SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Oleh:
Enif Nurul khoirubianti
Meilani anggi susanti
Ade setiawan
Pengertian Topik
Topik Wacana
Percakapan
• Howe (dalam Martutik 1995:52) mengatakan bahwa topic
itu merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan.
Istilah topic wacana sering dikacaukan dengan konsep
topic dalam kalimat.
• Dalam tata kalimat, topic mempunyai kaitan dengan
struktur kalimat secara fungsional. Bahkan, topic (dan
komentar) merupakan satu deskripsi stuktur kalimat.
Dalam konteks sebuah wacana, topic merupakan suatu
ide atau hal yang dibicarakan dan dikembangkan
sehingga membentuk sebuah wacana.
Back
Dalam sebuah percakapan sering pula muncul
tanggapan yang salah atau yang tidak sesuai dengan topic
yang ada. Seperti contoh di bawah ini.
Konteks : Seorang ibu meminta anaknya membersihkan
halaman belakang rumah.
Ibu : “Zia, belakang disapu, Zi!”
Zia : “Ibu, berapa tangan Zia, Bu?”
Penggalan percakapan di atas menunjukkan bahwa
tanggapan seorang peserta mungkin tidak sesuai dengan
topic yang dibicarakan. Namun, bila pendengar tidak
memahami topic sebelumnya, seorang pendengar dapat
meminta penjelasan lebih lanjut. Seperti contoh di bawah ini.
Konteks : Sepasang suami istri sedang makan di restoran.
Suami : “Ah, ininya kurang” (sam bilm e nuang kan g aram
di piring nya).
Istri : “Apanya yang kurang?” (sam bilm akan)
Suami : “Garam.”
 
Dalam percakapan di atas, suami mengira bahwa istrinya
sedang memperhatikannya sehingga apa yang diacu dengan
kata ini dapat dipahami. Namun, istri tidak memperhatikannya
dan tidak dapat mengidentifikasi acuan yang dirujuk suami
tersebut. Dengan kata lain, istri dalam penggalan di atas tidak
dapat mengidentifikasikan acuannya dan skaligus tidak
memahami maksud pembicaraan suami. Namun, dengan
penjelasan suami yang ke dua, istri dapat memahaminnya,
seiring dengan diketahuinnya topik yang mendahuluinnya.
Back
Topik Wacana Percakapan
Topik lama dalam sebuah wacana percakapan,
merupakan topic yang telah dibicarakan sebelumnya.
Para peserta percakapan biasanya tidak
mengembangkan topik yang telah dibicarakan
tersebut, melainkan mengembangkan topik tersebut
menjadi perbincangan yang fre sh sehingga tidak
menimbulkan kesan jadul bagi peserta lainnya.
Berdasarkan penilitian Keenan dan Schieffelin
(1983:67) Pada jenis topic percakapan ini, urutan yang
dianjurkan adalah lama-baru (g ive n-ne w co ntract). Hal
itu sangat penting untuk membentuk praduga
(pre supo sitio n).
Pada umumnya, pembicara dalam percakapan juga
berusaha menjamin agar para pendengar dapat
memahami sesuatu yang dibicarakannya. Pembicara dapat
mengetahuinya dengan berbagai cara, misalnya dengan
melihat tanggapan pendengar (uh, tidak, atau
menggelengkan kepala). Ada berbagai cara untuk
memancing tanggapan yang positif dari pendengar
sebelum memulai percakapan, misalnya menggunakan
pertanyaan sebagai penanda pancingan (try maker)
seperti: “apakah kau ingat….?” ; “apakah kau melihat….?” ;
“apakah kau pernah membaca….?” Dan sebagainya.
Back
Topik yang Referensinya ditunjuk
Topik yang Referensinya Dilihat,
tetapi Tidak Ditunjuk danTidak
Dipegang
Topik yang Referensinya didengar
Topik yang Referensinya Berupa
Kegiatan atau Tindakan
Topik yang Referensinya dipegang
Menurut Rani, Arifin, dan Martutik (2004:14) Topik nyata merupakan
topic yang referensinya seperti yang dirujuk dengan kata-kata yang
digunakan dalam ujaran. Topik nyata itu seperti contoh berikut ini.
 
Ayah : “Bapak pergi dulu.”
Anak : “Izah suka dipangku.”
Ayah : “Sebentar saja. Bapak segera pulang.”
Anak : “Sekarang musim gelang yang ada namanya.”
Ayah : “Biar Bapak yang beli.”
Anak : “Izah bisa nulis Pak.”
Ayah : “Bagus, tapi Bapak saja yang beli.”
Contoh di atas merupakan pertukaran yang membicarakan topic
yang nyata. Topik yang dibicarakan adalah g e lang yang ada
nam annya.
Back
Hal-hal yang ditunjuk merupakan bahan atau topic
pembicaraan yang menarik.
Konteks : Guru TK menunjukkan gambar gunung kepda
siswanya.
Guru : “Ini gambar apa, anak-anak?”
Siswa : “Gunung”
Guru : “Siapa yang membuat?”
Siswa : “Gusti Allah.”
Topic yang dibicarakan pada percakapan di atas adalah
g am bar g unung . Topic itu referensinya berupa barang atau hal
yang ditunjuk dengan jari.
Back
Dalam melakukan percakapan, hal-hal yang dipegang
sering diangkat menjadi pokok pembicaraan dalam percakapan.
 
Dal : “Pak Dal mengantar surat dulu, ya?”
Dul : “Ke mana Pak?”
Dal :”Ke Pusat, ke FS, terus ke fakultas lain.”
Dul :”Sekarang?”
Dal :”Sekarang ke Pusat dulu teerus kembali lagi.”
 
Topic yang dibicarakan adalah surat yang diantarkan
oleh Dal. Dengan demikian, topic yang mereka percakapkan
mempunyai referensi yang dipegang.
Back
Benda-benda yang dilihat sering diangkat menjadi pokok
pembicaraan. Hal-hal yang dilihat pada umumnya dapat menarik
unruk dipercakapkan.
Konteks : Seseorang menawarkan barang baru kepada
temannya.
Boncel : “Ada antioksidan jenis baru yang efektif, Pak Totok.”
Totok : “Kita mungkin nggak bisa bayar, lagi krisis.”
Boncel : “Lah, soal bayar kan bisa dirunding.”
Totok : “Tidak begitu. Lah wong RS ini nggak punya duit.”
 
Referensi topic yang dibicarakan pada contoh di atas
adalah antio ksidan je nis baru yang diketahui oleh Boncel yang
dicoba ditawarkan kepada Totok.
Back
Hal-hal yang didengar juga merupakan bahan pokok
pembicaraan yang menarik.
Konteks : Mendengar bunyi tokek pada malam hari
menjelang tidur.
Anak : “Itu suara apa, Bu?”
Ibu : “Itu tokek. Cepet tidur!”
Anak : “Nggigit nggak, Bu?”
Ibu : “Ndak.”
Topic yang dibicarakan pada pertukaran adalah
tokek yang suaranya didengar dari dalam kamar. Topic ini
muncul karena suara tokek itu terdengar oleh mereka.
Dengan demikian, topic pembicaraan itu bermula dari
suara tokek yang didengar.
• 
Back
Kegiatan yang hendak, sedang, dan telah dilakukan dapat
diangkat menjadi topic pembicaraan.
 
Konteks : Mayu dan Cyntia memetik gitar.
Mayu : “Kamu saja nyanyi!”
Cyntia : (m e nyanyi Po to ng Be be k) “Sudah. Kamu, ayo nyanyi.”
Mayu : “Emoh.”
Topik pada contoh di atas merupakan contoh topic yang
berupa tindakan. Pada contoh diatas tindakan yang dimaksud
adalah menyanyi.
Lima topic yang dibicarakan di atas merupakan topic yang
mempunyai referensi nyata. Topic nyata pada umumnya tergolong
dalam sebuah kategori topic yang disebut topic ini dan kini.
Back
Topik

More Related Content

What's hot

Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiNiicha Juwita
 
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiomSinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiomErvina Nurjanah
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Subtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsSubtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsMakarina
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakHamdan Husein Batubara
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran conjuction SMA
Rencana pelaksanaan pembelajaran conjuction SMA Rencana pelaksanaan pembelajaran conjuction SMA
Rencana pelaksanaan pembelajaran conjuction SMA Anggun Puspa Arini
 
Silabus bahasa inggris 1
Silabus bahasa inggris 1Silabus bahasa inggris 1
Silabus bahasa inggris 1Nursestikes
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakImam Suwandi
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataTifanny Ellies
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURNurulbanjar1996
 
Makalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kodeMakalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kodeYuliana Aminulloh
 
Prinsip prinsip perkembangan
Prinsip prinsip perkembanganPrinsip prinsip perkembangan
Prinsip prinsip perkembangansittiromlah2
 
penyimpanan dan retrival kata
penyimpanan dan retrival katapenyimpanan dan retrival kata
penyimpanan dan retrival katadesfi ceriany
 

What's hot (20)

Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahanBeberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahan
 
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiomSinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
Sinonim, homonim, homofon, homograf dan idiom
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Subtitusi dan elips
Subtitusi dan elipsSubtitusi dan elips
Subtitusi dan elips
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran conjuction SMA
Rencana pelaksanaan pembelajaran conjuction SMA Rencana pelaksanaan pembelajaran conjuction SMA
Rencana pelaksanaan pembelajaran conjuction SMA
 
Silabus bahasa inggris 1
Silabus bahasa inggris 1Silabus bahasa inggris 1
Silabus bahasa inggris 1
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimak
 
tindak tutur
tindak tuturtindak tutur
tindak tutur
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi Kata
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 
Metlit tatabahasa
Metlit tatabahasaMetlit tatabahasa
Metlit tatabahasa
 
Makalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kodeMakalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kode
 
Prinsip prinsip perkembangan
Prinsip prinsip perkembanganPrinsip prinsip perkembangan
Prinsip prinsip perkembangan
 
penyimpanan dan retrival kata
penyimpanan dan retrival katapenyimpanan dan retrival kata
penyimpanan dan retrival kata
 
Teks Persuasif
Teks PersuasifTeks Persuasif
Teks Persuasif
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 

Similar to Topik

Speech event and Speech Act
Speech event and Speech ActSpeech event and Speech Act
Speech event and Speech ActKarlina Zimoe
 
Slide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahSlide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahAldon Samosir
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Ifen Anas
 
KAP EDIT - Copy.pptx
KAP EDIT - Copy.pptxKAP EDIT - Copy.pptx
KAP EDIT - Copy.pptxShikaNandha1
 
Outline bahasa inggris kelas xi semester 1
Outline bahasa inggris kelas xi semester 1 Outline bahasa inggris kelas xi semester 1
Outline bahasa inggris kelas xi semester 1 SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
 
Modul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxModul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxFransMuji
 
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4Arita Rahmadhani
 
Presentasi Bahasa indonesia SMA 12
Presentasi Bahasa indonesia SMA 12Presentasi Bahasa indonesia SMA 12
Presentasi Bahasa indonesia SMA 12marwahhh
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaNando A-stlye
 
Kelas xi pertemuan 11
Kelas xi pertemuan 11Kelas xi pertemuan 11
Kelas xi pertemuan 11SeptiFauziah2
 
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmiMemperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmiIrviana Rozi
 
Rpp revisi 2016 bahasa arab peminatan kelas x ma rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab peminatan kelas x ma rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa arab peminatan kelas x ma rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab peminatan kelas x ma rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
MEDIA MENGIDENTIFIKASI TEKS DISKUSI.pptx
MEDIA MENGIDENTIFIKASI TEKS DISKUSI.pptxMEDIA MENGIDENTIFIKASI TEKS DISKUSI.pptx
MEDIA MENGIDENTIFIKASI TEKS DISKUSI.pptxKanahKanah
 

Similar to Topik (20)

Speech event and Speech Act
Speech event and Speech ActSpeech event and Speech Act
Speech event and Speech Act
 
Slide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahSlide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiah
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
 
KAP EDIT - Copy.pptx
KAP EDIT - Copy.pptxKAP EDIT - Copy.pptx
KAP EDIT - Copy.pptx
 
Metode penulisan makalah
Metode penulisan makalahMetode penulisan makalah
Metode penulisan makalah
 
Metode penulisan makalah
Metode penulisan makalahMetode penulisan makalah
Metode penulisan makalah
 
Outline bahasa inggris kelas xi semester 1
Outline bahasa inggris kelas xi semester 1 Outline bahasa inggris kelas xi semester 1
Outline bahasa inggris kelas xi semester 1
 
Modul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxModul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docx
 
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
 
Berbicara efektif
Berbicara efektifBerbicara efektif
Berbicara efektif
 
BERBICARA 1
BERBICARA 1BERBICARA 1
BERBICARA 1
 
Presentasi Bahasa indonesia SMA 12
Presentasi Bahasa indonesia SMA 12Presentasi Bahasa indonesia SMA 12
Presentasi Bahasa indonesia SMA 12
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
 
Kelas xi pertemuan 11
Kelas xi pertemuan 11Kelas xi pertemuan 11
Kelas xi pertemuan 11
 
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmiMemperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
Memperkenalkan diri-dan-orang-lain-dalam-forum-resmi
 
Rpp revisi 2016 bahasa arab peminatan kelas x ma rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab peminatan kelas x ma rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa arab peminatan kelas x ma rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa arab peminatan kelas x ma rpp diva pendidikan
 
MEDIA MENGIDENTIFIKASI TEKS DISKUSI.pptx
MEDIA MENGIDENTIFIKASI TEKS DISKUSI.pptxMEDIA MENGIDENTIFIKASI TEKS DISKUSI.pptx
MEDIA MENGIDENTIFIKASI TEKS DISKUSI.pptx
 
Teknik presentasi 1
Teknik presentasi 1Teknik presentasi 1
Teknik presentasi 1
 
Pikiran dan Bahasa
Pikiran dan BahasaPikiran dan Bahasa
Pikiran dan Bahasa
 

More from Eniphh Abah Muniph (20)

Presentation kelompok 9
Presentation kelompok 9Presentation kelompok 9
Presentation kelompok 9
 
Presentasi jurnalistik
Presentasi jurnalistikPresentasi jurnalistik
Presentasi jurnalistik
 
Aa model pembelajaran
Aa model pembelajaranAa model pembelajaran
Aa model pembelajaran
 
Model model pembl dd
Model model pembl ddModel model pembl dd
Model model pembl dd
 
Contextual learning (indonesian version) copy
Contextual learning (indonesian version)   copyContextual learning (indonesian version)   copy
Contextual learning (indonesian version) copy
 
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaPengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
 
Fungsi sintaksis
Fungsi sintaksisFungsi sintaksis
Fungsi sintaksis
 
Diadik kel.3
Diadik kel.3Diadik kel.3
Diadik kel.3
 
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
 
Manajemen perubahan baru
Manajemen perubahan  baruManajemen perubahan  baru
Manajemen perubahan baru
 
Apresiasi puisi
Apresiasi puisiApresiasi puisi
Apresiasi puisi
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Pendekatan sosiologi
Pendekatan sosiologiPendekatan sosiologi
Pendekatan sosiologi
 
Pendekatan mimetis kel 1
Pendekatan mimetis kel 1Pendekatan mimetis kel 1
Pendekatan mimetis kel 1
 
Pendekatan moral
Pendekatan moralPendekatan moral
Pendekatan moral
 
Think pair-share fix
Think pair-share fixThink pair-share fix
Think pair-share fix
 
Presentasi stad
Presentasi stadPresentasi stad
Presentasi stad
 
Nht 2
Nht 2Nht 2
Nht 2
 
Model pembelajaran kelompok tgt
Model pembelajaran kelompok tgtModel pembelajaran kelompok tgt
Model pembelajaran kelompok tgt
 
Masa remaja
Masa remajaMasa remaja
Masa remaja
 

Topik

  • 1. Oleh: Enif Nurul khoirubianti Meilani anggi susanti Ade setiawan
  • 3. • Howe (dalam Martutik 1995:52) mengatakan bahwa topic itu merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan. Istilah topic wacana sering dikacaukan dengan konsep topic dalam kalimat. • Dalam tata kalimat, topic mempunyai kaitan dengan struktur kalimat secara fungsional. Bahkan, topic (dan komentar) merupakan satu deskripsi stuktur kalimat. Dalam konteks sebuah wacana, topic merupakan suatu ide atau hal yang dibicarakan dan dikembangkan sehingga membentuk sebuah wacana. Back
  • 4. Dalam sebuah percakapan sering pula muncul tanggapan yang salah atau yang tidak sesuai dengan topic yang ada. Seperti contoh di bawah ini. Konteks : Seorang ibu meminta anaknya membersihkan halaman belakang rumah. Ibu : “Zia, belakang disapu, Zi!” Zia : “Ibu, berapa tangan Zia, Bu?” Penggalan percakapan di atas menunjukkan bahwa tanggapan seorang peserta mungkin tidak sesuai dengan topic yang dibicarakan. Namun, bila pendengar tidak memahami topic sebelumnya, seorang pendengar dapat meminta penjelasan lebih lanjut. Seperti contoh di bawah ini.
  • 5. Konteks : Sepasang suami istri sedang makan di restoran. Suami : “Ah, ininya kurang” (sam bilm e nuang kan g aram di piring nya). Istri : “Apanya yang kurang?” (sam bilm akan) Suami : “Garam.”   Dalam percakapan di atas, suami mengira bahwa istrinya sedang memperhatikannya sehingga apa yang diacu dengan kata ini dapat dipahami. Namun, istri tidak memperhatikannya dan tidak dapat mengidentifikasi acuan yang dirujuk suami tersebut. Dengan kata lain, istri dalam penggalan di atas tidak dapat mengidentifikasikan acuannya dan skaligus tidak memahami maksud pembicaraan suami. Namun, dengan penjelasan suami yang ke dua, istri dapat memahaminnya, seiring dengan diketahuinnya topik yang mendahuluinnya. Back
  • 7. Topik lama dalam sebuah wacana percakapan, merupakan topic yang telah dibicarakan sebelumnya. Para peserta percakapan biasanya tidak mengembangkan topik yang telah dibicarakan tersebut, melainkan mengembangkan topik tersebut menjadi perbincangan yang fre sh sehingga tidak menimbulkan kesan jadul bagi peserta lainnya. Berdasarkan penilitian Keenan dan Schieffelin (1983:67) Pada jenis topic percakapan ini, urutan yang dianjurkan adalah lama-baru (g ive n-ne w co ntract). Hal itu sangat penting untuk membentuk praduga (pre supo sitio n).
  • 8. Pada umumnya, pembicara dalam percakapan juga berusaha menjamin agar para pendengar dapat memahami sesuatu yang dibicarakannya. Pembicara dapat mengetahuinya dengan berbagai cara, misalnya dengan melihat tanggapan pendengar (uh, tidak, atau menggelengkan kepala). Ada berbagai cara untuk memancing tanggapan yang positif dari pendengar sebelum memulai percakapan, misalnya menggunakan pertanyaan sebagai penanda pancingan (try maker) seperti: “apakah kau ingat….?” ; “apakah kau melihat….?” ; “apakah kau pernah membaca….?” Dan sebagainya. Back
  • 9. Topik yang Referensinya ditunjuk Topik yang Referensinya Dilihat, tetapi Tidak Ditunjuk danTidak Dipegang Topik yang Referensinya didengar Topik yang Referensinya Berupa Kegiatan atau Tindakan Topik yang Referensinya dipegang
  • 10. Menurut Rani, Arifin, dan Martutik (2004:14) Topik nyata merupakan topic yang referensinya seperti yang dirujuk dengan kata-kata yang digunakan dalam ujaran. Topik nyata itu seperti contoh berikut ini.   Ayah : “Bapak pergi dulu.” Anak : “Izah suka dipangku.” Ayah : “Sebentar saja. Bapak segera pulang.” Anak : “Sekarang musim gelang yang ada namanya.” Ayah : “Biar Bapak yang beli.” Anak : “Izah bisa nulis Pak.” Ayah : “Bagus, tapi Bapak saja yang beli.” Contoh di atas merupakan pertukaran yang membicarakan topic yang nyata. Topik yang dibicarakan adalah g e lang yang ada nam annya. Back
  • 11. Hal-hal yang ditunjuk merupakan bahan atau topic pembicaraan yang menarik. Konteks : Guru TK menunjukkan gambar gunung kepda siswanya. Guru : “Ini gambar apa, anak-anak?” Siswa : “Gunung” Guru : “Siapa yang membuat?” Siswa : “Gusti Allah.” Topic yang dibicarakan pada percakapan di atas adalah g am bar g unung . Topic itu referensinya berupa barang atau hal yang ditunjuk dengan jari. Back
  • 12. Dalam melakukan percakapan, hal-hal yang dipegang sering diangkat menjadi pokok pembicaraan dalam percakapan.   Dal : “Pak Dal mengantar surat dulu, ya?” Dul : “Ke mana Pak?” Dal :”Ke Pusat, ke FS, terus ke fakultas lain.” Dul :”Sekarang?” Dal :”Sekarang ke Pusat dulu teerus kembali lagi.”   Topic yang dibicarakan adalah surat yang diantarkan oleh Dal. Dengan demikian, topic yang mereka percakapkan mempunyai referensi yang dipegang. Back
  • 13. Benda-benda yang dilihat sering diangkat menjadi pokok pembicaraan. Hal-hal yang dilihat pada umumnya dapat menarik unruk dipercakapkan. Konteks : Seseorang menawarkan barang baru kepada temannya. Boncel : “Ada antioksidan jenis baru yang efektif, Pak Totok.” Totok : “Kita mungkin nggak bisa bayar, lagi krisis.” Boncel : “Lah, soal bayar kan bisa dirunding.” Totok : “Tidak begitu. Lah wong RS ini nggak punya duit.”   Referensi topic yang dibicarakan pada contoh di atas adalah antio ksidan je nis baru yang diketahui oleh Boncel yang dicoba ditawarkan kepada Totok. Back
  • 14. Hal-hal yang didengar juga merupakan bahan pokok pembicaraan yang menarik. Konteks : Mendengar bunyi tokek pada malam hari menjelang tidur. Anak : “Itu suara apa, Bu?” Ibu : “Itu tokek. Cepet tidur!” Anak : “Nggigit nggak, Bu?” Ibu : “Ndak.” Topic yang dibicarakan pada pertukaran adalah tokek yang suaranya didengar dari dalam kamar. Topic ini muncul karena suara tokek itu terdengar oleh mereka. Dengan demikian, topic pembicaraan itu bermula dari suara tokek yang didengar. •  Back
  • 15. Kegiatan yang hendak, sedang, dan telah dilakukan dapat diangkat menjadi topic pembicaraan.   Konteks : Mayu dan Cyntia memetik gitar. Mayu : “Kamu saja nyanyi!” Cyntia : (m e nyanyi Po to ng Be be k) “Sudah. Kamu, ayo nyanyi.” Mayu : “Emoh.” Topik pada contoh di atas merupakan contoh topic yang berupa tindakan. Pada contoh diatas tindakan yang dimaksud adalah menyanyi. Lima topic yang dibicarakan di atas merupakan topic yang mempunyai referensi nyata. Topic nyata pada umumnya tergolong dalam sebuah kategori topic yang disebut topic ini dan kini. Back