinkan anak mampu mengkombinasikan kata-kata ke dalam ucapan-ucapan yang memiliki konsistensi gramatikal serta mampu memahami pembicaraan orang lain pada usia dini. Dalam perkembangan selanjutnya, teori Chomsky itu mulai dipertanyakan banyak orang dan banyak ahli sehingga para peneliti perkembangan penguasaan bahasa yang menganut paham universal semakin berkurang. Para peneliti mengungkapkan pandangan barunya, sebagai kritik terhadap paham universal, yakni bahwa paham universal akan cenderung dapat diatribusikan kepada pengalaman secara umum pada semua anak sebagaimana mereka mengatribusikannya kepada faktor bawaan sebagai alat pemerolehan bahasa yang kemudian dikenal dengan “Innate Langguage Acqusition Device (LAD)”. Paham Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 10
  • 11. genetik atau universal menyebabkan kesulitan atau bahkan tidak mungkin untuk mengidentifikasi kejadian-kejadian penting dalam berbahasa. Oleh karena itu, Hardy-Brown (1983) mengatakan bahwa dalam perkembangan selanjutnya para peneliti tidak hanya ingin mendeskripsikan perkembangan bahasa saja melainkan berusaha memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa tersebut. Nelson adalah orang pertama yang mengidentifikasi pentingnya perbedaan individual dalam arah atau bentuk perkembangan bahasa sehingga hasil penelitiannya itu telah didokumentasikan dan disebarluaskan pada penelitianpenelitian selanjutnya (Bretherton et al., 1982). Menurut hasil penelitian Nelson, misalnya saja, anak pada umur 1-2,5 tahun pada umumnya sudah menguasai sekitar 50 kata, namun sesungguhnya pada anak-anak itu terjadi perbedaan katakata dan frase yang mereka hasilkan. Sebagian besar dari mereka menurut Berk (1989), belajar bahasa dalam bentuk yang disebut dengan istilah “gaya referensial” (referential style). Kosa kata awal yang mereka kuasai sebagian besar adalah kata benda (nama-nama benda yang amat mereka kenal, seperti “bola”, “mobil-mobilan” dan sejenisnya) serta sebagian kecil kata kerja dan kata sifat. Sementara itu, ada sebagian kecil dari mereka yang belajar bahasa dalam bentuk yang oleh Berk (1989) disebut dengan istilah “gaya exprensif” (expressive style). Berbeda dengan anak-anak yang menggunakan gaya referensial, anak-anak dengan gaya ekspresif ini lebih banyak menggunakan kata ganti kata benda (pronouns) dan kondisi-kondisi sosial (seperti: “hentikan itu”, “saya mau itu”, “apa yang kamu inginkan” dan sejenisnya). Hanya sebagian kecil saja kata benda, kata kerja, dan kata sifat yang mereka gunakan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada dua tiper perkembangan anak dalam penguasaan bahasa, yaitu: 1. Anak yang bertipe referensial cenderung berpandangan bahwa bahasa itu sebagian besar digunakan untuk membicarakan benda-benda. 2. Anak yang bertipe ekspresif cenderung berpandangan bahwa bahasa itu sebagian besar digunakan untuk membicarakan dirinya dan orang lain dan Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 11
  • 12. sekaligus untuk mengekspresikan perasaan, kebutuhan, dan kondisi sosial lainnya. Gaya anak dalam mempelajari bahasa itu, baik tipe referensial atau ekspresif, berkaitan dengan aspek-aspek lain dari perkembangan bahasanya yang dapat dijelaskan berikut ini. 1. Anak-anak yang bertipe ekspresif cenderung lebih banyak menggunakan kata ganti kata benda (pronouns) dalam membuat kalimat, sedangkan anak-anak yang bertipe referensial cenderung berusaha menunjukkan kemampuan mengartikulasikan kalimat dengan lebih jelas dan penguasaan kosa katanya cenderung lebih cepat. 2. Anak-anak yang bertipe referensial cenderung mampu mengatakan bendabenda dalam bentuk kalimat dengan menggunakan label-label, sedangkan anak-anak yang bertipe ekspresif cenderung mampu mengatakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan frase-frase sosial. Pembahasan di atas memberikan kejelasan bahwa perkembangan bahasa individu dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan. Karena faktorfaktor bawaan dan lingkungan individu itu bervariasi, maka pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa juga bervariasi. Akibatnya, akan sangat mungkin antara individu yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan individual dalam perkembangan kemampuan berbahasa. Perbedaan individual dalam perkembangan kemampuan berbahasa ini akan meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Sebab, semakin bertambah usia, maka akan semakin luas dan semakin bervariasi pula lingkungan hidup dan lingkungan pergaulannya. Akibatnya, menurut Neugarten (1996), tidak hanya akan semakin kompleks dari usia sebelumnya tetapi juga semakin berbeda dengan individu lain. Perluasan dan kompleksitas interaksi dengan lingkungan itu akan sangat mewarnai perkembangan kemampuan berbahasanya. Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 12
  • 13. G. Proses Pembelajaran untuk Membantu Perkembangan Bahasa Subjek Didik Jika perkembangan kemampuan berbahasa merupakan konvergensi atau perpaduan dari faktor bawaan dan proses belajar dari lingkungannya, maka intervensi pendidikan yang dilakukan secara terencana dan sistematis menjadi amat penting. Hanya mengandalkan faktor bawaan yang diturunkan oleh orang tua tentunya suatu keputusan yang tidak bijaksana karena akan memperoleh hasil perkembangan yang kurang memuaskan. Intervensi pendidikan melalui proses belajar dalam lingkungannya dapat diupayakan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangannya bahasa tersebut secara optimal. Lingkungan yang dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dan berlatih mengembangkan kemampuan bahasa perlu dikembangkan secara maksimal pula, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Agar kemampuan berbahasa subjek didik dapat berkembang secara optimal, maka sejak dini anak sudah perlu mulai diperkenalkan dengan lingkungan yang memiliki kekayaan variasi dalam kemampuan berbahasa. Sementara itu, situasi yang menunjang perkembangan bahasa perlu diciptakan dan dikembangkan oleh para guru di sekolah. Sedangkan masyarakat perlu memberikan dukungan yang bersifat kondisi psikologis dan sosio-kultural bagi perkembangan bahasa subjek didik. Lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sangat perlu menciptakan suasana yang dapat membesarkan hati atau mendorong anak untuk secara berani mengkomunikasikan pikiran-pikirannya. Dengan cara demikian itu akan sangat membantu perkembangan bahasa karena mereka terbiasa dengan leluasa serta tidak dihantui oleh kecemasan dan ketakutan untuk mengkomunikasikan apa saja yang dipikirkannya. Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran 13